Anda di halaman 1dari 16

PEMBUATAN &

MANFAAT UNSUR

Disusun Oleh Kelompok 4

Retno Jayanti
Krisdiyanti

Ayu Sangita
Sriwati
Siti Nurjanah
Desi Triyani
Nur Azizah
Tentang Besi

• Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi


dan jarang ditemukan dalam keadaan unsur
bebas. Besi banyak digunakan untuk kehidupan
manusia sehari-hari dan juga mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi. Besi adalah logam paling
melimpah nomor dua setelah setelah
alumunium. Bumi kita ini juga mengandung
unsur Besi. Selain itu, besi juga memiliki sifat
fisika dan sifat kimia
a. Pembuatan Besi

• Besi diolah dari bijihnya dalam suatu tungku yang disebut


tanur tiup (blast furnace). Tanur tiup berbentuk silinder
raksasa dengan tinggi 30 m atau lebih dan diameter bagian
tengah sekitar 8 m.

• Bahan yang digunakan pada pengolahan besi, selain bijih besi


adalah kokas (C) dan batu kapur (CaCO3). Kokas berfungsi
sebagai reduktor, sedangkan batu kapur berfungsi sebagai
fluks, yaitu bahan yang akan bereaksi dengan pengotor dalam
bijih besi dan memisahkan pengotor itu dalam bentuk cairan
kental yang disebut terak (slag). Komposisi bahan-bahan
tersebut bergantung pada pengotor dalam bijih besi. Bijih
besi mengandung pengotor, baik yang bersifat basa seperti
CaO, MgO, dan MnO. Akan tetapi, biasanya pengotor yang
bersifat asam lebih banyak, sehingga perlu ditambahkan
fluks yang bersifat basa, yaitu CaCO3.
Proses/reaksi yang terjadi pada pengolahan
besi scara garis besar sebagai berikut. Bijih
besi, kokas, dan batu kapur diumpankan
dari puncak tanur, sementara dari bagian
bawah ditiupkan udara panas. Kokas
terbakar pada bagian bawah tanur dengan
membebaskan kalor, sehingga suhu di
daerah itu dapat mencapai 2000⁰C.
• C(s) + O2(g) → CO2(g) + kalor
• Ketika bergerak naik, gas CO2 yang baru terbentuk itu
bereaksi lagi dengan kokas yang bergerak turun
membentuk CO.
• CO2(g) + C(s) → 2CO(g)
• Gas CO inilah yang akan mereduksi bijih besi secara
bertahap.
• (+3) (+3/+2) (+2) (0)
• Fe2O3 → Fe3O4 → FeO → Fe
• Tahap 1 : 3Fe2O3 +CO → 2Fe3O4 + CO2
• Tahap 2 : Fe3O4 +CO → 3FeO + CO2
• Tahap 3 : FeO + CO → Fe + CO2
• Reaksi totalnya dapat dituliskan sebagai berikut.
• Fe2O3(s) + 3CO(g) → 2Fe(l) + 3CO2(g)
Oleh karena suhu tanur sangat tinggi, besi yang terbentuk berupa
lelehan. Reaksi pembentukan terak yang menghilangkan pengotor
berlangsung sebagai berikut.

CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g) (800-900⁰C)


CaO(s) + SiO2(s) → CaSiO3(l) (1200⁰C)
3CaO(s) + P2O5(g) → Ca3(PO4)2(l) (1200⁰C)

Besi yang dihasilkan dari tanur tiup disebut besi gubal (pig
iron) atau besi kasar, mengandung kira-kira 95% besi, 3-
4% karbon, dan sisanya pengotor lain seperti Mn, Si,
dan P. Besi gubal bersifat keras tetapi rapuh. Pada
umumnya, sebagian besar besi gubal langsung diproses
untuk membuat baja. Sebagian lain dapat dialirkan ke
dalam cetakan sehingga diperoleh besi tuang (cast iron).
Besi tempa diperoleh dari besi gubal dengan mengurangi
kadar karbon. Besi tempa lebih lunak dan tidak rapuh.
b. Penggunaan Besi

Besi adalah logam yang paling luas dan paling banyak


penggunaannya, yaitu sekitar 14 kali total penggunaan semua
logam lainnya. Hal tersebut disebabkan tiga alasan berikut.
1. Bijih besi relatif melimpah dan tersebar di berbagai penjuru
dunia.
2. Pengolahan besi relatif mudah dan murah.
3. Sifat-sifat besi mudah dimodifikasi.

• Kegunaan utama dari besi adalah untuk membuat baja. Baja adalah istilah yang
digunakan untuk semua logam campur (aliase) dari besi. Jenis baja sangat beragam,
sehingga penggunaannya sanagt luas, mulai dari mainan anak-anak, perkakas dapur,
industri kendaraan, konstruksi bangunan, jembatan, rel kereta api, dan sebagainya.
Salah satu contoh baja yag paling terkenal adalah baja tahan karat (stainless steels),
yang merupakan paduan besi dengan kromium (14-18%) dan nikel (7-9%). Baja tahan
karat digunakan untuk membuat perkakas seperti gunting, obeng, dan kunci; perkakas
dapur seperti sendok, dan panic; dan sebagainya.
Besi juga bermacam-macam berikut
macam-macam besi :
Besi Tuang (cast iron)
- Diperoleh dengan cara mendinginkan besi kasar
yang diperoleh dari tanur, dengan memasukkannya
ke dalam cetakan yang tersedia. Tanur adalah
tempat pengolahan bijih besi menjadi logam besi.
- Besi tuang mengandung 2 – 4% karbon.
- Besi tuang bersifat keras mudah rapuh sehingga
banyak digunakan sebagai pipa leding dan radiator.
Besi Tempa (wrought iron)
• - Diperoleh dengan cara mengurangi karbon dari besi kasar
sampai kadar karbonnya 0,02%. Caranya besi dipanaskan
sehingga karbonnya teroksidasi menjadi CO2
• - Sifat besi tempa lebih lunak dibandingkan besi tuang, tetapi
lebih kuat.
• - Karena cukup lunak, maka ditempa menjadi peralatan,
seperti golok dan cangkul.
Baja
• - Mengandung karbon sebanyak 0,02%
• - Baja lebih keras dibandingkan besi tempa.
• - Dibuat dengan menambahkan logam lain seperti
nikel, krom, mangan, vanadium, molibden dan
wolfram sesuai dengan baja yang diinginkan.
a. Pembuatan Tembaga

• Bijih tembaga yang terpenting adalah kalkopirit


(CuFeS2). Sebenarnya tembaga mudah direduksi. Akan
tetapi, adanya besi dalam bijih tembaga membuat proses
pengolahan tembaga menjadi relatif sulit. Pengolahan
tembaga melalui beberapa tahap, yaitu flotasi,
pemanggangan, peleburan, pengubahan, dan elektrolisis.

• Pada umumnya, bijih tembaga hanya mengandung 0,5%


Cu. Melalui pengapungan dapat diperoleh bijih pekat
yang mengandung 20-40% Cu. Bijih pekat itu kemudian
dipanggang untuk mengubah besi sulfide menjadi besi
oksida, sedangkan tembaga tetap berupa sulfida.

4CuFeS2 + 9O2 → 2Cu2S + 2Fe2O3 + 6SO2


• Bijih yang sudah melalui pemanggangan kemudian dilebur
sehingga bahan tersebut mencair dan terpisah menjadi dua
lapisan. Lapisan bawah disebut “copper matte” yang
mengandung Cu2S dan besi cair, sedangkan lapisan atas
merupakan terak silikat yang antara lain mengandung
FeSiO3. Selanjutnya, “copper matte” dipindahkan ke dalam
tungku lain dan ditiupkan udara sehingga terjadi reaksi
redoks yang menghasilkan tembaga lepuh (blister copper).

2Cu2S + 3O2 → 2Cu2O + 2SO2


Cu2S + Cu2O → 2Cu + SO2

• Tembaga lepuh adalah tembaga yang mengandung


gelembung gas SO2 beku. Tembaga lepuh mengandung 98-
99% Cu dengan berbagai jenis pengotor seperti besi, zink,
perak, emas, dan platina.
• Pemurnian tembaga dilakukan dengan
elektrolisis. Tembaga lepuh digunakan sebagai
anode, sedangkan tembaga murni digunakan
sebagai katodenya. Elektrolit yang digunakan
adalah larutan CuSO4. Selama elektrolisis, Cu
dipindahkan dari anode ke katode. Dengan
menggunakan potensial tertentu, bahan pengotor
dapat terpisah.
b. Penggunaan Tembaga

Tembaga adalah logam yang berwarna kuning


merah dan tergolong logam yang kurang aktif.
Dalam udara lembab, tembaga terkorosi
secara perlahan-lahan. Mula-mula warnanya
menjadi cokelat karena terbentuknya lapisan
tipis CuO atau CuS. Lama kelamaan menjadi
berwarna hijau karena terbentuknya tembaga
karbonat basa, Cu2(OH)2CO3. Hal seperti itu
sering terlihat pada patung atau barang
kerajinan yang terbuat dari tembaga atau
perunggu.
Penggunaan utama tembaga adalah
untuk kabel listrik. Selain itu, tembaga
digunakan untuk membuat paduan
logam seperti perunggu (Cu + Sn) dan
kuningan (Cu + Zn). Perunggu banyak
digunakan untuk perhiasan, senjata
(seperti pisau dan tombak), lonceng,
dan alat musik. Perunggu berwarna
kuning cerah seperti emas, sehingga
banyak digunakan untuk perhiasan.
Timah, Kromium, dan Emas

• Timah adalah logam yang relatif lunak, berwarna putih


perak dan tahan karat. Timah terutama digunakan
untuk membuat kaleng kemasan, seperti untuk roti,
susu, cat, dan buah. Kegunaan lain dari timah adalah
untuk membuat logam campur, misalnya perunggu
(paduan timah, tembaga, dan zink) dan solder (paduan
timah dan timbel).

• Kromium adalah logam yang sangat mengkilap, keras


dan tahan karat. Lebih dari separo produksi kromium
digunakan dalam industri logam dan sekitar seperti
lainnya sebagai refraktori terutama karena
mempunyai titik leleh yang tinggi (1875⁰C) dan
koefisien muai yang tidak terlalu besar.
• Dalam industri logam, kromium terutama digunakan untuk
membuat paduan (aliase) dengan besi, nikel, dan kobalt.
Penambahan kromium memberikan kekuatan dan kekerasan
serta sifat tahan karat pada paduan logam. Baja tahan karat
(stainless steel) mengandung sekitar 14% kromium. Oleh
karena kekerasannya, paduan kromium dengan kobalt dan
tungsten (wolfram) digunakan untuk membuat mesin potong.
Kromium digunakan dalam membuat berbagai macam pernik
kendaraan bermotor karena sangat mengkilap.

• Emas tergolong logam mulia, berwarna kuning mengkilap, tahan


karat, mudah ditempa dan dapat diukur. Pada umumnya, emas
ditemukan sebagai unsur bebas. Emas mempunyai massa jenis
yang relatif besar, sehingga pemisahannya dilakukan dengan
mengayak. Butiran emas dapat dipisahkan dengan menggunakan
raksa. Emas selanjutnya dapat dipisahkan dengan pemanasan
sehingga raksa menguap dan dapat digunakan kembali.
Terima

Kasih

Anda mungkin juga menyukai