Anda di halaman 1dari 12

PLASMID DAN

EPISOME SEBAGAI
MATERI GENETIK

Oleh:

NAMA : DASRIANI

NIM : 170341864573

KELAS :A

PENDIDIKAN BIOLOGI
PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Februari 2018
Apa itu plasmid?
 Plasmid merupakan
unsur genetik yang
dapat bereplikasi
secara independen
dari kromosom utama
dalam keadaan
ekstra-kromosomal.

(Sumber: Klug, W. S et.al, 2012)


Plasmid diklasifikasikan
berdasarkan informasi genetik
spesifik oleh DNA nya, yaitu

F dan F’ R Col
Plasmid Plasmid Plasmid
F Plasmid R Plasmid Col Plasmid

• disebut juga • disebut juga RTF • disebut juga


faktor fertilisasi atau Resisten colicinogenic,
konjugasi, karena Transfer Factor plasmid yang
dapat ditransfer plasmid yang mengkode untuk
dari satu sel ke sel membawa colisin, protein
yang lain atau beberapa gen yang membunuh
dapat untuk resistensi secara sensitive
menggabungkan terhadap sel E.coli.
dirinya ke dalam antibiotik
kromosom.
Plasmid Konjugatif
 Ahli genetika menggunakan simbol F+ untuk menyatakan
sel yang mengandung plasmid F (sel jantan). Kondisi F+
dapat diwariskan: plasmid F bereplikasi dengan DNA
kromosom, dan pembelahan satu sel F+ menghasilkan dua
keturunan yang semuanya F+.
 Sel-sel yang tidak memiliki faktor F diberi simbol F- yang
berfungsi sebagai resipien DNA (sel betina) selama
konjugasi. Kondisi F+ adalah kondisi yang dapat
mengubah F- menjadi F+ , ketika kedua sel berkonjugasi.
Lanjutan….
 Plasmid F bereplikasi di sel jantan dan
salinannya ditransfer ke sel betina melalui
saluran konjugasi yang menghubungkan sel-sel
tersebut. Pada perkawinan F+ x F-, hanya
sebuah plasmid F yang ditransfer.

 Peristiwa pemindahan faktor F’ ke sel resipien


(F-) disebut dengan Sexduction.
Pembentukan faktor F’, Eksisi faktor F dari kromosom Hfr menghasilkan
faktor F yang membawa gen thr dan gen leu E.coli dan dinamai F’ thr
leu. (Sumber: Snustad, 2012)
François Jacob dan
Elie Wollman (1958)

 Episome merupakan unsur genetik yang


tidak penting bagi inang dan yang dapat
meniru, baik secara mandiri ataupun
diintegrasikan (disisipkan secara kovalen)
ke dalam kromosom bakteri inang.
 Kemampuan episomes untuk memasukkan
diri ke kromosom tergantung pada
keberadaan sekuens DNA pendek yang
disebut urutan penyisipan (elemen IS).
 Insertion elements (elemen IS) memediasi
rekombinasi antara unsur-unsur genetik
nonhomolog. Peran elemen IS dalam
memediasi integrasi episome
didokumentasikan dengan baik dalam kasus
faktor F di E. coli .
 Sel yang dilengkapi dengan faktor F dalam
kromosomnya disebut Hfr (high frequency of
recombination). Sel Hrf berfungsi sebagai sel
jantan selama konjugasi, mereplikasi faktor F
dan mentransfer salinannya ke F-
pasangannya.
 Persilangan antara elemen IS dalam faktor F
dan kromosom bakteri menghasilkan Hfr
dengan asal-usul dan arah transfer selama
konjugasi.
Elemen IS menengahi integrasi faktor F
TERIMA KASIH ^,^

Anda mungkin juga menyukai