Tes DNA adalah prosedur yang digunakan untuk mengetahui informasi genetika
seseorang. Dengan tes DNA, seseorang bisa mengetahui garis keturunan dan juga risiko
penyakit tertentu. DNA adalah deoxyribonucleic acid atau asam deoksiribonukleat. DNA
akan membentuk materi genetika yang terdapat di dalam tubuh tiap orang yang diwarisi
dari kedua orang tua.
Fungsi DNA :
Bagaimana cara kerja tes DNA untuk mengungkap asal usul keturunan?
DNA merupakan asam nukleat yang menyimpan semua informasi tentang genetika.
DNA inilah yang menentukan jenis rambut, warna kulit, dan sifat-sifat khusus dari
manusia. Metode yang digunakan dalam tes DNA adalah dengan mengidentifikasi
fragmen-fragmen dari DNA itu sendiri. Atau, secara sederhananya, tes DNA adalah metode
untuk mengidentifikasi, menghimpun, dan menginventarisasi file-file khas karakter tubuh
Di dalam inti sel, DNA membentuk satu kesatuan untaian yang disebut kromosom. Setiap
sel manusia yang normal memiliki 46 kromosom yang terdiri atas 22 pasang kromosom
somatik dan 1 pasang kromosom sex (XX atau XY).
Setiap anak akan menerima setengah pasang kromosom dari ayah dan setengah
pasang kromosom lainnya dari ibu, sehingga setiap individu membawa sifat yang
diturunkan baik dari ibu maupun ayah.
Setiap orang memiliki DNA yang berbentuk double helix atau rantai ganda, satu
rantai diturunkan dari ibu dan satu rantai lagi diturunkan dari ayah. Hal inilah yang bisa
mengungkapkan asal usul keturunan. Hal ini bisa dilihat dari susunan DNA anak, lalu
dibandingkan dengan kedua orang tuanya. Kalau susunan DNA ibu dan ayah itu ada pada
anak, berarti anak itu adalah anak kandung.
Hampir semua bagian tubuh dapat digunakan untuk sampel tes DNA, tetapi yang
sering digunakan adalah darah, rambut, air liur dan kuku. Sampel DNA yang digunakan
bisa dari inti sel maupun mitokondrianya. Namun yang paling akurat adalah inti sel karena
inti sel tidak bisa berubah. Sampel darah adalah sampel yang paling sering digunakan.
Namun yang diambil bukanlah sel darah merah melainkan sel darah putih, karena sel darah
merah tidak memiliki inti sel.
Jawabannya adalah bisa, namun penuh dengan risiko. Untuk janin dalam
kandungan, tes DNA dilakukan dengan mengambil cairan amnion atau air ketuban melalui
prosedur amniosentesis atau dengan chorionic villus sampling yang mengambil sampel
jaringan plasenta. Namun, kedua jenis tes pada janin tersebut memiliki risiko membuat ibu
mengalami keguguran. Diskusikan dengan dokter mengenai risiko tersebut lebih lanjut jika
Anda diminta untuk melakukan tes.