Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH KIMIA

OLEH
WINDA DWI PUTRI
154292
XII IPA 1

SMA NEGERI 3 BANTAENG

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkatNya, saya dapat menyelesaikan Makalah kimia Ini.

Materi yang tercantum dalam maklah ini merupakan salah satu indikator
dari Kompetensi Dasar mata pelajaran Kimia yang harus dicapai oleh siswa/i
kelas XII. Hal ini bertujuan agar siswa/i dapat mengetahui cara pembuatan
berbagai unsur sampai pada peta penyebaran tersedianya unsur – unsur tersebut,
khususnya di Indonesia.Makalah ini disusun dalam rangka melengkapi nilai ujian
Kimia di akhir semester.

Penyusunan makalah ini tentu saja tidak lepas dari berbagai kekurangan.
Oleh karena itu, saya sebagai penyusun makalah memohon maaf. Untuk itu pula,
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

Penyusun

DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR…………………………………………………………… i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………2
C. Tujuan Masalah…………………………………………………………...2

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Mengidentifikasi Daya Hantar Listrik……………………………………3


B. Mengidentifikasi Keamfoteran Aluminium……………………………...6
C. Mengamati Reaksi Pembakaran Belerang……………………………….7
D. Menjelaskan Kegunaan Unsur dan Senyawa…………………………….9
E. Menjelaskan Dampak Penggunaan Unsur Dalam Kehidupan Sehari-Hari
………………………………………………………….........................18

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………..22
B. Saran…………………………………………………………………….22

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….…23

ii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Aluminium di peroleh dari antara lain bauksit(Al2O32H2O) yang
di dunia banyak terdapat .industri aluminium pesat berkembang karena
industri logam saat ini sangat maju.bahan ini sangat luas pemakainya.
terutama dalam bidang kelistrikan. aluminium terdapat melimpa dalam kulit
bumi, yaitu sekitar 7,6 %.dengan kelipatan sebesar itu ,aluminium merupakan
unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan silicon,serta merupakan serta
merupaka unsur logam yang paling melimpah.namun,aluminium tetap
merupakan logam yang mahal karena pengolahannya sukar.mineral aluminium
yang bernilai ekonomis adalah bauksit yang merupakan satu-satunya sumber
aluminium.kriloit digunakan pada peleburan aluminium,sedang tanah liat
banyak digunakan untuk pembuatan batu bata ,keramik.di Indonesia, bauksit
banyak di temukan di pulau bintan dan di Tanya (Kalimantan barat).
Aluminium sebagai logam yang bernilai komersial didapatkan dari
hasil ekstraksi metalurgi. Untuk mendapatkan Aluminium ini diperlukan
Alumina sebagai bahan baku yang didapat dari pengolahan bauksit atau
dikenal juga dengan proses Bayer dan proses Hall-Heroult. Pada saat ini
Indonesia telah memiliki pabrik peleburan alumunium satu-satunya dengan
cara reduksi elektrolit yang di kelola oleh PT. Inalum (Indonesia Asahan
Alumunium) dimana bahan baku utamanya adalah alumina (Al2O3).
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber
unsur-Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik
dalam bentuk unsur bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia
yang terdapat di alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan
unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas
nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya
ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih logam merupakan campuran antara
mineral yang mengandung unsur-unsur kimia dan pengotornya.
Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat, silikat,
karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam
mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di kerak
bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He)
terdapat di lapisan atmosfer.
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena
semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam
bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak
bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia
memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan
dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya
tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Cara Mengidentifikasi Daya Hantar Listrik?
2. Bagaimana cara Mengidentifikasi Keamfoteran Aluminium?
3. Mengamati Reaksi Pembakaran Belerang
4. Menjelaskan Kegunaan Unsur dan Senyawa
5. Menjelaskan Dampak Penggunaan Unsur Dalam Kehidupan Sehari-Hari
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Bagaimana Cara Mengidentifikasi Daya Hantar Listrik
2. Mengetahui Bagaimana cara Mengidentifikasi Keamfoteran Aluminium
3. Mengetahui Reaksi Pembakaran Belerang
4. Mengetahui Kegunaan Unsur dan Senyawa
5. Mengetahui Dampak Penggunaan Unsur Dalam Kehidupan Sehari-Hari

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. MENGIDENTIFIKASI DAYA HANTAR LISTRIK

Bahan aluminium di peroleh dari antara lain bauksit(Al2O32H2O) yang


di dunia banyak terdapat .industri aluminium pesat berkembang karena industri
logam saat ini sangat maju.bahan ini sangat luas pemakainya. terutama dalam
bidang kelistrikan. aluminium terdapat melimpa dalam kulit bumi, yaitu sekitar
7,6 %.dengan kelipatan sebesar itu ,aluminium merupakan unsur ketiga terbanyak
setelah oksigen dan silicon,serta merupakan serta merupaka unsur logam yang
paling melimpah.namun,aluminium tetap merupakan logam yang mahal karena
pengolahannya sukar.mineral aluminium yang bernilai ekonomis adalah bauksit
yang merupakan satu-satunya sumber aluminium.kriloit digunakan pada
peleburan aluminium,sedang tanah liat banyak digunakan untuk pembuatan batu
bata ,keramik.di Indonesia, bauksit banyak di temukan di pulau bintan dan di
Tanya (Kalimantan barat).

1. PENGERTIAN ALUMINIUM
Aluminium adalah merupakan logam yang lembut dan ringan, dengan
bentuk keperakan pudar, oleh kerana kehadiran lapisan pengoksidaan yang nipis
yang terbentuk apabila didedahkan kepada udara. Aluminium adalah tak bertoksik
(dalam bentuk logam), tak bermagnet, dan tidak menghasilkan cucuh. Aluminium
tulen mempunyai kekuatan tegangan sebanyak 49 megapascal (MPa) dan 700
Mpa.

2. FUNGSI ALUMINIUM
Sama ada dikira dari segi kuantiti atau nilai, penggunaan aluminium
mengatasi kesemua logam kecualibesi, dan ia amatlah penting dalam hampir
semua bahagian dalam ekonomi dunia.Aluminium tulen mempunyai kekuatan
tegangan yang rendah, tetapi sedia untuk membentuk aloi bersama dengan
banyak unsur seperti tembaga, zink, magnesium, mangan dan silikon .Pada masa
kini, hampir semua bahan yang dianggap aluminium adalah sebenarnya sejenis
aloi aluminium. Aluminium tulen hanya ditemui apabila daya tahan kakisan
adalah lebih penting daripada kekuatan atau kekerasan. Sedemikian juga, istilah
"aloi" dalam penggunaan umum masa kini biasanya membawa maksud aloi
aluminium.
Apabila digabung secara proses termomekanikal, aloi aluminium
menunjukkan peningkatan memberangsangkan dari segi sifat mekanikal. Aloi
aluminium membentuk komponen penting dalam pesawat udara oleh sebab nisbah
kekuatan kepada beratnya. Apabila aluminium menguwap dalam vakum
(hampagas) ia membentuk sejenis salutan yang memantul kedua-dua cahaya
tampak dan inframerah. Salutan ini membentuk satu lapisan pelindung yang nipis
iaitu aluminium oksida yang tidak merosot seperti apa yang terjadi pada salutan
perak Lebih terperinci, hampir semua cermin masa kini diperbuat dari pada
salutan pemantul nipis aluminium yang diletakkan di belakang permukaan
sekeping kaca apung. Cermin teleskop juga disaluti satu lapisan nipis aluminium,
tetapi disalut pada bahagian hadapan untuk mengelakkan pantulan dalaman,
sungguhpun tindakan sedemikian akan menyebabkan permukaan lebih mudah
terdedah kepada kerosakan
3. KEGUNAAN ALUMINIUM LAINYA
● pengangkutan(kendaraan,kapal
● terbang,kapal laut dan sebainya
● pembungkusan(ting aluminium, keranjang aluminium
● pembinaan (tingkap .pintu dll.)
● Penggunaan barang tahan lama

Diantara kegunaan di atas ada beberapa kegunaan lain dari


aluminium.antara lain sebagai berikut:
● Sektor industri otomotif yaitu untuk membuat bak truk dan
komponen-komponen kendaraan bermotor dan untuk membuat badan
pesawat terbang
● Sektor pembangunan Perumahan
● Sektor Industri makanan
4. SIFAT-SIFAT ALMUNIUM
Almunium adalah logam yang berwarna putih peral dan tergolong ringan
yang mempunyai massa jenis 2,7 gr cm.sifat-sifat yang dimiliki almunium antara
lain: ringan ,tahan korosi dan tidak beracun. daya hantar listrik dua kali lebih
besar dari pada tembaga, paduan aluminium dengan logam yang lain
menghasilkan logam yang sangat kuat, aluminium sebagi zat reduktor

5. ALMUNIUM SEBAGAI PENGHANTAR LISTRIK.


Banyak peralatan listrik yang di buat dari almunium.sekarang kabel juga di
buat dari logam ini.almunium sangat ringan,hampir seperempat berat
tembaga,warnanya putih keperak-perakan,titik cair mencapai 657oC dan titik
didinya kira-kira 1800oC.untuk penghantar kemurnian almunium tercapai
99,5%.setengah persen yang lain terdiri dari unsur
besi,silikon,tembaga,aluminium bekas yang di cairkan kembali biasanya
mengandung juga seng.
Aluminium mudah di tarik,ditempat dan di gulung.karena bahan ini lunak
maka pekerjaannya hendaklah menggunakan alat yang tajam.(misalnya pahat dan
pisau pemotong) lebih –lebih dalam pembuatan alur-alur.kekuatan almunium
murni masih jauh di bawa tembaga.untuk peningkatan dibuatlah logam campuran.
Campuran tersebut biasa dengan magnesium ,silikon atau besi.daya hantar
panas dan listriknya kira-kira 60%-nya tembaga.ini cukup tinggi untuk hantaran
tenaga listrik.untuk mendapatkan tahanan yang sama dengan tembaga yang sama
panjangnya di butuhkan penampang ± 65% lebih besar.tetapi dalam keadaan
demikian beratnya masih lebih ringan ± setengah berat tembaga.jika harga tiap
kilogramnya sama ,berarti penggunaan almunium lebih murah.atau harganya
hanya ± setengah harga tembaga.karena almunium lunak tidak cukup kuat dipakai
hantaran di atas tanah,maka perlu di tambahkan kawat baja sebagai
pendukungnya.untuk di jadikan hantaran tegangan tinggi di atas tanah,kawat
aluminium di lilit bersama dengan kawat baja.untuk kabel berserat,misalnya kabel
tanah, tetap digunakan bahan tembaga. sebab daya hantar yang sama kira-kira
diperlukan penampang almunium yang hampir dua kali lipat penampang tembaga.
B. MENGIDENTIFIKASI KEAMFOTERAN ALUMINIUM
Aluminium merupakan logam amfoter karena Suatu zat bersifat amfoter
berarti zat tersebut dapat bersifat asam saat direaksikan dengan basa kuat,
misalnya NaOH. Dapat bersifat basa apabila zat tersebut direaksikan dengan asam
kuat, contohnya asam khlorida, HCl.
Ketika sepotong lempeng aluminium atau aluminium foil dicelupkan ke
dalam larutan asam khlorida, terbentuk gas yang tidak berwarna dan tidak berbau.
Gas ini tentulah gas hidrogen yang berasal dari ion-ion H+ asam khlorida. Apakah
reaksi ini tergolong reaksi redoks? Ya, jelas reaksi redoks.
Pada percobaan ini pengikisan permukaan logam aluminium dianggap
sebagai tolok ukur, sehingga semakin banyak pengikisan permukaan logam
aluminium oleh larutan perendaman maka semakin banyak nuklida-nuklida aktif
yang ikut lepas. Namun pada pelaksanaannya pengikisan permukaan juga
dibatasi, dari segi teknis maksimum tebal pengikisan permukaan yang
diperbolehkan adalah 0,50 mm.
Aluminium oksida juga dapat menunjukkan sifat asamnya, dapat dilihat
dalam reaksi dengan basa seperti larutan natrium hidroksida. Berbagai aluminat
dapat terbentuk – senyawa dimana aluminium ditemukan dalam ion negatif. Hal
ini mungkin karena aluminium memiliki kemampuan untuk membentuk ikatan
kovalen dengan oksigen. Pada contoh natrium, perbedaan elektronegativitas
antara natrium dan oksigen terlalu besar untuk membentuk ikatan selain ikatan
ionik. Tetapi elektronegativitas meningkat dalam satu periode – sehingga
perbedaan elektronegativitas antara aluminium dan oksigen lebih kecil. Hal ini
menyebabkan terbentuknya ikatan kovalen diantara keduanya. Dengan larutan
natrium hidroksida pekat yang panas aluminium oksida bereaksi menghasilkan
larutan natrium tetrahidroksoaluminat yang tidak berwarna.
Pada prcobaan ini kelarutan kerapatan alumnium terhadap perendaman
menggunakan larutan perendam NaOH. Yaitu pada perendaman menggunakan
larutan NaOH, menunjukkan bahwa dengan semakin meningkatnya konsentrasi
NaOH dan waktu proses perendaman maka dapat menaikkan kelarutan
aluminium. Hal ini menunjukkan semakin banyak logam aluminium yang terkikis
berarti semakin banyak nuklidanuklida yang menempel di logam yang terlepas.
REAKSI :
2 Al(s) + 2 NaOH(aq) + 6 H2O(l) → 2 NaAl(OH)4(aq) + 3 H2(g)
2 Al(s) + 2 OH-(aq) + 6 H2O(l) → 2 Al(OH)4-(aq) + 3 H2(g)
Al membentuk ion Al(OH)4-; berarti bilangan oksidasinya berubah dari nol
menjadi +3. Sedang bilangan oksidasi H dari +1 menjadi nol. Berarti baik dalam
asam maupun basa, reaksi redoks yang terjadi sebagai akibat dari sifat
keamfoteran Al, ternyata perubahan bilangan oksidasinya sama.
Sebelumnya untuk membuktikan bahwa hidrogen dapat dipakai sebagai
pendesak air karena sifatnya yang tak larut dalam air terlebih dahulu hidrogen
hasil reaksi dialirkan ke dalam tabung reaksi yang berisi dengan air dan kemudian
tampak volume air dalam tabung semakin berkurang yang tergantikan oleh posisi
hidrogen yang berupa udara kosong. Cara pembuatan hidrogen yang dalam
praktikum ini adalah dengan mereaksikan aluminium dengan basa kuat.
Aluminium merupakan logam yang berwarna putih abu-abu (silver) yang melebur
pada suhu 659 C0, dan bila terkena udara akan teroksidasi pada permukaannya.
Pembentukan hidrogen ini terjadi menurut persamaan :
2Al(s) + 6 NaOH (aq)dipanaskan 2Na3 AlO3(aq) + 3H2(g)
C. MENGAMATI REAKSI PEMBAKARAN BELERANG

Bahan bakar yang banyak belerang (sulfur) adalah bahan bakar minyak,
sedangkan batubara kandungan sulfurnya relatif lebih kecil. Kandungan belerang
dalam bahan bakar minyak antara 0,2 – 4 %. Kandungan belerang yang makin
tinggi mempunyai pengaruh sebagai berikut :
● Menaikkan titik embun gas buang
● Mempercepat pembentukan kerak sulfat pada ketel, ekonomiser dan air
heater.
● Mempercepat laju korosi
● Menurunkan efisiensi, hal ini karena suhu gas buang harus lebih tinggi dari
pada titik embun untuk mencegah korosi.
Reaksi pembakar belerang dan pembakaran asam sulfat adalah sebagai
berikut :
S + O2 → SO2
SO2 + ½ O2 → SO3
SO3 + H2O → H2SO4
Dalam pembakaran belerang (S) akan bereaksi dengan oksigen menjadi
belerang dioksida (SO2), selanjutnya dengan adanya oksigen berlebih akan
membentuk (SO3), dan yang terakhir ini bereaksi dengan air (H2O) akan
membentuk asam sulfat (H2SO4) yang korosif.
Dengan adanya SO3 dalam gas buang maka titik embunnya akan makin
tinggi. Gas buang dengan uap air 10 % tanpa ada SO2 mempunyai titik embun
kurang lebih 45 0C. Bila dalam gas buang tersebut terdapat SO3 sebanyak 10-3 %
maka titik embunnya akan naik menjadi kurang lebih 1000C.Karena keharusan
menaikkan suhu gas buang agar tidak terjadi korosi, maka hal ini menyebabkan
efisiensi menjadi lebih kecil. Cara mengatasi adanya kandungan sulfur dalam
bahan bakar selain membuat gas buang lebih tinggi dari titik embunnya, juga bisa
dilakukan dengan mengurangi excess air (udara lebih) sekecil mungkin.
1. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)

Gas belerang dioksida (SO2) mempunyai sifat tidak berwarna, tetapi


berbau sangat menyengat dan dapat menyesakkan napas meskipun dalam kadar
rendah. Gas ini dihasilkan dari oksidasi atau pembakaran belerang yang terlarut
dalam bahan bakar miyak bumi serta dari pembakaran belerang yang terkandung
dalam bijih logam yang diproses pada industri pertambangan. Penyebab terbesar
berlebihnya kadar oksida belerang di udara adalah pada pembakaran batu bara.
Akibat yang ditimbulkan oleh berlebihnya oksida belerang memang tidak secara
langsung dirasakan oleh manusia, akan tetapi menyebabkan terjadinya hujan
asam. Proses terjadinya hujan asam dapat dijelaskan dengan reaksi beriku

Hujan yang banyak mengandung asam sulfat ini memiliki pH < 5,


sehingga menyebabkan sangat korosif terhadap logam dan berbahaya bagi
kesehatan. Di samping menyebabkan hujan asam, oksida belerang baik SO2
maupun SO3 yang terserap ke dalam alat pernapasan masuk ke paru-paru juga
akan membentuk asam sulfit dan asam sulfat yang sangat berbahaya bagi
kesehatan pernapasan, khususnya paru-paru.

2. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)

Gas nitrogen monoksida memiliki sifat tidak berwarna, yang pada


konsentrasi tinggi juga dapat menimbulkan keracunan. Di samping itu, gas oksida
nitrogen juga dapat menjadi penyebab hujan asam. Keberadaan gas nitrogen
monoksida di udara disebabkan karena gas nitrogen ikut terbakar bersama dengan
oksigen, yang terjadi pada suhu tinggi.

D. KEGUNAAN UNSUR DAN SENYAWA

Unsur-unsur utama dalam bentuk unsur atau senyawa memiliki banyak


kegunaan dalam kehidupan kita sehari-hari. Unsur adalah zat tunggal yang tidak
dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana melalui reaksi kimia
biasa. Bagian terkecil dari suatu unsur adalah atom. Sampai saat ini telah dikenal
lebih dari 112 unsur, ada yang ditemukan dalam keadaan bebas, seperti emas dan
intan, tetapi sebagian besar unsur ditemukan dalam keadaan terikat sebagai suatu
senyawa.
1. Golongan Alkali
a) Unsur Natrium
Natrium memiliki kemampuan daya gabung terhadap oksigen
besar, sehingga sangat mudah terbakar di udara. Oleh karena itu, Na
disimpan dalam minyak tanah atau dalam parafin cair. Natrium terbakar
dengan nyala kuning. Natrium banyak digunakan untuk pembuatan
lampu-lampu natrium dan pembuatan senyawa-senyawa organik.
b) Senyawa Natrium Hidroksida
Natrium hidroksida (NaOH), disebut juga soda api atau soda
kaustik. NaOH adalah suatu basa yang sangat kuat; larut dengan baik
dalam air dengan menimbulkan kalor (larutannya dinamakan lindi natron);
mengikat CO2 dari udara dan berubah menjadi Na2CO3. Soda api
digunakan dalam membuat “sabun keras”, membersihkan minyak tanah,
dan dalam industri.
c) Senyawa Natrium Klorida
Natrium klorida (NaCl) penting sebagai bahan makanan, dan
pengawet sayur, daging, telur, dan ikan. Penambahan NaCl dalam air es
digunakan sebagai pendingin dalam pembuatan bermacam-macam es,
misal es puter, es lilin, dan es krim. Dalam industri, NaCl digunakan
sebagai sumber unsur Na dan Cl, dan sebagai bahan pembuatan
senyawan-senyawa lain yang mengandung Na atau Cl, seperti asam
klorida, dan soda. NaCl dalam industri keramik dipakai sebagai campuran
bahan glasir.
d) Senyawa Natrium Karbonat
Natrium karbonat (soda) mudah larut dalam air, dan larutannya
bersifat basa. Berdasarkan sifat inilah maka soda digunakan sebagai zat
pencuci. Soda digunakan dalam perusahaan pencucian untuk
menghilangkan noda minyak. Soda juga dipakai dalam industri kaca, dan
untuk melunakkan air sadah.
e) Senyawa Natrium Hidrogen Karbonat
Natrium hidrogen karbonat dipakai dalam alat pemadam api. Alat
ini diisi dengan larutan NaHCO3 dicampur dengan saponin, suatu zat
dapat berbuih. Fungsi lain NaHCO3 adalah untuk menghilangkan bau
tengik dari mentega; mengembangkan kue; menghilangkan lemak dan lilin
dalam pencucian bulu domba; serta menghilangkan gom dari sutra.
f) Senyawa Natrium Nitrat atau Sendawa Chili
Natrium nitrat dipakai sebagai pupuk buatan dan pembuatan asam
sendawa.
g) Senyawa Kalium Nitrat
Kalium nitrat berupa hablur-hablur putih, tidak higroskopik.
Senyawa ini digunakan sebagai pengawet daging dan dalam pembuatan
mesiu.
h) Senyawa Kalium Iodida dan Kalium Bromida
Kedua garam tersebut terdapat dalam jumlah sedikit di alam
(dalam air laut). Keduanya dipakai dalam obat-obatan. KI mempunyai
sifat membersihkan darah, sedangkan KBr dapat menenangkan saraf (obat
tidur). KBr juga dipakai dalam pemotretan.
i) Senyawa Kalium Klorat dan Kalium Hidroksida
Senyawa kalium klorat tidak begitu mudah larut dalam air,
merupakan oksidator kuat, lebih-lebih dengan katalis MnO2. Kalium
klorat dipakai dalam pembuatan korek api, pembuatan petasan, dan
sebagai obat kumur. Adapun kalium hidroksida (KOH) dipakai dalam
pembuatan sabun mandi.
j) Unsur Litium
Senyawa yang paling penting dari unsur litium adalah senyawa
klorida, sulfat, dan karbonat. Litium karbonat digunakan dalam pembuatan
peralatan gelas dan keramik. Pada kemurnian yang tinggi senyawa ini
digunakan dalam pengobatan pada kerusakan mental tertentu. Senyawa ini
juga berfungsi sebagai bahan dalam pembuatan senyawa litium lainnya,
misal pada pembuatan litium hidroksida.
2. Golongan Alkali Tanah
a) Unsur Kalsium
Kalsium adalah logam lunak, berwarna putih; mudah bereaksi
dengan oksigen, tetapi kalsium oksida yang terbentuk merupakan lapisan
yang melindungi logamnya terhadap oksigen lebih lanjut. Kalsium
dicampur dengan litium sebagai pengeras dalam logam yang mengandung
timbal; untuk industri baja Cr- Ni, kalsium dipakai sebagai campuran
logam campur.
b) Senyawa Kalsium Sulfat
Senyawa kalsium sulfat (CaSO4) di alam sebagai CaSO4 . 2 H2O
yang disebut dengan gips atau albas. Senyawa ini baik digunakan untuk
membuat bermacam-macam barang tuang, sebagai pembalut gips, dalam
industri cat digunakan sebagai cat “putih”, untuk pembuatan kapur tulis
(campuran dari gips, kaolin, asam oleat, dan NaOH). Jika dipanaskan
sampai di atas 200 °C, maka air hablurnya lenyap semua (CaSO4 ? 0
H2O). Jika dicampur dengan air kembali maka senyawa tersebut tidak
dapat mengikat air lagi. Keadaan demikian dinamakan gips mati.Semen
gips dibuat dari gips yang dicampur dengan asam fosfat, Na-fosfat, pasir
dan dipanaskan sampai +1200 °C. Hasil ini dicampur lebih lanjut dengan
K2SO4 dan ZnSO4, kemudian digiling halus. Semen gips dicampur
dengan air dapat menjadi keras dalam waktu 2 jam.
c) Unsur Magnesium
Magnesium adalah logam ringan berwarna putih, tetapi dalam
udara menjadi putih abu-abu karena terbentuknya lapisan magnesium
oksida yang melindungi logamnya terhadap oksidasi lebih lanjut. Dalam
bentuk pita atau serbuk magnesium mudah terbakar menjadi magnesium
oksida dengan menimbulkan cahaya putih yang menyilaukan.
Magnesium dalam asam encer membentuk gas hidrogen. Magnesium
dipakai sebagai pengisi lampu Blitzchth (dicampur dengan logam
aluminium). Magnesium banyak digunakan untuk pembuatan logam
campur, dengan sifatsifat tetap ringan, tetapi dengan kekuatan yang
berlipat ganda. Oleh karena itu, magnesium dipakai untuk industri
membuat rangka pesawat terbang.
d) Senyawa Magnesium Oksida
Magnesium Oksida (MgO) berupa zat padat, berwarna putih, tidak
mudah mencair (titik cairnya 2.800 °C), keras dan tahan api. Oleh karena
sifat-sifat ini MgO dipakai sebagai pelapis tanur. Jika MgO dipijarkan,
dicampur dengan larutan MgCl2 yang pekat, membentuk bubur yang di
udara menjadi keras dan mengilap. Campuran tersebut dinamakan semen
magnesium atau semen sorel. Campuran semen magnesium dengan serbuk
kayu, serbuk gabus, gilingan batu, dan sebagainya disebut granit kayu atau
ksilolit. Bahan ini antara lain dipakai untuk membuat lantai yang tidak
bersela atau tidak bersambung dan sebagai bahan gading buatan.
e) Senyawa Magnesium Sulfat
Magnesium sulfat (MgSO4) berupa padatan putih. Contoh garam
inggris dengan rumus MgSO4 ? 7 H2O, dipakai dalam obat-obatan
sebagai pencahar (obat urus-urus).
f) Senyawa Magnesium Hidroksida
Magnesium Hidroksida (Mg(OH)2) berupa padatan putih yang
sedikit larut dalam air. Bersifat basa. Oleh karena itu Mg(OH)2 digunakan
untuk obat sakit maag.
3. Golongan IIIA
a) Unsur Aluminium
Aluminium digunakan untuk membuat barang-barang keperluan
rumah tangga, misal piring, mangkok, dan sendok; untuk membuat rangka
dari mobil dan pesawat terbang; sebagai bahan cat aluminium (serbuk
aluminium dengan minyak cat). Aluminium dapat dicairkan menjadi
lembaran tipis yang dipakai untuk pembungkus cokelat, rokok dan juga
sebagai kaleng minuman bersoda. Daun aluminium atau logam campuran
dengan Mg dipakai sebagai pengisi lamput Blitz, di samping gas
oksigen.Selanjutnya aluminium dipakai untuk membuat beberapa macam
logam campur, diantaranya yang penting ialah duraluminium (paduan 94%
aluminium dengan Cu, Mn, Mg), yang terutama dipakai dalam industri
pesawat terbang, dan mobil.
b) Aluminium Oksida
Aluminium oksida (Al2O3) di alam tercampur dengan oksida besi
dalam bentuk hablur yang disebut amaril. Bahan ini sangat keras dan
dipakai untuk menggosok besi. Hablur Al2O3 (korundum) juga terdapat
dalam bentuk batu permata atau intan berwarna misal mirah berwana
merah (mirah delima), nilam berwarna biru (batu nilam), zamrut berwarna
hijau, ametis berwarna ungu, ratna cempaka berwarna kuning. Batu-batu
ini diperdagangkan dengan nama batu akik, meskipun nama ini tidak tepat
karena yang dimaksudkan dengan akik adalah hablur kwarsa (SiO2).

c) Senyawa Asam Borat


Asam borat (H3BO3) banyak dipakai dalam pabrik kaca dan email.
Pada penyamakan kulit digunakan untuk mengikat kapur dalam kulit.
d) Garam-Garam Aluminium Silikat
Beberapa garam aluminium silikat terdapat dalam tanah liat. Tanah
liat merupakan bahan dasar dalam pembuatan keramik. Ultramarin adalah
bahan cat biru yang terdiri dari Na-Al-silikat dan S. Ultramarin dalam
alam terdapat dengan nama lazurit, dipakai sebagai bahan pembiru
pakaian, tekstil, kertas, dan gula.
e) Senyawa Natrium Perborat
Natrium perborat NaBO3 ? 4 H2O dengan air menimbulkan
oksigen aktif yang digunakan sebagai pemucat dalam beberapa macam
serbuk sabun.
4. Golongan VA
a) Unsur Nitrogen
Kegunaan nitrogen terutama digunakan dalam pembuatan gas
amonia (NH3) dari udara. Gas nitrogen cair digunakan sebagai bahan
pembeku dalam industri pengolahan makanan.
b) Senyawa Amonia
Kegunaan dari amonia adalah pembuatan es, membuat HNO3,
garam-garam amonium, dan sabun amonia.
c) Senyawa Asam Nitrat
Asam nitrat digunakan untuk membuat pupuk-pupuk buatan
NH4NO3 dan Ca(NO3)2.
d) Unsur Fosfor
Fosfor kuning digunakan untuk pembuatan P2O5, yang digunakan
untuk mencegah karat dan fosfor merah digunakan untuk membuat
kepala batang korek api. Senyawaan fosfor antara lain asam fosfat
yang dibuat dengan mereaksikan uap fosfor dengan air. Asam fosfat
berguna dalam pembuatan pupuk dan detergen.

5. Golongan VIA
a) Unsur Belerang
Belerang digunakan sebagai bahan pembuat asam sulfat, bahan
pembuat cat (ultramin, vermilyun, kuning kadmium), pembuat mesiu,
untuk membuat karbon disulfida, dan bahan pembuat ebonit. Belerang
juga dapat dipakai sebagai obat pemberantas jamur dan untuk memasak
getah karet dan getah perca.
b) Senyawa Belerang Dioksida
Kegunaan belerang dioksida adalah seperti berikut.
● Bahan pengelantang untuk bulu domba, sutra, spons, domen, dan
gula tebu.
● Sebagai bahan untuk membersihkan botol-botol dan bejana-bejana
anggur.
● Sebagai bahan untuk memberantas penyakit pes di darat dan di
kapal-kapal laut.
● Digunakan untuk memurnikan beberapa jenis minyak tanah.
c) Senyawa Asam Sulfat
Kegunaan dari asam sulfat antara lain seperti berikut.
● Di laboratorium digunakan untuk pengering dan untuk kimia
analisis.
● Dalam teknik industri digunakan sebagai bahan pupuk terutama
pupuk fosfat; cat dan pigmen terutama dalam produksi titanium
oksida; pembuatan asam (HCl, HNO3, H3PO4).
d) Unsur Oksigen
Kegunaan oksigen adalah untuk membantu pernapasan pasien
(dalam kedokteran) dan untuk isi tabung udara yang dibawa penyelam.
Salah satu senyawaan oksigen adalah ozon (O3). Ozon dibuat dari O2
yang dialirkan melalui pesawat pengozon. Di dalam pesawat ini terjadi
letusan-letusan listrik yang menyebabkan O2 berubah menjadi O3.
Kegunaan ozon adalah sebagai pemucat benang dan bahan pemusnah
hama air minum.
6. Golongan VIIA atau Halogen
A. Flourin
a) Gas Freon (Freon-12) ialah senyawa fluorin dan klorin dengan rumus
CCl2F2 (dikloro difluoro metana) atau Chloro Fluoro Carbon. Gas ini
banyak digunakan sebagai zat pendingin pada lemari es dan AC.selain itu,
gas ini juga digunakan sebagai gas pendorong pada sprayer.
b) Natrium Fluorida (NaF) digunakan sebagai obat pengawet pada kayu agar
terhindar dari gangguan serangga. Dalam jumlah yang sangat sedikit
digunakan untuk bahan campuran pada pasta gigi untuk mencegah
kerusakan gigi dan memperkuat email gigi
c) Asam flourida (HF) yang dapat bereaksi dengan gelas, sehingga sering
digunakan untuk mengukir (mengetra) gelas CaSIO3(s) + 8 Hf(aq) →
H2SiF6(aq) + CaF2(s) + 3 H2O
B. Klorin
a) DDT ( Dikloro Diphenyl Trikloroetana) digunakan sebagai insektisida
b) Poly vinil chlorida (PVC) digunakan dalam industri plastic untuk pipia
pralon
c) Natrium hipoklorit (NaClO) dan kaporit CaOCl2 digunakan sebagai zat
penggelantang. CaCl2 juga digunakan sebagai desinfektan pada air
minum.
d) Kloroform/ triklorometana (CHCl3) digunakan sebagai pelarut dan obat
bius pada pembedahan.
e) Kalium klorat (KClO3) digunaka untuk korek api, bahan peledak pada
petasan, dan juga untuk obat kumur
f) NH4Cl sebagai elektrolit pada baterai kering,
g) KCl untuk pupuk
C. Bromin
a) Natrium Bromida (NaBr) digunakan dalam dunia kedokteran sebagai obat
penenang saraf
b) Metil bromida (CH3Br) digunakan sebagai zat pemadam kebakaran
c) Dibromo etana (C2H4Br2) digunakan sebagai zat untuk memperbaiki mutu
bensin, yaitu untuk menghindari pengendapan Pb pada silinder.
d) Perak bromide (AgBr) digunakan sebagai zat peka cahaya dalam dunia
fotografi.
D. Iodin
a) Natrium iodida (Nal) dicampurkan pada garam dapur untuk menghindari
penyakit kelenjar gondok pada manusia
b) Larutan iodiun dalam alkohol digunakan sebagai obat luka
c) Iodoform (CHl3) digunakan sebagai desinfektan untuk mengobati borok
d) 4Iodium digunakan dalam industri tapioca untuk mengetes kadar amilum

7. Golongan VIIIA atau Gas Mulia


a) Helium (He)
Sudah dikenal lebih dahulu daripada gas-gas mulia lainnya. Untuk
pertama kali helium ditemukan di dalam atmosfer matahari. Helium
digunakan untuk mengisi balon. Helium memiliki berat dua kali lebih
berat daripada hidrogen, tetapi tidak dapat terbakar.
b) Argon
Dicampur dengan nitrogen digunakan sebagai pengisi lampu pijar
dan lampu-lampu radio untuk menahan mengabutnya kawat wolfram
dalam lampu itu.
c) Neon (Ne)
Dipakai sebagai pengisi lampu-lampu neon yang memberikan
cahaya merah. Jika dicampur dengan uap raksa akan memberikan cahaya
putih kebiru-kebiruan jika tabung kacanya tidak berwarna, atau cahaya
hijau jika tabung kacanya berwarna cokelat.
d) Kripton (Kr) dan xenon (Xe)
Akhir-akir ini diketemukan bahwa xenon bersifat anestesi. Oleh
karena sifat ini maka xenon digunakan untuk membius pasien-pasien
dalam operasi besar. Akan tetapi pemakaian ini masih terlalu mahal.
E. MENJELASKAN DAMPAK PENGGUNAAN UNSUR DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Selain bermanfaat ternyata unsur-unsur yang telah kita pelajari
mempunyai dampak negatif. Adapun dampak negatifnya adalah seperti berikut.
1. Karbon
Dampak negatif karbon adalah pada senyawa karbon yaitu:
● Karbon dioksida (CO2) Karbon dioksida terjadi karena pemakaian bahan
bakar dari fosil. Adanya pembakaran ini menyebabkan terjadinya efek
rumah kaca.
● Cloro Fluoro Carbon (CFC) CFC berdampak negatif terhadap penipisan
lapisan ozon dan berkontribusi terhadap efek rumah kaca.
● Kloroform (CCl4) Kloroform menyebabkan kerusakan hati dan ginjal, dan
bersifat racun bila tertelan.
● Karbon disulfida (CS2) Karbon disulfida merupakan senyawa mudah
terbakar dan bersifat meracuni.
● Karbon monoksida (CO) Karbon monoksida biasanya dihasilkan oleh asap
kendaraan dan proses industri. Karbon monoksida lebih mudah mengikat
hemoglobin daripada oksigen. Oleh karena itu, darah akan kekurangan
oksigen.
2. Nitrogen
Campuran NO dan NO2 menghasilkan NOx yang merupakan hasil
pembakaran bahan bakar dari industri atau kendaraan yang menyebabkan
terjadinya hujan asam dan asap kabut (smog) yang mengakibatkan terjadinya
iritasi pada mata dan menyebabkan tumbuhan menjadi kering. Hujan asam
dapat merusak pH tanah, perairan serta merusakkan bangunan.
3. Silikon
Silikon yang dipakai untuk kecantikan wajah dapat menyebabkan
kerusakan bentuk dan melumpuhkan beberapa otot wajah. Hal ini karena
silikon dapat membentuk gumpalan dan dapat memblokir aliran darah ke
jaringan/organ tubuh.

4. Fosfor
Fosfor berdampak negatif apabila bijih fosfor yang diolah menjadi
fosfat larut dalam air, sehingga menyebabkan terjadinya limbah radioaktif
(disebabkan bijih fosfor mengandung uranium).
5. Belerang
Senyawa belerang yang berdampak negatif antara lain:
● Hidrogen Sulfida (H2S)
● Hidrogen sulfida merupakan gas sangat beracun yang mempunyai bau
seperti telur busuk dan senyawa ini dapat menyebabkan kematian.
● Asam Sulfat (H2SO4)
● Asam sulfat merupakan zat higroskopis sehingga dapat merusak kulit
dan juga menyebabkan korosi.
6. Radon
Radon merupakan unsur gas mulia yang bersifat radioaktif. Radon
apabila terhirup oleh manusia, akan tertinggal di paruparu dan menimbulkan
kanker paru-paru.
7. Aluminium
Aluminium dapat merusak kulit dan dalam bentuk bubuk dapat
meledak di udara bila dipanaskan. Senyawa aluminium yang berbahaya
antara lain aluminium oksida (Al2O3) yang bereaksi dengan karbon dan
berdampak pada pemanasan global. Adapun reaksinya seperti berikut.
8. Seng
● Jika kekurangan zat ini dalam tubuh, dapat menyebabkan kecepatan
pertumbuhan menurun, nafsu makan dan masukan makanan menurun,
gangguan sistem kekebalan tubuh, perlambatan pematangan seksual dan
impotensi.
● Dosis konsumsi seng (Zn) sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan
muntah, diare, demam, kelelahan yang sangat, anemia, dan gangguan
reproduksi. Suplemen seng bisa menyebabkan keracunan, begitupun
makanan yang asam dan disimpan dalam kaleng yang dilapisi seng.

9. Besi
Selain mempunyai banyak manfaat, besi juga dapat
membahayakan manusia jika besi tersebut udah berkarat, misalnya saat kita
tertusuk besi yang berkarat, maka ada kemungkinan kita akan terkena
tetanus. Zat besi juga dapat membahayakan tubuh dan menyebabkan
keracunan jika dikonsumsi terlalu banyak
10. Oksigen
Kadar oksigen yang rendah dalam tubuh dapat menyebabkan
masalah kesehatan utama seperti kejang, tidak sadar, dan akhirnya dapat
menyebabkan kematian jika tidak diobati pada waktunya.
11. Krom
Krom dapat menyebabkan kanker paru-paru, kerusakan hati (liver),
dan ginjal. Jika kontak dengan kulit menyebabkan iritasi dan jika tertelan
dapat menyebabkan sakit perut dan muntah.
12. Tembaga
Batas maksimum logam tembaga dalam air adalah 1 bpj. Air yang
mengandung tembaga dengan kadar yang melebihi batas maksimum yang
diperbolehkan dapat menimbulkan dampak berupa kerongkongan terasa
kering, mual-mual, diare yang terus-menerus, dan iritasi pada lambung.
13. Gas Mulia
Unsur gas mulia, misalnya radon. Radon merupakan sumber
radiasi alam yang menimbulkan efek negatif karena sifat gas radon sebagai
salah satu penyebab munculnya kanker paru-paru
14. Halogen
unsur halogen, misalnya fluorin. Adanya komponen fluorin dalam
air minum melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
15. Alkali
Unsur logam alkali, misalnya rubidium (Rb). Rubidium mudah
bereaksi dengan kelembaban kulit untuk membentuk rubidium hedroxid,
yang menyebabkan luka bakar dari mata dan kulit.

16. Alkali tanah


Unsur alkali tanah, misalnya barium (Ba).bahaya barium bagi
kesehatan manusia yaitu dalam bentuk serbuk, mudah terbakar pada
temperatur ruang. Dalam jangka panjang, dapat menyebabkan naiknya
tekanan darah dan terganggunya system saraf.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Banyak peralatan listrik yang di buat dari almunium.sekarang kabel
juga di buat dari logam ini.almunium sangat ringan,hampir seperempat
berat tembaga,warnanya putih keperak-perakan,titik cair mencapai
657oC dan titik didinya kira-kira 1800oC.untuk penghantar kemurnian
almunium tercapai 99,5%.setengah persen yang lain terdiri dari unsur
besi,silikon,tembaga,aluminium bekas yang di cairkan kembali
biasanya mengandung juga seng.
2. Aluminium merupakan logam amfoter karena Suatu zat bersifat
amfoter berarti zat tersebut dapat bersifat asam saat direaksikan
dengan basa kuat, misalnya NaOH. Dapat bersifat basa apabila zat
tersebut direaksikan dengan asam kuat, contohnya asam khlorida, HCl
3. Dalam pembakaran belerang (S) akan bereaksi dengan oksigen
menjadi belerang dioksida (SO2), selanjutnya dengan adanya oksigen
berlebih akan membentuk (SO3), dan yang terakhir ini bereaksi dengan
air (H2O) akan membentuk asam sulfat (H2SO4) yang korosif.
4. Unsur-unsur utama dalam bentuk unsur atau senyawa memiliki banyak
kegunaan dalam kehidupan kita sehari-hari. Unsur adalah zat tunggal
yang tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana
melalui reaksi kimia biasa.
B. SARAN
Untuk itu, marilah kita sebagai penerus agama, bangsa, dan negara
harus lebih giat lagi memperdalam, menggali, mengkaji ilmu kepribadian,
pengetahuan, pengalaman, dan wawasan khususnya mata pelajaran Kimia,
supaya di masa yang selanjutnya, kita dapat memetik buah hasil jerih
payah perjuangan keilmuan kita, guna meningkatkan kemajuan diri kita,
keluarga, masyarakat, bangsa, negara, dan agama.

DAFTAR PUSTAKA

Bird, Tony. 1987. Kimia Fisika untuk Universitas. Jakarta : Erlangga


Brady, James.1986. Kimia Universitas Asas dan Struktur.Jakarta : Erlangga
Hardjono. 2001. Kimia Dasar. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.
Keenan, Klenifelter. 2000. Kimia untuk Universitas. Jakarta : Gramedia.

http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_material/vulkanisasi_karet/

http://www.lookchem.com/Carbol-fuchsin/

http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_material/vulkanisasi_karet/

http://www.lookchem.com/Carbol-fuchsin/

Anda mungkin juga menyukai