Anda di halaman 1dari 11

Teknologi Bahan dan Korosi

Allumunium Alloy

NAMA KELOMPOK :
GERALDO ELBERT NATANAEL BANGUN
VIERI MARCELINO
JOSUA KURNIA SITINJAK
BOBBY HUTAGALUNG
YOSUA HASUDUNGAN SIJABAT

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa kelompok kami dapat
menyelasaikan makalah mata kuliah Teknologi Bahan dan Korosi yakni logam Allumunium
Alloy.

Laporan ini kami susun bersama dan mendapatkan bantuan dari teman-teman
sekalian. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dalam pembuatan laporan ini. Serta tak lupa juga, kepada Dosen Pengajar mata
kuliah ini, yaitu ibu Mersi Suriani Sinaga, ST, MT. Yang mana beliau telah mempercayakan
kepada kami untuk menyusun makalah ini.

Namun, kita juga manusia biasa. Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan
baik dari kalimat maupun bahasa yang kami gunakan. Oleh karena itu, kami akan sangat
mengapresiasi apabila ada saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki di
kedepannya.

Semoga Makalah Teknologi bahan dan korosi mengenai logam allumunium alloy
kami ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 12 Maret 2018

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Bab I Pendahuluan
Latar belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan 2
Bab II Pembahasan
Pengertian Allumunium 4
Jenis-jenis Allumunium Alloy 6
Fungsi Allumunium Alloy 9
Bab III Penutup
Kesimpulan 11
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Alumunium merupakan salah satu logam non ferrous. Dalam sector perindustrian, alumunium
dikembangkan dengan begitu pesat. Dan dapat diolah menjadi berbagai macam produk dengan lebih
ekonomis. Alumunium merupakan logam ringan dengan berat jenis 2.643  g/cm3 dan titik cairnya
660 oC. Bauksit adalah salah satu sumber alumunium, dan banyak terdapat didaerah Bintan dan
Kalimantan. Bauksit dapat diolah dengan proses bayer untuk mendapatkan alumina yang
selanjutnya diolah kembali untuk mendapatkan alumunium. Untuk menghasilkan 500kg alumunium
diperlukan 550kg bauksit, 450kg NaOH, 31.5 ton H2O dan 7.5 ton uap. Bauksit dapat juga diolah
menggunakan proses elektrolisa. Untuk 1kg alumunium diperlukan 4kg bauksit, 0.6kg karbon, dan
criolit. Alumunium wrought alloy terdiri dari 2 macam yaitu alumunium wrought alloy yang bisa
diheatreatment dan alumunium wrought alloy yang tidak bisa ditempa. Alumunium casting alloy
terdiri dari aluminium die casting dan alumunium permanent casting. Beberapa macam aluminium
alloy ditinjau dari bahan campurannya, antara lain Magnal (terdiri dari campuran alumunium dan
magnesium), Manal (terdiri dari campuran alumunium dan mangan), Siluminal (terdiri dari
campuran alumunium, tembaga dan silicon), Duraluminium  terdiri dari campuran alumunium,
tembaga, mangan dan magnesium). Kegunaan alloy dalam keseharian banyak kita temui, contoh
nya dalam bahan kontruksi (Tangki), dalam pembuatan beberapa alat alat keseharian, contoh
sepeda, badan kulkas, panic, bahkan alat music juga memkai alloy untuk proses pembuatannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sifat sifat kimia dan fisika Allumunium?
2. Apa saja jenis-jenis Allumunium Alloy?
3. Apa saja kegunaan Allumunium Alloy dalam Industri dan alat alat keseharian?

1.3 Tujuan
1. Mengerti karakteristik dari logam allumunium alloy
2. Mengerti proses dan campuran allumunium alloy
3. Mengerti dan paham kegunaan dari allumunium alloy khususnya dalam proses industry
BAB II
Isi
2.1 Defenisi Allumunium
Alumunium adalah logam unsur kimia berlimpah yang secara luas digunakan di seluruh
dunia untuk berbagai produk. Banyak masyarakat yang menggunakan beberapa produk hasil dari
aluminium setiap harinya. Unsur aluminium ini memiliki nomor atom 13, dan diidentifikasi
dengan simbol Al pada tabel periodik unsur. Sejarah dari elemen aluminium ini sendiri
sebenarnya sudah cukup lama. Berbagai bentuk dari aluminium telah digunakan selama berabad-
abad, seperti tembikar dan glasir dari zaman Mesir Kuno. Bangsa Romawi juga sering
menggunakan bahan bahan berdasarkan aluminium. Pada awalnya, para ilmuwan mempunyai
keyakinan bahwa aluminium sangat langka dan sulit untuk diekstrak.
Akhirnya pada tahun 1886, seorang mahasiswa Amerika bernama C.M. Hall dan seorang
Prancis bernama Paul Herout berupaya mengembangkan proses peleburan bijih aluminium
untuk mengekstrak aluminium. Metode yang telah berhasil dikembangkan
oleh Hall & Heroult sekarang banyak diaplikasikan di seluruh dunia.
Aluminium sendiri pertama kali diproduksi dengan bebas oleh ahli kimia dan ahli ilmu fisika
yang berasal dari Denmark Hans Oersted Kristen dan ahli kimia Jerman Frederich Wohler,
pada pertengahan tahun 1820-an. Nama aluminium diperoleh dari bahasa latin alumen, yang
berarti tawas tawas (suatu aluminium sulfate mineral).

Aluminium adalah unsur logam paling umum yang ketiga dalam klasifikasi logam. Dalam
bentuk murni, aluminium berwarna keperakan putih dan mempunyai bobot yang sangat ringan.
Unsur alumunium ini mempunyai bobot yang ringan tapi sangat kuat dan awet, dan mempunyai
kemampuan penghantar listrik yang sangat baik. Selain itu, aluminium juga mempunyai sifat
non-magnetik, sehingga dapat menjadi properti yang sangat berguna dalam beberapa
aplikasi. Termasuk pembuatan beberapa bagian mobil & motor, konstruksi bangunan, kaleng cat,
kaleng makanan kemasan, peralatan masak. Al adalah logam yang relatif lunak, ringan, ulet,
tahan lama, dan mudah ditempa. Logam yang baru ditempa / dicetak memiliki penampilan
keperakan mengkilap, lama-kelamaan warna memudar menjadi perak abu-abu kusam.

Alumunium memiliki massa jenis 2,70 g/cm 3. Logam ini merupakan konduktor panas dan listrik
yang baik, memiliki 60% konduktivitas tembaga, sedangkan massa jenisnya hanya 30% dari
massa jenis tembaga. Meskipun konduktivitasnya lebih rendah dari tembaga, namun dalam hal
umur pemakaian, logam ini lebih unggul, karena ketahanan terhadap korosi yang jauh lebih baik.

Alumunium merupakan unsur logam yang paling berlimpah-limpah di dalam kerak bumi.
Negara Penghasil aluminium yang paling besar adalah Rusia, China, Amerika Serikat, dan
Canada. Lebih dari 40 negara lain di belahan dunia juga menghasilkan aluminium, diantaranya
adalah Norwegia, Islandia, Switzerland, Tajikistan, dan Selandia Baru.

Kini proses yang digunakan untuk memperoleh aluminum secara besar-besaran digunakan
proses Hall-Heroult. Cara ini ditemukan oleh dua orang yang umurnya sama (23 tahun) namun
ditempat yang berbeda yakni Charles Martin Hall di Amerika dan Heroult di Paris pada tahun
1886. Proses ini menjadikan kedua orang ini kaya dalam waktu singkat dan meninggal dunia
pada tahun yang sama pula (1914). Setelah ditemukan cara ini harga aluminium yang awalnya
sangat mahal turun secara drastis. Pemurnian aluminium dilakukan dalam dua tahap yaitu ,Proses
Bayer (merupakan proses pemurnian bijih bauksit untuk memperoleh aluminium oksida) , dan
Proses Hall-Heroult (merupakan proses peleburan aluminium oksida untuk menghasilkan
aluminium murni). Allumunium adalah logam yang biasa dicampur dengan logam lain untuk
menghasilkan kualitas yang lebih baik, contoh produk yang dihasilkan dari pencampuran ini
adalah allumunium alloy, yang sering kita temui di kehidupan sehari hari.
Sifat-sifat Aluminium yang lebih unggul bila dibandingkan dengan logam lain adalah
sebagai berikut:
o     Ringan
Massa jenis Aluminium pada suhu kamar (29oC) sekitar 2,7 gr/cm3.
o     Kuat
Aluminium memiliki daya renggang 8 kg/mm3, tetapi daya ini dapat berubah menjadi lebih kuat
dua kali lipat apabila Aluminium tersebut dikenakan proses pencairan atau roling. Aluminium
juga menjadi lebih kuat dengan ditambahkan unsur-unsur lain seperti Mg, Zn, Mn, Si.
o     Ketahanan Terhadap Korosi
Aluminium mengalami korosi dengan membentuk lapisan oksida yang tipis dimana sangat keras
dan pada lapisan ini dapat mencegah karat pada Aluminium yang berada di bawahnya. Dengan
demikian logam Aluminium adalah logam yang mempunyai daya tahan korosi yang lebih baik
dibandingkan dengan besi dan baja lainnya.
o     Daya Hantar Listrik Yang Baik
Aluminium adalah logam yang paling ekonomis sebagai penghantar listrik karena massa
jenisnya  dari massa jenis tembaga, dimana kapasitas arus dari Aluminium kira-kira dua kali lipat
dari kapasitas arus pada tembaga.
o     Anti Magnetis
Aluminium adalah logam yang anti magnetis.
o     Toksifitas
Aluminium adalah logam yang tidak beracun dan tidak berbau.
o     Kemudahan dalam proses
Aluminium mempunyai sifat yang baik untuk proses mekanik dari kemampuan
perpanjangannya, hal ini dapat dilihat dari proses penuangan, pemotongan, pembengkokan,
ekstrusi dan penempaan Aluminium
o     Sifat dapat dipakai kembali
Aluminium mempunyai titik lebur yang rendah, oleh karena itu kita dapat memperoleh kembali
logam Aluminium dari scrap.

2.2 Jenis-jenis Allumunium Alloy


Logam-logam selalu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya rangka jendela,
peralatan-peralatan rumuh tangga, rangka pesawat maupun maupun bahan lain yang
menggunakan logam. Bahan-bahan logam tersebut bukan hanya dibuat dari satu jenis unsur
logam tetapi telah dicampur atau ditambah dengan unsur-unsur lain yang disebut aloi atau sering
disebut lakur atau paduan. Aloi terbentuk apabila leburan dua atau lebih macam logam dicampur
atau leburan suatu logam dicampur dengan unsur-unsur nonlogam dan campuran tersebut tidak
saling bereaksi serta masih menunjukan sifat sebagai logam setelah didinginkan. Aloi dibagi
menjadi dua macam, yaitu :
1. Wrough Alloy
Alumunium wrought alloy terdiri dari 2 macam yaitu alumunium wrought alloy yang bisa
diheatreatment dan alumunium wrought alloy yang tidak bisa ditempa.
2. Casting Alloy
Alumunium casting alloy terdiri dari aluminium die casting dan alumunium permanent
casting

Beberapa macam aluminium alloy ditinjau dari bahan campurannya, antara lain :

1. Magnal (terdiri dari campuran alumunium dan magnesium)


2. Manal (terdiri dari campuran alumunium dan mangan)
3. Siluminal (terdiri dari campuran alumunium, tembaga dan silicon)
4. Duraluminium  terdiri dari campuran alumunium, tembaga, mangan dan magnesium)

Unsur- unsur paduan dalam almunium antara lain:


1. Copper (Cu), menaikkan kekuatan dan kekerasan, namun menurunkan elongasi (pertambahan
panjang pangjangan saat ditarik). Kandungan Cu dalam alumunium yang paling optimal adalah
antara 4-6%.
2. Zink atau Seng (Zn), menaikkan nilai tensile.
3. Mangan (Mn), menaikkan kekuatan dalam temperature tinggi.
4. Magnesium (Mg), menaikkan kekuatan alumunium dan menurunkan nilai ductility-nya.
Ketahanan korosi dan weldability juga baik.
5. Silikon (Si), menyebabkan paduan alumunium tersebut bisa diperlakukan panas untuk
menaikkan kekerasannya.
6. Lithium (Li), ditambahkan untuk memperbaiki sifat tahan oksidasinya.

    Alumunium copper alloy (seri 2xxx)

 Paduan ini dapat di heat treatment terutama yang mengandung (2,5-5%) Cu. Dari seri ini yang
terkenal seri 2017 dikenal dengan nama “duralimin” mengandung 4%Cu, 0,5%Mg, 0,5%Mn
pada komposisi standard. Paduan ini Mg ditingkatkan pada komposisi standard dari Al, 4,5%Cu,
1,5%Mg, 0,5%Mn, dinamakan paduan 2024 yang bernama Duralumin Super. Paduan yang
memiliki Cu mempunyai ketahanan korosi yang jelek, jadi apabila ketahanan korosi khusus
diperlukan permukaannya dilapisi dengan Al murni atau paduan Al yang tahan korosi yang
disebut pelat alkad. Paduan ini banyak digunakan untuk alat-alat yang bekerja pada temperatur
tinggi misalnya pada piston dan silinder head motor bakar.

 Alumunium magnese alloy (seri 3xxx)

Mn adalah unsur yang memperkuat Al tanpa mengurangi ketahanan korosi dan dipakai untuk
membuat paduan yang tahan korosi. Dalam diagram fasa, Al-Mn yang ada dalam keseimbangan
dengan larutan padat Al adalah Al6Mn(25,3%). Sebenarnya paduan Al-1,2%Mn dan Al-
1,2%Mn-1,0%Mg dinamakan paduan 3003 dan 3004 yang dipergunakan sebagai paduan tanpa
perlakuan panas. Paduan dalam seri ini tidak dapat dikeraskan dengan heat treatment. Seri 3003
dengan 1,2%Mn mudah dibentuk, tahan korosi, dan (weldability) baik. Banyak digunakan untuk
pipa dan tangki minyak.

 Alumunium silikon alloy (seri 4xxx)

 Paduan Al-Si sangat baik kecairannya, yang mempunyai permukaan yang sangat bagus, tanpa
kegetasan panas, dan sangat baik untuk paduan coran. Sebagai tambahan, paduan ini memiliki
ketahanan korosi yang baik, sangat ringan, koefisien pemuaian yang sangat kecil, dan sebagai
penghantar panas dan listrik yang baik. Karena memiliki kelebihan yang baik, paduan ini sangat
banyak dipakai. Tetapi dalam hal ini modifikasi tidak perlu dilakukan. Sifat-sifat silumin sangat
diperbaiki oleh perlakuan panas dan sedikit diperbaiki oleh unsur paduan. Umumnya dilakukan
paduan dengan 0,15-0,4%Mn dan 0,5%Mg. Paduan yang diberi perlakuan pelarutan dan
dituakan dinamakan silumin gamma dan yang hanya ditemper dinamakan silumin beta. Paduan
yang memerlukan perlakuan panas ditambah dengan Mg juga Cu serta Ni untuk memberikan
kekerasan pada saat panas, bahan ini biasa digunakan untuk torak motor. Koefisien pemuaian
termal Si yang sangat rendah membuat koefisien termal paduannya juga rendah apabila ditambah
Si lebih banyak. Telah dikembangkan paduan hypereutektik Al-Si sampai 29% Si untuk
memperhalus butir primer Si. Proses penghalusan akan lebih efektif dengan penambahan P oleh
paduan Cu-P atau penambahan fosfor klorida (PCl5) untuk mencapai presentasi 0,001%P, dapat
tercapai penghalusan primer dan homogenisasi. Paduan Al-Si banyak dipakai sebagai elektroda
untuk pengelasan yaitu terutama mengandung 5%Si. Paduan seri ini non heat treatable. Paduan
seri 4032 yang mengandung 12,5%Si mudah ditempa dan memiliki koefisien muai panas sangat
rendah digunakan untuk piston yang ditempa.

   Alumunium magnesium alloy (seri 5xxx)

 Dalam paduan biner Al-Mg satu fasa yang ada dalam keseimbangan dengan larutan padat Al
adalah larutan padat yang merupakan senyawa antar logam Al3Mg2. Sel satuannya merupakan
hexagonal susunan rapat (eph) tetapi ada juga yang sel satuannya kubus berpusat muka (fcc)
rumit. Titik eutetiknya adalah 450ºC, 35%Mg dan batas kelarutan padatnya pada temperature
eutektik adalah 17,4% yang menurun pada temperature biasa sampai kira-kira 1,9%Mg, jadi
kemampuan penuaan dapat diharapkan. Paduan Al-Mg mempunyai ketahanan korosi yang
sangat baik  disebut hidrinalium. Paduan dengan 2-3%Mg dapat mudah ditempa, dirol dan
diekstrusi. Paduan Al-Mg umumnya non heat tretable. Seri 5052 dengan 2,5%Mg banyak
digunakan untuk campuran minyak dan bahan bakar pesawat terbang. Seri 5052 biasa digunakan
sebagai bahan tempaan. Paduan 5056 adalah paduan paling kuat setelah dikeraskan oleh
pengerasan regangan apabila diperlakukan kekerasan tinggi. Paduan 5083 yang dianil adalah
paduan antara (4,5%Mg) yang kuat dan mudah dilas sehingga banyak digunakan sebagai bahan
untuk tangki LNG. Seri 5005 dengan 0,8%Mg banyak digunakan sebagai batang profil extrusi.
Seri 5050 dengan 1,2%Mg dipakai sebagai pipa saluran minyak dan gas pada kendaraan.  
  Alumunium magnesium silikon alloy (seri 6xxx)

Penambahan sedikit Mg pada Al akan menyebabkan pengerasan penuaan sangat jarang terjadi,
namun apabila secara simultan mengandung Si, maka dapat diperkeras dengan penuaan panas
setelah perlakuan pelarutan. Hal ini dikarenakan senyawa M2Si berkelakuan sebagai komponen
murni dan membuat keseimbangan dari sistem biner semu dengan Al. Paduan dalam sistem ini
memiliki kekuatan yang lebih kecil dibanding paduan lainnya yang digunakan sebagai bahan
tempaan, tetapi sangat liat, sangat baik kemampuan bentuknya untuk penempaan, ekstrusi dan
sebagai tambahan dapat diperkuat dengan perlakuan panas setelah pengerjaan. Paduan 6063
banyak digunakan sebagai rangka konstruksi. Karena paduannya memiliki kekuatan yang cukup
baik tanpa mengurangi hantaran listrik maka dipergunakan untuk kabel tenaga. Dalam hal ini
percampuran dengan Cu, Fe, dan Mn perlu dihindari karena unsur-unsur tersebut menyebabkan
tahanan listrik menjadi tinggi. Magnesium dan Silikon membentuk senyawa Mg2Si (Magnesium
Silisida) yang memberikan kekuatan tinggi pada paduan ini setelah proses heat treatment. Seri
6053, 6061, 6063 memiliki sifat tahan korosi sangat baik dari pada heat treatable aluminium
lainnya. Penggunaan aluminium seri 6xxx banyak digunakan untuk piston motor dan silinder
head motor bakar, part sepeda. dll

  Alumunium zink alloy (seri 7xxx)

Aluminium menyebabkan keseimbangan biner semu dengan senyawa antar logam MgZn2dan
kelarutannya menurun apabila temperaturnya turun. Telah diketahui sejak lama bahwa paduan
sistem ini dapat dibuat keras sekali dengan penuaian setelah perlakuan pelarutan. Tetapi sejak
lama, tidak dipakai sebab mempunyai sifat patah getas oleh retakan korosi tegangan. Di Jepang
pada permulaan tahun 1940, Iragashi dkk mengadakan studi dan berhasil dalam pengembangan
suatu paduan dengan penambahan kira-kira 0,3%Mn atau Cr, dimana bitur Kristal padat
diperhalus, dan mengubah bentuk presipitasi serta retakan korosi tegangan tidak terjadi. Pada
saat itu paduan tersebut dinamakan ESD, Duralumin, superekstra. Selama perang dunia ke II, di
Amerika Serikat dengan maksud yang hampir sama telah dikembangkan pula suatu paduan, yaitu
suatu paduan yang terdiri dari Al-5, 5%Zn-2,5%Mn-1,5%Cu-0,3%Cr-0,2%Mn, sekarang
dinamakan paduan 7075. Paduan ini mempunyai kekuatan tertinggi diantara paduan-paduan
lainnya. Penggunaan paduan ini paling besar adalah untuk konstruksi pesawat udara. Di samping
itu penggunaannya menjadi lebih penting sebagai bahan konstruksi. 

2.3 Kegunaan Allumunium Alloy

Konstruksi
Dalam dunia konstruksi, aluminium alloy banyak digunakan sebagai bahan konstruksi. Seperti
atap, casting, fabrikasi, pipa, tangki, batang aluminium, kawat, bingkai jendela, pagar, pegangan
tangga merupakan bagian penting konstruksi yang menggunakan aluminium alloy.

Mobil
Aluminium alloy juga banyak digunakan dalam mobil. Aluminium alloy untuk mobil, memiliki
sifat termal sekaligus estetika. Bagian-bagian mobil seperti pelek, blok mesin, komponen
suspensi, dan transmisi terbuat dari aluminium alloy. Bagian lain seperti dudukan karburator,
gagang pintu, ornamen, dan logo mobil adalah bagian lain yang menggunakan aluminium alloy.
Oleh sebab itu, aluminium alloy sangat berperan penting di sini. Selain ringan, aluminium alloy
juga mudah di dapat.

Pengemasan
Jika biasanya Anda melihat banyak minuman kaleng yang kemasannya mudah hancur, itulah
aluminium. Kemasan adalah salah satu penggunaan paling umum dari baik alumunium dan
alumunium alloy. Minuman kaleng, tutup botol, foil, nampan, dll semuanya terbuat dari logam
ini. Aluminium sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari.

DiRumah
Untuk hal ini, penggunaan aluminium dan allumunium alloy mencakup semua yang sebelumnya
telah dijelaskan. Aluminium sangat mudah ditemukan bahkan di rumah. Selain bingkai jendela
juga gagang pintu, dan untuk membuat berbagai peralatan di dapur.
BAB III

Penutup

Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa allumunium alloy merupakan salah satu bahan yang
sering digunakan di suatu industri baik sebagai tangki, pipa, pagar, bingkai jendela maupun
bahan dasar untuk peralatan-peralatan di bidang perindustrian. Allumunium alloy juga memiliki
beberapa jenis dengan berbagai perbedaan. Allumunium alloy sangat bermanfaat dalam
kehidupan sehari hari. Proses pembuatan produknya tergantung dengan produk apa yang akan
dibuat.

Anda mungkin juga menyukai