Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berbagai jenis bahan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri.

Penggunaannya pun sangat bergantung pada sifat-sifat dari bahan tersebut. Di samping

bermanfaat, beberapa unsur atau senyawa juga dapat bersifat racun bagi kesehatan atau

lingkungan. Pada awalnya, unsur hanya digolongkan menjadi logam dan nonlogam. Hal inilah

yang dikemukakan oleh Lavoisier. Hingga saat ini diketahui terdapat kurang lebih 118 unsur di

dunia.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui sifat-sifat dan cara pengolahan dari berbagai

unsur dan senyawa, sehingga kita dapat menggunakannya secara optimal dan mengurangi

dampak negatif dari penggunaan unsur logam dan nonlogam tersebut.

B. TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk :

2. Menyampaikan definisi logam dan non logam

3. Menyampaikan jenis-jenis logam dan klasifikasi logam

4. Menyampaikan sifat-sifat logam

5. Menyampaikan kegunaan logam


C. METODE PENULISAN

Metode penulisan yang digunakan penulis dalam penulisan makalah ini adalah :

Materi bahan teknik listrik, dimana penulis berusaha memperoleh kerangka isi dengan buku yang

relevan. Dan mengkutip refrensi dari google.


BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Logam (Ferro)

Logam ferro adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur karbon dengan besi.

Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai sifat yang berbeda dengan besi dan

karbon maka dicampur dengan bermacam logam lainnya.

Logam ferro terdiri dari komposisi kimia yang sederhana antara besi dan karbon. Masuknya

karbon ke dalam besi dengan berbagai cara.

Contoh dari logam yang sudah memiliki sifat-sifat penggunaan teknis tertentu dan dapat

diperoleh dalam jumlah yang cukup adalah besi, tembaga, seng, timah, timbel nikel, aluminium,

magnesium. Kemudian tampil logam-logam lain bagi penggunaan khusus dan paduan, seperti

emas, perak, platina, iridium, wolfram, tantal, molybdenum, titanium, vokalt, anti monium

(metaloid), khrom, vanadium, beryllium, dan lain-lain.

Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat, yaitu :

a. Dapat ditempa dan diubah bentuk

b. Penghantar panas dan listrik

c. Keras (tahan terhadap goresan, potongan atau keausan), kenyal (tahan patah bila dibentang),

kuat (tahan terhadap benturan, pukulan martil), dan liat (dapat ditarik).

Yang dimaksud besi dalam bidang keteknisan adalah besi teknis, bukan besi murni, karena besi

murni (Fe) tidak memenuhi pernyataan teknik, persyaratan teknik adalah kekuatan bahan,

keuletan, dan ketertahanan terhadap pengaruh luar (korosi, aus, bahan kimia, suhu tinggi dan

sebagainya).
Besi teknis selalu tercampur dengan unsure-unsur lain misalnya karbon (C), silicon (Si), mangan

(Mn), Fosfor (P), dan belerang (S). Unsur-unsur tersebut harus dalam kadar tertentu, sesuai

dengan sifat-sifat yang dikehendaki, secara garis besar besi teknik terbagi menjadi :

a) Besi kasar : kadar karbon lebih besar dari 3,5%, tidak dapat

ditempa.

b) Besi : kadar karbon lebih besar dari 2,5%, tidak dapat ditempa.

c) Baja : kadar karbon kurang dari 1,7%, dapat ditempa.

logam ferro memiliki beberapa jenis antara laina sebagai berikut;

a) Besi Tuang

Besi tuang adalah satu material penting dalam permesinan. Karbon (C) dan silikon (Si) adalah
unsur paduan utama, dengan jumlah masing-masing berkisar 2,1-4% berat dan 1 sampai 3%
berat. Besi paduan dengan konten karbon yang kurang dari itu dikenal sebagai baja. Konon suhu
lelehnya berkorelasi, biasanya mulai dari 1150 sampai 1200 °C (2102 ke 2192 °F), atau sekitar
300 ° C (572 ° F) lebih rendah dari titik leleh besi murni.
Besi tuang cenderung rapuh, kecuali untuk besi tuang yang ditempa. Dengan titik leleh relatif
rendah, fluiditas yang baik, castability mesin yang sangat baik, ketahanan terhadap deformasi
dan ketahanan aus, besi tuang telah menjadi bahan rekayasa dengan berbagai aplikasi dan
digunakan dalam pipa, mesin dan suku cadang industri otomotif, seperti kepala silinder, blok
silinder dan rumah gearbox. Hal ini tahan terhadap perusakan dan melemahnya oleh oksidasi
(karat).
Karena besi tuang relatif rapuh, tidak cocok untuk tujuan di mana tepi yang tajam atau
fleksibilitas yang diperlukan. Besi tuang kuat di bawah kompresi, tapi tidak di bawah
ketegangan. Apakah kalian tahu kalau besi tuang pertama kali ditemukan di Cina pada abad ke 4
SM. Dan dituangkan ke dalam cetakan untuk membuat mata bajak dan pot serta senjata dan
pagoda.
Di barat, baru dibuat pada abad ke-14 akhir, termasuk yang paling awal menggunakan bahan ini
adalah pembuatan meriam. Dalam prakteknya di bengkel-bengkel bubut, besi tuang banyak
digunakan mereparasi rumah-rumah bearing yang rusak, setting klep dan lain-lain. Bahan besi
tuang banyak tersedia di toko bahan dalam bentuk boring dengan diameter bervariasi.
Komposisinya yaitu campuran besi dan karbon. Kadar karbon sekitar 40%, sifatnya rapuh tidak
dapat ditempa, baik untuk dituang, liat dalam pemadatan, lemah dalam tegangan. Digunakan
untuk membuat alas mesin, meja perata, badan ragum, bagian-bagian mesin robot, blok slinder,
dan cincin torak.
b) Besi Tempa
Komposisi besi terdiri dari 99% besi murni, sifat dapat ditempa, liat, dan tidak dapat dituang.
Besi tempa antara lain dapat digunakan untuk membuat rantai jangkar, kait keran, dan landasan
kerja plat. Fasa besi tempa berupa ferit (alpha), didalamnya terdapat sisa terak yang masih
terperangkap. Terak tersebut banyak mengandung silikat (silikon oksida), bentuknya menyerupai
fiber (cukup kuat). Sifat dari besi tempa ini Ulet dan cukup kuat. Contoh komposisi dari besi
tempa :
- Carbon : 0.06%
- Mangaan : 0.045%
- Silicon : 0.101%
- Phospor : 0.068%
- Sulfur (belerang) : 0.009%
- Terak (dalan berat) : 1.97%
Besi tempa digunakan pada bangunan kereta api, bangunan kapal laut, industri minyak, tujuan
arsitektur, perlengkapan pertanian, dll. Umumnya, pembuatan dari besi tempa ini menggunakan
dapur puddle (dapur aduk
c) Baja Karbon
Baja karbon adalah bentuk paling umum dari baja karena harganya yang relatif rendah sementara
itu memberikan sifat material yang dapat diterima untuk banyak aplikasi. Baja karbon berisi
sekitar 0,05-0,15% karbon dan baja ringan mengandung 0,16-0,29% karbon sehingga mudah
dibentuk dan ulet, tetapi tidak dapat dikeraskan dengan perlakuan panas. Baja karbon ini
memiliki kekuatan tarik relatif rendah, tetapi murah dan lunak. Kekerasan permukaan dapat
ditingkatkan melalui karburasi.
Hal ini sering digunakan ketika jumlah besar dari baja yang diperlukan, misalnya sebagai baja
struktur bangunan. Kepadatan baja karbon adalah sekitar 7,85 g/cm3 (7850 kg/m3 atau 0.284
lb/in3) [4] dan modulus Young adalah 210 GPa (30.000.000 psi).
Demikian pula daya hantar panasnya juga tinggi; dan tahan karat.

1. logam besi (ferro) dan

1. logam non ferro

Kekuatan luluh Komposis kimia Deoksidasi


3
10 Psi MPa

35 240 S = kualitas struktur F = kill + kontrol S


X = paduan rendah K = kill
40 275 W = weathering O = bukan kill
D = fasa ganda
45 310

50 350

60 415

70 485

80 550
100 690

120 830

140 970

Alimunium
Produk Wrough
1xxx Al murni: 99,00%
2xxx Al+Cu
3xxx Al+Mn
4xxx Al+Si
5xxx Al+Mg
6xxx Al+Mg+Si
7xxx Al+Zn
8xxx Al+unsur lain

1xx.x Al murni: 99,00%


2xx.x Al+Cu
3xx.x Al+Si, Cu, Mg
4xx.x Al+Si
5xx.x Al+Mg
6xx.x Tidak digunakan
7xx.x Al+Zn
8xx.x Al+Pb
Alimunium
Produk Cor
F Hasil pabrikasi (pengerjaan
dingin atau panas atau cor)
O Proses anil (hasil
pengerjaan dingin atau
panas atau cor)
H Pengerjaan regangan
melalui pengerjaan dingin
(utk produk wrough)
T Perlakuan panas

Paduan magnesium:
produk wrough dan cor
Paduan Komposisi (%) Kondisi Pembentukkan
Al Zn Mn Zr
AZ31B 3,0 1,0 0,2 F H24 Ekstrusi lembaran &
pelat
AZ80A 8,5 0,5 0,2 T5 Ekstrusi & tempa
HK31A 0,7 H24 Lembaran & pelat
ZK60A 5,7 0,55 T5 Ekstrusi & tempa
 .Contoh komposisi dari besi tempa :
- Carbon : 0.06%
- Mangaan : 0.045%
- Silicon : 0.101%
- Phospor : 0.068%
- Sulfur (belerang) : 0.009%
- Terak (dalan berat) : 1.97%

 logam berat : nikel, seng, tembaga, timah putih dan timah hitam

 logam mulia/murni : emas, perak, platina

 logam ringan : alumunium, barium, kalsium

 logam refraktori/tahan api : Molibdenum , titanium, wolfram, zirkonium

 logam radio aktif : radium dan uranium.

 logam berat : nikel, seng, tembaga, timah putih dan timah hitam

 logam mulia/murni : emas, perak, platina

 logam ringan : alumunium, barium, kalsium


 logam refraktori/tahan api : Molibdenum , titanium, wolfram, zirkonium

 logam radio aktif : radium dan uranium.

1) Baja karbon tinggi

Baja kabon tinggi adalah campuran antara besi dan karbon 0,7 – 1,5 %

Sifatnya dapat ditempa dan disepuh. Baja karbon tinggi, utk mata pahat, kabel, kawat musik,

pegas.

2) Baja karbon sedang

Baja karbon sedang adalah campuran antara besi dan karbon 0,4 – 0,6 %.Banyak digunakan u/

membuat rel kereta api, poros, atau untuk membuat alat pertanian.

3) Baja karbon rendah

Baja karbon rendah: C<0,3%, utk baut, mur, lembaran, pelat, tabung, pipa, komponen mesin

berkekuatan rendah.

2. Pengertian Non Logam (Non Ferro)

Logam Non-Ferro) ialah jenis logam yang secara kimiawi tidak memiliki unsur besi

atau Ferro (Fe), oleh karena itu logam jenis ini disebut sebagai logam bukan Besi (non Ferro).

Beberapa dari jenis logam ini telah disebutkan dimana termasuk logam yang banyak dan umum

digunakan baik secara murni maupun sebagai unsur paduan. Dengan semakin berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam pengolahan bahan logam, menjadikan semua

jenis logam digunakan secara luas dengan berbagai alasan, mutu produk yang semakin

ditingkatkan, kebutuhan berbagai peralatan pendukung teknologi serta keterbatasan dari

ketersediaan bahan-bahan yang secara umum digunakan dan lain-lain.

Logam non Ferro ini terdapat dalam berbagai jenis dan masing-masing memiliki sifat dan

karakteristik yang berbeda secara spesifik antara logam yang satu dengan logam yang lainnya.

Keberagaman sifat dan karakteristik dari logam Non Ferro ini memungkinkan pemakaian secara

luas baik digunakan secara murni atau pun dipadukan antara logam non ferro bahkan dengan

logam Ferro untuk mendapatkan suatu sifat yang baru yang berbeda dari sifat asalnya.

Logam non ferro yang sering digunakan dalam teknik elektro antara lain sebagai berikut;

A. Seng

• Pemurnian Jenis logam ini diperoleh secara elektrolitis dari bahan oksida seng (ZnO).

• Penemuan Kadar Zn mencapai 97,75% Zn.

• Warnanya abu-abu muda dengan titik cair 419°C dan titik didih 906°C.

• Kekuatan/Daya mekanisnya lemah/tidak kuat.

• Dipakai sebagai pelindung dari karat, karena lebih tahan terhadap karat daripada besi.

• Pelapisan dengan seng dilakukan dengan cara galvanis seperti pada tembaga. Seng

juga mudah dituang, dan sering dipakai sebagai pencampur bahan lain yang sukar

dituang, misalnya tembaga.

• Dalam teknik listrik seng banyak dipakai untuk bahan selongsonng elemen kering

(kutub negatifnya), batang-batang (elektroda) elemen galvanis.


• Tahanan jenis 0,12 ohm mm^2/m. Dalam perdagangan seng dijual dalam bentuk pelat

yang rata atau bergelombang. Juga dalam bentuk kawat dan tuangan dalam bentuk balok.

B. Timah Hitam

• Timah hitam terkenal dengan nama timbel. Berat jenis timbel 11,4 dan tahanan jenis

0,94.

• Logam ini lunak, dapat dicetak dengan cara dicairkan. Titik cair timbel 325°C. Titik

didihnya 1560°C, warnanya abu-abu.

• Timbel tahan terhadap udara, air, air garam, asam belerang.

• Dalam Teknik Listrik timbel dipakai sebaga pelindung untuk kabel listrik dalam tanah

atau pada kabel listrik dasar laut.

• Tima Hitam memiliki sifat yang tahan air dan tahan air garam maka kabel yang

dibungkus dengan timbel tidak menjadi rusak dipakai di laut.

• Tetapi kabel menjadi terlalu berat dan mudah terluka/tergores karena sifat lunaknya.

Selain itu timbel kurang tahan terhadap getaran. Karena getaran, timbel dapat menjadi

rusak dan menyebabkan air masuk ke dalam kabel..

• Oleh sebab itu pemasangan kabel berbalut timbel hendaknya dijauhkan dari tempat

yang banyak getaran , (misalnya dekat rel kereta api, jembatan, dan sebagainya).

• Timbel juga tidak tahan terhadap asam cuka, asam sendawa, dan kapur. Adonan beton

yang masih basah juga merusak timbel, maka kabel berbalut timbel yang dipasang pada

beton harus diberi perlindungan


• Kecuali sebagai bahan pelindung kabel, juga dipakai untuk pelat-pelat aki, kutub-

kutub aki, penghubung sel-sel aki, dan sebagainya. Timbel yang dicampur timah putih

dipakai untuk bahan soldir.

• Untuk memperoleh kekuatan mekanis yang lebih baik sebagai pembalut kabel, maka

timbel dicampur dengan tembaga, antimony, cadmium dan sebagainya.

• Timbel mengandung racun, maka setelah bekerja dengan timbel tangan harus dicuci

bersih sebelum dipakai untuk memegang makanan.

C. Timah Putih

• Timah putih biasa disebut dengan timah. Keadaannya hampir sama dengan timbel.

Warnanya putih mengkilat.

• Tima putih titik cairnya lebih rendah dari timbel, yaitu 232°C. Berat jenis 7,3 tahanan

jenis 0,15 ohm mm^2/m,. Timah tidak beracun seperti halnya timbel dan dipakai sebagai

pelapis atau bahan campuran.

• Sebagai bahan mentah timah diperdagangkan, dituang dalam bentuk balok, sebagai

barang setengah jadi, dibuat pelat yang sangat tipis (kurang dari 0,2 mm) dengan nama

staniol. Dan yang lebih tipis lagi dengan nama fuli timah.

• Dalam teknik listrik, timah banyak dipakai sebagai pelapis tembaga pada hantaran

yang bersekat karet dan hantaran tanah.

• Karena sifatnya yang lunak, kalau ditekan oleh ring pada pengerasan mur atau sekrup,

timah dapat betul-betul rata sehingga hubungan (kontak) menjadi betul-betul baik,
mengurangi tahanan dan meniadakan bunga api (missal pada sepatu kabel, kontak

penghubung, rel-rel kotak sekering dan sebagainya.

• Pelat-pelat tipis dipakai pada kapasitor. Kegunaan lain dari timah adalah sebagai bahan

patri, yaitu dengan mencampurnya dengan timbel

D. Tembaga

• Tembaga adalah bahan tambang yang diketemukan sebagai bijih tembaga yang masih

bersenyawa dengan zat asam, asam belerang atau bersenyawa dengan kedua zat tersebut.

• Dalam bijih tembaga juga terkandung batu-batu. Tembaga terdapat di Amerika Utara,

Chili, Siberia, Pegunungan Ural, Irian Jaya dan sebagainya.

Sifat – Sifat Tembaga

• Produksi tembaga sebagian besar dipergunakan dalam industri kelistrikan, karena

tembaga mempunyai daya hantar listrik yang tinggi.

• Oleh karena itu tembaga juga dipakai untuk kelengkapan bahan radiator, ketel, dan alat

kelengkapan pemanasan.Tembaga mempunyai sifat dapat dirol, ditarik, ditekan, ditekan

tarik dan dapat ditempa (meleable).

• Karena pemakaian meningkat, bahan cadangan untuk mengganti tembaga sudah

dipikirkan. Bahan pengganti yang agak mendekati adalah alumunium (Al). Akan tetapi

daya hantar listrik maupun daya hantar panas dari alumunium lebih rendah dibandingkan

tembaga.

• Titik cair tembaga adalah 1083° Celcius, titik didihnya 2593° Celcius, massa jenis 8,9,

kekuatan tarik 160 N/mm^2.


• Kegunaan lain dari tembaga ialah sebagai bahan untuk baut penyolder, untuk kawat-

kawat listrik (kereta listrik, dan sebagainya), unsur hantaran listrik di atas tanah, hantaran

penangkal petir, untuk lapis tipis dari kolektor, dan lain-lain.

E. Alumunium

• Logam ini sangat diperlukan dalam pembuatan kapal terbang, mobil, motor, dan dalam

teknik listrik.

• Alumunium diperoleh dari boksit yang didapat di Suriname, di Amerika utara dan

negara-negara lain. Selain boksit, alumunium juga diperoleh dari kriolit yang berasal dari

Greenland dan Batu Labrado, yang ditemukan di Norwegia.

F. Logam Mulia

Logam yang termasuk dalam logam mulia antara lain sebagai berikut;

a. Perak

• Perak, emas dan platina termasuk logam mulia.

• Perak terdapat dalam campuran logam-logam lain, misalnya timbel, timah atau seng.

• Setelah melalui proses pemurnian dapat diperoleh perak murni. Logam ini lunak, ulet

dan mengkilat, dapat dicetak .

• Titik cairnya di bawah titik cair tembaga, yaitu 960°C, berat jenis 10,5 dan tahanan

jenis perak 0,016° Ohm mm2/m. Berarti daya hantar listriknya lebih dari tembaga. Perak

merupakan logam yang mempunyai daya hantar terbaik.

• Perak termasuk bahan yang sukar beroksidasi, dan warnanya putih.

• Harganya mahal maka pemakaiannya dalam teknik listrik untuk hal-hal yang khusus

dan penting saja. Misalnya, untuk kumparan pengukur. Pesawat ini membutuhkan
ketelitian dan ruangan sempit sehingga membutuhkan penghantar dengan daya hantar

yang terbaik dan tidak berkarat.

• Perak dapat dibuat kawat dengan ukuran yang sangat lembut, yang disebut benang

perak.

• Dalam teknik listrik perak banyak dipergunakan juga sebagai pengaman lebur/fuse.

Dan untuk titik-titik kontak. Pemasangannya mudah karena perak mudah cair dan mudah

dipatrikan pada logam lain, misalnya besi, tembagadan sebagainya. Perak juga tidak

berkarat.

b. Emas

• Emas terdapat dalam persenyawaan dengan logam-logam lain. Pemurniannya

dikerjakan secara kimia. Emas murni sangat lunak. Kekerasannya dapat dipertinggi

dengan mencampurkan perak. Banyaknya perak dalam campuran ini menentukan

besarnya karat.

• Emas murni dinyatakan sebagai 24 karat. Emas 22 karat berarti dalam 24 bagian ada

22 bagian emas, sisanya perak 2 bagian.

• Warnanya kuning mengkilat. Berat jenis 19,3. Titik cair 1063°C. Karena mahalnya,

umumnya emas jarang dipakai dalam teknik listrik.

c. Platina

• Platina merupakan bahan yang tidak berkarat, dapat ditempa, regang, tetapi sukar

dicairkan dan tahan dari sebagian besar bahan-bahan kimia.


• Platina merupakan logam terberat dengan berat jenis 21,5. Titik cairnya mencapai

1774°C, sedang tahanan jenisnya 0,42 ohm.mm^2/m. Warnanya putih keabu-abuan.

Pemurnian platina dilakukan secara kimia. Platina dapat ditarik menjadi kawat halus dan

filamen yang tipis.

• Platina dipakai dalam laboratorium, untuk unsur pemanas tungku-tungku listrik bila

membutuhkan panas yang tinggi, dapat mencapai diatas 1300° C.

• Pemakaian platina dalam teknik listrik antara lain untuk peralatan laboratorium yang

tahan karat, kisi tabung radio yang khusus dan sebagainya. Hampir kesemuanya itu untuk

kepentingan dalam laboratorium yang sangat membutuhkan kecermatan kerja pesawat.

• Untuk dipakai secara umum platina terlalu mahal dan bahan lain sebagai penggantinya

cukup banyak.

B. KLASIFIKASI I LOGAM

Klasifikasi ikatan logam menurut golongannya adalah:

1. Ikatan Logam pada FUnsur Transisi

2. Ikatan logam pada unsur golongan utama

Ikatan logam pada unsur golongan utama relatif lebih lemah dibandingkan dengan

dengan unsur golongan transisi. Contohnya kristal besi lebih kuat dibandingkan dengan kristal

logam magnesium.

Berdasarkan unsur penyusunnya dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Ikatan logam antar unsur sejenis


Misalnya Ikatan antara unsur litium dengan unsur litium yang lainnya.

2. sAlloy terbentuk apabila leburan dua atau lebih macam logam dicampur atau leburan suatu

logam dicampur dengan unsur-unsur nonlogam yang campuran tersebut tidak saling bereaksi

serta masih menunjukan sifat sebagai logam setelah didinginkan.

Alloy dibagi menjadi dua macam yaitu alloy selitan dan alloy substitusi. Disebut alloy

selitan bila jari-jari atom unsur yang dipadukan sama atau lebih kecil dari jari-jari atom

logam. Sedangkan alloy substitusi terbentuk apabila jari-jari unsur yang dipadukan lebih besar

dari jari-jari atom logam.


BAB III

KESIMPULAN

Bahan-bahan Logam
Logam dikenal dapat digolongkan dalam dua bagian, yaitu:
 Logam besi (ferro) terdiri dari:
Baja, baja tuang, dan paduan besi.
 logam non ferro dapat dikolompokkan menjadi:
1. logam berat
2. logam ringan
Logam besi
• Baja karbon
• Baja paduan
• Baja pekakas & dies
• Baja tahan karat
• Besi tuang
Baja karbon
• Menurut kadungan C
– Baja karbon rendah: C<0,3%, utk baut, mur, lembaran, pelat, tabung, pipa,
komponen mesin berkekuatan rendah
– Baja karbon menengah: 0,3%<C<0,6%, utk roda gigi, axle, batang
penghubung, crankshaft, rel, komponen utk mesin pengerjaan logam
– Baja karbon tinggi: 0,6%<C<1,0%, utk mata pahat, kabel, kawat musik, pegas

Klasifikasi baja menurut AISI & SAE


Baja seri 1045 utk yoke ball
• 1045 termasuk seri 10xx atau seri baja karbon
• Angka 45 merupakan kandungan karbon = 45/100 % = 0,45%
Baja Paduan
• Baja paduan rendah berkekuatan tinggi (high strength alloy steel)
– C<0,30%
– Strukturmikro: butir besi-a halus, fasa kedua martensit & besi-d
– Produknya: pelat, balok, profil
• Baja fasa ganda (Dual- phase steel)
– Strukturmikro: campuran besi-a & martensit
Baja paduan rendah berkekuatan tinggi
Cth. 50XF
50  kekuatan luluh 50 x350
X  paduan rendah
F  kill + kontrol S

Baja tahan karat


• Sifatnya tahan korosi, kekuatan & keuletan tinggi dan kandungan Cr tinggi
• Kandungan lain : Ni, Mo, Cu, Ti, Si, Mg, Cb, Al, N dan S
Jenis baja tahan karat
• Austenitik (seri 200 & 300)
– Mengandung Cr, Ni dan Mg
– Bersifat tidak magnit, tahan korosi
– Utk peralatan dapur, fitting, konstruksi, peralatan transport, tungku, komponen
penukar panas, linkungan kimia
• Ferritik (seri 400)
– Mengandung Cr tinggi, hingga 27%
– Bersifat magnit, tahan korosi
– Utk peralatan dapur.
• Martemsitik (seri 400 & 500)
– Mengandung 18%Cr, tdk ada Ni
– Bersifat magnit, berkekuatan tinggi, keras, tahan patah dan ulet
– Utk peralatan bedah, instrument katup dan pegas

• Pengerasan presipitasi
– Mengandung Cr, Ni, Cu, Al, Ti, & Mo
– Bersifat tahan korosi, ulet & berkekuatan tinggi pada suhu tinggi
– Utk komponen struktur pesawat & pesawat ruang angkasa
• Struktur Duplek
– Campuran austenit & ferrit
– Utk komponen penukar panas & pembersih air
Logam Bukan Besi
Logam & paduan bukan besi
Logam biasa: Al, Cu, Mg
Logam/paduan tahan suhu tinggi: W, Ta, Mo
Aplikasi utk
Ketahanan korosi
Konduktifitas panas $ listrik tinggi
Kerapatan rendah
Mudah dipabrikasi
Cth.
Al utk pesawat terbang, peralatan masak
Cu utk kawat listrik, pipa air
Zn utk karburator
Ti utk sudu turbin mesinjet
Ta utk mesin roket

Anda mungkin juga menyukai