“Transmisi Daya”
Disusun Guna Memenuhi Tugas Elemen Mesin 1
Di Susun Oleh :
AHMAD FAUZI
K2516004
Pendidikan Teknik Mesin
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sempurna. Shalawat serta
salam tak lupa kami haturkan kepada Junjugan kita Nabi Agung Muhammad SAW.
Sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Elemen Mesin 1.
Kami ucapkan terimakasih kepada Nyenyep Sriwardani selaku Dosen
Pengampu Mata Kuliah Elemen Mesin 1 yang telah memberi tugas pembuatan makalah
ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan dan
masih sedikit pengetahuan serta pengalaman kami. Oleh karena itu, kami menerima
kritik dan saran dari pembaca guna membangun, melengkapi dan memperbaiki makalah
ini agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Surakarta,14 September 2017
Tim Penulis
2
DAFTAR ISI
2.9 KOPLING
3
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan .......................................................................................
2. Saran ..................................................................................................
Daftar Pustaka
4
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi
torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-
beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar
yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya.
BAB II
5
DASAR TEORI
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi
dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda
untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang
tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya.
yang sering dijumpai dalam sebuah rangkaian alat atau mesin. Teori komponen ini
Ketepatan dan ketelitian dalam pemilihan berbagai nilai atau ukuran dari komponen itu
dengan elemen-elemen mesin yang bekerja sama satu dengan yang lainnya secara
kompak sehingga menghasilkan suatu rangkaian gerakan yang sesuai dengan apa yang
keamanan baik untuk mesin itu sendiri maupun bagi operatornya. Dalam pemilihan
elemen-elemen dari mesin juga harus memperhatikan kekuatan bahan, safety factor, dan
ketahanan dari berbagai komponen tersebut. Adapun elemen tersebut adalah bantalan
2.3. Poros
6
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir
sebagai berikut:
1. Poros transmisi
Poros semacam ini mendapat beban puntir murni atau puntir dan
lentur. Daya di transmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi puli
2. Spindel
yang harus di penuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil dan bentuk
3. Gandar
dimana tidak mendapat beban puntir, bahkan kadang – kadang tidak boleh
berputar, disebut gandar. Gandar ini hanya mendapat beban lentur, kecuali
jika digerakan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir
juga.
poros engkol sebagai poros utama dari mesin torak, dan lain-lain. Poros
7
luwes untuk tranmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan
1. Kekuatan poros
Suatu poros transmisi dapat mengalami suatu beban puntir atau lentur
atau gabungan antara puntir dan lentur seperti telah diutarakan di atas. Juga
ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti poros baling- baling
diameter poros diperkecil (poros bertangga ) atau bila poros mempunyai alur
2. Kekakuan poros
telitian atau getaran dan suara. Disamping kekuatan poros, kekakuannya juga
8
harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani
poros tersebut.
3. Putaran kritis
Bila putaran suatu mesin dinaikan maka suatu harga putaran tertentu
dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya. Putaran ini disebut putaran
kritis. Hal ini dapat terjadi pada turbin, motor torak, motor listrik , dan lain-
lain. Juga dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian bagian
4. Korosi
poros propeller dan pompa bila terjadi dengan kontak dengan fluida yang
korosif. Demikian juga yang terancam kavitasi, dan poros-poros mesin yang
Pada poros yang menderita beban puntir dan beban lentur sekaligus,
maka pada permukaan poros akan terjadi tegangan geser karena momen puntir
dan tegangan lentur karena momen lengkung, maka daya rencana poros dapat
Pd f c P kW
Dimana
9
Pd = daya rencana (kW)
Fc = factor koreksi
maka:
Pd
T / 1000 2n1 / 60
102
sehingga
Pd
T 9,74 x10 5
n1
T 5,1T
3
d / 16 d
3
terdiri atas momen puntir saja, perlu ditinjau pula apakah ada kemungkinan
poros
1/ 3
5,1
d K t CbT
a
dimana :
a B / sf1 x sf 2
10
Perhitungan putaran kritis
d2 I
Nc 52700
Il W
Dimana :
2.4. Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran
atau geraan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman, dan panjang umur.
Bantalan harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainya
bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka prestasi seluruh
system akan menurun atau tidak dapat bekerja secara semestinya. Jadi bantalan dalam
berikut:
4. Kemudahan perawatan
11
a
C
L = , dimana L = Dalam jutaan putaran
F
1
C = FL a Beban bantalan
L1 F2
; di mana a =3 untuk bantalan peluran
L2 F1
2
max x 2 xy ( kpsi )
2
2.5. Puli
Puli merupakan salah satu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan
daya seperti halnya sprocket rantai dan roda gigi (Gambar 2.4). Puli pada umumnya
dibuat dari besi cor kelabu FC 20 atau FC 30, dan adapula yang terbuat dari baja.
dengan menggunakan motor listrik telah membuat arti sabuk untuk alat penggerak
menjadi berkurang. Akan tetapi sifat elastisitas daya dari sabuk untuk menampung
kejutan dan getaran pada saat transmisi membuat sabuk tetap dimanfaatkan untuk
12
Keuntungan jika menggunakan puli :
Jarak yang jauh antara dua buah poros sering tidak memungkkinkan transmisi
langsung dengan roda gigi. Dalam hal demikian, cara transmisi putaran atau daya yang
lain dapat di terapkan, di mana sebuah sabuk luwes atau rantai dibelitkan sekeliling puli
Sabuk atau belt terbuat dari karet dan mempunyai penampung trapezium.
Tenunan, teteron dan semacamnya digunakan sebagai inti sabuk untuk membawa
tarikan yang besar. Sabuk V dibelitkan pada alur puli yang berbentuk V pula. Bagian
sabuk yang membelit akan mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya
akan bertambah besar. Gaya gesekan juga akan bertambah karena pengaruh bentuk baji,
13
yamg akan menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif rendah.
Hal ini merupakan salah satu keunggulan dari sabuk-V jika dibandingkan dengan sabuk
rata.
sampai 20 (m/s) pada umumnya, dan maksimal sampai 25 (m/s). Dalam gambar 2.5
maksimum yang dapat ditransmisikan kurang lebih 500 (kW). Di bawah ini ( gambar
14
Gambar 2.5 Konstruksi dan ukuran penampang sabuk-V
Dibandingkan roda gigi atau rantai, penggunaan sabuk lebih halus, tidak
15
Kecepatan putar pada transmisi sabuk lebih tinggi jika dibandingkan
dengan belt.
Karena sifat penggunaan belt yang dapat selip, maka jika terjadi kemacetan
atau gangguan pada salah satu elemen tidak akan menyebabkan kerusakan
Pada mesin ini menggunakan sabuk-V sebagai penerus daya dari motor listrik ke
Perbandingan transmisi
n1 d 2
n2 d1
Dimana :
Kecepatan sabuk
.d .n
v (m/s)
60.1000
Dimana :
Panjang sabuk
16
1
L = 2C + (dp + Dp) + (Dp - dp) 2
2 4.C
Dimana :
2.7 Rantai-Sproket
2.7.1 Definisi
Rantai-sproket adalah roda bergerigi yang yang berpasangan dengan rantai, tarack
atau benda panjang yang bergerigi lainnya. Sprocket berbeda dengan roda gigi, sproket
tidak pernah bersinggungan dengan sprocket lainnya dan tidak pernah cocok. Sproket
juga berbeda dengan puli dimana sprocket memiliki gigi sedangkan puli pada umumnya
tidak memiliki gigi.
2.7.2 Prinsip Kerja
Prinsip kerja rantai dan sprocket yaitu sprocket dihubungkan dengan rantai untuk
memutar poros yang menyangga pada roda belakang. Yang bekerja berdasarkan gerakan
hidroluik transmisi dari pinion dan manual dari gear belakang.
2.7.3 Aplikasi
Sproket banyak digunakan pada sepeda, sepeda motor, mobil, kendaraan roda
rantai dan mesin lainnya digunakan untuk mentransmisikan gaya putar antara 2 poros.
Sproket juga digunakan pada kendaraan roda rantai. ada kendaraan jenis ini,
jumlah sproket yang terlibat banyak, namun sproket yang menggerakkan hanya satu,
dua atau tiga. Sproket yang menggerakkan jika hanya satu biasanya berada di depan
atau dibelakang kendaraan. Sementara dengan dua sproket penggerak, posisi sproket
ada didepan dan belakang. Sproket penggerak ketiga biasanya bisa dimana saja dan
biasanya posisinya lebih tinggi dari sproket penggerak yang lain.
2.8 Roda Gigi
2.8.1 Definisi
Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berputar yang berguna untuk
mentransmisikan daya. Roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan dengan
17
gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau lebih roda gigi yang bersinggungan dan bekerja
bersama-sama disebut sebagai transmisi roda gigi, dan bisa menghasilkan keuntungan
mekanis melalui rasio jumlah gigi. Roda gigi mampu mengubah kecepatan putar, torsi,
dan arah daya terhadap sumber daya. Tidak semua roda gigi berhubungan dengan roda
gigi yang lain; salah satu kasusnya adalah pasangan roda gigi dan pinion yang
bersumber dari atau menghasilkan gaya translasi, bukan gaya rotasi
2.8.2 Fungsi
Roda gigi berfungsi mentransmisikan daya dan putaran yang tepat dari sumber
penggerak ke poros penggerak berikutnya.
2.8.3 Aplikasi
Roda gigi digunakan pada jam mekanis. Perputaran jarum jam, menit dan detik
terjadi karena kombinasi dari pasangan roda giginya, pada mainan anak-anak, kerek dan
lain-lain.
2.9 KOPLING
Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari
poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana
putaran inputnya akan sama dengan putaran outputnya. Tanpa kopling, sulit untuk
menggerakkan elemen mesin sebaik-baiknya. Dengan adanya kopling pemindahan daya
dapat dilakukan dengan teratur dan seefisien mungkin.
18
1. Kopling harus mudah dipasang dan dilepas
2. Kopling harus dapat mentransmisikan daya sepenuhnya dari poros
3. Kopling harus sederhana dan ringan
4. Kopling harus dapat mengurangi kesalahan hubungan pada poros
Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis:
1. Kopling Tetap
2. Kopling Tak Tetap
Kopling Tetap
Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan
daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip),
dimana sumbu kedua poros tersebut terletak pada satu garis lurus atau dapat sedikit
berbeda sumbunya. Kopling tetap selalu dalam keadaan terpasang, untuk
memisahkannya harus dilakukan pembongkaran.
Kopling kaku
Kopling kaku dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan sumbu segaris, dan
dipakai pada poros mesin dan transmisi umum di pabrik-pabrik, kopling ini terdiri atas :
1. Kopling bus
2. Kopling flens kaku
3. Kopling flens tempa
4. Kopling luwes
19
Kopling luwes ( fleksibel ) memungkinkan adanya sedikit ketidaklurusan sumbu
poros yang terdiri atas:
Kopling universal digunakan bila kedua poros akan membentuk sudut yang
cukup besar, terdiri dari:
Kopling universal digunakan bila poros penggerak dan poros yang digerakkan
membentuk sudut yang cukup besar.
Kopling Fluida
Penerusan daya dilakukan oleh fluida sehingga tidak ada hubungan antara kedua poros.
Kopling Fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan daya yang
besar. Keuntungannya adalah getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari sisi beban
tidak saling diteruskan. Demikian pula pada waktu terjadi pembebanan lebih ,
penggerak mula tidak akan terkena momen yang akan melebihi batas kemampuan.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi
torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-
20
beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar
yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya.
Dalam perancangan (suatu) alat ini dibutuhkan beberapa komponen pendukung
yang sering dijumpai dalam sebuah rangkaian alat atau mesin. Teori komponen ini
Ketepatan dan ketelitian dalam pemilihan berbagai nilai atau ukuran dari komponen itu
dengan elemen-elemen mesin yang bekerja sama satu dengan yang lainnya secara
kompak sehingga menghasilkan suatu rangkaian gerakan yang sesuai dengan apa yang
keamanan baik untuk mesin itu sendiri maupun bagi operatornya. Dalam pemilihan
elemen-elemen dari mesin juga harus memperhatikan kekuatan bahan, safety factor, dan
ketahanan dari berbagai komponen tersebut. Adapun elemen tersebut adalah bantalan
2. Saran
21
ada terdapat kekurangan terhadap materi kami, kami mohon maaf, terima kasih
telah memperhatikan sekaligus memahami materi kami.
DAFTAR PUSTAKA
Wallace, W.(2004). "You Can't Tension All Bolts", Distributor's Link Magazine,
<< akses 31 Januari 2016 :
http://www.appliedbolting.com/pdf/you_cannot_tension_all_bolts.pdf >>
https://www.researchgate.net/publication/311378174_Studi_Karakteristik_Baut_
Mutu_Tinggi_A325_dan_Grade_88_Terhadap_Tarik_dan_Pengaruhnya_pada_P
erencanaan_Sambungan
22
23