5-1
Bijih sulfida.
Bijih oksida.
5-2
Mineral
Rumus Kimia
Chalcopyrite
Cu FeS2
Tembaga
34,6%
Bornite
5 Cu S Fe2 S3
55,65%
Chalcocite
CuS
68.5%
Malachite
Cu CO3Cu
57,4%
Nattive Cupper
Cu
99,99%
Heterogenite
sehingga
unsur-unsur besi dan belerang dapat dipisahkan dan akan menghasilkan tembaga
blister. Tembaga blister masih mengandung sejumlah unsur-unsur besi, belerang,
seng, nikel, arsen, dsbnya, sehingga blister ini harus diproses ulang (refining)
yang pelaksanaannya dapat dilakukan pada reverberatory.
5-3
5-5
B. Jenis-Jenis Tembaga
Beberapa jenis perdagangan (cuplikan dari DIN 1708) .
Jenis tembaga dengan kandungan zat
asam
zat asam
: 8,9 gr/cm3
Titik lebur
Sifat-sifat
Penggunaan
Kekuatan tarik
: 200300 N/mm2.
5-6
5-7
2. Proses asam;
Pada proses ini bijih-bijih aluminium dilarutkan dalam larutan asam (H2S04,
HCl, dsb). Dari reaksi ini didapatkan garam Al2(SO4)3, Al2Cl3, dsb. Sehingga
unsur-unsur penghantar dapat dipisahkan. Setelah garam terpisah dari
pengantarnya, kemudiar logam dan garam tersebut dipisahkan.
Proses ini
dalam industri
2,7 gr/cm3
Titik lebur
660 OC
Sifat-sifat
Penggunaan
5-8
Kekuatan tarik
Diannealing : 70 N/mm2
0,55,6% Ni
3452% Fe
222% SiO2
46% Al2O3
0,81,8% Cu
2128% S
1,97% CaO
2,25% MgO
5-9
0,916% Ni
1214% Fe
3442% SiO2
1% Al2O3
0,01% Si
0,11,5% CaO
5,122% MgO
Setelah bijih-bijih mangalami proses pendahuluan yang meliputi crushing-
3 Fe O + Ni3S2 + 0,5 S2
2 FeS + Si O2
2 Fe O Si O2
Mate yang dihasilkan ini (masih mengandung lebih dari 60% Fe dan
selanjutnya mate yang masih dalam keadaan cair terus diproses lagi dalam
konvertor. Proses-proses konvertor diberikan bahan tambah silicon untuk
menetralkan oksida besi. Terak hasil konvertor ini masih mengandung nikel
yang cukup tinggi, sehingga terak ini biasanya diproses ulang untuk peleburan
(resmelting).
Proses selanjutnya, mate dipanggang untuk memishkan belerang.
3 Ni3S2 + 7O2 6 NiO + 4 S O2
Nikel oksid yang didapat dari pemanggangan, selanjutnya direduksi dengan
bahan tambah arang (charcoal), sehingga didapat logam nikel.
5-10
2. Proses Hydrometalurgy
Pada metode ini concentrat dileaching dengan larutan amonia di dalam
autoclave dengan tekanan kurang lebih 7 atm. Tembaga, nikel, dan cobalt larut
kedalam larutan amonia. Reaksi yang terjadi:
NiS + 2O2 + nNH2 6 Ni(NH3)nSO4
2-
5-11
Selanjutnya larutan berisi nikel dan kobalt ini diproses dalam autoclave dengan
hydrogen pada tekanan 15 atm dan temperatur 175225OC.
Ni(NH3)2SO4 + H2 Ni+ (NH4)2SO4
Sifat-sifat nikel secara umum dapat diuraikan sebagai berikut;
Rapat massa relatif
8,9 gr/cm3
Titik lebur
1450 OC
Kekuatan tarik
Kekerasan
: 8090 Brinnel
Sifat-sifat
Penggunaan
5-12
1,74 gr/cm3
Titik lebur
657 OC
Sifat-sifat
Penggunaan
Hemomorphite (Zn2SiO4H2O).
Destilasi (Pyrometallurgy).
Metode Elektrolisa (hydrometallurgy).
Sebelum proses destilasi, konsentrat terlebih dahulu dipanggang,
sementara untuk proses elektrolisa konsentrat didahului dengan proses leaching.
1. Pemanggangan
Bertujuan untuk memisahkan seng dari belerang, prinsipnya :
2 ZnS + 5 O2 2 ZnO + 2 SO4
5-14
5-15
: 7,1 gr/cm3
Titik lebur
: 420O C
Kekuatan tarik
dituang : 30 N/mm2
Jenis penggunaan
PbS, Cerusoite PbCO3 dan Anglisite PbSO5. Kadang-kadang bijih timah hitam
lebih banyak mengandung seng daripada timbel, sehingga disebut bijih seng
timbel.
Proses pemurnian timbel dapat dilakukan menjadi 3 macam:
1. Reduksi bijih timbel dengan besi sulfit.
Metode ini merupakan dasar peleburan (smelting proses). Di sini dihasilkan
timbel dan mate sulfida. Untuk mendapatkan timbel murni dapat dilakukan
dengan metode yang lain. Metode ini jarang digunakan karena cukup mahal
dan cukup rumit.
2. Reduksi antara timbel sulfida dan timbel sulfate/oxide.
Reduksi udara atau reduksi pemanggangan menghasilkan bentuk timbel dan
oksida belerang.
Sistem ini merupakan dasar peleburan (ore-hearth-smelting) yang digunakan
sejak jaman dahulu.
3. Reduksi oksida timbel dengan karbon atau karbon monoksida.
Dalam proses ini meliputi pengerjaan pendahuluan oksida timbel, timbel silikat
atau senyawa oksida lainnya dengan cara pemanggangan dan sintering.
Untuk metode 1 dan 2 di atas, peleburannya dilaksanakan pada dapur ore
hearth dan dapur tinggi (blast furnace). Sebelum konsentrat dilebur pada ore
hearth furnace, konsentrat tersebut harus dipanggang lebih dahulu pada blast
roasting. Dalam pemanggangan ini, sulfida terbakar dan membentuk sulfida
dioksida :
2PbS + 3O3 2 PbO + 2SO2 + 199,6 kkal
Proses pada ore-heart-smelting berlangsung pada temperatur 700-800OC
dan reaksi yang terjadi adalah :
PbS + 2SO2 + O2 2 PbSO4 + 183 kkal
Oksida yang terjadi dimulai dari permukaan partikel-partikel dan secara
perlahan-lahan masuk ke dalam. Interaksi yang terjadi antara oksida bagian dalam
partikel dan sulfat pada bagian permukaan menghasilkan timbel :
PbS + PbSO4 2 Pb + 2 SO2 - 100,2 kkal
2 PbO + PbS 3 Pb + SO2 - 56,1 kkal
5-17
: 11,3 gr/cm3
Titik lebur
: 328O C
Kekuatan tarik
: - 15 20 N/mm2
Sifat-sifat
Jenis penggunaan
5.8. Rangkuman
Logam bukan besi memiliki sifat-sifat yang unggul bila dibandingkan
dengan logam besi sehingga banyak digunakan sebagai logam pemadu pada
logam besi. Jenis-jenis logam bukan besi yang banyak digunakan dalam industri
adalah tembaga dan aluminium.Di dalam pengolahan bahan baku logam bukan
besi menjadi logam bukan besi (Aluminum, tembaga; nikel; timbel;
magnesium), memerlukan energi yang lebih besar sehingga harga dari logam
bukan besi dan paduannya lebih mahal dari logam besi. Penggunaan logam
bukan besi dewasa ini lebih banyak dalam bentuk paduan sehingga logam bukan
besi sudah dapat menggantikan peranan logam besi. Logam bukan besi, dibagi
atas logam ringan dan logam berat. Yang termasuk logam ringan adalah lithium,
kalium, natrium, rubidium, kalsium, magnesium, aluminium. Sedangkan yang
termasuk logam berat adalah tembaga, seng, timah, timbel.
5-18
5-19