EKSOSITOSIS
KELOMPOK II
Dosen Pembimbing:
Dr. Yuni Ahda, M.Si
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat beserta
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Penulisan makalah ini disusun untuk menambah wawasan penulis dan
untuk memenuhi tugas Biologi Sel di Program Studi Magister Pendidikan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang
(UNP).
Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mendapatkan bimbingan,
bantuan, masukan, arahan dan dorongan dari berbagai pihak karena itu penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah
Biologi Sel Dr. Yuni Ahda, M.Si dan Teman-teman seperjuangan yang telah
memberikan sumbangan pemikiran dalam mengenai penulisan makalah ini. Serta
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.
Semoga bimbingan, bantuan dan dorongan serta sumbangan yang telah
Bapak dan rekan-rekan berikan mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pikiran untuk perkembangan pendidikan
khususnya Pendidikan Biologi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ....................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengangkutan protein dan lemak
dari apparatus golgi ke permukaan sel ....................................... 5
B. Kuncup vesikel sekretori dari trans golgi ................................... 6
C. Protein proteolitik yang sering diproses
selama pembentukan vesikel sekretori ....................................... 9
D. Vesikula sekretori menunggu dekat membran plasma
sampai tanda pelepasan isinya .................................................... 10
E. Pengaturan eksositosis bias menjadi sebuah respon lokal
dari membrane plasma dan sitoplasma yang mendasarinya ....... 12
F. Komponen membrane vesikula sekretoris
yang dihapus dari membran plasma ........................................... 13
G. Polarisasi protein sel dari trans golgi
kedalam membran plasma .......................................................... 14
H. Sitoplasma menyortir sinyal protein
membran selektif ke membrane plasma basolateral ................... 16
I. Ikatan lipid sebagai perantara penyortiran
glycosphingolipids ke membran plasma apical ........................... 17
J. Vesikel Sinaptik dapat terbentuk dari vesikula endocytic .......... 18
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 21
B. Saran ........................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Keterangan:
Dua jalur yang berbeda pada jaringan trans golgi. Jalur sekretori konstitutif
beroperasi pada semua sel. Banyak protein larut yang terus menerus disekresi
dengan jalur ini, yang mana juga menyuplai membran plasma dengan lipid dan
protein yang baru disintesis. Sel-sel sekretori khusus juga memiliki jalur sekretori
regulatif, protein yang disekresi dalam jaringan trans golgi dialihkan ke dalam
vesikel sekretori, dimana protein terkonsentrasi dan disimpan sampai adanya
sinyal ekstraseluler yang merangsang sekresi ini. Sekresi regulatif pada molekul
kecil, seperti histamin, terjadi dengan jalur yang sama, molekul-molekul secara
aktif diangkut dari sitosol ke vesikel sekretori yang telah dibentuk sebelumnya.
Kemudian disana, dikomplekskan untuk makromolekul yang spesifik
(proteoglikan, untuk histamin) sehingga mereka dapat disimpan pada konsentrasi
tinggi tanpa menimbulkan tekanan osmotik yang terlalu tinggi (Alberts Bruce,
2002).
3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pengangkutan protein dan lemak dari apparatus golgi ke
permukaan sel ?
2. Apa saja kuncup vesikel sekretori dari trans golgi ?
3. Bagaimana protein proteolitik yang sering diproses selama pembentukan
vesikel sekretori ?
4. Bagaimana proses vesikula sekretori menunggu dekat membran plasma
sampai tanda pelepasan isinya ?
5. Bagaimana pengaturan eksositosis bias menjadi sebuah respon lokal dari
membran plasma dan sitoplasma yang mendasarinya ?
6. Apa saja komponen membran vesikula sekretoris yang dihapus dari
membran plasma ?
7. Bagaimana proses polarisasi protein sel dari trans golgi kedalam membran
plasma ?
8. Bagaimana proses sitoplasma menyortir sinyal protein membran selektif ke
membrane plasma basolateral ?
9. Bagaimana proses ikatan lipid sebagai perantara penyortiran
glycosphingolipids ke membran plasma apikal ?
10. Bagaimana proses vesikel Sinaptik dapat terbentuk dari vesikula endocytic?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui proses pengangkutan protein dan lemak dari apparatus
golgi ke permukaan sel
2. Untuk mengetahui apa saja kuncup vesikel sekretori dari trans golgi
3. Untuk mengetahui proses protein proteolitik yang sering diproses selama
pembentukan vesikel sekretori
4. Untuk mengetahui proses vesikula sekretori menunggu dekat membran
plasma sampai tanda pelepasan isinya
5. Untuk mengetahui proses pengaturan eksositosis bias menjadi sebuah
respon lokal dari membran plasma dan sitoplasma yang mendasarinya
6. Untuk mengetahui komponen membran vesikula sekretoris yang dihapus
dari membran plasma
7. Untuk mengetahui proses polarisasi protein sel dari trans golgi kedalam
membran plasma
8. Untuk mengetahui proses sitoplasma menyortir sinyal protein membran
selektif ke membran plasma basolateral
9. Untuk mengetahui proses ikatan lipid sebagai perantara penyortiran
glycosphingolipids ke membran plasma apikal
4
10. Untuk mengetahui proses vesikel Sinaptik dapat terbentuk dari vesikula
endocytic.
BAB II
EKSOSITOSIS
Gambar 2. Tiga jalur penting dari pemilahan protein di jaringan trans Golgi
1. Protein dengan penanda mannose 6-fosfat (M6P) dikeluarkan ke lisosom
(melalui endosomes akhir) dalam vesikula transportasi dilapisi clathrin
(lihat Gambar 13-54)
2. Protein dengan sinyal mengarah ke vesikula sekretori merupakan bagian
dari jalur sekretori regulatif yang terdapat dalam sel sekretori khusus.
5
3. Pada sel-sel yang tak terpolarisasi, protein dengan tanpa fitur yang khusus
dikirim ke permukaan sel oleh jalur sekretori konstitutif. Pada sel
terpolarisasi, sekresi protein pada membran plasma yang selektif diarahkan
ke salah satu membran plasma apikal atau basolateral, sehingga salah satu
dari dua jalur harus diperantarai oleh sinyal tertentu (Alberts Bruce, 2002).
6
Dengan demikian, dalam sel yang tak terpolarisasi seperti sel darah putih
atau fibroblast, tampaknya bahwa setiap protein dalam lumen apparatus golgi,
dibawa secara otomatis oleh jalur konstitutif ke permukaan sel kecuali salah
satunya secara khusus dikembalikan ke RE, dipertahankan sebagai protein tetap di
aparatus golgi itu sendiri, atau dipilih untuk jalur yang mengarah ke sekresi
regulatif atau lisosom. Pada sel terpolarisasi, dimana produk yang berbeda harus
dikirim ke bagian yang berbeda pada permukaan sel (Alberts Bruce, 2002).
terikat oleh muatan reseptor, seperti untuk trasnpor enzim lisosom. Penyerapan
kesatuan tersebut ke dalam vesikel sekretori mungkin lebih menyerupai
penyerapan partikel oleh fagositosis pada permukaan sel, dimana zippers
membran plasma sampai di sekitar struktur yang besar (Alberts Bruce, 2002).
Pada awalnya sebagian besar membran vesikel sekretori meninggalkan
jaringan trans Golgi yang hanya dibungkus dari kumpulan protein sekretori.
Secara morfologi, vesikel sekretori yang belum matang melebar menyerupai trans
golgi sisterna yang tersusun rapat dari tumpukan golgi. Vesikel yang telah matang,
mengandung konsentrat, kemungkinan akibat dari pengambilan terus menerus
membrane yang didaur ulang kembali ke endosom akhir dan pengasaman yang
progresif dari vesikel lumen yang mengakibatkan konsentrasi ATP memompa H+
di membran vesikel (Alberts Bruce, 2002).
Keterangan
(A) Protein Sekretori dipisahkan dan sangat terkonsentrasi dalam vesikula
sekretori oleh dua mekanisme. Pertama, berkumpul di lingkungan ionik
jaringan trans Golgi; sering kumpulan tersebut menjadi lebih kental
membentuk vesikula sekretori yang matang dan lumennya menjadi lebih
asam. Kedua, kelebihan membran dan adanya isi lumen dalam vesikula
sekretori yang belum matang diambil dalam clathrin-dilapisan vesikel, seperti
vesikel sekretori yang matang.
8
Keterangan:
Pembelahan awal dibuat oleh protease, potongan selanjutnya oleh
pasangan asam amino yang bermuatan positif (Lys-Arg, Lys-Lys, Arg-Lys, atau
pasangan Arg-Arg). Reaksi pemotongan kemudian menghasilkan produk sekresi
akhir. Jenis sel yang berbeda menghasilkan perbedaan konsentrasi enzim
pengolahan individu, sehingga prekursor prohormon sama dibelah untuk
memproduksi hormon peptida yang berbeda. Dalam lobus anterior kelenjar
pituitari, misalnya, hanya kortikotropin (ACTH) dan β-lipotropin yang dihasilkan
dari proopiomelanocortin, sedangkan pada lobus intermediet pada hormone
hipofisis terutama α-melanosit stimulating hormone (α-MSH), γ-lipotropin, β-
MSH, dan β-endorphin yang dihasilkan (Alberts Bruce, 2002).
Mikrograf elektron ini menunjukkan sel mast yang telah diaktifkan untuk
mengeluarkan histamin oleh stimulan digabungkan ke partikel-partikel padat
besar. Exocytosis terjadi hanya di wilayah sel yang ada hubungan dengan partikel.
Setelah bagian membran vesikel dihapus dari membran plasma, protein dari
membran vesikel sekretori diperkirakan akan bolak-balik ke lisosom untuk
degradasi. Jumlah membran vesikel sekretori yang sementara ditambahkan ke
membran plasma bisa sangat besar; di sel asinar pankreas pemakaian enzim
pencernaan untuk pengiriman ke lumen usus, sekitar 900 μm2 dari membran
vesikula dimasukkan ke dalam membran plasma apikal (yang luasnya hanya 30
μm2) ketika sel dirangsang untuk mensekresikan (Alberts Bruce, 2002).
Kontrol dari lalu lintas membran memiliki peran besar dalam
mempertahankan komposisi dari membran sel. Untuk menjaga setiap bagian yang
terbungkus dalam membran sekresi dan jalur endositotik pada ukuran konstan,
keseimbangan antara aliran maju dan mundur membran perlu diatur secara tepat.
Untuk sel tumbuh, aliran ke depan harus lebih besar dari aliran mundur, sehingga
membran tersebut dapat meningkatkan luas area. Untuk sel yang mempertahankan
ukuran yang konstan. Aliran maju dan mundur harus sama (Alberts Bruce, 2002).
Gambar 9. Dua cara pemilahan protein membran plasma pada sel epitel
terpolarisasi.
17
Keterangan:
Protein yang baru disintesis bisa mencapai daerah membran plasma yang
tepat oleh salah satu jalur (A) secara langsung atau (B) jalur tidak langsung.
Dalam jalur tidak langsung, protein diambil dari daerah membran plasma tidak
cocock oleh endositosis dan kemudian diangkut ke daerah yang tepat melalui awal
endosom yaitu, dengan transkitosis. Jalur tidak langsung diketahui untuk
digunakan dalam hepatosit hati untuk memberikan protein ke daerah apikal
saluran empedu. Namun, dalam kasus lain, jalur langsung digunakan, seperti yang
dijelaskan dalam teks untuk sel epitel dalam usus (Alberts Bruce, 2002).
Protein membran diperuntukkan untuk pengiriman ke membran basolateral
mengandung sinyal yang disortir dalam ujung sitoplasmanya. dua sinyal tersebut
diketahui, salah satunya yang mengandung sebuah tirosin karakterisasi dan yang
lainnya leusin. ketika sinyal itu hadir dalam konteks struktural yang tepat, asam
amino ini dikenali oleh lapisan protein bahwa bungkusannya kemudian di
transport ke vesikel yang sesuai dalam jaringan trans Golgi. Sinyal basolateral
yang sama dikenali dalam trans Golgi juga berfungsi dalam endosom untuk
mengarahkan protein kembali ke membran plasma basolateral setelah mereka
melakukan endositosis (Alberts Bruce, 2002).
terbentuk di membran trans Golgi. Protein membran yang luar biasa panjangnya
pada daerah transmembran juga terakumulasi dalam bentuk ikatan. Di samping
itu, ikatan ini mengandung protein GPI dan beberapa karbohidrat protein pengikat
(lentins) yang dapat membantu menstabilkan ikatan.
laju sinyal dari sel ke sel di sinapsis kimia. Sebagaimana dibahas sebelumnya,
vesikel dipicu untuk melepaskan isinya dalam sepersekian milidetik ketika
potensial aksi tiba di terminal saraf. Beberapa neuron menembakkan lebih dari
1000 kali per detik, melepaskan neurotransmitter setiap kali. Pelepasan laju ini
mungkin disebabkan karena beberapa vesikel merapat dan waktu yang cocok
untuk fusi, yang hanya akan terjadi jika potensial Ca2 + ke dalam terminal.
Hanya sebagian kecil dari vesikel sinaptik dalam menggabungkan terminal
saraf dengan membran plasma dalam menanggapi setiap potensial aksi. Tapi
terminal saraf untuk merespon dengan cepat dan berulang kali, vesikel perlu diisi
ulang dengan sangat cepat setelah mereka ditembakkan. Dengan demikian, vesikel
sinaptik dihasilkan tidak dari membran Golgi dalam sel tubuh saraf tetapi dengan
daur ulang lokal dari membran plasma di terminal saraf. Diperkirakan bahwa
komponen membran plasma dari vesikel sinaptik pada awalnya disampaikan oleh
proses endositosis. Tapi malahan bergabung dengan endosom, sebagian besar
vesikel endocytic dengan seketika mengisi dengan pemancar menjadi vesikel
sinaptik (Alberts Bruce, 2002).
Komponen membran vesikel sinaptik mencakup protein pembawa khusus
untuk pengambilan neurotransmitter dari sitosol, dimana molekul kecil
neurotransmitter yang memediasi sinyal sinaptik cepat disintesis. Setelah diisi
dengan neurotransmiter, vesikel kembali ke membran plasma, di mana mereka
menunggu sampai sel dirangsang. Setelah mereka membebaskan muatan mereka,
komponen membran mereka akan diambil dengan cara yang sama dan digunakan
lagi (Alberts Bruce, 2002).
20
Vesikula kecil yang sama hanya ditemukan di sel syaraf dan di beberapa
sel endokrin, dimana mereka menyimpan dan mensekresikan molekul kecil
neurotransmitters. Masuknya neurotransmitter secara langsung ke dalam vesikula
kecil endositosis dari selaput plasma dibawa oleh protein pembawa membran
yang berfungsi sebagai antiports, didorong gradien hidrolik H+ masuk ke
membran vesikula yang dikendalikan oleh pompa proton (Alberts Bruce, 2002).
BAB III
KESIMPULAN
21
A. Kesimpulan
Sel dapat mesekresi molekul melalui eksositosis dalam jalur sekresi
konstitutif atau regulatif. Jalur regulatif berjalan hanya dalam sel sekretori yang
terspesialisasi, sedangkan jalur sekresi konstitutif berjalan pada semua sel
eukariotik dicirikan melalui transpor vesikular secara terus-menerus dari jaringan
trans Golgi ke membran plasma. Dalam jalur regulatif molekul disimpan dalam
vesikel sekretori atau dalam vesikel sinaptik, yang mana tidak akan menyatu
dengan membran plasma untuk melepaskan isinya sampai mereka menerima
sinyal yang tepat. Vesikel sekretori berasal dari protein tunas sekresi dari jaringan
trans Golgi. Protein terkonsentrasi selama pembentukan dan pematangan dari
vesikel sekretori. Vesikel sinaptik dibatasi hanya pada sel saraf dan beberapa sel
endokrin, dibentuk dari kedua vesikel endositik dan dari endosom dan mereka
memediasi sekresi regulatif molekul neurontransmiter kecil.
Protein diterima dari jaringan trans Golgi ke membran plasma melalui
jalur konstitutif, kecuali diubah ke jalur lain atau tertahan di badan Golgi. Pada sel
terpolarisasi, jalur transpor dari jaringan trans Golgi ke membran plasma berjalan
secara selektif untuk memastikan kumpulan yang berbeda dari protein membran,
disekresikan protein dan lipid yang dikirim ke daerah yang berbeda pada
membran plasma.
Eksositosis adalah mekanisme transpor molekul besar seperti protein dan
polisakarida, melintasi membran plasma dari dalam ke luar sel (sekresi) dengan
cara menggabungkan vesikula berisi molekul tersebut dengan membran plasma.
Vesikula transpor yang lepas dari aparatus Golgi dipindahkan oleh sitoskeleton ke
membran plasma. Ketika membran vesikula dan membran plasma bertemu,
molekul lipid membran menyusun ulang dirinya sendiri sehingga kedua membran
bergabung. Kandungan vesikulanya kemudian tumpah ke luar sel. Banyak sel
sekretoris menggunakan eksositosis untuk mengirim keluar produk-produknya.
Proses eksositosis sebagai mekanisme transmisi sinyal molekul antar sel
neuron : 21
22
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu para pembaca dalam
memahami proses ekssitosis yang melibatkan membran plasma pada sel dan
mengetahui organel sel apa saja yang berkaitan dalam proses eksositosis.
DAFTAR PUSTAKA
Alberts, Bruce, dkk. 2002. Molecular Biology of the Cell Fourth Edition. New
York: Garland Science.
23
23