Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“Tautan,Crossing Over,Pemetaan Pada Eukariotik,Rekombinasi Dan


Evolusi”

OLEH
KELOMPOK VI
Megawati (2018310316)
Winda Dwi Putri (2018310318)
Dian Maerzelina (2018310321)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BULUKUMBA
2021
KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata
kuliah Genetika ,yang diberikan oleh dosen pembimbing kepada kami untuk dapat
diselesaikan dengan sebaik mungkin.
Adapun judul dari makalah ini adalah “Tautan,Crossing Over,Pemetaan
Pada Eukariotik,Rekombinasi Dan Evolusi”. Melalui makalah ini, penulis
berharap agar kita dapat lebih memahami dan mengerti mengenai Tautan,Crossing
Over,Pemetaan Pada Eukariotik,Rekombinasi dan Evolusi, khususnya dalam
prosesnya.
            Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan makalah ini. Sehingga masukan berupa kritik dan saran tentunya akan
sangat membantu kami dalam penulisan makalah selanjutnya. Kami
mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan
bagi kami sendiri.

Bulukumba,11 Januari 2021

Kelompok 6
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Genetika berasal dari kata genetikos yang artinya“Genitive”.
Genetikaadalah bagian dari Biologi yang mempelajari masalah gen,
keturunan, dan variasimakhluk hidup. Juga mengenai bagaimana proses
seseorang melanjutnkan gen-gen miliknya kepada anak-anaknya.
Struktur molekul dan fungsi dari gen.Misalnya saja tinggi, warna
rambut, warna kulit dan warna mata.
Manusia mulai menggunakannya pada masa prasejarah, dengan
penjinakandan pengembangbiakan hewan dan tanaman Pada masa
modern ini genetikamenyediakan alat yang penting dalam menyelidiki
fungsi dari gen tertentu. Dalamorganisme, informasi genetk pada umumnya
dibawa dalam kromosom, yang manaada di dalam struktur kimia molekul
DNA tertentu.
Gen mengandung informasi yang pentung dalam mensintesis protein,
yang mana memiliki peran penting dalam mempengaruhi, walau
dalam beberapacontoh, tidak sepenuhnya menentukan, phenotip akhir
dari organisme. Karena gen adalah universal untuk semua organisme,
genetik bisa diaplikasikan untuksemua sistem kehidupan. Dari virus
hingga bakteri, melalui tanaman dan hewan jinak ke manusia.
Walaupun sudah diketahui s ejak jaman pras ejarah, ilmu
genetika modern yang memahami proses penurunan sifat dimulai dari
George Mendel di abad 19.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses terjadinya tautan dan pindah silang?
2. Bagaimana proses pemetaan pada eukariotik?
3. Bagaimana proses munculnya rekombinasi dan evolusi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses terjadinya pautan dan pindah silang
2. Untuk mengetahui proses terjadinya pemetaan pada eukariotik
3. Untuk mengetahui bagaimana proses munculnya rekombinasi dan
evolusi
BAB II

PEMBAHASAN
A. Tautan Gen
Tautan adalah peristiwa beberapa gen bukan alel yang terdapat pada satu
kromosom yang sama dan tidak memisah secara bebas saat pembentukan
gamet. Hal ini terjadi karena jumlah gen jauh lebih banyak daripada jumlah
kromosom,sehingga tiap kromosom dapat memiliki lebih dari satu gen.
Antara satu gen dengan gen yang lain pada satu kromosom dapat berpautan.
Kekuatan pautan antar gen-gen tersebut tergantung pada jaraknya. Adanya
pautan ini dapat terlihat pada perubahan nisbah fenotipe atau genotipe yang
menyimpang dari dari aturan Mendel.
Untuk mengetahui ada tidaknya tautan antar gen biasanya dilakukan suatu
test cross yaitu suatu penyilangan dengan menggunakan genotipe homozigot
resesif. Untuk membedakan apakah gen-gen letaknya terpisah atau bertautan
pada kromosom yang sama,maka diadakan perbedaan cara penulisannya.
 Tautan dalam susunan cis(coupling)
Pautan dalam susunan cis adalah gen-gen dominan terpaut pada
suatu kromosom,sedangkan alel-alelnya yang resesif pada
kromosom homolognya.
Misalnya,genotipe dituliskan AaBb,jika ada tautan dalam susunan
cis dapat ditulis:
AB
atau (AB)(ab) atau AB/ab
ab
 Tautan dalam susunan trans(repulsion)
Pautan dalam susunan trans adalah gen dominan terpaut dengan
gen resesif yang bukan alelnya pada satu kromosom,sedangkan alel
resesif dari gen pertama dan alel dominan dari gen kedua terpaut
pada kromosom homolognya.
Misalnya genotipe AaBb, jika ada tautan dalam susunan trans
dapat ditulis :
Ab
atau (Ab)(aB) atau Ab/aB
aB
Adapun macam tautan adalah sebagai berikut
a) Tautan sempurna

Tautan sempurna terjadi apabila gen-gen yang terpaut letaknya


sangat berdekatan satu sama lain,selama meiosis tidak mengalami
perubahan letak sehingga gen-gen tersebut bersama-sama menuju ke
gamet.
b) Tautan tak sempurna

Tautan tak sempurna terjadi karena gen-gen terpaut pada suatu


kromosom yang letaknya tidak terlalu berdekatan satu sama
lain,sehingga gen-gen tersebut dapat mengalami perubahan letak yang
terjadi karena adanya pertukaran segmen dari kromatid-kromatid pada
sepasang kromosom homolog

B. Crossing Over (Pindah Silang)


Gen-gen berpautan karena letaknya berdekatan satu sama lain pada
kromosom yang sama. Kombinasi baru dapat terjadi antara gen-gen apabila
bagian
bagian
kromosom saling bertukar,proses ini disebut pindah silang(crossing over).
Proses pindah silang terjadi karena patahnya kromatid-

kromatid dan saling bertukar,diikuti melekatnya kembali kromatid-


kromatid tersebut pada waktu profase dalam meiosis. Tempat-tempat
persilangan tersebut disebut chiasmata.

Pada waktu kromosom-kromosom hendak memisah (yaitu pada anafase I),


kromatid-kromatid yang bersilang itu melekat dan putus di bagian kiasma,
kemudian tiap potongan itu melekat pada kromatid sebelahnya secara timbal
nalik. Berhubung dengan itu gen-gen yang terletak pada bagian yang pindah
itu akan berpindah pula tempatnya ke kromatid sebelahnya (homolognya).
Pindah silang dapat dibedakan atas:

1. Pindah silang tunggal (single crossing over)

Pindah silang tunggal adalah pindah silang yang terjadi pada satu
tempat,dengan terjadinya pindah silang ini akan terbentuk macam gamet
yang terdiri gamet-gamet tipe parental dan gamet-gamet tipe
rekombinasi. Gamet tipe parental lebih banyak dibentuk dari pada gamet
tipe rekombinasi.

2. Pindah silang ganda (double crossing over)


Pindah silang ganda adalah pindah silang yang terjadi pada dua
tempat. jika pindah silang ini terjadi diantara 2 buah gen yang
terpaut,maka gamet-gamet yang dibentuk hanya tipe parental saja atau
tipe rekombinasi saja yang tidak akan tampak pada fenotip akan tetapi
jika pindah silang ganda ini terjadi diantara 3 buah gen maka akan
tampak pada fenotipnya.

C. Pemetaan Pada Eukariotik


Pemetaan genetik (genetik mapping) merupakan suatu usaha untuk
mengetahui lokus atau posisi suatu gen/penanda genetik secara relatif
terhadap gen-gen atau penanda genetik lainnya. Hasil yang diperoleh adalah
suatu urutan posisi sejumlah lokus pada suatu kelompok pautan (linkage
group). Kelompok pautan dapat dianggap sebagai bagian dari suatu
kromosom. Prinsipnya, susunan atau urutan marka dalam suatu keterpautan
dihitung berdasarkan konsep segregasi dan rekombinasi. Ketersediaan peta
genetik dengan resolusi tinggi akan mempermudah penentuan lokus suatu gen
dalam kromosom, jumlah gen dan kekuatan gen yang bertanggung jawab
terhadap karakter tertentu. Peta kromosom adalah gambar skema suatu
kromosom yang letak gen-gennya tersusun linear pada suatu kromosom.
Sentromer dianggap sebagai titik pangkal yang biasanya diberi tanda nol (0)
dan jarak antar gen adalah sama dengan presentasi rekombinasi,tiap 1%
rekombinasi = jarak 1 unit peta (map unit atau 1 unit morgan). Untuk
membuat peta kromosom,ada beberapa hal yang harus ditentukan:

 Pautan antar gen dengan menghitung apabila dua gen terpaut:tipe


rekombinasinya haruslah lebih kecil dari 50% atau tipe parentalnya
haruslah lebih besar dari 50%.
 Jarak antar gen,yaitu presentasi tipe rekombinasi.
 Susunan urutan gen-gen, dengan membandingkan hasil hitungan
jarak antar gen.
Contoh :
Pada jagung, biji berwarna (C) dominan terhadap tidak berwarna (c). Biji
tidak keriput (S) dominan terhadap biji keriput (s). Jagung yang mempunyai
biji berwarna dan tidak keriput (CCSS) disilangkan dengan varietas yang
bijinya tidak berwarna dan keriput (ccss). Kemudian F1-nya diuji silang dan
akan memperoleh F2.
P1 : CCSS , P2 : ccss

CCSS × ccss

F1 CcSs

CcSs × ccss

F2 CCSS : 4032 batang

Ccss : 4035 batang

CCss : 149 batang


ccSS : 152 batang

total 8368 batang

Hasil persilangan tersebut tidak sesuai dengan hukum Mendel 1:1:1:1


karena gen C dan S terpaut. Dari hasil persilangan tersebut, maka dapat
diketahui pemetaan kromosomnya.

Frekuensi parental : (4032 + 4035) / 8368 X 100% = 96,40%

Frekuensi rekombinan : (149 + 152) / 8368 X 100% = 3,60%

Kesimpulan:
a. Frekuensi parental > 50% menunjukkan bahwa gen C dan S berada
pada kromosom yang sama.
b. Frekuensi rekombinan 3,60% menunjukkan bahwa jarak gen C dan
S adalah 3,6 centi morgan atau satuan peta.

D. Rekombinasi dan Evolusi


Rekombinasi genetik adalah proses pertukaran elemen genetik yang
dapat terjadi antara untaian DNA yang berlainan ( interstrand), atau antara
bagian-bagian gen yang terletak dalam satu untaian DNA (intrastrand).
Dalam pengertian yang lebih sederhana,rekombinasi genetik didefenisikan
menjadi penggabungan gen dari satu atau lebih sel ke sel target. Sel yang
disisipi atau dimasuki gen dari luar atau dari sel lain disebut biakan
rekombinan. Penyusunan kembali informasi genetik dalam dan antara
molekul DNA yang meliputi berbagai macam proses yang terletak secara
kolektif dibawah rekombinasi genetik.

Rekombinasi genetik memiliki fungsi yang bervariasi tergantung


mekanismenya. Beberapa fungsi rekombinasi genetik adalah memelihara
perbedaan genetik,sistem perbaikan DNA khusus,regulasi ekspresi gen
tertentu, dan penyusunan kembali genetik yang diprogram selama
perkembangan.

Pada eukariota, rekombinasi menimbulkan keanekaragaman genetik pada


keturunan yang dihasilkan melalui reproduksi seksual. Selama meiosis,proses
pindah silang menghasilkan susunan gamet yang berbeda dari parentalmya.
Kombinasi-kombinasi gen yang disukai cenderung diperbanyak oleh seleksi
alam. Rekombinasi yang terjadi selama meiosis juga merupakan cara untuk
memperbaiki atau mengganti DNA. Terdapat 2 macam rekombinasi genetik
yaitu sebagai berikut:

 Rekombinasi spesifik situs (site specifik recombination),


membutuhkan daerah homolog beruntai ganda yang pendek
namun identik pada molekul-molekul DNA yang berekombinasi.
Rekombinasi semacam ini umumnya mengubah posisi relatif
segmen-segmen kromosom.
 Rekombinasi umum (general recombination), terjadi diantara
molekul-molekul DNA yang homolog. Dalam rekombinasi
ini,pada umumnya tidak terjadi perubahan susunan lokus gen
pada kromosomnya masing-masing,namun terjadi sintesis DNA.

Pada eukariota rekombinasi umum terjadi pada saat kromosom-kromosom


homolog berpasangan selama profase 1 pada meiosis. Kompleks protein
berukuran sangat besar yang disebut modul rekombinasi yang terdapat pada
interval tertentu sepanjang kompleks sinaptonemal, yakni struktur protein
berbentuk tangga yang terbentuk diantara pasangan-pasangan kromosom.
Pada tiap modul rekombinasi, dua dari empat kromatid akan putus dan
bergabung kembali dengan yang lainnya dalam pindah silang.
Diyakini bahwa endonuklease yang terdapat di dalam modul rekombinasi
memotong satu untai tunggal dari tiap kromatid yang dapat melakukan
rekombinasi. Selain itu, diyakini pula bahwa helikase membuka DNA
sehingga menghasilkan daerah-daerah beruntai tunggal. Suatu protein mirip
RecA diduga mengkatalisis berpasangannya DNA-DNA beruntai tunggal
tersebut dengan untai komplementernya pada kromatid-kromatid yang
homolog. DNA polimerase dapat memperpanjang untai yang telah
dipertukarkan dan DNA ligase akan menutup nick yang terdapat pada untai
DNA. Model ini dikenal dengan model Holliday.
Rekombinasi gen merupakan mekanisme penting terjadinya evolusi.
Rekombinasi genetik berlangsung melalui perkembangan generatif sehingga
reproduksi seksual merupakan faktor penting dalam proses evolusi.
Rekombinasi gen terjadi melalui perkawinan yang menyebabkan perubahan
frekuensi gen pada generasi berikutnya. Melalui perkawinan
silang,dimungkinkan akan dihasilkan varietas baru.
Varietas baru ini terjadi akibat pembuahan dan penyerbukan dari individu
lain sehingga terjadi rekombinasi gen. Rekombinasi gen-gen yang disebabkan
oleh perkawinan silang merupakan dasar terjadinya evolusi, karena
memungkinkan adanya vaiasi baru. Jika varietas-varietas baru yang terbentuk
menempati suatu daerah yang sangat berbeda dan tidak memungkinkan
terjadinya interhibridisasi,maka kedua varietas baru tersebut akan mengalami
perubahan-perubahan yang pada akhirnya dapat menjadi dua spesies yang
berbeda.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
A. Peristiwa tautan merupakan Tautan adalah peristiwa beberapa gen bukan
alel yang terdapat pada satu kromosom yang sama dan tidak memisah
secara bebas saat pembentukan gamet.
B. Pindah silang (crossing over) merupakan peristiwa penukaran segmen
dari kromatid-kromatid bukan saudara dari sepasang kromosom homolog
dan meghasilkan gen rekombinan . Proses menghasilkan gen yang
rekombinan dengan pindah silang disebut rekombinasi.
C. Pemetaan gpenetik (genetik mapping) merupakan suatu usaha untuk
mengetahui lokus atau posisi suatu gen/penanda genetik secara relatif
terhadap gen-gen atau penanda genetik lainnya. Hasil yang diperoleh
adalah suatu urutan posisi sejumlah lokus pada suatu kelompok tautan
(linkage group).
D. Rekombinasi gen terjadi melalui perkawinan yang menyebabkan
perubahan frekuensi gen pada generasi berikutnya. Melalui perkawinan
silang,dimungkinkan akan dihasilkan varietas baru yang mengalami
perubahan-perubahan yang pada akhirnya dapat menjadi dua spesies
yang berbeda.

B. Saran
Karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi
yang ada hubungannya dengan judul makalah ini,kami berharap adanya kritik
dan saran demi kesempurnaan makalah dan pembuatan makalah selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Stansfield, William D, Jaime S Colome, dan Raul J Cano. t.thn. Schaums Easy
Outlines Biologi Molekuler dan Sel.

—. 2006. Schaums Easy Outlines Biologi Molekuler dan Sel. Erlangga.

Thomy, Zairin. 2015. Dasar Dasar Sains Genetika. Banda Aceh: Syiah Kuala
University Press.

https://repository.uai.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Isi-Genetika-Dasar.pdf

https://www.researchgate.net/publication/329557687_MEKANISME_TERJADIN
YA_VARIASI_INDIVIDU_DALAM_POPULASINYA

Anda mungkin juga menyukai