“TRANSPORTASI MATERIAL”
Disusun Oleh :
1. Gusti Ade Pranata (062240422532)
2. Elsa Zhalilatul Jannah (062240424552)
3. Ria Resti Hanifatul Kholifah (062240422561)
Dosen Pembimbing :
Dillia Puspa, S.ST., M.Tr.T
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Transportasi material adalah pemindahan material, baik material padat cair ataupun
gas, dari satu tempat ke tempat lain. Pemindahan material secara mekanik dapat dibedakan
menjadi dua bagian Pertama adalah pemindahan material jarak dekat misalnya bongkar muatan,
pada kapal atau gerobak barang dan suatu instalasi ke instalasi lainnya. Kedua adalah
pemindahan material jarak jauh, misalnya dengan kapal, kereta atau motor penggerak lainnya,
maupun piping system. pompa, kompresor, dan blower untuk zat cair atau gas.
Pemindahan solid (handling of solid) dengan jarak dekat dapat dilakukan dengan
bantuan tenaga manusia meliputi penyekopan, pushing, pemindahan dan pengangkatan Karena
kemampuan manusia yang terbatas, maka diciptakan peralatan untuk membantu dalam
pemindahan material tersebut. Peralatan tersebut antara lain Screw Conveyor Belt conveyor,
Contimates Flow conveyor dan Pneumatik conveyor .
Untuk sarana transportasi fluida, dapat digunakan pipa dan tube, pompa, kompresor,
ataupun blower untuk pemindahan material berupa gas. Faktor yang perlu diperbankan dalam
transportasi padatan maupun fluida adalah karakteristik operas kapasitas (aliran, volumetrik per
satuan waktu), kebutuhan daya dan efisiensi mekani disamping juga keandalan mutu dan
kemudahan pemeliharaan Untuk peralatan yang kecil kesederhanaan dan kemudahan operasi
lebih diutamakan disamping efisiensi mekanik yang tinggi.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari studi ini adalah :
1. Mengetahui dan memahami klasifikasi tentang transportasi material padatan,cairan dan
gas.
2. Mnegetahui dan memahami prinsip kerja,kelebihan dan kekurangan, dan fungsi dari
masing-masing alat.
3. Mampu memilih pabrik industry kimia sesuai dengan alat yang dipakai.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONVEYOR
Conveying adalah pemindahan material padat dan suatu tempat ke tempat lain, baik untuk
jarak pendek maupun jarak jauh. Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah
conveyor yang berfungsi untuk mengangkut bahan -bahan industri yang berbentuk padat.
Komponen-komponen yang ada didalam coveyor :
1. Belt
Belt merupakan alas conveyor yang menyerupai sabuk yang lebar, biasanya terbuat dari bahan
yang elastis.
2. Idler
Merupakan sebuah kerangka yang digunakan untuk menyangga belt. Berdasarkan letak
fungsinya, idler dibedakan menjadi atas,tengah, dan bawah. Bagian atas digunakan untuk menahan belt
yang bermuatan, bagian tengah digunakan untuk menjajaki agar belt tidak bergeser dari jalur yang
telah disediakan, sementara idler bawah berguna untuk menahan belt kosong.
3. Centering Device
Merupakan device benda kecil yang melekat pada sebuah konveyor yang berfungsi untuk
menjaga belt agar tetap dijalurnya dan meleset dari rollernya.
4. Drive Unit
Merupakan unit penggerak sebuah konveyor. Belt konveyor digerakkan melalui gesekan
antara belt dan drive pulley. Belt yang melekat di sekitar pulley diputar menggunakan motor
penggerak sehingga bias bergerak.
5. Tripper
Bagian konveyor yang satu ini memiliki fungsi untuk menumpahkan muatan ditempat
yang sudah ditentukan. Komponen ini dapat dioperasikan secara otomatis sesuai pengaturan yang
telah dibuat untuk memudahkan pekerjaan para karyawan.
6. Belt Cleaner
Belt cleaner adalah pembersih belt yang biasanya dipasang di ujung bawah belt. Berkat
komponen ini, material yang berada di atas belt tidak melekat pada belt dan langsung
ditumpahkan di tempat yang sudah ditentukan.
7. Skirt
Skirt berbentuk menyerupai sebuah sekat yang dipasang disisi kanan dan kiri belt di
tempat pemuatan. Skirt biasanya dibuat dari bahan logam atau bisa juga terbuat dari bahan kayu.
Biasanya komponen skirt ini dipasang tegak atau miring, yang terpenting material tidak tercecer.
8. HoldBack
Holdback memiliki peran yang sangat penting untuk mencegah belt conveyor yang
mengangkat muatan ke atas tidak berputar kembali ke bawah.
9. Frame
Frame atau kerangka biasanya terbuat dari konstruksi baja yang berfungsi untuk
menyangga semua susunan belt conveyor. Frame ditempatkan sedemikian rupa untuk memastikan
belt bisa berjalan tanpa gangguan saat digunakan.
10. Motor Penggerak
Untuk menggerakan sebuah conveyor, dibutuhkan motor penggerak berupa motor listrik
untuk menggerakan drive pulley. Pergerakan motor ini bisa diatur sesuai dengan keinginan,
misalnya dengan menggerakkan belt kosong dan mengatasi gesekan antara idler, menggerakan
muatan mendatar, mengangkut muatan dalam gerakan vertikal, menggerakan tripper, atau
memberi percepatan pada belt yang biasanya digunakan oleh industri otomotif.
11. Bending The Belt
Bagian ini memiliki peran penting untuk melengkungkan belt. Terdiri dari pulley terakhir,
susunan roller, dan beban dengan sifat kelenturan belt. Bagian ini dibutuhkan karena belt yang
terus bergerak harus berputar agar bisa terus menggerakkan material.
12. Feeder
Feeder atau pengumpan dalam konveyor berfungsi untuk pemuatan material ke atas belt.
B. JENIS-JENIS CONVEYOR
1. Belt Conveyor
Jenis konveyor ini menggunakan sabuk kontinyu yang berfungsi untuk memindahkan
muatan. Sabuk ini dipasang membentang dalam satu lingkaran tanpa ujung antara dua ujung
katrol. Belt biasanya terbuat dari bahan karet, plastik, kulit, kain, atau bahkan logam. Semakin
besar beban muatan yang harus dipindahkan oleh belt conveyor, maka semakin tebal juga
sabuknya. Untuk menggerakannya, conveyor belting didukung oleh panel penggeser logam dan
motor penggerak.
.
Prinsip Kerja Roller Conveyor
Prinsip kerja roller conveyor adalah dengan mengandalkan roller yang sebelumnya sudah
dipasangkan pada frame conveyor agar nantinya roller tersebut dapat berputar dan menyebabkan material
yang ada di atasnya berpindah, dengan mengandalkan mesin atau gravitasi yang ada didalam gravity
roller conveyor.
Kelebihan Roller Conveyor
Mentransformasikan pada kemiringan tertentu sehingga Conveyor bisa mentranportasikan barang
dari satu tingkat ke tingkat yang lain. Selain itu, roller conveyor juga bisa membelokkan jalur unit yang
belokkannya sangat tajam.
Kekurangan Roller Conveyor
Biaya perawatan mahal, perekat sabuknya berbahan tipis sehingga mudah lepas.
3. Screw Conveyor
Screw conveyor merupakan mesin conveyor bermotor yang berotasi secara spiral agar bisa
memindahkan bahan tertentu. Screw conveyor merupakan jenis conveyor yang sering digunakan secara
horizontal, sedikit miring, maupun vertikal untuk memindahkan bahan-bahan semi padat seperti sisa
makanan, serpihan kayu, agregat, biji-bijian sereal, pakan ternak, abu boiler, daging dan serpihan tulang,
limbah padat perkotaan, industri mineral, hingga perminyakan.
A. SISTEM PERPIPAAN
Sistem Perpipaan Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang digunakan untuk transportasi
fluida antar peralatan (equipment) dalam suatu pabrik atau dari suatu tempat ke tempat yang lain sehingga
proses produksi dapat berlangsung. Sistem perpipaan (piping system) secara umum terdiri dari
komponen-komponen seperti pipa, katup, fitting (elbow, reducer, tee), flange, nozzle, instrumentasi
(peralatan untuk mengukur dan mengendalikan parameter aliran fluida, seperti temperatur, tekanan, laju
aliran massa, level ketinggian), peralatan atau equipment (alat penukar kalor, bejana tekan, pompa
compressor), penyangga pipa (pipe support dan pipe hanger) dan komponen khusus (strainer, drain,
vent). Dalam dunia industri, biasanya biasanya dikenal beberapa istilah mengenai sistem perpipaan seperti
piping dan pipeline. Piping adalah sistem perpipaan disuatu plant, sebagai fasilitas untuk mengantarkan
fluida (cair atau gas) antara satu peralatan ke peralatan lainnya untuk melewati proses-proses tertentu.
Piping ini tidak akan keluar dari satu wilayah plant. Sedangkan pipeline adalah sistem perpipaan untuk
mengantarkan atau mengalirkan fluida antara satu plant ke plant lainnya yang biasanya melewati
beberapa daerah.
Sistem perpipaan dapat ditemukan hampir pada semua jenis industri, dari sistem pipa tunggal
sederhana sampai sistem bercabang yang sangat kompleks. Contoh sistem perpipaan adalah sistem
distribusi air bersih pada gedung atau kota, sistem pengangkutan minyak dari sumur ke tandon atau tangki
penyimpanan, sistem distribusi udara pendingin pada suatu gedung, sistem distribusi uap pada proses
pengeringan dan lain sebagainya. Sistem perpipaan meliputi semua komponen dari lokasi awal sampai
dengan lokasi tujuan, yaitu saringan (strainer), katup (valve), sambungan (fitting), nozzle dan lain
sebagainya. Untuk sistem perpipaan yang menggunakan fluida cair umumnya dari lokasi awal fluida
dipasang saringan untuk menyaring kotoran agar tidak menyumbat aliran fluida. Saringan (strainer)
dilengkapi dengan katup searah (foot valve) yang berfungsi mencegah aliran kembali ke lokasi awal atau
tandon. Sedangkan sambungan dapat berupa sambungan penampang tetap, sambungan penampang
berubah, belokan (elbow) atau sambungan bentuk T (tee) dan masih banyak komponen-komponen yang
digunakan dalam sistem perpipaan.
B. JENIS-JENIS PIPA
Pipa jenis ini adalah jenis carbon steel namun bagian luar dan dalam pipa dilapisi dengan seng
agar tahan terhadap karat, digunakan untuk saluran air dan conduit.Galvanised-Iron Pipe Pipa GI banyak
digunakan untuk saluran dalam gedung. Tersedia untuk diameter ukuran 60 – 750 mm. Pipa baja
galvanis banyak digunakan sebagai pipa pembagi atau distribusi. Di era modern ini, jenis pipa galvanis
kerap dimanfaatkan sebagai aplikasi luar ruangan terutama untuk pegangan tangan, tiang listrik, atau
saluran air. Perlu diketahui bahwa pipa galvanis tidak cocok untuk menyalurkan gas.
1. Klasifikasi Pompa
Pompa adalah alat untuk memindahkan zat cair. Istilah pompa (pump), kipas (fan), blower
(penghembus) dan compressor tidaklah mempunyai arti yang tepat. Namun demikian, pompa adalah alat
untuk memindahkan zat cair,sedangkan kipas,blower atau compressor berfungsi untuk menambahkan
energy pada gas. Pompa (pump) menurut definisi rekayasa mekanika adalah sebuah alat mekanika yang
digunakan untuk mengalirkan cairan. Hal ini dilakukan dengan cara menaikkan tekanan sehingga sistem
fluida cair itu mempunyai tekanan yang tinggi di sisi hisap pompa, dan tekanan yang rendah di sisi keluar
pompa. Hal ini terjadi karena fluida mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.Pompa digunakan
untuk mengalirkan fluida dalam bentuk cairan, tidak untuk gas. Meskipun gas juga merupakan fluida,
namun fluida gas dan fluida cairan mempunyai dua karakter yang berbeda. Salah satunya adalah reaksi
mereka terhadap tekanan. Cairan adalah fluida inkompresibel (tidak dapat ditekan tidak berubah
volumenya jika mendapat tekanan) sementara gas adalah fluida kompresibel (dapat di tekan). Pada
penjelasan di atas, pompa digunakan hanya untuk fluida cair karena sifat dari fluida cair tersebut sehingga
pompa tidak digunakan untuk mengalirkan fluida kompresibel.Pompa memiliki dua kegunaan utama:
- Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari aquifer bawah tanah ke tangki
penyimpan air) Mensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya air pendingin atau pelumas yang
melewati mesin-mesin dan peralatan)
Setiap pompa memiliki karakteristik yang berbeda-beda tergantung pabrik yang membuatnya.
Pompa dapat digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu:
1. Positive Displacement Pump (PDP)
a. Reciprocating
b. Rotary
2. Variable Head Capacity Pump (VHCP)
a. Pompa sentrifungal
b. Pompa turbin
Perbedaan kedua golongan pompa itu antara lain:
1. Pada VHCP, kapasitas dan head terbentuk karena adanya putaran kipas
2. Pada PDP, kapasitas dan head terbentuk karena adanya gerakan perpindahan
3. Pada PDP, tidak memerlukan priming, sedangkan pada VHCP sangat diperlukan primin
1. Positive Displacement Pump (PDP)
a. Reciprocating
Pada pompa desak gerak bolak-balik, gerak putar dari mesin penggerak diubah menjadi gerak bolak-
balik dari torak (piston), atau plunyer (plunger), atau membran yang terdapat dalam rumah pompa.
Pompa desak gerak bolak-balik dapat digolongkan dalam tiga jenis yaitu: pompa torak, pompa plunger,
dan pompa membran.
- Pompa Torak
Pompa Torak reciprocating mempunyai prinsip kerja diafragma yang bergerak maju mundur didalam
sebuah silinder. Silinder dilengkapi dengan katup – katup isap dan buang. Gerakan dari torak, diafragma
bersama – sama dengan gerak yang sesuai dari katup – katup yang menyebabkan cairan mengisi dan
tersalur secara silih berganti dari silinder.
Kelebihan pompa turbin adalah baik digunakan untuk flushing dengan kapasitas operasi sekitar
1-20 gpm.
Kekurangan pompa turbin,tidak cocok untuk operasi yang terus menerus (kontinu), cairan
yang dipompakan harus jernih, karena cairan yang tidak dijernihkan akan merusak blade, cairan yang
digunakan tidak korosif, dan temperatur cairan tidak lebih dari 350°F.
3. ALAT TRANSPORTASI MATERIAL GAS
A. Kompresor
Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida mampu
memampat, yaitu gas atau udara, tujuan meningkatkan tekanan dapatuntuk mengalirkan atau kebutuhan
proses dalam suatu sistem fisika maupun kimiacontohnya pada pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan
reaksi. Secara umum kompresor dibagi menjadi dua jenis yaitu dinamik dan perpindahan positif.
Kompresor befungsi untuk mengalirkan gas dan tekanan tertentu.
B. Jenis-Jenis Kompressor
Jenis-jenis kompresor secara umum dibedakan menjadi yaitu :
1. Kompressor Perpindahan Positif
- Kompresor Piston (reciprocating compressor)
- kompresor Putar (rotary).
2. Kompressor Perpindahan Dinamis
- Kompresor Sentrifugal
- Kompresor Aksial.
3. Konstruksi kuat.
2. Kurang cocok untuk mengerjakan zat cair kental, terutama pada aliran volume yang kecil.
- Kompresor Aksial
Kompresor aksial adalah kompresor yang berputar dinamis yang menggunakan serangkaian kipas
airfoil untuk semakin menekan aliran fluida. Aliran udara yang masuk akan mengalir keluar dengan cepat
tanpa perlu dilemparkan ke samping seperti yang dilakukan kompresor sentrifugal. Kompresor aksial
secara luas digunakan dalam turbin gas/udara seperti mesin jet, mesin kapal kecepatan tinggi, dan
pembangkit listrik skala kecil. Kompressor aksial ini berfungsi menghasilkan udara bertekanan dengan
cara menghisap dan memampatkan udara tersebut kemudian di simpan di dalam bejana udara untuk di
suplai kepada pemakai (sistem pneumatik).
Roller Conveyor digunakan di industry PT. Indofood, Tbk yang digunakan untuk memindahkan
mie instan hingga masuk kedalam kemasan sehingga aman dikomsumsi.
Pompa sentrifungal digunakan oleh PT. Pertamina Peersero,tbk untuk mengalirkan berbagai
jenis cairan seperti minyak,logam cair, hingga garam cair bersuhu tinggi. dengan cara putaran (menaikkan
tekanan dengan gaya sentrifugal) dan keluar secara radial melalui impleller.
A. KESIMPULAN
Transportasi material adalah pemindahan material, baik material padat cair ataupun gas, dari
satu tempat ke tempat lain. Pemindahan material secara mekanik dapat dibedakan menjadi dua bagian
Pertama adalah pemindahan material jarak dekat misalnya bongkar muatan, pada kapal atau gerobak
barang dan suatu instalasi ke instalasi lainnya. Kedua adalah pemindahan material jarak jauh, misalnya
dengan kapal, kereta atau motor penggerak lainnya, maupun piping system. pompa, kompresor, dan
blower untuk zat cair atau gas.
Alat transportasi material terdiri dari :
1 Alat Trasportasi Material Padatan
- Conveyor
2 Alat Trasportasi Material Cairan
- Sistem Perpipaan
- Pompa
3. Alat Trasportasi Material Gas
- Kompressor
B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus
dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang
tentunya dan dapat di pertanggung jawabkan. Terima Kasih.
DAFTAR PUSTAKA
https://news.indotrading.com/mengenal-conveyor-system-mesin-fungsional-untuk-
menunjang-kegiatan-industrial/
https://repository.pip-semarang.ac.id/595/1/BAB%20II.PDF
https://baktisurabaya.com/memahami-mesin-screw-conveyor/
http://scholar.unand.ac.id/34314/2/2.%20BAB%20I.pdf
https://wira.co.id/plunger-pump/
https://www.scribd.com/document/376373296/BAB-2-Alat-Transportasi-Bahan
https://www.indotara.co.id/reciproacting-compressor-kompresor-piston-&id=118.html
Buku Alat Industri Kimia KI20127, Ir Jaksen M. Amin, M.Si , Ir. Elina Margaretty, M.Si
http://eprints.polsri.ac.id/1642/3/BAB%202.pdf
http://eprints.undip.ac.id/59838/7/7._BAB_VI_(Piping_System).pdf
http://eprints.polsri.ac.id/6723/3/BAB%20II.pdf
tekkindo.compressor