Anda di halaman 1dari 33

1.

Aluminium
Aluminium merupakan salah satu unsur kimia dengan lambang Al dan nomor atomnya
13. Aluminium termasuk unsur yang sangat melimpah di kerak dibumi. Aluminium termasuk
logam golongan utama (IIIA) yang bersifat amfoter dan ringan bersama magnesium dan platina.
Harga aluminium awalnya sangat mahal bahkan hampir sama dengan harga emas.
Karena sifatnya yang ringan dan sangat kuat Napoleon III pernah memerintahkan membuat baju
prajuritnya dari aluminium menggantikan baju besi. Dan karena harga aluminium yang sangat
mahal ini dalam jamuan makan Napoleon III menggunakan sendok garpu dari aluminium
sedangkan tamunya disediakan sendok garpu emas dan perak.
Pengolahan Bijih Aluminium
Orang pertama yang berhasil memisahkan aluminium dari senyawanya adalah
Orsted pada tahun 1825 dengan cara mereduksi aluminium klorida, namun belum dalam
keadaan murni. Aluminium murni ditemukan oleh Wohler dalam bentuk serbuk berwarna abuabu pada tahun 1827 dengan memodifikasi proses Orsted.
Kini proses yang digunakan untuk memperoleh aluminum secara besar-besaran digunakan
proses Hall-Heroult. Cara ini ditemukan oleh dua orang yang umurnya sama (23 tahun) namun
ditempat yang berbeda yakni Charles Martin Hall di Amerika dan Heroult di Paris pada tahun
1886. Proses ini menjadikan kedua orang ini kaya dalam waktu singkat dan meninggal dunia
pada tahun yang sama pula (1914). Setelah ditemukan cara ini harga aluminium yang awalnya
sangat mahal turun secara drastis.

Pemurnian Aluminium dengan Proses Martin-Heroult

Gambar Bauksit

Bijih aluminum yang penting sebagai sumber aluminum adalah bauksit. Bauksit yang
dihasilkan dari tambang dihancurkan kemudian dihaluskan menjadi serbuk menggunakan alatalat tertentu, biasanya Ballmil. Setelah halus ditambahkan larutan NaOH pekat untuk melarutkan
Al2O3 yang ada dalam bauksit sedangkan zat lain tidak larut.
Al2O3(s) + 2NaOH(aq) 2NaAlO2(aq) + H2O(l)
Setelah dilakukan pemisahan larutan NaAlO2 diasamkan sehingga terbentuk endapan Al(OH)3.

NaAlO2(aq) + H2O(l) + HCl(aq) Al(OH)3(s) + NaCl(aq)

Endapan Al(OH)3 disaring kemudian dipanaskan pada suhu sekitar 1150C sehingga terurai
menjadi Al2O3 dan uap air.
Al(OH)3(s) Al2O3(s) + 3H2O(g)

Al2O3 inilah yang akan direduksi menjadi aluminium secara elektrolisis dalam suatu bejana yang
disebut sel Hall-Heroult. Sebelum proses elektrolisis dilangsungkan alumina dilelehkan terlebih
dahulu dalam kriolit. Fungsi kriolit disini untuk menurunkan titik leleh alumina yang awalnya
sekita 2000C menjadi 900C.
Lelehan alumina yang diperoleh kemudian dimasukan ke dalam suatu bejana untuk
proses elektrolisis yang disebut sel Hall-Heroult. Bejana yang digunakan terbuat dari besi
dilapisi grafit yang sekaligus bertindak sebagai katoda. Sedangkan anoda digunakan batangbatang grafit yang dicelupkan ke dalam larutan.
Ketika arus listrik dijalankan ion-ion Al3+ yang ada dalam larutan akan bergerak
menuju katoda, yang kemudian direduksi menjadi aluminium cair sedangkan ion-ion O2 akan
bergerak menuju anoda kemudian dioksidasi menjadi gas oksigen. Berikut reaksi yang terjadi
dalam sel elektrolisis

Al2O3(l) 2Al3+(aq) + 3O2(aq)


Katoda : Al3+(l) + 3e Al(l) 4
Anoda : 2O2(l) O2(g) + 4e 3
4Al3+(aq) + 6O2(aq) 4Al(l) + 3O2(g)

Gambar Sel Hall-Heroult untuk pembuatan aluminium dari elektrolisis lelehan Al2O3 dalam
kriolit

Aluminium cair yang diperoleh dialirkan keluar dari sel kemudian suhu diturunkan suhu agar
diperoleh aluminium padat. Aluminium yang diperoleh dalam bentuk cair karena suhu di dalam
sel elektrolisis melebihi titik leleh aluminium yang hanya 660C.
Oksigen yang dihasilkan pada anoda dapat bereaksi dengan grafit yang digunakan
membentuk gas karbon dioksida dan karbon monooksida. Akibatnya anoda lama-kelamaan akan
berkurang dan perlu diganti pada saat-saat tertentu.

Beberapa sifat dan kelebihan aluminium dibanding logam-logam yang lain:


a) Penghantar listrik dan panas yang baik walaupun tidak sebaik tembaga. Karena memiliki daya
hantar listrik yang baik ini aluminiumdigunakan pada kabel listrik menggantikan tembaga yang
harganya lebih mahal.
b) Mempunyai warna yang stabil seolah-olah tidak berkarat. Hal ini disebabkan aluminium
sangat cepat bereaksi dengan dengan oksigen yang terdapat di udara menghasilkan aluminium
oksida. Oksida yang terbentuk tidak mudah terkelupas sehingga dapat melindungi permukaan
aluminium yang ada dibagian bawah agar tidak terjadi oksidai berlanjut. Selain berupa lapisan
tipis, oksida yang terbentuk merupakan lapisan tembus cahaya sehingga aluminium seolah-olah
tidak berubah (tetap mengkilat).
c) Permukaannya tidak perlu di cat karena sudah cukup bagus dan menarik.
d) Serbuk aluminium yang sangat halus tampak mengkilat seperti logam aslinya sehingga sering
dicampur pada minyak cat (vernis) menghasilkan cat metalik yang harganya relatif labih mahal

dibanding cat biasa. Cat-cat metalik kebanyakan digunakan pada barang-barang mewah, karena
dengan penambahan aluminium, cat dapat memantulkan cahaya yang lebih banyak.
e) Tidak bereaksi dengan asam atau bahan kimia lain yang terdapat dalam bahan makanan. Oleh
karena itu aluminium banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan alat-alat rumah tangga
misanya panci. Dan aluminium dijadikan kertas aluminium yang sangat tipis yang digunakan
sebagai pembungkus rokok, gula, bumbu masak dan beberapa keperluan lain.
f) Paduan 95% aluminium dengan 5% unsur lain seperti Cu, Mg, dan Mn dapat digunakan
menggantikan fungsi besi walaupun tidak sekuat besi. Misalnya dalam pembuatan bingkai pintu
dan jendela.

Penggunaan aluminium makin lama makin penting sejalan perkembangan teknologi.


Hal ini didukung oleh oleh sifatnya yang menarik dengan harga yang relatif murah. Selain itu
aluminium termasuk logam yang ringan bersama-sama dengan magnesium dan titanium.
Walaupun memiliki berbagai kelebihan namun logam aluminium maupun paduannya
memiliki kekurangan, salah satunya yitu tidak bisa di las atau disolder. Hal ini tentu sangat
merugikan, sebab jika sebagian kecil dari aluminium yang mengalami kerusakan maka semua
bagian harus diganti dengan yang baru.
Reaksi antara aluminium dengan Fe2O3 dikenal dengan reaksi termit yang dihasilkan panas untuk
pengelasan baja.
2Al(s) + Fe2O3(s) Al2O3(s) + Fe(l) H = -852 kJ

Beberapa senyawa aluminium yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
industri, antara lain:
Tawas, KAl(SO4)2.12H2O digunakan untuk mengendapkan kotoran pada penjernihan air.
Aluminium sulfat Al2(SO4)3 digunakan dalam industri kertas dan mordan (pengikat dalam
pencelupan).
Zeolit Na2O Al2O3.2SiO2 digunakan untuk melunakkan air sadah.
Aluminium Al2O3 untuk pembuatan aluminium, pasta gigi, industri keramik, dan industri gelas.

Pembuatan Besi
*tulisan ini diambil dari buku Manufacturing Processes by B.H Amstead, Phillip F. Ostwald,
Myron L. Begeman
Besi dan baja merupakan logam yang banyak digunakan dalam teknik; dan meliputi 95% dari
seluruh produksi logam dunia. untuk penggunaan tertentu, besi dan baja merupakan satu-satunya
logam yang memenuhi persyaratan teknis maupun ekonomis, namun di beberapa bidang lainnya
logam ini mulai mendapat persaingan dari logam bukan besi dan bahan bukan logam.
diperkirakan bahwa besi telah dikenal manusia disekitar tahun 1200 SM.
Proses pembuatan baja diperkenalkan oleh Sir Henry Bessemer dari Inggris sekitar tahun 1800,
sedang William Kelly dari Amerika pada waktu yang hampir bersamaan berhasil membuat besi
malleable. hal ini menyebabkan timbulnay persengketaan mengenai masalah paten. Dalam
sidang-sidang pengasilan terbukti bahwa WIlliam Key lebih dahulu mendapatkan hak paten.
PEMBUATAN BESI KASAR
Bahan utama besi dan paduannya adalah besi kasar, yang dihasilkan dalam tanur tinggi. Bijih
besi yang dicampur dengan kokas dan batu gamping (batu kapur) dilebur dalam tanur ini.
Komposisi kimia besi yang dihasilkan bergantung pada jenis bijih yang digunakan. Jenis bijih
besi yang lazim digunakan adalah hematit, magnetit, siderit dan himosit.
Hematit (Fe2O3) adalah bijih besi yang paling banyak dimanfaatkan karena kadar besinya tinggi,
sedangkan kadar kotorannya relatif rendah. Meskipun pirit (FeS2) banyak ditemukan, jenis bijih
ini tidak digunakan karena kadar sulfur yang tinggi sehingga diperlukan tahap pemurnian
tambahan.
Karena di alam ini besi berbentuk oksida dan karbonat, atau sulfida sehingga hampir semua
proses produksinya diawali dengan reduksi dengan gas reduktor H2 atau CO.
1. Proses Reduksi Tidak Langsung (Indirect Reduction)
Pada proses ini menggunakan tungku tanur tinggi (blast furnace) dengan porsi 80% diproduksi
dunia.
Besi kasar dihasilkan dalam tanur tinggi. Diameter tanur tinggi sekitar 8m dan tingginya
mencapai 60 m. Kapasitas perhari dari tanur tinggi berkisar antara 700 1600 Megagram besi
kasar. Bahan baku yang terdiri dari campuran bijih, kokas, dan batu kapur, dinaikkan ke puncak
tanur dengan pemuat otomatis, kemudian dimasukkan ke dalam hopper. Untuk menghasilkan
100 Megagram besi kasar diperlukan sekitar 2000 Megagram bijih besi, 800 Megagram kokas,
500 Megagram batu kapur dan 4000 Megagram udara panas. Bahan baku tersebut disusun secara
berlapis-lapis.
Udara panas dihembuskan melalui tuyer sehingga memungkinkan kokas terbakar secara efektif
dan untuk mendorong terbentuknya karbon monoksida (CO) yang bereaksi dengan bijih besi dan

kemudian menghasilkan besi dan gas karbon dioksida (CO2). Dengan digunakannya udara
panas, dapat dihemat penggunaan kokas sebesar 30% lebih. Udara dipanaskan dalam pemanas
mula yang berbentuk menara silindris, sampai sekitar 500*C. Kalor yang diperlukan berasal dari
reaksi pembakaran gas karbon monoksida yang keluar dari tanur. Udara panas tersebut
memasuki tanur melalui tuyer yang terletak tepat di atas pusat pengumpulan besi cair.
Batu kapur digunakan sebagai fluks yang mengikat kotoran-kotoran yang terdapat dalam bijihbijih, dan membentuk terak cair. Terak cair ini lebih ringan dari besi cair dna terapung diatasnya
dan secara berkala disadap. Besi cair yang telah bebas dari kotoran-kotoran dialirkan kedalam
cetakan setiap 5 6 jam.
Disamping setiap Megagram besi dihasilkan pula 0,5 Megagram terak dan 6 Megagram gas
panas. Terak dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan (campuran beton) atau sebagai bahan
isolasi panas. Gas panas dibersihkan dan digunakan untuk pemanas mula udara, untuk
membangkitkan energi atau sebagai media pembakar dapur-dapur lainnya.
Komposisi besi kasar dapat dikendalikan melalui pengaturan kondisi operasi dan pemilihan
susunan campuran bahan baku.

blast furnace
2. Proses Reduksi Langsung (Direct Reduction)
Pada proses reduksi langsung bijih besi bereaksi dengan gas atau bahan padat reduksi
membentuk sponge iron.*Proses ini diterapkan di PT Krakatau Steel, CIlegon.* Disini bijih

besi / pellet direaksikan dengan gas alam dalam dua unit pembuat sponge iron, yang masingmasing berkapasitas 1juta ton pertahun.
*Sponge iron yang dihasilkan PT Krakatau Steel memiliki komposisi kimia :
Fe : 88 91 %; C : 1,5 2,5%; SiO2 : 1,25 3,43%; Al2O3 : 0,61 1,63%; CaO : 0,2 2,1%;
MgO : 0,31 1,62%; P : 0,014 0,027%; Cu : 0,001 0,004 %; Kotoran (oksida lainnya) : 0,1
0,5 %
Tingkat metalisasi : 86 90 %
Sponge Iron yang berbentuk butiran kemudian diolah lebih lanjut dalam dapur listrik. Disini
sponge iron bersama-sama besi tua (scrap), dan paduan ferro dilebur dan diolah menjadi billet
baja.
Untuk menghasilkan 63 megagram sponge iron diperlukan sekitar 100 megagram
besi pellet. Proses ini sangat efektif untuk mereduksi oksida-oksida dan belerang
sehingga dapat dimanfaatkan bijih besi berkadar rendah.

Ciri-ciri jelas
Atom besi biasa mempunyai 56 ganda jisim atom hidrogen biasa. Besi adalah logam paling
banyak, dan dipercayai unsur kimia kesepuluh paling banyak di alam sejagat. Besi juga
merupakan unsur paling banyak (menurut jisim, 34.6%) membentuk Bumi; penumpuan besi
pada lapisan berlainan di Bumi berbeza antara tinggi peratusannya pada lapisan dalam sehingga
5% pada kerak bumi; terdapat kemungkinan bahawa teras dalam Bumi mengandungi hablur besi
tunggal walaupun ia berkemungkinan sebatian besi dan nikel; jumlah besar besi dalam Bumi
dijangka menyumbang kepada medan magnet Bumi. Simbolnya adalah Fe ringkasan kepada
ferrum, perkataan Latin bagi besi.
Besi adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi, dan jarang dijumpai dalam keadaan unsur
bebas. Untuk mendapatkan unsur besi, campuran lain mesti disingkir melalui pengurangan
kimia. Besi digunakan dalam penghasilan besi waja, yang bukannya unsur tetapi aloi, sebatian
logam berlainan (dan sebahagian bukan-logam, terutamanya karbon).
Nukleus besi adalah antara nukleus-nukleus yang mempunyai tenaga pengikat tertinggi per
nukleon, dan hanya diatasi oleh isotop nikel 62Ni. Nukleid stabil yang paling banyak di dalam
alam semesta adalah 56Fe. Ini merupakan hasil daripada pelakuran nuklear pada bintang.
Walaupun perolehan tenaga yang lebih tinggi boleh didapati dengan mensintesis 62Ni, namun
proses ini tidak digemari kerana keadaan yang kurang sesuai pada bintang-bintang. Apabila
bintang gergasi mengecut pada penghujung hayatnya, tekanan dalaman dan suhu akan
meningkat, membolehkan bintang seterusnya menghasilkan unsur yang lebih berat, walaupun
keadaan ini adalah kurang stabil berbanding dengan unsur-unsur pada sekitar nombor jisim 60
("kumpulan besi"). Ini menjurus kepada berlakunya supernova.

Model kosmologi dengan alam sejagat terbuka meramalkan bahawa terdapatnya fasa di mana
semua benda akan bertukar menjadi besi, hasil daripada tindak balas pembelahan dan pelakuran
yang perlahan.

Kegunaan
Besi merupakan logam paling biasa digunakan di antara semua logam, iaitu merangkumi
sebanyak 95 peratus daripada semua tan logam yang dihasilkan di seluruh dunia. Gabungan
harganya yang murah dengan kekuatannya menjadikan ia amat diperlukan, terutamanya dalam
penggunaan seperti kereta, badan kapal bagi kapal besar, dan komponen struktur bagi bangunan.
Besi waja merupakan aloi besi paling dikenali, dan sebahagian dari bentuk yang dibentuk oleh
besi termasuk:

Besi mentah atau Pig iron yang mengandungi 4% 5% karbon dengan sejumlah
bendasing seperti belerang, silikon dan fosforus. Kepentingannya adalah ia merupakan
perantaraan daripada bijih besi kepada besi tuang dan besi waja.
Besi tuang (Cast iron) mengandungi 2% 3.5% karbon dan sejumlah kecil mangan.
Bendasing yang terdapat di dalam besi mentah yang dapat memberikan kesan buruk
kepada sifat bahan, seperti belerang dan fosforus, telah dikurangkan kepada tahap boleh
diterima. Ia mempunyai takat lebur pada julat 14201470 K, yang lebih rendah
berbanding dua komponen utamanya, dan menjadikannya hasil pertama yang melebur
apabila karbon dan besi dipanaskan serentak. Sifat mekanikalnya berubah-ubah,
bergantung kepada bentuk karbon yang diterap ke dalam aloi. Besi tuang 'putih'
mengandungi karbon dalam bentuk cementite, atau besi karbida. Sebatian keras dan
rapuh ini mendominasi sifat-sifat utama besi tuang 'putih', menyebabkannya keras, tetapi
tidak tahan kejutan. Dalam besi tuang 'kelabu', karbon hadir dalam bentuk serpihan halus
grafit, dan ini juga menyebabkan bahan menjadi rapuh kerana ciri-ciri grafit yang
mempunyai pinggir-pinggir tajam yang merupakan kawasan tegasan tinggi. Jenis besi
kelabu yang baru, yang dinamakan 'besi mulur', adalah dicampur dengan kandungan surih
magnesium untuk mengubah bentuk grafit menjadi sferoid, atau nodul, lantas
meningkatkan ketegaran dan kekuatan besi.

Besi karbon mengandungi antara 0.5% dan 1.5% karbon, dengan sejumlah kecil mangan,
belerang, fosforus, dan silikon.

Besi tempa (Wrought iron) mengandungi kurang daripada 0.5% karbon. Ia keras, mudah
lentur, dan tidak mudah dilakurkan berbanding dengan besi mentah. Ia mempunyai
sejumlah kecil karbon, beberapa persepuluh peratus. Jika ditajamkan menjadi tirus, ia
cepat kehilangan ketajamannya.

Besi aloi (Alloy steel) mengandungi kandungan karbon yang berubah-ubah dan juga
logam-logam lain, seperti kromium, vanadium, molibdenum, nikel, tungsten dsb.

Besi oksida (III) digunakan dalam penghasilan storan magnetik dalam komputer. Ia
sering dicampurkan dengan bahan lain, dan mengekalkan ciri-ciri mereka dalam larutan.

Sejarah
Tanda-tanda pertama kegunaan besi datangnya dari Sumeria dan Mesir, di mana sekitar 4000
SM, benda kecil, seperti mata lembing dan perhiasan, dihasilkan dari besi yang didapati dari
meteor. Oleh kerana meteor jatuh dari langit sebahagian ahli bahasa menjangkakan bahawa
perkataan Inggeris iron, yang which has cognates in many northern and bahasa Eropah barat,
terhasil dari perkataan Etruska aisar yang bererti "Dewa-dewa".
Sekitar 3000 SM hingga 2000 SM, semakin banyak objek besi yang dikerjakan dihasilkan
(dibezakan dengan besi meteor melalui ketiadaan nikel dalam barangan besi tersebut) di
Mesopotamia, Anatolia, dan Mesir. Bagaimanapun, kegunaannya kemungkinannya untuk
upacara tertentu, dan besi merupakan logam yang mahal, lebih mahal berbanding emas. Dalam
epik Iliad, kebanyakan senjata merupakan gangsa, tetapi ketulan besi digunakan untuk
perdagangan. Sebahagian sumber (lihat rujukan What Caused the Iron Age? di bawah)
mencadangkan bahawa besi dihasilkan sebagai hasil sampingan dari penyucian tembaga ketika
itu, sebagai besi span, dan tidak dihasilkan oleh pakar logam masa itu. Pada 1600 SM hingga
1200 SM, besi digunakan secara lebih meluas di Timur Tengah, tetapi tidak menggantikan
kegunaan gangsa.

Kapak besi dari Zaman Besi Sweden yang ditemui di Gotland, Sweden.
Dari tempoh abad ke-12 SM hingga abad ke-10 SM, terdapat peralihan pantas di Timur Tengah
dari segi peralatan dan senjata gangsa kepada besi. Faktor utama peralihan ini tidak kelihatannya
sebagai kelebihan teknologi kerjabesi, tetapi sebaliknya disebabkan gangguan bekalan timah.
Tempoh peralihan ini, yang berlaku pada tempoh berlainan ditempat berlainan di dunia,
mengorak langkah ke zaman tamadun yang dikenali sebagai Zaman Besi.
Serentak dengan peralihan dari gangsa kepada besi adalah jumpaan proses pengkarbonan, yang
merupakan proses menambah karbon kepada besi masa itu. Besi yang dihasilkan adalah besi
span, campuran besi dan sanga dengan karbon dan karbida, yang kemudiannya diketuk dan

dilipat untuk membebaskan jismi slag dan mengoksidakan kandungan karbon, dengan itu
menghasilkan besi tempa. Besi tempa amat kurang kandungan karbon dan tidak mudah
dikeraskan melalui celupan. Orang-orang Timur Tengah mendapati bahawa hasil yang lebih
keras boleh dihasilkan dengan memanaskan objek besi tempa dalam campuran arang untuk
tempoh yang lama, dan kemudiannya dicelup dalam air atau minyak. Barangan yang terhasil,
yang mempunyai permukaan besi waja, adalah lebih keras dan tahan berbanding gangsa yang
digantikannya.
Di negara China besi pertama digunakan juga adalah besi meteor, dengan bukti arkeologi
mengenai barangan besi tempa muncul di barat laut, berhampiran Xinjiang, pada abad ke-8 SM.
Barangan ini dibuat dengan besi tempa, dicipta melalui proses yang sama dengan yang
digunakan di Timur Tengah dan Eropah, dan dipercayai diimport oleh penduduk bukan Cina.
Pada tahun-tahun terakhir Dinasti Zhou (ca 550 BC), keupayaan penghasilan barangan besi
bermula disebabkan teknologi tanur yang berkembang tinggi. Menghasilkan rerelau bagas (blast
furnace) yang berupaya menghasilkan suhu melebihi 1,300 K, negara Cina telah memajukan
penghasilan besi tuang, atau besi mentah
Jika bijih besi dipanaskan serentak dengan karbon sehingga 14201470 K, cecair likat terbentuk,
satu aloi sekitar 96.5% besi dan 3.5% karbon. Hasil ini kuat, boleh dibentuk menjadi bentuk
halus, tetapi terlalu rapuh untuk dibentuk, kecuali ia dinyahkarbon (decarburized) untuk
menyingkir kebanyakan karbon. Sebahagian besar penghasilan besi zaman Dinasti Zhou berikut,
adalah besi tuang. Besi, bagaimanapun, kekal sebagai penghasilan orang bawahan, digunakan
oleh peladang selama beberapa ratus tahun, dan tidak menarik minat kaum bangsawan China
sehingga Sinasti Qin (sekitar 221 SM).
Besi tuang mundur di Eropah, disebabkan pelebur Eropah hanya mampu mencapai suhu sekitar
1000 K. Sebahagian besar Abad Pertengahan, di Eropah Barat, besi masih dihasilkan dengan
menggunakan besi sponge menjadi besi tempa. Contoh besi tuang yang terawal di Eropah
dijumpai dua tempat di Sweden, Lapphyttan dan Vinarhyttan, antara 1150 hingga 1350. Terdapat
cadangan oleh para penyelidik bahawa ia mungkin diperkenalkan oleh puak Mongol
menyeberangi Russia ketapak tersebut, tertapi tidak terdapat bukti kepada hipothesis ini.
Bagaimanapun, menjelang akhir abad ke empat belas, pasaran bagi besi tuang mulai terbentuk,
sebagai permintaan bagi peluru meriam yang diperbuat daripada besi tuang.
Peleburan besi awal (sebagaimana proses ini dikenali) menggunakan arang sebagai sumber haba
dan agen penurun. Pada abad ke-18 bekalan kayu di England kehabisan dan kok(arang),
bahanapi fosil, digunakan sebagai ganti. Innovasi ini oleh Abraham Darby membekalkan tenaga
untuk Revolusi Perindustrian di England.

Ragam Kewujudan

Warna merah pada air disebabkan oleh kehadiran bijih besi dalam batu
Besi merupakan salah satu unsur paling biasa di Bumi, membentuk 5% daripada kerak Bumi.
Kebanyakan besi ini hadir dalam pelbagai jenis oksida besi, seperti bahan galian hematit,
magnetit, dan takonit. Sebahagian besar teras bumi dipercayai mengandungi aloi logam besinikel. Sekitar 5% daripada meteorit turut mengandungi aloi besi-nikel. Walaupun jarang, ini
merupakan bentuk utama logam besi semulajadi dipermukaan bumi.
Dalam perindustrian, besi dihasilkan daripada bijih, kebanyakannya hematit (sedikit Fe2O3) dan
magnetit (Fe3O4), melalui penurunan oleh karbon dalam relau hembus (blast furnace) pada suhu
sekitar 2000 C. Dalam relau hembus, bijih besi, karbon dalam bentuk kok, dan fluks seperti batu
kapur diisikan di bahagian atas relau, sementara semburan udara panas dipaksa untuk masuk ke
dalam relau di bahagian bawah.
Dalam relau, kok bertindak balas dengan oksigen dalam hembusan udara untuk menghasilkan
karbon monoksida:
2 C + O2 2 CO
Karbon monoksida mengurangkan bijih besi (dalam persamaan kimia di bawah, hematit) kepada
besi lebur, menjadi karbon dioksida di dalam proses tersebut:
3 CO + Fe2O3 2 Fe + 3 CO2
Fluks ditambah untuk meleburkan bendasing dalam bijih, terutamanya silikon dioksida pasir dan
lain-lain silikat. Fluks biasa termasuklah batu kapur (terutamanya kalsium karbonat) dan dolomit
(magnesium karbonat). Fluks yang lain boleh digunakan bergantung kepada jenis bendasing
yang perlu diasingkan daripada bijih. Di bawah kepanasan relau, batu kapur mengurai menjadi
kalsium oksida (kapur tohor):
CaCO3 CaO + CO2
Kalsium oksida bergabung dengan silikon dioksida untuk menghasilkan sanga.
CaO + SiO2 CaSiO3

Sanga melebur oleh kerana haba di dalam relau, berbanding dengan silikon dioksida yang tidak
akan melebur di bawah haba yang sama. Pada dasar relau, sanga yang melebur terapung atas
leburan besi yang lebih tumpat, dan hanyut ke tepi relau yang mungkin akan dibuka untuk
mengalirkan sanga keluar daripada leburan besi. Besi ini, apabila disejukkan, akan dipanggil besi
mentah, sementara sanga boleh digunakan sebagai bahan untuk pembinaan jalan raya atau untuk
menyuburkan tanah yang kurang mineral untuk pertanian.
Anggaran sebanyak 1,100 Jt (juta tan) bijih besi dihasilkan di seluruh dunia dalam tahun 2000,
dengan nilai pasaran kasar mencecah lebih kurang 25 bilion dolar Amerika. Pengeluaran bijih
berlangsung di 48 negara, dengan lima pengeluar terbesar merupakan China, Brazil, Australia,
Rusia dan India, menghasilkan 70% daripada pengeluaran bijih besi dunia. 1100 Jt bijih besi
digunakan untuk menghasilkan lebih kurang 572 Jt besi mentah.

[sunting] Sebatian

Timbunan palet bijih besi akan digunakan dalam penghasilan besi keluli.
Keadaan pengoksidaan biasa untuk besi termasuk:

Bentuk Ferum(II), Fe2+, dahulunya dinamakan ferus amat biasa.


Bentuk Ferum(III), Fe3+, dahulunya dinamakan ferik, juga biasa, sebagai contoh dalam
karat.

Bentuk Ferum(IV), Fe4+, dahulunya dinamakan feril, stabil dalam sebahagian enzim
(contoh. peroksidase).

Ferum(VI) juga ada, walaupun jarang dalam Kalium ferat.

karbide besi Fe3C juga dikenali sebagai cementite.

Lihat juga besi oksida

[sunting] Peranan biologi


Besi dalam bentuk zat besi amat penting bagi semua organisma, kecuali bagi sebahagian kecil
bakteria. Ia kebanyakannya disisipkan dengan stabil dalam logamprotein (metalloprotein),

kerana sekiranya terdedah atau dalam bentuk bebas ia menyebabkan penghasilan radikal bebas
yang kebiasaannya toksik kepada sel. Mengatakan bahawa besi bergerak bebas tidaklah
bermaksud ia diangkut secara bebas dalam bendalir badan, sebaliknya besi terikat ketat dengan
hampir kesemua biomolekul-biomolekul agar ia dapat melekap secara tak khusus kepada
membran sel, asid nukleik, protein dsb.
Haiwan menerapkan besi ke dalam kompleks hem, sejenis komponen penting dalam sitokrom,
iaitu protein yang terlibat dalam tindakbalas redoks (termasuk respirasi tetapi tidak terhad kepada
respirasi sahaja), dan juga protein-protein pengangkut oksigen, iaitu hemoglobin dan mioglobin.
Besi tak organik yang terlibat dalam tindakbalas redoks juga terdapat dalam kelompok besisulfur dalam kebanyakan enzim, seperti nitrogenase (terlibat dalam sintesis ammonia daripada
nitrogen dan hidrogen) dan juga hidrogenase. Satu kelas yang bernama protein besi bukan hem
berperanan dalam pelbagai fungsi dalam hidupan, protein-protein ini termasuklah enzim metana
monooksigenase (mengoksidakan metana kepada metanol), ribonukeotida reduktase
(menurunkan ribose kepada dioksiribose; biosintesis DNA), hemeritrin (pengangkutan dan
pengikatan oksigen dalam invertebrat marin) dan asid fosfatase ungu (hidrolisis ester fosfate).
Apabila tubuh menentang jangkitan bakteria, tubuh menyorokkan (sequester) besi dalam
pengangkut protein transferrin supaya tidak dapat digunakan oleh bakteria.
Taburan besi dikawalatur secara ketat di dalam badan haiwan mamalia. Besi yang diserap dalam
duodenum akan melekat pada transferrin, dan diangkut oleh darah sehingga tiba ke sel-sel. Di
situ besi diterap ke dalam protein sasaran melalui mekanisme yang belum lagi diketahui. [1].
Sumber-sumber gizi besi termasuklah daging, ikan, ayam, kacang dal, kacang, bayam, tauhu,
kacang kuda, kacang bol, strawberi dan farina.
Besi yang dibekalkan dalam makanan tambahan selalunya dalam bentuk Besi (II) fumarate.
RDA untuk besi berbeza-beza bergantung kepada umur, jantina, dan sumber gizi besi (besi
berasaskan hem mempunyai keterbiosediaan yang lebih tinggi)[2]. Lihat nota langkah berhatihati di bawah.

[sunting] Isotop
Besi mempunyai empat isotop stabil yang wujud secara semula jadi, 54Fe, 56Fe, 57Fe and 58Fe.
Kelimpahan semulajadi isotop-isotop Fe dalam alam sekitar adalah lebih kurang 54Fe (5.8%),
56
Fe (91.7%), 57Fe (2.2%) dan 58Fe (0.3%). 60Fe adalah radionuklida yang telah pupus dan
mempunyai separuh hayat yang panjang (1.5 juta tahun). Kebanyakan hasil penyelidikan
terdahulu dalam pengiraan komposisi Fe bertumpu kepada penentuan variasi 60Fe akibat daripada
nukleosintesis (iaitu, kajian meteorit) dan pembentukan bijih. Isotop 56Fe menimbulkan minat
saintis nuklear kerana ia merupakan nukleus yang paling stabil yang boleh dikecapi. Adalah
mustahil untuk menjalankan proses pelakuran atau pembelahan ke atas 56Fe untuk membebaskan
tenaga. Ini tidak sama dengan lain-lain unsur.
Dalam fasa-fasa meteorit Semarkona und Chervony Kut perkaitan antara kepekatan 60Ni, dan
hasil reputan 60Fe, dan kelimpahan isotop stabil besi boleh ditemui dan ini menjadi bukti kepada
kewujudan isotop 60Fe sejak saat pembentukan sistem solar. Kemungkinan tenaga yang

dibebaskan dalam reputan 60Fe, bersama dengan tenaga yang dibebaskan dalam penguraian
radionuklida 26Al, membantu dalam peleburan semula dan pembezaan asteroid selepas
pembentukannya 4.6 bilion tahun yang lalu. Kelimpahan 60Ni yang hadir pada bahan luar daratan
dapat memberikan petunjuk yang lebih lanjut mengenai asal sistem solar dan sejarah awalnya.
Di antara isotop-isotop yang stabil ini, hanya 57Fe mempunyai spin (1/2). Oleh sebab itu, 57Fe
mempunyai kegunaan sebagai isotop spin dalam bidang kimia dan biokimia.

[sunting] Langkah berhati-hati


Pemakanan zat besi berlebihan adalah toksik, kerana besi ferus berlebihan bertindak balas
dengan peroksida dalam badan, menghasilkan radikal bebas. Besi dalam jumlah normal,
mekanisma antioksida dalam badan mampu mengawal proses ini. Sekiranya berlebihan,
sejumlah radikal bebas yang luar kawal akan terhasil.
Sukatan zat besi yang boleh membawa maut bagi budak berumur dua tahun adalah lebih kurang
tiga gram besi. Satu gram boleh mengakibatkan keracunan berat. Terdapat kes-kes yang
dilaporkan mengenai kanak-kanak yang mengalami keracunan setelah memakan 10-50 tablet
ferus sulfat dalam tempoh beberapa jam. Lebihan dos zat besi merupakan punca kematian kanakkanak tertinggi antara lain-lain keracunan akibat pemakanan farmaseutikal secara tidak sengaja.
DRI menyenaraikan paras tinggi pengambilan yang boleh diterima untuk orang dewasa adalah
45 mg/hari. Untuk kanak-kanak di bawah 14 tahun, paras tinggi ialah 40 mg/hari.
Jika besi diambil secara berlebihan, berbagai-bagai jenis gangguan akibat lebihan zat besi boleh
berlaku, seperti hemokromatosis. Oleh sebab itu, makanan tambahan besi tidak patut diambil
kecuali jika seseorang itu mengalami gangguan kekurangan besi dan telah mendapat nasihat
doktor. Penderma darah adalah antara yang berisiko tinggi menghidap gangguan kekurangan besi
dan selalunya akan disyorkan untuk mengambil makanan tambahan besi

Pembuatan Nitrogen
A. Penemu
Secara resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang menyebutnya
udara beracunatau udara tetap. Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang tidak
membantu dalam pembakaran telah diketahui oleh ahli kimia sejak akhir abad ke-18
lagi. Nitrogen juga dikaji pada masa yang lebih kurang sama oleh Carl Wilhelm Scheele,
Henry Cavendish, dan Joseph Priestley, yang menyebutnya sebagaiudara terbakar atau
udara telah flogistat. Gas nitrogen cukup lemas sehingga dinamakan oleh Antoine
Lavoisier sebagaiazote, Istilah tersebut menjadi nama nitrogen dalam bahasa Prancis
dan kemudiannya berkembang ke bahasa-bahasa lain.
Senyawa nitrogen diketahui sejak Zaman Pertengahan Eropa. Ahli kimia mengetahui
asam nitrat sebagaiaqua fortis. Campuran asam hidroklorik dan asam nitrat dinamakanakua
regia, yang diakui karena kemampuannya untuk melarutkan emas. Kegunaan senyawa nitrogen
dalam bidang pertanian dan perusahaan pada awalnya ialah dalam bentuk kalium nitrat,terutama
dalam penghasilan serbuk peledak (garam mesiu), dan kemudiannya, sebagai baja dan juga stok
makanan ternak kimia.
B. BahanBaku
Pembuatana gan Nitrogen dilakukan bersamaan dengan pembuatan gas oksigen karena
sumbernya juga sama, yaitu udara. Udara yang mengandung 78% gas nitrogen, didinginkan
sehingga diperoleh nitrogen dan oksigen cair.
Selanjutnya, cairan tersebut didistilasi pada suhu -195,8oC. Nitrogen cair akan
menguap dan terpisah dengan oksigen cair. Uap nitrogen ini kemudian ditanpung dan dapat
digunakan sesuai keperluan.
C. Proses Pembuatan dan Reaksi Kimia
Gas nitrogen juga dapat dibuat melalui pwemanasan senyawa azida. Seperti Natrium azida
(NaN3) dan Barium Azida ((Ba3)2). Pemanasan ini mgnhasilkan gas nitrogen dan logam
natrium.
2NaN3 2Na+3N2
Selain diperoleh dari pemanasan senyawa azida,nitrogen juga dapat dihasilkan dari

pemanasan secara perlahan-lahanlarutan ammonium nitrit (NH4NO2).


NH4O2 2H2O + N2
Amonium nitrit digunakan, dibuat dengan cara mereaksikan natrium nitrit dan ammonium
klorida menurut reaksi berikut.
NaNO2 +NH4Cl NH4O2 + NaCl
D. ManfaatGas Nitrogen ini bersifat inert dan dapat digunakan dalam industri farmasi untuk
mengusir O2 dalam larutan injeksi. Nitrogen juga digunakan untuk O2 dalam makanan berlemak
atau berminyak agar tidak cepat tengik, ditambahkan dalam dalam roti agar tidak cepat berjamur,
serta digunakan untuk mengisi bola lampu. Seperti nitrogen dalam bentuk unsure, nitrogen dalam
bentuk senyawa juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa tersebut di antaranya
Amonia, ammonium nitrat, Amonium sulfat,
Amonium fosfat, urea dan asam nitrat.
Pembuatan Belerang
A. Penemu
Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W. Wood mengusulkan bahwa terdapat
simpanan belerang pada daerah gelap di kawah Aristarchus. Belerang terjadi secara alamiah di
sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis. Sulfir tersebar di alam sebagai pirit, galena, sinabar,
stibnite, gipsum, garam epsom, selestit, barit dan lain-lain.
B. BahanBaku
Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis. Sulfir
tersebar di alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit, barit dan
lain-lain.
C. Proses Pembuatan dan Reaksi Kimia
Pada proses ini pipa logam berdiameter 15 cm yang terdapat 2 pipa konsentrik yang
lebih kecil ditanam sampai menyentuh lapisan belerang. Uap air yang sangat panas dipompa dan
dimasukan melalui pipa luar, sehingga belerang meleleh. Kemudian dimasukan udara bertekanan
tinggi melalui pipa terkecil, sehingga terbentuk busa belerang dan terpompa ke atas melalui pipa
ketiga. Kemurnian belerang yang keluar mencapai 99,5%. Pada dewasa ini 50% belerang yang
digunakan dalam industri diperoleh dengan proses frasch

S(s)+O2(g) SO2(aq)
2SO2(g)+O2(g)2SO3(g)
SO3(g)+H2O(l)H2SO4(aq)
Campuran gas SO2 dan udara kemudian dialirkan kedalam ruangan yang dilengkapi
katalis serbuk V2O5. Disini berlangsung proses kontak yaitu kontak antara campuran gas-gas
dengan katalis. Gas SO2 bereaksi dengan oksigen dengan udara untuk membentuk gas SO3.
2SO2(g)+O2(g)2SO3(g)H = -90 kJ
Agar reaksi ini bergeser kekanan gas SO3 yang terbentuk segera direaksikan
dengan air untuk menghasilkan H2SO4
SO3(g)+H2O(l)
H2SO4(aq)
Gas SO3 direaksikan dengan H2SO4 untuk membentuk asam pirosulfat, H2S2O7
kemudian barulah asam pirosulfat direaksikan denga air untuk membentuk asam sulfat
SO3(g)+H2SO4(aq) H2S2O7(aq)
H2S2O7(aq)+H2O 2H2SO4(aq)
D. Manfaat
Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam
proses vulkanisasi karetalam dan juga berperaan sebagai fungisida. Belerang digunakan besarbesaran dalam pembuatan pupuk fosfat. Berton-ton belerang
digunakan untuk menghasilkan asa sulfat, bahankimia yang sangat penting.
Belerang juga digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk
mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering. Belerang merupakan insultor
yang baik. Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan
tubuh dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit.

Pembuatan Fosfor
A. Penemu
Penemuan fosfor dikreditkan ke kimiawan Jerman Hennig Brand di 1669, meskipun kimia
lain mungkin telah menemukan fosfor sekitar waktu yang sama. Merek bereksperimen
dengan urin, yang berisi sejumlah besar fosfat terlarut dari metabolisme normal. Bekerja di
Hamburg,
Mereka berusaha untuk menciptakan dongeng philosopher's stone melalui penyulingan
dari beberapa garam oleh menguap urin, dan dalam proses menghasilkan bahan putih yang
bercahaya dalam gelap dan membakar cemerlang. Awalnya terlibat dalam proses membiarkan air

kencing berdiri selama berhari-hari hingga menebarkan bau yang mengerikan. Kemudian ia
rebus itu ke pasta, pasta ini dipanaskan dengan suhu tinggi, dan memimpin uap melalui air, di
mana ia berharap mereka akan mengembun menjadi emas. Sebaliknya, ia memperoleh putih,
lilin substansi yang bercahaya dalam gelap.
Mereka telah menemukan fosfor, elemen pertama ditemukan sejak jaman dahulu. Kita
sekarang tahu bahwa Merek diproduksi amonium natrium hidrogen fosfat, (NH4) NaHPO4.
Sementara jumlah itu pada dasarnya benar (perlu waktu sekitar 1.100 L urin untuk membuat
sekitar 60 gram fosfor), itu tidak perlu untuk memungkinkan urin membusuk.
B. BahanBaku
Phosphors biasanya terbuat dari bahan host yang sesuai, yang merupakan penggerak
ditambahkan. Jenis yang paling terkenal adalah tembaga-seng sulfida diaktifkan dan diaktifkan
perak-seng sulfida (seng sulfida perak).
Bahan host biasanya oksida, nitrida dan oxynitrides sulfida, selenides, halida atau
silikat dari seng, kadmium, mangan, aluminium, silikon,atau berbagai tanah jarang logam. The
aktivator memperpanjang waktu emisi (Pijaran ekor). Pada gilirannya, bahan- bahan lainnya
(seperti nikel)dapat digunakan untuk memadamkan Pijaran ekor dan memperpendek
pembusukan bagian dari karakteristik emisi fosfor.
Banyak fosfor bubuk diproduksi dalam proses suhu rendah, seperti sol-gel dan biasanya
memerlukan pasca-anil pada suhu -1000C, yang tidak diinginkan untuk banyak aplikasi.
Namun, optimalisasi yang tepat proses pertumbuhan memungkinkan untuk menghindari anil.
C. Proses Pembuatan dan Reaksi Kimia
Fosfor putih dapat dibentuk oleh berbagai metoda. Salah satu proses, tri-kalsium fosfat
dipanaskan dengan karbon dan silika dalam tungku pemanas listrik. Fosfor elementer
terbebaskan sebagai uap dan terkumpul sebagai asam fosfor, bahan utama untuk pupuk super
fosfat.

D. Manfaat
Dalam beberapa tahun terakhir, asam fosfor yang mengandung 70% 75% P2O5, telah menjadi
bahan penting pertanian dan produksi tani lainnya. Permintaan untuk pupuk secara global telah
meningkatkan produksi fosfat yang banyak. Fosfat juga digunakan untuk produksi gelas spesial,
seperti yang digunakan pada lampu sodium. Kalsium fosfat digunakan untuk membuat perabotan
China dan untuk memproduksi mono-kalsium fosfat. Fosfor juga digunakan dalam memproduksi
baja, perunggu fosfor, dan produk-produk lainnya. Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen
pembersih, sebagai pelunak air, dan untuk menjaga korosi pipa-pipa. Fosfor juga merupakan
bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan tulang.
Pembuatan Asam Sulfat (Proses Kontak)
Pembuatan Asam Sulfat Menurut Proses Kontak Industri lainnya yang
berdasarkan reaksi kesetimbangan yaitu pembuatan asam sulfat yang
dikenal dengan proses kontak. Reaksi yang terjadi dapat diringkas
sebagai berikut:
Pertama, belerang dibakar menjadi belerang dioksida.
S(s) + O2(g) ----> SO2(g)
Belerang dioksida kemudian dioksidasi lbh lanjut jd belerang trioksida.
2SO2(g) + O2(g) <====> 2SO3(g)....... delta H= -98 kJ
Reaksi ini berlangsung pd suhu sekitar 500 derajat C, tekanan 1 atm dgn katalisator
V2O5. Kemudian gas SO2 dilarutkan dlm asam sulfat pekat hingga jd asam sulfat
pekat berasap (dsb oleum, H2SO4.SO3 atau H2S2O7).
SO3(g) + H2SO4(l) -------> H2S2O7(l)
H2S2O7(l) + H2O(l) ------> 2H2SO4(l)
Dari proses kontak ini lalu akan terbentuk asam sulfat pekat dgn kadar 98%

Tahap penting dalam proses ini adalah reaksi (2). Reaksi ini merupakan reaksi
kesetimbangan dan eksoterm. Sama seperti pada sintesis amonia, reaksi ini hanya
berlangsung baik pada suhu tinggi. Akan tetapi pada suhu tinggi justru kesetimbangan
bergeser ke kiri.
Bentuk-bentuk asam sulfat

Walaupun asam sulfat yang mendekati 100% dapat dibuat, ia akan melepaskan SO3 pada titik
didihnya dan menghasilkan asam 98,3%. Asam sulfat 98% lebih stabil untuk disimpan, dan
merupakan bentuk asam sulfat yang paling umum. Asam sulfat 98% umumnya disebut sebagai
asam sulfat pekat. Terdapat berbagai jenis konsentrasi asam sulfat yang digunakan untuk
berbagai keperluan:

10%, asam sulfat encer untuk kegunaan laboratorium,


33,53%, asam baterai,

62,18%, asam bilik atau asam pupuk,

73,61%, asam menara atau asam glover,

97%, asam pekat.

Terdapat juga asam sulfat dalam berbagai kemurnian. Mutu teknis H2SO4 tidaklah murni dan
seringkali berwarna, namun cocok untuk digunakan untuk membuat pupuk. Mutu murni asam
sulfat digunakan untuk membuat obat-obatan dan zat warna.
Apabila SO3(g) dalam konsentrasi tinggi ditambahkan ke dalam asam sulfat, H2S2O7 akan
terbentuk. Senyawa ini disebut sebagai asam pirosulfat, asam sulfat berasap, ataupun oleum.
Konsentrasi oleum diekspresikan sebagai %SO3 (disebut %oleum) atau %H2SO4 (jumlah asam
sulfat yang dihasilkan apabila H2O ditambahkan); konsentrasi yang umum adalah 40% oleum
(109% H2SO4) dan 65% oleum (114,6% H2SO4). H2S2O7 murni terdapat dalam bentuk padat
dengan titik leleh 36 C.
Asam sulfat murni berupa cairan bening seperti minyak, dan oleh karenanya pada zaman dahulu
ia dinamakan 'minyak vitriol'.
[sunting] Polaritas dan konduktivitas

H2SO4 anhidrat adalah cairan yang sangat polar. Ia memiliki tetapan dielektrik sekitar 100.
Konduktivitas listriknya juga tinggi. Hal ini diakibatkan oleh disosiasi yang disebabkan oleh
swa-protonasi, disebut sebagai autopirolisis.[3]
2 H2SO4 H3SO4+ + HSO4

Konstanta kesetimbangan autopirolisisnya adalah[3]


Kap(25 C)= [H3SO4+][HSO4] = 2,7 104.

Dibandingkan dengan konstanta keseimbangan air, Kw = 1014, nilai konstanta kesetimbangan


autopirolisis asam sulfat 1010 (10 triliun) kali lebih kecil.
Walaupun asam ini memiliki viskositas yang cukup tinggi, konduktivitas efektif ion H3SO4+ dan
HSO4 tinggi dikarenakan mekanisme ulang alik proton intra molekul, menjadikan asam sulfat
sebagai konduktor yang baik. Ia juga merupakan pelarut yang baik untuk banyak reaksi.
Kesetimbangan kimiawi asam sulfat sebenarnya lebih rumit daripada yang ditunjukkan di atas;
100% H2SO4 mengandung beragam spesi dalam kesetimbangan (ditunjukkan dengan nilai
milimol per kg pelarut), yaitu: HSO4 (15,0), H3SO4+ (11,3), H3O+ (8,0), HS2O7 (4,4), H2S2O7
(3,6), H2O (0,1).[3]

[sunting] Sifat-sifat kimia


[sunting] Reaksi dengan air

Reaksi hidrasi asam sulfat sangatlah eksotermik. Selalu tambahkan asam ke dalam air daripada
air ke dalam asam. Air memiliki massa jenis yang lebih rendah daripada asam sulfat dan
cenderung mengapung di atasnya, sehingga apabila air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat,
ia akan dapat mendidih dan bereaksi dengan keras. Reaksi yang terjadi adalah pembentukan ion
hidronium:
H2SO4 + H2O H3O+ + HSO4HSO4- + H2O H3O+ + SO42-

Karena hidrasi asam sulfat secara termodinamika difavoritkan, asam sulfat adalah zat
pendehidrasi yang sangat baik dan digunakan untuk mengeringkan buah-buahan. Afinitas asam
sulfat terhadap air cukuplah kuat sedemikiannya ia akan memisahkan atom hidrogen dan oksigen
dari suatu senyawa. Sebagai contoh, mencampurkan pati (C6H12O6)n dengan asam sulfat pekat
akan menghasilkan karbon dan air yang terserap dalam asam sulfat (yang akan mengencerkan
asam sulfat):
(C6H12O6)n 6n C + 6n H2O

Efek ini dapat dilihat ketika asam sulfat pekat diteteskan ke permukaan kertas. Selulosa bereaksi
dengan asam sulfat dan menghasilkan karbon yang akan terlihat seperti efek pembakaran kertas.
Reaksi yang lebih dramatis terjadi apabila asam sulfat ditambahkan ke dalam satu sendok teh
gula. Seketika ditambahkan, gula tersebut akan menjadi karbon berpori-pori yang mengembang
dan mengeluarkan aroma seperti karamel.
[sunting] Reaksi lainnya

Sebagai asam, asam sulfat bereaksi dengan kebanyakan basa, menghasilkan garam sulfat.
Sebagai contoh, garam tembaga tembaga(II) sulfat dibuat dari reaksi antara tembaga(II) oksida
dengan asam sulfat:
CuO + H2SO4 CuSO4 + H2O

Asam sulfat juga dapat digunakan untuk mengasamkan garam dan menghasilkan asam yang
lebih lemah. Reaksi antara natrium asetat dengan asam sulfat akan menghasilkan asam asetat,
CH3COOH, dan natrium bisulfat:
H2SO4 + CH3COONa NaHSO4 + CH3COOH

Hal yang sama juga berlaku apabila mereaksikan asam sulfat dengan kalium nitrat. Reaksi ini
akan menghasilkan asam nitrat dan endapat kalium bisulfat. Ketika dikombinasikan dengan asam
nitrat, asam sulfat berperilaku sebagai asam sekaligus zat pendehidrasi, membentuk ion

nitronium NO2+, yang penting dalam reaksi nitrasi yang melibatkan substitusi aromatik
elektrofilik. Reaksi jenis ini sangatlah penting dalam kimia organik.
Asam sulfat bereaksi dengan kebanyakan logam via reaksi penggantian tunggal, menghasilkan
gas hidrogen dan logam sulfat. H2SO4 encer menyerang besi, aluminium, seng, mangan,
magnesium dan nikel. Namun reaksi dengan timah dan tembaga memerlukan asam sulfat yang
panas dan pekat. Timbal dan tungsten tidak bereaksi dengan asam sulfat. Reaksi antara asam
sulfat dengan logam biasanya akan menghasilkan hidrogen seperti yang ditunjukkan pada
persamaan di bawah ini. Namun reaksi dengan timah akan menghasilkan sulfur dioksida
daripada hidrogen.
Fe (s) + H2SO4 (aq) H2 (g) + FeSO4 (aq)
Sn (s) + 2 H2SO4 (aq) SnSO4 (aq) + 2 H2O (l) + SO2 (g)

Hal ini dikarenakan asam pekat panas umumnya berperan sebagai oksidator, manakala asam
encer berperan sebagai asam biasa. Sehingga ketika asam pekat panas bereaksi dengan seng,
timah, dan tembaga, ia akan menghasilkan garam, air dan sulfur dioksida, manakahal asam encer
yang beraksi dengan logam seperti seng akan menghasilkan garam dan hidrogen.
Asam sulfat menjalani reaksi substitusi aromatik elektrofilik dengan senyawa-senyawa aromatik,
menghasilkan asam sulfonat terkait:[4]

[sunting] Kegunaan
Asam sulfat merupakan komoditas kimia yang sangat penting, dan sebenarnya pula, produksi
asam sulfat suatu negara merupakan indikator yang baik terhadap kekuatan industri negara
tersebut.[5] Kegunaan utama (60% dari total produksi di seluruh dunia) asam sulfat adalah dalam
"metode basah" produksi asam fosfat, yang digunakan untuk membuat pupuk fosfat dan juga
trinatrium fosfat untuk deterjen. Pada metode ini, batuan fosfat digunakan dan diproses lebih dari
100 juta ton setiap tahunnya. Bahan-bahan baku yang ditunjukkan pada persamaan di bawah ini
merupakan fluorapatit, walaupun komposisinya dapat bervariasi. Bahan baku ini kemudian diberi
93% asam suflat untuk menghasilkan kalsium sulfat, hidrogen fluorida (HF), dan asam fosfat.
HF dipisahan sebagai asam fluorida. Proses keseluruhannya dapat ditulis:
Ca5F(PO4)3 + 5 H2SO4 + 10 H2O 5 CaSO42 H2O + HF + 3 H3PO4

Asam sulfat digunakan dalam jumlah yang besar oleh industri besi dan baja untuk
menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual ke industri otomobil. Asam yang

telah digunakan sering kali didaur ulang dalam kilang regenerasi asam bekas (Spent Acid
Regeneration (SAR) plant). Kilang ini membakar asam bekas dengan gas alam, gas kilang, bahan
bakar minyak, ataupun sumber bahan bakar lainnya. Proses pembakaran ini akan menghasilkan
gas sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3) yang kemudian digunakan untuk membuat
asam sulfat yang "baru".
Amonium sulfat, yang merupakan pupuk nitrogen yang penting, umumnya diproduksi sebagai
produk sampingan dari kilang pemroses kokas untuk produksi besi dan baja. Mereaksikan
amonia yang dihasilkan pada dekomposisi termal batu bara dengan asam sulfat bekas
mengijinkan amonia dikristalkan keluar sebagai garam (sering kali berwarna coklat karena
kontaminasi besi) dan dijual kepada industri agrokimia.
Kegunaan asam sulfat lainnya yang penting adalah untuk pembuatan aluminium sulfat.
Alumunium sulfat dapat bereaksi dengan sejumlah kecil sabun pada serat pulp kertas untuk
menghasilkan aluminium karboksilat yang membantu mengentalkan serat pulp menjadi
permukaan kertas yang keras. Aluminium sulfat juga digunakan untuk membuat aluminium
hidroksida. Aluminium sulfat dibuat dengan mereaksikan bauksit dengan asam sulfat:
Al2O3 + 3 H2SO4 Al2(SO4)3 + 3 H2O

Asam sulfat juga memiliki berbagai kegunaan di industri kimia. Sebagai contoh, asam sulfat
merupakan katalis asam yang umumnya digunakan untuk mengubah sikloheksanonoksim
menjadi kaprolaktam, yang digunakan untuk membuat nilon. Ia juga digunakan untuk membuat
asam klorida dari garam melalui proses Mannheim. Banyak H2SO4 digunakan dalam pengilangan
minyak bumi, contohnya sebagai katalis untuk reaksi isobutana dengan isobutilena yang
menghasilkan isooktana.

Asam sulfat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Asam sulfat

Nama IUPAC[sembunyikan]
Asam sulfat
Nama lain[sembunyikan]
Minyak vitriol
Identifikasi
Nomor CAS

[7664-93-9]

Nomor EINECS

231-639-5

Nomor RTECS

WS5600000
Sifat

Rumus molekul H2SO4


Massa molar

98,08 g/mol

Penampilan

cairan bening, tak berwarna, tak


berbau

Densitas

1,84 g/cm3, cair

Titik leleh
Titik didih
Kelarutan
dalam air

tercampur penuh

Keasaman (pKa) 3
Viskositas

26,7 cP (20 C)
Bahaya

MSDS

ICSC 0362

Klasifikasi EU

Korosif (C)

Indeks EU

016-020-00-8

NFPA 704

3
2
W
Frasa-R

R35

Frasa-S

(S1/2), S26, S30, S45

Titik nyala

tak ternyalakan
Senyawa terkait

Asam kuat
terkait

Asam selenat
Asam klorida
Asam nitrat

Asam sulfit
Asam peroksimonosulfat
Senyawa terkait
Sulfur trioksida
Oleum
Kecuali dinyatakan sebaliknya, data di atas berlaku
pada temperatur dan tekanan standar (25C, 100 kPa)
Sangkalan dan referensi

Asam sulfat, H2SO4, merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air
pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan merupakan salah satu
produk utama industri kimia. Produksi dunia asam sulfat pada tahun 2001 adalah 165 juta ton,
dengan nilai perdagangan seharga US$8 juta. Kegunaan utamanya termasuk pemrosesan bijih
mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan pengilangan minyak.

Keberadaan

Asam sulfat murni yang tidak diencerkan tidak dapat ditemukan secara alami di bumi oleh
karena sifatnya yang higroskopis. Walaupun demikian, asam sulfat merupakan komponen utama
hujan asam, yang terjadi karena oksidasi sulfur dioksida di atmosfer dengan keberadaan air
(oksidasi asam sulfit). Sulfur dioksida adalah produk sampingan utama dari pembakaran bahan
bakar seperti batu bara dan minyak yang mengandung sulfur (belerang).
Asam sulfat terbentuk secara alami melalui oksidasi mineral sulfida, misalnya besi sulfida. Air
yang dihasilkan dari oksidasi ini sangat asam dan disebut sebagai air asam tambang. Air asam ini
mampu melarutkan logam-logam yang ada dalam bijih sulfida, yang akan menghasilkan uap
berwarna cerah yang beracun. Oksidasi besi sulfida pirit oleh oksigen molekuler menhasilkan
besi(II), atau Fe2+:
2 FeS2 + 7 O2 + 2 H2O 2 Fe2+ + 4 SO42 + 4 H+

Fe2+ dapat kemudian dioksidasi lebih lanjut menjadi Fe3+:


4 Fe2+ + O2 + 4 H+ 4 Fe3+ + 2 H2O

Fe3+ yang dihasilkan dapat diendapkan sebagai hidroksida:


Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

Besi(III) atau ion feri juga dapat mengoksidasi pirit. Ketika oksidasi pirit besi(III) terjadi, proses
ini akan berjalan dengan cepat. Nilai pH yang lebih rendah dari nol telah terukur pada air asam
tambang yang dihasilkan oleh proses ini.
[sunting] Asam sulfat di luar angkasa
[sunting] Atmosfer Venus

Asam sulfat diproduksi di atmosfer bagian atas Venus dari karbon dioksida, sulfur dioksida, dan
uap air secara fotokimia oleh cahaya matahari. Foton ultraviolet dengan panjang gelombang
kurang dari 169 nm dapat mengakibatkan fotodisosiasi karbon dioksida menjadi karbon
monoksida dan oksigen atomik.
Oksigen atomik sangatlah reaktif. Ketika ia bereaksi dengan sulfur dioksida yang merupakan
sekelumit bagian dari atmosfer Venus, sulfur trioksida dihasilkan, dan ketika bergabung dengan
air, akan menghasilkan asam sulfat.
CO2 CO + O
SO2 + O SO3
SO3 + H2O H2SO4

Di bagian atas atmosfer Venus yang lebih dingin, asam sulfat terdapat dalam keadaan cair, dan
awan asam sulfat yang tebal menghalangi pandangan permukaan Venus ketika dipandang dari

atas. Awan permanen Venus menghasilkan hujan asam yang pekat sama halnya atmosfer bumi
menghasilkan air hujan.
Atmosfer Venus menunjukkan adanya siklus asam sulfat. Setelah tetesan hujan asam sulfat jatuh
ke lapisan atmosfer yang lebih panas, asam sulfat akan dipanaskan dan melepaskan uap air,
sehingga asam sulfat tersebut menjadi lebih pekat. Ketika mencapai temperatur di atas 300 C,
asam sulfat mulai berdekomposisi menjadi sulfur trioksida dan air (dalam fase gas). Sulfur
trioksida sangatlah reaktif dan berdisosiasi menjadi sulfur dioksida dan oksigen atomik, yang
akan kemudian mengoksidasi karbon monoksida menjadi karbon dioksida.
Sulfur dioksida dan uap air kemudian naik secara arus konveksi dari lapisan tengah atmosfer
menuju lapisan atas, di mana keduanya akan diubah kembali lagi menjadi asam sulfat, dan siklus
ini kemudian berulang.
[sunting] Pada permukaan es Europa

Spektrum inframerah dari misi Galileo NASA menunjukkan adanya absorpsi khusus pada satelit
Yupiter Europa yang mengindikasikan adanya satu atau lebih hidrat asam sulfat. Interpretasi
spektrum ini kontroversial. Beberapa ilmuwan planet lebih condong menginterpretasikan
spektrum ini sebagai ion sulfat, kemungkinan sebagai bagian dari mineral Europa.[1]

[sunting] Pembuatan
Asam sulfat diproduksi dari belerang, oksigen, dan air melalui proses kontak.
Pada langkah pertama, belerang dipanaskan untuk mendapatkan sulfur dioksida:
S (s) + O2 (g) SO2 (g)

Sulfur dioksida kemudian dioksidasi menggunakan oksigen dengan keberadaan katalis


vanadium(V) oksida:
2 SO2 + O2(g) 2 SO3 (g) (dengan keberadaan V2O5)

Sulfur trioksida diserap ke dalam 97-98% H2SO4 menjadi oleum (H2S2O7), juga dikenal sebagai
asam sulfat berasap. Oleum kemudian diencerkan ke dalam air menjadi asam sulfat pekat.
H2SO4 (l) + SO3 H2S2O7 (l)
H2S2O7 (l) + H2O (l) 2 H2SO4 (l)

Perhatikan bahwa pelarutan langsung SO3 ke dalam air tidaklah praktis karena reaksi sulfur
trioksida dengan air yang bersifat eksotermik. Reaksi ini akan membentuk aerosol korosif yang
akan sulit dipisahkan.
SO3(g) + H2O (l) H2SO4(l)

Sebelum tahun 1900, kebanyakan asam sulfat diproduksi dengan proses bilik.[2]

[sunting] Sifat-sifat fisika


[sunting] Bentuk-bentuk asam sulfat

Walaupun asam sulfat yang mendekati 100% dapat dibuat, ia akan melepaskan SO3 pada titik
didihnya dan menghasilkan asam 98,3%. Asam sulfat 98% lebih stabil untuk disimpan, dan
merupakan bentuk asam sulfat yang paling umum. Asam sulfat 98% umumnya disebut sebagai
asam sulfat pekat. Terdapat berbagai jenis konsentrasi asam sulfat yang digunakan untuk
berbagai keperluan:

10%, asam sulfat encer untuk kegunaan laboratorium,


33,53%, asam baterai,

62,18%, asam bilik atau asam pupuk,

73,61%, asam menara atau asam glover,

97%, asam pekat.

Terdapat juga asam sulfat dalam berbagai kemurnian. Mutu teknis H2SO4 tidaklah murni dan
seringkali berwarna, namun cocok untuk digunakan untuk membuat pupuk. Mutu murni asam
sulfat digunakan untuk membuat obat-obatan dan zat warna.
Apabila SO3(g) dalam konsentrasi tinggi ditambahkan ke dalam asam sulfat, H2S2O7 akan
terbentuk. Senyawa ini disebut sebagai asam pirosulfat, asam sulfat berasap, ataupun oleum.
Konsentrasi oleum diekspresikan sebagai %SO3 (disebut %oleum) atau %H2SO4 (jumlah asam
sulfat yang dihasilkan apabila H2O ditambahkan); konsentrasi yang umum adalah 40% oleum
(109% H2SO4) dan 65% oleum (114,6% H2SO4). H2S2O7 murni terdapat dalam bentuk padat
dengan titik leleh 36 C.
Asam sulfat murni berupa cairan bening seperti minyak, dan oleh karenanya pada zaman dahulu
ia dinamakan 'minyak vitriol'.
[sunting] Polaritas dan konduktivitas

H2SO4 anhidrat adalah cairan yang sangat polar. Ia memiliki tetapan dielektrik sekitar 100.
Konduktivitas listriknya juga tinggi. Hal ini diakibatkan oleh disosiasi yang disebabkan oleh
swa-protonasi, disebut sebagai autopirolisis.[3]
2 H2SO4 H3SO4+ + HSO4

Konstanta kesetimbangan autopirolisisnya adalah[3]


Kap(25 C)= [H3SO4+][HSO4] = 2,7 104.

Dibandingkan dengan konstanta keseimbangan air, Kw = 1014, nilai konstanta kesetimbangan


autopirolisis asam sulfat 1010 (10 triliun) kali lebih kecil.
Walaupun asam ini memiliki viskositas yang cukup tinggi, konduktivitas efektif ion H3SO4+ dan
HSO4 tinggi dikarenakan mekanisme ulang alik proton intra molekul, menjadikan asam sulfat
sebagai konduktor yang baik. Ia juga merupakan pelarut yang baik untuk banyak reaksi.
Kesetimbangan kimiawi asam sulfat sebenarnya lebih rumit daripada yang ditunjukkan di atas;
100% H2SO4 mengandung beragam spesi dalam kesetimbangan (ditunjukkan dengan nilai
milimol per kg pelarut), yaitu: HSO4 (15,0), H3SO4+ (11,3), H3O+ (8,0), HS2O7 (4,4), H2S2O7
(3,6), H2O (0,1).[3]

[sunting] Sifat-sifat kimia


[sunting] Reaksi dengan air

Reaksi hidrasi asam sulfat sangatlah eksotermik. Selalu tambahkan asam ke dalam air daripada
air ke dalam asam. Air memiliki massa jenis yang lebih rendah daripada asam sulfat dan
cenderung mengapung di atasnya, sehingga apabila air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat,
ia akan dapat mendidih dan bereaksi dengan keras. Reaksi yang terjadi adalah pembentukan ion
hidronium:
H2SO4 + H2O H3O+ + HSO4HSO4- + H2O H3O+ + SO42-

Karena hidrasi asam sulfat secara termodinamika difavoritkan, asam sulfat adalah zat
pendehidrasi yang sangat baik dan digunakan untuk mengeringkan buah-buahan. Afinitas asam
sulfat terhadap air cukuplah kuat sedemikiannya ia akan memisahkan atom hidrogen dan oksigen
dari suatu senyawa. Sebagai contoh, mencampurkan pati (C6H12O6)n dengan asam sulfat pekat
akan menghasilkan karbon dan air yang terserap dalam asam sulfat (yang akan mengencerkan
asam sulfat):
(C6H12O6)n 6n C + 6n H2O

Efek ini dapat dilihat ketika asam sulfat pekat diteteskan ke permukaan kertas. Selulosa bereaksi
dengan asam sulfat dan menghasilkan karbon yang akan terlihat seperti efek pembakaran kertas.
Reaksi yang lebih dramatis terjadi apabila asam sulfat ditambahkan ke dalam satu sendok teh
gula. Seketika ditambahkan, gula tersebut akan menjadi karbon berpori-pori yang mengembang
dan mengeluarkan aroma seperti karamel.
[sunting] Reaksi lainnya

Sebagai asam, asam sulfat bereaksi dengan kebanyakan basa, menghasilkan garam sulfat.
Sebagai contoh, garam tembaga tembaga(II) sulfat dibuat dari reaksi antara tembaga(II) oksida
dengan asam sulfat:

CuO + H2SO4 CuSO4 + H2O

Asam sulfat juga dapat digunakan untuk mengasamkan garam dan menghasilkan asam yang
lebih lemah. Reaksi antara natrium asetat dengan asam sulfat akan menghasilkan asam asetat,
CH3COOH, dan natrium bisulfat:
H2SO4 + CH3COONa NaHSO4 + CH3COOH

Hal yang sama juga berlaku apabila mereaksikan asam sulfat dengan kalium nitrat. Reaksi ini
akan menghasilkan asam nitrat dan endapat kalium bisulfat. Ketika dikombinasikan dengan asam
nitrat, asam sulfat berperilaku sebagai asam sekaligus zat pendehidrasi, membentuk ion
nitronium NO2+, yang penting dalam reaksi nitrasi yang melibatkan substitusi aromatik
elektrofilik. Reaksi jenis ini sangatlah penting dalam kimia organik.
Asam sulfat bereaksi dengan kebanyakan logam via reaksi penggantian tunggal, menghasilkan
gas hidrogen dan logam sulfat. H2SO4 encer menyerang besi, aluminium, seng, mangan,
magnesium dan nikel. Namun reaksi dengan timah dan tembaga memerlukan asam sulfat yang
panas dan pekat. Timbal dan tungsten tidak bereaksi dengan asam sulfat. Reaksi antara asam
sulfat dengan logam biasanya akan menghasilkan hidrogen seperti yang ditunjukkan pada
persamaan di bawah ini. Namun reaksi dengan timah akan menghasilkan sulfur dioksida
daripada hidrogen.
Fe (s) + H2SO4 (aq) H2 (g) + FeSO4 (aq)
Sn (s) + 2 H2SO4 (aq) SnSO4 (aq) + 2 H2O (l) + SO2 (g)

Hal ini dikarenakan asam pekat panas umumnya berperan sebagai oksidator, manakala asam
encer berperan sebagai asam biasa. Sehingga ketika asam pekat panas bereaksi dengan seng,
timah, dan tembaga, ia akan menghasilkan garam, air dan sulfur dioksida, manakahal asam encer
yang beraksi dengan logam seperti seng akan menghasilkan garam dan hidrogen.
Asam sulfat menjalani reaksi substitusi aromatik elektrofilik dengan senyawa-senyawa aromatik,
menghasilkan asam sulfonat terkait:[4]

[sunting] Kegunaan
Asam sulfat merupakan komoditas kimia yang sangat penting, dan sebenarnya pula, produksi
asam sulfat suatu negara merupakan indikator yang baik terhadap kekuatan industri negara

tersebut.[5] Kegunaan utama (60% dari total produksi di seluruh dunia) asam sulfat adalah dalam
"metode basah" produksi asam fosfat, yang digunakan untuk membuat pupuk fosfat dan juga
trinatrium fosfat untuk deterjen. Pada metode ini, batuan fosfat digunakan dan diproses lebih dari
100 juta ton setiap tahunnya. Bahan-bahan baku yang ditunjukkan pada persamaan di bawah ini
merupakan fluorapatit, walaupun komposisinya dapat bervariasi. Bahan baku ini kemudian diberi
93% asam suflat untuk menghasilkan kalsium sulfat, hidrogen fluorida (HF), dan asam fosfat.
HF dipisahan sebagai asam fluorida. Proses keseluruhannya dapat ditulis:
Ca5F(PO4)3 + 5 H2SO4 + 10 H2O 5 CaSO42 H2O + HF + 3 H3PO4

Asam sulfat digunakan dalam jumlah yang besar oleh industri besi dan baja untuk
menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual ke industri otomobil. Asam yang
telah digunakan sering kali didaur ulang dalam kilang regenerasi asam bekas (Spent Acid
Regeneration (SAR) plant). Kilang ini membakar asam bekas dengan gas alam, gas kilang, bahan
bakar minyak, ataupun sumber bahan bakar lainnya. Proses pembakaran ini akan menghasilkan
gas sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3) yang kemudian digunakan untuk membuat
asam sulfat yang "baru".
Amonium sulfat, yang merupakan pupuk nitrogen yang penting, umumnya diproduksi sebagai
produk sampingan dari kilang pemroses kokas untuk produksi besi dan baja. Mereaksikan
amonia yang dihasilkan pada dekomposisi termal batu bara dengan asam sulfat bekas
mengijinkan amonia dikristalkan keluar sebagai garam (sering kali berwarna coklat karena
kontaminasi besi) dan dijual kepada industri agrokimia.
Kegunaan asam sulfat lainnya yang penting adalah untuk pembuatan aluminium sulfat.
Alumunium sulfat dapat bereaksi dengan sejumlah kecil sabun pada serat pulp kertas untuk
menghasilkan aluminium karboksilat yang membantu mengentalkan serat pulp menjadi
permukaan kertas yang keras. Aluminium sulfat juga digunakan untuk membuat aluminium
hidroksida. Aluminium sulfat dibuat dengan mereaksikan bauksit dengan asam sulfat:
Al2O3 + 3 H2SO4 Al2(SO4)3 + 3 H2O

Asam sulfat juga memiliki berbagai kegunaan di industri kimia. Sebagai contoh, asam sulfat
merupakan katalis asam yang umumnya digunakan untuk mengubah sikloheksanonoksim
menjadi kaprolaktam, yang digunakan untuk membuat nilon. Ia juga digunakan untuk membuat
asam klorida dari garam melalui proses Mannheim. Banyak H2SO4 digunakan dalam pengilangan
minyak bumi, contohnya sebagai katalis untuk reaksi isobutana dengan isobutilena yang
menghasilkan isooktana.
[sunting] Siklus sulfur-iodin

Siklus sulfur-iodin merupakan sederet proses termokimia yang digunakan untuk mendapatkan
hidrogen. Ia terdiri dari tiga reaksi kimia yang keseluruhan reaktannya adalah air dan
keseluruhan produknya adalah hidrogen dan oksigen.
2 H2SO4 2 SO2 + 2 H2O

(830

+ O2

C)

I2 + SO2 + 2 H2O 2 HI
+ H2SO4

(120
C)

2 HI I2 + H2

(320
C)

Senyawa sulfur dan iodin didaur dan digunakan ulang. Proses ini bersifat endotermik dan
haruslah terjadi pada suhu yang tinggi. Siklus sulfur iodin sekarang ini sedang diteliti sebagai
metode yang praktis untuk mendapatkan hidrogen. Namun karena penggunaan asam korosif
yang pekat pada suhu yang tinggi, ia dapat menimbulkan risiko bahaya keselamatan yang besar
apabila proses ini dibangun dalam skala besar.
Pembuatan Soda Kue
A. Penemu
Para orang Mesir kuno menggunakan deposit alam natron, campuran sebagian
besar terdiri dari natrium karbonat dan natrium bikarbonat decahydrate. Yang natron
digunakan sebagai agen pembersih seperti sabun.
Pada tahun 1791, seorang kimiawan Perancis, Nicolas Leblanc, diproduksi natrium
bikarbonat seperti yang kita kenal sekarang. Pada tahun 1846 dua New York tukang roti, John
Dwight dan Austin Gereja, mendirikan pabrik pertama untuk mengembangkan baking soda dari
natrium karbonat dan karbon dioksida.
B. BahanBaku
Pada skala industri, natrium bikarbonat dapat diproduksi melalui reaksi antara
natrium karbonat, air dan gas karbon dioksida:
Na2CO3 + H2O + CO2 2NaHCO3
Selain itu, natrium bikarbonat dapat pula dihasilkan dari reaksi antara natrium
klorida (NaCl), ammonia (NH3) dan karbon dioksida (CO2).
Namun, sebagian besar produsen natrium bikarbonat lebih banyak menggunakan reaksi
pertama untuk menghasilkan natrium bikarbonat. Dengan proses ini, untuk menghasilkan 1 ton
natrium bikarbonat dibutuhkan sekitar 690 kg natrium karbonat, 300 kg karbon dioksida dan air
secukupnya.
C. Proses pembuatan dan reaksi kimia

NaHCO3 adalah terutama yang disiapkan oleh proses Solvay, yang merupakan reaksi
kalsium karbonat, natrium klorida, amonia, dan karbon dioksida dalam air. Ini diproduksi pada
skala sekitar 100.000 ton / tahun (data 2001).
NaHCO3dapat diperoleh dengan reaksi antarakarbon dioksidadengan
larutan natrium hidroksida. Reaksi awal menghasilkan natrium karbonat:
CO2 + 2 NaOH Na2 CO3 + H2 O
Lebih lanjut penambahan karbon dioksida menghasilkan natrium bikarbonat,
yang pada konsentrasi cukup tinggi akan mengendap larutan:
Na2 CO3 + CO2 + H2 O 2 NaHCO3
Jumlah komersial soda kue juga diproduksi oleh metode yang sama: soda abu,
ditambang dalam bentuk bijih trona, yang dilarutkan dalam air dan diperlakukan dengan karbon
dioksida. Natrium bikarbonat presipitat sebagai padat dari metode ini:
Na2 CO3 + CO2 + H2 O 2 NaHCO3
D. ManfaatNatrium bikarbonat digunakan dalam larutan sebagai antasid secara oral untuk
mengobati asam pencernaan dan mulas.[7] Ini juga dapat digunakan dalam bentuk lisan untuk
mengobati bentuk-bentuk kronis metabolik asidosis seperti gagal ginjal kronis dan asidosis
tubulus ginjal.Natrium bikarbonat mungkin juga berguna dalam kencing alkalinization untuk
pengobatan aspirin overdosis dan asam urat batu ginjal.
Natrium bikarbonat juga telah digunakan dalam pengobatan antidepresan trisiklik
overdosis. Ini juga dapat diterapkan topikal sebagai pasta, dengan tiga bagian soda kue untuk
satu bagian air, untuk mengurangi gigitan serangga.
Natrium bikarbonat juga digunakan sebagai bahan dalam beberapa pencuci mulut. Ia
bekerja sebagai pembersih mekanis pada gigi dan gusi, menetralkan produksi asam di mulut dan
juga sebagai antiseptik untuk membantu mencegah infeksi terjadi.

Anda mungkin juga menyukai