PADUAN NIKEL
Dosen Pembimbing :
Rusnaldy, ST., MT., PhD
Disusun Oleh :
JEFFRYTO KOESRIANSYAH AL AZIS (21070120120009)
B. Sifat Nikel
Nikel bersifat liat, dapat ditempa dan sangat kukuh. Logam ini melebur pada 1455°C.
Selain itu, nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek,
tetapi jika dipadukan dengan besi, krom dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan
karat yang keras, mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang agak
baik terhadap panas dan listrik. Nikel berwarna putih keperak-perakan dengan pemolesan
tingkat tinggi. Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal, yang dapat menghasilkan alloy
yang sangat berharga. Sifat fisik lainnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.1 Sifat Fisik Nikel
Simbol dan Golongan Ni, logam transisi, VIII B
Warna : Putih keperakan
Massa atom: 58.693
Bentuk: Padat
Titik leleh: 1455 oC, 1728 K
Titik didih: 2990 oC, 3263 K
Elektron: 28
Proton: 28
Neutron: 30
Kulit elektron: 2,8,16,2
Konfigurasi Elektron : [Ar] 3d8 4s2
Massa jenis @ 20oC: 8,91 g/cm3
D. Superalloy
Superalloy berperan penting untuk aplikasi suhu tinggi sehingga mereka juga dikenal
sebagai paduan tahan suhu tinggi. Superalloy umumnya memiliki ketahanan yang baik
terhadap korosi, kelelahan mekanis dan termal, getaran mekanik dan termal, rambatan,
dan erosi pada temperatur tinggi. Mesin jet dan turbin gas merupakan aplikasi utama dari
superalloy. Aplikasi lain meliputi mesin torak, mesin roket, alat-alat dan cetakan untuk
perlakuan panas logam, nuklir, kimia, dan industri petrokimia. Secara umum, superalloy
diidentifikasi dengan nama dagang atau sistem penomoran khusus, dan mereka tersedia
dalam berbagai bentuk. Kebanyakan superalloy memiliki ketahanan suhu maksimum
sekitar 1000°C dalam aplikasi struktural. Suhu dapat setinggi 1.200°C untuk komponen
bantalan non beban. Superalloy terdiri dari berbasis besi, berbasis kobalt, atau berbasis
nikel.
- Superalloy berbasis Besi pada umumnya mengandung 32-67% Fe, dari 15 sampai
dengan 22% Cr, dan 9-38% Ni. Paduan umum dalam kelompok ini adalah seri
incoloy.
- Superalloy berbasis Cobalt pada umumnya mengandung 35-65% Co, dari 19 sampai
30% Cr, dan 35% Ni. Superalloy ini tidak sekuat superalloy berbasis nikel, tetapi
mereka mampu mempertahankan kekuatan mereka pada suhu yang lebih tinggi.
- Superalloy berbasis Nikel adalah yang paling umum dari superalloy, dan mereka
tersedia dalam berbagai macam komposisi. Komposisi nikel adalah 38-76%.
Superalloy ini juga mengandung 27% Cr dan 20% paduan Co. Biasanya paduan
dalam kelompok ini adalah Hastelloys, Inconel, Nimonic, Rene, udimet, astroloy, dan
seri waspaloy.
E. Stainless Steel
Di berbagai kondisi lingkungan, stainless steel (SS) adalah baja dengan sifat
ketahanan korosi yang sangat tinggi. Nikel digunakan sebagai unsur penstabil austenit,
artinya penambahan nikel pada besi paduan menyebabkan perubahan struktur kristal dari
BCC (ferritic) ke FCC (austenitic). Jadi nikel digunakan untuk menaikkan kekuatan,
memperbaiki sifat kelelahan dan meningkatkan keuletan besi.
Penambahan nikel menunda pembentukan fasa intermetalik yang merusak pada
austenitic stainless steel, tetapi nikel kurang efektif dibanding nitrogen pada DSS. Sruktur
FCC membuat austenitic stainless steel memiliki ketangguhan tinggi. Kehadirannya dari
sekitar setengah struktur mikro duplex meningkatkan ketangguhan duplex dibanding
Ferritic SS.
I. Daftar Pustaka
- http://slimm.metalurgi.lipi.go.id/ir/assets/uploaded/GALLEY17.PDF
- https://www.academia.edu/9280784/NIKEL_DAN_PADUANNYA
- https://lib.unnes.ac.id/18259/1/4350408047.pdf
- https://pdfcoffee.com/nikel-dan-paduannya-pdf-free.html
- https://www.academia.edu/23231485/BAB_I_PENGERTIAN_NIKEL
- https://sainskimia.com/sifat-pembuatan-kegunaan-dan-sumber-dari-unsur-nikel/