Anda di halaman 1dari 14

MODUL PERKULIAHAN

Elemen Mesin

KOPLING TETAP

Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh

09
Teknik Teknik Mesin W131700009 Ir. Razul Harfi. MM,MT

Abstract Kompetensi
Kopling tetap adalah suatu elemen mesin Mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan ini di
yang berfungsi sebagai penerus putaran harapkan dapat mangetahui dan mampu
dan daya dari poros penggerak ke poros menjelaskan Penerus daya
yang digerakkan secara pasti (tanpa
terjadi slip), dimana sumbu kedua poros
tersebut terletak pada satu garis lurus
atau dapat sedikit berbeda sumbunya.
Pembahasan
Macam-Macam Kopling Tetap

Gambar 1. Macam-macam Kopling

18 Elemen Mesin PusatBahan Ajar dan eLearning


2 Ir. Razul Harfi. MM. MT http://www.mercubuana.ac.id
Kopling
Kopling merupakan komponen mesin yang digunakan untuk meneruskan dan memutuskan
putaran dari input ke output.
Kopling dibedakan dalam dua kelompok besar yaitu :

 Kopling tetap (coupling).


 Kopling tidak tetap/kopling gesek (clutch)

Kopling Tetap

Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya
dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana
sumbu kedua poros tersebut terletak pada satu garis lurus atau dapat sedikit berbeda
sumbunya. Kopling tetap selalu dalam keadaan terpasang, untuk memisahkannya harus
dilakukan pembongkaran.

18 Elemen Mesin PusatBahan Ajar dan eLearning


3 Ir. Razul Harfi. MM. MT http://www.mercubuana.ac.id
Kopling tetap terbagi atas 4 Yaitu :
1. Kopling Kaku
Kopling kaku dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan sumbu segaris, dan dipakai
pada poros mesin dan transmisi umum di pabrik-pabrik.

Kopling ini terdiri atas :


• Kopling bus
• Kopling flens kaku
• Kopling flens tempa

2.Kopling Luwes
Kopling luwes ( fleksibel ) memungkinkan adanya sedikit ketidaklurusan sumbu poros yang
terdiri atas:

• Kopling flens luwes


• Kopling karet ban
• Kopling karet bintang
• Kopling gigi
• Kopling rantai

3.Kopling Universal
Kopling universal digunakan bila kedua poros akan membentuk sudut yang cukup besar,
terdiri dari:

• Kopling universal hook


• Kopling universal kecepatan tetap

Kopling universal digunakan bila poros penggerak dan poros yang digerakkan membentuk
sudut yang cukup besar.

4. Kopling Fluida
Penerusan daya dilakukan oleh fluida sehingga tidak ada hubungan antara kedua poros.
Kopling Fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan daya yang besar.
Keuntungannya adalah getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari sisi beban tidak
saling diteruskan. Demikian pula pada waktu terjadi pembebanan lebih , penggerak mula
tidak akan terkena momen yang akan melebihi batas kemampuan.

18 Elemen Mesin PusatBahan Ajar dan eLearning


4 Ir. Razul Harfi. MM. MT http://www.mercubuana.ac.id
Beberapa hal yang menyebabkan kopling tetap banyak digunakan untuk meneruskan
putaran antara lain :

• Pemasangan mudah dan cepat


• Ringkas dan ringan
• Aman pada putaran tinggi, getaran dan tumbukan kecil
• Sedikit tak ada bagian yang menjorok
• Dapat mencegah pembebanan lebih
• Gerakan aksial sekecil mungkin akibat pemuaian pada kopling akibat panas

18 Elemen Mesin PusatBahan Ajar dan eLearning


5 Ir. Razul Harfi. MM. MT http://www.mercubuana.ac.id
Kopling Tetap (Kopling Flens)
kopling flens

a. Kopling Flens Protected b. Kopling Flens Unprotected

18 Elemen Mesin PusatBahan Ajar dan eLearning


6 Ir. Razul Harfi. MM. MT http://www.mercubuana.ac.id
Keterangan :
 Satuan : mm
 Jika tidak disebutkan secara khusus, angka-angka dalam table berlaku umu baik
untuk halus maupun kasar.
 Pemakaian angkan-angka dalam kurung sejauh mungkin dihindari.

18 Elemen Mesin PusatBahan Ajar dan eLearning


7 Ir. Razul Harfi. MM. MT http://www.mercubuana.ac.id
Jumlah baut vs diameter poros, desain kopling flens
Diameter poros (mm) 35 – 55 56 – 150 151 – 230 231 - 390 > 390
Jumlah baut 4 6 8 10 12

Material yang biasa digunakan pada kopling flens


Elemen Tipe Standar Lambang Perlakuan Panas σ Keterangan
2)
(kg/mm
Besi Cor Kelabu FC20 Pelunakan 20
(JIS G 5501) temperatur rendah
FC25 ” 25
FC30 ” 30
FC35 ” 35

Baja karbon cor SC37 Pelunakan 37 Penormalan


FLENS (JIS G 5101) SC42 Pelunakan 42 kadang-kadang
SC46 Pelunakan 46 setelah penormalan
SC49 49 dilanjutkan dengan
ditemper

Baja Karbon tempa SF50 Pelunakan 50 – 60 Perlakuan panas


(JIS G 3201) SF55 Pelunakan 55 – 65 yang lain juga
SF60 Pelunakan 60 – 70 dilakukan

Baja Karbon Untuk S20C - 40


Konstruksi Mesin S35C - 50
(JIS G 3102) S40C - 60
S45C - 70
BAUT
Baja Karbon Untuk SS41B - 40
DAN MUR Konstruksi Biasa SS50B - 50
(JIS G 3101)

Baja batang difinis S20C-D 50


dingin (JIS G 3123) S35C-D 60

18 Elemen Mesin PusatBahan Ajar dan eLearning


8 Ir. Razul Harfi. MM. MT http://www.mercubuana.ac.id
Contoh perhitungan Kopling Flens Tetap

18 Elemen Mesin PusatBahan Ajar dan eLearning


9 Ir. Razul Harfi. MM. MT http://www.mercubuana.ac.id
Ditanyakan :

1.Torsi (T)
2.Diameter Poros (d)
3.Ukuran Pasak (L1 dan L2)
4.Ukuran – Ukuran Flens dan periksa kekuatan
a) diameter hub/naf
b) Lingkaran Baut (D1) dan bahan baut ST 37
c) Lingkaran Luas Flens (D2)

Penyelesaian :

L2 = = 124608.38 = 29.66 = 29.7 mm

4. a. Naf (D1) . 7 600 / 2

D = 2d
D = 2 x 23.002 = 46.004 mm

18 Elemen Mesin PusatBahan Ajar dan eLearning


10 Ir. Razul Harfi. MM. MT http://www.mercubuana.ac.id
F(naf) = = 1433121 . = 62304.19 = 62304.2 N
() 23. 2

t(naf) = 3d = 3 x 23.002 = 69.006 mm

σ (naf) = () = 62304.2 = 6.250 N/mm²


. 1. () 3.14 46.004 69. 6

b. Lingkaran Baut (D1)

D1 = 3d = 69.006 mm

F (Lingkaran Baut) = = 1433121 . = 41536.127 N


() 34.503

t (Lingkaran Baut) = 2 x Tf = 23.002 mm

σ(Lingkaran Baut) = ( ) = 41536.127 = 8.333 N/mm²

. 2. ( ) 3.14 69.006 23.002


C. Lingkaran Luar Flens (D2)

D2 = 5d = 115.01 mm

F (Lingkaran Luar Flens) = = 1433121 .


= () 57.505

24921.676 N

18 Elemen Mesin PusatBahan Ajar dan eLearning


11 Ir. Razul Harfi. MM. MT http://www.mercubuana.ac.id
Soal Latihan

1.Desain kopling flens yang terbuat dari cast iron untuk menyambung 2 poros dengan
diameter 8 cm, putaran poros 250 r/min dan meneruskan torsi 4300 N.m. Tegangan
yang terjadi dibatasi sebagai berikut :
yang terjadi dibatasi sebagai berikut :
⎯τ = 5000 N/cm2
⎯σc = 15000 N/cm2
2
⎯τf = 800 N/cm

2.Kopling flens digunakan untuk mentransmisikan daya 3,75 MW pada 150 r/min. Tegangan
geser ijin pada poros dan baut 50 N/mm2. Hitunglah diameter poros dan diameter baut yang
diperlukan.

3.Dengan menggunakan table kopling flens, tentukan dimensi flens dan baut untuk
meneruskan daya 65 HP pada putaran 180 r/min. jika bahan poros baja liat dengan
tegangan tarik maksimum σmax = 400N/mm2 dan SF = 6

Jawab :

Diket : kopling flens :


P = 65 HP = 65 . 0,75 = 48,75 KW = 48750 W n = 180 r/min
σmax = 400 N/mm2
SF = 6

Urutan Pengerjaan :
1. Torsi (T)
2. Diameter Poros
Berdasarkan diameter poros yang diambil, dapat dihitung : pasak dan baut serta dimensi
dari kopling flens.
3. Ukuran Pasak

18 Elemen Mesin PusatBahan Ajar dan eLearning


12 Ir. Razul Harfi. MM. MT http://www.mercubuana.ac.id
4.Dimensi Kopling
a) Diameter poros =d
b) Jumlah baut = n baut
c) Diameter hub/naf =D
d) Jarak lingkaran baut =D 1
e) Diameter luar kopling =D 2
f) Tebal flens = nf

4.Desain sebuah kopling flens yang digunakan untuk meneruskan daya 15 kW pada putaran
900 r/min dari sebuah motor listrik ke sebuah kompresor. Bahan kopling flens cast iron. Jika
torsi yang diteruskan pada saat start 35 % lebih besar dari pada torsi normal, hitung dimensi
hub, pasak, flens, baut.

18 Elemen Mesin PusatBahan Ajar dan eLearning


13 Ir. Razul Harfi. MM. MT http://www.mercubuana.ac.id
DaftarPustaka

 Kiyokatsu Suga & Sularso. 2000, Dasar Pemilihan dan Perencanaan Elemen
Mesin.Penerbit Pradnya Paramita,Jakarta.
 K hurmi&Jk.Gupta Machine Design. , hanna Publishers Delhi.
 R.K. JAIN Machine Design. Khanna Publishers Delhi.
 M.F. Spotts 1981 Design of Machine Element. , Prentice – Hall of India, New Delhi.
 G. Niemann, Anton Budiman, Bambang Priambodo. Elemen Mesin Jilid dan II,
Erlangga Jakarta
 Popov, E.P. Mekanika Teknik. Terjemahan Zainul Astamar. Penerbit Erlangga.
Jakarta. 1984.
 Singer, Ferdinand L. Kekuatan Bahan. Terjemahan Darwin Sebayang. Penerbit
Erlangga. Jakarta. 1995.
 Timoshenko, S.,D.H. Young. Mekanika Teknik. Terjemahan, edisi ke-4, Penerbit
Erlangga. Jakarta. 1996.

18 Elemen Mesin PusatBahan Ajar dan eLearning


14 Ir. Razul Harfi. MM. MT http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai