Anda di halaman 1dari 5

Standarisasi Baja

Standardisasi adalah proses merumuskan, merevisi, menetapkan, dan menerapkan standar,


dilaksanakan secara tertib dan kerjasama dengan semua pihak. Standar Nasional Indonesia adalah
standar yang ditetapkan oleh instansi teknis setelah mendapat persetujuan dari Dewan Standardisasi
Nasional, dan berlaku secara nasional di Indonesia. Struktur penomoran SNI terdiri atas serangkaian
kode dengan arti tertentu yaitu berupa kode SNI, nomor unik, nomor bagian dan nomor seksi, serta
tahun penetapan. Kode SNI menyatakan bahwa dokumen tersebut adalah Standar Nasional Indonesia.
Sedangkan nomor unik adalah identifikasi dari suatu standar tertentu yang jumlah digitnya sesuai
kebutuhan, minimal 4 digit dan diawali dengan angka 0. Nomor bagian merupakan identifikasi yang
menunjukan nomor urutbagian dari suatu standar yang mempunyai bagian. Nomor seksi merupakan
identifikasi yang menunjukan nomor urut seksi dari suatu standar bagian tertentu.

Selain standarisasi nasional ada pula standarisasi dari Jepang yang biasa di singkat dengan JIS( Japan
Industrial Standart ) dan dari Amerika seperti ASTM ( American Society for Testing Materials ), AISI
(Americal Iron and Steel Institute) dan dari berbagai Negara lain.

Ada beberapa tipe standarisasi yang umumnya digunakan pada baja, termasuk baja karbon,
diantaranya adalah :

· AISI (American Iron Steel Institute).

· SAE (Society for Automotive Engineering).

· JIS (Japanese Industrial Standard).

· SNI (Standar Nasional Indonesia).

A. AISI-SAE

Standarisasi dengan sistem AISI dan juga SAE merupakan tipe standarisasi dengan berdasarkan pada
susunan atau komposisi kimia yang ada dalam suatu baja. Ada beberapa ketentuan dalam Standarisasi
baja berdasarkan AISI atau SAE, yaitu :

Dinyatakan dengan 4 atau 5 angka:

1. Angka pertama menunjukkan jenis baja.

2. Angka kedua menunjukkan:

a. Kadar unsur paduan untuk baja paduan sederhana.

b. Modifikasi jenis baja paduan untuk baja paduan yang kompleks.

3. Dua angka atau tiga angka terakhir menunjukkan kadar karbon perseratus persen.
4. Bila terdapat huruf di depan angka maka huruf tersebut menunjukkan proses
pembuatan bajanya.

Contoh standarisasi Baja karbon dengan AISI-SAE :

SAE 1045, berarti :

ü Angka 1 : Baja Karbon

ü Angka 0 : Persentase bahan alloy (tidak ada)

ü Angka 45 : Kadar karbon (0.45% Karbon)

B. JIS (Japanese Industrial Standard)

Standarisasi dengan sistem JIS merupakan salah satu tipe standarisasi atas dasar aplikasi produksi dan
grade (kualifikasi untuk aplikasi tertentu). JIS standard dikembangkan oleh Japanese Industrial Standards
Comitee yang merupakan bagian dari Kementrian Industri dan Perdagangan Internasional di Tokyo.
Sama halnya dengan standarisasi AISI-SAE, standarisasi JIS juga mempunyai beberapa ketentuan,
diantaranya :

1. Diawali dengan SS atau G dan diikuti dengan bilangan yang menunjukkan kekuatan tarik
minimum dalam kg/mm2.
2. Diawali dengan S dan diikuti dengan bilangan yang menunjukkan komposisi kimianya.

3. Untuk golongan Stainless Steel biasanya menggunakan grade dari ASTM dengan menggunakan
kode huruf SUS diikuti dengan kode angka sesuai dengan AISI atau SAE.

*) Contoh standarisasi baja karbon dengan JIS :

ü JIS G 5101 (Baja karbon cor).

ü JIS G 3201 (Baja karbon tempa).

ü JIS G 3102 (Baja karbon untuk konstruksi mesin).

ü JIS G 3101 (Baja karbon untuk konstruksi biasa).

C. SNI (Standar Nasional Indonesia)

Standarisasi SNI ini merupakan tipe standarisasi yang sama dengan JIS, yaitu berdasarkan aplikasi
produksi. Ada beberapa contoh standarisasi SNI pada baja karbon yang umumnya terdapat di pasaran,
diantaranya :
ü SNI 07-0040-2006 (Kawat baja karbon rendah).

ü SNI 07-0053-2006 (Batang kawat baja karbon rendah).

ü SNI 07-2052-2002 (Baja karbon untuk tulang beton).

ü SNI 07-0601-2006 (baja karbon dalam bentuk plat).

Mengenai struktur mesin baja karbon . logam campuran

Nomor JIS ISO AISI BS DIN NF ГOCT


ukuran. SAE
Nama

S10C C10 1010 040A10·045A10· CK10· XC10 -


045M10 C10

S12C - 1012 040A12 - XC12 -

S15C C15E4·C15M 1015 055M15 CK15· - -


2 C15

S17C - 1017 - - XC18·XC18S -


Mengen
ai S20C - 1020 070M20 CK22· - -
struktur C22
mesin
S22C - 1023 - CK22· - -
baja
C22
karbon .
logam S25C C25·C25E4·C2 1025 070M26 CK25· XC25 -
campura 5M2 C25
n
S28C - 1029 - - - 25T

S30C C30·C30E4·C3 1030 080A30·080M30 CK30· - 30T


0M2 C30

S33C - - 060A32·080A32 - XC32 30T

S35C C35·C35E4·C3 1035.1 080A35·080M36 CK35· - 35T


5M2 037 C35
S38C - 1038 080A37 - XC38·XC38H1· 35T
XC38H2

S40C C40·C40E4·C4 1039.1 060A40·080A40· CK40· - 40T


0M2 040 080M40 C40

S43C - 1042.1 080A42 - XC42H1·XC42H 40T


043 2

S45C C45·C45E4·C4 1045.1 060A45·080M46 CK45· XC45 45T


5M2 046 C45

S48C - - 060A47·080A47 - XC48·XC48H1· 45T


XD48H2

S50C C50·C50E4·C5 1049 080M50 CK50· XC50 50T


0M2 C50

S53C 1050.1 080M52 - XC54 50T


053

S55C C55·C55E4·C5 1055 070M55 CK55· XC55H1·XC55H -


5M2 C55 2

S58C C60·C60E4·C6 1060 060A57·080A57 CK60· XC60 60T


0M2 C60

S09C - - 045A10·045M10 CK10 XC10 -


K

S15C - - - CK15 C12 -


K

S20C - - - CK22 XC18 -


K

SCM - - - - - -
JIS 415
G4105
baja SCM 18CrMo4·18C - - - 18CD4 20XM
chrome 418 rMoS4
molybde
num SCM - - 708M20 - - 20XM
420
SCM - - - - - -
421

SCM - 4130 708A30 - 30CD4 30XM·30


430 XMA

SCM - - - - - -
432

SCM 34CrMo4·34C 4135.4 708A37·709A37 34Cr 34CD4·38CD4 35XM


435 rMoS4 137 Mo4

SCM 42CrMo4·42C 4140.4 708A40·708M40· 42Cr 42CD4 -


440 rMoS4 142 709M40 Mo4
708A42·709A42

SCM - 4145.4 708A47 - - -


445 147

SCM - - - - - -
822

Anda mungkin juga menyukai