Anda di halaman 1dari 56

Tugas elemen mesin II

AGUSTIAWAN D211 12 276

BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar belakang
Agar supaya dan kendaraan dapat berjalan dengan baik maka diperlukan
adanya perancangan untuk beberapa atau keseluruhan komponen kendaraan tersebut.
Dari salah satu komponen yang penting tersebut adalah perencanaan kopling dan roda
gigi miring. Perencanaan dipilih sebagai tugas mata kuliah Tugas Elemen Mesin II,
yang merupakan syarat mutlak bagi kelulusan pada mata kuliah ini.
Dalam merencanakan kopling dan roda gigi miring faktor keamanan harus
diperhitungkan dan menjadi bahan yang diutamakan karena apabila faktor diabaikan
maka kerugian material dan korban jiwa sangat banyak. Oleh karena itu maka sangat
penting bagi seorang mahasiswa Teknik
Mesin untuk mengetahui proses perencanaan mesin dan bagaimana merencanakan
kopling dan roda gigi miring yang aman dan ekonomis. Melalui tugas ini diharapkan
kami dapat merencanakan kopling yang aman dan ekonomis.
I.2. Rumusan Masalah
Merujuk dari data teknis yang diperoleh dari lapangan yaitu spesifikasi dari
kopling Mobil Truk , maka dalam penulisan kami sebagai penulis akan meredisain
ulang sistem penyaluran tenaga (kopling) dengan sfesifikasi sebagai berikut :
- Daya (kw dalam rpm)*

: 750/ rpm

n : 2500 rpm

Data dari roda gigi miring yaitu: - Daya (kw dalam rpm)* : input = 450 rpm
Output = 1500 rpm
Dengan data-data yang lainnya direncanakan oleh penulis.

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

BAB II
TEORI DASAR
1. Kopling
1.1. Pengertian Kopling
Kopling merupakan suatu bagian dari mesin yang berfungsi sebagai
sambungan poros dengan elemen mesin yang dengan terus menerus atau
kadang-kadang harus ikut berputar dengan poros tersebut. Elemen mesin
serupa itu ialah umpamanya puli sabuk, puli tali dan puli rantai, roda gigi
serta tromol.
Sehubungan dengan tujuannya, terdapat bermacam-macam prinsip
kopling. Prinsip-prinsip tersebut antara lain :
a) Kalau harus dibuat suatu sambungan mati, dipergunakan kopling lekat
b) Kalau kopling harus membolehkan gerakan poros yang satu terhadap
poros yang lain dalam arah memanjang sebagai akibat perubahan yang
diakibatkan oleh perubahan temperatur, dalam arah radial sebagai akibat
ketidaktelitian ketika memasang maka dipasang kopling yang dapat
bergerak atau fleksibel.
c) Suatu sambungan yang mengurangi tumbukan lewat akumulasi kerja dan
lewat pengubahan kerja menjadi kalor danyang banyak atau sedikit
meredam getaran, dinamakan kopling elastik.
d) Apabila sambungan dapat dibuat bekerja hanya kalau sedang berhenti,
tetapi dapat dilepaskan selama sedang bergerak, maka kita sedang berhadapan dengan kopling yang dapat dilepaskan. Misalnya kopling cakar.
e) Apabila sambungan sembarang waktu selama sedang bergerak harus
dapat dihubungkan dan dilepaskan, maka yang dipergunakan ialah
kopling yang dapat dihubungkan, kopling gesek, kopling hidrolik atau
kopling induksi elektromagnetik.

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

f) Untuk pekerjaan berat atau pekerjaan yang peka, dipergunakan kopling


aman untuk menghindari tumbukan dalam bagian yang peka dalam
perkakas yang digerakkan atau beban terlampau besar dalam mesin
penggerak, motor dan sebagainya. Untuk yang belakangan ini juga
diterapkan kopling starter.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencana kopling
adalah sebagai berikut :
a) Kopling harus ringan, sederhana dan semurah mungkin dan mempunyai
garis tengah yang sekecil mungkin.
b) Garis-sumbu poros yang hendak di sambung harus berderet dengan tepat
terutama apabila kopling tidak fleksibel atau tidak elastik.
c) Titik berat kopling sebanyak mungkin harus terletak pada gasris sumbu
poros, tambahan pula kopling harus disetimbanSgkan dinamik, kalau
tidak, kopling akan berayun. (Apabila titik barat terletak dalam garis
sumbu, maka kopling telah disetimbangkan).
d) Kopling harus dapat di pasang dan dilepaskan dengan mudah.
e) Bagian menonjol harus dicegah atau ditutupi demikian rupa sehingga
tidak menimbulkan bahaya.
1.2. Klasifikasi Kopling
Secara umum kopling dapat dibedakan atas 2 macam, yaitu :
a) Kopling Tetap
Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai
penerus putaran dan daya poros pengerak ke poros yang digerakkan
secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana sumbu poros tersebut terletak
pada suatu garis lurus.
Yang termasuk kopling tetap adalah:
1.

Kopling kaku

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

Kopling ini dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan


dengan sumbu segaris. Kopling ini dipakai pada mesin dan poros
transmisi umumnya di pabrik-pabrik. Kopling ini terbagi atas:
Kopling bus (box) atau kotak
digunakan apabila dua buah
poros

dan

transmisi

harus

dihubungkan dengan sebuah


garis. Kopling ini dipakai pada
poros transmisi.
Kopling flens kaku terdiri dari naf
dengan flens yang terbuat dari besi
cor atau baja cor dan dipasang pada
ujung poros yang diberi pasak serta
diikat

dengan

flensnya.

Dalam

beberapa hal, naf pada poros dengan


sumbunya dipress atau dibaut.
Kopling flens tempa.

2.

Kopling luwes,

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

Kopling ini terbagi atas:


Kopling flens lurus
Kopling karet ban
Kopling karet bintang
Kopling rantai
Kopling `gigi

3.

Kopling universal, kopling ini terbagi atas:


Kopling universal hook
Kopling universal

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

b) Kopling Tidak Tetap


Yaitu suatu elemen mesin yang menghubungkan poros yang
digerakkan dengan poros penggerak dengan putaran yang sama dalam
meneruskan daya serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut
baik dalam keadaan diam maupun berputar.
Jenis kopling tidak tetap ini adalah
1.

Kopling cakar
Kopling ini berfungsi untuk meneruskan momen dengan kontak
positif (tidak dengan perantaraan gesekan) sehingga tidak terjadi slip.
Ada dua bentuk kopling cakar yaitu:
Kopling cakar persegi
Kopling cakar spiral

2.

Kopling Plat.

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

Kopling ini berfungsi untuk meneruskan momen dengan


perantaraan gesekan. Dengan demikian pembebanan yang berlebihan
pada poros penggerak pada waktu dihubungkan, dapat dihindari.
Selain itu, karena dapat terjadi slip, maka kopling ini sekaligus juga
dapat berfungsi sebagai pembatas momen. Kopling ini disusun
berdasarkan :
Berdasarkan banyaknya plat yaitu kopling plat tunggal dan
kopling plat banyak
Berdasarkan ada tidaknya pelumas yang digunakan yaitu basah
dan kering.

Berdasarkan pelayanannya yaitu kopling manual, hidrolik,


numatik dan elektromagnetik.

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

3.

Kopling kerucut
Kopling ini mengunakan bidang gesek yang berbentuk bidang
kerucut.

4.

Kopling friwill

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

Kopling ini hanya dapat meneruskan momen dalam satu arah


putaran, sehinga putaran yang berlawanan arahnya akan dicegah atau
tidak diteruskan. Cara kerjanya dapat berdasarkan atas efek baji dari
bola atau rol.

Rumus-Rumus Yang Digunakan Pada Perhitungan Kopling


1.

Momen Puntir (Mp)


Mp = 71620 N/n (Kg/mm2)
Dimana : N = Daya maksimum mesin (Hp)
n = Putaran mesin (rpm)

2.

Momen puntir yang direncanakan


Mtd = Mp x v

3.

Momen Gesek (Mfr)


Mfr = B x Mt

4.

Tegangan tarik yang diizinkan

bol
5.

td
s

Tegangan geser yang diizinkan


10

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

bol
6.

bol
s

Diameter Poros
Dp = [ 5 . Mfr/bolII]1/3

7.

Diameter Spline
Ds = dp/0.8

8.

Tinggi spline
H = 0.1 x ds

9.

Lebar spline
W = 0.25 x ds

10.

Jari-jari rata-rata
rm

11.

Tegangan geser yang terjadi pada poros


s

12.

P
A

Tegangan geser yang terjadi pada spline


g

13.

Dp Ds
4

Mg
m.F .z

Perbandingan lebar permukaan gesek terhadap jari-jari rata-rata


b =

r 0 r1

rm = 0.5(r0 + r1)
14.

Perbandingan jari-jari dalam dengan jari-jari luar


r1/r0 = ( 0.6 0.8 )

15.

Momen Gesek
Mfr = f . P . Fm . rm

16.

Jari-jari dalam plat gesek


r1g = 0.6 r0g

17.

Diameter luar plat gesek


D0g = 2 . r0
11

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

18.

Diameter dalam plat gesek


D1g = 2 . r1g

19.

Berat plat gesek


Gl = 2 . (D0g2 D1g2) t . asbes / 4

20.

Perhitungan berat plat tengah


G2 = . (D0t D1t) . t . plat

21.

Perhitungan naf
G3 = .(D0n-D1n) . t . baja

22.

Perhitungan berat rumah kopling


G4 = . ((D0g + 2 . A . K)2 D1n2) . t. plat

23.

Perhitungan berat poros


G5 = . dp2 . t . plat

24.

Defleksi akibat beban poros

25.

Defleksi akibat berat kopling

26.

5.q. 4
.348
3
.348

Putaran Kritis
Ncr = 300

27.

1
tot

Akibat beban terpusat


ML1 = Pl/4

28.

Akibat beban terbagi merata


Ml2 = gl2/8

29.

Momen lentur yang terjadi


Mltot = Pl/4 + gl2/8

30.

Diameter Kritis
Mrc = (ml)2 + A (mp)2

12

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

31.

Diameter kritis yang terjadi pada poros


Dcr

32.

red
0,1. bolii

Energi yang dihilangkan karena gesekan


Wg = Mtd . W . t/2

33.

Kenaikan Suhu
Q = Wg = G . Cp . Dt

34.

Umur Kopling

35.

a.k .m
fr

Efesiensi Kopling

m fr
m

2.RODA GIGI
Roda gigi dijumpai pemakaiannya secara luas dalam hampir semua bentuk
mesin seperti mesin pemotong logam, automobil, traktor, mesin pengangkat, dan lainlain. Roda gigi dapat dibuat untuk menstransmisi setiap beban pada setiap putaran.
Keuntungan gerakan Roda Gigi :
Effisiensi Tinggi
Ukuran Kecil
Operasinya dapat diandalkan dan pelayanannya mudah
Perbandingan kecepatan konstan dan dapat digunakan untuk menstransmisi daya
beberapa cabang keperluan.
Kerugian gerakan Roda Gigi :

13

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

Pembuatannya komplikasi karena memerlukan pendekatan khusus dan perkakas


khusus
Menghasilkan bunyi pada kecepatan tinggi karena jika pembuatan tidak akurat
dan permukaan gigi sudah ada fitting (cacat permukaan)
Disainnya rumit bila jarak antara sumbu poros penggerak dengan poros yang
digerakkan adalah besar
Klasifikasi Roda Gigi
1. Berdasarkan kedudukan bersama dari poros-poros :
a. Untuk gerakan roda gigi dengan sumbu-sumbu poros yang sejajar adalah roda

gigi lurus, roda gigi bentuk tangga, paralel dan miring.


b. Untuk sumbu poros yang berpotongan adalah Roda Gigi kerucut, roda gigi

lurus dan roda gigi kerucut gigi ulir.


c. Sumbu poros yang tidak sejajar, tidak berpotongan adalah roda gigi miring,

bersilangan, roda gigi ulir dan roda gigi hipolid.


2. Berdasarkan Kecepatan keliling :
a. Kecepatan rendah

V < 3 m/s

b. Kecepatan sedang

3 < V < 15 m/s

c. Kecepatan tinggi

V > 15 m/s

3. Berdasarkan kedudukan gigi pada bingkai roda :


a. Gigi Lurus
b. Gigi Miring
c. Gigi Ganda
d. Gigi Kurva
4. Berdasarkan penutup yang diberikan :
a. Gerakan terbuka
b. Gerakan tertutup
c. Gerakan setengah tertutup

14

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

.
B.RODA GIGI MIRING
Roda gigi ini merupakan roda gigi yang gigi-giginya dibuat dalam bentuk
miring terhadapo sumbu rotasi. Roda gigi ini mempunyai pasangan yang memiliki
kemiringan,tekanan sendiri.
Roda gigi ini dapat mengatasi kerusakan yang terjadi pada daerah perkontakan yang
diakibatkan adanya tegangan pada tumbukan yang tinggi yang sering terjadi pada
roda gigi lurus. Karena roda gigi yang miring mampu mereduksi bunyi dan mampu
mengatasi tegangan tumbukan tersebut.

Adapun rumus yang biasa digunakan :


1. Perbandingan putaran (i)
i = n1/n2
2. Kekuatan tarik (b)
Kbl.
b = 1,4

f. Ks
Dimana:
u + 12
Kbl = Dinamic Load Faktor =1 ( direncanakan )
f = factor keamanan = 2,5 (direncanakan)
u = tegangan lentur yang diizinkan
Ks = factor konsentrasi tegangan = 1,4 (di
rencanakan)
3. Jumlah gigi Ekuivalen ( Zek )
Zek= Z / Cos 3
Dimana :
Z = jumlah gigi pada R.G
sudut kemiringan pahat = 30 0 ( direncanakan )
4. Momen puntir ( Mp)
15

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

N
Mp = 71620
n
Dimana :
N= Daya yang akan di transmisikan ( Hp )
n = Putaran ( rpm )
Momen punter yang direncanakan ( Mpd )
Mpd = V x Mp
Dimana:
V= Faktor konsentrasi bahan = 1-6 = 1,15 ( dipilih )
5. Modul (m)
Mpd

m = 1,26 Cos 3 z. y.b.Ym

Dimana :
Y = sesuai table 4-2 (lewis)
Ym= Relation factor = 10
6. Mengecek lenturan
i+1
b = 0,74

a . b .m . y

Dimana :
a = jarak pusat= dp1 + dp2
mm
2
b = Lebar Gigi = 10.m / cos

16

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

7. Mengecek perkontakan
c ind = 0,74( i 1) (i 1) .E.MpI
a

b..i

untuk c yang di izinkan =HB x Cb x Kcl


dimana :
sesuai table 4-8
HB = Tingkat kekerasan = 55 63 = 57 ( dipilih )
Cb = 220
Kcl = faktor umur = 1

BAB III
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN KOPLING
Perencanaan kopling pada Mobil Truk , sebagai berikut :
1. Daya Maksimum (N)= 750 kw
2. Putaran poros (n)= 2500 rpm
3. Factor keamanan (s)=5 8 (7 direncanakan)
4. Bahan untuk poros = St. 60 (direncanakan) dan beroperasi kering.
5. Jenis kopling =kopling jepit dengan gesekan piringan.
6. Jumlah = satu plat gesek .
7. Bahan plat gesek = asbestos yang dipres.
3.1. Perhitungan Momen

17

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

1. Momen puntir pada poros (Mp)


M p 71620

N
(Kg.cm)
n

Dimana :

N = Daya (dk)

1 Ps = 0,985 dk

= 750 x 0,985
= 738.75 dk
n = Banyaknya putaran
= 2500 rpm
Maka:
M p 71620

738.75
2500

=21163.71 Kg .cm
Momen puntir yang direncanakan (M pd)
M pd V M p

Dimana V = factor kelebihan beban


=16
= 2 (direncanakan)
M pd 2 21163,71

= 42327,42 Kg.cm
2.Momen Gesek (Mfr)
M fr M pd (Kg . cm)

Dimana

= factor penyambungan
= 1,2 1,5
= 1,2 (direncanakan)

fr

1,2 42327.42

= 50792.9 kg.cm
3.2. Pemilihan bahan

18

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

Bahan poros yang digunakan dalam perencanaan ini adalah ST.60. ini berarti
bahwa tegangan tariknya adalah :
= 60 kg/mm2 = 6000 kg/cm2
1. Besarnya tegangan tarik yang diizinkan ( bol II)
( bol II) =

Dimana s = factor keamanan


=58
= 6 (direncanakan )
6000
6

( bol II) =

= 1000 kg / cm2

2. Besarnya tegangan geser yang diizinkan ( bol II)


( bol II) =

bol11
1,75

1000
1,75

= 571.43 kg / cm 2
3. Diameter poros (dp)
dp 3
3

5 M fr

bol11
5 50792.9
571.43

= 7.64 cm
Berdasarkan normalisasi 161 (1930) maka dp yang direncanakan = 8 cm
3.3. Perhitungan ukuran kopling / plat gesek

19

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

Berdasarkan data-data yang dikemukakan diatas (untuk desain poros) dari V.


Dobrovolsky hal. 503 diperoleh data-data sebagai berikut :
f = 0,3 (koefisien gesek)
P = 2 3 kg/cm2 (tekanan)
Top = (150 250)0 C (temperatur operasi)
Dari V. Dobrovolsky halaman 513 diketahui :

rin
= 0.6 0.8
rout
= 0.8 (direncanakan)
b
= 0.2 0.5
rm

= 0.3dipilih
Dimana

rin = jari-jari dalam bidang gesek


rout = jari-jari luar bidang gesek

rm = jari-jari rata-rata permukaan plat gesek


= 0,5 (r out + rin)
b = lebar disk
1. Momen gesek yang bekerja pada kopling (M rf)
M fr f P rm
f Ps F fr rm

Dimana Z = jumlah plat gesek


= 1 ( direncanakan)
b = 0.3 r m
Ps = alat pres
= 2 3
= 2 kg/cm 2 ( dipilih )
Ffr = luas permukaan gesek

20

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

= 2 . . rm . b . Z
Tabel 67 ( V. Dobrovolsky), friction material in wide use
Material of

Operation

Coefficient of

Unit pressure

Maximum

friction surface

condution

friction

(kg / cm2)

operation
temperatur (0C)

Pressed asbestos

Dry

0,3

23

150 250

M fr f Ps 2 rm b z rm

f Ps 2 rm 0,2rm z rm

f Ps 0,4 z rm
Jadi

rm 3
3

M fr
0,4 Ps f z
50792.9
0,4 3,14 2 0,3 1

= 40.7 cm
Dari perbandingan
b
0.3
rm
b 0.3rm

= 0.3 x 40,7
= 12.21 cm
rm = 0,5 (rout + 8rout)
= 0,9 rout
rout

40.7
0,9

= 45.22 cm
rin = 0,8 rout
= 0,8 x 45,22

21

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

= 36,17 cm
Jadi :
Dout = 2 x rout
=2 x 45.22
= 90.44 cm
Din = 2 x rin
= 2 x 36.17
= 72.34cm
D m = 2 x rm
= 2 x 40,7
= 81.4 cm

4.2 . Pemeriksaan hasil perhitungan


1. Perhitungan berat kopling (plat dan kampas kopling)
a) Berat kampas (G1)

G1
Dimana

( Dout2 Din2) . t. 0
4

t = tebal asbes
= 0.2 0.5
= 0.5 (direncanakan)
= berat jenis
= 2.1 2.8 (gram / cm3)
= 2.7 (direncanakan)

Jadi

G1

3.14
((90,44)2 (72,34)2) x 0,5 x 2,7
4
22

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

= 3122,36 gram
= 3,12 Kg
b). Berat plat kampas (G2)

G2
Dimana

(Dout2 Din2) . t .
4

t = tebal asbes
= 0,2 0,5
= 0,5 cm (direncanakan)
= berat jenis
= 7,6 7,9 (besi tempa)
= 7,8 gram / cm2 (direncanakan)

maka :

G2

3,14
((90,44)2 (72,38)2) x 0,5 x 7,8
4

= 9020,15 gram
= 9,02 kg
c). Berat plat tengah (G3)

G3

( Dm 2 Dseplain2 ) . t .

3,14
((81,4)2 (9,5)2)x 0,5 x 7,8 ; di taksir Dseplain =9,5
4

= 15826,76 gram
= 15,826 kg
. Berat total kampas
Gtot G1 G2 G3

23

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

= 3,12 +9,02 + 15,82


= 27,96 kg

BAB V
SUHU, UMUR DAN EFISIENSI KOPLING
5.1. Suhu Kopling
Suhu kopling terjadi saat bekerja saat gesekan dan sangat berpengaruh terhadap
ketahanan kopling itu sendiri, oleh karena itu perhitungan temperatur kopling
sangat penting untuk mengecek apakah kopling beroperasi pada temperatur operasi
yang diizinkan atau tidak.
1.

Perhitungan temperatur operasi


Q = Fm .k t
Sehingga t = Q / Fm . k
Dimana

t = kenaikan temperatur
Q = kalor yang timbul akibat gesekan

75
3600 N fr
427

24

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

= 632,31 Nfr . kejl / hr


Fm =Ffr= luas bidang gesek
= 2 x rm x b x z
= 2 x 3,14 x 40,7x9,18x 1
= 2346,37 cm2
= 0.2346 m2
k = Faktor perpindahan panas
= 70 Keal/ m 2hr 0c
Nfr = Daya yang hilang akibat gesekan
N fr

Dimana

A fr

A fr W
75 3600
M fr t
2

Afr = energi gesek


Mp = 42327,42 Kg . cm
= 423,2742 Kg. m
= putaran poros

2 n
60
2 3,14 2500
60

= 261,66 rad / det


t = waktu penyambungan kopling
= 2 detik (direncanakan)
W = kerja kopling perjam
= 17 (direncanakan)
Maka energi gesek adalah :
A fr

Mp t
2

25

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

423,2742 261,66 2
2

= 110752,82 kg.m
N fr

110752,82 17
75 3600

= 6,97 dk
Jadi
t

632,32 6,97
0.234 70

=215,06 0 C
Temperatur operasi = t + suhu kamar
= 215,16 + 27
= 242,16 0 C
Berarti temperatur berada dalam range temperatur yang diizinkan untuk bahan asbestos
yaitu (150 250) 0C
5.2. Umur Kopling
Penentuan umur kopling berguna untuk mengetahui sampai dimana ketahanan
dari kopling tersebut bila telah mencapai umurnya. Umur kopling bergantung dari
pemakaian kopling apakah kontinu atau tidak. Perhitungan umur kopling :
Ld

Dimana

a Ak F fr
N fr

( jam )

Ld = lama pemakaian plat gesek


a = tebal plat gesek
= 0,2 0,5 cm
= 0,3 (direncanakan)
Ak = Kerja yang dihasilkan plat gesek
= 5 8 dk
= 7 (direncanaka)

26

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

maka

Ld

0,3 7 2346,37
6,97

= 706,94 jam
banyaknya pemasangan :
S

Ld 3600
(2 2)

706,94 3600
4

= 636247 kali pemasangan tiap jam


Dimana

(2+2) = waktu penyambungan dan pelepasan

Banyaknya penyambungan dan pelepasan tiap jam :

636247
2

= 318123,5 kali/jam

Banyaknya pemeliharaan tiap jam(t 0)


t

M 4
(detik/jam)
3600
318123,5 4
3600

= 353,47 detik/jam
misalkan dalam sehari kopling digunakan selama N = 6 jam maka
pemeliharaannya dalam sehari adalah
P = 6 x 353,47
= 2120,82 kali
Umur kopling :
L
L

Ld 3600
P

706,94 3600
220,82

27

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

= 1200 hari
jadi umur kopling dalam setahun adalah
1200
365 1

= 3,28 tahun

5.3. Efisiensi Kopling


Penentuan efisiensi kpling dimaksudkan untuk mengetahui sampai dimana
kemampuan kerja kopling tersebut untuk memindahkan daya maksimum ke bagian
transmisi lainnya.
Nm N fr

Dimana

dengan

Nm

Nm

100%

( N max Z ) N (3600 2 Z )
3600

N max

M fr n
71620
50792,9 2500
71620

= 1773 dk
Nm

(1773 1) 738,75 (3600 2 1)


3600

= 738,83 dk

28

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

jadi

738,83 0,97
100%
738,83

= 99,86 %

BAB VI
PERENCANAAN
A.RODA GIGI
Data Awal :
1.

Daya yang akan ditransmisikan ( N ) = 85 HP ( Direncanakan)

2.

Putaran pada R.G I = 450 rpm

3.

putaran pada R.G II dan III = 750 rpm( Direncanakan)

4.

Putaran pada R.G IV dan V = 1000 rpm( Direncanakan)

5.

Putaran pada R.G VI dan VII = 1250 rpm( Direncanakan)

6.

Putaran pada R.G VIII = 1500 rpm

7.

Sudut kemiringan pahat () = 30( Direncanakan)

8.

Sudut tekan pahat () = 20( Direncanakan)

9.

Jumlah Gigi R.G I ( Z1) = 45 buah( Direncanakan)

10.

Jumlah Gigi R.G III(Z3) = 60 buah( Direncanakan)

11.

Jumlah gigi R.G V (Z5)= 75 buah( Direncanakan)

12.

Jumlah Gigi R.G VII (Z7)= 90 buah( Direncanakan)

13.

Bahan pinion = C 45( Direncanakan)

14.

Tegangan lentur pinionu) = 63-75 kg/mm2= 65 kg/mm2

15.

Bahan Roda = C35 Mn 75( Direncanakan )


29

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

16.

Tegangan lentur untuk roda (u) = 52-63 Kg/mm2 = 55 kg/mm2

Sistem layout untuk Roda Gigi Miring-Miring

30

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

A.UNTUK R.G I DAN R.G II


1. Perbandingan Putaran (i)

i = n1 / n2
= 450 / 750
= 0,6
2. Untuk pinion :

u u + 12
= 0,35 ( 65 ) + 12
= 34,75 kg/mm2
Kekuatan tarik (b)

31

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

Jumlah Gigi Ekuivalen ( Zek1 )


Zek 1 = Z1 / Cos3
= 45 / Cos3 30
= 69 buah
Zek 1 = 69 buah Faktor bentuk( y1 ) = 0,156 (tabel 4-2)
( y1 xb ) = 0,156 x 14 = 2,184 Kg /mm
3. Untuk Roda

g / mm2
kekuatan tariknya (b)

Jumlah gigi R.G II ( Z2 )

32

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

i = Z2/Z1 = n1/n2
maka Z2 = 45. ( 0,6 ) = 27 buah
Z2 = 27 buah y2 = 0,035
( y2 x b ) = 0,035 x 12,5 = 0,4375
R.G AMAN Karena (y1 x b ) pinion > ( y2 x b ) Roda
4. Momen puntir

Mp = 71620
= 71620 ( 85 / 450 ) = 13528,22 Kg cm
Mp desain/ direncanakan ( Mpd )
Mpd = V x Mp
= 1,15 x 13528,22
= 15557,45 Kg cm
5. Modul (m)
Mpd

m = 1,26 Cos 3 z. y.b.Ym


= 1,26 cos 30 3

15557,45
45.0,156.14.10

= 2,73 mm

6. Mengecek lenturan

b = 0,74

Jarak bagi Normal ( Pn ) = m =3,14 .2,73 = 8,57 mm


Jarak bagi lingkar ( Pc ) = Pn / Cos/cos 30 = 9,89 mm
Diameter jarak bagi untuk kedua R.G :
33

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

1. dp1 =
2. dp2 = dp1 x i = 141,85 x 0,6 = 108,87 mm

Jarak Pusat ( a ) =

= 12,53 cm

Lebar gigi ( b ) = 10.m / Cos 10.2,73 / Cos 30 = 31,52


mm=3,15 cm
Lebar gigi ( b ) = 10.m / Cos 10.2,73 / Cos 30 = 31,52
mm=3,15 cm
Sehingga :
b = 0,74

Kg/cm2

7.Mengecek perkontakan

i 1

c ind = 0,47( a )

(i 1)
.E.Mpd
b.i

34

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

0,47.(

0,6 1 (0,6 1)
)
2,15.10=^ 6.15557,45
12,53
3,15.0,6

= 10099,13 Kg / cm2

c yang di izinkan = HB x Cb x Kcl


= 57 x 220 x 1
= 12540 Kg/cm2
8. R.G AMAN Karena c yang diizinkan > c ind
9. Dimensi Dimensi
Z1

Z2

45

27
b
u
a
h

b
u
a
h

dp1

dp2

Pc

(
(
(
(
(
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
)
)
)
)
)
125,3 31,52 2,,73 141,8 108,8
9.89
6
5
7

Pn
(
m
m
)

(
m
m
)
8,57

B.UNTUK R.G III DAN R.G IV


1. Perbandingan Putaran (i)
i = n3 / n4
= 750 / 1000

35

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

= 0,75
2. Untuk pinion :
u + 12
= 0,35 ( 65 ) + 12
= 34,75 kg/mm2
Kekuatan tarik (b)

Jumlah Gigi Ekuivalen ( Zek3 )


Zek 3 = Z3 / Cos3
= 60 / Cos3 30
= 92 buah
Zek 3 = 92 buah Faktor bentuk( y3 ) = 0,160 (tabel 4-2)
( y3 xb ) = 0,160 x 14 = 2,24 Kg /mm
3. Untuk Roda

36

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

g / mm2
ekuatan tariknya (b)

Jumlah gigi R.G II ( Z2 )


i = Z4/Z3 = n3/n4
maka Z4 = 60. ( 0,75 ) = 45 buah
Z4 = 45 buah y4 = 0,099
( y4 x b ) = 0,099 x 12,5 = 1,23
R.G AMAN Krn (y3 x b ) pinion > ( y4 x b ) Roda
4. Momen puntir

Mp = 71620
= 71620 ( 85 / 750 ) = 8116,93 Kg cm
Mp desain/ direncanakan ( Mpd )
Mpd = V x Mp
= 1,15 x 8116,93
= 9334,47 Kg cm

5. Modul (m)
Mpd

m = 1,26 Cos 3 z. y.b.Ym

37

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

= 1,26 cos 30 3

9334,47
60.0,160.14.10

= 2,08 mm
6. Mengecek lenturan

b = 0,74

Jarak bagi Normal ( Pn ) = m =3,14 . 2,08 = 6,53 mm


Jarak bagi lingkar ( Pc ) = Pn / Cos/cos 30 = 7,54 mm
Diameter jarak bagi untuk kedua R.G :
1. dp3 =
2. dp4 = dp1 x i = 144,10 x 0,75 = 108,07 mm

Jarak Pusat ( a ) =

12,60 cm
Lebar gigi ( b ) = 10.m / Cos 10. 2,08 / Cos 30 = 24,01 mm
= 2,40 cm

Sehingga :
b = 0,74

Jarak Pusat ( a ) =

Kg/cm2

12,60 cm
Lebar gigi ( b ) = 10.m / Cos 10. 2,08 / Cos 30 = 24,01 mm
= 2,40 cm
Sehingga :

38

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

b = 0,74

Kg/cm2

7.Mengecek perkontakan

i 1

c ind = 0,47( a )

0,47.(

(i 1)
.E.Mpd
b.i

0,75 1
)
12,60

(0,75 1)
( 2,15.10^ 6).9334,47
2,40.0,75

= 9118,26 Kg / cm2

c yang di izinkan = HB x Cb x Kcl

39

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

= 57 x 220 x 1
= 12540 Kg/cm2
8. R.G AMAN Karena c yang diizinkan > c ind
9. Dimensi Dimensi
Z3

Z4

60

(
(
m
m
m
m
)
)
126,0 24,01
2,08
8

45
b
u
a
h

b
u
a
h

dp3
(
m
m
)

dp4

Pc

(
(
m
m
m
m
)
)
144,1 108,8
7,54
0
7

Pn
(
m
m
)

(
m
m
)
6,53

C.UNTUK R.G V DAN R.G VI


1. Perbandingan Putaran (i)
i = n5 / n6
= 1000 / 1250
= 0,8
2. Untuk pinion :
u + 12
= 0,35 ( 65 ) + 12
= 34,75 kg/mm2
Kekuatan tarik (b)

40

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

Jumlah Gigi Ekuivalen ( Zek1 )


Zek 5 = Z5 / Cos3
= 75 / Cos3 30
= 115 buah
Zek 5 = 115 buah Faktor bentuk( y5 ) = 0,158 (tabel 4-2)
( y5 xb ) = 0,158 x 14 = 2,21 Kg /mm
3. Untuk Roda

g / mm2
ekuatan tariknya (b)

Jumlah gigi R.G II ( Z6 )

41

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

i = Z6/Z5 = n5/n6
maka Z6 = 75. ( 0,8 ) = 60 buah
Z6 = 60 buah y6 = 0,130
( y6 x b ) = 0,130 x 12,5 = 1,62 Kg/mm
R.G AMAN Krn (y5 x b ) pinion > ( y6 x b ) Roda
4. Momen puntir

Mp = 71620
= 71620 ( 85 / 1000 ) = 6087,70 Kg cm
Mp desain/ direncanakan ( Mpd )
Mpd = V x Mp
= 1,15 x 6087,70
= 7000,85 Kg cm
5. Modul (m)
Mpd

m = 1,26 Cos 3 z. y.b.Ym


= 1,26 cos 30 3

7000,85
75.0,158.14.10

= 2,24 mm
6. Mengecek lenturan

b = 0,74

Jarak bagi Normal ( Pn ) = m =3,14 . 2,24 = 7,03 mm


Jarak bagi lingkar ( Pc ) = Pn / Cos/cos 30 = 8,11 mm

42

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

Diameter jarak bagi untuk kedua R.G :


1. dp5 =
2. dp6 = dp5 x i = 193,98 x 0,75 = 145,48 mm

Jarak Pusat ( a ) =

Lebar gigi ( b ) = 10.m / Cos 10. 2,24 / Cos 30 = 25,86 mm


= 2,58 cm

= 16,97 cm

Sehingga :
b = 0,74

Kg/cm2

7. Mengecek perkontakan

c ind =

0,47(

0,47.(

i 1 (i 1)
)
.E.Mpd
a
b.i

0,8 1
)
16,97

(0,8 1)
( 2,15.10^ 6).7000,85
2,58.0,8

= 5711,68 Kg / cm2

43

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

c yang di izinkan

= HB x Cb x Kcl
= 57 x 220 x 1
= 12540 Kg/cm2

8. R.G AMAN Karena c yang diizinkan > c ind


9. Dimensi Dimensi

Z5

Z6

75

60
b
u
a
h

b
u
a
h

(
(
m
m
m
m
)
)
169,7 25,86
2,24
8

dp5
(
m
m
)

dp6

Pc

(
(
m
m
m
m
)
)
193,9 145,4
8,11
8
8

Pn
(
m
m
)

(
m
m
)
7,03

D.UNTUK R.G VII DAN R.G VIII


1. Perbandingan Putaran (i)
i = n7 / n8
= 1250 / 1500
44

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

= 0,83
2. Untuk pinion :
u + 12
= 0,35 ( 65 ) + 12
= 34,75 kg/mm2
Kekuatan tarik (b)

Jumlah Gigi Ekuivalen ( Zek7 )


Zek 7 = Z7 / Cos3
= 90 / Cos3 30
= buah
Zek 7 = 115 buah Faktor bentuk( y7 ) = 0,158 (tabel 4-2)
( y7 xb ) = 0,158 x 14 = 2,21 Kg /mm
3. Untuk Roda

45

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

g / mm2
ekuatan tariknya (b)

Jumlah gigi R.G II ( Z8 )


i = Z8/Z7 = n7/n8
maka Z8 = 75. ( 0,83 ) = 60 buah
Z8 = 60 buah y6 = 0,130
( y6 x b ) = 0,130 x 12,5 = 1,62 Kg/mm
R.G AMAN Krn (y5 x b ) pinion > ( y6 x b ) Roda
4. Momen puntir

Mp = 71620
= 71620 ( 85 / 1000 ) = 6087,70 Kg cm
Mp desain/ direncanakan ( Mpd )
Mpd = V x Mp
= 1,15 x 6087,70
= 7000,85 Kg cm
5. Modul (m)
Mpd

m = 1,26 Cos 3 z. y.b.Ym


= 1,26 cos 30 3

7000,85
75.0,158.14.10

= 2,24 mm

46

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

6. Mengecek lenturan

b = 0,74

Jarak bagi Normal ( Pn ) = m =3,14 . 2,24 = 7,03 mm


Jarak bagi lingkar ( Pc ) = Pn / Cos/cos 30 = 8,11 mm
Diameter jarak bagi untuk kedua R.G :
1. dp5 =
2. dp6 = dp5 x i = 193,98 x 0,75 = 145,48 mm

Jarak Pusat ( a ) =

16,97 cm
Lebar gigi ( b ) = 10.m / Cos 10. 2,24 / Cos 30 = 25,86 mm
= 2,58 cm
Sehingga :
b = 0,74

Kg/cm2

7. 7.Mengecek perkontakan

c ind 0=,47(

i 1 (i 1)
)
.E.Mpd
a
b.i

0,47.(

0,8 1 (0,8 1)
)
( 2,15.10^ 6).7000,85
16,97
2,58.0,8

47

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

= 5711,68 Kg / cm2
c yang di izinkan = HB x Cb x Kcl
= 57 x 220 x 1
= 12540 Kg/cm2
8. R.G AMAN Karena c yang diizinkan > c ind
9. Dimensi Dimensi
Z5

Z6

75

60
b
u
a
h

b
u
a
h

(
(
m
m
m
m
)
)
169,7 25,86
2,24
8

dp5
(
m
m
)

dp6

Pc

(
(
m
m
m
m
)
)
193,9 145,4
8,11
8
8

Pn
(
m
m
)

(
m
m
)
7,03

D.UNTUK R.G VII DAN R.G VIII


1. Perbandingan Putaran (i)
i = n7 / n8
= 1250 / 1500
= 0,83
2. Untuk pinion :
u + 12

48

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

= 0,35 ( 65 ) + 12
= 34,75 kg/mm2
Kekuatan tarik (b)

Jumlah Gigi Ekuivalen ( Zek7 )


Zek 7 = Z7 / Cos3
= 90 / Cos3 30
= 138 buah
Zek 7 = 115 buah Faktor bentuk( y7 ) = 0,158 (tabel 4-2)
( y7 xb ) = 0,158 x 14 = 2,21 Kg /mm
3. Untuk Roda

g / mm2
ekuatan tariknya (b)

49

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

Jumlah gigi R.G II ( Z8 )


i = Z8/Z7 = n7/n8
maka Z8 = 90. ( 0,83 ) = 74 buah
Z8 = 74 buah y6 = 0,130
( y6 x b ) = 0,130 x 12,5 = 1,62 Kg/mm
R.G AMAN Krn (y5 x b ) pinion > ( y6 x b ) Roda
4. Momen puntir

Mp = 71620
= 71620 ( 85 / 1250 ) = 4870,16 Kg cm
Mp desain/ direncanakan ( Mpd )
Mpd = V x Mp
= 1,15 x 4870,16
= 5600,68 Kg cm
5. Modul (m)
Mpd

m = 1,26 Cos 3 z. y.b.Ym


= 1,26 cos 30 3

5600,68
90.0,130.14.10

= 1,64 mm
6. Mengecek lenturan

50

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

b = 0,74
Jarak bagi Normal ( Pn ) = m =3,14 . 1,64 = 5,15 mm
Jarak bagi lingkar ( Pc ) = Pn / Cos5,15 /cos 30 = 5,94 mm
Diameter jarak bagi untuk kedua R.G :
1. dp7 =
2. dp8 = dp7 x i =

x 0,83 = 141,45 mm

Jarak Pusat ( a ) =

Lebar gigi ( b ) = 10.m / Cos 10. 1,64 / Cos 30 = 18,93 mm


= 1,89 cm

= 15,59 cm

Sehingga :
b = 0,74

Kg/cm2

7.Mengecek perkontakan

c ind 0=,47(

i 1 (i 1)
)
.E.Mpd
a
b.i

0,47.(

0,83 1 (0,83 1)
)
(2,15.10^ 6).5600,68
15,59
1,89.0,83

51

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

= 6538,79 Kg / cm2
c yang di izinkan = HB x Cb x Kcl
= 57 x 220 x 1
= 12540 Kg/cm2
8. R.G AMAN Karena c yang diizinkan > c ind
9. Dimensi Dimensi
Z7

Z8

90

60
b
u
a
h

b
u
a
h

(
(
m
m
m
m
)
)
155,9 18,93
1,64
4

dp7
(
m
m
)

dp8

Pc

(
(
m
m
m
m
)
)
170,4 141,4
5,94
3
5

Pn
(
m
m
)

(
m
m
)
5,15

BAB VII
PENUTUP
6.1.

Kesimpulan
A. Dari hasil perhitungan dan perencanaan kopling dapat disimpulkan :
I. Perhitungan momen

52

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

1.

Momen puntir pada poros yang direncanaka Mpd = 42327,42 kg


cm

2.
II.
1.

Momen gesek Mfr = 50792,9 kg . cm


Pemilihan bahan :
Bahan yang digunakan untuk poros adalah St 60

2.Besar tegangan tarik yang diizinkan bol II = 1000 kg/cm2


3.Besar tegangan geser yang diizinkan (bol II ) = 571.43 kg/cm2
4.Diameter p;oros yang diinginkan ( dp ) = 7,64 cm
III.

kopling / plat gesek

1. Diameter rata-rata permukaan plat gesek (Dm) = 81,4 cm


2. Diameter dalam bidang gesek (Din) = 72,34 cm
3. Diameter luar bidang gesek (Dout) = 90,44 cm
4. Berat kopling/plat gesek
- berat kampas (G1) =3,12 kg
- berat plat kampas (G2) = 9,02 kg
- berat plat tengah (G3) = 15,82 kg
- berat total kampas (Gtot) =27,96 kg
5. Temperature operasi kopling Top = 242.16 C
6. Umur kopling = 3,28 tahun
7. Efisiensi kopling (kop) = 99,86 %
B.Dari hasil perhitungan dan perencanaan roda gigi miring dapat disimpulkan :
Daya yang akan ditransmisikan ( N ) = 85 HP ( Direncanakan)
Putaran pada R.G I = 450 rpm
putaran pada R.G II dan III = 750 rpm( Direncanakan)
Putaran pada R.G IV dan V = 1000 rpm( Direncanakan)
Putaran pada R.G VI dan VII = 1250 rpm( Direncanakan)

53

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

Putaran pada R.G VIII = 1500 rpm


A.UNTUK R.G I DAN R.G II
Z1

Z2

45

dp1

dp2

Pc

(
(
(
(
(
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
)
)
)
)
)
125,3 31,52 2,,73 141,8 108,8
9.89
6
5
7

27

Pn
(
m
m
)

(
m
m
)
8,57

b
b
u
u
a
a
h
h
B.UNTUK R.G III DAN R.G IV
Z3

Z4

60

45

dp3

(
(
m
m
m
m
)
)
126,0 24,01
2,08
8

(
m
m
)

b
b
u
u
a
a
h
h
C.UNTUK R.G V DAN R.G VI
Z5

Z6

75

60
b
u
a
h

b
u
a
h

Pc

(
(
m
m
m
m
)
)
144,1 108,8
7,54
0
7

(
(
m
m
m
m
)
)
169,7 25,86
2,24
8

dp4

dp5
(
m
m
)

dp6

Pn
(
m
m
)

(
m
m
)
6,53

Pc

(
(
m
m
m
m
)
)
193,9 145,4
8,11
8
8

Pn
(
m
m
)

(
m
m
)
7,03

54

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

D.UNTUK R.G VII DAN R.G VIII


Z7

Z8

90

60
b
u
a
h

b
u
a
h

(
(
m
m
m
m
)
)
155,9 18,93
1,64
4

dp7
(
m
m
)

dp8

Pc

(
(
m
m
m
m
)
)
170,4 141,4
5,94
3
5

Pn
(
m
m
)

(
m
m
)
5,15

6.2. Saran
1. Untuk perencanaan ini sebaiknya diperhatikan bahan yang digunakan untuk
komponen-komponen kopling.
2. Suatu perencanaan sebaiknya diperhatikan bahwa harga yang didapat dari
hasil perhitungan harus lebih kecil dari pada harga yang diizinkan.
DAFTAR PUSTAKA

1. V. Dobrovolsky, Machine Elements, Second Edition, Rusia 1985


1, 13, 15, 16, 21, 31, 33.
2. Bahan Kuliah Elemen Mesin II oleh Ir. Zaenab Ali Rune.
3, 4, 5, 6, 7, 11, 12, 14, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 30, 32, 34, 35, 36.
3. Kents, Colin Chemical, Mechanical Engineering Handbook in two. Table
10.
9, 10.
4. Sularso, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, 1987, Jakarta,

55

Tugas elemen mesin II


AGUSTIAWAN D211 12 276

PT. Pradnya Paramita.

56

Anda mungkin juga menyukai