Anda di halaman 1dari 42

1

RANCANGAN ULANG SISTEM TRANSMISI

SABUK ATAU RANTAI

MERCEDES AXOR 4208 T

(4*2) M/T

DAYA =280 PS

PUTARAN =2200 RPM

OLEH :

NAMA : IMRON SIALLAGAN

NPM : 1803010014

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN PEMATANG SIANTAR


2

Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................3
1.2 Tujuan Penulisan...............................................................................................................................3
1.3 Manfaat..............................................................................................................................................4
BAB II DASAR TEORI.............................................................................................................................5
2.1 landasan Teori...................................................................................................................................5
2.2 Transmisi Sabuk (Belt)......................................................................................................................7
2.2.1 Jenis Belt Drives (Timing Belt)................................................................................................10
2.2.2 Jenis-jenis transmisi sabuk........................................................................................................10
2.2.3 Jenis sabuk................................................................................................................................11
2.2.4 Transmisi Sabuk – V.................................................................................................................12
2.2.5 Timing Belt (Sabuk Gilir).........................................................................................................15
2.2.6 Bahan yang digunakan untuk Sabuk.........................................................................................18
2.2.7 Tekanan pada sabuk..................................................................................................................20
2.2.8 Kecepatan Sabuk......................................................................................................................20
2.2.9 Koefisien gesek antara puli dan sabuk......................................................................................20
2.2.10 Sambungan Sabuk..................................................................................................................21
2.2.10 Jenis gerakan pada sabuk datar...............................................................................................22
2.3 Transmisi Rantai..............................................................................................................................25
2.3.1 Jenis-jenis Rantai :....................................................................................................................25
BAB III PERHITUNGAN DAN PEMERIKSAAN..........................................................................34
3.1 Rumus Sabuk dan Rantai.................................................................................................................34
BAB IV RANCANGAN SABUK ATAU RANTAI.................................................................................39
BAB V Saran Dan Kesimpulan................................................................................................................41
A.Saran..................................................................................................................................................41
B.Kesimpulan........................................................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................42
3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia otomotif yang semakin berkembang menuntut perubahan agar alat transportasi
lebih baik, tidak hanya pada mesinnya yang irit bahan bakar melainkan juga pada tingkat
kenyamanan dalam berkendara. Salah satunya adalah perubahan pada sistem transmisi.

Sistem transmisi dirancang dan dibuat untuk memperoleh momen yang sesuai. Seiring
perkembangan zaman masyarakat menginginkan kemudahan dalam berkendara, yang mana
sitem transmisipun ikut menyesuaikan perubahan tersebut. Perubahan tersebut dimulai dari
pemindahan transmisi dengan kopling manual menjadi pemindahan transmisi dengan kopling
otomatis.

Salah satu peran transmisi seperti Peran kotak roda gigi adalah untuk mentransfer tenaga
dari satu poros ke poros lainnya, yang membuat inovasi muncul setelah inovasi. Apakah itu
sudut alami (angin, air)atau digerakkan oleh motor, transmisi meningkatkan atau menurunkan
kecepatan putaran perangkat penggerak.

Gearbox adalah salah satu sistem transmisi tenaga dari penggerak hingga digunakan.
Sistem transmisinya terdiri dari beberapa jenis, seperti belt dan puli, rantai dan sprocket, serta
gir. Dalam pembahasan, sistem penggerak sabuk atau rantai didesain ulang.

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun dari tujuan penulisan Perencanaan Elemen Mesin ini adalah :

a. Merancang, menggambar, dan membuat transmisi sabuk-puli penggerak katrol yang


dapat menghasilkan keluaran variabel dengan masukan konstan.
b. Memahami performa transmisi otomatis katrol (daya masukan, daya keluaran, rasio
transmisi,slip dan efisiensi ) transmisi sabuk-puli.
c. Menghasilkan data yang dapat digunakan untuk perencanaan lebih lanjut
4

1.3 Manfaat
Manfaat rancang ulang sistem transmisi yaitu :

a) Untuk menambah wawasan kepada penulis dan pembaca mengenai cara kerja sistem
transmisi sabuk-puli.
b) Untuk memahami cara kerja sistem transmisi pada kendaraan.
c) Untuk lebih teliti dan lebih efektif
5

BAB II DASAR TEORI

2.1 landasan Teori


Transmisi merupakan sistem dari suatu alat yang berfungsi untuk menggerakkan suatu
alat sehingga alat tersebut dapat bekerja. Transmisi bertujuan untuk meneruskan daya dari
sumber daya ke sumber daya lain, sehingga mesin pemakai daya tersebut bekerja menurut
kebutuhan yang diinginkan seperti halnya turbin uap yang dihubungkan porosnya ke generator
untuk menhasilkan daya. Pada perancangan suatu alat atau mesin harus mempunyai konsep
perencanaan

Pada perancangan suatu alat atau mesin harus mempunyai konsep perencanaan. Konsep
perencanaan ini akan membahas dasar teori yang akan dijadikan pedoman dalam perancangan
suatu alat. Pada perancangan sistem transmisi ini bagian elemen alat yang akan direncanakan
atau diperhitungkan.

Secara umum transmisi di bedakan menjadi 2 macam yaitu :


a. Transmisi Langsung

Transmisi langsung digunakan untuk menyalurkan tenaga dan putaran pada jarak yang
dekat and posisi yang segaris antara poros penggerak dengan yang digerakkan. Sistem ini sering
disebut dengan transmisi roda gigi, karena cara kerjanya kontak secara langsung antara elemen
poros penggerak dengan yang digerakan.

Adapun kelebihan dan kelemahan pada transmisi ini di antaranya :

1. Kelebihan

 Tidak terjadi slip


 Dapat memindahkan daya yang besar
 Dapat digunakan untuk putaran tinggi dan tepat
 Ringkas tidak memerlukan tempat yang luas
 Dapat memindahkan daya dengan putaran stabil
6

2. Kelemahan

 perlu ketelitian tinggi dalam perencanaannya, sampai perawatannya.


 Biaya pembuatan yang cukup mahal.

Gambar Roda gigi dan Kopling pada Transmisi yang merupakan contoh Tansmisi Langsung

b. Transmisi Tak Langsung

Pada transmisi ini tidak terjadi kontak elemen poros dengan poros yang digerakkan
melainkan melalui elemen suatu transmisi yang menghubungkan kedua poros. Transmisi ini
digunakan jika kedua poros letaknya saling berjauhan.
Adapun kelebihan dan kelemahan pada transmisi ini di antaranya:
1. Kelebihan

 dapat meneruskan daya antara poros yang berjauhan

 tidak perlu ketelitian yang tinggi dalam perencanaan


 biaya pembuatan dan perewatannya cukup murah

2. Kelemahan

 memerlukan tempat yang lebih luas


 lebih sering terjadi slip
 tidak dapat digunakan dengan putaran tinggi.
7

Gambar Sabuk dan Rantai yang merupakan contoh Tansmisi Tidak Langsung

2.2 Transmisi Sabuk (Belt)


Tranmisi sabuk merupakan salah satu jenis sistem transmisi. Tenaga/daya/momen puntir
ditransmisikan dari poros yangsatu keporos yang lain melalui sebuah belt yang melingkar pada
puli yang terpasang pada poros. Kedudukan poros yang satu dengan poros yang lain dapat sejajar
ataupun menyilang. Kemampuan transmisi dari system ini sangat ditentukan oleh karakter
gesekan antara sabuk dan permukaan puli. Oleh sebab itu besarnya gaya tegang dalam
sabuk(yang mengakibatakan tegangan tarik) menentukan besarnya momen puntir yang dapat
ditransmisika.
Keuntungan dari Sistem Transmisi Belt (dibandingkan dengan system transmisi roda gigi atau
rantai) :
1. Tidak berisik.
2. Dapat menerima dan meredam beban kejut.I
3. Jarak poros tidak tertentu.
4. Dipandang dari segi konstruksi dan pembuatan, mudah dan murah.
5. Hanya memerlukan sdikit perawatan (tanpa menggunakan pelumas).
8

Kerugian dari Sistem Transmisi Belt :


1. Slip yang terjadi mengakibatkan rasio angka putaran tidak konstan.
2. Diukur dari besarnya tenaga yang ditransmisikan, system transmisi sabuk memerlukan
dimensi/ukuran yang lebih besar daripada system transmisi roda gigi maupun rantai.

Transmisi sabuk dapat dibagi atas tiga kelompok yaitu :


a. Kelompok yang pertama : Sabuk rata dipasang pada puli silinder dan meneruskan momen
antar dua poros yang jaraknya dapat sampai 10 (m) dengan perbandingan putaran antara 1/1
sampai 6/1.
b. Kelompok yang kedua : sabuk dengan penampang trapezium dipasang pada puli dengan alur
dan meneruskan momen anatar dua poros yang jaraknya dapat sampai 5 (m) dengan
perbandingan putaran antara 1/1 sampai 7/1
c. Kelompok yang ketiga sabuk dengan gigi yang digerakkan dengan sprocket pada jarak pusat
sampai mencapa 2 (m), dan meneruskan putaran secara tepat dengan perbandingan antara 1/1
sampai 6/1.

Sebagian besar transmisi sabuk menggunakan sabuk – V karena mudah penanganannya dan
harganyapun murah. Kecepatan sabuk direncanakan untuk 10 sampai 20 (m/s) pada umumnya,
dan maksimum sampai 25 (m/s). Daya maksimum yang dapat ditransmisikan kurang lebih
sampai 500 (kw).

Sabuk atau tali yang digunakan untuk mengirimkan daya dari satu poros yang lain
melalui katrol yang berputar di kecepatan yang sama atau pada kecepatan yang berbeda . Jumlah
daya ditransmisikan tergantung pada faktor-faktor berikut :
1. Kecepatan sabuk
2. Ketegangan di masa sabuk ditempatkan pada katrol
3. Busur kotak antara belt dan kecil katrol
4. Kondisi di mana sabuk digunakan
9

Dapat dicatat bahwa :


(a) Poros harus benar sejalan untuk memastikan seragam ketegangan di seluruh bagian sabuk.
( b) katrol tidak boleh terlalu berdekatan , dalam rangka bahwa busur dari kontak pada pulley
yang lebih kecil mungkin sebagai besar mungkin.
( c) katrol tidak boleh begitu jauh untuk menyebabkan sabuk untuk menimbang berat pada poros
sehingga meningkatkan beban gesekan pada bantalan .
( d ) Sabuk panjang cenderung berayun dari sisi ke sisi , menyebabkan sabuk kehabisan katrol ,
yang pada gilirannya mengembangkan bintik-bintik bengkok di sabuk .
( e ) Sisi ketat belt harus di bagian bawah , sehingga melorot apa pun yang hadir pada sisi
longgar akan meningkatkan busur kontak pada puli .
( f ) Untuk mendapatkan hasil yang baik dengan sabuk datar , jarak maksimum antara poros
tidak boleh lebih dari 10 meter dan minimum tidak boleh kurang dari 3,5 kali diameter dari
katrol yang lebih besar.

Berikut ini adalah berbagai faktor penting yang di atasnya pemilihan belt drive tergantung:
1. Kecepatan mengemudi dan didorong shaft
2. Rasio pengurangan kecepatan.
3. Kekuatan yang akan dikirim.
4. Pusat jarak antara poros.
5. Persyaratan berkendara positif.
6. Poros tata letak.
7. Ruang yang tersedia,dan
8. Kondisi pelayanan
10

2.2.1 Jenis Belt Drives (Timing Belt)


Sabuk drive biasanya digolongkan ke dalam tiga kelompok berikut :
1. Light drives
Ini digunakan untuk mengirim kekuatan kecil pada kecepatan belt sampai 10m/s mesin sebagai
in agricultural dan peralatan mesin kecil.
2. Medium drives
Ini digunakan untuk mengirimkan kekuatan media pada kecepatan belt dari 10 m/s sampai
dengan 22 m/s.
3. Heavy drives
Ini digunakan untuk mengirimkan kekuatan besar pada kecepatan belt di atas 22 m/ s ke atas
seperti pada kompresor dan generator.

2.2.2 Jenis-jenis transmisi sabuk


1. Transmisi sabuk lurus
Kebanyakan jenis transmisi sabuk ini dipakai untuk puli yang berputar dengan arah yang sama
dan poros dimana puli tersebut terpasang mempunyai garis sumbu yang sejajar dan horizontal,
tetapi dapt juga diapakai untuk poros vertical, maupun miring.
a. Transmisi sabuk tanpa penegang
Akibat beratnya sendiri, sabuk tidak perlu diberi gaya tegang (gaya tarik) lagi. Ini
dipakai untuk poros dengan kedudukan horizontal dan yang memiliki jarak poros
(La)>5m. Untuk tujuan ini, maka sisi tegang/tarik darisabuk diletakkan dibagian bawah.

b. Transmisi sabuk mulur


Karena sabuk lebih pendek dari pada jarak poros La, maka sewaktu dipasang pada puli
sabuk menjadi bertambah panjang secara elastic. Sistem ini dipakai untuk jarak poros
La<5m dan juga untuk porosdengan kedudukan vertical maupun miring. Pemeriksaan
tegangan pada sabuk ini harus selalu dilakukan jika terdapat kelembaban udara dan
temperatur yang berubah-ubah.

c. Transmisi sabuk dengan puli penegang


Puli penegang menekan sisi kendor dari sabuk didekat puli kecil dari luar dan dengan
demikian sudut lilit/kontak menjadi bertambah besar. Puli penegang ini bekerja atas
11

dasar beratnya sendiri atau kerena kerja sebuah pegas. Penggantian arah putaran pada
system ini tidak mungkin (harus dihindari).

d. Transmisi sabuk dengan elemen penegang lain, seperti berupa puli, elemen penegang
dapat berupa :
 Baut
 Bandul pemberat
 Momen puntir balik
 Sistem SESPA

2. Transmisi sabuk silang

Semakin lama senkin jarang pemakain transmisi sabuk silang untuk arah putaran puli
yang berlawanan dan puli terletak pada sumbu yang sejajar, karena disamping pembebanan puli
yang itdak menguntungkan akibat gaya puntir tambahan, bagian tepi dari sabuk juga cepat aus,
teruatam pada sabuak rata yang lebar. Untuk keperluan sumbu poros dari puli yang bersilangan
dengan sembarangan sudut, maka diperlukan rol pemandu sabuk rata. Untuk menghindarkan
lepasnya sabuk dari puli, maka bagian sabuk dari sisi tarik harus lurus, sedangkan pada sisi
kendor dapat miring.Transmisi sabuk juga dapat di rancang:
a. Sebagai transmisi henti-kerja dipasangkan sebuah kopling yang langsung disambung dengan
puli

b. Sebagai transmisi dengan angka putaran bertingkat, biasanya sabuk dipindahkan dari pasangan
puli yang satu ke yang lain dengan tangan/manual setelah dikendorkan lebih dahulu.

2.2.3 Jenis sabuk


Meskipun ada banyak jenis sabuk digunakan hari ini, namun berikut ini adalah dari sudut
pandang subjek :

1. Sabuk datar
Sabuk datar seperti ditunjukkan pada Gambar (a), banyak digunakan di pabrik-pabrik
dan bengkel, di mana jumlah sedang daya yang akan dikirim, dari satu katrol yang lain
ketika dua puli tidak lebih dari 8 meter terpisah.
12

2. V-Belt
Sabuk V-belt seperti ditunjukkan pada Gambar (b), banyak digunakan di pabrik-pabrik
dan bengkel, di mana sejumlah besar daya yang akan dikirim, dari satu katrol yang lain,
ketika dua puli sangat dekat satu sama lain.
3. Sabuk melingkar atau tali
Sabuk melingkar atau tali seperti ditunjukkan pada Gambar (c) pada umumnya
digunakan pada thefactories dan lokakarya, di mana sejumlah besar daya yang akan
dikirim, dari satu katrol yang lain, ketika dua puli lebih dari 8 meter terpisah.

4. Timing belt

2.2.4 Transmisi Sabuk – V


Sabuk – V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Tenunan tetoron
atau semacamnya dipergunakan sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan yang besar. Sabuk –
V dibelitkan disekeliling alur puli yang berbentuk V pula. Bagian sabuk yang sedang membelit
pada puli mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar. Gaya
gesekan juga akan bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan transmisi
daya yang besar pada tegangan yang relatif rendah. Hal ini merupakan salah satu keunggulan
sabuk – V dibandingkan dengan sabuk yang lain. 
13

1. Jenis V-Belt dan Pully


Menurut Standar India (IS: 2494-1974), V-sabuk yang dibuat dalam lima jenis yaitu A, B,
C, D dan E. Dimensi untuk standar V-sabuk ditunjukkan pada Tabel 20.1. Katrol untuk V-belt
dapat dibuat dari besi cor atau baja ditekan untuk mengurangi berat beban.
Dimensi untuk standar V - beralur pulley menurut IS: 2494 - 1974, ditunjukkan pada Tabel 20.2.

2. Konstruksi dan Ukuran penampang Sabuk-V


14

3. Berbagai macam sabuk-V beserta kelebihan dan Kekurangannya

(A) 1. Sabuk-V standar (berlapis tunggal dan banyak)


2. Murah dan pasarannya luas
3. Untuk mesin-mesin industri umum
4. . Batas temperatur sampai 600C

(B) 1. Sabuk-V unggul (berlapis tunggal dan banyak)


2. Tahan panas, minyak, listrik statis, dan kekuatan tinggi.
3. Untuk tugas berat dan jumlah sabuk sedikit.
4. Batas tempetarur sampai 900C

(C) 1. Sabuk-V penampang pendek


2. Tahan lenturan dan kecepatan tinggi
3. Untuk otomobil dan puli dengan diameter kecil
4. Batas Temperatur sampai 900C

(D) 1. Sabuk-V tugas ringan (tipe-L)


2. Tahan lenturan dan kecepatan tinggi
3. Untuk mesin-mesin pertanian. Puli penegang pada keliling luar sabuk dapat dipakai
4. Batas temperature sampai 600C. (Untuk temperature lebih dari 600C lebih baik dipakai
sabuk-V unggul

(E) 1. Sabuk-V sempit


2. Dapat mentransmisikan daya besar
3. Untuk mesin-mesin industry umum
4. Batas temperature sampai 900C

(F) 1. Sabuk-V sudut lebar


2. Untuk transmisi kecepatan tinggi dan daya besar dengan puli kecil dan sempit
3. Untuk otomobil
4. Batas temperature sampai 900C

(G) 1.Sabuk-V putaran variable


2. Tahan lenturan dan tekanan samping
3. Untuk penurunan putaran variable

4. Batas temperature sampai 900C


15

2.2.5 Timing Belt (Sabuk Gilir)

Sabuk gilir terdiri atas sabuk dengan gigi yang digerakkan dengan sproket pada jarak
pusat sampai mencapai 2 m, dan meneruskan putaran secara tepat dengan perbandingan 1/1
sampai 6/1. Batas maksimum kecepatan sabuk gilir kurang lebih 35 m/s dan daya yang dapat
ditransmisikan adalah smapai 60 KW. Dengan sabuk gilir tranmisi dapat dilakukan dengan
perbandingan putaran yang tepat seperti pada roda gigi. Sabuk ini lebih sering digunakan dalam
perusahaan dan Pabrik dimana sebagian besar tenaga yang dihasilkan akan dipindahkan dari satu
puli ke puli yang lain. Karena itu sabuk gilir telah digunakan secara luas dalam industri mesin
jahit, computer, mesimn foto copy, mesin tik listrik dan sebagainya.

Transmisi sabuk gilir bekerja atas dasar gesekan belitan dan mempunyai beberapa
keuntungan karena murah harganya, sederhana konstruksinya, dan mudah untuk mendapatkan
perbandingan putaran yang diinginkan. Transmisi tersebut telah banyak digunakan dalam semua
bidang industri, seperti mesin-mesin pabrik, otomobil, mesin pertanian, alat kedokteran, mesin
kantor, alat-alat listrik, dll. Namun transmisi sabuk (flat) tersebut mempunyai kekurangan
dibandingkan dengan transmisi rantai dan roda gigi, yaitu terjadinya slip antara sabuk dan pulley,
sehingga transmisi ini tidak dapat dipakai bilamana dikehendaki putaran tetap atau perbandingan
transmisi yang tetap. Melihat kekurangan diatas maka dikembangkan transmisi sabuk gilir
“timing belt”. Untuk perhitungan gaya dan tegangan yang bekerja dan prinsip kerjanya sama
dengan transmisi sabuk flat dan transmisi sabuk V.

Sabuk gilir dari karet neoprene atau plastic poliuretan sebagai bahan cetak, dengan inti
dari serat gelas atau kawat baja, serta gigi-gigi yang dicetak secara teliti di permukaan sebelah
16

dalam dari sabuk. Karena sabuk gilir dapat melakukan transmisi mengait seperti roda gigi atau
rantai, maka gerakan dengan perbandingan putaran yang tetap dapat diperoleh :
17

Macam-macam sabuk gigi beserta kelebihan dan kekurangannya

A) 1. Sabuk gigi penampang pendek.


2. Tahan lenturan dan kecepatan tinggi.
3. Untuk otomobil besar.
4. Batas temperatur sampai 900C.

(B) 1. Sabuk segi-enam.


2. Untuk menggerakkan poros banyak
3. Untuk mesin pertanian dan mesin industri
4. Batas temperatur sampai 600C.

(C) 1. Sabuk bergigi (sabuk gilir)


2. Tidak slip. Dapat dipakai untuk penggerak sinkron
3. Untuk komputer, mesin perkakas, otomobil, dsb.
4. Batas temperatur sampai 800C

(D) 1. Sabuk berusuk banyak


2. Dapat menghasilkan putaran dengan kecepatan sudut yang hampir tetap.
3. Untuk mesin perkakas, dsb.
4. Batas temperatur sampai 800C.

(E) 1. Sabuk berlapis kulit dan nilon


2. Untuk transmisi putaran tinggi dan jarak poros tetap
3. Untuk mesin kertas, mesin tekstil, dsb.
4. Batas temperatur sampai 800C
18

2.2.6 Bahan yang digunakan untuk Sabuk


Bahan yang digunakan untuk tali dan sabuk harus kuat, fleksible dan tahan lama .
material tersebut harus mempunya I koefisien gesek yang tinggi.bahan yang digunakan untuk
sabuk diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Sabuk Kulit
Bahan yang paling utama untuk sabuk datar adalah kulit. Sabuk kulit dibuat dari 1-2
meter sampai 1.5 meter potongan dari bagian sisi tulang punggung sapi mudal. Bagian
sisi kulit lebih keras dan lebih lembut dibanding sisi daging. Tetapi sisi daging lebih kuat.
Serat pada sisi kulit tegak lurus kepada permukaan. Sedang sisi kilat pada itu adalah
interwoven dan paralel kepada permukaan kulit. Oleh karena itu untuk pertimbangan ini
sisi rambut suatu sabuk harus dalam hubungan dengan permukaan puli yang ditunjukan
pada gambar. 17-2. Ini memberi suatu menghubungi antara sabuk dan puli dan tempat
kekuatan-tarik terbesar dari bagian sabuk pada bagian atas luar di mana tegangannya
maximuin ketika sabuk lewat diatas puli.

Kulit yang baik didalamnya terdapat oaktanned maupun mineral garam dan kromium. Ini
berguna untuk meningkatkan ketebalan sabuk, potongan kuli dicampur bersama-sama.
Sabuk ditetapkan menurut banyaknya lapisan tunggal, ganda atau melipat tiga lapisan dan
menurut ketebalan kulit menggunakan cahaya ringan, medium atau berat.
19

2. Sabuk Kapas
Kebanyakan pabrik sabuk membuat sabuk dari bahan canvass atau kapas di bagi kedalam
tiga bagian atau lebih lapisan tergantung atas ketebalan dan di jahit bersama-sama Sabuk
ini ditenun juga ke dalam suatu potongan ketebalan dan lebar yang yang diinginkan.
Sabuk diisi dengan beberapa pengisi seperti minyak linsed dalam rangka membuat sabuk
tahan air dan untuk mencegah luka-luka/kerugian pada serat sabuk. Kapas sabuk sangat
baik digunakan dan lebih murah di dalam iklim hangat, di dalam atmospir uap dan
didalam posisi yang teratur. Karena sabuk kapas memerlukan perlakuan ringan, oleh
karena itu sabuk ini kebanyakan digunakan di dalam permesinan kebun, sabuk angkut dll.

3. Sabuk Karet
Karet Sabuk dibuat dari lapisan pabrik yang diisi dengan komposisi karet dan mempunyai
suatu lapisan karet yang tipis pada permukaannya. Sabuk ini sangat fleksibel tetapi
dengan cepat hancuroleh panas, minyak atau pelumas. Salah satu keuntungan sabuk ini
adalah mudah di buat dan diaplikasikan. Sabuk ini baik di gunakan untuk penggilingan
gergaji, pabrik kertas dan tempat yang lembab.

4. Sabuk Balata
Sabuk ini adalah berupa sabuk karet atau getah yang digunakan sebagai pengganti karet.
Sabuk ini tahan asam dan tahan air dan tidak rusak oleh minyak hewani atau alkali.
Sabuk tidak boleh melebihi dari 40°C sebab pada temperatur ini sabuk mulai lembek dan
menjadi lengket. Kekuatan balata sabuk adalah 25% lebih tinggi dibanding sabuk karet.
Masa Jenis Bahan Sabuk
Massa jenis berbagai bahan sabuk terdapat dalam tabel berikut:
Bahan sabuk bahan sabuk massa jenis (dalam kg/cm3)
Kulit 1.00
Kanvas 1.22
Karet 1.14
Balata 1.11
Anyaman tunggal 1.17
Anyaman ganda 1.25
20

2.2.7 Tekanan pada sabuk


Kekuatan akhir(ultimate stenght) sabuk kulit bervariasi dari 210 kg/cm3 sampai 350
kg/cm3 dan faktor keamanan diambil 8 sampai 10. Bagaimanapun, pemakaian/ pengausan suatu
sabuk lebih penting dibanding kekuatan nyata. Hal tersebut telah ditunjukkan oleh pengalaman
itu di bawah rata-rata kondisi-kondisi suatutekanan yang bisa diijinkan 28 kg/cm3 atau lebih
sedikit akan memberi suatu kondisi sabuk yang layak. Suatu tekanan yang bisa diijinkan 17-5
kg/cm3 mungkin diharapkan untuk memberi umur sabuk sekitar 15 tahun.

2.2.8 Kecepatan Sabuk


Tegangan yang kecil akan menunjukkan bahwa peningkatan kecepatan sabuk, gaya sentrifugal
juga meningkat yang mana gaya tersebut mencoba untuk menarik sabuk menjauh dari puli. Ini
akan mengakibatkan pengurangan tenaga yang ditransmisikan oleh sabuk.

2.2.9 Koefisien gesek antara puli dan sabuk


Koefisien gesek antara sabuk dan puli tergantung berdasar pada faktor berikut :
1. Bahan sabuk
2. Bahan puli
3. Gelincir sabuk
4. Kecepatan sabuk
Koefesien gesek antar sabuk kuli dan puli besi, pada titik gelinci dapat diambil persamaan :
42.6
μ=0.54−
152.6+ v

Dimana v = kecepatan sabuk dalam m/sc


21

Berikut ini table koefisien gesek untuk bahan pada sabuk :

Bahan sabuk Bahan puli besi cor Kayu Kertas Kulit karet
Kerin Basah Lemak
press
g
Kulit oaktaneed 0-25 0-2 0’13 0-3 0-33 0-38 0-40
Kulit chrome 0’35 0-32 0’22 0-4 0-45 0-48 0-50
Kanvas 0-20 0-15 0-12 0’23 0-25 0-27 0-30
Kapas 0-22 0-15 0-12 0-25 0-28 0-27 0-30
Karet 0-30 0-18 - 0-32 0-35 0-40 0-42
Balata 0-32 0-20 - 0-35 0-33 0-40 0-42

2.2.10 Sambungan Sabuk


Sabuk yang tak ada akhirnya tidaklah tersedia, kemudian sabuk memotong dari gulungan
besar dan akhirnya di gunakan pengancing. berbagai jenis sambungan adalah
1. sambungan tanam
2. sambungan yang diikat
3. sambungan yang dapat berputar
Sambungan yang di tanam dibuat oleh pabrikan untuk membentuk suatu sabuk yang tak ada
akhirnya, jenis ini lebih disukai dibanding sambungan lain. Sambungan ikat dibentuk dengan
hantaman lubang secara berderet atau menyilang sabuk, sisa-sisa suatu garis tepi antara,tepi dan
lubang. Suatu kulit kasar potongan digunakan untuk hantaman keduanya bersama-sama untuk
membentuk suatu sambungan.

2.2.10 Jenis gerakan pada sabuk datar


22

Energi dari suatu puli di transmisikan kemanapun. Berikut jenis gerakan pada sabuk datar:
1) Gerakan sabuk terbuka
Gerakan sabuk terbuka ditunjukkan di dalam gambar 17.4, jenis ini digunakan diporos
Berputar dan paralel yang diatur ke arah yang sama. Ketika memusat jarak antara kedua
poros besar, kemudian sisi yang ketat sabuk harus lebih rendah.

2) Gerakan membelit atau melingkar pada sabuk


Gerakan membelit atau melingkar ditunjukkan di dalam gambar 17.5, digunakan poros
pengatur berputar dan paralel di dalam arah kebalikannya. Tegangan yang kecil akan
menunjukkan bahwa pada suatu titik silang sabuk, hal ini akan menggosok melawan
terhadap satu sama lain dan di sana akan terjadi kerusakan disebabkan gesekan berlebih
dalam rangka menghindari ini, poros harus ditempatkan pada suatu jarak yang maksimum
20 b, dimana b menjadikan sabuk melebar dan kecepatan sabuk harus kurang dari
15m/sec.
23

3) Gerakan putaran seperempat sabuk


Gerakan putaran seperempat sabuk digunakan dengan poros untuk mengatur pada sudut
90 derajat dan berputar didalam satu arah. Dalam rangka mencegah sabuk lepas dari puli,
maka muka permukaan puli harus lebih besar. Sabuk b adalah lebar sabuk.

4) Gerakan sabuk dengan puli pengarah

Gerakan sabuk dengan puli pengarah menggunakan poros yang digunakan untuk
pengaturan paralel dan ketika sabuk terbuka tidak adapat digunakan dalam sudut yang
kecil dan penghubung pada puli kecil. Pengarah jenis ini disajikan untuk memperoleh
perbandingan percepatan tinggi dan ketika tegangan sabuk yang diperlukan tidak bisa
diperoleh oleh alat-alat lain. Ketika itu diinginkan untuk mentransmisikan gerakan dari
satu poros ke beberapa poros, semua diatur didalam paralel, suatu sabuk menggerakan
dengan banyak puli, kemungkinan cara kerjanya.

5) Gerakan sabuk campuran


Suatu gerakan sabuk campuran digunakan ketika energi ditransmisikan dari satu poros ke
poros yang lain melalui beberapa puli.
24

6) Gerakan langkah atau puli tirus


Gerakan langkah atau puli tirus. ditunjukkan di dalam gambar 17.10. digunakan untuk
mengubah kecepatan dari gerakan poros utama bergerak kecepatan tetap ini, terpenuhi
dengan pergeseran sabuk dari satu memisahkan dari langkah-langkah kepada lainnya.

7) Gerakan cepat dan control lepas


Gerakan cepat dan katrol lepas digunakan ketika yang digerakan atau poros mesin
(diharapkan) untuk mulai atau dihentikan kapan saja diinginkan tanpa campur tangan
dengan poros penggerak . suatu puliyang mana adalah kunci dari poros mesin biasa di
sebut fast puli atau penggerak dengan kecepatan yang sama dengan poros mesin. Suatu
puli lepas bergerak dengan bebas diatas batang mesin dan tidak mampu untuk
mentransmisikan energi manapun. ketika batang yang digerakan perlu dihentikan. sabuk
didorong ke atas puli lepas dengan bantuan gesekan antara puli dengan poros.
25

2.3 Transmisi Rantai


Rantai transmisi daya bisanya dipergunakan untuk jarak poros yang lebih besar dari pada
transmisi roda gigi tetapi lebih pendek dari pada transmisi sabuk. Rantai merupakan satu
komponen yang memungkinkan sebuah sepeda motor (yang menggunakan rantai) dapat berjalan.
“Rantai adalah untai material yang fleksibel, biasanya metal dibuat dari jenis elemen yang keras,
biasanya disebut lingkaran, saling dikuncu atau dihubungkan satu sama lain tetapi bebas untuk
bergerak pada satu atau banyak bidang.

2.3.1 Jenis-jenis Rantai :


a) Rantai Rol
Dipakai jika diperlukan transmisi positif (tanpa slip) dengan kecepatan 600 m/min, tanpa
pembatas bunyi dan harga yang murah. Terdiri dari pena, rol dan plat mata rantai.

Gambar. 2.1 Rantai Rol Pada motor


26

Gambar 2. 2 Rantai Rol

Keterangan :
 Pena (Pins)
Pin/pena adalah bagian yang dihubungkan satu lingkaran ke lingkaran berikutnya.
 Bushing atau Thimble
Peralatan ini pada dasarnya pipa dengan pengikatan cocok untuk megunci sidebar
bersama-sama.
 Rol/Canai (Rollers)
Rol/canai digabung , karena untuk menurunkan friksi/gesekan dan untuk
pembebanan rantai .
 Side plate
Jenis sidebar ini membentuk porsi dalam dan luar lingkaran.

b) Rantai Gigi (Silent Chain)


Jika diinginkan transmisi dengan kecepatan tinggi lebih dari 1.000 m/min. Bunyi yang
kecil, daya yang besar dan lebih mahal. Disebut silent chain karena suara dan getaran
yang ditimbulkan bila dibandingkan dengan tipe-tipe rantai lainnya lebih kecil,
tergantung dari kecepatan, beban, pelumasan, besar sproket dan perangkat tambahan.Hal
ini disebabkan dari keunggulan dalam desain sambungan dan jalur dari silent chain itu
sendiri. Desain jalurnya menyebabkan gigi sproket menderita lebih sedikit impact dan
desain sambungannya yang menyebabkan rantai bekerja dengan gesekan yang minimum
serta keausan yang sama saat pemakaian. Silent chain bertujuan untuk meneruskan daya
27

dari sambungan sebelumnya yang didesain untuk mengangkut bahan-bahan material dan
dioperasikan dengan getaran yang minimum.
Keuntungan rantai gigi :
 Tidak berisik
 Getaran kecil
 Tumbukan impact saat akan berputar kecil
 Tahan lama
 Tenaga yang diteruskan lebih besar
 Memiliki efisiensi yang tinggi
 Mudah dalam pemasangan
Keuntungan Silent Chain dibandingkan dengan Roller Chain :

 Bisa beroperasi dalam kecepatan yang lebih tinggi dan kapasitas tenaga yang
lebih besar
 Suara yang dihasilkan silent chain lebih halus
 Getaran yang dihasilkan lebih kecil
 Beban impact yang terjadi lebih kecil selama pemasangan sprocket
 Efisiensinya lebih tinggi mendekati 99%
 Umur sprocket lebih tahan lama

Keuntungan Silent Chain dibandingkan dengan Sabuk

 beroperasi dengan kecepatan lebih tinggi dengan kapasitas tenaga lebih besar
 Efisiensi lebih besar
 Tidak terjadi slip
 Dapat menahan beban yang lebih besar
 Sedikit terpengaruh oleh temperatur dan kelembaban
 Beban bearing lebih kecil
 Lebih mudah dalam pemasangan
28

Gambar 2.3 : Glass Conveyor Chain

Keterangan :

Glass conveyor chain ini biasa digunakan untuk memindahkan dan menangani benda-
benda yang terbuat dari kaca. Biasanya ditemukan pada industri kaca.

Gambar 2.4 : Power Transmission


Keterangan :
Silent Chain digunakan sebagai power transmission pada motor-motor besar untuk
mengurangi tingkat kebisingan suara yang dihasilkan.
29

Gambar 2.5 : Non glass conveyor

Keterangan :
Non glass conveyor biasanya digunakan untuk memindahkan dan menangani benda-
benda industri lain.

c) Rantai Lingkaran yang dapat dilepaskan


Rantai ini adalah rantai lunak pertama yang kembangkan adalah yang paling sedarhana
dari seluruh rantai konveyor. Hal ini agaknya rectagular dan memiliki kaitan terbuka
pada ujung yang ditutup pada yang lain, kaitan pada suatu lingkaran menghubungkan
atau memasangkan dengan bar atau barrel pada lingkaran berikutanya untuk membentuk
untai rantai . Lingkaran ini pada awalnya dibentuk sebagai tranmisi kekuatan atau rantai
pergerakan dan digunakan secara luas pada mesin kebun. Sejak itu disesuaikan untuk
tugas ringan, konveyor kecepatan rendah dan elevator bila digunakan dengan bervariasi
pencanelan. Jarak pada kisar dari kira-kira 1” hingga 4 “ dan dengan kekuatan pekerjaan
200 1bs hingga 3.000 1bs.

d) Rantai Pintle Kelas 400


Rantai ini dikembangkan untuk perbaiokan pada rantai yang dapat dilepas tidak memiliki
kontruksi sambungan tertutup, mengizu\inkan material luar. Rantai pintle adalah juga
lingkaran balutan dengan barrel penuh pada satu ujung dan terbuka pada yang lain,
lingkaran kemudian dipasangkan bersama-sama dengan paku keliling baja atau
pemasangan pena, memberikan sambungan tertutup. Rantai inidipolakan pada dasarnya
sama dengan kisar seperti pada rantai yanga dapat dilepaskan, didalam rencana untuk
30

bergerak atas sprcoket/ roda rantai yang sama. Kisar bergerak lagi kira-kira 1 “- 3/8”
hingga 5000 1bs.

e) Rantai Panggilinagn “H”


Adalah perbaikan lebih lanjut dari rantai pintle yang pada dasarnya memiliki lingkaran
offset yang sama hubungan pena, tetapi memiliki peralatan pengunci yang lebih baik
untuk memegang pena ditempat untuk mencegah pergerakan, dan lebih lanjut merata
seluruh pemakaian kepermukaan panjang melalui barrel. Ditambahkan dibawah sisi dari
sidebar adalah dibilahkan untuk memberikan permukaan pemakain luas untuk penarikan
atas pergerakan atau lembaga diantara gelombang-gelombang.
Rantai ini telah digunakan secara luas pada penggilingan kayu dan juga digunakan
sebagai rantai mesin dan rantai pengungkit. Biasanya bergerak dari 2,308.” Kisar ke kisar
4” dengan kekuatan pekerjaan 1200 hingga 5000 lbs.

f) Rantai tarikan “H”


Rantai ini dimodifikasikan jenis penggilingan “H” tetapi adalah lebih luas dan memilki
permukaam pemakain yang lebih panjang melalui barrel rantai. Pengarahan muka laras
adalah rata untuk menekan atau materialpenarik pada saat punggung laras dibulatkan
untuk kontak lebih pantas dengan roda rantai. Rantai ini memiliki permulaan
penyorongan flat/datar luas dan ditambahkan, memilki pembawa pada sidebar untuk
dilindungi kepala dari pena. Rantai ini terutama cocok untuk pelayanan konveyor tarikan,
menangani kayu, bilah, sawdust, debu, refuse dan lain-lain. Juga dapat digunakan pada
rantai berlipat untuk penganan batangan , tungkul, drum dan lain-lain. Kisar berjarak dari
5” dengan 8” dengan kekuatan pekerjaan 3500 lbs hingga 6500 lbs.

g) Rantai Tarikan “C”


Jenis kombinasi rantai tarikan “C” adalah sama terhadap jenis “H” kecuali hai ini pada
kekuatan yang lebih tinggi, yang memiliki pena diameter yang leih besar dan terdiri dari
lingkaran blok besi lunak yang menghubungkan dengan sidebar baja. Rantai ini tersedia
pada kisar 5”, 6” dan 8” dengan kekuatan pekerjaan 7000 lbs hingga 9300 lbs.
31

h) Rantai Tarikan SD
Jenis rantai ini adalah sama terhadap refuse “H” dan rantai tarikan “C” kecuali hal ini
dibuat dari bahan berat, baja lapisan yang diperlakukan panas dengan pena baja logam
campuran yang diperlakukan panas dan memiliki sidebar lebar, flat rata. Rantai ini secara
prinsip digunakan material penggosok seperti clinker semen, dan debu. Dibuat dari kisar
6” dan 9” dengan nilai pekerjaan 6700 lbs hingga 23400 lbs.

i) Rantai PINTLE KELAS 700


Rantai ini sama pada kontruksi terhadap kelas 400 atau rantau penggilingan “H” Kecuali
pada kisar lebih panjang. Hal ini adalh paling luas digunakan sebagai rantai kisar 6”
dengan cantelan F (lihat Pencantelan) dan adalah pembalutan rantai besi lunak pada
kontruksi offset dan sambungan tertutup, digunakan secar luas pada perlakuan
pembungan limbah dan pengumpulan limbah juga digunakan pada peralata elevator
bocket tertntu kekuatan pekerjaannya adalah pada 3200 lbs hingga 3800 lbs.

j) Rantai Bushed Kelas 800


Rantai kelas 800 adalah dikembangkan pada awalnya untuk tugas berat dari pada
beberapa rantai yang lain dan ditemukan pada penggunaan luas pada industri semen.Alat
ini juga memiliki besi lunak tetapi untuk didalam polanya dengan laras khusus untuk
menerima bushing yang dapat diperbaharui yang akan menjadi baja keras atau baja
manganese dan dengan kuat di ikat ditempat. Laras adalah begitu terbalut sehingga
bushing disingkapkan untuk kontak dengan sporcket dan juga memberikan resistasi
pemakain yang ulung diantara pin dan bushing . Rantai ini dibuat pada kisar 4” dan6”
dengan nilai pekerjaan 3200 lbs sampai 10000 lbs.

k) Rantai Kombinasi
 Rantai kombinasi adalah langkah pertama terhadap rantai baja. Hal ini hanya
sebagai nama yang digunakan, dimana pusat pusat lingkaran blok adalah
pembalut besi lunak, secar pilihan dihungkan dengan sidrbar baja dan pena.
Rantai ini masih luas digunakan pada elevator bocket dan berlari dari 2,609”
hingga 6”. Memiliki kekuatan pekerjaan kira-kira 2000 lbs hingga 8300 lbs.
32

 Pengubahan rantai atas adalah rantai kombinasi “PW” yang dikembangkan


unntuk industri kayu pulp. Hal ini memiliki permukaan pemakain besar tambahan
untuk tujuan penyorongan dan pencantelan khusus. Penggunaan utamanya telah
didalam pengaman log/batang kayu pada tempat timbunan kayu dari drum
barking.

l) Rantai penggulung lunak/dapat tempa


Dengan jelas lebih sedikit gesekan disertakan, maka semakin sedikit rantai menarik.
Rantai penggulung lunak adalah dengan demikian dipolakan sejak 1882 dan adalah
paling sedikit biayanya pada beberapa rantai penggulung pada penggunaan. Halini secara
lain adalah jenis rantai penggulung sekarang ini. Rantai ini dikontruksikan dimana
penggulung menyertai kembali kepada bos yang mana pembalut integral dengan sidebar.
Boss bertindak sebagai bushing thimble dan seluruhnya dikunci bersama-sama dengan
pena kepala. Bergerak dengan kisar 2” sampai 6” dan dari 700 lbs hingga 4700 lbs pada
kekuatan pekerjaan. Penggunaan utama mereka adalah pada tugas cahaya apron atau
konveyor pengikis.

m) Rantai Baja yang dibus-kan


Pengembamgan rantai ini adalah dasar pada tanda untuk konveyor rantai dengan seluruh
variasi baja campuran logam. Rantai ini dibuat dari sidebar yang dibubuhi dengan
akurat(harus atau offset dengan thimbles atau penggosok tekanan bushing kedalam sisi
bar dan baja) yang dikunci kedalam sidebar yang dirivetkan. Mereka dapat memilki
penggulung atau tanpa penggulung. Rantai ini dengan luas dipergunakan sebagai
penggerak rantai pada kisar 4” hingga 30” dan kekuatan pekerjaan 2000 lbs hingga 25000
lbs.

n) Rantai tanpa paku yang ditempa


Rantai pku tanpa ditempah adalah dikembangkan karena kekuatan tingginya perunit
bobot dan kesederhanaan bentuknya yang mamapu dirakkit atau dilepaskan tanpa
peralatan . Hal inin pada dasarnya terdiri dari empat pembagian baja yang ditempa.
Misalnya pena T ganda, lingkaran pusat yang mana adalah kumparan tertutup dan dua
33

sidebar. Salah satu sifat utamanya adalah dapat beroperasi atau fleksibel pasa dua arah,
dalam batas tertentu, tetapi juga digunakan pada scraper dan pralata elevator. Tersedia
pada 3”, 4”, 6”dan 9”.

o) Ratai baja yang dilas


Jenis rantai ini pembaharuan relatif baru dan dikembangkan untuk mempersiapkan line
superior rantai untuk menggantikan dan dapat dilepaskan, penggilingan dan jenis
kombinasi dengan yang lebih kuat, pemakaian yang lebih baik dan line toleransi yang
lebih dekat. Rantai ini biasanya pada jenis offset yang terdiri dari laras baja yang
dipatrikan diantara sidebar baja dan dasar roda rantai disatukan dengan pena yang
diperlakuak panas. Merek direncanakan untuk bergerak secara dasar roda rantai sama
sebagaimana rantai pembalut yang mereka gantikan. Alay ini tersedia pada kisar
dari2,609”hingga 9” dari 300 lbs hingga 17000 lbs kekuatan pekerjaan juga tersedia
untuk rantai tarikan pada kisar 5”, 6” dan 8” dengan kekuatan pekerjaan 10000 lbs hinga
15000 lbs.

p) Rantai Khusus
Deskripsi diatas dapat mempersiapkan pembaca dengan prespektif pada pemgembangan
rantai yang telah diketahui sekarang ini. Hal ini jelas, bahwa banyak kombinasi bentuk
dari baja dapat yang diadaptasikan untuk menghasilkan kira-kira beberapa jenis rantai
yang dapat atau mumgkin dibutuhkan. Rantai sudah ditentukan untuk kontruksi
pengoperasian pintu gerbang bendunan besar, juga banyak untuk peralatan khusus pada
penggilingan baja untuk kumparan, bar, plat, material panas sehingga temperatur 1300 F
dan diatasnya. Rantai ini telah dibuat dengankekuatan dasar 3.000.000 lbs.
GambarIV.2.14. memperlihatkan jenis tempat rantai yang sungguh popular di Eropa
untuk tujuan penyampain, disebut rsntai lingkaran Fork. Secara umum dibuat darai baja
tempa dan diperlakukan panas pada logam campuran Jerman No. 1.0401 atau British No.
ENZE. Pemcantelan seperti bar pengakatan dapat dengan terintegrasikan disatukan
dengan lingkaran atau dibautkan.
34

BAB III PERHITUNGAN DAN PEMERIKSAAN

3.1 Rumus Sabuk dan Rantai

1. Sudut kontak untuk sabuk terbuka dapat dihitung dengan


:rumus.

Keterangan:

r1 = jari-jari pulley besar (mm)

r2 = jari-jari pulley kecil (mm)

x = jarak antar poros (mm)


θ = sudut kontak sabuk dan puli

2. Menentukan panjang sabuk.

Keterangan:

L = Panjang sabuk (mm)


x = Jarak sumbu poros (mm) r1 =
jari-jari poros besar (mm)
r2 = jari-jari poros kecil (mm)

3. Kecepatan linier sabuk (v) dapat ditentukan oleh rumus.

d p n1
v=
60 x 100

Keterangan:

ω = Kecepatan sabuk (m/s)

Dp = Diameter puli penggerak (mm) N =


35

Putaran puli penggerak (rpm)

4. Gaya sentrifugal (Tc) dapat ditentukan menggunakan rumus:


Tc = m. v2

Keterangan:

Tc = Gaya sentrifugal (N) m


= Massa (kg)
v = Kecepatn linier sabuk (m/s2)

5. Gaya maksimum sabuk (Tmax): Untuk gaya maksimum sabuk σ = 1,7 karena untuk
menghitung gaya masksimum, maka menggunakan nilai tertinggi dari kekuatan tarik
sabuk.
Tmax = σ.A

Keterangan:

Tmax = Gaya maksimum sabuk (N)

σ = Kekuatan tarik sabuk (N/mm2)

A = Luas penampang sabuk (mm2 )

6. Gaya tarik sisi kencang pada sabuk (T1) dapat ditentukan dengan rumus:

T1 = Tmax – Tc

Keterangan:

T1 = Gaya sisi kencang sabuk (N) Tmax =


Gaya maksimum sabuk (N) Tc = Gaya
sentrifugal sabuk (N)
36

7. Gaya tarik sisi kendor pada sabuk (T2) dapat ditentukan dengan rumus:
T 2= 9,74 x 105 x ( pd x N 1)

Keterangan:
T1 = Tarikan sisi kencang (N)
T2 = Tarikan sisi kendor (N)

µ = Koefisien gesek untuk puli dengan sabuk

θ = Sudut kontak (rad)

β = Sudut alur puli (…º)

Contoh Soal : Perhitungan

SOAL
1.Daya rancangan motor (Pd) = 205,93 kW.Putaran poros motor/putaran poros penngerak (N1) =
2200 rpm. Maka berdasarkan daya rancangan dan putaran poros penggerak tersebut dapat
diketahui bahwa tipe sabuk V belt yang digunakan adalah sabuk V belt tipe A,menggunakan
perbandingan puli D1 = 100 mm dan D2 = 150 mm.

Diketahui :

pd =205,93 Kw

N 1 =2200 Rpm

D1 = 100 mm

D2 = 150 mm
37

Penyelesaian :

A) Menghitung torsi T=9

pd =205,93 Kw A = (AB + CD) X √ 2

N 1 =2200 Rpm = (12,5 + 6) X 9/2

T =9,74 x 105 x (205,93/2200) = 18,5 x 4,5

=9,74 x 105 x 0,09360 = 83,5 mm2

=974.000 x 0,09360 = 8,32 cm2

=91.166,4 F
δt = = 5,19 /83,2
A
= 0,062 N.mm2

B) Menghitung gaya (F) 4.Menghitung kecepatan linear


sabuk v belt.
Dik : T= 91.166,4
Diketahui : π = 3,14
r = 50 mm
D1 = 100 mm
T
F=
r N1 = 2500 rpm
91.166,4 V = π . D1 . N1 / 60 . 1000
= = 1.823,3 N
50
V = 3,14 . 100 . 2200 / 60 . 1000

V = 11,1 (m / s)
C) Menghitung Luas Penampang
5.Menghitung berat sabuk
Dik : D1 = 100 mm
Diketahui : A = 8,32 cm2
D2 = 150 mm
L = 186 cm
D2
C= D1+ P = 1,14 gr/cm3
2

150 W=A.L.P
800 = 100 +
2
= 8,32 . 186 . 1,14
800 -125 = 675 mm
= 1.548,6 gram
Maka :
38

= 1,54 kg
= 0,6237 N.mm2

6.Menghitung tegangan tarik

yang terjadi pada sabuk v belt

Diketahui : f = 5,19 N

A = 8,32 mm2

σt =f /a
= 5,19 / 8,32
39

BAB IV RANCANGAN SABUK ATAU RANTAI

Gambar Rancangan Sabuk Atau Rantai


40

KETERANGAN

1. Camshaft sprocket
2. Timing mark
3. Timing mark(oil pump)
4. Tension side
5. Timing belt tensioner
6. Camshaft sprocket(front)
7. Camshaft sprocket(rear)
8. Mark belt
9. Timing mark(timing belt cover inner A)
10.Timing mark
11. Water pump pulley
12. Timing mark(alternator bracket)
13.Timing mark
41

BAB V Saran Dan Kesimpulan

A.Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Perawatan dan perbaikan merupakan langkah penting dalam menunjang tercapainya


keefektifan dari suatu mesin.
2. Perbaikan dilakukan berdasarkan spesifikasi standard dan manual book.
3. Meningkatkan pemahaman tentang perhitungan tugas akhir.
4. Meningkatkan wawasan tentang dunia otomotif.

B.Kesimpulan
Dari hasil rancangan sabuk atau rantai,maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Sabuk atau pulley adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai komponen atau
penghubung putaran yang diterima dari motor listrik kemudian diteruskan dengan menggunakan
sabuk atau belt ke benda yang ingin digerakkan.Knife grinding machine menggunakan sistem
transmisi sabuk dan puli untuk mentrasmisikan putaran motor listrik ke lead screw dan
menggunakan sabuk V (v belt).
42

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/25479904/_SABUK_DAN_RANTAI_Untuk_memenuhi_tugas_
Mata_Kuliah_Elemen_Mesin_semester_II_Disusun_oleh

https://www.scribd.com/doc/315403354/Sabuk-Dan-Rantai

https://www.scribd.com/doc/315403354/Sabuk-Dan-Rantai

http://teknikdesaindanmanufaktur.blogspot.com/2014/10/kuliah-elemen-mesin-sabuk-dan-
rantai.html

https://www.tneutron.net/industri/rantai-sabuk-belt/

Sularso, Kiyokatsu S. 2018. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin - C 9.


Jakarta : Pradnya Paramita

Anda mungkin juga menyukai