Anda di halaman 1dari 16

 Skandium adalah salah satu bahan kimia langka, yang digunakan pada

berbagai perkakas seperti televisi warna, lampu neon, lampu hemat


energi, dan kacamata.
 Skandium digunakan dalam industri penerbangan.
 Skandium adalah lembut, logam ringan yang mungkin memiliki aplikasi
dalam industri penerbangan.
 Paduan dari skandium dan aluminium digunakan dalam beberapa jenis
peralatan olahraga, seperti aluminium kelelawar bisbol, frame sepeda dan
tongkat lacrosse.
 Paduan skandium dan aluminium akan menjadi penting dalam
pembuatan sel bahan bakar.
 Isotop radioaktif 45Sc digunakan dalam kilang minyak sebagai agen
pelacakan.

Kegunaan Unsur Transisi periode 4

Kegunaan Unsur Transisi periode IV

A. Scandium
Kira-kira 20 kg (dalam bentuk Sc2O3) skandium digunakan setiap tahun di Amerika Syarikat
untuk membuat lampu berkeamatan tinggi. Skandium iodida yang dicampur ke dalam lampu
wap raksa akan menghasilkan sumber cahaya buatan kecekapan tinggi yang menyerupai cahaya
matahari dan membolehkan salinan warna yang baik untuk kamera TV. Lebih kurang 80 kg
skandium digunakan sejagat setiap tahun dalam pembuatan lampu mentol. Isotop radioaktif Sc-
46 digunakan dalam peretak penapis minyak sebagai agen penyurih.

Penggunaan utamanya dari segi isipadu adalah aloi aluminium-skandium untuk industri
aeroangkasa dan juga untuk peralatan sukan (basikal, bet besbol, senjata api, dsb) yang
memerlukan penggunaan bahan berprestasi tinggi. Apabila dicampur dengan aluminium,
skandium boleh menghasilkan pembaikan dari segi kekuatan (pada suhu ambien dan suhu
ternaik), kemuluran, tindak balas penuaan dan penghalusan ira melalui pembentukan fasa Al3Sc.
Tambahan lagi, ia dapat mengurangkan pemejalan retak semasa pengimpalan aloi aluminium
berkekuatan tinggi.
Pengilang basikal mendakwa bahawa penggunaan asal aloi skandium-aluminium adalah pada
muncung kon peluru berpandu balistik lancaran kapal selam Kesatuan Soviet. Kekuatan daripada
hasil muncung kon tersebut adalah mencukupi untuk menembusi litupan ais tanpa kerosakan,
maka membolehkan pelancaran peluru berpandu semasa masih lagi tenggelam di bawah litupan
ais Artik. Sekiranya dakwaan ini benar, ini akan memberikan penjelasan mengapa simpanan stok
bekas Kesatuan Soviet adalah sumber utama Skandium.

B. Titanium
Titanium banyak digunakan dalam industri dan konstruksi.
1. Ti digunakan sebagai bahan konstruksi karena mempunyai sifat fisik:
a) Rapatannya rendah (logam ringan).
b) Kekuatan strukturnya tinggi.
c) Tahan panas.
d) Tahan terhadap korosi.
2. Ti digunakan sebagai badan pesawat terbang dan pesawat supersonik, karena pada temperatur
tinggi tidak mengalami perubahan kekuatan (strenght).
3. Ti digunakan sebagai bahan katalis dalam industri polimer polietlen.
4. Ti digunakan sebagai pigmen putih, bahan pemutih kertas, kaca, keramik, dan kosmetik.
5. Sebagai katalis pada industri polimer.

C. Vanadium
Vanadium banyak digunakan dalam industri-industri seperti:
a) Untuk membuat peralatan yang membutuhkan kekuatan dan kelenturan yang tinggi seperti per
mobil dan alat mesin berkecepatan tinggi.
b) Untuk membuat logam campuran.
c) Oksida vanadium (V2¬O5) digunakan sebagai katalis pada pembuatan asam sulfat dengan
proses kontak.

D. Khrom
Khrom digunakan untuk mengeraskan baja, pembuatan baja tahan karat dan membentuk banyak
alloy (logam campuran) yang berguna. Kebanyakan digunakan dalam proses pelapisan logam
untuk menghasilkan permukaan logam yang keras dan indah dan juga dapat mencegah korosi.
Khrom memberikan warna hijau emerald pada kaca. Khrom juga luas digunakan sebagai katalis.
Industri refraktori menggunakan khromit untuk membentuk batu bata, karena khromit memiliki
titik cair yang tinggi, pemuaian yang relatif rendah dan kstabilan struktur kristal.

E. Mangan
Mangan dioksida (sebagai pirolusit) digunakan sebagai depolariser dan sel kering baterai dan
untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor besi. Mangan
sendiri memberi warna lembayung pada kaca. Dioksidanya berguna untuk pembuatan oksigen
dan khlorin, dan dalam pengeringan cat hitam. Senyawa permanganat adalah oksidator yang kuat
dan digunakan dalam analisis kuantitatif dan dalam pengobatan.
Mangan juga banyak tersebar dalam tubuh. Mangan merupakan unsur yang penting untuk
penggunaan vitamin B1.

F. Besi
Kegunaan utama dari besi adalah untuk membuat baja. Baja adalah istilah yang digunakan untuk
semua aloi dari besi (aliase). Baja aliase, yaitu baja spesial yang mengandung unsur tertentu
sesuai dengan sifat yang diinginkan. Salah satu contoh baja yang terkenal adalah stainless steel,
yang merupakan baja tahan karat.

G. Cobalt
Kobal dicampur dengan besi, nikel, dan logam lainnya untuk membuat Alnico, alloy dengan
kekuatan magnet luar biasa untuk berbagai keperluan. Alloy stellit, mengandung kobal, khrom,
dan wolfram, yang bermanfaat untuk peralatan berat, peralatan yang digunakan pada suhu tinggi,
maupun peralatan yang digunakan dengan kecepatan tinggi.
Kobal juga digunakan untuk baja magnet dan tahan karat lainnya. Sebagai alloy, digunakan
dalam turbin jet, dan generator turbin gas. Logam digunakan dalam elektroplating karena sifat
penampakannya, kekerasannya, dan sifat tahan oksidasinya.
Garam kobal telah digunakan selama berabad-abad untuk menghasilkan warna biru brilian yang
permanen pada porselen, kaca, pot, keramik dan lapis e-mail gigi. Garam kobal adalah
komponen utama dalam membuat biru Sevre dan biru Thenard. Larutan kobal klorida digunakan
sebagai pelembut warna tinta. Kobal digunakan secara hati-hati dalam bentuk klorida, sulfat,
asetat, nitrat karena telah ditemukan efektif dalam memperbaiki penyakit kekurangan mineral
tertentu pada binatang.
Tanah yang layak mengandung hanya 0.13 – 0.30 ppm kobal untuk makanan binatang.

H. Nickel
Nikel digunakan untuk:
1. Pembuatan aloi, battery electrode, dan keramik.
2. Zat tambahan pada besi tuang dan baja, agar mudah ditempa dan tahan karat.
3. Pelapis besi (pernekel).
4. Sebagai katalis

I. Tembaga
Tembaga banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti untuk kabel listrik, bahan uang
logam, untuk bahan mesin pembangkit tenaga uap dan untuk aloi.

J. Seng
Logam ini digunakan untuk membentuk berbagai campuran logam dengan metal lain. Kuningan,
perak nikel, perunggu, perak Jerman, solder lunak dan solder aluminium adalah beberapa contoh
campuran logam tersebut. Seng dalam jumlah besar digunakan untuk membuat cetakan dalam
industri otomotif, listrik, dan peralatan lain semacamnya. Campuran logam Prestal, yang
mengandung 78% seng dan 22% aluminium dilaporkan sekuat baja tapi sangat mudah dibentuk
seperti plastik. Prestal sangat mudah dibentuk dengan cetakan murah dari keramik atau semen.
Seng juga digunakan secara luas untuk menyepuh logam-logam lain dengan listrik seperti besi
untuk menghindari karatan. Seng oksida banyak digunakan dalam pabrik cat, karet, kosmetik,
farmasi, alas lantai, plastik, tinta, sabun, baterai, tekstil, alat-alat listrik dan produk-produk
lainnya. Lithopone, campuran seng sulfida dan barium sulfat merupakan pigmen yang penting.
Seng sulfida digunakan dalam membuat tombol bercahaya, sinar X, kaca-kaca TV, dan bola-bola
lampu fluorescent. Klorida dan kromat unsur ini juga merupakan senyawa yang banyak gunanya.
Seng juga merupakan unsur penting dalam pertumbuhan manusia dan binatang. Banyak tes
menunjukkan bahwa binatang memerlukan 50% makanan tambahan untuk mencapai berat yang
sama dibanding binatang yang disuplemen dengan zat seng yang cukup.

 UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE IV


 Pengolahan dan Penggunaan Unsur Transisi Periode Keempat

 Pada umumnya unsur-unsur transisi periode keempat di alam terdapat dalam bentuk
senyawa oksida dan sulfida. Hanya unsur-unsur tertentu yang dapat diperoleh dalam
keadaan bebas dan dalam bentuk senyawa.
 Beberapa sifat logam transisi
 1. Skandium

 Limpahan skandium di kulit bumi sekitar 0,0025%.

 Secara ilmiah skandium terdapat sebagai mineral thortveitite (Sc 2 Si 2 O).

 Salah satu manfaatnya digunakan pada lampu intensitas tinggi.


 2. Titanium

 Kelimpahan titanium menempati urutan ke-9 terbanyak di kulit bumi, yaitu 0,6%.

 Titanium banyak digunakan di industri pesawat terbang dan industri kimia.

 Digunakan sebagai katalis pada industri plastik

 Titanium dioksida (TiO 2 ) bersifat inert, putih cerah, tidak tembus cahaya, dan tidak
berbau (nontosik).

  Ada dua bentuk allotropik dan lima isotop dari titanium.

 45 Ti 8,0% (Titanium stabil dengan 24 neutron),

 47 Ti 7,3% (Ti stabil dengan 25 neutron),

 48 Ti 73,8% (Ti stabil 26 neutron),

 49 Ti 5,5% (Ti 27 neutron), dan

 50 Ti 5,4% (28 neutron).

2. Titanium paling BANYAK terdapat di alam

  Langkah awal produksi titanium dilakukan dengan mengubah biji rutil yang
mengandung TiO 2 menjadi TiCl 4,

 Kemudian TiCl 4 direduksi dengan magnesium pada temperatur tinggi yang bebas
oksigen.

 TiO 2 (s) + C (s) + 2 Cl 2 (g) -> TiCl 4 (g) + CO 2 (g)

 TiCl 4 (g) + 2 Mg (s) Ti (s) + 2 MgCl 2 (g)

2. Titanium 850° He
 TITANIUM (Ti)

 KELIMPAHAN :

 1. Ilmenite

 2. Rutil

 BEBERAPA PROSES UNTUK M EMPEROLEH LOGAM TITANIUM :

 1. Proses Kroll

 2. Proses van Arkel de Boer

 BEBERAPA SIFAT DARI LOGAM TITANIUM :

 1. Logamnya berstruktur heksagonal memiliki kemiripan sifat dengan logam

 besi dan nikel.

 2. Keras, tahan panas (mp 1680 0 C, bp 3260 0 C)

 3. Penghantar panas dan listrik yang baik

 4. Tahan terhadap korosi, sehingga banyak digunakan untuk mesin turbin,

 industri kimia, pesawat terbang, dan peralatan laut.

 5. Meskipun merupakan unsur yang tidak reaktip dapat bereaksi dengan

 unsur-unsur non logam seperti : hidrogen (H 2 ), Halogen, oksigen, nitrogen,

 karbon, boron, silikon dan sulfur pada temperatur tertentu.

  SENYAWAAN TITANIUM (IV)

 a. Halida,

 - TiCl4 (larutan tidak berwarna) terhidrolisis oleh air (mp -230, bp 1360C)

 TiCl4 + H2O TiO2 + 4HC l

 - Ti Br4 tidak stabil

 - TiI4 berbentuk kristal pada temperatur kama r


 - T iF4 bubuk putih yang higroskopis

 b. Titanium oksida dan kompleks oksida

 - Titanium Oksida

 - Kompleks Titanium

 SENYAWAAN TITANIUM (III)

 Senyawa Biner

 Senyawa Halida

 Senyawa Kompleks

  TiCl 4

 Titanium tetraklorida merupakan senyawa titanium terpenting, karena merupakan bahan


baku untuk membuat senyawa titanium lainnya, serta memegang peranan penting pada
metalurgi titanium dan digunakan dalam pembuatan katalis.

 Pembuatan TiCl 4 umumnya berdasarkan reaksi antara rutil (TiO 2 ) dengan atom karbon
(C) dan diklorin (Cl 2 ).

 TiO 2 (s) + 2 C (s) + 2 Cl 2 (g) -> TiCl 4 (g) + 2 CO (g)

2. Titanium

  TiO 2

 Senyawa titanium dioksida berwarna putih dan tidak larut dalam air, berindeks bias besar
sehingga lebih cermelang dari intan, digunakan sebagai perhiasan karena lebih lunak dari
intan. TiO 2 bersifat amfoter (dapat bereaksi dengan asam kuat dan basa kuat), tidak
beracun, dan tidak tembus cahaya.

 TiCl 4 (g) + O 2 (g) -> TiO 2 (s) + 2 Cl 2 (g)

2. Titanium

  Dalam industri, digunakan sebagai

 pigmen pemutih,

 bahan pemutih kertas,


 kaca,

 keramik, dan

 kosmetik.

2. Titanium
 3. Vanadium

 Vanadium terdapat di alam sebagai vanadit 3Pb 3 (VO 4 ) 2.

 PbCl 2 sebagai vanadium (V 2 O 5 ). Vanadium dipakai sebagai logam campur, misalnya


alisai besi vanadium (ferovanadium) yang keras, kuat, dan tahan karat. Baja vanadium
antara lain digunakan untuk membuat per mobil. Vanadium pentoksida (V 2 O 5 )
digunakan sebagai katalis pada pembuatan asam sulfat menurut proses kontak (lihat
pembuatan belerang).

 VANADIUM (V)

 KELIMPAHAN :

 1. Patronite (kompleks sulfida)

 2. Vanadinite

 3. Carnotite

 4. Bijih Uranium

 Beberapa sifat dari logam vanadium

 Keras, tahan terhadap korosi

 Pada keadaan massive tahan terhadap udara, air, basa, asam non oksidator.

 Larut dalam asam nitrat dan aquaregia.

 Pada kondisi temperatur terkontrol dapat bereaksi dengan oksigen (V2O5) dan nitrogen
nitrida (VN)

  SENYAWAAN VANADIUM

 Senyawa Biner

 Halida, halida dengan tingkat oksidasi +5 VF 5 (merupakan cairan tak berwarna (titik
leleh 480C).
 VCl 4 diperoleh dengan mereaksikan logam vanadium dengan gas klor (Cl 2 ), pada
kondisi penyimpanan dapat kehilangan Cl.

 VCl 4 (Merah) VCl 3 (ungu) VCl 2 (hijau pucat)

 Vanadium Oksida (V2O5) diperoleh melalui penambahan H2SO4 encer dalam larutan
amonium vanadat.

 2NH 4 VO 3 V 2 O 5 + 2 NH 3 + H 2 O

 Vanadat dibuat dengan melarutkan vanadium pentoksida pada larutan NaOH

 V 2 O 5 + NaOH VO 4 3- + Na +

 Vanadium oxo halida :

 Contoh : VOX 3 (X = F, Cl, Br), VO 2 F, VO 2 Cl, VOF 3 , dibuat dengan mereaksikan


antara V2O5 dengan F2 pada temperatur tertentu.

 Ion dioksovanadium dan vanadium kompleks .

 Dibuat melalui pengasaman ion vanadat

 VO 4 3- + H + VO 2+ , (VO 2 (H 2 O) 4 ] +

  Pembuatan vanadium sebagian besar digunakan untuk pembuatan baja. Dalam


penggunaannya vanadium dibentuk sebagai logam campuran besi. Ferovanadium
mengandung 35% - 95% vanadium yang dihasilkan dengan mereduksi V 2 O 5 dengan
pereduksi campuran silicon dan besi. Silikon dioksida (SiO 2 ) yang dihasilkan
direaksikan dengan kalsium oksida (CaO) membentuk kerak CaSiO 3 (l) . Kemudian
dipisahkan antara kerak dengan ferovanadium

 2 V 2 O 5 (s) + 5 Si (s) -> {4 V (s) + Fe (s) } + 5 SiO 2 (s)

 Ferovanadium

 SiO 2 (s) + CaO (s) -> CaSiO 3 (l)

3. Vanadium

 4. Kromium

 Walaupun kelimpahannya di kulit bumi hanya 0,0122%, namun kromium merupakan


salah satu komponen paling penting dalam industri logam. Sumber kromium adalah
tambang kromite [Fe(CrO 2 ) 2 ], yang dapat direduksi menghasilkan alloy Fe dan Cr
yang disebut ferrokrom.
 Logam kromium sangat keras, memiliki warna cemerlang, dan tahan terhadap korosi.
Oleh karena sifat-sifat ini, kromium banyak digunakan sebagai plating logam-logam
lainnya.

 KROMIUM (Cr)

 Kelimpahan unsur kromium didapat sebagai mineral Chromite (FeCr 2 O 4 )

 Untuk memperoleh kromium murni dapat dilakukan dengan

 Mineral Kromite direaksikan dengan basa dan oksigen untuk mengubah Cr(III) menjadi
Cr(VI)

 Reduksi Cr(VI) menjadi Cr(III) dengan karbon

 Reduksi Cr(III) menjadi Cr(0) dengan aluminium

 Beberapa sifat dari logam kromium :

 Logam berwarna putih, keras (mp 19030C).

 Tahan terhadap korosi (digunakan sebagai bahan pelapis melalui proses elektroplating).

 Larut dalam asam-asam mineral (HCl, H2SO4)

 Pada temperatur yang terkontrol kromium dapat bereaksi dengan unsur halogen,
belerang, silikon, boron, nitrogen, karbon dan oksigen.

 Senyawaan Kromium

 1. Halida

 - Halida dari kromium (II) dapat dibuat dengan mereaksikan antara logam kromium
dengan asam HF, HCl, HBr dan I2 pada temperatur 6000 – 7000C atau reduksi trihalida
dengan H2 pada 500 – 6000C.

 - Halida dari Cr(III) dapat dibuat dengan melalui :

 a. Mereaksikan dengan SOCl2 pada hidrat klorida.

 b. Sublimasi dengan gas klor pada 6000C.

 2. Oksida

 - Oksida terpenting dari krom : Cr2O3, CrO2 dan CrO3.


 - Cr2O3 dapat dibuat dengan membakar logam kromium dalam oksigen, dekomposisi
termal dari Cr(IV) oksida.

 - CrO2 dibuat melalui reduksi hidrotermal dari CrO3.

 - CrO3 dibuat dengan jalan mereaksikan antara larutan asam dengan Na/K dikromat.

 3. Senyawa biner dari krom yang lain

 Senyawaan sulfida Cr2S3.

 5. Mangan

 Di alam mangan terdapat dalam bentuk senyawa, seperti batu kawi atau pirolusi (MnO 2
), spat mangan (MnO 3 ), dan manganit (Mn 2 O 3 .H 2 O).

 Mangan ternyata banyak digunakan pada produksi baja dan umumnya sebagai alloy
mangan-besi atau ferromanganese. Mangan meningkatkan kekerasan baja yang
dihasilkan. Baja yang mengandung kadar mangan tinggi bersifat sangat keras, kuat serta
tahan gesekan. Baja jenis ini digunakan pada kontruksi rel kereta api, bulldozers, dan alat
pengeras jalan.

 MANGAN (Mn)

 KELIMPAHAN, ISOLASI, DAN SIFAT-SIFAT UNSURNYA

 Mangan relatip melimpah dialamsekitar 0,085%.

 Diantara beberapa logam hanya besi yang kelimpahannya melebihi mangan terdapat
dalam sejumlah deposit terutama dalam bentuk oksida, oksida hidrat, atau karbonat.

 Mangan juga terdapat dalam nodule pada dasar laut pasifik bersama-sama dengan Ni, Cu,
dan Co.

 Logam Mn dapat diperoleh dari oksidanya dengan mereaksikan dengan menggunakan


aluminium.

 Penggunaan yang luas dari Mn adalah dalam ferromangan untuk baja.

 Mangan memiliki kemiripan sifat kimia dan fisika dengan besi, dengan perbedaan utama
dalam hal kekerasan dan lebih rapuh tetapi sedikit lebih tahan panas (mp 12470 C).

 Mangan lebih elektropositip dan lebih mudah larut dalam larutan encer asam non
oksidasi.

  SENYAWAAN MANGAN ( II)


 1. SENYAWA BINER

 - Mangan(II) oksida merupakan bubuk berwarna hijau gelap yang dibuat dari
pemanggangan senyawa karbonat dalam hidrogen atau nitrogen atau dapat juga dibuat
dari pemanasan MnCl2 pada 600 0 C.

 - Mangan (II) sulfida senyawa berwarna merah muda kenuning-kuningan yang diperoleh
melalui pengendapan dengan larutan sulfida basa

 2. GARAM DARI MANGAN(II) , Garam mangan (II) dapat dibentuk dengan hampir
semua anion. Garam mangan(II) larut dalam air, walaupun phospat dan karbonat hanya
sedikit larut. Hampir semua garam kristal berbentuk hidrat.

 SIFAT KIMIA DARI MANGAN (III)

 SENYAWA BINER . Oksida merupakan senyawa terpenting, mangan (III)oksida


merupakan hasil

 akhir dari oksidasi Mn atau MnO pada 470 – 6000C membentuk Mn2O3.

 Mangan(III) flourida dibuat dengan flourinasi dari MnCl2 atau senyawa lain dan
membentuk padatan merah anggur yang secara sertamerta terhidrolisis oleh air.

 SIFAT KIMIA MANGAN (IV)

 SENYAWA BINER. Senyawa biner terpenting mangan dioksida yang merupakan


padatan berwarna abu-abu sampai hitam yang dialam terdapat sebagai bijih pyrolusite

 TETRAFLOURIDA MnF4, didapat melalui interaksi langsung merupakan padatan biru


yang tidak stabil secara lambat terdekomposisi menjadi MnF3 dan F2.

 SIFAT KIMIA MANGAN (VI-VII)

 Mangan (VI) yang dikenal sebagai ion manganat MnO42- yang berwarna hijau. Ion ini
dibentuk pada oksidasi MnO2 dalam lelehan KOH dengan KNO3, udara atau zat
pengoksidasi lain atau melalui penguapan KMnO4 dan larutan KOH

 6. Besi

 Di alam besi terdapat dalam bentuk senyawa, antara lain sebagai hematit (Fe 2 O 3 ),
magnetik (Fe 3 O 4 ), pirit (FeS 2 ), dan siderit (FeCO 3 ).Unsur ini merupakan bagian
unsur keempat terbanyak dibumi.

 BESI (Fe)

 KELIMPAHAN :
 Besi merupakan logam yang melimpah nomor dua (2) setelah logam aluminium dan
merupakan

 unsur melimpah nomor 4 penyusun kulit bumi. Bahkan inti bumi diyakini mayoritas unsu
r p enyusunnya

 adalah bes i dan nikel.

 Mineral sumber utama besi (Fe) :

 1. Hematite

 2. Magnetit (Fe 3 O 4 )

 3. Limonit (FeO(OH))

 4. Siderit (FeCO 3 )

 Beberapa metode untuk memperoleh logam besi murni antara lain :

 1. Reduksi besi oksida dengan hidrogen

 Didapat dari dekomposisi termal dari besi (II) oksalat, karbonat dan nitrat

 2. Elektrodeposisi dari larutan garam besi

 3. Dekomposisi termal dari besi karbonil

 BEBERAPA SIFAT DARI LOGAM BESI

 Merupakan logam berwarna putih mengkilap (mp 1528 0 C)

 Tidak terlalu keras dan agak reaktip, mudah teroksidasi

 Mudah bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti : halogen, sulfur, pospor, boron,
karbon dan silikon.

 Kelarutan : larut dalam asam-asam mineral encer.

 SENYAWAAN BESI

 Besi hidroksida dan Oksida

 1. Besi hidroksida dibuat dengan menambahkan larutan hidroksida kedalam larutan

 besi (II).
 2. Besi(II)oksida diperoleh melalui proses dekomposisi termal besi(II) oksalat pada

 kondisi vakum.

 3. Besi (III) oksida [FeO(OH)] dapat dibuat dengan cara :

 - Hidrolisis larutan besi(III) klorida pada temperatur tertentu.

 - Oksidasi dari besi(II) hidroksida.

 4. Fe 2 O 3 dibuat dengan memanaskan Besi (III) oksida pada temperatur 200 0 C.

 5. Fe 3 O 4 dibuat dengan memanaskan Fe2O3 pada temperatur 1400 0 C

 Halida , umumnya hanya berasal dari besi(II) dan besi (III )

 - Halida dari besi tiga dapat dibuat dengan mereaksikan antara unsur halogen

 dengan logam besi.

 - FeI dan FeBr dibuat dengan mereaksikan langsung antar unsur-unsurnya.

 - FeF2 dan FeCl2 direaksikan dengan HF dan HCl untuk memperoleh trihalida

 yang selanjutnya direduksi dengan hidrogen melalui proses pemanasan.

 7. Kobalt

 Di alam, Kobalt terdapat dalam bentuk senyawa seperti kobalt glans (CoAsS), lemacitte
(Co 2 S 4 ), dan smaltit (CoAs 2 ).Sepertu nikel, kobalt digunakan untuk membuat aliasi
(paduan) logam. Besi yang dicampur dengan kobalt mempunyai sifat tahan karat.

 KOBAL (Co)

 KELIMPAHAN :

 Unsur kobal dialam selalu didapatkan bergabung dengan nikel dan biasanya juga dengan
arsenik. Mineral kobal terpenting antara lain Smaltite (CoAs2) dan kobaltite (CoAsS).
Sumber utama kobal disebut “Speisses” yang merupakan sisa dalam peleburan bijih arsen
dari Ni, Cu, dan Pb.

 SENYAWAAN KOBAL

 1. OKSIDA. Kobal (II) oksida merupakan senyawa berwarna hijau dibuat melalui
pemanasan logam, kobal karbonat, atau nitrat pada suhu 1100 0 C
 2. HALIDA . Halida anhidrat CoX 2 dapat dibuat dengan dehidrasi dari hidrat halida dan
untuk CoF 2 dibuat dengan mereaksikan antara HF dengan CoCl 2

 3. SULFIDA . Dibentuk dari larutan Co 2+ yang direaksikan dengan H2S membentuk


endapan CoS berwarna hitam.

 4. GARAM. Bentuk garam kobal(II) yang paling sederhana dan merupakan garam hidrat.
Semua garam hidrat kobal berwarna merah atau pink dari ion [Co(H2O)6]2+ yang
merupakan ions terkoordinasi oktahedral.

 5. KOMPLEKS-KOMPLEKS DARI KOBAL(II) , Ion akuo (Co(H 2 O) 6 ] merupakan


kompleks kobal(II) paling sederhana.

 8. Nikel

 Di alam nikel terdapat dalam bentuk senyawa, misalnya pentlandite (FeS.NiS). Deposit
nikel banyak terdapat di Kanada. Nikel merupakan logam putih mengkilat seperti perak
dan dapat dijadikan sebagai penghantar panas dan listrik yang baik.

 NIKEL (Ni)

 KELIMPAHAN :

 1. Smaltite [Fe,Co,Ni]As

 2. Nikolit [NiAs]

 3. Pentlandite [Ni,Co,Fe]S

 4. Garnierite [Ni,Mg]SiO3xH 2 O

 SIFAT Ni :

 1. logam putih mengkilap

 2. pada t kamar tidak bereaksi dengan udara dan air

 3. larut dalam HNO3 encer

 4. mp 14500C , bp 28000C

 5. bereaksi dengan H2S menghasilkan endapan hitam

 6 . dalam larutan akuatik

 SENYAWAAN NIKEL (Ni)


 1. Hidroksida [Ni(OH) 2 ]

 2. Klorida [NiCl 2 ]

 3. Sulfat [NiSO 4 .7H 2 O]

 4. Senyawa Kompleks


 9. Tembaga

 Tembaga merupakan penghantar panas dan listrik yang sangat baik. Oleh karena itu,
tembaga banyak digunakan untuk alat-alat elektronik. Tembaga terdapat di alam dalam
keadaan bebas dan juga dalam bentuk senyawa.

 TEMBAGA (Cu)

 KELIMPAHAN :

 - Tembaga tersebar luas dialam sebagai logam, dalam bentuk sulfida, arsenida, klorida
dan karbonat.

 - Mineral yang paling umum adalah Chalcopyrite (CuFeS2).

 - Tembaga dapat diisolasi dari mineralnya melalui pemanggangan dan peleburan


oksidatip, pencucian dengan bantuan mikroba yang diikuti oleh elektrodeposisi dari
larutan sulfat.

 - Tembaga banyak digunakan dalam aliansi seperti kuningan dan bahan campuran emas.

 SENYAWAAN TEMBAGA (I)

 - SENYAWAAN BINER TEMBAGA (I). Oksida dan sulfida lebih stabil daripada
senyawa Cu ( II ) pada temperatur tinggi

 - KOMPLEK TEMBAGA(I). Jenis kompleks tembaga(I) yang paling umum adalah


kompleks yang dibentuk dari ligan halida atau amina dan mempunyai struktur tetrahedral.

 SENYAWAAN KIMIAWI TEMBAGA (II)

 SENYAWA BINER. Tembaga oksida CuO merupakan kristal hitam yang diperoleh
melalui pirolisis dari garam nitrat atau garam-garam okso yang lain. CuO terdekomposisi
pada suhu diatas 8000C menjadi Cu 2 O

 HALIDA . CuF 2 tidak berwarna dengan struktur rutil terdistorsi CuCl 2 berwarna
kuning, dan CuBr 2 berwarna hitam
 KIMIAWI ION AKUO DAN LARUTAN AKUO . Pelarutan tembaga, hidroksida,
karbonat, dan senyawa-senyawa Cu(II) dalam asam akan membentuk ion akuo yang
berwarna hijau kebiruan [Cu(H 2 O) 6 ] 2+ .

 9. Tembaga

 Seng adalah unsur kimiadengan lambang kimia Zn , nomor atom 30, dan massa atom
relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik. Beberapa
aspek kimiawi seng mirip dengan magnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini
berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya juga memiliki keadaan oksida +2. Seng
merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak Bumi dan memiliki lima isotop stabil.
Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah slaferit (seng sulfida).

  Pada abad 12, di India diproduksi logam zink dengan membakar material organik
dengan smithsonite (ZnCO 3 , zink karbonat). Zink telah digunakan sejak dahulu kala
sebelum dikenal sebagai zink.

10. Zink Zink berwarna biru-abu-abu, unsur logam, dengan nomor atom 30. Pada suhu ruangan,
berbentuk rapuh dan menjadi lunak pada suhu 100ºC. Maksud dari lunak, yakni dapat ditekuk
atau dibentuk tanpa menghancurkannya. Zink termasuk konduktor, tahan korosi udara maupun
air. Hal ini disebabkan zink di udara lembab membentuk zink karbonat basa, Zn 2 (OH) 2 CO 3
yang merupakan lapisan tipis di permukaan logam zink. Sehingga biasa digunakan sebagai
pelindung produk dari bahan besi. 2 Zn (s) + CO 2 (g) + O 2 (g) + H 2 O (l) -> Zn 2 (OH) 2 CO
3 (s)

  Berasal dari bahasa latin Argentum. Dalam tabel periodik, perak (Ag) terdapat dalam
golongan 1B dan periode kelima. Memiliki nomor atom 47 dan masa atom relatif 108.
Perak terdapat di mineral dan dalam bentuk bebas.

 Ditemukan bergabung dengan emas dalam bentuk aloi, yang dikenal dengan electrum.
Perak yang membentuk aloi (paduan logam) dengan merkuri, disebut amalgam .
Argentum juga termasuk logam mulia (logam tahan korosi) seperti emas dan platina.

 Memiliki sifat konduktivitas (daya hantar listrik) yang lebih baik dibanding logam lain,
lunak, mengkilap, tidak aktif, tidak larut dalam asam encer dan alkali (kecuali dalam
asam oksidator, H 2 SO 4 pekat), serta tidak bereaksi dengan oksigen dan udara pada
temperatur biasa.

 Di alam, ditemukan dalam bijih serargirit (AgCl) dan argentite (Ag 2 S). Adanya sulfur
dan sulfida dapat memudarkan perak karena terbentuknya AgS pada permukaan logam.

 2 Ag (s) + H 2 S (g) -> Ag 2 S (s) + H 2 (g)

Anda mungkin juga menyukai