Anda di halaman 1dari 6

Bahan yang digunakan pada pengolahan besi, selain bijih besi adalah kokas (C) dan batu

kapur (CaCO3). Kokas berfungsi sebagai reduktor, sedangkan batu kapur berfungsi sebagai
fluks, yaitu bahan yang akan bereaksi dengan pengotor dalam bijih besi dan memisahkan
pengotor itu dalam bentuk cairan kental yang disebut terak (slag).

Komposisi bahan-bahan tersebut bergantung pada pengotor dalam bijih besi. Bijih besi
mengandung pengotor, baik yang bersifat asam seperti SiO2(pasir), Al2O3, dan P2O5,
maupun pengotor yang bersifat basa seperti CaO, MgO, dan MnO. Akan tetapi, biasanya
pengotor yang bersifat asam lebih banyak sehingga perlu ditambahkan fluks yang bersifat
basa, yaitu CaCO3.

Proses/reaksi yang terjadi pada pengolahan besi dalam garis besarnya adalah sebagai
berikut. Bijih besi, kokas, dan batu kapur diumpankan dari puncak tanur, sementara dari
bagian bawah ditiupkan udara panas. Kokas terbakar pada bagian bawah tanur dengan
membebaskan kalor sehingga suhu di daerah itu dapat mencapai 2000°C.

C(s) + O2(g) → CO2(g) + kalor

ketika bergerak naik, gas CO2 yang baru terbentuk itu bereaksi lagi dengan kokas yang
bergerak turun membentuk CO.

CO2(g) + C(s) → 2CO(g)

Gas CO inilah yang akan mereduksi bijih besi secara bertahap (lihat gambar):

(+3) (+3/+2) (+2) (0)

Fe2O3 → Fe3O4 → FeO → Fe

Reaksi totalnya dapat dituliskan sebagai berikut.

Fe2O3(s) + 3CO(g) → 2Fe(l) + 3CO2(g)

Oleh karena suhu tanur sangat tinggi, besi yang terbentuk berupa cairan. Reaksi
pembentukan terak yang menghilangkan pengotor adalah sebagai berikut.

CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g) (800 – 900°C)

CaO(s) + SiO2(s) → CaSiO3(l) (1200°C)

3CaO(s) + P2O5(g) → Ca3(PO4)2(l) (1200°C)

Reaksi yang menghasilkan pengotor yang larut dalam besi cair.

MnO + C → Mn + CO (14000C)

SiO2 + 2C → Si + 2CO (14000C)


P2O5 + 5C → 2P + 5CO (14000C)

Mn, Si, P, C, dan S larut dalam besi cair. Besi cair turun ke dasar tanur dan dikeluarkan
secara periodik. Adapun terak, karena massa jenisnya lebih kecil, mengapung di atas besi
cair itu. Lapisan terak sekaligus berfungsi melindungi besi cair dari oksidasi kembali. Terak
dikeluarkan dari saluran tersendiri dan dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan
jalan raya atau bahan pupuk.

Besi yang dihasilkan dari tanur tiup disebut besi gubal (pig iron) atau besi kasar,
mengandung kira-kira 95% besi, 3 – 4% karbon, dan sisanya pengotor lain seperti Mn, Si, P,
dan S. Besi gubal bersifat keras tetapi rapuh. Pada umumnya, sebagian besar besi gubal
langsung diproses untuk membuat baja. Sebagian lain dapat dialirkan ke dalam cetakan
sehingga diperoleh besi tuang (cast iron). Besi tempa diperoleh dari besi gubal dengan
mengurangi kadar karbon. Besi tempa lebih lunak dan tidak rapuh.
Memerlukan beberapa tahapan, antara lain :

a. Tahap kominisi

Membebaskan atau meliberasi mineral-mineral tembaga dari ikatan zat-zat pengotornya


dengan cara operasi peremukan dan penggerusan. Target dari Proses Pembuatan
Tembaga ini ialah ukuran partikel bijih yang bisa memperoleh tingkat recoveri maksimal
ketika tahap Konsentrasi Flotasi.

b. Tahab Konsentrasi Flotasi

Setelah ukurannya sesuai, dilanjutkan dengan tahap pemisahan mineral atau


konsentrasi.Memisahkan mineral-mineral Cu-Fe-S dan Cu-S pengotoran yang cukup efektif
dengan melakukan metode flotasi. Dengan menggunakan metode ini, bisa meningkatkan
kadar tembaga di konsentrat menjadi 30 %.

c. Tahap Matte Smelting

Masuk ketahap ini konsentrat tembaga dileburkan berupa lelehan matte. Proses peleburan
ini dalam keadaan oksidatif menghasilkan lelehan matte (sulfida yang kaya akan tembaga
serta sedikit mengandung besi) dan slag (lelehan dari campuran oksida besi dan oksida
logam pengotor serta fulk), gas buang. Tahap ini menghasilkan matte yang kandungan
tembaganya setara 45% sampai 75%.

d. Tahap Konversi Matte

Tahap Konversi Matte menjadi blister copper, melalui dioksidasi dan kandungan meningkat
menjadi 90 %.Concerter dihembuskan udara melewati sejumlah tuyeres yang terendam
dalam lelehan. Dalam proses ini ditambakanpula oksigen murni, silika sebagai fliks, revert
dan scrap. Slag yang akan dihasilkan memiliki senyawa besi –silika.

e. Tahap Fire refining,

proses ini biasa disebut pemurnian dilakukan dalam rotary-furnace, reverberatory-furnace,


heart-furnace yang bisa diteliti dengan 2 tahap. Tahap pertama, oksidasi selektif kepada
sulfur dan elemen pengotor. Tahap kedua, deoksidasi guna penurunan kandungan oksigen
dalam tembaga.

Tahap fire refining di atas sanggup memperoleh logam tembaga yang mempunyai
kandungan 99 %. Proses selanjutnya, melakukan pelarutan tembaga secara elektrokimia
melalui tembaga anode dan mengendapkannya kembali di permukaan katode. Mineral-
mineral pengotor yang terdapat pada tembaga anode mengapung ke permukaan dan tidak
mengendap. Proses Pembuatan Tembaga yang terakhir ini ialah tahapan Elektrorefining.
Nah apa sajakah jenis-jenis logam tersebut? Baca postingan di bawah ini!

1. Besi

Baca juga: Macam macam jenis plastik dan kodenya lengkap

Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (hasil tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan
manusia sehari-hari dalm tbel periodik, besi mempunyai symbol Fe dan memiliki omor atom 26. Besi juga
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

Besi merupakan logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu dikarenakan
beberapa hal seperti: Limpahan besi di kulit bumi cukup besar, Pengolahannya relatif mudah dan murah,
serta besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan serta mudah dimodifikasi.

Salah satu kelemahan besi adalah besi mudah mengalmi korosi. Korosi menimbulkan banyak kerugian
karena mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan yang berbahan besi dan baja.

2. Baja

Coba Agan pikirkan! Bagaimana menara Eifel di Paris Perancis bisa berdiri kokoh setinggi 300 meter dan
tetap dapat bertahan bertahun-tahun meskipun terkena hempasan angin kuat maupun gempa? Salah
satunya alsannya adalah disebabkan karena struktur dan bahan dasar bangunan yang kuat yaitu baja.
Tahukah Agan apa itu baja?
Baja atau disebut besi hitam biasanya digunakan sebagai komponen utama pada mesin, rangka mobil,
kapal, kereta, perkakas, senjata, dan sebagai rangka bangunan. Baja sebenarnya merupakan logam
paduan (alloy) antara logam besi (Fe) sebagai bahan utama dengan karbon (C) sekitar 0,2% hingga 2,1%.
Selain karbon dalam baja juga terkandung mangan (Mn), fosfor (P), sulfur (S), silicon (Si), dan sebagian
kecil oksigen (O), nitrogen (N), dan alumunium (Al). Peningkatan kualitas baja biasanya dilakukan dengan
penambahan nikel (Ni), krom (Cr), molybdenum (Mo), boron (B), titanium (Ti), vanadium (V), dan niobium
(Nb). Fungsi unsur karbon dalam baja adalah sebagai bahan pengeras dan meningkatkan kekuatan
tariknya sehingga dapat mencegah pergeseran atom-atom dalam logam baja. Hal ini disebabkan karena
karbon dapat mengisi ruang kosong antar atom besi pada ikatan logam sehingga lebih rapat dan keras.

3. Stainless steel (Baja tahan karat)

Baja adalah logam yang sangat kuat, tetapi baja akan menjadi rapuh karena terkena korosi. Guna
mencegah terjadinya korosi, biasanya pada baja akan ditambahkan dengan kromium (Cr) minimal 11%
dari total bahan. Penambahan kromium (Cr) akan membentuk lapisan yang keras pada permukaan baja
dan dikenal dengan stainless steel (baja tahan karat). Stainless steel ini banyak digunakan sebagai bahan
dalam pembuatan alat-alat dapur seperti kompor maupun, sendok, wajan,panic dan sebagai bahan dalam
pembuatan pagar.

4. Kromium

Kromium adalah logam yang memiliki lambing Cr. Kromium memiliki sifat berkilau, keras dan bewarna
perak
abu-abu dan tahan karat. Kromium biasanya digunakan untuk melapisi logam-logam lain seperti baja dan
menghasilkan logam baru yaitu stainless steel. Selain pelapis logam kromium juga digunakan sebagai
pelapis ornament-ornamen bangunan, komponen kendaraan dan pe;apis perhiasan yang terbuat dari
emas.

5. Seng (Zink)

Seng atau zink adalah logam yang dengan lambing Zn. Seng telah lama digunakan paling tidak sejak abad
ke-10 SM. Logam seng merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau dan bersifat
diamagnetik. Walaupun demikian seng yang kebanyakan di jual oleh pemilik took material tidak berkilau.
Seng memiliki karakteristik kurang padat dibandingkan besi dan memiliki struktur Kristal heksagonal.
Logam seng merupakan logam yang keras dan rapuh pada berbagai macam suhu dan dapat ditempa pada
suhu 100-150 derajat celcius. Seng juga lebih mampu menghantarkan listrik daripada logam-logam lainnya
dan seng memiliki titik lebur terendah diantara semua logam lainnya.

6. Galvanum (Baja Ringan)

Jika Agan melihat rumah yang sedang dibangun, adakalanya kamu melihat rangka atap berwarna putih
atau perak. Tahukah kamu apa itu? Rangka atap tersebut adalah baja ringan atau disebut galvanum.

Galvanum merupakan logam baja tipis yang dilapisi oleh campuran logam yang terdiri atas alumunium (Al)
sebanyak 55%, seng (Zn) sebanyak 43%, dan silicon (Si) sebanyak 1,6%. Jika dibandingkan dengan kayu
sebagai atap rumah material galvanum lebih ramah lingkungan, anti karat, dan memiliki ketahanan sangat
tinggi.

7. Perunggu

Perunggu merupakan logam campuran yang mengandung tembaga (Cu) sebagai komponen utamanya
dengan jenis logam lain seperti timah (Sn). Selain dengan timah logam lain yang dapat dicampurkan yaitu
mangan (Mn), aluminium (Al), fosfor (P), atau silikon (Si). Pada umumnya, dalam perunggu terkandung
tembaga sebesar 88% sedangkan 12% adalah timah.

Titik lebur dari perunggu beragam, tergantung dengan perbandingan komponen penyusunnya. Umumnya
perunggu memiliki titik lebur 950 C. Perunggu juga tidak dapat ditarik magnet. Tetapi, jika dalam
pembuatannya diberi unsur besi atau nikel maka juga dapat ditarik magnet. Perunggu ini lebih kuat dari
pada logam tembaga dan digunakan secara luas dalam industri. Perunggu juga tahan terhadap korosi
akibat air laut, sehingga perunggu banyak digunakan sebagai kincir kapal dan bagian lain dari kapal yang
berhubungan dengan air laut. Selain itu perunggu juga banyak digunakan pembuatan prasasti, alat musik
gong dan alat gamelan, serta digunakan untuk membuat medali.

8.Timah

Timah merupakan logam yang tidak mudah teroksidasi sehingga timah tahan dengan karat, biasanya
timah digunakan untu melapisi logam lainnya agar logam tersebut juga tahan terhadap karat. Timah
diperoleh dari mineral kasiterit yang terbentuk sebagai oksida.

9. Tembaga

Tembaga merupakan unsure kimia logam yang memiliki lambing Cu. Tembaga merupan konduktor yang
mengalirkan listrik dan panas dengan baik oleh karena itu tembaga merupakan logam yang digunakan
untuk membuat isi kabel. Tembaga murni memiliki sifat halus dan lunak serta bewarna jingga kemerahan.
Biasanya tembaga akan dicampur dengan timah untuk membuat logam perunggu.

10. Kuningan
Kuningan merupakan logam paduan antara tembaga (Cu) dan seng (Zn). Perbandingan antara tembaga
dan seng beragam, tergantung dengan karakteristik kuningan yang ingin dihasilkan. Namun, umumnya
kadar tembaga antara 60-90% dari massa total. Kuningan banyak digunakan sebagai dekorasi karena
memiliki warna yang cerah seperti emas. Selain itu kuningan juga banyak digunakan sebagai bahan dalam
membuat alat-alat rumah tangga dan alat musik seperti terompet dan snar drum.
Tahukah Agan bahwa kandungan tembaga dalam kuningan mampu membunuh bakteri seperti
Staphylococcus aureus, E. coli, dan Pseudomonas aeruginosa dalam waktu beberapa menit hingga
beberapa jam setelah menempel. Tembaga ini dapat membunuh mikroorganisme tersebut dengan
beberapa mekanisme, antara lain: merusak struktur membran sel bakteri sehingga bakteri dapat mati,
menganggu keseimbangan ion dalam bakteri, mengganggu tekanan osmosis, dan membentuk senyawa
hidrogen peroksida (H2O2) pada membran bakteri.

11. Kobalt

Kobalt merupakan logam yang bewarna abu-abu perak yang eras dan berkilau yang memiliki lambing Co
dan nomor atom 27 yang biasa digunakan pada kertas perak dan kawat.

12. Nikel

Nikel merupakan unsure kimia logam dengan lambing Ni.Nikel adalah logam yang memilki sifat tahan
karat. Nikel murni bersifat lembek, tetapi bila dipadukan dengan besi dan, krom dan logam lainnya maka
dapat membentuk baja yang keras dan tahan karat.

Anda mungkin juga menyukai