Anda di halaman 1dari 26

ALAT INDUSTRI KIMIA

“TRANSPORTASI MATERIAL”

Disusun Oleh :
1. Gusti Ade Pranata (062240422532)
2. Elsa Zhalilatul Jannah (062240424552)
3. Ria Resti Hanifatul Kholifah (062240422561)

Dosen Pembimbing :
Dillia Puspa, S.ST., M.Tr.T

JURUSAN TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2022/2023
BAB 1

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Transportasi material adalah pemindahan material, baik material padat cair ataupun
gas, dari satu tempat ke tempat lain. Pemindahan material secara mekanik dapat dibedakan
menjadi dua bagian Pertama adalah pemindahan material jarak dekat misalnya bongkar muatan,
pada kapal atau gerobak barang dan suatu instalasi ke instalasi lainnya. Kedua adalah
pemindahan material jarak jauh, misalnya dengan kapal, kereta atau motor penggerak lainnya,
maupun piping system. pompa, kompresor, dan blower untuk zat cair atau gas.
Pemindahan solid (handling of solid) dengan jarak dekat dapat dilakukan dengan
bantuan tenaga manusia meliputi penyekopan, pushing, pemindahan dan pengangkatan Karena
kemampuan manusia yang terbatas, maka diciptakan peralatan untuk membantu dalam
pemindahan material tersebut. Peralatan tersebut antara lain Screw Conveyor Belt conveyor,
Contimates Flow conveyor dan Pneumatik conveyor .
Untuk sarana transportasi fluida, dapat digunakan pipa dan tube, pompa, kompresor,
ataupun blower untuk pemindahan material berupa gas. Faktor yang perlu diperbankan dalam
transportasi padatan maupun fluida adalah karakteristik operas kapasitas (aliran, volumetrik per
satuan waktu), kebutuhan daya dan efisiensi mekani disamping juga keandalan mutu dan
kemudahan pemeliharaan Untuk peralatan yang kecil kesederhanaan dan kemudahan operasi
lebih diutamakan disamping efisiensi mekanik yang tinggi.

B. TUJUAN
Adapun tujuan dari studi ini adalah :
1. Mengetahui dan memahami klasifikasi tentang transportasi material padatan,cairan dan
gas.
2. Mnegetahui dan memahami prinsip kerja,kelebihan dan kekurangan, dan fungsi dari
masing-masing alat.
3. Mampu memilih pabrik industry kimia sesuai dengan alat yang dipakai.
BAB II

PEMBAHASAN

1. ALAT TRANSPORTASI MATERIAL PADATAN

A. KONVEYOR

Conveying adalah pemindahan material padat dan suatu tempat ke tempat lain, baik untuk
jarak pendek maupun jarak jauh. Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah
conveyor yang berfungsi untuk mengangkut bahan -bahan industri yang berbentuk padat.
Komponen-komponen yang ada didalam coveyor :

1. Belt
Belt merupakan alas conveyor yang menyerupai sabuk yang lebar, biasanya terbuat dari bahan
yang elastis.
2. Idler
Merupakan sebuah kerangka yang digunakan untuk menyangga belt. Berdasarkan letak
fungsinya, idler dibedakan menjadi atas,tengah, dan bawah. Bagian atas digunakan untuk menahan belt
yang bermuatan, bagian tengah digunakan untuk menjajaki agar belt tidak bergeser dari jalur yang
telah disediakan, sementara idler bawah berguna untuk menahan belt kosong.
3. Centering Device
Merupakan device benda kecil yang melekat pada sebuah konveyor yang berfungsi untuk
menjaga belt agar tetap dijalurnya dan meleset dari rollernya.
4. Drive Unit
Merupakan unit penggerak sebuah konveyor. Belt konveyor digerakkan melalui gesekan
antara belt dan drive pulley. Belt yang melekat di sekitar pulley diputar menggunakan motor
penggerak sehingga bias bergerak.
5. Tripper
Bagian konveyor yang satu ini memiliki fungsi untuk menumpahkan muatan ditempat
yang sudah ditentukan. Komponen ini dapat dioperasikan secara otomatis sesuai pengaturan yang
telah dibuat untuk memudahkan pekerjaan para karyawan.
6. Belt Cleaner
Belt cleaner adalah pembersih belt yang biasanya dipasang di ujung bawah belt. Berkat
komponen ini, material yang berada di atas belt tidak melekat pada belt dan langsung
ditumpahkan di tempat yang sudah ditentukan.
7. Skirt
Skirt berbentuk menyerupai sebuah sekat yang dipasang disisi kanan dan kiri belt di
tempat pemuatan. Skirt biasanya dibuat dari bahan logam atau bisa juga terbuat dari bahan kayu.
Biasanya komponen skirt ini dipasang tegak atau miring, yang terpenting material tidak tercecer.
8. HoldBack
Holdback memiliki peran yang sangat penting untuk mencegah belt conveyor yang
mengangkat muatan ke atas tidak berputar kembali ke bawah.
9. Frame
Frame atau kerangka biasanya terbuat dari konstruksi baja yang berfungsi untuk
menyangga semua susunan belt conveyor. Frame ditempatkan sedemikian rupa untuk memastikan
belt bisa berjalan tanpa gangguan saat digunakan.
10. Motor Penggerak
Untuk menggerakan sebuah conveyor, dibutuhkan motor penggerak berupa motor listrik
untuk menggerakan drive pulley. Pergerakan motor ini bisa diatur sesuai dengan keinginan,
misalnya dengan menggerakkan belt kosong dan mengatasi gesekan antara idler, menggerakan
muatan mendatar, mengangkut muatan dalam gerakan vertikal, menggerakan tripper, atau
memberi percepatan pada belt yang biasanya digunakan oleh industri otomotif.
11. Bending The Belt
Bagian ini memiliki peran penting untuk melengkungkan belt. Terdiri dari pulley terakhir,
susunan roller, dan beban dengan sifat kelenturan belt. Bagian ini dibutuhkan karena belt yang
terus bergerak harus berputar agar bisa terus menggerakkan material.
12. Feeder
Feeder atau pengumpan dalam konveyor berfungsi untuk pemuatan material ke atas belt.
B. JENIS-JENIS CONVEYOR
1. Belt Conveyor
Jenis konveyor ini menggunakan sabuk kontinyu yang berfungsi untuk memindahkan
muatan. Sabuk ini dipasang membentang dalam satu lingkaran tanpa ujung antara dua ujung
katrol. Belt biasanya terbuat dari bahan karet, plastik, kulit, kain, atau bahkan logam. Semakin
besar beban muatan yang harus dipindahkan oleh belt conveyor, maka semakin tebal juga
sabuknya. Untuk menggerakannya, conveyor belting didukung oleh panel penggeser logam dan
motor penggerak.

Prinsip Kerja Belt Conveyor


Prinsip kerja belt conveyor adalah mentransport material yang ada di atas belt,dimana umpan
setelah sampai di head material ditumpahkan akibat belt berbalik arah.Belt digerakkan oleh drive / head
pulley dengan menggunakan motor penggerak Head pulley menarik belt dengan prinsip adanya gesekan
antara permukaan drum dengan belt, sehingga kapasitasnya tergantung gaya gesek tersebut.
Kelebihan Belt Conveyor
1) Mampu membawa beban berkapasitas besar.
2) Kecepatan sabuk dapat diatur untuk menetapkan jumlah material yang dipindahkan persatuan waktu.
3) Dapat bekerja dalam arah yang miring tanpa membahayakan operator yang mengoperasikannya.
Kekurangan Belt Conveyor
1) Sabuk sangat peka terhadap pengaruh luar, misalnya timbul kerusakan pada pinggir dan permukaan
belt, sabuk bisa robek karena batuan yang keras dan tajam atau lepasnya sambungan sabuk.
2) Biaya perawatannya sangat mahal.
3) Jalur pemindahan (transfer line).
2. Roller Conveyor
Disebut roller conveyor sebab konveyor jenis ini menggunakan roller paralel yang
dipasang dalam kerangka untuk mengantarkan muatan menggunakan gaya gravitasi atau secara
manual.dan berfungsi untuk memindahkan material dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Salah satu jenis
roller conveyor yang umum digunakan pada proses produksi adalah gravity roller conveyor

.
Prinsip Kerja Roller Conveyor
Prinsip kerja roller conveyor adalah dengan mengandalkan roller yang sebelumnya sudah
dipasangkan pada frame conveyor agar nantinya roller tersebut dapat berputar dan menyebabkan material
yang ada di atasnya berpindah, dengan mengandalkan mesin atau gravitasi yang ada didalam gravity
roller conveyor.
Kelebihan Roller Conveyor
Mentransformasikan pada kemiringan tertentu sehingga Conveyor bisa mentranportasikan barang
dari satu tingkat ke tingkat yang lain. Selain itu, roller conveyor juga bisa membelokkan jalur unit yang
belokkannya sangat tajam.
Kekurangan Roller Conveyor
Biaya perawatan mahal, perekat sabuknya berbahan tipis sehingga mudah lepas.
3. Screw Conveyor
Screw conveyor merupakan mesin conveyor bermotor yang berotasi secara spiral agar bisa
memindahkan bahan tertentu. Screw conveyor merupakan jenis conveyor yang sering digunakan secara
horizontal, sedikit miring, maupun vertikal untuk memindahkan bahan-bahan semi padat seperti sisa
makanan, serpihan kayu, agregat, biji-bijian sereal, pakan ternak, abu boiler, daging dan serpihan tulang,
limbah padat perkotaan, industri mineral, hingga perminyakan.

Prinsip Kerja Screw Conveyer


Komponen utama dari mesin screw conveyor terdiri dari motor gear, poros sekrup, pisau yang
disebut juga flight, palung dengan fitted discharge spout, palung (trough), saluran (through), ekor poros,
sekrup, dan masih banyak lagi.
Berikut cara kerja screw conveyor. Saat mesin screw conveyor dijalankan maka motor gear akan
menggerakkan poros, sehingga pisau screw conveyor yang berada pada poros mulai berotasi dan
menyebabkan material yang ada bergerak ke depan bersamaan dengan palung di bawah pisau.
Dikarenakan gaya gravitasi bahan dan gesekan antara bahan dan dinding beralur, maka bahan
tidak dapat berotasi dengan pisau screw conveyor. Sehingga menyebabkan perpindahan bahan di dalam
conveyor hanya sementara saja.
Kelebihan Screw Conveyor
Memiliki struktur yang sederhana, area persimpangan sisi yang kecil, segel yang rapat, perawatan
dan pengoperasian yang mudah, dan dapat digunakan sebagai pencampur bahan selain fungsi utamanya
sebagai pemindah bahan.
Kekurangan Screw Conveyor
Tidak dapat digunakan untuk pemindahan bahan bongkah besar (largelumped), abrasive, dan
Beban yang berlebihan akan mengakibatkan kemacetan, merusak poros, dan screw berhenti.
4. Pneumatic Conveyor
Konveyor yang digunakan unluk mcngangkul bahan yang ringan atau berbentuk
bongkahan kecil adalah konvenyor aliran udara (pneumatic conveyor). Pada jenis konveyor ini
bahan dalam bentuk suspensi diangkut oleh aliran udara.
Pada konveyor ini banyak alat dipakai, antara lain:
1. Sebuah pompa atau kipas angin untuk menghasilkan aliran udara.
2. Sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar.
3. Sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu.

Prinsip Kerja Pneumatic Conveyor


Pneumatic conveyor bekerja dengan menghembuskan udara ke dalam saluran pipa oleh blower
atau kompresor, sehingga material akan terbawa oleh udara dengan kecepatan yang tinggi dalam saluran
pipa hingga ketempat penampungan (resevoir), kemudian meterial dipisahkan dari udara oleh air
separator.
Kelebihan Pneumatic Conveyor
1. Dapat beroperasi secara vertikal maupun horizontal dalam jarak yang jauh.
2. Memiliki sedikit komponen bergerak sehingga biaya rancangan lebih murah dan perawatan lebih
mudah daripada konveyor mekanis.
3. Karena sistem tertutup, ada perlindungan terhadap emisi debu ke atmosfer dan juga perlindungan
material yang dibawa dari kontaminan eksternal.

Kekurangan Pneumatic Conveyor


1. Sistem konveyor pneumatik perlu kalibrasi tekanan udara untuk menghasilkan daya
pengangkutan dan mengakibatkan pengurangan efisiensi dibandingkan konveyor mekanis.
2. Banyak memunculkan debu yang mengakibatkan polusi atau penyumbatan saluran.
2. ALAT TRANSPORTASI MATERIAL FLUIDA

A. SISTEM PERPIPAAN
Sistem Perpipaan Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang digunakan untuk transportasi
fluida antar peralatan (equipment) dalam suatu pabrik atau dari suatu tempat ke tempat yang lain sehingga
proses produksi dapat berlangsung. Sistem perpipaan (piping system) secara umum terdiri dari
komponen-komponen seperti pipa, katup, fitting (elbow, reducer, tee), flange, nozzle, instrumentasi
(peralatan untuk mengukur dan mengendalikan parameter aliran fluida, seperti temperatur, tekanan, laju
aliran massa, level ketinggian), peralatan atau equipment (alat penukar kalor, bejana tekan, pompa
compressor), penyangga pipa (pipe support dan pipe hanger) dan komponen khusus (strainer, drain,
vent). Dalam dunia industri, biasanya biasanya dikenal beberapa istilah mengenai sistem perpipaan seperti
piping dan pipeline. Piping adalah sistem perpipaan disuatu plant, sebagai fasilitas untuk mengantarkan
fluida (cair atau gas) antara satu peralatan ke peralatan lainnya untuk melewati proses-proses tertentu.
Piping ini tidak akan keluar dari satu wilayah plant. Sedangkan pipeline adalah sistem perpipaan untuk
mengantarkan atau mengalirkan fluida antara satu plant ke plant lainnya yang biasanya melewati
beberapa daerah.
Sistem perpipaan dapat ditemukan hampir pada semua jenis industri, dari sistem pipa tunggal
sederhana sampai sistem bercabang yang sangat kompleks. Contoh sistem perpipaan adalah sistem
distribusi air bersih pada gedung atau kota, sistem pengangkutan minyak dari sumur ke tandon atau tangki
penyimpanan, sistem distribusi udara pendingin pada suatu gedung, sistem distribusi uap pada proses
pengeringan dan lain sebagainya. Sistem perpipaan meliputi semua komponen dari lokasi awal sampai
dengan lokasi tujuan, yaitu saringan (strainer), katup (valve), sambungan (fitting), nozzle dan lain
sebagainya. Untuk sistem perpipaan yang menggunakan fluida cair umumnya dari lokasi awal fluida
dipasang saringan untuk menyaring kotoran agar tidak menyumbat aliran fluida. Saringan (strainer)
dilengkapi dengan katup searah (foot valve) yang berfungsi mencegah aliran kembali ke lokasi awal atau
tandon. Sedangkan sambungan dapat berupa sambungan penampang tetap, sambungan penampang
berubah, belokan (elbow) atau sambungan bentuk T (tee) dan masih banyak komponen-komponen yang
digunakan dalam sistem perpipaan.
B. JENIS-JENIS PIPA

1. Carbon Steel Pipe


Pipa baja karbon atau steel pipe banyak digunakan pada industri migas. Pipa ini memiliki kekuatan
yang tinggi, kenyal, dapat dilas dan tahan lama. Kelemahannya adalah tidak tahan terhadap serangan
korosi Carbonate dan air laut. Karena itu untuk pipa yang dipasang dibawah laut maupun dalam tanah
akan menggunakan lapisan khusus (coating) agar tidak di serang zat yang korosif. Pipa jenis ini
berfungsi terhadap sifat yang tahan terhadap oksidasi dan zat yang korosif, untuk fasilitas LNG jenis pipa
ini dipakai pada removal unit, untuk menyalurkan carbonate, dan untuk flare stack. Stailess steel pipe
memiliki thermal strength yang tingi (1,5 x carbon steel ).

Prinsip Kerja Carbon Steel Pipe


Mengalirkan fluida dengan suhu ekstrem masuk melalui pipa hingga sampai ketujuan.
Kelebihan Carbon Steel Pipe
1. Pipanya Kuat
2. Mudah dipasang dan disambung
3. Dapat menahan tekanan hingga 70 mka (meter kolom air)
Kekurangan Carbon Steel Pipe
1. Mudah rusak karena air yang asam dan basa
2. Daya tahan hanya 25-30 tahun kecuali dilapisi dengan bahan tertentu
2. Pipa Besi Tuang (Cast iron)
Pipa besi tuang golongan kelas yang tahan akan korosi, besi tuang memiliki kekerasan tinggi
tetapi memiliki kerapuhan yang tinggi pula, besi tuang tidak baik dipakai untuk fasilitas yang memiliki
kontraksi dan getaran tinggi

Prinsip Kerja Carbon Steel Pipe


Mengalirkan fluida dengan tidak adanya getaran/suara (Hening ) lalu masuk melalui pipa hingga
sampai ketujuan.
Kelebihan Pipa Besi Tuang (Cast iron)
1. Bagian dalam pipa halus dan kehilangan akibat friksi paling sedikit.
2. Tahan lama, sekurangnya 75 tahun.
3. Tidak berkarat atau terbentuk lapisan di dalamnya.
4. Biaya pemeliharaan murah.
Kekurangan Pipa Besi Tuang (Cast iron)
1. Pipanya berat dan sulit digunakan.
2. Cenderung patah selama pengangkutan
3. Sulit diperbaiki
3. Pipa Galvanized (Galvanized Pipe)

Pipa jenis ini adalah jenis carbon steel namun bagian luar dan dalam pipa dilapisi dengan seng
agar tahan terhadap karat, digunakan untuk saluran air dan conduit.Galvanised-Iron Pipe Pipa GI banyak
digunakan untuk saluran dalam gedung. Tersedia untuk diameter ukuran 60 – 750 mm. Pipa baja
galvanis banyak digunakan sebagai pipa pembagi atau distribusi. Di era modern ini, jenis pipa galvanis
kerap dimanfaatkan sebagai aplikasi luar ruangan terutama untuk pegangan tangan, tiang listrik, atau
saluran air. Perlu diketahui bahwa pipa galvanis tidak cocok untuk menyalurkan gas.

Prinsip kerja Pipa Galvanized (Galvanized Pipe)


Mengalirkan fluida hingga masuk ke saluran didalam gedung.
Kelebihan Pipa Galvanized (Galvanized Pipe)
1. Murah
2. Ringan, sehingga mudah untuk digunakan dan diangkut
3. Mudah disambung
4. Bagian dalamnya halus sehingga kehilangan tekanan akibat gesekan kecil
Kekurangan Pipa Galvanized (Galvanized Pipe)
1. Umurnya pendek, 7 – 10 tahun
2. Mudah rusak karena air yang asam dan basa serta mudah terbentuk lapisan kotoran di bagian
dalamnya
3. Mahal dan sering digunakan untuk kebutuhan pipa dengan diameter kecil
C. SISTEM POMPA

1. Klasifikasi Pompa
Pompa adalah alat untuk memindahkan zat cair. Istilah pompa (pump), kipas (fan), blower
(penghembus) dan compressor tidaklah mempunyai arti yang tepat. Namun demikian, pompa adalah alat
untuk memindahkan zat cair,sedangkan kipas,blower atau compressor berfungsi untuk menambahkan
energy pada gas. Pompa (pump) menurut definisi rekayasa mekanika adalah sebuah alat mekanika yang
digunakan untuk mengalirkan cairan. Hal ini dilakukan dengan cara menaikkan tekanan sehingga sistem
fluida cair itu mempunyai tekanan yang tinggi di sisi hisap pompa, dan tekanan yang rendah di sisi keluar
pompa. Hal ini terjadi karena fluida mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.Pompa digunakan
untuk mengalirkan fluida dalam bentuk cairan, tidak untuk gas. Meskipun gas juga merupakan fluida,
namun fluida gas dan fluida cairan mempunyai dua karakter yang berbeda. Salah satunya adalah reaksi
mereka terhadap tekanan. Cairan adalah fluida inkompresibel (tidak dapat ditekan tidak berubah
volumenya jika mendapat tekanan) sementara gas adalah fluida kompresibel (dapat di tekan). Pada
penjelasan di atas, pompa digunakan hanya untuk fluida cair karena sifat dari fluida cair tersebut sehingga
pompa tidak digunakan untuk mengalirkan fluida kompresibel.Pompa memiliki dua kegunaan utama:
- Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari aquifer bawah tanah ke tangki
penyimpan air) Mensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya air pendingin atau pelumas yang
melewati mesin-mesin dan peralatan)
Setiap pompa memiliki karakteristik yang berbeda-beda tergantung pabrik yang membuatnya.
Pompa dapat digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu:
1. Positive Displacement Pump (PDP)
a. Reciprocating
b. Rotary
2. Variable Head Capacity Pump (VHCP)
a. Pompa sentrifungal
b. Pompa turbin
Perbedaan kedua golongan pompa itu antara lain:
1. Pada VHCP, kapasitas dan head terbentuk karena adanya putaran kipas
2. Pada PDP, kapasitas dan head terbentuk karena adanya gerakan perpindahan
3. Pada PDP, tidak memerlukan priming, sedangkan pada VHCP sangat diperlukan primin
1. Positive Displacement Pump (PDP)
a. Reciprocating
Pada pompa desak gerak bolak-balik, gerak putar dari mesin penggerak diubah menjadi gerak bolak-
balik dari torak (piston), atau plunyer (plunger), atau membran yang terdapat dalam rumah pompa.
Pompa desak gerak bolak-balik dapat digolongkan dalam tiga jenis yaitu: pompa torak, pompa plunger,
dan pompa membran.
- Pompa Torak
Pompa Torak reciprocating mempunyai prinsip kerja diafragma yang bergerak maju mundur didalam
sebuah silinder. Silinder dilengkapi dengan katup – katup isap dan buang. Gerakan dari torak, diafragma
bersama – sama dengan gerak yang sesuai dari katup – katup yang menyebabkan cairan mengisi dan
tersalur secara silih berganti dari silinder.

Kelebihan Pompa Torak


1. Memiliki tekanan yang luas sehingga cairan atau air yang akan dikeluarkan bisa mengalir deras
merata.
2. Tidak mempengaruhi kecepatan keluarnya aliran air
3. Tekanan dan juga perubahan kecepatan aliran tidak berpengaruh pada kinerjanya
4. Dapat menggerakan cairan yang kental
5. Akan lebih efektif dan menghemat waktu
Kekurangan Pompa Torak
1. Biaya operasional dan perawatan terlalu tinggi, sehingga membuat orang akan berpikir dua kali
pada saat ingin memanfaatkan alat ini.
2. Barang terlalu berat dan besar, sehingga tidak bisa dibawa kemana saja.
3. Memiliki kekurangan pada bagian penanganan kecepatan aliran. Bahkan pompa ini biasanya
hanya bekerja pada kecepatan aliran yang rendah
4. Pada saat menggunakan mesin ini, aliran akan bergetar.
- Pompa Plunger
Plunger pump merupakan suatu silinder baja yang Panjang packingnya terletak konstan (stationary)
pada bagian dalam dari silinder atau cincin yang terbuat dari karet. Fungsi dari packing ini untuk
mencegah kebocoran fluida di dalam silinder. Perbedaannya dengan torak yaitu bentuknya lebih panjang
dan pakingnya menempel pada silinder. Sedangkan pada torak, pakingnya menempel pada torak itu
sendiri.

Prinsip Kerja Pompa Plunger


Dengan rongga yang meluas mengakibatkan pompa plunger berkontraksi dalam gerakan
reciprocating (maju dan mundur, naik dan turun) dari gerakan melingkar (rotary).
Mekanisme kerja plunger pump adalah membuat gerakan reciprocating sepanjang sumbu, yang
kemudian membangun tekanan di dalam silinder atau laras kerja untuk memaksa cairan melalui pompa.
Tekanan di ruangan yang menggerakkan katup pada titik hisap dan discharge.
Dapat diilustrasikan dalam ilustrasi berikut. Jika plunger A bergerak ke kiri, isap klep C lalu buka
klep tekan, D1 menutup. Cairan masuk ke silinder dari ruang isap S melalui katup C1.
Bersamaan dengan itu plunger B bergerak ke kiri katup tekan, D2 terbuka, katup isap C2 ditutup
dan cairan mengalir dari ruang tekan T terus ke saluran pengeluaran P. Plunger A dan B dihubungkan
oleh batang M sehingga bergerak serempak dan dihubungkan oleh N sumber tenaga uap atau lain-lain.
Kelebihan Pompa Plunger
1. Mampu mencapai tekanan yang sangat tinggi.
2. Tidak mempengaruhi kecepatan alir.
3. Tekanan dan perubahan kecepatan alir memiliki pengaruh yang kecil terhadap kinerja.
4. Mampu menggerakkan cairan kental, slurry, dan abrasif dengan desain katup yang tepat.
Kekurangan Pompa Plunger
1. Biaya operasi dan perawatan tinggi.
2. Biasanya berat dan besar.
3 . Biasanya hanya menangani kecepatan alir yang lebih rendah.
4 . Aliran bergetar.
- Pompa Membran
Membran Pump (Pompa Diaphragm)
Pompa membran merupakan pompa yang masuk ke dalam kategori pompa perpindahan positif
atau positive displacement pump. Itu artinya jenis pompa yang satu ini bisa mendorong dan menghisap
keluar fluida dengan komponen yang akan bekerja secara bolak-balik.
Berbeda dengan torak dan plunger, pompa ini merupakan liquid end dari bahan yang fleksibel
yang dilengkapi dengan discharge valve pada pusat dari suction valve. Bagian yang bergerak dari pompa
adalah diafragma dan kerangkanya. Dengan gerakan yang eksentrik, maka diafragma digerakkan
sehingga dapat terjadi aliran.

Prinsip Kerja Membran Pump (Pompa Diaphragm)


Pada umumnya prinsip kerja diaphragm pump adalah reciprocating. Diafragma pada pompa akan
bergerak mundur untuk menciptakan daya hisap air. Pada saat itu, katup masuk atau inlet valve terbuka
sehingga air akan terhisap masuk memenuhi ruang di dalam pompa.
Di saat yang bersamaan, katup keluar atau outlet valve akan tertutup untuk mencegah air yang ada
di saluran keluar tidak masuk kembali ke ruang pompa.
Sebaliknya, pada saat diafragma bergerak maju, itulah saat daya dorong air keluar terjadi. Katup
keluar akan terbuka sehingga air akan keluar dari ruang pompa menuju ke saluran keluar. Katup masuk
juga akan tertutup untuk mencegah air di ruang pompa tidak kembali ke saluran sumber air awal.
Kelebihan Membran Pump (Pompa Diaphragm)
1. Mudah dan Murah
2. Mampu Memompa Berbagai Fluida
3. Penggunaan Praktis
4. Tahan Tekanan
Kekurangan Membran Pump (Pompa Diaphragm)
1. Kapasitas Rendah
2. Aliran Berdenyut
3. Efisiensi Rendah
b. RotaryPump
Komponen pompa ini secara garis besar terdiri sebuah rumah pompa dengan sambungan saluran
isap (suction) dan sambungan saluran kempa (discharge) dan didalam rumah pompa tersebut terdapat
komponen yang berputar, yang dapat berupa roda gigi (gear pumps), atau silinder dengan sudu-sudu
(sliding-vane pumps), atau ulir (screw pumps).

Prinsip Kerja Rotary Pump


Prinsip kerja rotary pumps adalah sebagai berikut. Berputarnya elemen dalam rumah pompa
menyebabkan penurunan tekanan pada saluran isap, sehingga terjadi aliran cairan dari sumber masuk ke
rumah pompa. Cairan tersebut akan mengisi ruang kosong yang ditimbulkan oleh elemen-elemen yang
berputar dalam rumah pompa tersebut, cairan terperangkap dan ikut berputar. Pada saluran kempat terjadi
pengecilan rongga, sehingga cairan terkempakan ke luar.
Kelebihan Rotary Pump
1. Ukuran keseluruhan lebih kecil sehingga lebih ringan.
2. Aliran zat cair yang dihasilkan uniform.
3. Dapat bekerja dengan putaran tinggi sehingga dapat dihubungkan dengan tenaga penggeraknya.
4. Tekanan yang dihasilkan dapat cukup tinggi.
Kekurangan Rotary Pump
1. Bekerja tidak maksimal apabila digunakan untuk cairan yang bercampur zat padat.
1. Variable Head Capacity Pump (VHCP)
a . Centrifugal Pump
Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik kedalam energi
hidrolik melalui aktivitas sentrifugal, yaitu tekanan fluida yang sedang dipompa. Pompa sentrifugal
merupakan salah satu alat industri yang simple, tapi sangat diperlukan. Secara umum pompa sentrifugal
digunakan untuk kepentingan pemindahan fluida dari satu tempat ke tempat lainnya.

Prinsip Kerja Centrifugal Pump


Dalam menjalankan cara kerjanya, pompa ini digerakkan oleh dinamo atau motor. Daya yang
diperoleh dari putaran motor akan disalurkan ke poros pompa untuk memutar impeller pada poros
tersebut. Zat cair atau fluida yang ada di dalam impeller akan berputar yang disebabkan dorongan sudu –
sudu.
Kelebihan Centrifugal Pump
1. Prinsip kerjanya sederhana.
2. Mempunyai banyak jenis.
3. Konstruksinya kuat.
4. Tersedia berbagai jenis pilihan kapasitas output debit air.
5. Poros motor penggerak dapat langsung disambungkan ke pompa.
6. Aliran zat cair tidak terputus-putus.

Kekurangan Centrifugal Pump


1. .Dalam keadaan normal pompa sentrifugal tidak dapat menghisap sendiri (tidak dapat
memompakan udara).
2. Kurang cocok untuk mengerjakan zat cair kental, terutama pada aliran volume yang kecil.
b. Pompa Turbin
Turbine pump adaalah salah satu jenis dari VHCP dengan menggunakan aksi sentrifugal. Pompa jenis
ini digunakan untuk keperluan yang tidak terus menerus dan untuk flushing (penyemprotan), misalnya
pada pemadam kebakaran.

Prinsip Kerja Turbine Pump:


Liquid masuk pada bagian pinggir dari impeller, diterima oleh vane. Casing mempunyai alur
sekitar impeller. Bila liquid mengalir pada pompa, maka ia akan terlempar berulang-ulang pada groove
(lekukan) untuk kemudian masuk pada vane yang berikutnya. Hal ini berjalan terus menerus sampai pada
discharge. Dengan adanya pelemparan yang berulang-ulang ini, maka pada turbine pump akan dihasilkan
suatu impeller(dorongan) yang berulang-ulang.

Kelebihan pompa turbin adalah baik digunakan untuk flushing dengan kapasitas operasi sekitar
1-20 gpm.
Kekurangan pompa turbin,tidak cocok untuk operasi yang terus menerus (kontinu), cairan
yang dipompakan harus jernih, karena cairan yang tidak dijernihkan akan merusak blade, cairan yang
digunakan tidak korosif, dan temperatur cairan tidak lebih dari 350°F.
3. ALAT TRANSPORTASI MATERIAL GAS
A. Kompresor
Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida mampu
memampat, yaitu gas atau udara, tujuan meningkatkan tekanan dapatuntuk mengalirkan atau kebutuhan
proses dalam suatu sistem fisika maupun kimiacontohnya pada pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan
reaksi. Secara umum kompresor dibagi menjadi dua jenis yaitu dinamik dan perpindahan positif.
Kompresor befungsi untuk mengalirkan gas dan tekanan tertentu.

B. Jenis-Jenis Kompressor
Jenis-jenis kompresor secara umum dibedakan menjadi yaitu :
1. Kompressor Perpindahan Positif
- Kompresor Piston (reciprocating compressor)
- kompresor Putar (rotary).
2. Kompressor Perpindahan Dinamis
- Kompresor Sentrifugal
- Kompresor Aksial.

1. Kompressor Perpindahan Positif


- Kompresor Piston (reciprocating compressor)
Kompresor piston kerja tunggal, kompresor jenis ini paling banyak berada di pasaran,Penggunaan
untuk tekanan udara yang relatif kecil. Kompresor piston banyak di gunakan untuk bengkel dan
pemeliharaan serta perbaikan di industri. Untuk kompresor piston kerja ganda tidak jauh berbeda dengan
kompresor jenis piston lain nya, Biasanya untuk jenis kerja ganda ini biasanya terdapat pada industri
besar seperti pada industri kereta api dan lain-lainnya yang menggunakan tekanan sampai 150 BAR.
Kompresor piston juga memiliki konfigurasi dalam jumlah silindernya, yang paling sering di gunakan
antara satu silinder sampai empat silinder. tergantung dari jumlah Air Delivery dan Pressure yang di
butuhkannya. Semakin tinggi kebutuhan Air Delivery dan Pressurenya maka jumlah silinder akan
semakin banyak.
Prinsip Kerja Kompresor Piston (reciprocating compressor)
Prinsip kerja kompresor adalah saat piston dari titik mati atas ke titik mati bawah udara di luar dihisap
oleh piston tekanan rendah melalui filter udara dan masuk ke dalam silinder melalui katup isap tekanan
rendah kemudian didinginkan di dalam intercooler.
Kelebihan Kompresor Piston (reciprocating compressor)
1. Dari segi harga kompresor piston ini cukup terjangkau.
2. Perawatan dan maintence mudah.
3. Dapat di gunakan untuk Air Delivery dan Pressure yang tinggi.

Kekurangan Kompresor Piston (reciprocating compressor)


1. Memiliki tingkat kebisingan yang tinggi.
2. Udara dari pengeluaran nya memiliki suhu yang tinggi.
3. Udara yang keluar memiliki persentase kandungan minyak yang tinggi.

- Kompresor Screw Putar (Rotary).


Kompresor screw merupakan jenis kompresor dengan mekanisme putar perpindahan positif,
yang umumnya digunakan untuk mengganti kompresor piston, bila diperlukan udara bertekanan tinggi
dengan volume yang lebih besar. Kompresor angin screw menghasilkan energi melalui dua rotor internal
yang berputar berlawanan arah. Udara terperangkap di antara dua rotor yang berlawanan, dan
membangun tekanan di dalam rumahnya. Karena ada sistem pendingin internal, kompresor udara ini
dirancang untuk penggunaan terus-menerus, dan daya berkisar dari 5HP (power kuda) hingga 350HP.
- Prinsip Kerja Kompresor Screw Putar (Rotary).
Sistem kerja pada kompresor rotari menggunakan ulir atau screw yang bisa berputar sendiri dalam
silinder. Silinder inilah yang mampu mendorong udara maupun gas searah dengan putaran ulir. Dalam
memindahkan gas, kompresor ini juga menggunakan valve dan memanfaatkan tekanan berbeda.

Kelebihan Kompresor Putar (Rotary).


1. Memiliki suara yang tidak bising

Kekurangan Kompresor Putar (Rotary).


1 Mudah rusak dan harganya cukup mahal.

2. Kompressor Perpindahan Dinamis


- Kompresor Sentrifugal
Kompresor sentrifugal merupakan kompresor yang memanfaatkan gaya sentrifugal yang dihasilkan
oleh impeller untuk mempercepat aliran fluida udara (gaya kinetik), yang kemudian diubah menjadi
peningkatan potensi tekanan (menjadi gaya tekan) dengan memperlambat aliran melalui diffuser.
Kompresor angin sentrifugal memperlambat dan mendinginkan udara yang masuk melalui diffuser untuk
membangun energi potensial. Karena proses kompresi yang multi-fase, kompresor sentrifugal dapat
menghasilkan energi dalam jumlah besar di mesin yang relatif kecil atau pusat-pusat manufaktur baja,
karena mereka dapat mencapai sekitar 1.000 power kuda.

Prinsip Kerja Kompresor Sentrifugal


Bila tekanan mampu dinaikkan secara adiabatic,suhu fluida akan naik pula. Kenaikan suhu ini
akan menimbulkan kerugian. Oleh karena itu,volume spesifik fluida itu naik bersamasuhu,kerja yang
diperlukan untuk menempatkan fluida itu akan menjadi lebih besar pula disbanding jika dikompressi
yang dilakukan secara isothermal
Kelebihan Kompresor Sentrifugal
1. Prinsip kerja sederhana.

2. Mempunyai banyak jenis.

3. Konstruksi kuat.

4. Tersedia berbagai jenis pilihan kapasitas output debit air.

Kekurangan Kompresor Sentrifugal


1. Dalam keadaan normal pompa sentrifugal tidak dapat menghisap sendiri (tidak dapat
memompakan udara).

2. Kurang cocok untuk mengerjakan zat cair kental, terutama pada aliran volume yang kecil.

- Kompresor Aksial
Kompresor aksial adalah kompresor yang berputar dinamis yang menggunakan serangkaian kipas
airfoil untuk semakin menekan aliran fluida. Aliran udara yang masuk akan mengalir keluar dengan cepat
tanpa perlu dilemparkan ke samping seperti yang dilakukan kompresor sentrifugal. Kompresor aksial
secara luas digunakan dalam turbin gas/udara seperti mesin jet, mesin kapal kecepatan tinggi, dan
pembangkit listrik skala kecil. Kompressor aksial ini berfungsi menghasilkan udara bertekanan dengan
cara menghisap dan memampatkan udara tersebut kemudian di simpan di dalam bejana udara untuk di
suplai kepada pemakai (sistem pneumatik).

- Prinsip Kerja Kompresor Aksial


Kompresor aksial adalah kompresor yang berputar dinamis yang menggunakan serangkaian kipas air foil
untuk semakin menekan aliran fluida. Aliran udara yang masukakan mengalir keluar dengan cepat tanpa
perlu dilemparkan kesamping seperti yang dilakukan kompresor sentrifugal.
- Kelebihan Kompresor Aksial
1. Laju Aliran Tinggi
2. Efesiensi Tinggi
- Kekurangan Kompresor Aksial
1. Harganya Mahal
2. Memiliki persyaratan ruang yang tinggi

Contoh Pabrik Industri Kimia Yang Menggunakan Alat Transportasi Material :

Roller Conveyor digunakan di industry PT. Indofood, Tbk yang digunakan untuk memindahkan
mie instan hingga masuk kedalam kemasan sehingga aman dikomsumsi.

Pompa sentrifungal digunakan oleh PT. Pertamina Peersero,tbk untuk mengalirkan berbagai
jenis cairan seperti minyak,logam cair, hingga garam cair bersuhu tinggi. dengan cara putaran (menaikkan
tekanan dengan gaya sentrifugal) dan keluar secara radial melalui impleller.

Compressor screw digunakan untuk menghasilkan udara bertekanan pada mesin-mesin


pabrik atau gedung,contoh PT. PUSRI mengambil udara untuk membuat pupuk urea.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Transportasi material adalah pemindahan material, baik material padat cair ataupun gas, dari
satu tempat ke tempat lain. Pemindahan material secara mekanik dapat dibedakan menjadi dua bagian
Pertama adalah pemindahan material jarak dekat misalnya bongkar muatan, pada kapal atau gerobak
barang dan suatu instalasi ke instalasi lainnya. Kedua adalah pemindahan material jarak jauh, misalnya
dengan kapal, kereta atau motor penggerak lainnya, maupun piping system. pompa, kompresor, dan
blower untuk zat cair atau gas.
Alat transportasi material terdiri dari :
1 Alat Trasportasi Material Padatan
- Conveyor
2 Alat Trasportasi Material Cairan
- Sistem Perpipaan
- Pompa
3. Alat Trasportasi Material Gas
- Kompressor

B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus
dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang
tentunya dan dapat di pertanggung jawabkan. Terima Kasih.
DAFTAR PUSTAKA

https://news.indotrading.com/mengenal-conveyor-system-mesin-fungsional-untuk-
menunjang-kegiatan-industrial/

https://repository.pip-semarang.ac.id/595/1/BAB%20II.PDF

https://baktisurabaya.com/memahami-mesin-screw-conveyor/

http://scholar.unand.ac.id/34314/2/2.%20BAB%20I.pdf

https://wira.co.id/plunger-pump/

https://www.scribd.com/document/376373296/BAB-2-Alat-Transportasi-Bahan

https://www.indotara.co.id/reciproacting-compressor-kompresor-piston-&id=118.html

Buku Alat Industri Kimia KI20127, Ir Jaksen M. Amin, M.Si , Ir. Elina Margaretty, M.Si

http://eprints.polsri.ac.id/1642/3/BAB%202.pdf

http://eprints.undip.ac.id/59838/7/7._BAB_VI_(Piping_System).pdf

http://eprints.polsri.ac.id/6723/3/BAB%20II.pdf

tekkindo.compressor

Anda mungkin juga menyukai