Anda di halaman 1dari 15

1

MODUL PERKULIAHAN

W142100012 –
Pengukuran
Besaran Listrik
Pengantar Pengukuran Besaran
Listrik

Abstrak Sub-CPMK 1.1

Pengukuran adalah suatu Mahasiswa Mampu untuk memahami


pembandingan antara suatu definisi dari pengukuran beserta
besaran dengan besaran metode pengukuran.
lain yang sejenis secara .
eksperimen dan salah satu
besaran dianggap sebagai
standar.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

Apin Rudi Prayitno ST.MT


Teknik Teknik Elektro
01
Pembahasan

PENGUKURAN DAN KESALAHAN

1.1 Defenisi

Di dalam pengukuran umumnya dibutuhkan suatu instrumen dan instrumen


diperlukan:
 Untuk menentukan suatu besaran ( kuantitas ) atau variabel.
 membantu peningkatan ketrampilan manusia dan dalam banyak hal
memungkin- kan seseorang untuk menentukan nilai dari suatu besaran yang
tidak diketahui, karena tanpa bantuan instrumen manusia tidak dapat
menentukannya.
Untuk menggunakan instrumen – instrumen secara cermat :
 perlu memahami prinsip-prinsip kerjanya dan
 mampu memperkirakan apakah instrumen tersebut sesuai untuk pemakaian
yang sudah ditentukan.
Dalam pengukuran, digunakan sejumlah istilah yang akan didefinisikan sebagai
berikut :
 Instrumen : Sebuah alat untuk menentukan nilai atau kebesa- ran
suatu kuantitas atau variabel.
 Ketelitian/accuracy : harga terdekat dengan mana suatu pembacaan
instrumen mendekati sebenarnya dari variabel yang
diukur.
 Ketepatan/precision : Suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang sama. Dengan memberikan suatu
harga tertentu untuk sebuah variabel , presisi
merupakan suatu ukuran tingkatan yang menunjukkan
perbedaan hasil pengukuran pada pengukuran-
pengukuran yang dilakukan secara berurutan.
 Sensitivitas/sensitivity : perbandingan antara sinyal keluaran atau respons
instrumen terhadap perubahan masukan atau variabel
yang diukur.

2022 Pengukuran Besaran Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
2 Apin Rudi Prayitno ST.MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Resolusi/resolution : perubahan terkecil dalam nilai yang diukur kepada
mana instrumen akan memberi respons.
 Kesalahan/error : penyimpangan variabel yang diukur dari harga/nilai
yang sebenarnya.

1.2 Ketelitian dan Ketepatan

 Ketelitian/accuracy : menyatakan tingkat kesesuaian atau dekatnya suatu hasil


pengukuran terhadap harga yang sebenarnya.
 Ketepatan/precision : menyatakan tingkat kesamaan didalam sekelompok
pengukuran atau sejumlah instrumen.
Kadang-kadang kita sering keliru menafsirkan antara ketelitian dan ketepatan,
untuk menunjukkan perbedaan antara keduanya, mari kita tinjau contoh berikut ini
:
Dua buah voltmeter yang pembuatan dan modelnya sama, mempunyai jarum
penunjuk yang ujungnya tajam dan juga dilengkapi dengan cermin untuk
menghindari beda penglihatan ( paralaksis ) dan skala masing-masing voltmeter
telah dikalibrasi dengan seksama, dengan demikian kedua voltmeter dapat dibaca
pada ketepatan yang sama, akan tetapi jika nilai tahanan deret dari salah satu
voltmeter berubah banyak, pembacaannya dapat menyebabkan kesalahan yang
cukup besar dan karenanya ketelitian kedua voltmeter tersebut dapat berbeda
sama sekali. Untuk menentukan voltmeter mana yang menghasilkan kesalahan,
diperlukan suatu voltmeter standar untuk perbandingan.
Ketepatan terdiri dari dua karakteristik :
- kesesuaian ( conformity )
- jumlah angka yang berarti ( significant figures ), terhadap mana suatu
pengukuran dapat dilakukan.
Contoh lainnya, misalnya sebuah tahanan yang besarnya 1384572 Ω, setelah
diukur dengan ohm meter secara konsisten dan berulang, menghasilkan 1,4 Mega-ohm.
Pertanyaan, apakah orang yang mengukur sudah membaca harga yang sebenar nya ?.
Dalam hal ini hasil yang diberikan adalah pembacaan yang mendekati harga yang
sebenarnya berdasarkan penaksiran. Walaupun dalam pengamatan tidak terdapat
penyimpangan, maka kesalahan yang diakibatkan karena pembatasan terhadap
pembacaan skala adalah suatu kesalahan presisi.

2022 Pengukuran Besaran Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
3 Apin Rudi Prayitno ST.MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
Dari contoh diatas, disimpulkan bahwa kesesuaian adalah suatu persyaratan yang
perlu tetapi belum cukup untuk memperoleh ketepatan, sebab angka-angka yang berarti
belum dibicarakan. Dengan cara yang sama presisi merupakan sesuatu yang perlu, tetapi
belum cukup untuk persyaratan ketelitian.

1.3 Angka-angka yang Berarti

Ketepatan pengukuran diperoleh dari banyaknya angka-angka yang berarti,


dimana angka-angka yang berarti ini akan memberikan informasi aktual / nyata mengenai
kebesaran dan ketepatan pengukuran dan semakin banyak angka-angka yang berarti,
ketepatan pengukuran akan menjadi lebih besar. Sebagai contoh : nilai sebuah tahanan
70 Ω, ini berarti tahanan tersebut akan lebih mendekati nilai 70 Ω daripada nilai 69 Ω atau
71 Ω. Selanjutnya, jika nilai sebuah tahanan 70,0 Ω, berarti nilai tahanan mendekati 70,0
Ω daripada 69,9 Ω atau 70,1 Ω. Pada tahanan 70 Ω terdapat dua angka yang berarti,
sedangkan pada tahanan 70,0 Ω terdapat tiga angka yang berarti, sehingga dapat
dikatakan bahwa tahanan 70,0 Ω mempunyai angka yang berarti yang lebih banyak, dan
mempunyai ketepatan yang lebih tinggi daripada tahanan 70 Ω.
Sering terjadi bahwa banyaknya angka belum tentu menyatakan ketepatan
pengukuran. Bilangan-bilangan besar dengan angka-angka nol sebelum titik desimal
sering digunakan pada penaksiran jumlah penduduk dan uang. Sebagai contoh : jika
jumalh penduduk suatu daerah dilaporkan dalam enama angka sebanyak 390.000, ini
bias diartikan bahwa penduduk yang sebenarnya adalah antara 389.000 dan 390.001.
karena dalam hal ini jumlah penduduk hanya dapat dilaporkan dalam dua angka yang
berarti, maka bentuk penulisan yang lebih tepat adalah dengan menggunakan
4 5
perpangkatan sepuluh, misalnya 39 x 10 atau 3,9 x 10 .
Untuk mencatat suatu hasil pengukuran adalah biasa / lazim menggunakan
seluruh angka yang diyakini mendekati ke harga yang sebenarnya, misalnya : jika sebuah
voltmeter dibaca 115,1 volt, ini menunjukkan bahwa penaksiran yang paling baik menurut
pengamat lebih mendekati 115.1 volt daripada 115 volt atau 115,2 volt.
Cara lain untuk menyatakan hasil pengukuran adalah dengan menggunakan
rangkuman kesalahan yang mungkin ( range of possible error ). Dengan cara ini tegangan
dapat dituliskan menjadi 115,1 ± 0.5 volt, ini berarti nilai tegangan terletak antara 115, 05
volt dan 115,15 volt.
1. Jika sejumlah pengukuran yang independen dilakukan untuk memperoleh hasil yang
paling dekat ke harga yang sebenarnya, umumnya hasilnya dinyatakan dalam nilai
rata-rata dari seluruh pembacaan dan rangkuman kesalahan yang mungkin

2022 Pengukuran Besaran Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
4 Apin Rudi Prayitno ST.MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
merupakan penyimpangan terbesar dari nilai rata-rata tersebut, hal ini ditunjukkan
pada contoh 1.

Contoh 1 : Suatu rentetan pengukuran tegangan yang independen dilakukan oleh empat
pengamat yang menghasilkan : 117,02 Vt, 117,11 V, 117,08 V,
dan 117,03 V.
Tentukan :
a. tegangan rata-rata
b. rangkuman kesalahan

Penyelesaian :

2. Jika dua atau lebih pengukuran dalam tingkat ketelitian yang berbeda dijumlahkan,
maka hasilnya hanya seteliti pengukuran yang paling kecil ketelitiannya, hal ini
dijelaskan pada contoh 2. Contoh 2 : Dua buah tahanan R dan R dihubungkan
1 2

secara seri, pengu-kuran masing-masing menggunakan jembatan wheatstone,


menghasilkan R = 18,7 Ω dan R = 3,624 Ω.
1 2

Tentukan : Tahanan total sampai beberapa angka yang berarti yang sesuai.
Penyelesaian :
R = 18,7 Ω ( tiga angka yang berarti )
1

R = 3, 624 Ω ( empat angka yang berarti ), maka :


2

R = R + R = 22,324 Ω ( tiga angka yang berarti ) = 22,3 Ω


T 1 2

3. Banyaknya angka-angka yang berarti dalam perkalian dapat bertambah dengan


cepat, akan tetapi sekali lagi diingatkan bahwa yang diperlukan dalam jawaban hanya
angka-angka yang memenuhi, seperti ditunjukkan pada contoh 3.
Contoh 3 : Untuk menentukan penurunan tegangan, arus sebesar 3,18 A dialirkan
melalui sebuah tahanan 35,68 Ω.
Tentukan : Penurunan tegangan pada tahanan sampai angka-angka berarti yang
memenuhi.
Penelesaian :

2022 Pengukuran Besaran Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
5 Apin Rudi Prayitno ST.MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
V = I R = ( 3,18 ) x ( 35,68 ) = 113,4624 V = 113 V
R

( karena di dalam perkalian tersebut terdapat tiga angka yang berarti ( 3,18 ), maka
jawaban hanya dapat dituliskan maksimal dalam tiga angka yang berarti ).
Dalam praktek, jika angka-angka yang paling tidak berarti, dalam posisi pertama
yang dihilangkan lebih kecil dari lima, maka angka tersebut beserta angka-angka
berikutnya dihilangkan ( lihat contoh 3 ). Jika angka-angka dalam posisi pertama yang
akan dihilangkan sama atau lebih besar dari lima, maka angka sebelumnya ditambah
satu. Dengan demikian untuk ketepatan tiga angka , 113,46 dibulatkan menjadi 113 dan
113,74 dibulatkan menjadi 114.
Penjumlahan angka-angka disertai dengan rangkuman keragu-raguan
diberikaNpada contoh 4. Contoh 4 : jumlahkan 826 ± 5 dan 628 ± 3
Tentukan : rangkuman keragua-raguan dalam persen
Penyelesaian :
N = 826 ± 5 ( ± 0,605 % )
1

N = 628 ± 3 ( ± 0.477 % )
2

N + N = 1.454 ± 8 ( ± 0,55 % )
1 2

Jika kedua bilangan pada contoh 4 dikurangkan, maka :


N - N = 198 ± 8 ( ± 4,04 % ).
1 2

Jadi dari penjelasan diatas keragu-ragu selalu dijumlahkan baik untuk penambahan
maupun pengurangan.

1.4 Jenis-Jenis Kesalahan

Tidak ada pengukuran yang menghasilkan ketelitian yang sempurna, tetapi penting
untuk mengetahui : ketelitian yang sebenarnya dan bagaimana kesalahan yang
berbeda digunakan dalam pengukuran. Kesalahan-kesalahan pada pengukuran,
umumnya dibagi dalam 3 ( tiga ) jenis utama, yaitu :
1. Kesalahan-Kesalahan umum ( gross errors ) :
Kebanyakan disebabkan kesalahan manusia, antara lain :
a. kesalahan pembacaan alat ukur
b. penyetelan yang tidak tepat
c. pemakaian instrumen yang tidak sesuai
d. kesalahan penaksiran

2022 Pengukuran Besaran Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
6 Apin Rudi Prayitno ST.MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
2. Kesalahan kesalahan sistematis ( systematic errors )
Disebabkan kekurangan-kekurangan pada instrumen sendiri, seperti :
a. kerusakan atau adanya bagian-bagian yang aus dan,
b. pengaruh lingkungan terhadap peralatan dan pemakai

3. Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja ( random errors )


Disebabkan oleh penyebab-penyebab yang tidak dapat secara langsung
diketahui, karena perubahan-perubahan parameter atau sistem pengukuran
terjadi secara acak.

1.4.1 Kesalahan-kesalahan Umum ( gross errors )

Seperti telah dijelaskan diatas, kesalahan-kesalahan ini terjadi kebanyakan


disebabkan oleh manusia dalam melakukan pengukuran dan selama manusia terlibat
dalam pengukuran kesalahan ini tidak dapat dihilangkan, sehingga perlu dilakukan
perbaikan dan pencegahan. Beberapa kesalahan umum mudah diketahui, akan tetapi
lainnya mungkin sangat tersembunyi.
Kesalahan umum yang sering dilakukan pemula adalah pemakain alat ukur yang
tidak sesuai. Pada umumnya instrumen-intrumen penunjuk berubah kondisi sampai batas
waktu tertentu, setelah digunakan mengukur sebuah rangkaian yang lengkap, dan
akibatnya besaran yang diukur akan berubah.
Sebagai contoh : sebuah voltmeter terkalibrasi dengan baik dapat menghasilkan
pembacaan yang salah bila dihubungkan diantara dua titik di dalam sebuah rangkaian
tahanan tinggi ( contoh 5 ), sedangkan jika voltmeter tersebut dihubungkan ke sebuah
rangkaian dengan tahanan rendah, pembacaannya bisa berlainan tergantung pada jenis
voltmeter yang digunakan ( contoh 6 ).
Contoh-contoh berikut menunjukkan bahwa voltmeter menimbulkan suatu “ efek
pembebanan ( loading effect ) terhadap rangkaian, yaitu mengubah keadaan awal
rangkaian tersebut ketika mengalami proses pengukuran.
Contoh 5 : Sebuah voltmeter dengan kepekaan ( sensitivity ) 1000 Ω / V memba -ca 100
V pada skala 150 V, jika dihubungkan diantara ujung-ujung sebuah tahanan
yang besarnya tidak diketahui, dan tahanan ini dihubungkan seri dengan
sebuah miliamperemeter, bila miliamperemeter membaca 5 m A,
Tentukan:
a. tahanan yang terbaca
b. nilai tahanan aktual dari tahanan yang diukur

2022 Pengukuran Besaran Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
7 Apin Rudi Prayitno ST.MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
c. kesalahan karena efek pembebanan voltmeter

Penyelesaian :
a. Tahanan total rangkaian :

–3
R = V / I = 100 / 5 x 10 = 20 KΩ
T T T

Dengan mengabaikan tahanan mili ampermeter, harga tahanan yang tidak


diketahui R = 20 KΩ.
x

Tahanan voltmeter :
R = 1000 Ω / V x 150 V = 150 KΩ 7
v

Karena voltmeter tersebut parallel terhadap tahanan yang tidak diketahui, maka :

c. Persentase kesalahan :

Contoh 6 : pada contoh 5, jika miliampermeter menunjukkan 800 mA dan voltmeter


menunjukkan 40 V pada skala 150 V
Tentukan:
a. tahanan yang terbaca
b. nilai tahanan aktual dari tahanan yang diukur
c. kesalahan karena efek pembebanan voltmeter

2022 Pengukuran Besaran Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
8 Apin Rudi Prayitno ST.MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
Penyelesaian :
a. Tahanan total rangkaian :
R = V / I = 40 / 0,8 = 50 Ω
T T T

Dengan mengabaikan tahanan miliampermeter, harga tahanan yang tidak diketahui R =


x

20 KΩ
b. Tahanan voltmeter :
R = 1000 Ω / V x 150 V = 150 KΩ
v

Karena voltmeter tersebut parallel terhadap tahanan yang tidak diketahui, maka

Kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh efek pembebanan voltmeter dapat


dihindari dengan menggunakan alat tersebut secermat mungkin, misalnya, sebuah
voltmeter dengan tahanan kecil tidak akan digunakan untuk mengukur tegangan-
tegangan dalam sebuah penguat tabung hampa, akan tetapi diperlukan sebuah voltmeter
dengan impedansi masukan yang tinggi.

1.4.2 Kesalahan Sistematis ( systematic errors )

Kesalahan sistem matematis, umumnya dikelompokkan kedalam dua bagian, yaitu :


1. Kesalahan-kesalahan instrumental, yaitu kekurangan-kekurangan dari instrumen
itu sendiri.
2. Kesalahan-kesalahan lingkungan, yaitu yang disebabkan oleh keadaan-keadaan
luar yang mempengaruhi pengukuran.
1. Kesalahan – kesalahan instrumental ( instrumental errors ), kesalahan-kesalahan
yang tidak dapat dihindarkan dari instrumen, karena struktur mekanisnya. Misalnya :
 gesekan komponen yang bergerak terhadap bantalan, dapat menimbulkan
pembacaan yang tidak tepat ( pada alat ukur d’Arsonval ).
 tarikan pegas yang tidak teratur, perpendekan pegas.

2022 Pengukuran Besaran Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
9 Apin Rudi Prayitno ST.MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
 berkurangnya tarikan karena penanganan yang tidak tepat atau
pembebanan instrumen secara berlebihan.

Jenis kesalahan instrumen lainnya :


 Kalibrasi yang menyebabkan pembacaan instrumen yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah sepanjang seluruh skala.
 Kegagalan mengembalikan jarum penunjuk ke angka nol sebelum
melakukan pengukuran.

Kesalahan-kesalahan instrumen terdiri dari beberapa jenis, tergantung pada jenis


instrumen yang digunakan, dan yang selalu harus diperhatikan adalah memastikan
instrumen yang digunakan bekerja dengan baik dan tidak menambah kesalahan-
kesalahan lainnya. Kesalahan-kesalahan pada instrumen, dapat diketahui dengan
melakukan pemeriksaan terhadap :
 tingkah laku yang tidak umum terjadi
 kestabilan : kemampuan instrumen untuk memberikan hasil pengukuran yang
sama.
Suatu cara yang mudah dan cepat untuk pemeriksaan instrumen, dengan cara
membandingkannya terhadap instrumen lainnya yang memiliki karakteristik yang
sama atau instrumen/alat ukur yang lebih akurat.

Kesalahan-kesalahan instrumen dapat dihindari dengan cara :


- pemilihan instrumen yang tepat untuk pemakaian tertentu
- penggunaan faktor-faktor koreksi, jika mengetahui banyaknya kesalahan
instrumental.
- Mengkalibrasi instrumen tersebut terhadap instrumen standar.

2. Kesalahan-kesalahan lingkungan ( environmental errors ), disebabkan oleh


keadaan luar, dan termasuk keadaan disekitar instrumen yang mempengaruhi alat
ukur, seperti :
- pengaruh perubahan temperatur.
- kelembaban.
- tekanan udara luar atau medan maknetik atau medan elektrostatik.

Jadi, suatu perubahan pada temperatur sekeliling instrumen, mengakibatkan


perubahan sifat-sifat kekenyalan pegas yang terdapat dalam mekanisme kumparan putar,

2022 Pengukuran Besaran Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
10 Apin Rudi Prayitno ST.MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
yang akhirnya akan mempengaruhi pembacaan instrumen. Cara-cara untuk mengurangi
pengaruh-pengaruh tersebut diatas, antara lain :
 pengkondisian udara.
 penyegelan komponen-komponen instrumen tertentu dengan rapat sekali.
 pemakaian pelindung maknetik, dan lain-lain.

Kesalahan-kesalahan sistematis, dapat juga dikelompokkan kedalam :


1. Kesalahan statis, disebabkan pembatasan-pembatasan alat ukur atau
hukum hukum fisika yang mengatur tingkah laku alat ukur.
Misalnya, jika sebuah mikrometer diberi tekanan yang berlebihan untuk
memutar poros, maka akan dihasilkan kesalahan statis.

2. Kesalahan dinamis, disebabkan ketidakmampuan instrumen untuk memberi -


kan respons yang cukup cepat, jika terjadi perubahan-perubahan dalam
variabel yang diukur.

1.4.3 Kesalahan-kesalahan acak ( random errors )

Kesalahan ini, disebabkan oleh penyebab-penyebab yang tidak diketahui dan terjadi
walaupun seluruh kesalahan sistematis sudah diperhitungkan. Pada pengukuran yang
sudah direncanakan dengan baik kesalahan ini umumnya kecil, akan tetapi untuk
pengukuran yang memerlukan ketelitian tinggi, kesalahan ini menjadi sangat penting.
Misalnya : sebuah voltmeter akan mengukur suatu tegangan yang akan dibaca
setiap setengah jam, meskipun instrumen dioperasikan pada kondisi lingkungan yang
sempurna dan sudah dikalibrasi dengan tepat sebelum pengukuran, akan diperoleh hasil-
hasil pembacaan yang sedikit berbeda selama periode pengamatan. Perubahan ini tidak
dapat dikoreksi dengan cara kalibrasi apapun dan juga cara pengontrolan yang ada. Satu-
satunya cara untuk memperbaiki kesalahan acak ini adalah :
 Penambahan jumlah pembacaan.
 Penggunaan cara-cara statistik, untuk memperoleh pendekatan yang
paling baik terhadap nilai yang sebenarnya.

2022 Pengukuran Besaran Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
11 Apin Rudi Prayitno ST.MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
1.5 Analisis Statistik ( Statistical Analysis )

Analisis statistik pada data pengukuran adalah pekerjaan yang biasa, sebab
analisis ini memungkinkan untuk menentukan ketidakpastian hasil pengukuran secara
analitis. Hasil suatu pengukuran dengan metode tertentu, dapat diramalkan berdasarkan
sampel data, tanpa memiliki informasi lengkap tentang seluruh faktor gangguan.
Umumnya diperlukan sejumlah pengukuran yang banyak, agar metoda statistik dan
informasi yang dihasilkan bermanfaat.
Kesalahan-kesalahan sistematis harus lebih kecil dibandingkan terhadap
kesalahan acak, karena pengerjaan data secara statistik, tidak dapat menghilangkan
suatu prasangka tertentu yang selalu terdapat dalam semua pengukuran.

1.5.1 Nilai rata - rata ( arithmetic mean )

Nilai yang paling mungkin dari suatu variabel yang diukur adalah nilai rata-rata dari
seluruh pembacaan yang dilakukan. Secara teoritis pembacaan yang banyaknya tak
berhingga, akan memberikan hasil yang baik, meskipun dalam praktek hanya dapat
dilakukan pengukuran yang terbatas. Nilai rata-rata diberikan oleh persamaan berikut :

1.5.2 Penimpangan terhadap nilai rata - rata / deviasi ( d )

Deviasi adalah selisih antara suatu pembacaan terhadap nilai rata-rata dalam
sekelompok pembacaan. Jika deviasi pembacaan pertama X adalah d dan deviasi
1 1

pembacaan kedua X adalah d , dan seterusnya, maka penyimpangan terhadap nilai rata-
2 2

rata adalah :

Deviasi terhadap nilai rata-rata, boleh positip atau negatip, akan tetapi jumlah
aljabar semua deviasi tesebut harus sama dengan nol. Contoh 7 : Suatu rentetan

2022 Pengukuran Besaran Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
12 Apin Rudi Prayitno ST.MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
pengukuran arus yang tidak saling bergantungan, dilakukan oleh enam pengamat,
menghasilkan : 12,8 mA, 12,2 mA, 12,5 mA, 13,1 mA, 12,9 mA, 12,4 mA,

Tentukan :
a. nilai rata-rata
b. deviasi terhadap nilai rata-rata

Penyelesaian :
a. nilai rata-rata :
12,8 + 12,2 + 12,5 + 13,1 + 12,9 + 12,4
= ------------------------------------------------------------ = 12,65 mA
6

b. deviasi terhadap nilai rata-rata :


d = 12,8 - 12,65 = 0,15 mA d = 12,2 - 12,65 = - 0,45 mA
1 2

d = 12,5 - 12,65 = - 0,15 mA d = 13,1 - 12,65 = 0,45 mA


3 4

d = 12,9 - 12,65 = 0,25 mA d = 12,4 - 12,65 = - 0,25 mA


5 6

Dapat dilihat jumlah aljabar semua deviasi adalah nol .


(d +d +d +d +d +d =0)
1 2 3 4 5 6

1.5.3 Deviasi rata - rata ( average deviation ) D

Deviasi rata - rata : adalah suatu indikasi ketepatan instrumen - instrumen yang
digunakan untuk pengukuran. Instrumen-instrumen yang ketepatannya tinggi, akan
menghasilkan deviasi rata – rata yang rendah antara pembacaan-pembacaan.
Deviasi rata-rata, didefinisikan : penjumlahan nilai-nilai mutlak dari deviasi-
deviasi dibagi dengan jumlah pembacaan. Jadi, deviasi rata-rata, dapat dinyatakan
sebagai berikut :

1.5.4 Deviasi standar ( σ )

2022 Pengukuran Besaran Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
13 Apin Rudi Prayitno ST.MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
Deviasi standar ( root mean square ), merupakan metode yang sangat ampuh
untuk menganalisis kesalahan-kesalahan acak secara statistik. Deviasi standar dari
jumlah data tak terbatas didefinisikan sebagai : akar dari penjumlahan semua deviasi
setelah dikuadratkan dibagi dengan banyak-nya pembacaan. Secara matematis
dituliskan :

Dalam praktek, jumlah pengamatan adalah terbatas, jadi deviasi standar untuk
jumlah data terbatas adalah :

Variansi / Variance ( V )

Suatu pernyataan lain yang sesungguhnya besaran yang sama adalah variansi (
mean-square deviation ), yang besarnya sama dengan kuadrat dari deviasi standar,
yaitu :
2
Variansi ( V ) = mean square deviation = σ

Variansi merupakan besaran yang menyenangkan untuk digunakan dalam banyak


perhitungan, karena sifatnya yang aditif, akan tetapi deviasi standar memiliki keuntungan,
karena mempunyai satuan yang sama seperti variabel, sehingga mudah membuatnya
untuk membandingkan besaran-besaran. Pada saat ini, hasil-hasil ilmiah, umumnya
dinyatakan dalam deviasi standar.

2022 Pengukuran Besaran Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
14 Apin Rudi Prayitno ST.MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka

1. Wiliam D. Cooper, “ Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran “ .


2. Theraja, BI, “Fundamental Electrical Engineering and electronics”.

2022 Pengukuran Besaran Listrik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
15 Apin Rudi Prayitno ST.MT http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai