Anda di halaman 1dari 10

BAB I

ISTILAH, UNIT DAN STANDAR DALAM INSTRUMENTASI

CAPAIAN PEMBELAJARAN SUB-MK (Learning Out Come)


Kode Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (Sub-CPMK)
L1 Mahasiswa mampu mendefinisikan istilah dalam instrumentasi
L2 Mahasiswa mampu menjelaskan unit / satuan yang digunakan untuk
pengukuran
L3 Mahasiswa mampu menjelaskan macam standar yang digunakan untuk
kalibrasi instrument.

A. PENDAHULUAN / DESKRIPSI SINGKAT


Instrumen adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan nilai atau
besaran dari suatu kuantitas atau variabel. Instrumen membantu menentukan nilai dari
suatu besaran yang tidak diketahui. Instrumen dapat dibuat berdasarkan efek mekanik
perubahan fisika, namun saat ini penggunaan elektronik yang didasarkan pada prinsip-
prinsip listrik atau elektronika lebih luas dalam pemakaiannya sebagai alat ukur efek
elektronik. Dengan berkembangnya teknologi, tuntutan akan kebutuhan instrumen-
instrumen yang lebih terpercaya dan lebih teliti semakin meningkat yang kemudian
menghasilkan perkembangan-perkembangan baru dalam perencanaan dan pemakaian.
Untuk menggunakan instrumen-instrumen ini secara cermat, perlu dipahami prinsip-
prinsip kerjanya dan mampu memperkirakan apakah instrumen tersebut sesuai untuk
pemakaian yang telah direncanakan. Perkembangan ini juga menuntut pengukuran yang
mencakup nilai perubahan terukur sangat besar dan perubahan sangat kecil sehingga
dibtuhkan instrument yang dapat mencakup perubahan pengukuran tersebut.

B.1. DASAR INSTRUMENTASI

Instrumentasi Industri terdiri dari dua macam kegiatan yang berkaitan erat yaitu mengukur
dan mengatur dimana kualitas hasil pengukuran akan menentukan sekali hasil pengaturan.
Disini instrument berperan sangat penting, karena dari hasil pengukuran menggunakan
instrument akan didapat data ukuran yang akan mempengaruhi proses yang dilakukan di
industry kimia. Sebagai contoh, dalam suatu reaksi pembentukan zat A dari pencampuran
zat B dan zat C dengan komposisi tertentu pada suhu reaksi X 0C, maka akan dibutuhkan
pengatur laju alir yang harus dipastikan alirannya sesuai untuk memenuhi komposisi
pencampuran, dan suhu pemanasan yang harus dipantau dengan thermometer agar suhu
reaksi tidak terlampaui. Hal itu dapat dengan menggunakan sebuah kontroler sebagai
pengatur. Kontroler adalah alat yang membandingkan hasil pengukuran besaran dengan
harga besaran yang dikehendaki dan menentukan Tindakan apa yang harus diberikan
kepada instrument agar proses dapat berjalan dengan sempurna.

B.2. ISTILAH DALAM INSTRUMENTASI


a. Kemampubacaan (readability)
Kemampuanbacaan merunut pada berapa teliti skala suatu instrumen dapat
dibaca. Sebuah termometer air raksa yang mempunyai rentang ukur hingga 2000C dan
jarak baca 50C mempunyai kemampubacaan kecil dibandingkan termometer rentang sama
namun dengan jarak baca 20C.
b. Cacah terkecil (least count)
Cacah terkecil dari suatu instrument ukur adalah nilai terkecil dan akurat yang
dapat ditampilkan oleh skala suatu instrument. Cacah terkecil berhubungan dengan presisi,
apabila suatu instrument A dapat mengukur perubahan terkecil yang terjadi dibandingkan
instrument B, maka instrument A dinyatakan mempunyai nilai cacah terkecil dan
karenanya lebih presisi. Nilai cacah terkecil berbanding terbalik dengan presisi instrument.
Sebagai contoh, Perbandingan nilai cacah terkecil dari dua buah alat ukur waktu, yaitu jam
matahari dan stop watch. Jam matahri mempunyai skala ukur yang merepresentasikan
waktu terang matahari, paling tidak dengan rentang 1 jam, sedangkan sebuah stopwatch
digunakan untuk mengukur hingga 1/100 dari 1 detik. Sebuah stopwatch lebih presisi dari
jam matahari karena rentang skalnya lebih banyak dalam 1 jam dibandingkan jam matahari.

Contoh lain, penggaris 30 cm mempunyai garis skala 1 mm sepanjang 30 cm, sedangkan


sebuah jangka sorong (vernier caliper) mempunyai skala 0,1 mm. Jangka sorong
mempunyai cacah terkecil yang lebih kecil dan karenanya akan lebih presisi.

c. Kepekaan (sensitivity)
Sensitivitas adalah kemampuan alat ukur dalam memberikan tanggapan terhadap
perubahan nilai pengukuran yang terjadi. Contoh, suatu rekorder (perekam) mempunyai
output 1 mV untuk skala ukur sepanjang 25 cm, maka kepekaannya adalah 25 cm/mV.
d. Histerisis (Hysterisis)
Yaitu perbedaan bacaan bila nilai besaran yang diukur didekati dari atas atau dari
bawah. Histerisis mungkin disebabkan oleh gesekan mekanik efek magnetic, deformasi
elastik atau efek termal. Suatu instrumen baru atau masih baik akan mempunyai histerisis
sangat kecil, apabila histerisis sudah semakin besar maka instrumen mungkin harus
dikalibrasi ulang atau diganti.
e. Ketelitian (accuracy)
Ketelitian atau Akurasi menunjukkan kedekatan hasil pengukuran dengan nilai
sesungguhnya. Suatu alat yang akurat akan mengukur dengan sangat tepat hingga ke digit
yang dikehendaki. Misalnya sebuah termometer yang akurat hingga 2 digit, maka
pembacaannya untuk suhu 1000C adalah 100,000C.
f. Ketepatan (precision)
Yaitu menunjukkan kemampuan instrumen itu menghasilkan kembali bacaan
tertentu dengan ketelitian yang diketahui. Presisi berhubung erat dengan cacah terkecil
(lihat diatas), suatu instrumen bisa saja akurat namun tidak presisi. Presisi suatu instrumen
dilakukan secara berulang untuk suatu nilai pengukuran. Apabila pengukuran tersebut
menghasilkan nilai yang sama, maka instrumen dinyataknan presisi, walaupun mungkin
tidak akurat. Contoh, nilai terukur yang sebenarnya adalah 100,000C, saat diukur pertama
kali terbaca 100,000C, begitu juga saat diulang hingga 5x, maka instrumen tersebut
dinyatakan presisi dan akurat. Namun, bisa saja harga pembacaan 100,050C dan saat
diulang hingga 5x tetap menghasilkan pembacaan yang sama 100,05 0C maka instrumen
tersebut dinyatakan presisi namun kurang akurat.
g. Kalibrasi (calibration)
Yaitu memeriksa instrumen terhadap standar yang diketahui dengan tujuan untuk
mengurangi kesalahan dalam ketelitiannya. Setiap instrumen ukur yang keluar dari pabrik
telah dikalibrasi, namun setelah penggunaan dalam waktu tertentu, akurasinya dapat
berkurang sehingga perlu dikalibrasi ulang.
h. Kesalahan (error)
perbedaan antara harga terukur dengan harga sebenarnya. Kesalahan
berhubungan dengan akurasi, suatu instrumen yang akurat akan mempunyai error yang
kecil. Error instrumen dapat diakibatkan oleh alat itu sendiri atau dapat diakibatkan oleh
personel yang mengoperasikan.
i. Resolusi (Resolution)
Resolusi adalah nilai perubahan terkecil yang dapat dirasakan oleh alat ukur ketika
mengukur suatu besaran listrik.
Contoh : jarum penunjuk volt meter menunjukkan perubahan 0,1 mV (sensitivitas), maka
resolusinya dikatakan 0,1 miliVolt.
Dalam gambar, kamera atau monitor layar sekarang ini resolusi digunakan untuk
menyatakan banyak pixel atau titik dalam suatu layar. Semakin tinggi resolusi maka
jumlah titik atau pixel akan semakin banyak dalam suatu dimensi ukur layar yang sama.
Contoh : ukuran dimensi layar adalah 8 cm x 10 cm, apabila jumlah pixel di layar A
1000000 sedang di layar B 100000, maka layar A mempunyai resolusi lebih baik.
j. Transduser (Transducer)
Instrumen yang dapat mentransformasikan suatu efek fisika menjadi efek fisika
lain dan untuk mengubah variabel fisik menjadi sinyal listrik yang setara. Instrumen atau
alat ukur dinyatakan sebagai sebuah transduser dalam istilah listrik.

B.3 UNIT / SATUAN DALAM PENGUKURAN

Pengukuran membutuhkan unit / satuan agar hasil pengukuran dapat dipergunakan dan
dimengerti oleh pengguna pengukuran. Instrumen dikalibrasi menggunakan standar yang
mempunyai unit / satuan yang telah disepakati.

Satuan SI (Sistem Internasional )


Sistem SI dikembangkan sejak tahun 1960 dan diakui sebagai versi yang terakhir dan
kemudian dikenal sebagai sistem metrik (Metrick).
Sistem pengukuran ini pada awalnya dikembangkan di Negeri Perancis pada abad tujuh
belas, dan SI atau “System International” adalah sistem ukuran yang sekarang dipakai
pada industri dan telah diakui di seluruh dunia (Internasional).
Sistem SI mempunyai tujuh satuan dasar pengukuran dan satuan lain yang berasal dari ke
tujuh satuan ini. Daftar berikut ini mendefinisikan tujuh satuan dasar beserta lambang
(simbol)-nya.

Nama Unit Simbol

Panjang meter m

Massa kilogram kg

Waktu second s

Arus listrik ampere A

Suhu Kelvin K

Jumlah zat mole mol

Intensitas cahaya candela cd

Satuan ukuran kilogram adalah satuan dasar yang mempunyai awalan kilo, karena satuan
gram dianggap terlalu kecil jika digunakan untuk kebanyakan ukuran massa.
Semua satuan sistem SI yang lain diperoleh dengan menurunkan dari satuan dasar atau dari
kombinasi satuan dasar yang lain.
Misalnya satuan SI untuk volume adalah liter (L). Satu liter sama dengan 1/1000 meter
kubik (m3). Satu m3 sesuai untuk volume dengan ukuran ketiga sisinya satu meter.
Satuan pengukuran SI yang lain, Pascal untuk tekanan. Tekanan didefinisikan sebagai
satuan gaya yang digunakan dibagi dengan luas tertentu. Gaya didefinisikan sebagai massa
kali percepatan, atau sedangkan percepatan bisa berupa gaya gravitasi.
Gaya = massa x percepatan
= kg x m/s2
= kgm/s2
= a Newton (N)
Oleh karena itu satu Pascal adalah : Gaya dibagi satuan luas (force per unit area)
Pa = N/ m2
Pa = kgm/s2 m2
Pa = kg/m s2
Hal ini penting untuk dimengerti berbagai kata awalan yang berhubungan dengan
penggunaan satuan ukuran sistem SI.

Sistem Inggris/Imperial
Daftar berikut ini menyajikan definisi satuan Sistem Inggris (Imperial) yang umum
digunakan untuk mengukur panjang (length), berat (weight), waktu (time), suhu
(temperature), dan arus listrik (current).
Nama Unit Simbol

Panjang kaki ft

Berat pound lb

Waktu second sec

Arus listrik ampere Amp

Suhu Rankine R

Pada sistem Inggris (Imperial), tekanan juga didefinisikan sebagai gaya per luas
penampang, atau pounds per square inch (pon dibagi dengan inci kuadrat/psi).
Satu pound gaya atau pound of force (lbf) hanya sesuai dengan satu pon berat yaitu kalau
ada gravitasi (gaya berat) yang konstan, yaitu 32.2 ft/ sec2 atau 32.2 ft/detik2 dalam sistem
Inggris/Imperial.
Unit satuan volume, dalam sistem Inggris adalah variasi dari satuan panjang kubus (ft 3)
galons (gallon/gal) dan ounces (ons / oz ). Tidak ada hubungan secara langsung antara
gallon dan kubik feet.
Ada perbedaan antara satu gallon Amerika (US gal) dan satu gallon Inggris (Imp gal)
karena satu gallon Amerika lebih kecil dari satu gallon Inggris. Antara sistem Amerika US
dan sistem Inggris bisa disesuaikan dengan faktor (1 US gal = 0.8327 Imp gal) atau ( 1
Imp. gal = 1.2009 US gal). digunakan untuk mengkonversi dari sistem satuan US menjadi
versi Imperial atau sebaliknya.
Panjang (Length)
Satuan dasar untuk panjang dalam sistem Inggris didefinisikan sebagai foot (ft). Turunan
lanjutan umumnya adalah inch (inch=in) yang mana ada 1/12 inch = 1 kaki (atau foot).
Faktor pengali kaki (foot) yaitu yard (yar=yd) atau kaki kubik (feet), dan satu mile
(mil=mi) atau 5280 kaki (feet).
Berat (Weight)
Satuan dasar untuk berat (weight) dalam sistem Inggris didefinisikan sebagai (pound = lb).
Turunannya adalah ounce (ons=oz), atau sebesar 1/16 ons = 1 pound (pon). Perkalian
umum yang biasa untuk berat (weight) yaitu ton atau dua ribu (=2000) pound.
Waktu (Time)
Satuan dasar untuk waktu (time) dalam sistem Inggris adalah detik (second = sec), satuan
ini dipergunakan oleh kedua sistem, yaitu sistem Inggris dan SI. Turunan lanjutan yang
umum adalah millisecond (ms) dan nanosecond (ns). Perkalian yang umum adalah sama
dengan sistem SI, seperti menit (min), jam (hr), hari (day), dan lain-lain. Perkalian ini telah
diterima di seluruh dunia untuk dipertahankan pada kedua sistem.
Suhu (Temperature)
Satuan dasar untuk suhu (temperature) pada sistem Inggris didefinisikan sebagai Rankine.
Antara derajat Fahrenheit (oF) dan Rankin mempunyai hubungan yaitu R = -460 oF.
Derajat suhu mutlak (temperature absolut) yaitu Rankine, tidak mungkin ada suhu lebih
dingin daripada 0°R.
Skala suhu Fahrenheit umum diapakai sebagai pembagian derajat dalam sistem Inggris.
Arus Listrik (Current)
Satuan dasar untuk arus listrik pada sistem Inggris adalah ampere (Amp). satuan ini
dipergunakan pada kedua sistem, yaitu sistem Inggris dan SI. Perkalian lanjutan yang
umum adalah milliamp (mAmp) dan microamp (𝜇Amp). Perkalian dasar untuk ampere
tidak umum dipergunakan pada bidang Instrumentasi.
Contoh 1 :
Untuk mengubah dari 273 kilogram (kg) ke dalam pound (lb).
Faktor konversinya adalah 1 kg sama dengan 2.205 lb
lb = kg x 2.205 lb/ kg
lb = 273 kg x 2.20 lb/ kg
lb = 601.86 lb

Contoh 2
Konversikan dari 32°C ke dalam °F.
Sekali lagi kita harus menggunakan factor konversi yang baik, yaitu oF = 9/5 oC + 32.
Oleh karena itu:
oF = 9/5 oC + 32
oF = 9/5,(32) + 32
oF = 288/5 + 32
oF = 57,6 + 32
oF = 89,6

B.4 STANDAR DALAM PENGUKURAN MENGGUNAKAN INSTRUMENT


Standar pengukuran merupakan pernyataan fisis dari sebuah satuan pengukuran.
Sebuah satuan dinyatakan dengan menggunakan suatu bahan standar sebagai acuan
(referensi). Dalam ilmu pengetahuan dan teknik digunakan dua jenis satuan yaitu satuan
dasar seperti satuan panjang, massa dan waktu sedangkan satuan turunan adalah semua
satuan lain yang dapat dinyatakan dengan satuan-satuan dasar seperti m2, cm3 dan
sebagainya.
Dengan adanya satuan dasar dan satuan turunan dalam pengukuran, terdapat
beberapa jenis standar pengukuran yang dikelompokkan menurut fungsi dan
pemakaiannya, yaitu
a. Standar International
b. Standar Primer
c. Standar Sekunder
d. Standar Kerja

Standar Internasional didefinisikan oleh Perjanjian Internasional. Perjanjian


internasional menyatakan satuan-satuan pengukuran tertentu sampai ketelitian terdekat
yang diijinkan untuk produksi dan teknologi pengukuran. Secara berkala, standar
intenasional ini dinilai dan diperiksa melalui pengukuran-pengukuran absolut yang
dinyatakan dalam satuan-satuan dasar. Standar-standar ini dirawat di IBWM (International
Bureau of Weights and Measure) dan tidak tersedia bagi pemakai alat-alat ukur biasa untuk
maksud pembanding dan kalibrasi.
Standar Primer dirawat oleh laboratorium-laboratorium standar internasional di
berbagai negara di dunia. Salah satu fungsi utama dari standar primer adalah memeriksa
dan mengkalibrasi standar-standar sekunder.
Standar Sekunder merupakan acuan (referensi) dasar bagi standar yang
digunakan dalam laboratorium pengukuran industri. Standar sekunder ini biasanya
diserahkan kepada laboratorium-laboratorium standar nasional secara berkala untuk
kalibrasi dan membandingkan terhadap standar-standar primer lalu dikembalikan ke
industri pemakai disertai dengan tanda bukti kalibrasi (sertifikat).
Standar Kerja adalah alat utama bagi sebuah laboratorium pengukuran dan
digunakan untuk memeriksa dan mengkalibrasi instrumen-instrumen laboratorium yang
umum mengenai ketelitian dan presisi atau untuk melakukan perbandingan dalam
pemakaiannya di industri.

C. RANGKUMAN
Istilah sangat diperlukan pemahamaannya dalam pengukuran agar tidak terjadi
miskomunikasi yang bisa berakibat fatal bagi hasil pengukuran. Unit atau satuan dalam
pengukuran bisa berbeda, namun dengan konversi, nilai suatu pengukuran dapat
diseragamkan makna aatu nilai terukurnya. Instrumen yang keluar dari pabrik pembuat
telah dikalibrasi, namun setelah penggunaan beberapa waktu, instrument perlu diperiksa
Kembali keakuratannya denga melakukan kalibrasi.

D. SOAL LATIHAN/ TUGAS


1. Tuliskan 3 contoh aplikasi untuk kemampuabacaan, sensistivitas dan akurasi
2. Bagaiamana mengubah satuan massa dari SI ke system Imperial ?
3. Standar apa yang digunakan untuk mengkalibrasi instrumen pHmeter di laboratorium ?

Anda mungkin juga menyukai