Anda di halaman 1dari 21

PEMANFAATAN HASIL PENGOLAHAN BAUKSIT DALAM

NEGERI PADA PABRIK PELEBURAN ALUMINIUM

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Rekayasa Desain II

oleh

M. FARIZ GUMAI/16413085 AJI SURYA UTAMA/16413109

LINDA PERMATA/16413089 SHALLOM S.H./16413113

DHIMAR WIGATI I./16413093 ADITYO K./16413117

ZAEL Y.X./16413097 I GEDE PONKY A.R./16413121

M. AKMAL A.H./16413101 M. DZIKRI AHIRA S./16413125

A. MUROFIYANTO/16413105

FAKULTAS TEKNIK PERMINYAKAN DAN PERTAMBANGAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BANDUNG

2014
1

BAB I

PENDAHULUAN
Aluminium merupakan salah satu jenis logam yang relatif tidak berat dan

elemennya berjumlah sekitar 8% di permukaan bumi. Logam ini merupakan

konduktor listrik maupun panas yang cukup baik. Aluminium juga merupakan

logam yang mudah dibentuk menjadi lembaran, kawat, balok, dan lain-lain.

Sifatnya juga cukup tahan lama dan tidak mudah terkorosi. Aluminium biasa

dimanfaatkan untuk pembuatan bingkai, badan pesawat terbang, bahkan panci,

botol minuman ringan, tutup botol, lapisan lampu, dan Compact-Disk.

Di Indonesia, penambangan bauksit sudah dilaksanakan cukup lama oleh berbagai

perusahaan pertambangan. Namun, pengolahan bauksit menjadi aluminium

menjadi masalah kompleks dan ironis. Pasalnya, bauksit selama ini diekspor dan

diolah di luar negeri menjadi alumina. Alumina adalah bahan setengah jadi hasil

proses Bayer dan perlu proses lebih lanjut untuk dibuat aluminium. Alumina

kemudian diimpor ke Indonesia untuk diproses menjadi aluminium oleh

perusahaan pengolahan aluminium yang ada, contohnya PT INALUM.

PT.Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau PT INALUM merupakan Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang peleburan aluminium

dengan produk akhir berupa aluminium batangan. PT. Inalum merupakan satu-

satunya peleburan aluminium di Asia Tenggara yang mengoperasikan 510 tungku

reduksi dan 2 PLTA sebagai pemasok listriknya. Pada 19 Desember 2013, PT

INALUM resmi menjadi 100% milik BUMN. Dengan peresmian ini, Dahlan

Iskhan selaku Menteri BUMN memberikan tantangan kepada PT INALUM untuk

meningkatkan produksinya sampai 2 kali lipat.


2

Selama ini, PT INALUM memproduksi lebih dari 260.000 ton aluminium per

tahun, sedangkan kebutuhan aluminium di dalam negeri mencapai 300.000 ton

dan 60% dari produksi diekspor. Maka, PT INALUM akan melakukan ekspansi

untuk mencapai target produksi 650.000 ton per tahun sebagai target setelah

menjadi BUMN melalui penambahasn pembangunan tungku, pembangkit listrik

baru dan sarana penunjang lainnya. Namun, bahan baku (alumina) tetap

mengimpor dari Australia.

Tidakkah Indonesia ingin menjadi produktor aluminium yang independen dengan

alumina berasal dari tanah air sendiri? Tentunya, itu impian Kementrian Energi

dan Sumber Daya Mineral (KESDM). Inilah yang disebut ironis karena ternyata

ada beberapa perusahaan Indonesia yang mampu mengolah bauksit menjadi

alumina. Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral, Ditjen Minerba, Kementerian

ESDM, Dede Suhendra menyampaikan bahwa ada tiga perusahaan pengolahan

bauksit yang menjamin ketersediaan alumina untuk diproduksi menjadi

alumunium (30/10/2013). Tiga perusahaan ini adalah PT Well Harvest Winning

Alumina di Kendawangan, PT Bukit Merah Indah, dan PT Antam (Persero) di

Mempawah, Kalimantan Barat. Namun saat ini, PT Bukit Merah Indah sudah

tidak beroperasi kembali.

Berdasarkan pemaparan di atas, alangkah baik apabila suatu perusahaan peleburan

aluminium di Indonesia memasok kebutuhan alumina dari dalam negeri. Hal ini

sejalan dengan harapan Kementrian ESDM dan meningkatkan keuntungan

perusahaan itu sendiri. Maka, dengan latar belakang di atas, dalam makalah ini di
3

bahas model sebuah perusahaan peleburan aluminium yang memasok alumina

dari dalam negeri dan memerhatikan lokasi, proses,tata letak pabrik, peningkatan

produksi maupun diversifikasi produk, dan pemasaran yang dilakukan untuk

memperoleh keuntungan yang maksimal.

Dalam kajian ini, tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:

1. Menentukan lokasi pabrik peleburan aluminium dan berbagai fasilitas

pendukung

2. Menentukan tata letak pabrik peleburan alumunium yang efektif dan efisien

3. Menentukan perusahaan pemasok bahan baku untuk proses

4. Menentukan target pemasaran

Pendekatan yang dilakukan adalah kualitatif dengan melihat asal alumina dan

memerhatikan kondisi geografis daerah bakal perusahaan. Kemudian, dilakukan

analisis untuk menentukan letak, layout pabrik, transportasi, dan segala aspek

yang mendukung lainnya.


4

BAB II

HASIL DAN DESAIN

2.1 Gambaran Umum Pabrik

2.1.1 Lokasi Pabrik

Pabrik akan dibangun di Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara. Kota ini berada

tidak jauh dari Sungai Asahan dengan elevasi rata-rata 918 meter diatas

permukaan laut. Lokasi ini dipilih karena dinilai cukup strategis baik untuk

distribusi energi dari PLTA, distribusi bahan baku alumina masuk ke pabrik, dan

pengiriman ingot (aluminium batang) dari pabrik. Strategis yang kami maksud

adalah lokasi pabrik dekat dengan Pelabuhan Teluk Nibung sehingga biaya yang

dialokasikan akan lebih murah serta waktu yang digunakan untuk distribusi

alumina maupun aluminium akan lebih singkat. Dengan waktu lebih cepat dan

biaya lebih murah, proses produksi dalam pabrik akan lebih optimal.

2.1.2 Luas dan Fasilitas Pabrik

Luas pabrik yaitu 1200 hektar. Di dalam lingkungan pabrik terdapat pabrik

peleburan, tempat tinggal pegawai, tempat penyimpanan alat-alat berat, sarana

ibadah, sarana berkumpul, ruang makan, dan tempat satuan petugas pemadam

kebakaran.
5

2.1.2.1 Tata Letak Pabrik Peleburan

Tata letak pabrik dibuat sedemikian rupa sehingga efisien dan efektif dalam

proses. Alur bahan masuk (alumina maupun karbon) dan hasil aluminium dibuat

searah seperti pada lampiran A.

2.1.2.2 Pembangkit Listrik

Kami memanfaatkan aliran air dari Danau Toba sebagai sumber energi listrik

tenaga air. Air mengalir dari Danau Toba menuju lokasi PLTA melalui Sungai

Asahan. Debit air Sungai Asahan kurang lebih 80 hingga 150 meter kubik per

detik.

PLTA berlokasi di hulu Sungai Asahan. Untuk memenuhi kebutuhan listrik, kami

akan membangun PLTA berkapasitas 600 MW. PLTA ini terdiri atas beberapa

bagian sebagai berikut:

1. Bendungan pengatur

Bendungan ini berfungsi untuk mengatur ketinggian permukaan air Danau

Toba dan kestabilan air keluar dari danau Toba ke sungai Asahan untuk

mensuplai air ke stasiun pembangkit listrik secara konstan. Tipe bendungan

ini adalah beton massa dengan ketinggian 39 meter. Meskipun sudah ada

bendungan milik PT Inalum, aliran air dari Sungai Asahan masih berpotensi

untuk dimanfaatkan sebagai PLTA dengan jumlah tiga hingga empat

bendungan lain.

2. Bendungan penadah

Bendungan ini berfungsi untuk memastikan kapasitas air cukup untuk


6

pembangkit listrik. Terdapat 2 bendungan penadah karena akan dibangun 2

pembangkit listrik untuk mencapai kapasitas 600 MW. Bendungan penadah

kedua untuk pembangkit listrik kedua berfungsi menampung air dari

pembangkit listrik pertama, agar efisien.

Gambar 1

Tata Letak PLTA dan Pabrik Pengolahan

2.1.3 Transportasi

Daerah Asahan sudah ada pabrik peleburan aluminium yaitu PT Inalum. Maka,

akses untuk transportasi dari pelabuhan menuju pabrik sudah tersedia. Jalur yang

perlu dikembangkan yaitu jalur yang berada di lingkungan pabrik. Untuk

transportasi bahan baku, kami menggunakan jasa pengangkutan barang tambang

yang melayani melayani pengangkutan dalam dan luar negeri. Jenis kendaraan

dapat berupa truk besar. Untuk transportasi para pekerja, kami menggunakan jasa

penyewaan kendaraan sebanyak 500 unit. Selain itu, kami juga memiliki truk
7

yang dapat memudahkan mobilisasi produk menuju pelabuhan. Truk ini kami

sewa dari perusahaan penyewaan truk.

2.1.4 Sumber Daya Manusia

Kami mempekerjakan 2000 orang dari berbagai institut terbaik, yaitu Institut

Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh November, dan Universitas

Indonesia. Selain itu, kami juga mempekerjakan orang-orang yang telah

berpengalaman dalam industri peleburan aluminium yang berasal dari perusahaan

dalam negeri dan luar negeri. Untuk lebih spesifik, dapat dilihat pada lampiran B.

2.1.5 Pembangunan Pabrik

Merujuk dari PT Well Harvest Winning Alumina Refinery, lama pendirian pabrik

sejak izin pendirian pabrik diturunkan hingga pembukaan pabrik secara komersial

yaitu 5 tahun. Kami menyerahkan proses pembangunan kepada konsorsium

WIKA Group yang beranggotakan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Tsukishima

Kikai Co. Ltd., dan PT Nusea.

2.2 Pengolahan

2.2.1 Bahan Baku

Bahan baku utama dalam peleburan aluminium yaitu alumina. Alumina

(Aluminium dioksida) merupakan produk yang dihasilkan dari pengolahan bauksit

melalui Proses Bayer. Alumina berbentuk seperti serbuk putih. Alumina memiliki

kandungan aluminium (Al) sebesar 52,93% dan sisanya merupakan oksigen.


8

Jumlah produksi aluminium pada tahun pertama ditargetkan sebesar 150.000 ton.

Maka dari itu, alumina dibutuhkan sebanyak 300.000 ton/tahun. Ada dua

perusahaan yang akan memasok alumina, yaitu PT Indonesia Chemical Alumina

dan PT Well Harvest Winning Alumina Refinery. PT Indonesia Chemical

Alumina merupakan anak perusahaan dari PT ANTAM (Persero), Tbk. PT

Indonesia Chemical Alumina merupakan pabrik pengolahan bauksit menjadi

alumina. Pabrik berlokasi di Tayan, Kalimantan Barat. Mereka memproduksi

alumina sebanyak 300.000 ton/tahun dengan rincian yaitu 200.000 ton diekspor ke

Jepang dan sisanya untuk Indonesia. PT Well Harvest Winning Alumina Refinery

merupakan pabrik pengolahan dan pemurnian alumina. Pabrik ini berlokasi di

Kendawangan, Kalimantan Barat. Hasil produksi mereka mencapai 1 juta

ton/tahun. Karena PT Well Harvest Winning Alumina Refinery memproduksi

lebih banyak alumina, kebutuhan alumina akan lebih banyak diambil dari PT ini

yaitu sebanyak 200.000 ton/tahun dan 100.000 ton/tahun akan diambil dari PT

Indonesia Chemical Alumina.

Elektroda yang digunakan yaitu kokas. Kokas merupakan hasil pirolisis dari

bahan organik dengan kandungan karbon yang sangat tinggi. Sebagian besar

bahan pembentuk kokas adalah karbon yang dapat berbentuk grafit. Kokas dipilih

sebagai elektroda karena kokas bersifat inert (tidak ikut bereaksi) saat terjadi

elektrolisis. Kokas yang digunakan yaitu kokas yang berasal dari Cina.

Pada elektrolisis ini Al2O3 dicampur dengan CaF2 dan  AlF3 yang berfungsi untuk

menurunkan titik lebur Al2O3 (titik lebur Al2O3 murni mencapai 2000 0C).


9

Campuran tersebut akan melebur pada suhu antara 850-950 0C. Perusahaan yang

memasok CaF2 yaitu Shijiazhuang Baicheng Chemical Co., Ltd. Perusahaan ini

berada di Hebei, China. Produk akan dikirimkan melalui pelabuhan Xingang atau

pelabuhan Cina lainnya. Mereka mampu menyediakan 300 Ton CaF2 per bulan.

Perusahaan yang akan memasok AlF3 yaitu PT Petrokimia yang terletak di Gresik.

Perusahaan itu terpilih menjadi pemasok AlF3 agar saling mendukung

keberlangsungan perusahaan di Indonesia.

2.2.2 Alur Proses Pengolahan

Gambar 2
Picturial Flowsheet dari Peleburan Aluminium

Elektrolisis

Pencetakan

Penggulungan

Secara teoritis, proses yang dilakukan yaitu proses Hall-Heroult. Di dalam tungku

reduksi, alumina akan dielektrolisis menjadi aluminium cair. Setiap 32 jam, setiap

pot akan dihisap 1,8 sampai 2 ton aluminium. Aluminium cair ini kemudian
10

dituangkan ke dalam Holding Furnace. Setelah mendapat proses lanjutan,

aluminium cair ini dicetak di Casting Machine menjadi ingot. Setelah itu, ingot

dicetak di Roller menjadi aluminium lembaran.

2.2.3 Produk Utama : Aluminium Lembaran

Setelah aluminium lembaran tercetak, aluminium akan digulung. Lalu, aluminium

akan disimpan sementara di gudang penyimpanan aluminium. Selanjutnya,

aluminium akan dipasarkan ke pabrik-pabrik pembuatan kapal, mobil, pesawat,

dan alat elektronik. Beberapa perusahaan yang akan menerima aluminium kami,

yaitu Sony Coorporation, PT Kahajaya Marine, PT Karunia Jatim, PT Makita, PT

Sutrakabel Intimandiri, dan PT Maspion.

2.2.4 Produk Sampingan : CO2

Dari hasil elektrolisis, dihasilkan produk sampingan yaitu gas CO2. Agar dapat

mengurangi emisi gas CO2 yang dibuang ke atmosfer. Gas CO2 dijual ke PT

Resource Jaya Teknik Management Indonesia. Perusahaan ini merupakan

perusahaan pemurnian karbon dioksida pertama di Indonesia.

Gas CO2 limbah harus dimurnikan terlebih dahulu sebelum akhirnya

dimanfaatkan/dijual kembali ke industri lain. Misalnya industry makanan dan

minuman sebagai bahan pengawet, industry manufaktur sebagai bahan

pengelasan, atau bahan pembuatan rokok.


11

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

1. Lokasi pabrik peleburan aluminium di Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara.

Lokasi pembangkit listrik di Asahan, dekat Danau Toba.

2. Tata letak pabrik peleburan aluminium yang efektif dan efisien seperti pada

subbab 2.1.2.1.

3. Pemasok bahan baku alumina dari PT Indonesia Chemical Alumina dan PT

Well Harvest Winning Alumina Refinery, pemasok CaF2 dari Shijiazhuang

Baicheng Chemical Co., Ltd. Perusahaan ini berada di Hebei, China, dan

pemasok AlF3 dari PT Petrokimia Gresik.

4. Hasil peleburan aluminium dalam bentuk lembaran akan dijual ke Sony

Coorporation, PT Kahajaya Marine, PT Karunia Jatim, PT Makita, PT

Sutrakabel Intimandiri, dan PT Maspion. Selain itu limbah dari tungku

reduksi berupa CO2 akan di jual ke PT Resource Jaya Teknik Management

Indonesia untuk dimurnikan.


12

3.2 Saran

1. Dari kajian ini, ditekankan pada pemilihan lokasi pabrik dan fasilitas

pendungkungnya seperti PLTA dan pemilihan pemasok bahan baku. Sebisa

mungkin bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Indonesia agar

saling mendukung dan sama-sama berkembang.

2. Diversifikasi produk dapat dilakukan agar nilai tambah pun bertambah.

Seperti membentuk aluminium ke bentuk lembaran, ingot, atau yang lain.


13

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Aluminium
http://ecc.ft.ugm.ac.id/employer/site/view/1571/profil-pt-indonesia-asahan-aluminium
http://bisnis.liputan6.com/read/779744/dahlan-iskan-sodorkan-inalum-gaet-proyek-
mempawah
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/bisnis/14/01/19/mzn2lj-inalum-akan-tingkatkan-
produksi-650000-tontahun
http://ekonomi.inilah.com/read/detail/2042854/inilah-pemasok-alumina-bagi-
inalum#.Uy7L_M7uY60
http://www.alcoa.com/global/en/about_alcoa/pdf/Smeltingpaper.pdf
http://www.alibaba.com/showroom/caf2-distributor.html
http://www.pt-ica.com/about-us/
http://www.hydro.com/en/About-aluminium/How-its-made/
http://www.inalum.co.id/ind/index.php/proses-produksi/alur-proses-umum.html
http://www.inalum.co.id/
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-NonDegree-24946-2309030010-2309030044-Chapter1.pdf
http://www.citamineral.com/cita/?q=node/55
http://www.antam.com/index.php?
option=com_content&task=view&id=372&Itemid=144&lang=id
http://www.otorita-asahan.go.id/data/prod-pen.htm#top
http://mapcarta.com
14

LAMPIRAN
15

LAMPIRAN A

TATA LETAK PABRIK PELEBURAN

Skala 1:250

Laydown area

Storage 1
Carb Pabrik
on Karbon Main switchyard
Silo

Alum
Contr
ina
ol
silo
Room

Potroom

Potroom
Fume
Treatme
Storage 2 Keterangan nt plants

Person
Lay Out nel
Pabrik
room
 Laydown Area

Suatu Worksh daerah yang


op
telah Casthouse

Wareho
use

Satuan Construction Camp


Pemadam
Kebakara
n
Office
16

dikosongkan untuk penyimpanan sementara peralatan dan perlengkapan serta

bahan tambang yang akan diolah.

 Storage

Pemindahan barang dari Laydown Area

 Carbon Silo

Tempat penyimpanan Karbon

 Alumina Silo

Tempat Penyimpanan Alumina

 Pabrik Karbon

Pabrik Karbon berfungsi memproduksi blok anoda

 Control Room

Sebuah ruangan yang berfungsi sebagai ruang tengah di mana segala alat dan

fasilitas pabrik atau jasa tersebar dapat dipantau dan dikendalikan.

 Main Switchyard

Switchyards, digunakan terutama untuk koneksi dan interkoneksi, sangat

penting untuk transmisi, distribusi, koleksi, dan mengendalikan aliran listrik.

Switchyard ini mentransfer daya yang dihasilkan di pembangkit listrik ke

jaringan listrik. Switchyards umumnya diklasifikasikan oleh tingkat tegangan,


17

sirkuit pemutus dan pengaturan bus. Switchyards sering terletak berbatasan

langsung dengan atau dekat pembangkit listrik.

 Rectifier

Rectifier (Penyearah) adalah rangkaian elektronika yang berfungsi

menyearahkan gelombang arus listrik. Arus listrik yang semula berupa arus

bolak-balik (AC) jika dilewatkan rangkaian Penyearah akan berubah menjadi

arus searah (DC).

 Potrooms

Dalam potrooms, alumina tersebut dimasukkan ke dalam tungku grafit

dilapisi baja besar yang dikenal sebagai pot. Alumina dilarutkan dalam kriolit

cair, juga dikenal sebagai aluminium fluorida atau 'mandi'.

Sebuah arus listrik yang tinggi dilewatkan melalui pot pada tegangan rendah

melalui anoda yang memungkinkan solusi alumina untuk dipecah menjadi

komponen aluminium dan oksigen. Oksigen bereaksi langsung dengan anoda

karbon, yang akan dikonsumsi untuk membentuk gelembung karbon dioksida

yang jauh dan aluminium mengumpulkan di bagian bawah panci. Listrik juga

mempertahankan suhu pot pada 960 derajat Celcius.

 Fume Treatment Plants

Pemanfaatan Fume Treatment Plant (FTP) dianggap sebagai salah satu cara

yang paling efektif dalam pengurangan gas berbahaya ke atmosfir. Modern

FTP memberikan kesempatan untuk mengobati limbah gas sesuai dengan


18

standar lingkungan dan pemanfaatan kembali unsur-unsur kimia yang mahal

dalam proses elektrolisis.

Penurunan yang signifikan dari knalpot berbahaya ke atmosfir seperti debu

alumina, fluorida, senyawa gas dan padat merupakan aspek lingkungan positif

yang penting dari FTP.

 Casthouse

Dalam casthouse, aluminium cair dituangkan dari cawan lebur ke dalam

pencampuran tungku , di mana berbagai logam ditambahkan ke aluminium

untuk membawa komposisi kimianya sampai dengan spesifikasi pelanggan .

Komposisi ini mencakup , antara lain , kekuatan aluminium bersama dengan

ketangguhan dan ketahanan terhadap korosi . Nama lain untuk pabrik ini

adalah pengecoran .

 Storage 2

Berfungsi untuk tampat penyimpanan sementara alumunium yang sudah jadi

 Warehouse

Gudang, tempat penyimpanan alat-alat pabrik

 Workshop

Tempat maintenance alat pabrik ataupun mesin

 Personnel Room
19

Ruangan istirahat pegawai

 Satuan Pemadam Kebakaran

Tempat petugas Pemadam Kebakaran

LAMPIRAN B
PERHITUNGAN UPAH TENAGA KERJA
20

Anda mungkin juga menyukai