PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berbagai jenis bahan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri.
Penggunaannya pun sangat bergantung pada sifat-sifat dari bahan tersebut. Di samping
bermanfaat, beberapa unsur atau senyawa juga dapat bersifat racun bagi kesehatan atau
lingkungan. Pada awalnya, unsur hanya digolongkan menjadi logam dan nonlogam. Hal inilah
yang dikemukakan oleh Lavoisier. Hingga saat ini diketahui terdapat kurang lebih 118 unsur di
dunia.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui sifat-sifat dan cara pengolahan dari berbagai
unsur dan senyawa, sehingga kita dapat menggunakannya secara optimal dan mengurangi
B. TUJUAN PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan penulis dalam penulisan makalah ini adalah :
Materi bahan teknik listrik, dimana penulis berusaha memperoleh kerangka isi dengan buku yang
PEMBAHASAN
Logam ferro adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur karbon dengan besi.
Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai sifat yang berbeda dengan besi dan
Logam ferro terdiri dari komposisi kimia yang sederhana antara besi dan karbon. Masuknya
Contoh dari logam yang sudah memiliki sifat-sifat penggunaan teknis tertentu dan dapat
diperoleh dalam jumlah yang cukup adalah besi, tembaga, seng, timah, timbel nikel, aluminium,
magnesium. Kemudian tampil logam-logam lain bagi penggunaan khusus dan paduan, seperti
emas, perak, platina, iridium, wolfram, tantal, molybdenum, titanium, vokalt, anti monium
c. Keras (tahan terhadap goresan, potongan atau keausan), kenyal (tahan patah bila dibentang),
kuat (tahan terhadap benturan, pukulan martil), dan liat (dapat ditarik).
Yang dimaksud besi dalam bidang keteknisan adalah besi teknis, bukan besi murni, karena besi
murni (Fe) tidak memenuhi pernyataan teknik, persyaratan teknik adalah kekuatan bahan,
keuletan, dan ketertahanan terhadap pengaruh luar (korosi, aus, bahan kimia, suhu tinggi dan
sebagainya).
Besi teknis selalu tercampur dengan unsure-unsur lain misalnya karbon (C), silicon (Si), mangan
(Mn), Fosfor (P), dan belerang (S). Unsur-unsur tersebut harus dalam kadar tertentu, sesuai
dengan sifat-sifat yang dikehendaki, secara garis besar besi teknik terbagi menjadi :
a) Besi kasar : kadar karbon lebih besar dari 3,5%, tidak dapat
ditempa.
b) Besi : kadar karbon lebih besar dari 2,5%, tidak dapat ditempa.
a) Besi Tuang
Besi tuang adalah satu material penting dalam permesinan. Karbon (C) dan silikon (Si) adalah
unsur paduan utama, dengan jumlah masing-masing berkisar 2,1-4% berat dan 1 sampai 3%
berat. Besi paduan dengan konten karbon yang kurang dari itu dikenal sebagai baja. Konon suhu
lelehnya berkorelasi, biasanya mulai dari 1150 sampai 1200 °C (2102 ke 2192 °F), atau sekitar
300 ° C (572 ° F) lebih rendah dari titik leleh besi murni.
Besi tuang cenderung rapuh, kecuali untuk besi tuang yang ditempa. Dengan titik leleh relatif
rendah, fluiditas yang baik, castability mesin yang sangat baik, ketahanan terhadap deformasi
dan ketahanan aus, besi tuang telah menjadi bahan rekayasa dengan berbagai aplikasi dan
digunakan dalam pipa, mesin dan suku cadang industri otomotif, seperti kepala silinder, blok
silinder dan rumah gearbox. Hal ini tahan terhadap perusakan dan melemahnya oleh oksidasi
(karat).
Karena besi tuang relatif rapuh, tidak cocok untuk tujuan di mana tepi yang tajam atau
fleksibilitas yang diperlukan. Besi tuang kuat di bawah kompresi, tapi tidak di bawah
ketegangan. Apakah kalian tahu kalau besi tuang pertama kali ditemukan di Cina pada abad ke 4
SM. Dan dituangkan ke dalam cetakan untuk membuat mata bajak dan pot serta senjata dan
pagoda.
Di barat, baru dibuat pada abad ke-14 akhir, termasuk yang paling awal menggunakan bahan ini
adalah pembuatan meriam. Dalam prakteknya di bengkel-bengkel bubut, besi tuang banyak
digunakan mereparasi rumah-rumah bearing yang rusak, setting klep dan lain-lain. Bahan besi
tuang banyak tersedia di toko bahan dalam bentuk boring dengan diameter bervariasi.
Komposisinya yaitu campuran besi dan karbon. Kadar karbon sekitar 40%, sifatnya rapuh tidak
dapat ditempa, baik untuk dituang, liat dalam pemadatan, lemah dalam tegangan. Digunakan
untuk membuat alas mesin, meja perata, badan ragum, bagian-bagian mesin robot, blok slinder,
dan cincin torak.
b) Besi Tempa
Komposisi besi terdiri dari 99% besi murni, sifat dapat ditempa, liat, dan tidak dapat dituang.
Besi tempa antara lain dapat digunakan untuk membuat rantai jangkar, kait keran, dan landasan
kerja plat. Fasa besi tempa berupa ferit (alpha), didalamnya terdapat sisa terak yang masih
terperangkap. Terak tersebut banyak mengandung silikat (silikon oksida), bentuknya menyerupai
fiber (cukup kuat). Sifat dari besi tempa ini Ulet dan cukup kuat. Contoh komposisi dari besi
tempa :
- Carbon : 0.06%
- Mangaan : 0.045%
- Silicon : 0.101%
- Phospor : 0.068%
- Sulfur (belerang) : 0.009%
- Terak (dalan berat) : 1.97%
Besi tempa digunakan pada bangunan kereta api, bangunan kapal laut, industri minyak, tujuan
arsitektur, perlengkapan pertanian, dll. Umumnya, pembuatan dari besi tempa ini menggunakan
dapur puddle (dapur aduk
c) Baja Karbon
Baja karbon adalah bentuk paling umum dari baja karena harganya yang relatif rendah sementara
itu memberikan sifat material yang dapat diterima untuk banyak aplikasi. Baja karbon berisi
sekitar 0,05-0,15% karbon dan baja ringan mengandung 0,16-0,29% karbon sehingga mudah
dibentuk dan ulet, tetapi tidak dapat dikeraskan dengan perlakuan panas. Baja karbon ini
memiliki kekuatan tarik relatif rendah, tetapi murah dan lunak. Kekerasan permukaan dapat
ditingkatkan melalui karburasi.
Hal ini sering digunakan ketika jumlah besar dari baja yang diperlukan, misalnya sebagai baja
struktur bangunan. Kepadatan baja karbon adalah sekitar 7,85 g/cm3 (7850 kg/m3 atau 0.284
lb/in3) [4] dan modulus Young adalah 210 GPa (30.000.000 psi).
Demikian pula daya hantar panasnya juga tinggi; dan tahan karat.
50 350
60 415
70 485
80 550
100 690
120 830
140 970
Alimunium
Produk Wrough
1xxx Al murni: 99,00%
2xxx Al+Cu
3xxx Al+Mn
4xxx Al+Si
5xxx Al+Mg
6xxx Al+Mg+Si
7xxx Al+Zn
8xxx Al+unsur lain
Paduan magnesium:
produk wrough dan cor
Paduan Komposisi (%) Kondisi Pembentukkan
Al Zn Mn Zr
AZ31B 3,0 1,0 0,2 F H24 Ekstrusi lembaran &
pelat
AZ80A 8,5 0,5 0,2 T5 Ekstrusi & tempa
HK31A 0,7 H24 Lembaran & pelat
ZK60A 5,7 0,55 T5 Ekstrusi & tempa
.Contoh komposisi dari besi tempa :
- Carbon : 0.06%
- Mangaan : 0.045%
- Silicon : 0.101%
- Phospor : 0.068%
- Sulfur (belerang) : 0.009%
- Terak (dalan berat) : 1.97%
logam berat : nikel, seng, tembaga, timah putih dan timah hitam
logam berat : nikel, seng, tembaga, timah putih dan timah hitam
Baja kabon tinggi adalah campuran antara besi dan karbon 0,7 – 1,5 %
Sifatnya dapat ditempa dan disepuh. Baja karbon tinggi, utk mata pahat, kabel, kawat musik,
pegas.
Baja karbon sedang adalah campuran antara besi dan karbon 0,4 – 0,6 %.Banyak digunakan u/
membuat rel kereta api, poros, atau untuk membuat alat pertanian.
Baja karbon rendah: C<0,3%, utk baut, mur, lembaran, pelat, tabung, pipa, komponen mesin
berkekuatan rendah.
Logam Non-Ferro) ialah jenis logam yang secara kimiawi tidak memiliki unsur besi
atau Ferro (Fe), oleh karena itu logam jenis ini disebut sebagai logam bukan Besi (non Ferro).
Beberapa dari jenis logam ini telah disebutkan dimana termasuk logam yang banyak dan umum
digunakan baik secara murni maupun sebagai unsur paduan. Dengan semakin berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam pengolahan bahan logam, menjadikan semua
jenis logam digunakan secara luas dengan berbagai alasan, mutu produk yang semakin
Logam non Ferro ini terdapat dalam berbagai jenis dan masing-masing memiliki sifat dan
karakteristik yang berbeda secara spesifik antara logam yang satu dengan logam yang lainnya.
Keberagaman sifat dan karakteristik dari logam Non Ferro ini memungkinkan pemakaian secara
luas baik digunakan secara murni atau pun dipadukan antara logam non ferro bahkan dengan
logam Ferro untuk mendapatkan suatu sifat yang baru yang berbeda dari sifat asalnya.
Logam non ferro yang sering digunakan dalam teknik elektro antara lain sebagai berikut;
A. Seng
• Pemurnian Jenis logam ini diperoleh secara elektrolitis dari bahan oksida seng (ZnO).
• Warnanya abu-abu muda dengan titik cair 419°C dan titik didih 906°C.
• Dipakai sebagai pelindung dari karat, karena lebih tahan terhadap karat daripada besi.
• Pelapisan dengan seng dilakukan dengan cara galvanis seperti pada tembaga. Seng
juga mudah dituang, dan sering dipakai sebagai pencampur bahan lain yang sukar
• Dalam teknik listrik seng banyak dipakai untuk bahan selongsonng elemen kering
yang rata atau bergelombang. Juga dalam bentuk kawat dan tuangan dalam bentuk balok.
B. Timah Hitam
• Timah hitam terkenal dengan nama timbel. Berat jenis timbel 11,4 dan tahanan jenis
0,94.
• Logam ini lunak, dapat dicetak dengan cara dicairkan. Titik cair timbel 325°C. Titik
• Dalam Teknik Listrik timbel dipakai sebaga pelindung untuk kabel listrik dalam tanah
• Tima Hitam memiliki sifat yang tahan air dan tahan air garam maka kabel yang
• Tetapi kabel menjadi terlalu berat dan mudah terluka/tergores karena sifat lunaknya.
Selain itu timbel kurang tahan terhadap getaran. Karena getaran, timbel dapat menjadi
• Oleh sebab itu pemasangan kabel berbalut timbel hendaknya dijauhkan dari tempat
yang banyak getaran , (misalnya dekat rel kereta api, jembatan, dan sebagainya).
• Timbel juga tidak tahan terhadap asam cuka, asam sendawa, dan kapur. Adonan beton
yang masih basah juga merusak timbel, maka kabel berbalut timbel yang dipasang pada
kutub aki, penghubung sel-sel aki, dan sebagainya. Timbel yang dicampur timah putih
• Untuk memperoleh kekuatan mekanis yang lebih baik sebagai pembalut kabel, maka
• Timbel mengandung racun, maka setelah bekerja dengan timbel tangan harus dicuci
C. Timah Putih
• Timah putih biasa disebut dengan timah. Keadaannya hampir sama dengan timbel.
• Tima putih titik cairnya lebih rendah dari timbel, yaitu 232°C. Berat jenis 7,3 tahanan
jenis 0,15 ohm mm^2/m,. Timah tidak beracun seperti halnya timbel dan dipakai sebagai
• Sebagai bahan mentah timah diperdagangkan, dituang dalam bentuk balok, sebagai
barang setengah jadi, dibuat pelat yang sangat tipis (kurang dari 0,2 mm) dengan nama
staniol. Dan yang lebih tipis lagi dengan nama fuli timah.
• Dalam teknik listrik, timah banyak dipakai sebagai pelapis tembaga pada hantaran
• Karena sifatnya yang lunak, kalau ditekan oleh ring pada pengerasan mur atau sekrup,
timah dapat betul-betul rata sehingga hubungan (kontak) menjadi betul-betul baik,
mengurangi tahanan dan meniadakan bunga api (missal pada sepatu kabel, kontak
• Pelat-pelat tipis dipakai pada kapasitor. Kegunaan lain dari timah adalah sebagai bahan
D. Tembaga
• Tembaga adalah bahan tambang yang diketemukan sebagai bijih tembaga yang masih
bersenyawa dengan zat asam, asam belerang atau bersenyawa dengan kedua zat tersebut.
• Dalam bijih tembaga juga terkandung batu-batu. Tembaga terdapat di Amerika Utara,
• Oleh karena itu tembaga juga dipakai untuk kelengkapan bahan radiator, ketel, dan alat
dipikirkan. Bahan pengganti yang agak mendekati adalah alumunium (Al). Akan tetapi
daya hantar listrik maupun daya hantar panas dari alumunium lebih rendah dibandingkan
tembaga.
• Titik cair tembaga adalah 1083° Celcius, titik didihnya 2593° Celcius, massa jenis 8,9,
kawat listrik (kereta listrik, dan sebagainya), unsur hantaran listrik di atas tanah, hantaran
E. Alumunium
• Logam ini sangat diperlukan dalam pembuatan kapal terbang, mobil, motor, dan dalam
teknik listrik.
• Alumunium diperoleh dari boksit yang didapat di Suriname, di Amerika utara dan
negara-negara lain. Selain boksit, alumunium juga diperoleh dari kriolit yang berasal dari
F. Logam Mulia
Logam yang termasuk dalam logam mulia antara lain sebagai berikut;
a. Perak
• Perak terdapat dalam campuran logam-logam lain, misalnya timbel, timah atau seng.
• Setelah melalui proses pemurnian dapat diperoleh perak murni. Logam ini lunak, ulet
• Titik cairnya di bawah titik cair tembaga, yaitu 960°C, berat jenis 10,5 dan tahanan
jenis perak 0,016° Ohm mm2/m. Berarti daya hantar listriknya lebih dari tembaga. Perak
• Harganya mahal maka pemakaiannya dalam teknik listrik untuk hal-hal yang khusus
dan penting saja. Misalnya, untuk kumparan pengukur. Pesawat ini membutuhkan
ketelitian dan ruangan sempit sehingga membutuhkan penghantar dengan daya hantar
• Perak dapat dibuat kawat dengan ukuran yang sangat lembut, yang disebut benang
perak.
• Dalam teknik listrik perak banyak dipergunakan juga sebagai pengaman lebur/fuse.
Dan untuk titik-titik kontak. Pemasangannya mudah karena perak mudah cair dan mudah
dipatrikan pada logam lain, misalnya besi, tembagadan sebagainya. Perak juga tidak
berkarat.
b. Emas
dikerjakan secara kimia. Emas murni sangat lunak. Kekerasannya dapat dipertinggi
besarnya karat.
• Emas murni dinyatakan sebagai 24 karat. Emas 22 karat berarti dalam 24 bagian ada
• Warnanya kuning mengkilat. Berat jenis 19,3. Titik cair 1063°C. Karena mahalnya,
c. Platina
• Platina merupakan bahan yang tidak berkarat, dapat ditempa, regang, tetapi sukar
Pemurnian platina dilakukan secara kimia. Platina dapat ditarik menjadi kawat halus dan
• Platina dipakai dalam laboratorium, untuk unsur pemanas tungku-tungku listrik bila
• Pemakaian platina dalam teknik listrik antara lain untuk peralatan laboratorium yang
tahan karat, kisi tabung radio yang khusus dan sebagainya. Hampir kesemuanya itu untuk
• Untuk dipakai secara umum platina terlalu mahal dan bahan lain sebagai penggantinya
cukup banyak.
B. KLASIFIKASI I LOGAM
Ikatan logam pada unsur golongan utama relatif lebih lemah dibandingkan dengan
dengan unsur golongan transisi. Contohnya kristal besi lebih kuat dibandingkan dengan kristal
logam magnesium.
2. sAlloy terbentuk apabila leburan dua atau lebih macam logam dicampur atau leburan suatu
logam dicampur dengan unsur-unsur nonlogam yang campuran tersebut tidak saling bereaksi
Alloy dibagi menjadi dua macam yaitu alloy selitan dan alloy substitusi. Disebut alloy
selitan bila jari-jari atom unsur yang dipadukan sama atau lebih kecil dari jari-jari atom
logam. Sedangkan alloy substitusi terbentuk apabila jari-jari unsur yang dipadukan lebih besar
KESIMPULAN
Bahan-bahan Logam
Logam dikenal dapat digolongkan dalam dua bagian, yaitu:
Logam besi (ferro) terdiri dari:
Baja, baja tuang, dan paduan besi.
logam non ferro dapat dikolompokkan menjadi:
1. logam berat
2. logam ringan
Logam besi
• Baja karbon
• Baja paduan
• Baja pekakas & dies
• Baja tahan karat
• Besi tuang
Baja karbon
• Menurut kadungan C
– Baja karbon rendah: C<0,3%, utk baut, mur, lembaran, pelat, tabung, pipa,
komponen mesin berkekuatan rendah
– Baja karbon menengah: 0,3%<C<0,6%, utk roda gigi, axle, batang
penghubung, crankshaft, rel, komponen utk mesin pengerjaan logam
– Baja karbon tinggi: 0,6%<C<1,0%, utk mata pahat, kabel, kawat musik, pegas
• Pengerasan presipitasi
– Mengandung Cr, Ni, Cu, Al, Ti, & Mo
– Bersifat tahan korosi, ulet & berkekuatan tinggi pada suhu tinggi
– Utk komponen struktur pesawat & pesawat ruang angkasa
• Struktur Duplek
– Campuran austenit & ferrit
– Utk komponen penukar panas & pembersih air
Logam Bukan Besi
Logam & paduan bukan besi
Logam biasa: Al, Cu, Mg
Logam/paduan tahan suhu tinggi: W, Ta, Mo
Aplikasi utk
Ketahanan korosi
Konduktifitas panas $ listrik tinggi
Kerapatan rendah
Mudah dipabrikasi
Cth.
Al utk pesawat terbang, peralatan masak
Cu utk kawat listrik, pipa air
Zn utk karburator
Ti utk sudu turbin mesinjet
Ta utk mesin roket