Anda di halaman 1dari 10

Pengukuran Besaran Elektrik

Dr. Eng. Panca Mudjirahardjo.


BAB I
PENGUKURAN DAN KESALAHAN

Bab ini menerangkan beberapa definisi istilah dan kesalahan yang sering dijumpai dalam
pengukuran besaran elektrik. Juga disinggung perhitungan statistik atas data-data yang diperoleh
selama pengukuran untuk menentukan ketelitian dan ketepatan hasil pengukuran.

1.1 Definisi Karakteristik Statis


Pengukuran umumnya menggunakan instrumen sebagai peralatan fisik untuk menentukan
besaran atau variabel. Instrumen dapat didefinisikan sebagai sebuah alat yang digunakan untuk
menentukan nilai atau besaran dari suatu kuantitas atau variabel. Instrumen elektronik, didasarkan
pada prinsip-prinsip listrik atau elektronika dalam pemakaiannya sebagai alat ukur elektronik.
Istilah-istilah dalam pengukuran:

Instrumen : Sebuah alat untuk menentukan nilai atau besaran suatu kuantitas atau variabel.
Ketelitian (accuracy) : harga terdekat dengan mana suatu pembacaan instrumen mendekati harga
sebenarnya dari variabel yang diukur. Ketelitian ditentukan sebagai jumlah maksimum yang
mana hasilnya berbeda dari nilai sebenarnya. Ini hampir tidak mungkin menentukan nilai
sebenarnya secara eksperimen. Nilai sebenarnya tidak ditunjukkan dengan system pengukuran
karena efek pembebanan dan masalah mekanis (missal histerisis, derau, pakaian dll).
Ketelitian sinyal yang diukur tergantung pada factor-faktor berikut:

- Ketelitian intrinsik dari instrument itu sendiri,


- Ketelitian pengamat,
- Variasi sinyal yang diukur, dan
- Apakah kuantitas benar-benar ditampilkan oleh instrument atau tidak.

Ketepatan (precision) : ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang serupa.
Dengan memberikan suatu harga tertentu bagi sebuah variabel, ketepatan merupakan suatu
ukuran tingkatan yang menunjukkan perbedaan hasil pengukuran pada pengukuran-
pengukuran yang dilakukan secara berturutan.
Ketepatan ditunjukkan dari jumlah angka-angka yang berarti pada hasil pengukurannya. Angka-
angka yang berarti menunjukkan informasi yang berhubungan dengan besaran dan ketepatan
pengukuran sebuah kuantitas. Lebih banyak angka-angka yang berarti menunjukkan ketepatan
pengukuran yang lebih tinggi.
Sensitivitas (sensitivity) : perbandingan antara sinyal keluaran atau respon instrumen terhadap
perubahan masukan atau kuantitas yang diukur.
Resolusi (resolution) : perubahan terkecil dalam nilai yang diukur kepada mana instrumen akan
memberi respon (tanggapan). Ini mungkin dinyatakan sebagai sebuah nilai bagian atau
persentase dari nilai skala penuh. Perubahan terbesar dari kuantitas masukan dimana tak ada
keluaran instrument disebut daerah mati (dead zone) instrument tersebut.

Contoh 1-1: Sebuah ammeter gerakan coil memiliki skala seragam dengan 50 bagian dan
memberikan pembacaan skala penuh 5 A. Instrument dapat membaca hingga seperempat skala
bagian dengan derajat kepastian. Tentukan resolusi instrument dalam mA.

Penyelesaian :

1
Pengukuran Besaran Elektrik
Dr. Eng. Panca Mudjirahardjo.
5
1 skala bagian = 1000 = 100 mA,
50
Resolusinya : ¼ dari 1 skala bagian = 25 mA.

Kecepatan respons (speed of response) : kecepatan sebuah instrument membaca variable yang diukur
atau waktu yang dibutuhkan antara awal pengukuran sampai pengambilan pembacaan. Waktu
ini tergantung pada system gerakan mekanis, gesekan dan sebagainya.
Kesalahan (error) : penyimpangan variabel yang diukur dari harga (nilai) sebenarnya.

Beberapa cara dapat dilakukan untuk memperkecil kesalahan, antara lain, 1) pengamatan
seharusnya dilakukan berulang kali; 2) menggunakan instrumen yang berbeda untuk pengukuran
yang sama.

1.2 Ketelitian dan Ketepatan


Ketelitian menyatakan tingkat kesesuaian atau dekatnya suatu hasil pengukuran terhadap harga
yang sebenarnya; sedang ketepatan menyatakan tingkat kesamaan di dalam sekelompok
pengukuran atau sejumlah instrumen.
Untuk menunjukkan perbedaan antara ketelitian dan ketepatan, bandingkan dua buah
voltmeter dari pembuatan dan model yang sama. Kedua voltmeter tersebut mempunyai jarum
penunjuk yang ujungnya tajam dan juga dilengkapi dengan cermin untuk menghindari beda lihat;
selain itu skala masing-masing voltmeter telah dikalibrasi secara seksama. Dengan demikian, kedua
alat ini dapat dibaca pada ketepatan yang sama. Jika nilai tahanan seri di dalam salah satu voltmeter
berubah banyak, pembacaannya bisa mengakibatkan kesalahan yang cukup besar. Karena itu
ketelitian kedua voltmeter tersebut berbeda (untuk menentukan voltmeter mana yang menghasilkan
kesalahan, diperlukan perbandingan terhadap voltmeter standar).
Ketepatan terdiri dari dua karakteristik, yaitu kesesuaian (conformity) dan jumlah angka yang
berarti (significant figures) terhadap mana suatu pengukuran dapat dilakukan. Sebagai contoh,
sebuah tahanan yang besarnya 1623589 ohm setelah diukur dengan ohmmeter secara konsisten dan
berulang menghasilkan 1,6 mega ohm. Sebetulnya yang dilakukan pengamat adalah memperkirakan
pembacaan skala yang menurut dia secara konsisten menghasilkan 1,6 mega ohm. Dalam hal ini hasil
yang diberikannya adalah pembacaan yang lebih mendekati harga yang sebenarnya berdasarkan
penaksiran. Kesalahan yang diakibatkan oleh pembatasan terhadap pembacaan skala adalah suatu
kesalahan presisi. Contoh yang telah diberikan menunjukkan bahwa kesesuaian adalah suatu
persyaratan yang perlu tetapi belum cukup untuk memperoleh ketepatan; sebab angka-angka yang
berarti belum dibicarakan. Dengan cara yang sama presisi merupakan sesuatu yang perlu, tetapi
belum cukup untuk persyaratan ketelitian.

1.3 Angka-angka yang berarti


Suatu indikasi bagi ketepatan pengukuran diperoleh dari banyaknya angka-angka yang berarti
(significant figures). Angka-angka yang berarti tersebut memberikan informasi yang aktual mengenai
besaran dan ketepatan pengukuran. Makin banyak angka-angka yang berarti, ketepatan pengukuran
menjadi lebih besar.
Sebagai contoh, jika nilai sebuah tahanan dinyatakan sebesar 100  ini berarti bahwa tahanan
tersebut lebih mendekati 100  daripada 99 atau 101 . Selanjutnya bila disebutkan nilai tahanan
adalah 100,0 , berarti nilai tahanan tersebut lebih mendekati 100,0  daripada 99,9  atau 100,1
. Pada tahanan 100  terdapat tiga angka yang berarti, sedang pada tahanan 100,0  terdapat

2
Pengukuran Besaran Elektrik
Dr. Eng. Panca Mudjirahardjo.
empat angka yang berarti. Dikatakan bahwa tahanan 100,0  yaitu yang memiliki angka berarti yang
lebih banyak, mempunyai ketepatan yang lebih tinggi daripada tahanan 100 .
Adalah wajar untuk mencatat suatu hasil pengukuran dengan menggunakan semua angka yang
kita yakini paling mendekati ke harga yang sebenarnya. Misalnya jika sebuah voltmeter dibaca 50,1
volt; maka ini menunjukkan bahwa penaksiran yang paling baik menurut pengamat lebih mendekati
ke 50,1 volt daripada 50,0 volt atau 50,2 volt. Cara lain untuk menyatakan hasil pengukuran ini
adalah menggunakan rangkuman kesalahan yang mungkin (range of possible error). Dengan cara ini
tegangan dapat dituliskan menjadi 50,1  0,05 volt; yang menunjukkan bahwa nilai tegangan terletak
antara 50,05 volt dan 50,15 volt.
Jika sejumlah pengukuran yang saling bebas dilakukan untuk mendapatkan hasil paling baik
yang mungkin (paling dekat ke harga yang sebenarnya), biasanya hasil tersebut dinyatakan dalam
nilai rata-rata dari semua pembacaan; dan rangkuman kesalahan yang mungkin merupakan
penyimpangan terbesar (largest deviation) dari rata-rata tersebut.

Contoh 1-2: Satu rentetan pengukuran tegangan yang saling bebas dilakukan oleh lima pengamat
yang menghasilkan : 50,02 volt ; 50,1 volt; 50,09 volt; 50,12 volt dan 50,06 volt. Tentukan (a)
tegangan rata-rata, (b) rangkuman kesalahan.

Penyelesaian :
E  E2  E3  E4  E5
Erata rata  1
(a) N
50,02  50,1  50,09  50,12  50,06
  50,078 V
5
(b) Rangkuman = Emaksimum – Erata-rata = 50,12 – 50,078 = 0,042 V
tetapi juga Erata-rata - Eminimum = 50,078 – 50,02 = 0,058 V,
maka rangkuman kesalahan rata-rata menjadi,
0,042  0,058
  0,05 V
2

Bila dua atau lebih pengukuran dengan tingkat ketelitian yang berbeda dijumlahkan, maka
hasilnya hanya seteliti pengukuran yang paling kecil ketelitiannya.

Contoh 1-3 : Dua buah tahanan R1 dan R2 dihubung seri. Pengukuran masing-masing menggunakan
jembatan Wheatstone menghasilkan: R1 = 20,45  dan R2 = 5,62 . Tentukan tahanan total sampai
beberapa angka berarti yang sesuai.

Penyelesaian :
R1 = 20,45  (empat angka yang berarti)
R2 = 5,62  (tiga angka yang berarti)
RT = R1 + R2 = 26,07  = 26,1  (tiga angka yang berarti).

Banyaknya angka-angka yang berarti dalam perkalian bisa bertambah dengan cepat, tetapi yang
diperlukan dalam jawaban hanya angka-angka berarti yang memenuhi.

3
Pengukuran Besaran Elektrik
Dr. Eng. Panca Mudjirahardjo.
Contoh 1-4: Untuk menentukan penurunan tegangan, arus 2,45 A dialirkan melalui sebuah tahanan
50,12 . Tentukan penurunan tegangan pada tahanan tersebut sampai angka-angka berarti yang
memenuhi.

Penyelesaian :
E = IR = (2,45) x (50,12) = 122,794 V = 123 V.
Karena didalam perkalian tersebut terdapat tiga angka yang berarti, maka jawaban hanya
dapat dituliskan maksimal dalam tiga angka yang berarti.
Penjumlahan angka-angka disertai dengan rangkuman keragu-raguan diberikan pada contoh
berikut.

Contoh 1-5 : Jumlahkan 105  8 terhadap 235  3.


Penyelesaian :
N1 = 105  8 (=  7,619 %)
N2 = 235  3 (=  1,277 %)
Hasil penjumlahan = 340  11 (=  3,235 %)

Dalam contoh ini perlu diperhatikan bahwa bagian-bagian yang meragukan dijumlahkan, karena
tanda  berarti bahwa satu bilangan bisa tinggi dan yang laian rendah.
Jika kedua bilangan tersebut dikurangkan, terdapat suatu perbedaan yang menarik antara
penjumlahan dan pengurangan mengenai rangkuman keragu-raguan.

Contoh 1-6 : Kurangkan 105  8 dari 235  3.


Penyelesaian :
N1 = 105  8 (=  7,619 %)
N2 = 235  3 (=  1,277 %)

Selisih = 130  11 (=  8,462 %)


Dengan alasan yang sama dengan contoh 1-5, keragu-raguan dalam contoh 1-6 ini juga
dijumlahkan. Persentase keragu-raguan ini akan bertambah besar bila selisih antara kedua bilangan
relatif kecil.

Contoh 1-7 : Kurangkan 105  8 dari 135  3.


Penyelesaian :
N1 = 105  8 (=  7,619 %)
N2 = 135  3 (=  2,222 %)

Selisih = 30  11 (=  36,667 %)

Contoh 1-7 menunjukkan bahwa cara-cara pengukuran yang bergantung pada penguranagn
hasil-hasil percobaan sebaikknya dihindarkan; sebab rangkuman keragu-raguan dalam hasil
penguranagn tersebut bisa makin bertambah besar.

1.4 Jenis-jenis kesalahan


Dalam praktek, tidak mungkin mengukur nilai variable yang diukur dengan tepat sekali. Selalu
ada beda perbedaan antara nilai yang diukur dan nilai absolut atau nilai benar dari kuantitas yang

4
Pengukuran Besaran Elektrik
Dr. Eng. Panca Mudjirahardjo.
tak diketahui, mungkin sangat kecil atau besar. Perbedaan antara nilai yang benar atau tepat dan
nilai terukur dari kuantitas yang tidak diketahui disebut kesalahan pengukuran absolut.
Jika 0 adalah kesalahan pengukuran absolut, Am adalah nilai terukur dan A adalah nilai
sebenarnya, maka 0 dapat dinyatakan sebagai,
 0  Am  A (1-1)
Kesalahan relatif adalah perbandingan kesalahan absolut terhadap nilai sebenarnya dari
kuantitas terukur yang tak diketahui. Bila r adalah kesalahan relatif, maka
0 Am  A
r   (1-2)
A A

Kesalahan-kesalahan dapat terjadi karena berbagai sebab dan umumnya dibagi dalam tiga jenis
utama, yaitu:
Kesalahan-kesalahan umum (gross-errors): kebanyakan disebabkan oleh kesalahan manusia,
diantaranya adalah kesalahan pembacaan alat ukur, penyetelan yang tidak tepat, pemakaian
instrumentasi yang tidak sesuai, dan kesalahan penaksiran.
Kesalahan-kesalahan sistematis (systematic errors): disebabkan oleh kekurangan pada
instrumen sendiri, seperti kerusakan atau adanya bagian-bagian yang aus dan pengaruh lingkungan
terhadap peralatan atau pemakai.
Kesalahan-kesalahan yang tak disengaja (random errors): diakibatkan oleh penyebab-penyebab
yang tidak dapat langsung diketahui sebab perubahan-perubahan parameter atau sistem
pengukuran terjadi secara acak.

1.4.1 Kesalahan-kesalahan umum (kecerobohan, gross-errors)


Kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pemula adalah pemakaian instrumen yang tidak
sesuai. Umumnya instrumen-instrumen penunjuk berubah kondisi sampai batas tertentu setelah
digunakan mengukur sebuah rangkaian yang lengkap, dan akibatnya besaran yang diukur akan
berubah. Contoh-contoh berikut menunjukkan bahwa voltmeter menimbulkan suatu “efek
pembebanan” (loading effect) terhadap rangkaian, yakni mengubah keadaan awal rangkaian tersebut
sewaktu mengalami proses pengukuran.

Contoh 1-8: Sebuah voltmeter dengan kepekaan 1000 /volt membaca 75 V pada skala 100 V bila
dihubungkan diantara ujung-ujung sebuah tahanan yang besarnya tidak diketahui. Tahanan ini
dihubungkan secara seri dengan sebuah milliampermeter. Bila milliampermeter membaca 1 mA,
tentukan (a) tahanan yang terbaca, (b) nilai tahanan aktual dari tahanan yang diukur, (c) kesalahan
karena efek pembebanan voltmeter.

Penyelesaian:

(a) tahanan total rangkaian adalah :


VT 75 V
RT    75 K
I T 1 mA
Dengan mengabaikan tahanan milliampermeter, harga tahanan yang tidak diketahui adalah Rx.

(b) tahanan voltmeter adalah:



RV  1000 100 V  100 K
V

5
Pengukuran Besaran Elektrik
Dr. Eng. Panca Mudjirahardjo.
Karena voltmeter tersebut paralel terhadap tahanan yang tidak diketahui, kita dapat menuliskan

RT RV 75  100
RX    300 K
RV  RT 100  75

(c) Persentase kesalahan adalah :


aktual  terbaca
% Kesalahan   100 %
aktual
300  75
  100 %  75%
300
Kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh efek pembebanan voltmeter dapat dihindari dengan
menggunakan alat tersebut secermat mungkin. Misalnya, sebuah voltmeter yang tahanannya kecil
tidak akan digunakan untuk mengukur tegangan-tegangan di dalam sebuah penguat tabung hampa.
Untuk pengukuran khusus seperti ini diperlukan sebuah voltmeter dengan impedansi masukan yang
tinggi (misal VTVM atau TVM).
Pada Gambar 1-1(a), hubungan wattmeter yang ditunjukkan digunakan bila tegangan yang
diberikan besar dan arus yang mengalir dalam rangkaian rendah, sedangkan hubungan yang
ditunjukkan dalam Gambar 1-1(b) digunakan bila tegangan yang diberikan rendah dan arus yang
mengalir dalam rangkaian tinggi. Jika hubungan wattmeter ini digunakan sebaliknya, maka sebuah
kesalahan akan terjadi pada pembacaan wattmeter.

(a) (b)
Gambar 1-1. Hubungan wattmeter

(a) (b)

(c)
Gambar 1-2. Beberapa tipe terjadinya gross error
6
Pengukuran Besaran Elektrik
Dr. Eng. Panca Mudjirahardjo.

Beberapa kesalahan juga terjadi bila operator kurang berhati-hati dalam setting nol dan
pembacaan untuk alat ukur penunjukan jarum seperti ditunjukkan dalam Gambar 1-2. Gambar 1-
2(a) kesalahan akan terjadi dalam hasil pengukuran bila setting nol tidak benar. Gambar 1-2(b)
kesalahan akan terjadi karena penunjukan pointer diantara dua point skala, dan Gambar 1-2(c)
kesalahan paralaks akan terjadi bila pointer tidak diset dalam posisi vertical.
Secara umum, untuk menghindari gross error ini, sekurangnya dua, tiga atau lebih pembacaan
kuantitas yang diukur harus dilakukan oleh pengamat yang berbeda. Sehingga bila hasil
pembacaannya berbeda dalam besaran yang tidak dapat diterima, situasi pengukuran ini diteliti dan
kesalahan pembacaan dapat dikurangi.

1.4.2 Kesalahan-kesalahan sistematis


Jenis kesalahan-kesalahan ini biasanya dibagi dalam dua bagian :
(1) kesalahan-kesalahan instrumental yakni kekurangan-kekurangan dari instrumen itu sendiri.
Merupakan kesalahan yang tidak dapat dihindarkan dari instrumen karena struktur
mekanisnya. Misalnya di dalam alat ukur d’Arsonval, gesekan beberapa komponen yang
bergerak terhadap bantalan dapat menimbulkan pembacaan yang tidak tepat. Jenis kesalahan
instrumental lainnya adalah kesalahan kalibrasi yang mengakibatkan pembacaan instrumen
yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Suatu cara yang cepat dan mudah untuk memeriksa
instrumen tersebut adalah membandingkannya terhadap instrumen lain yang memiliki
karakteristik yang sama atau terhadap suatu alat ukur yang diketahui lebih akurat.
Kesalahan-kesalahan instrumental dapat dihindari dengan cara (1) pemilihan instrumen
yang tepat untuk pemakaian tertentu; (2) menggunakan faktor-faktor koreksi setelah
mengetahui banyaknya kesalahan instrumental; (3) mangkalibrasi instrumen tersebut
terhadap sebuah instrumen standar.
(2) Kesalahan-kesalahan karena lingkungan disebabkan antara lain perubahan temperatur,
kelembaban, tekanan udara luar atau medan-medan magnetik atau medan elektrostatik. Cara
yang tepat untuk mengurangi efek ini diantaranya adalah (1) penggunaan instrument
pengukuran pada kondisi udara yang sama saat dirakit dan dikalibrasi; (2) bila tindakan no (1)
tidak memungkinkan maka deviasi untuk kondisi local harus ditentukan dan kompensasi yang
sesuai diterapkan dalam pembacaan instrument; (3) kompensasi otomatis, menerapkan divais
yang rumit seperti deviasi juga memungkinkan; (4) penyegelan komponen-komponen
instrumen tertentu secara rapat sekali, (5) pemakaian pelindung magnetik, dan lain-lain.

1.4.3 Kesalahan-kesalahan yang tak disengaja


Kesalahan-kesalahan ini biasanya hanya kecil pada percobaan/ pengukuran yang telah
direncanakan secara baik, tetapi menjadi penting pada pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan
ketelitian tinggi. Misalkan suatu tegangan akan diukur oleh sebuah voltmeter yang dibaca setiap
setengah jam. Perubahan ini tidak dapat dikoreksi dengan cara kalibrasi apapun dan juga oleh cara
pengontrolan yang ada. Cara satu-satunya untuk membetulkan kesalahan ini adalah dengan
menambah jumlah pembacaan dan menggunakan cara-cara statistik untuk mendapatkan paling baik
terhadap harga yang sebenarnya.

1.5 Analisis Statistik


Analisis statistic terhadap data pengukuran adalah pekerjaan yang biasa sebab dia
memungkinkan penentuan ketidak-pastian hasil pengujian akhir secara analitis. Agar cara-cara

7
Pengukuran Besaran Elektrik
Dr. Eng. Panca Mudjirahardjo.
statistic dan keterangan yang diharapkan bermanfaat, biasanya diperlukan sejumlah pengukuran
yang banyak. Juga dalam hal ini, kesalahan-kesalahan sistematis harus kecil dibandingkan dengan
kesalahan-kesalahan acak.

1.5.1 Nilai rata-rata


Nilai rata-rata diberikan oleh persamaan:

x1  x2  x3  .....xn  x
x  (1-3)
n n
Dimana :

x = nilai rata-rata
x1 , x2 , xn = hasil pembacaan yang dilakukan.
n = jumlah pembacaan

1.5.2 Penyimpangan terhadap nilai rata-rata


Penyimpangan (deviasi) adalah selisih antara suatu pembacaan terhadap nilai rata-rata dalam
sekelompok pembacaan. Jika penyimpangan pembacaan pertama x1 adalah d1, penyimpangan
pembacaan kedua x2 adalah d2, dan seterusnya, maka penyimpangan-penyimpangan terhadap nilai
rata-rata adalah :
d1  x1  x d2  x2  x d n  xn  x (1-4)
perlu diketahui bahwa penyimpangan terhadap nilai rata-rata boleh positif atau negatif dan
jumlah aljabar semua penyimpangan tersebut harus nol.

1.5.3 Penyimpangan rata-rata (average deviation)


Deviasi rata-rata adalah suatu indikasi ketepatan instrument-instrumen yang digunakan untuk
pengukuran. Instrumen-instrumen yang ketepatannya tinggi akan menghasilkan deviasi rata-rata
yang rendah. Deviasi rata-rata dinyatakan sebagai :

D
d1  d 2  d 3  ....  d n

d (1-5)
n n

1.5.4 Deviasi standard


Deviasi standard (root-mean-square) merupakan cara yang sangat tepat untuk menganalisa
kesalahan-kesalahan acak secara statistic. Secara matematis, deviasi standard didefinisikan sebagai,


d12  d 22  d 32  ...  d n2

d t
2

(1-6)
n n
Tentunya dalam praktek, jumlah pengamatan yang mungkin adalah terbatas. Deviasi standard untuk
sejumlah data terbatas adalah:


d12  d 22  d 32  ...  d n2

d t
2

(1-7)
n 1 n 1
Parameter statistik penting lainnya adalah varians. Varians didefinisikan sebagai:
Varians = 2

8
Pengukuran Besaran Elektrik
Dr. Eng. Panca Mudjirahardjo.
Contoh 1-9: diperoleh hasil pembacaan voltmeter adalah sebagai berikut (dalam satuan volt): 2,1;
2,0; 2,3; 1,8; 2,2; 2,0; 1,9; 2,2; 2,1; 1,8. Tentukan (a) pembacaan rata-ratanya (b) deviasi rata-ratanya,
dan (c) deviasi standardnya !

Penyelesaian:
(a) Pembacaan rata-ratanya :
2,1  2,0  2,3  1,8  2,2  2,0  1,9  2,2  2,1  1,8
x
10
20,4
  2,04 V
10
(b) Deviasi rata-ratanya :
2,1  2,04  2,0  2,04  2,3  2,04  .....  1,8  2,04
D
10
 0,14 V
(c) Deviasi standardnya :
0.06 2  0.04 2  0.26 2  ....  0.24 2
  0,171 V
9

1.6 Kesalahan Batas


Dalam kebanyakan instrument, ketelitian hanya dijamin sampai suatu persentase tertentu dari
skala penuh. Komponen-komponen rangkaian (seperti kondensator, tahanan dan lain-lain) dijamin
dalam suatu persentase tertentu dari nilai rencana (rated value). Batas-batas penyimpangan dari
nilai yang ditetapkan disebut kesalahan batas (limiting errors) atau kesalahan garansi (guarantee
errors). Misalnya jika nilai sebuah tahanan adalah 1000   5%, maka pabrik menjamin bahwa nilai
tahanan tersebut berada di antara 950  dan 1050 . Pabrik tidak menetapkan deviasi standar atau
kesalahan yang mungkin, tetapi menjanjikan bahwa kesalahan tidak akan lebih besar dari batas-
batas yang telah ditetapkan.

Contoh 1-10: ketelitian sebuah amperemeter 0-500 mA dijamin sampai 1% skala penuh. Tentukan
limiting error dalam persen untuk pengukuran arus 80 mA dan 250 mA.

Penyelesaian :
Besar kesalahan batas (limiting error) adalah:
0,01  500  5 mA
Persentase kesalahan pada penunjukan amperemeter sebesar 80 mA adalah:
5
100%  6.25%
80
Persentase kesalahan pada penunjukan amperemeter sebesar 250 mA adalah:
5
100%  2%
250

Dari Contoh 1-10, terlihat bahwa semakin kecil pengukuran arus, semakin besar kesalahan yang akan
terjadi, dan sebaliknya. Maka dari Contoh 1-10 menunjukkan pentingnya melakukan pengukuran
sedekat mungkin ke skala penuh.

9
Pengukuran Besaran Elektrik
Dr. Eng. Panca Mudjirahardjo.

Latihan
1.1 Jelaskan pengertian ketelitian, ketepatan, sensitivitas dan resolusi !
1.2 Pada Gambar 1-3, diberikan block diagram rangkaian terpadu sensor suhu LM35, tentukan
sensitivitas sensor suhu tersebut.

Gambar 1-3. Sensor suhu LM35

1.3 Tabel 1-1 menunjukkan karakteristik kerja dari sebuah pengubah cahaya warna ke frekuensi,
TCS3200. Tentukan irradiance responsivity untuk photodiode biru, hijau dan merah, untuk
setiap 1W/cm2, bila diberi cahaya dengan panjang gelombang,  = 470 nm, 524 nm dan 640 nm.

Tabel 1-1. Karakteristik kerja TCS3200.

1.4 Sebuah ampermeter 0 – 1 A mempunyai 20 pembagian skala yang dapat dibaca sampai setengah
pembagian. Tentukan resolusi ampermeter tersebut dalam mA.
1.5 Lima buah resistor dihubungkan secara seri. Nilai-nilai resistor tersebut adalah: 20,4 , 35,23 ,
9,02 , 15,556 , dan 0,45 , dengan keragu-raguan satu satuan dalam angka terakhir masing-
masing bilangan. Tentukan nilai tahanan total dalam angka-angka yang berarti.
1.6 Sebuah voltmeter dengan kepekaan 2000 /volt membaca 80 V pada skala 100 V bila
dihubungkan diantara ujung-ujung sebuah tahanan yang besarnya tidak diketahui. Tahanan ini
dihubungkan secara seri dengan sebuah milliampermeter. Bila milliampermeter membaca 1,2
mA, tentukan (a) tahanan yang terbaca, (b) nilai tahanan aktual dari tahanan yang diukur, (c)
kesalahan karena efek pembebanan voltmeter.
1.7 Sebutkan kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam sebuah pengukuran besaran elektrik !
1.8 Dalam beberapa pengukuran yang berulang-ulang diperoleh beberapa nilai deviasi standard.
Nilai-nilai deviasi standard yang kecil atau yang besar yang menunjukkan nilai ketepatan yang
baik ? jelaskan jawaban anda.
1.9 Ketelitian sebuah amperemeter 0-250 mA dijamin sampai 2% skala penuh. Tentukan limiting
error dalam persen untuk pengukuran arus 80 mA, 200 dan 300 mA.

10

Anda mungkin juga menyukai