BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar belakang
Agar supaya dan kendaraan dapat berjalan dengan baik maka diperlukan
adanya perancangan untuk beberapa atau keseluruhan komponen kendaraan tersebut.
Dari salah satu komponen yang penting tersebut adalah perencanaan kopling dan roda
gigi miring. Perencanaan dipilih sebagai tugas mata kuliah Tugas Elemen Mesin II,
yang merupakan syarat mutlak bagi kelulusan pada mata kuliah ini.
Dalam merencanakan kopling dan roda gigi miring faktor keamanan harus
diperhitungkan dan menjadi bahan yang diutamakan karena apabila faktor diabaikan
maka kerugian material dan korban jiwa sangat banyak. Oleh karena itu maka sangat
penting bagi seorang mahasiswa Teknik
Mesin untuk mengetahui proses perencanaan mesin dan bagaimana merencanakan
kopling dan roda gigi miring yang aman dan ekonomis. Melalui tugas ini diharapkan
kami dapat merencanakan kopling yang aman dan ekonomis.
I.2. Rumusan Masalah
Merujuk dari data teknis yang diperoleh dari lapangan yaitu spesifikasi dari
kopling Mobil Truk , maka dalam penulisan kami sebagai penulis akan meredisain
ulang sistem penyaluran tenaga (kopling) dengan sfesifikasi sebagai berikut :
- Daya (kw dalam rpm)*
: 750/ rpm
n : 2500 rpm
Data dari roda gigi miring yaitu: - Daya (kw dalam rpm)* : input = 450 rpm
Output = 1500 rpm
Dengan data-data yang lainnya direncanakan oleh penulis.
BAB II
TEORI DASAR
1. Kopling
1.1. Pengertian Kopling
Kopling merupakan suatu bagian dari mesin yang berfungsi sebagai
sambungan poros dengan elemen mesin yang dengan terus menerus atau
kadang-kadang harus ikut berputar dengan poros tersebut. Elemen mesin
serupa itu ialah umpamanya puli sabuk, puli tali dan puli rantai, roda gigi
serta tromol.
Sehubungan dengan tujuannya, terdapat bermacam-macam prinsip
kopling. Prinsip-prinsip tersebut antara lain :
a) Kalau harus dibuat suatu sambungan mati, dipergunakan kopling lekat
b) Kalau kopling harus membolehkan gerakan poros yang satu terhadap
poros yang lain dalam arah memanjang sebagai akibat perubahan yang
diakibatkan oleh perubahan temperatur, dalam arah radial sebagai akibat
ketidaktelitian ketika memasang maka dipasang kopling yang dapat
bergerak atau fleksibel.
c) Suatu sambungan yang mengurangi tumbukan lewat akumulasi kerja dan
lewat pengubahan kerja menjadi kalor danyang banyak atau sedikit
meredam getaran, dinamakan kopling elastik.
d) Apabila sambungan dapat dibuat bekerja hanya kalau sedang berhenti,
tetapi dapat dilepaskan selama sedang bergerak, maka kita sedang berhadapan dengan kopling yang dapat dilepaskan. Misalnya kopling cakar.
e) Apabila sambungan sembarang waktu selama sedang bergerak harus
dapat dihubungkan dan dilepaskan, maka yang dipergunakan ialah
kopling yang dapat dihubungkan, kopling gesek, kopling hidrolik atau
kopling induksi elektromagnetik.
Kopling kaku
dan
transmisi
harus
dengan
flensnya.
Dalam
2.
Kopling luwes,
3.
Kopling cakar
Kopling ini berfungsi untuk meneruskan momen dengan kontak
positif (tidak dengan perantaraan gesekan) sehingga tidak terjadi slip.
Ada dua bentuk kopling cakar yaitu:
Kopling cakar persegi
Kopling cakar spiral
2.
Kopling Plat.
3.
Kopling kerucut
Kopling ini mengunakan bidang gesek yang berbentuk bidang
kerucut.
4.
Kopling friwill
2.
3.
4.
bol
5.
td
s
bol
6.
bol
s
Diameter Poros
Dp = [ 5 . Mfr/bolII]1/3
7.
Diameter Spline
Ds = dp/0.8
8.
Tinggi spline
H = 0.1 x ds
9.
Lebar spline
W = 0.25 x ds
10.
Jari-jari rata-rata
rm
11.
12.
P
A
13.
Dp Ds
4
Mg
m.F .z
r 0 r1
rm = 0.5(r0 + r1)
14.
15.
Momen Gesek
Mfr = f . P . Fm . rm
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Perhitungan naf
G3 = .(D0n-D1n) . t . baja
22.
23.
24.
25.
26.
5.q. 4
.348
3
.348
Putaran Kritis
Ncr = 300
27.
1
tot
28.
29.
30.
Diameter Kritis
Mrc = (ml)2 + A (mp)2
12
31.
32.
red
0,1. bolii
33.
Kenaikan Suhu
Q = Wg = G . Cp . Dt
34.
Umur Kopling
35.
a.k .m
fr
Efesiensi Kopling
m fr
m
2.RODA GIGI
Roda gigi dijumpai pemakaiannya secara luas dalam hampir semua bentuk
mesin seperti mesin pemotong logam, automobil, traktor, mesin pengangkat, dan lainlain. Roda gigi dapat dibuat untuk menstransmisi setiap beban pada setiap putaran.
Keuntungan gerakan Roda Gigi :
Effisiensi Tinggi
Ukuran Kecil
Operasinya dapat diandalkan dan pelayanannya mudah
Perbandingan kecepatan konstan dan dapat digunakan untuk menstransmisi daya
beberapa cabang keperluan.
Kerugian gerakan Roda Gigi :
13
V < 3 m/s
b. Kecepatan sedang
c. Kecepatan tinggi
V > 15 m/s
14
.
B.RODA GIGI MIRING
Roda gigi ini merupakan roda gigi yang gigi-giginya dibuat dalam bentuk
miring terhadapo sumbu rotasi. Roda gigi ini mempunyai pasangan yang memiliki
kemiringan,tekanan sendiri.
Roda gigi ini dapat mengatasi kerusakan yang terjadi pada daerah perkontakan yang
diakibatkan adanya tegangan pada tumbukan yang tinggi yang sering terjadi pada
roda gigi lurus. Karena roda gigi yang miring mampu mereduksi bunyi dan mampu
mengatasi tegangan tumbukan tersebut.
f. Ks
Dimana:
u + 12
Kbl = Dinamic Load Faktor =1 ( direncanakan )
f = factor keamanan = 2,5 (direncanakan)
u = tegangan lentur yang diizinkan
Ks = factor konsentrasi tegangan = 1,4 (di
rencanakan)
3. Jumlah gigi Ekuivalen ( Zek )
Zek= Z / Cos 3
Dimana :
Z = jumlah gigi pada R.G
sudut kemiringan pahat = 30 0 ( direncanakan )
4. Momen puntir ( Mp)
15
N
Mp = 71620
n
Dimana :
N= Daya yang akan di transmisikan ( Hp )
n = Putaran ( rpm )
Momen punter yang direncanakan ( Mpd )
Mpd = V x Mp
Dimana:
V= Faktor konsentrasi bahan = 1-6 = 1,15 ( dipilih )
5. Modul (m)
Mpd
Dimana :
Y = sesuai table 4-2 (lewis)
Ym= Relation factor = 10
6. Mengecek lenturan
i+1
b = 0,74
a . b .m . y
Dimana :
a = jarak pusat= dp1 + dp2
mm
2
b = Lebar Gigi = 10.m / cos
16
7. Mengecek perkontakan
c ind = 0,74( i 1) (i 1) .E.MpI
a
b..i
BAB III
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN KOPLING
Perencanaan kopling pada Mobil Truk , sebagai berikut :
1. Daya Maksimum (N)= 750 kw
2. Putaran poros (n)= 2500 rpm
3. Factor keamanan (s)=5 8 (7 direncanakan)
4. Bahan untuk poros = St. 60 (direncanakan) dan beroperasi kering.
5. Jenis kopling =kopling jepit dengan gesekan piringan.
6. Jumlah = satu plat gesek .
7. Bahan plat gesek = asbestos yang dipres.
3.1. Perhitungan Momen
17
N
(Kg.cm)
n
Dimana :
N = Daya (dk)
1 Ps = 0,985 dk
= 750 x 0,985
= 738.75 dk
n = Banyaknya putaran
= 2500 rpm
Maka:
M p 71620
738.75
2500
=21163.71 Kg .cm
Momen puntir yang direncanakan (M pd)
M pd V M p
= 42327,42 Kg.cm
2.Momen Gesek (Mfr)
M fr M pd (Kg . cm)
Dimana
= factor penyambungan
= 1,2 1,5
= 1,2 (direncanakan)
fr
1,2 42327.42
= 50792.9 kg.cm
3.2. Pemilihan bahan
18
Bahan poros yang digunakan dalam perencanaan ini adalah ST.60. ini berarti
bahwa tegangan tariknya adalah :
= 60 kg/mm2 = 6000 kg/cm2
1. Besarnya tegangan tarik yang diizinkan ( bol II)
( bol II) =
( bol II) =
= 1000 kg / cm2
bol11
1,75
1000
1,75
= 571.43 kg / cm 2
3. Diameter poros (dp)
dp 3
3
5 M fr
bol11
5 50792.9
571.43
= 7.64 cm
Berdasarkan normalisasi 161 (1930) maka dp yang direncanakan = 8 cm
3.3. Perhitungan ukuran kopling / plat gesek
19
rin
= 0.6 0.8
rout
= 0.8 (direncanakan)
b
= 0.2 0.5
rm
= 0.3dipilih
Dimana
20
= 2 . . rm . b . Z
Tabel 67 ( V. Dobrovolsky), friction material in wide use
Material of
Operation
Coefficient of
Unit pressure
Maximum
friction surface
condution
friction
(kg / cm2)
operation
temperatur (0C)
Pressed asbestos
Dry
0,3
23
150 250
M fr f Ps 2 rm b z rm
f Ps 2 rm 0,2rm z rm
f Ps 0,4 z rm
Jadi
rm 3
3
M fr
0,4 Ps f z
50792.9
0,4 3,14 2 0,3 1
= 40.7 cm
Dari perbandingan
b
0.3
rm
b 0.3rm
= 0.3 x 40,7
= 12.21 cm
rm = 0,5 (rout + 8rout)
= 0,9 rout
rout
40.7
0,9
= 45.22 cm
rin = 0,8 rout
= 0,8 x 45,22
21
= 36,17 cm
Jadi :
Dout = 2 x rout
=2 x 45.22
= 90.44 cm
Din = 2 x rin
= 2 x 36.17
= 72.34cm
D m = 2 x rm
= 2 x 40,7
= 81.4 cm
G1
Dimana
( Dout2 Din2) . t. 0
4
t = tebal asbes
= 0.2 0.5
= 0.5 (direncanakan)
= berat jenis
= 2.1 2.8 (gram / cm3)
= 2.7 (direncanakan)
Jadi
G1
3.14
((90,44)2 (72,34)2) x 0,5 x 2,7
4
22
= 3122,36 gram
= 3,12 Kg
b). Berat plat kampas (G2)
G2
Dimana
(Dout2 Din2) . t .
4
t = tebal asbes
= 0,2 0,5
= 0,5 cm (direncanakan)
= berat jenis
= 7,6 7,9 (besi tempa)
= 7,8 gram / cm2 (direncanakan)
maka :
G2
3,14
((90,44)2 (72,38)2) x 0,5 x 7,8
4
= 9020,15 gram
= 9,02 kg
c). Berat plat tengah (G3)
G3
( Dm 2 Dseplain2 ) . t .
3,14
((81,4)2 (9,5)2)x 0,5 x 7,8 ; di taksir Dseplain =9,5
4
= 15826,76 gram
= 15,826 kg
. Berat total kampas
Gtot G1 G2 G3
23
BAB V
SUHU, UMUR DAN EFISIENSI KOPLING
5.1. Suhu Kopling
Suhu kopling terjadi saat bekerja saat gesekan dan sangat berpengaruh terhadap
ketahanan kopling itu sendiri, oleh karena itu perhitungan temperatur kopling
sangat penting untuk mengecek apakah kopling beroperasi pada temperatur operasi
yang diizinkan atau tidak.
1.
t = kenaikan temperatur
Q = kalor yang timbul akibat gesekan
75
3600 N fr
427
24
Dimana
A fr
A fr W
75 3600
M fr t
2
2 n
60
2 3,14 2500
60
Mp t
2
25
423,2742 261,66 2
2
= 110752,82 kg.m
N fr
110752,82 17
75 3600
= 6,97 dk
Jadi
t
632,32 6,97
0.234 70
=215,06 0 C
Temperatur operasi = t + suhu kamar
= 215,16 + 27
= 242,16 0 C
Berarti temperatur berada dalam range temperatur yang diizinkan untuk bahan asbestos
yaitu (150 250) 0C
5.2. Umur Kopling
Penentuan umur kopling berguna untuk mengetahui sampai dimana ketahanan
dari kopling tersebut bila telah mencapai umurnya. Umur kopling bergantung dari
pemakaian kopling apakah kontinu atau tidak. Perhitungan umur kopling :
Ld
Dimana
a Ak F fr
N fr
( jam )
26
maka
Ld
0,3 7 2346,37
6,97
= 706,94 jam
banyaknya pemasangan :
S
Ld 3600
(2 2)
706,94 3600
4
636247
2
= 318123,5 kali/jam
M 4
(detik/jam)
3600
318123,5 4
3600
= 353,47 detik/jam
misalkan dalam sehari kopling digunakan selama N = 6 jam maka
pemeliharaannya dalam sehari adalah
P = 6 x 353,47
= 2120,82 kali
Umur kopling :
L
L
Ld 3600
P
706,94 3600
220,82
27
= 1200 hari
jadi umur kopling dalam setahun adalah
1200
365 1
= 3,28 tahun
Dimana
dengan
Nm
Nm
100%
( N max Z ) N (3600 2 Z )
3600
N max
M fr n
71620
50792,9 2500
71620
= 1773 dk
Nm
= 738,83 dk
28
jadi
738,83 0,97
100%
738,83
= 99,86 %
BAB VI
PERENCANAAN
A.RODA GIGI
Data Awal :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
30
i = n1 / n2
= 450 / 750
= 0,6
2. Untuk pinion :
u u + 12
= 0,35 ( 65 ) + 12
= 34,75 kg/mm2
Kekuatan tarik (b)
31
g / mm2
kekuatan tariknya (b)
32
i = Z2/Z1 = n1/n2
maka Z2 = 45. ( 0,6 ) = 27 buah
Z2 = 27 buah y2 = 0,035
( y2 x b ) = 0,035 x 12,5 = 0,4375
R.G AMAN Karena (y1 x b ) pinion > ( y2 x b ) Roda
4. Momen puntir
Mp = 71620
= 71620 ( 85 / 450 ) = 13528,22 Kg cm
Mp desain/ direncanakan ( Mpd )
Mpd = V x Mp
= 1,15 x 13528,22
= 15557,45 Kg cm
5. Modul (m)
Mpd
15557,45
45.0,156.14.10
= 2,73 mm
6. Mengecek lenturan
b = 0,74
1. dp1 =
2. dp2 = dp1 x i = 141,85 x 0,6 = 108,87 mm
Jarak Pusat ( a ) =
= 12,53 cm
Kg/cm2
7.Mengecek perkontakan
i 1
c ind = 0,47( a )
(i 1)
.E.Mpd
b.i
34
0,47.(
0,6 1 (0,6 1)
)
2,15.10=^ 6.15557,45
12,53
3,15.0,6
= 10099,13 Kg / cm2
Z2
45
27
b
u
a
h
b
u
a
h
dp1
dp2
Pc
(
(
(
(
(
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
)
)
)
)
)
125,3 31,52 2,,73 141,8 108,8
9.89
6
5
7
Pn
(
m
m
)
(
m
m
)
8,57
35
= 0,75
2. Untuk pinion :
u + 12
= 0,35 ( 65 ) + 12
= 34,75 kg/mm2
Kekuatan tarik (b)
36
g / mm2
ekuatan tariknya (b)
Mp = 71620
= 71620 ( 85 / 750 ) = 8116,93 Kg cm
Mp desain/ direncanakan ( Mpd )
Mpd = V x Mp
= 1,15 x 8116,93
= 9334,47 Kg cm
5. Modul (m)
Mpd
37
= 1,26 cos 30 3
9334,47
60.0,160.14.10
= 2,08 mm
6. Mengecek lenturan
b = 0,74
Jarak Pusat ( a ) =
12,60 cm
Lebar gigi ( b ) = 10.m / Cos 10. 2,08 / Cos 30 = 24,01 mm
= 2,40 cm
Sehingga :
b = 0,74
Jarak Pusat ( a ) =
Kg/cm2
12,60 cm
Lebar gigi ( b ) = 10.m / Cos 10. 2,08 / Cos 30 = 24,01 mm
= 2,40 cm
Sehingga :
38
b = 0,74
Kg/cm2
7.Mengecek perkontakan
i 1
c ind = 0,47( a )
0,47.(
(i 1)
.E.Mpd
b.i
0,75 1
)
12,60
(0,75 1)
( 2,15.10^ 6).9334,47
2,40.0,75
= 9118,26 Kg / cm2
39
= 57 x 220 x 1
= 12540 Kg/cm2
8. R.G AMAN Karena c yang diizinkan > c ind
9. Dimensi Dimensi
Z3
Z4
60
(
(
m
m
m
m
)
)
126,0 24,01
2,08
8
45
b
u
a
h
b
u
a
h
dp3
(
m
m
)
dp4
Pc
(
(
m
m
m
m
)
)
144,1 108,8
7,54
0
7
Pn
(
m
m
)
(
m
m
)
6,53
40
g / mm2
ekuatan tariknya (b)
41
i = Z6/Z5 = n5/n6
maka Z6 = 75. ( 0,8 ) = 60 buah
Z6 = 60 buah y6 = 0,130
( y6 x b ) = 0,130 x 12,5 = 1,62 Kg/mm
R.G AMAN Krn (y5 x b ) pinion > ( y6 x b ) Roda
4. Momen puntir
Mp = 71620
= 71620 ( 85 / 1000 ) = 6087,70 Kg cm
Mp desain/ direncanakan ( Mpd )
Mpd = V x Mp
= 1,15 x 6087,70
= 7000,85 Kg cm
5. Modul (m)
Mpd
7000,85
75.0,158.14.10
= 2,24 mm
6. Mengecek lenturan
b = 0,74
42
Jarak Pusat ( a ) =
= 16,97 cm
Sehingga :
b = 0,74
Kg/cm2
7. Mengecek perkontakan
c ind =
0,47(
0,47.(
i 1 (i 1)
)
.E.Mpd
a
b.i
0,8 1
)
16,97
(0,8 1)
( 2,15.10^ 6).7000,85
2,58.0,8
= 5711,68 Kg / cm2
43
c yang di izinkan
= HB x Cb x Kcl
= 57 x 220 x 1
= 12540 Kg/cm2
Z5
Z6
75
60
b
u
a
h
b
u
a
h
(
(
m
m
m
m
)
)
169,7 25,86
2,24
8
dp5
(
m
m
)
dp6
Pc
(
(
m
m
m
m
)
)
193,9 145,4
8,11
8
8
Pn
(
m
m
)
(
m
m
)
7,03
= 0,83
2. Untuk pinion :
u + 12
= 0,35 ( 65 ) + 12
= 34,75 kg/mm2
Kekuatan tarik (b)
45
g / mm2
ekuatan tariknya (b)
Mp = 71620
= 71620 ( 85 / 1000 ) = 6087,70 Kg cm
Mp desain/ direncanakan ( Mpd )
Mpd = V x Mp
= 1,15 x 6087,70
= 7000,85 Kg cm
5. Modul (m)
Mpd
7000,85
75.0,158.14.10
= 2,24 mm
46
6. Mengecek lenturan
b = 0,74
Jarak Pusat ( a ) =
16,97 cm
Lebar gigi ( b ) = 10.m / Cos 10. 2,24 / Cos 30 = 25,86 mm
= 2,58 cm
Sehingga :
b = 0,74
Kg/cm2
7. 7.Mengecek perkontakan
c ind 0=,47(
i 1 (i 1)
)
.E.Mpd
a
b.i
0,47.(
0,8 1 (0,8 1)
)
( 2,15.10^ 6).7000,85
16,97
2,58.0,8
47
= 5711,68 Kg / cm2
c yang di izinkan = HB x Cb x Kcl
= 57 x 220 x 1
= 12540 Kg/cm2
8. R.G AMAN Karena c yang diizinkan > c ind
9. Dimensi Dimensi
Z5
Z6
75
60
b
u
a
h
b
u
a
h
(
(
m
m
m
m
)
)
169,7 25,86
2,24
8
dp5
(
m
m
)
dp6
Pc
(
(
m
m
m
m
)
)
193,9 145,4
8,11
8
8
Pn
(
m
m
)
(
m
m
)
7,03
48
= 0,35 ( 65 ) + 12
= 34,75 kg/mm2
Kekuatan tarik (b)
g / mm2
ekuatan tariknya (b)
49
Mp = 71620
= 71620 ( 85 / 1250 ) = 4870,16 Kg cm
Mp desain/ direncanakan ( Mpd )
Mpd = V x Mp
= 1,15 x 4870,16
= 5600,68 Kg cm
5. Modul (m)
Mpd
5600,68
90.0,130.14.10
= 1,64 mm
6. Mengecek lenturan
50
b = 0,74
Jarak bagi Normal ( Pn ) = m =3,14 . 1,64 = 5,15 mm
Jarak bagi lingkar ( Pc ) = Pn / Cos5,15 /cos 30 = 5,94 mm
Diameter jarak bagi untuk kedua R.G :
1. dp7 =
2. dp8 = dp7 x i =
x 0,83 = 141,45 mm
Jarak Pusat ( a ) =
= 15,59 cm
Sehingga :
b = 0,74
Kg/cm2
7.Mengecek perkontakan
c ind 0=,47(
i 1 (i 1)
)
.E.Mpd
a
b.i
0,47.(
0,83 1 (0,83 1)
)
(2,15.10^ 6).5600,68
15,59
1,89.0,83
51
= 6538,79 Kg / cm2
c yang di izinkan = HB x Cb x Kcl
= 57 x 220 x 1
= 12540 Kg/cm2
8. R.G AMAN Karena c yang diizinkan > c ind
9. Dimensi Dimensi
Z7
Z8
90
60
b
u
a
h
b
u
a
h
(
(
m
m
m
m
)
)
155,9 18,93
1,64
4
dp7
(
m
m
)
dp8
Pc
(
(
m
m
m
m
)
)
170,4 141,4
5,94
3
5
Pn
(
m
m
)
(
m
m
)
5,15
BAB VII
PENUTUP
6.1.
Kesimpulan
A. Dari hasil perhitungan dan perencanaan kopling dapat disimpulkan :
I. Perhitungan momen
52
1.
2.
II.
1.
53
Z2
45
dp1
dp2
Pc
(
(
(
(
(
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
)
)
)
)
)
125,3 31,52 2,,73 141,8 108,8
9.89
6
5
7
27
Pn
(
m
m
)
(
m
m
)
8,57
b
b
u
u
a
a
h
h
B.UNTUK R.G III DAN R.G IV
Z3
Z4
60
45
dp3
(
(
m
m
m
m
)
)
126,0 24,01
2,08
8
(
m
m
)
b
b
u
u
a
a
h
h
C.UNTUK R.G V DAN R.G VI
Z5
Z6
75
60
b
u
a
h
b
u
a
h
Pc
(
(
m
m
m
m
)
)
144,1 108,8
7,54
0
7
(
(
m
m
m
m
)
)
169,7 25,86
2,24
8
dp4
dp5
(
m
m
)
dp6
Pn
(
m
m
)
(
m
m
)
6,53
Pc
(
(
m
m
m
m
)
)
193,9 145,4
8,11
8
8
Pn
(
m
m
)
(
m
m
)
7,03
54
Z8
90
60
b
u
a
h
b
u
a
h
(
(
m
m
m
m
)
)
155,9 18,93
1,64
4
dp7
(
m
m
)
dp8
Pc
(
(
m
m
m
m
)
)
170,4 141,4
5,94
3
5
Pn
(
m
m
)
(
m
m
)
5,15
6.2. Saran
1. Untuk perencanaan ini sebaiknya diperhatikan bahan yang digunakan untuk
komponen-komponen kopling.
2. Suatu perencanaan sebaiknya diperhatikan bahwa harga yang didapat dari
hasil perhitungan harus lebih kecil dari pada harga yang diizinkan.
DAFTAR PUSTAKA
55
56