Anda di halaman 1dari 4

Darah dan Peredaran Darah

Oleh: Tutor Fisiologi Hewan, Universitas Terbuka

Menurut kalian, bagaimana sari-sari makanan, oksigen, dan zat-zat yang berguna bagi tubuh
lainnya dapat sampai pada sel-sel tubuh kita? Padahal, zat-zat tersebut masuk ke dalam tubuh dari
tempat yang berbeda-beda. Nah, sistem transportasi adalah kuncinya. Transportasi ialah proses
pendistribusian berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pembuangan zat-zat yang tidak
diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Yang berperan dalam sistem transportasi dalam tubuh
adalah darah dan peradaran darahnya. Fungsi utama darah adalah untuk mengangkut bahan
makanan dan gas pernapasan, dari bagian permukaan hewan ke berbagai sel yang melaksanakan
metabolisme di dalam tubuhnya. Pembuluh darah merupakan sarana/jalur untuk mengangkut
berbagai bahan agar dapat sampai ke tempat tujuannya.

I. Fungsi Transportasi dan Non-Transportasi pada Darah


A. Fungsi transportasi pada darah
1. Pigmen respiratori (berbagai bahan organik yang berwarna)
Pigmen respiratori memiliki daya ikat terhadap oksigen (afinitas) sehingga dapat
meningkatkan kapasitas angkut darah terhadap oksigen.
2. Hemoglobin
Molekul hemoglobin dalam keadaan mengikat oksigen atau oksigenasi Hb disebut
oksihemoglobin. Kadar pigmen respiratori, hemoglobin atau bentuk pigmen lain dalam
darah mempengaruhi jumlah oksigen yang dapat diangkut.
3. Disosiasi Oksihemoglobin
Kurva disosiasi oksihemoglobin adalah ilustrasi kepada hubungan antara kadar saturasi
hemoglobin (percent saturation of hemoglobin) dengan tekanan parsial oksigen. Tekanan
parsial oksigen merupakan faktor penting dalam menentukan kuantitas oksigen yang
berikatan dengan hemoglobin. Semakin tinggi tekanan parsial oksigen maka semakin
banyak oksigen yang berikatan dengan hemoglobin.
Gambar 1. Kurva disosiasi oksihemoglobin (sumber: http://www.perfuzyon.org.tr)
4. Transport Karbondioksida
Karbondioksida dalam plasma darah diangkut dalam bentuk ion bikarbonat (HC03).
Karbondioksida berdifusi ke darah dari sel jaringan yang memproduksinya. Darah
mengangkut CO2 dalam beberapa cara sambil mengalir melewati jaringan tubuh.
Sesampainya di kapiler paru, CO2 akan dilepaskan dengan arah reaksi yang terbalik.
Selanjutnya CO2 akan berdifusi dari darah ke alveoli paru-paru kemudian terjadi ekspirasi
terbawa udara keluar.

B. Fungsi non-transport darah


1. Koagulasi Darah
Pembekuan darah dimulai dengan pelepasan tromboplastin atau trombokinase dari sel-sel
jaringan luka dan platelet atau trombosit. Tromboplastin dilepaskan dari sel jaringan dan
trombosit mengusir antiprotombin (Antiprotombin menutupi protrombin dan mencegahnya
agar tidak terjadi reaksi) hingga protrombin dapat dibebaskan. Protrombin menjadi aktif
dengan adanya ion kalsium  disebut trombin. Trombin mengubah protein darah
fibrinogen yang larut menjadi fibrin yang tidak larut. Fibrin mengendap berbentuk
anyaman serabut menyerupai benang halus yang menyumbat luka sehingga aliran darah
tidak keluar.
2. Pengaturan Osmotik
Di dalam darah terdapat protein yang larut yaitu fibrinogen, globulin, dan albumin. Pada
darah hewan vertebrata, albumin mencapai separuh dari protein darah. Molekul albumin
secara relatif kecil dibandingkan protein lainnya, namun karena jumlahnya snagat besar
maka sangat mempengaruhi tekanan osmotik darah.
3. Imunitas
Globulin (terutama globulin gamma) pada darah merupakan molekul yang biasanya
mengkait pada produksi antibodi. Bila antigen (protein asing)masuk, sel plasma akan
memproduksi globulin gamma yang spesifik untuk menghadapi protein asing tersebut.
4. Golongan Darah
Kode genetis diwariskan melalui DNA pada kromosom di dalam inti setiap sel. Bila
kromosom seseorang memiliki kode hingga mampu memproduksi protein “A” pada membran butir
darah merahnya, maka homolog pasangannya dapat memiliki pada tempat yang sama. Suatu kode
mampu memproduksi protein yang sama “A” atau protein “B” atau tidak ada kode untuk kedua
protein tersebut “O”. Genotip AA dan genotip AO keduanya menghasilkan suatu produksi hanya
protein “A”, fenotipnya tidak dapat dibedakan. Juga berlaku pada genotip BB dan BO. Genotip AB
menghasilkan produksi protein A dan protein B di dalam satu individu. Genotip OO tidak
menghasilkan protein A maupun protein B. Keempat fenotip golongan darah berdasarkan ada
tidaknya protein A dan B pada membran butir darah disebut golongan darah Landsteiner.

II. Peredaran Darah


Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi (vertebrata) alat
transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Di dalam tubuh, darah beredar dengan bantuan
alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia
terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe.
Untuk melaksanakan fungsinya, darah memiliki jalur/ lajur transportasi berupa sistem peredaran
darah. Pada hewan vertebrata terdapat dua macam sistem peredaran darah yaitu peredaran darah
terbuka dan peredaran darah tertutup. Peredaran darah terbuka adalah peredaran atau distribusi
darah ke seluruh tubuh (jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Kadang darah secara
langsung menuju jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh. Dalam sistem peredaran darah terbuka
tidak dapat dibedakan antara darah dan cairan intersisial (cairan yang mengisi ruang antarsel). Hal
ini merupakan karakteristik dari hewan Arthropoda, misalnya pada belalang.
Gambar 2. Sistem Peredaran Darah Terbuka pada Belalang dengan Jantung Pembuluh (sumber:
biomedisiana.com)
Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh-pembuluh
darah. Pada sistem peredaran darah ini, darah diedarkan melewati arteri dan kembali ke jantung
melewati vena. Alat peredaran darah pada vertebrata memiliki struktur yang berbeda-beda,
contohnya struktur jantung ikan yang terdiri dari sebuah atrium dan sebuah ventrikel.

Gambar 3. Sistem Peredaran Darah pada Ikan (sumber: Dokumen Penerbit)

=======Materi lebih lanjut dapat dipelajari pada BMP Fisiologi Hewan Modul 3 KB 1-2======

Anda mungkin juga menyukai