“BELT CONVEYOR”
Disusun oleh :
Pengajar :
M.Haritsah A.,S.S.T.,M.Eng.
Kelas : 2 PCM B
NPM : 0022039
Semester : 4 (Genap)
Pengajar, Mahasiswi,
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang
berjudul “Laporan Praktikum Perencanaan Mekanik Umum” ini tepat pada
waktunya.
Evanita Cahyani
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam rangka memenuhi persyaratan penilaian selama kuliah di Jurusan Teknik Mesin
Program Studi DIII Teknik Perancangan Mekanik Politeknik Manufaktur Negeri Bangka
Belitung, setiap mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti praktikum. Salah satu praktikum
yang wajib diikuti ialah Perancangan Mekanik Umum. Adapun praktikum ini sebagai
salah satu syarat untuk memenuhi penilaian selama kuliah di setiap semesternya serta
mahasiswa dapat mengembangkan pengetahuan dan kemampuannya dalam menghitung
dan merancang.
Pada praktikum kali ini dimana materinya membahas tentang salah satu kontruksi yaitu
Belt Conveyor. Dengan mengikuti dasar teori-teori yang didapat selama praktikum serta
sumber referensi yang didapat dari internet dan buku mata kuliah elemen mesin.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk lebih memahami perancangan dan
cara kerja dari belt conveyor, serta mengetahui cara menghitung sesuai metode
perancangan dan mendesain sesuai dengan perhitungan tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI
Belt conveyor adalah alat atau mesin untuk memindahkan material dengan sabuk. Belt
conveyor adalah perangkat yang sangat sederhana yang digunakan untuk mengangkut unit
berkapasitas besar dan material curah. Perangkat ini terdiri dari sabuk yang dapat menahan
pengangkutan padatan. Sabuk yang digunakan dalam konveyor ini bisa dari berbagai jenis.
Sabuk konveyor pada dasarnya adalah perangkat yang sangat sederhana. Perangkat ini terdiri
dari sabuk yang dapat menahan pengangkutan padatan. Belt conveyor dapat dibuat dari
berbagai bahan seperti karet, plastik dan kulit. Penggunaan sabuk jenis ini tergantung pada
jenis dan sifat bahan yang diangkut.
Sabuk konveyor digerakkan oleh motor listrik yang dilengkapi dengan perangkat yang
dapat mengubah putaran tinggi menjadi putaran rendah. Sebuah gigi yang dapat mengubah
gigi yang dapat diubah dari putaran tinggi ke putaran rendah. Perangkat ini, juga dikenal
sebagai peredam (roda gigi) , dilengkapi dengan roller, sistem ballast, pembersih, rangka dan
penutup, serta sistem pengaman pada ban berjalan.
1. Belt
Jarak yang jauh antara dua poros sering tidak memungkinkan transmisi langsung roda
gigi. Dalam hal demikian, cara transmisi putaran atau daya lain dapat di terapkan
dimana sebuah sabuk luwes dibelitkan sekeliling pully atau sprocket pada poros.
Transmisi dengan elemen mesin yang luwes dapat digolongkan atas transmisi sabuk,
transmisi rantai, dan transmisi kabel atau tali hanya dipakai untuk maksud khusus.
2. Idler
Pada belt konveyor tenaga gerak dipindahkan ke belt oleh adanya gesekan antara
belt dengan pully penggerak (drive pully), karena belt melekat disekeliling pully
yang diputar oleh motor.
Driving unit terdiri dari :
Motor
Poros
Hunsen reducer (gear box).
Yaitu komponen untuk mengatur tegangan belt dan untuk mencegah terjadinya selip
antara belt dan pully penggerak dengan cara menarik idler pully menjauhi terminalnya dengan
kabel yang dibebani melalui sebuah kabel, karena bertambah panjangnya belt.
Setiap belt konveyor biasanya dilengkapi dengan belt cleaner yang letaknya
paralel dengan pully penggerak. Belt cleaner ini berfungsi sebagai pembersih belt.
6. Skirts
Adalah semacam sekat yang dipasang dikiri kanan belt pada tempat pemuatan
(loading point) yang terbuat dari logam dan dipasang tegak atau miring yang gunanya
untuk mencegah terjadinya ceceran material pada saat beroperasi.
7. Holdback
Adalah suatu alat untuk mencegah agar belt konveyor yang membawa muatan ke
atas tidak berputar kembali ke bawah jika tenaga gerak tiba-tiba rusak atau dihentikan.
Frame adalah konstruksi baja yang menyangga seluruh susunan belt konveyor
dan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga jalannya belt yang berada di atasnya
tidak terganggu. Sedangkan cover adalah penutup yang berfungsi menghindari
serangan alam terhadap belt maupun material yang sedang di angkut. Serangan alam
yang terjadi misalnya hujan dan angin yang keras.
9. Motor penggerak
Biasanya dipergunakan motor listrik untuk menggerakan drive pulley. Tenaga (HP) dari
motor harus disesuaikan dengan keperluan, yaitu:
menggerakkan belt kosong dan mengatasi gesekan-gesekan antara idler dengan
komponen lain.
Menggerakkan muatan secara mendatar.
Mengangkut muatan secara vertikal.
Menggerakkan tripper dan perlengkapan lain.
Memberikan percepatan pada belt yang bermuatan bila sewaktu waktu diperlukan.
1. Belt Conveyor
2. Apron Conveyor
3. Flight Conveyor
4. Bucket Conveyor
5. Scraper Chain Conveyor
6. Pallet Conveyor
7. Overhead Conveyor
8. Drag Chain Conveyor
9. Screw Conveyor
10. Roller Conveyor
11. Oscilating Conveyor
12. Vibrating Conveyor
BAB III
PERANCANGAN BELT CONVEYOR
Material yang akan dibawa memiliki ukuran 400cm x 190cm, jadi menggunakan belt yang
berukuran 2000.
𝑃𝑇 = 𝑃1 + 𝑃2
𝐶𝐵.𝑣+Q 126.0,8+30
𝑃1 = =
𝐶𝑙.𝑘ƒ 167.1
𝐻.Q 100.30
𝑃 = = = 8,17 𝑘𝑤
2 367 367
Dipilih daya motor 20% dari nilai teoritis yaitu 15 kw untuk menghindari adanya kesalahan
operasional.
3.2.3 Perencanaan bearing
Beban yang diterima bantalan berupa beban radial murni maka dapat dipilih jenis Deep
Grove Ball bearing DIN 625. Dimensi yang sesuai dengan diameter poros dan memiliki umur
relatif lama adalah bantalan dengan nomor 6004.
Umur bantalan
106 𝐶
( ) = 23.230,11 j𝑎𝑚
3
𝐿ℎ =
(60. 𝑛) 𝑝
- Diameter tusuk 1
𝐷𝑡1 = 𝐷1 − (2 × ℎ𝑎)
𝐷𝑡1 = 200 − (2 × 4) = 192𝑚𝑚
𝑟ƒ = 91,336𝑚𝑚 = 91mm
- Lebar minimum ujung yang disisakan chamfer kanan dan kiri 45°
𝑏 = 2 × 𝑟ƒ × sin 𝑐ℎ𝑎𝑚ƒ𝑒𝑟
𝑏 = 2(91,336)(sin 45°) = 129,168𝑚𝑚 = 130 mm
4.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat kami simpulkan bahwa kegiatan Praktik Peranncan Mekanik
Umum 1 sangat bermanfaat untuk mahasiswa. Selain itu kegiatan Praktik juga menjadi salah
satu sarana untuk mengasah keterampilan khususnya dalam hal penguasaan software aplikasi
desain dimana mereka bisa belajar lebih dalam mengenai fitur-fitur yang ada dalam aplikasi dan
juga dapat merencanakan salah satu komponen elemen mesin dengan baik dan benar sesuai
dengan kaidah yangberlaku.
4.2 Saran
Untuk melengkapi laporan ini penulis akan menyampaikan beberapa saran yang mungkin
bisa membantu mengisi kekurangan-kekurangan yang ada, antara lain sebagai berikut :
1. Mempelajari terlebih dahulu mengenai perancangan belt conveyor.
2. Gunakan waktu sebaik mungkin.
3. Jangan pernah merasa puas dengan hasil yang telah dicapai.