Anda di halaman 1dari 15

LOGAM RINGAN

OLEH

1. Cindy Katalina Br. Tarigan 210308006


2. Ihsanuddin Akmal 210308032
3. Agnes Carolin Lumbantobing 210308035
4. Hiskia Theofilus Tarigan 210308042
5. Sakti Tamba 210308065
6. Ana Eldes S Maha 210308071
7. Rumaja Immanuel 210308076

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maga Esa, dimana berkat rahmat

dan karunia-Nya penulis akhirnya dapat menyelesaikan laporan ini.

Adapun laporan yang berjudul “Logam Ringan” ini adalah salah satu tugas yang menjadi

syarat penilaian pada mata kuliah Pengenalan Bahan Teknik, Program Studi Teknik Pertanian

dan Biosistem, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Penulis juga tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Taufik Rizaldi

STP.,MP. selaku dosen pengampu mata kuliah Pengenalan Bahan Teknik, serta terimakasih

kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam penulisan hingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan laporan ini.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan

laporan ini, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

keberhasilan penulisan laporan berikutnya, dan kiranya laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak

yang membaca dan membutuhkannya

Medan, November 2022

Penulis
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Logam adalah sebuah unsur kimia yang memiliki sifat yang kuat, liat, keras dan mampu
menghantarkan listrik atau energi panas. Logam juga memiliki titik cair yang tinggi. Selain itu,
logam berasal dari bijih logam dan untuk mendapatkannya dengan cara penambangan.
Untuk jenis unsur logam yaitu seperti aluminium (Al), besi (Fe), Emas (Au), Barium
(Ba), Kalsium (Ca), Kalium (K), Kromium (Cr), Nikel (N), Natrium (Na), Mangan (Mn) dan
Magnesium (Mg).
Logam dibagi menjadi 2 logam berat dan logam ringan. Logam ringan adalah logam
dengan kerapatan yang relatif rendah. Definisi yang lebih spesifik telah diajukan; namun tidak
ada yang mendapat penerimaan luas. Magnesium, aluminium dan titanium adalah logam ringan
yang memiliki kepentingan komersial yang signifikan. Logam adalah unsur kimia yang siap
membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam. Logam merupakan salah satu dari tiga
kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan
nonlogam. Sebagai contohnya adalah logam berupa nikel, besi, krom, timah, tembaga, seng
timah hitam dan juga putih serta masih ada banyak yang lainya.
Perkembangan penting lainnya pada akhir abad ke-19 adalah pemisahan dari bijih
mereka, dalam skala besar, dari aluminium dan magnesium. Pada awal abad ini, beberapa
ilmuwan telah membuat sejumlah kecil logam ringan ini, tetapi yang paling sukses adalah Henri-
Étienne Sainte-Claire Deville, yang pada tahun 1855 telah mengembangkan metode dimana
cryolite, fluorida ganda aluminium dan natrium, direduksi oleh logam natrium menjadi
aluminium dan natrium fluorida.
Termasuk dalam jenis-jenis logam ringan antara lain ada logam ringan aluminium,
magnesium, titanium, kalsium, kalium, natrium, dan juga barium. Aluminium menjadi salah satu
logam ringan yang paling populer. Sebab penggunaannya yang memang cenderung lebih jamak
dalam banyak sektor industri. Yang kedua yaitu titanium. Logam ringan ini juga termasuk jenis
logam ringan yang banyak dimanfaatkan dan cukup akrab dengan kehidupan manusia secara
umum. Antara lain sebagaimana banyak diketahui, titanium digunakan dalam aspek perhiasan,
prosthetics, berbagai macam raket tenis, bahan baku gunting dan rangka sepeda, hingga berbagai
jenis alat-alat bedah dalam industri kesehatan baik di rumah sakit maupun di klinik-klinik gigi
misalnya. Kepadatan mereka 1,7; 2,7 dan 4,5 g/cm3 berkisar antara 19 sampai 56% dari
kepadatan logam struktural yang lebih tua, besi (7,9) dan tembaga (8,9).
Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pemrosesan bahan logam ringan?

2. Apa alat yang digunakan dalam memproses logam ringan?

3. Bagaimana pemanfaatan logam ringan dalam konstruksi?


Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini ialah :
1. Untuk mengetahui cara dan tahapan pemrosesan bahan logam ringan
2. Untuk mengetahui alat-alat yang digunakan dalam pemrosesan bahan tersebut
3. Untuk mengetahui pemanfaatan bahan logam ringan dalam bidang konstruksi.
PEMBAHASAN

Jenis Jenis Logam Ringan


Aluminium
Aluminium (Al) adalah unsur kimia dengan nomor atom 13 dan massa atom 26, 9815.
Unsur ini mempunyai isotop alam: Al-27. Sebuah isomer dari Al-26 dapat meluruhkan sinar
dengan waktu paruh 105 tahun. Aluminium berwarna putih keperakan, mempunyai titik lebur
659,7 °C dan titik didih 2.057 °C, serta berat jenisnya 2,699 gr.cm-3 (pada temperatur 20 °C).
Alumunium adalah unsur terbanyak ketiga yang ditemukan di bumi setelah Oksigen dan Silikon.
Aluminium ditemukan pada tahun 1825 oleh Hans Christian Oersted. Baru diakui secara pasti
oleh F. Wohler pada tahun 1827. Sumber unsur ini tidak terdapat bebas, bijih utamanya adalah
Bauksit.

Aluminium diperoleh dengan elektrolisis lelehan bauksit Al2O3 dalam kriolit


cair Na3AlF6. Kriolit cair diperlukan untuk menurunkan titik leleh bauksit. Proses pembuatan
aluminium dikenal dengan proses Hall, karena cara ini ditemukan oleh Charles Martin Hall
(1863 - 1914) pada tahun 1886. Proses Hall meliputi dua tahap, yaitu sebagai berikut.

Pemrosesan Aluminium

a) Pemurnian Al2O3 dari bauksit

Ke dalam bauksit ditambahkan larutan NaOH pekat sehingga Al2O3 larut sedangkan zat lain
tidak larut.

Al2O3(s) + 2NaOH(aq) → 2NaAlO2(aq) + H2O(l)

Larutan NaAlO2 diasamkan sehingga terbentuk endapan Al(OH)3.

NaAlO2(aq) + H2O(l) + HCl(aq) → Al(OH)3(s) + NaCl(aq)

Endapan Al(OH)3 disaring kemudian dipanaskan sehingga terurai menjadi Al2O3 dan uap air.

Panas
Al(OH)3(s) → Al2O3(s) + 3H2O(g)
b) Elektrolisis Al2O3 dengan kriolit cair

Al2O3 murni dicampur dengan kriolit Na3AlF6 untuk menurunkan titik leleh Al2O3. Dinding


bejana untuk elektrolisis terbuat dari besi yang dilapisi grafit sekaligus sebagai katoda. Sebagai
anodanya digunakan batang-batang karbon yang dicelupkan ke dalam campuran.

Gambar 1. Sel Hall-Heroult untuk pembuatan aluminium dari elektrolisis


lelehan Al2O3 (larutan Al2O3 dalam kriolit).

Larutan Al2O3 dalam kriolit dimasukkan ke dalam sel Hall-Heroult, kemudian dialiri listrik.


Ion Al3+ direduksi di katoda menjadi Al cair dan ion O2– dioksidasi di anoda menjadi gas oksigen.

Reaksi yang terjadi:

Al2O3(l) → 2Al3+(l) + 3O2–(l)

Katoda : Al3+(l) + 3e– → Al(l) (x 4)


Anoda : 2O2–(l) → O2(g) + 4e –
(x 3)
+
4Al3+(l) + 6O2–(l) → 4Al(l) + 3O2(g)
katoda anoda
Gas oksigen yang terbentuk dapat bereaksi dengan anoda karbon membentuk
CO2 sehingga anoda semakin habis dan pada suatu saat harus diganti.
Aluminium dibuat melalui proses Hall-H éroult, suatu metode komersial pembuatan aluminium
melalui elektrolisis aluminium oksida yang dilarutkan dalam lelehan kriolit, Na3AlF6. Campuran
kriolit dielektrolisis pada suhu sekitar 950°C. 

Alat Pemrosesan Aluminium

Pemanfaatan Aluminium

1. Untuk Membuat Kusen


Untuk menciptakan desain jendela yang berbeda, banyak desainer menjatuhkan pilihan pada
kusen berbahan aluminium pada rumah hunian. Karena itulah saat ini banyak pengembang
property yang menggunakan aluminium sebagai bahan kusen baik kusen jendela ataupun pintu.
Keunggulannya adalah mudah dalam pemasangan karena lebih presisi.
2. Untuk Kerangka Daun Pintu
Sebagaimana kusen, daun pintu dan jendela saat ini banyak yang di produksi menggunakan
bahan aluminium. Selain menambah nilai estetika, penggunaan rangka aluminium menjadikan
pintu akan lebih awet dari pelapukan. Karena itulah penggunaan daun pintu aluminium banyak
terdapat pada kamar mandi.
3. Untuk Membuat Penyekat
Banyak orang yang lebih memilih memisahkan satu ruang dengan ruang lainnya menggunakan
partisi dari kaca. Hal ini dengan mudah akan anda dapatkan di bangunan kantor, rumah sakit,
kafe, restoran dan bangunan komersial lainnya. Dinding yang transparan akan memberi kesan
luas. Selain itu pencahayaan bisa menjadi lebih maksimal.
4. Untuk Kerangka Rolling Door
Pintu rolling door banyak digunakan di bangunan komersial. Rolling door merupakan pintu besi
yang dibuka serta ditutup dengan cara digulung dan ditarik secara manual maupun otomatis.
Untuk melakukan pemasangan, diperlukan kerangka sebagai penahan dan aluminium adalah
salah satu material terbaik yang bisa digunakan. Meski kerangkanya terbuat dari aluminium,
bahan rolling door sendiri beragam mulai dari yang dibuat dari besi, galvalum hingga lembaran
aluminium.

Magnesium

Magnesium (Mg) adalah logam putih keperakan yang mirip dengan aluminium tetapi
beratnya sepertiga lebih ringan. Dengan kerapatan hanya 1,738 gram/cm³, magnesium adalah
logam struktural paling ringan yang diketahui, yang memiliki struktur kristal heksagonal close-
packed (hcp), sehingga, seperti kebanyakan logam dari struktur ini, ia tidak memiliki keuletan
saat bekerja pada suhu yang lebih rendah. Selain itu, dalam bentuknya yang murni, magnesium
memiliki kekuatan minim dalam sebagian besar aplikasi struktural. Namun, penambahan elemen
paduan meningkatkan sifat-sifatnya sedemikian rupa sehingga paduan magnesium tuang dan
tempa banyak digunakan, karena memiliki bobot ringan namun kekuatan tinggi.
Kelimpahan magnesium dalam kerak bumi diperkirakan sekitar 2,1 persen. Itu membuat
magnesium menjadi elemen keenam yang paling umum di bumi. Magnesium juga terdapat pada
air laut. Satu mil kubik air laut diperkirakan mengandung hingga enam juta ton magnesium.
Pemrosesan Magnesium
Pembuatan magnesium Magnesium terutama diproduksi dengan dua metode:
a) Reduksi termal magnesium oksida
b) Elektrolisis magnesium klorida
(A) proses reduksi Thermal
Bijih dolomit dihancurkan dan dipanaskan dalam tempat pembakaran untuk menghasilkan
campuran magnesium dan kalsium oksida, sebuah proses yang dikenal sebagai kalsinasi:

Langkah selanjutnya adalah reduksi magnesium oksida. Zat pereduksi adalah ferrosilicon
(paduan besi dan silikon) yang dibuat dengan memanaskan pasir dengan batu arang dan skrap
besi, dan biasanya mengandung sekitar 80% silikon.
Oksida dicampur dengan ferrosilicon yang telah dihancurkan, dan dibuat menjadi briket untuk
memuat ke dalam reaktor. Alumina juga dapat ditambahkan untuk mengurangi titik leleh terak.
Reaksi dilakukan pada suhu1500 – 1800 K di bawah tekanan yang sangat rendah, mendekati
dengan vakum. Dengan kondisi tersebut magnesium diproduksi sebagai uap yang terkondensasi
dengan pendinginan untuk sekitar 1100 K di kondensor baja berlapis, dan kemudian dihilangkan
dan dibuang ke dalam ingot (batang logam)

Reaksi maju merupakan reaksi endotermik dan posisi kesetimbangan akan mendorong
magnesium oksida. Namun, dengan menghilangkan uap magnesium seperti yang diproduksi,
reaksi akan sampai selesai. silika bergabung dengan kalsium oksida untuk membentuk terak cair,
kalsium silikat:

Proses ini memberikan magnesium sampai dengan kemurnian 99,99% , sedikit lebih tinggi dari
dari proses elektrolisis.

(B) Proses elektrolisis


Produksi magnesium klorida murni dari air laut atau air garam
Air laut yang digunakan sebagai bahan baku diperlakukan dengan dolomit yang telah dikonversi
ke oksida campuran dengan pemanasan pada suhu tinggi. Magnesium hidroksida mengendap,
sementara kalsium hidroksida tetap dalam larutan. Magnesium hidroksida disaring dan pada
pemanasan yang mudah membentuk oksida murni tersebut.
Konversi ke magnesium klorida dicapai dengan memanaskan oksida, dicampur dengan karbon,
dalam aliran klorin pada suhu tinggi dalam tanur listrik
Di mana magnesium air asin yang kaya klorida adalah sumber magnesium, larutan diolah untuk
menghilangkan berbagai kotoran dan larutan magnesium klorida sisanya dipekatkan dengan
penguapan.
Alat Pemrosesan Magnesium
Dalam memperoleh magnesium itu sendiri tentu ada alat-alat yang digunakan sehingga
nantinya bahan baku dapat diubah menjadi logam magnesium, adapun alat yang digunakan ialah
seperti pada gambar berikut :
Tangki penampungan air laut, filter (penyaring), dan pengering atau tempat untuk menguapkan
air laut yang telah difilter.

Pemanfaatan Magnesium
Magnesium digunakan dalam bahan dan paduan super kuat berbobot ringan. Misalnya,
ketika diinfus dengan nanopartikel silikon karbida, ia memiliki kekuatan spesifik yang sangat
tinggi.

Dalam sejarah, magnesium adalah salah satu logam utama konstruksi kedirgantaraan dan
digunakan untuk pesawat militer Jerman sejak Perang Dunia I dan secara ekstensif untuk
pesawat Jerman pada Perang Dunia II.

Bangsa Jerman menciptakan nama "Elektron" untuk paduan magnesium, sebuah istilah
yang masih digunakan sampai sekarang. Dalam industri kedirgantaraan komersial, magnesium
pada umumnya terbatas pada komponen yang berhubungan dengan mesin, karena bahaya
kebakaran dan korosinya. Saat ini penggunaan paduan magnesium dalam industri dirgantara
semakin meningkat, didorong oleh pentingnya penghematan bahan bakar.
Titanium

Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ti dan
nomor atom 22 yang ditemukan pada tahun 1791 tetapi tidak diproduksi secara komersial hingga
tahun 1950-an. Titanium ditemukan di Inggris oleh William Gregor dalam 1791 dan dinamai
oleh Martin Heinrich Klaproth untuk Titan dari mitologi Yunani. Titanium merupakan logam
transisi yang ringan, kuat, tahan korosi termasuk tahan airlaut dan chlorine dengan warna putih-
metalik-keperakan. Titanium digunakan dalam alloy (terutama dengan besi dan alumunium) dan
senyawa terbanyaknya titanium dioksida, digunakan dalam pigmen putih. Salah satu
karakteristik titanium yang paling terkenal yaitu bersifat sama kuat dengan baja tetapi beratnya
hanya 60% dari berat baja. Sifat titanium mirip dengan zirconium secara kimia maupun fisika.
Titanium dihargai lebih mahal daripada emas karena sifat-sifat logamnya.

Pemrosesan Titanium

Proses Kroll
Beberapa langkah-langkah yang terdapat dalam proses ini yaitu ekstraksi. pemurnian,
produksi spons, pembuatan paduan, dan membentuk Titanium dialam terdapat dalam bentuk
bijih seperti rutil (TiO2) dan ilmenit (FeTi03). Rutil digunakan dalam bentuk alami, sedangkan
ilmenit diproses untuk menghilangkan zat besi yang terdapat di dalamnya, sehingga mengandung
titanium dioksida paling sedikit 85%. Rutil dimasukkan ke dalam reaktor fluidized bersama gas
klor dan karbon. Materi tersebut dipanaskan sampai 1.652°F (900°C) dan hasil reaksi kimianya
adalah titanium tetraklorida murni (TiC14) dan karbon monoksida. Mekanisme reaksinya yaitu:
TiO + Cl₂ →TiCl,+CO₂
Logam kemudian dimasukkan ke dalam tangki penyulingan besar dan dipanaskan. Proses
ini menggunakan metode destilasi fraksional dan presipitasi untuk memisahkan kotoran karena
kebanyakan pada proses pertama kotoran juga ikut terklorinasi sehingga kotoran harus
dihilangkan, kotoran yang dihilangkan yaitu klorida logam termasuk besi, vanadium, zirkonium,
silikon, dan magnesium. Pada proses ini dihasilkan cairan tidak berwarna.
Selanjutnya, setelah dimurnikan titanium tetraklorida ditransfer (dalam bentuk cairan) ke
bejana reaktor stainless steel. Kemudian ditambahkan magnesium dan reactor tersebut
dipanaskan sampai +2012°F (1.100°C). lalu. Argon dipompa ke dalam wadah sehingga udara
akan dihilang dan untuk mencegah terkontaminasi oleh oksigen atau nitrogen. Magnesium
bereaksi dengan klor menghasilkan magnesium klorida cair sehingga menghasilkan padatan
titanium murni.
Kemudian padatan titanium dikeluarkan dari dalam reaktor dan kemudian dengan
menggunakan air dan asam klorida untuk menghilangkan kelebihan magnesium dan magnesium
klorida. Padatan yang dihasilkan adalah logam berpori yang disebut spons. Mekanisme reaksinya
yaitu:
TiCl+2Mg → Ti+2MgCl:

Spons titanium murni kemudian diubah menjadi elektroda(lempengan) spons melalui


tanur-elektroda. Pada proses ini, spons dicampur dengan berbagai macam besi dan dilas sehingga
menghasilkan elektroda spons.
Lalu elektroda spons ditempatkan dalam vakum tungku busur untuk dicairkan. Dalam
wadah air-cooled tembaga busur listrik, elektroda spons dilelehkan untuk membentuk ingot.
Semua udara dalam wadah dihilangkan (membentuk ruang hampa) atau atmosfer diisi dengan
argon untuk mencegah kontaminasi, akhirnya akan membeku dan membentuk batangan titanium
murni.
Alat Proses Titanium
Pemanfaatan Titanium

1. Museum Guggenheim di Bilbao, Spanyol adalah salah satu bangunan modern yang paling
mencolok di dunia yang terbuat dari bahan titanium dirancang oleh Frank Gery dari AS pada
tahun 1997.

2. Industri kedirgantaraan adalah pengguna terbesar dari paduan titanium, menggunakan mereka
di badan pesawat utama (body) dari pesawat, dan di berbagai bagian mesin, roda pendaratan dan
tubing hidrolik

3. Logam titanium juga mempunyai daya tahan yang sangat baik dibandingkan jenis logam
lainnya, karenanya titanium juga banyak digunakan dalam baling-baling kapal dan pada pabrik
desalinasi maupun pada reaktor pabrik kimia dan pipa.
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi shaleh,Irfan, Amd. Pengetahuan Dasar Teknik Mesin.Martapura.2008

Daintith, John. 1994. Kamus Lengkap Kimia. Jakarta: Erlangga.

Hafiyah.2011. Kalsium dan Magnesium. http://hafiyahaziz.com/ diakses pada tanggal 01


Desember 2022

Petrucci,H. 1989. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga.

Sunardi. 2008. Unsur Kimia. Bandung: Yrama Widya.

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/perkembangan-pengelompokan-
unsur/comment-page-1/id.wikipedia.org/wiki/Logam

www.mesinusu.blogspot.com

https://www.academia.edu/3765908/MEMAHAMI_PROSES-
PROSES_DASAR_PEMBENTUKAN_LOGAM

Anda mungkin juga menyukai