Anda di halaman 1dari 9

Tutorial ke- 2 (dua)

Kode/Nama Mata Kuliah : BIOL4322/Taksonomi Vertebrata


SKS: 2 SKS

Nama Pengembang : Dr. Hurip Pratomo, M.Si.

Kompetensi Umum
Menjelaskan Dasar-Dasar Klasifikasi dan Penerapan Tatanama Hewan

Kompetensi Khusus
1. Menerangkan perbedaan klasifikasi dan identifikasi
2. Menerangkan 5 (lima) macam teori klasifikasi
3. Menjelaskan perbedaan antara satu teori dengan teori lainnya
4. Menjelaskan ciri-ciri dan sifat taksonomi
5. Menjelaskan kaidah umum tatanama hewan
6. Menerangkan cara pemberian nama-nama takson mulai tingkat
subspesies sampai tingkatan yang lebih tinggi
Perbedaan klasifikasi dan identifikasi

Klasifikasi menggunakan pendekatan induktif (pengambilan


kesimpulan umum dari hal yang khusus) . Secara singkat dapat
dikatakan bahwa klasifikasi mengelompokkan hewan sesuai kriteria
yang telah ditentukan.

Identifikasi adalah penentuan identitas taksonomi dari indivisu


hewan, pendekatan yang dilakukan adalah deduktif (pengambilan
kesimpulan khusus dari hal yang umum).
5 (lima) macam teori klasifikasi

1. Essensialisme; mengacu pada pemikiran bahwa semua anggota suatu


takson mencerminkan ciri esensial yang sama sesuai dengan tipenya.
2. Nominalisme; dunia hanya terdiri individu-individu yang ada di alam,
dan semua kelompok serta semua yang bersifat universal hanya
merupakan buah pikiran manusia.
3. Empirisme; teori klasifikasi tidak diperlukan bila ciri-ciri
yang tersedia mencukupi untuk dievaluasi secara cerdas
sehingga sistem alam itu akan muncul dengan sendirinya.
4. Cladisme; (cladis (Yunani: cabang, ranting) adalah teori klasifikasi yang
mengelompokan organisme secara ekslusif menurut asal yang sama. Kedudukan
kategori (tingkatan takson) tergantung pada tempat percabangan pohon filogenet
Asal yang sama diperoleh dari asumsi-asumsi dan dugaan yang relatif.
5. Klasifikasi Evolusioner; di alam hewan hidup dengan kelompok-kelompoknya.
Klasifikasi ini menghendaki keterangan mengenai keberadaan kelompok-kelompok
tersebut, di mana keterangan atau jawabannya akan digunakan untuk
Memperbaiki klasifikasi
KLADISTIK atau Cladisme (berbagai spesies berasal dari nenek moyang
yang satu, berdasarkan dari dugaan yang relatif berdasarkan kesamaan
ciri-ciri yang dipunyai organisme).
Metode Tipus
• Tipus merupakan suatu spesimen yang dapat digunakan sebagai standar. Tipus adalah obyek
zoologi, bukan merupakan nama. Tipus genus adalah adalah spesies, dan tipus familia adalah
genus.

a.Holotipus: Spesimen tunggal yang dimaksudkan atau diindikasikan sebagai tipus oleh peneliti asal pada saat
publikasi deskripsi pertama suatu spesies
b.Paratipus: Satu spesimen yang bukan holotipus sebelum peneliti asal mempersiapkan deskripsi dan
dimaksudkan atau diindikasikan oleh peneliti tersebut sebagai tipus.
c.Allotipus: Satu paratipus dengan jenis kelamin berbeda dari holotipus
d.Sintipus: Setiap spesimen pada suatu seri tipus dimana tidak ada holotipus.
e.Lektotipus: Satu dari seri sintipus dilakukan belakangan setelah publikasi deskripsi asal kemudian diseleksi
dan ditetapkan sebagai tipus melalui publikasi.
f.Neotipus: Suatu spesimen yang diseleksi sebagai tipus dilakukan belakangan setelah deskripsi pertama
dianulir oleh Komisi Internasional Tatanama Zoologi.
g.Topotipus: satu spesimen yang dikoleksi pada lokalitas (lokasi tempat populasi spesimen) tipus.
h.Metatipus, adalah spesimen yang dibandingkan dengan holotipus oleh yang menetapkan holotipus itu.
i. Homotipus, merupakan suatu spesimen yang dibandingkan dengan holotipus oleh yang bukan
menetapkan holotipus itu.
Ciri-ciri dan sifat taksonomi

Ciri-ciri taksonomi dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok besar


yaitu: morfologi, fisiologi, biokimiawi, ekologi dan geografi. Tiap-tiap
kelompok tersebut dapat dibagi-bagi lagi ke dalam kelompok-kelompok
yang lebih kecil.
Ciri-ciri taksonomi adalah ciri-ciri populasi. Perbandingan antarpopulasi dan
antartakson merupakan metode baku, untuk mempelajari ciri-ciri taksonomi,
dan atribut apa saja yang dianggap memenuhi syarat apabila ia tampak berbeda
setelah dibandingkan.
Kaidah umum tatanama hewan

• Nomenklatur, sistim tata nama

• Nama ilmiah berlaku internasional, Binomial

• Kode Internasional Tatanama Zoologi (International Code of


Zoological Nomenclature).

• Hukum Prioritas

• Publikasi

• Nama-nama takson
Cara pemberian nama-nama takson mulai tingkat
subspesies sampai tingkatan yang lebih tinggi
Takson hasil kegiatan klasifikasi, umumnya sampai 7 kategori, urutan dari
bawah (sub spesies) yaitu: sub spesies—spesies—genus—familia—ordo—
classis—filum (phylum).

Perbandingan pola belang pada Harimau Sumatera (Panthera

tigris sumatrae)  dengan pola belang harimau Jawa (Panthera

tigris sondaica). Belang harimau Sumatera terlihat lebih lebar

dan tebal (atas). Sedangkan harimau Jawa memiliki pola belang

yang tipis, panjang dan sangat rapat (bawah).


Contoh penerapan taksonomi
Klasifikasi Harimau Jawa ( Panthera tigris sundaica ) :
• · Kingdom : Animalia ( hewan )
• · Phylum : Chordata (corda dorsalis)
• · Subphylum : Vertebrata ( mempunyai tulang belakang)
• · Classis : Mammalia ( mempunyai kelenjar susu )
• · Ordo : Carnivora ( pemakan daging )
• · Famili : Felicidae ( keluarga kucing)
• · Subfamili : Machairodonyinae
• · Genus : Panthera ( keluarga macan/harimau )
• . Species : Panthera tigris
• . Sub species : Panthera tigris sundaica ( harimau jawa )

Anda mungkin juga menyukai