Anda di halaman 1dari 12

TUGAS ELEMEN MESIN I

“LAPORAN PERANCANGAN POROS PENGGERAK / AXLE SHAFT


PADA TOYOTA HILUX”

OLEH :

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga laporan ini bisa
selesai pada waktunya.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide - idenya sehingga “LAPORAN PERANCANGAN POROS PENGGERAK /
AXLE SHAFT PADA TOYOTA HILUX” ini bisa disusun dengan baik. Saya berharap
semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.

Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa laporan ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun
demi terciptanya laporan yang lebih baik lagi.

Penulis.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................ Error! Bookmark not defined.i


DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................................... 1
BAB II ............................................................................................................................................ 2
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................................ 2
2.1 Pengertian Poros ................................................................................................................ 2
2.2 Macam – macam Poros ....................................................................................................... 2
2.3. Hal – Hal Penting Dalam Perancangan Poros ................................................................ 4
BAB III........................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 5
3.1 Rasio Putaran Axle Shaft .................................................................................................. 5
3.2 Hasil Perhitungan ................................................................................................................ 6
3.3. Perancangan Axle Rear Shaft .......................................................................................... 7
BAB III........................................................................................................................................... 8
PENUTUP ...................................................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.


Mobil saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia.
Salah satu contohnya adalah mobil PickUp. Mobil PickUp adalah kendaraan truk ringan yang
memiliki kabin tertutup dan bak terbuka dibelakang untuk membawa barang bawaan atau
kargo. Kendaraan ini biasanya digunakan untuk keperluan komersil atau niaga dan biasanya
digunakan untuk pekerjaan – pekerjaan yang memerlukan antar-jemput barang atau muatan.
Jadi, mobil PickUp harus memiliki performa, maupun komponen yang kuat dan tahan
terhadap beban.
Salah satu faktor penting dalam performa mesin adalah Power Train System / sistem
pemindah daya. Power train system adalah suatu sistem yang berfungsi untuk meneruskan
tenaga putar yang dihasilkan oleh mesin menuju roda pengerak. Axle shaft merupakan salah
satu komponen dari sistem tersebut. Axle shaft atau poros penggerak adalah poros yang
berfungsi meneruskan tenaga gerak dari gardan ke roda - roda.
Perancangan poros penggerak khususnya pada mobil PickUp Toyota Hilux sangat
diperlukan sehingga dapat mengahasilkan poros penggerak yang kuat dan tahan terhadap
beban.

1.2 Rumusan Masalah.


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah:
1. Perancangan poros penggerak / axle shaft.

1.3 Tujuan Penulisan.


Adapun tujuan penulisan sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan mengenai perancangan poros penggerak.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Poros.


Poros merupakan salah satu elemen mesin terpenting dalam meneruskan atau
mentransmisikan tenaga atau daya bersama dengan putaran. Dalam hal transmisi daya dan
putaran dikenal dua istilah untuk poros transmisi yaitu poros penggerak, dan poros yang
digerakkan. Poros penggerak biasanya adalah poros motor dan poros yang digerakkan adalah
poros yang dihubungkan dari poros motor dengan elemen transmisi yang lain seperti kopling,
sabuk dan puli, rantai dan sebagainya. Pada transmisi bertingkat dikenal poros penggerak I
dan poros penggerak II dan seterusnya. Hal ini dilihat dari konstruksi mesin atau alat yang
bersangkutan.
Beban yang diterima poros adalah beban lentur, tarik, tekan atau puntir yang bekerja
sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan yang lainnya . Bila beban tersebut
bergabung kita bisa mencari kekuatan statis dan kekuatan lelah yang perlu untuk
pertimbangan perencanaan, karena suatu poros tunggal dapat diberi tegangan statis, tegangan
bolak balik lengkap, tegangan berulang, yang semuanya bekerja pada waktu yang sama.

2.2 Macam –macam Poros.


Poros untuk meneruskan daya dapat di klasifikasikan menurut pembebanannya
sebagai berikut :
➢ Poros Transmisi.
Poros ini mendapat beban puntir dan lentur. Daya di transmisikan kepada poros ini
melalui kopling, roda gigi, puli sabuk atau sprocket, rantai, dan lain – lain.

Gambar 2.1 Poros Transmisi Untuk Roda Gigi

➢ Spindel.
Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas, dimana
beban utamanya adalah puntiran. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah
deformasinya harus kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti.

2
Gambar 2.2 Poros Spindel

➢ Gandar.
Poros yang dipasang di antara roda – roda kereta api yang mana tidak mendapat beban
puntir dan tidak berputar tetapi hanya mendapat beban lentur saja. Kecuali jika di
gerakkan oleh penggerak mula maka akan mengalami beban puntir juga.

Gambar 2.3 Poros Gandar

➢ Poros Engkol.
Fungsi poros engkol itu sendiri adalah merubah gerak translasi menjadi gerak rotasi
atau sebaliknya. Perubahan gerak translasi menjadi gerak rotasi terjadi pada waktu mesin
beroperasi, sedangkan perubahan gerak rotasi menjadi gerak translasi terjadi pada waktu
start dan waktu pengereman dengan mesin. Tenaga yang dihasilkan dari pembakaran di
silinder diteruskan oleh poros engkol untuk ditransmisikan secara rotasi sehingga dapat
menggerakkan kendaraan. Beban yang terjadi pada poros engkol merupakan kombinasi
dari lenturan dan puntiran.

Gambar 2.4 Poros Engkol

3
➢ Poros Ulir Daya.
Ulir daya (power screw) adalah perlatan yang berfungsi untuk mengubah gerakan
angular menjadi gerakan linear dan biasanya juga mentransmisikan daya.

Gambar 2.5 Poros Ulir Daya

2.3 Hal – Hal Penting Dalam Perancangan Poros.


Hal – hal yang perlu diperhatikan di dalam merencanakan sebuah poros adalah :

➢ Kekuatan Poros.
Poros yang direnacanakan harus cukup kuat untuk menahan pembebanan yang
dikenakan atau yang bekerja pada poros tersebut. Pembebanan itu adalah beban puntir
atau lentur atau gabungannya, beban tarik ataupun tekan, beban tumbuk, beban lelah,
atau juga pengarus konsentrasi tegangan pada poros bertangga atau yang mempunyai
alur pasak.

➢ Kekakuan Poros.
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup tetapi jika lentur atau
defleksi puntirnya terlalu besar akan mengakibatkan ketidaktelitian dan menimbulkan
getaran dan suara.

➢ Putaran Kritis.
Bila putaran suatu mesin dinaikkan, maka pada suatu harga putaran tertentu dapat
terjadi getaran yang luar biasa besarnya. Putaran ini disebut putaran kritis. Untuk
pengamanan, poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih
rendah dari putaran kritisnya.

➢ Korosi.
Pemilihan bahan poros dan lingkungan kerja untuk poros – poros yang terancam
korositas dan poros – poros yang sering berhenti lama sampai batas – batas tertentu perlu
perlindungan terhadap korosi.

➢ Bahan Poros.
Bahan Poros yang digunakan sesuai apa yang diinginkan.

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Rasio Putaran Axle Shaft.


Roda mobil bagian kanan dan kiri tidak selalu berputar pada kecepatan yang sama
disebabkan keadaan jalan, terutama saat membelok. Roda – roda gigi khusus yang berbentuk
roda gigi kerucut ini disebut juga gardan. Perbandingan antara jarak roda tempuh bagian
dalam (A) dengan jarak tempuh roda (B) bagian luar pada saat membelok sejauh busur
seperti gambar, roda bagian luar (B) digambarkan dengan arah panah dimana radiusnya
adalah jarak 0 – B, sementara roda bagian dalam (A) digambarkan dengan arah panah dimana
radiusnya adalah jarak 0 – A.

Gambar 3.1 Perbandingan antara jarak roda tempuh bagian


dalam (A) dan bagian luar (B)

Bila salah satu roda berada pada jalan datar dan yang satu lagi pada jalan kasar seperti
diperlihatkan pada Gambar 3.1, roda (A) pada permukaan kasar sudah tentu akan berputar
lebih cepat dari roda lainnya (B) pada permukaan datar (hal ini tidak akan terjadi bila kedua
roda berpijak pada jalan yang sama).
Lebih lanjut, roda – roda jarang berputar pada putaran yang sama di jalan umum,
sebab kedua roda berhubungan dengan permukaan jalan yang berbeda. Sebab lain adanya
perbedaan putaran roda kanan dan kiri karena adanya perbedaan tekanan angin dan keausan
ban. Bila roda- roda bergerak pada rpm yang sama, maka salah satu akan slip. Ban akan cepat
aus dan cenderung berakibat pada kemampuan pengendaraan. Untuk megatasi hal ini
diperlukan differential dengan tujuan agar dapat membedakan rpm untuk menghasilkan
momen yang sebanding.

Differential adalah suatu bagian komponen dari sebuah Axle (gardan) berupa piranti
rakitan roda gigi antara dua buah poros yang menjadikan poros penggerak tersebut dapat
berputar dalam kecepatan yang berbeda yang disebabkan oleh macam – macam kondisi

5
misalnya ketika kendaraan melakukann manuver atau berbelok, terjadinya slip yang
diakibatkan oleh jalanan yang begelombang atau mempunyai elevasi yang tidak rata. Roda –
roda gigi khusus yang berbentuk roda gigi kerucut ini disebut juga Gardan.

Pada umumnya konstruksi dasar dari differential adalah dua roda yang masing –
masing ujung porosnya dipasang dengan sebuah roda gigi kerucut. Kedua roda gigi kerucut
ini disebut roda gigi samping (side gear), yang selanjutnya dihubungkan dengan dua roda
gigi kerucut lain yang berukuran lebih kecil yang disebut roda gigi differential atau
differential pinion sehingga keempat roda gigi tersebut saling berkaitan.

Gambar 3.2 Penampang Axle atau Gardan.

3.2 Hasil Perhitungan.

Hasil perhitungan gigi komponen pada differential ditunjukkan pada Tabel berikut :

Tabel 3.1 Hasil Perhitungan Jumlah Gigi Komponen


Differential

No Nama Komponen Hasil Perhitungan

1. Ring Gear 41

2. Side Gear 16

3. Pinion Drive Gear 11

6
Hasil perhitungan rasio putaran Pinion Shaft belakang terhadap Ring Gear
ditunjukkan pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.2 Perhitungan Ratio Jumlah Putaran Pinion Shaft


Terhadap Ring Gear

Jumlah Gigi Ring Jumlah Gigi Pinion


Hasil Putaran / Menit
Gear shaft

41 11 3,72

Sehingga rasio jumlah putaran pinion Shaft terhadap Ring Gear 3,72 : 1, artinya 1
putaran Ring Gear menghasilkan 3,72 putaran Pinion Shaft.

3.3 Perancangan Axle Rear Shaft.

Axle shaft atau poros penggerak roda merupakan suatu komponen dari kendaraan
yang berfungsi meneruskan putaran dari differensial ke roda. Oleh karena itu, putaran pada
Axle Shaft sangat bergantung pada putaran Ring Gear.

Gambar 3.3 Hasil Perancangan Axle Shaft.

Jika mobil berjalan di lintasan lurus dengan kedua roda berada pada permukaan jalan
yang sama, maka putaran dari Axle rear shaft akan sama dengan putaran dari Ring Gear.

7
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil perancangan dan perhitungan, maka dapat ditarik kesimpulan


sebagai berikut :

1. Jumlah gigi Ring Gear 41 dan jumlah gigi pinion shaft, maka rasio jumlah putaran
pinion Shaft terhadap Ring Gear 3,72 : 1, artinya 1 putaran Ring Gear menghasilkan
3,72 putaran Pinion Shaft.
2. Jika mobil berjalan di lintasan lurus dengan kedua roda berada pada permukaan jalan
yang sama, maka putaran dari Axle rear shaft akan sama dengan putaran dari Ring
Gear.

8
DAFTAR PUSTAKA

Slideshare.net. (2015). Pembuatan axle shaft. Diakses dari


https://www.slideshare.net/haryprihadi/pembuatan-axle-shaft

Flanoyustian.blogspot.com. (2016). Poros Penggerak Roda (Axle Shaft). Diakses dari


http://flanoyustian.blogspot.com/p/poros-penggerak-roda-axle-shaft.html

bacabrosur.blogspot.com. (2020). Mengenal power train sistem dan komponennya.


Diakses dari https://bacabrosur.blogspot.com/2017/12/mengenal-power-train-
sistem-beserta.html

Anda mungkin juga menyukai