Bab ini menerangkan beberapa definisi istilah dan kesalahan yang sering dijumpai dalam
pengukuran besaran elektrik. Juga disinggung perhitungan statistik atas data-data yang diperoleh
selama pengukuran untuk menentukan ketelitian dan ketepatan hasil pengukuran.
Instrumen : Sebuah alat untuk menentukan nilai atau besaran suatu kuantitas atau variabel.
Ketelitian (accuracy) : harga terdekat dengan mana suatu pembacaan instrumen mendekati harga
sebenarnya dari variabel yang diukur. Ketelitian ditentukan sebagai jumlah maksimum yang
mana hasilnya berbeda dari nilai sebenarnya. Ini hampir tidak mungkin menentukan nilai
sebenarnya secara eksperimen. Nilai sebenarnya tidak ditunjukkan dengan system pengukuran
karena efek pembebanan dan masalah mekanis (missal histerisis, derau, pakaian dll).
Ketelitian sinyal yang diukur tergantung pada factor-faktor berikut:
Ketepatan (precision) : ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang serupa.
Dengan memberikan suatu harga tertentu bagi sebuah variabel, ketepatan merupakan suatu
ukuran tingkatan yang menunjukkan perbedaan hasil pengukuran pada pengukuran-
pengukuran yang dilakukan secara berturutan.
Ketepatan ditunjukkan dari jumlah angka-angka yang berarti pada hasil pengukurannya. Angka-
angka yang berarti menunjukkan informasi yang berhubungan dengan besaran dan ketepatan
pengukuran sebuah kuantitas. Lebih banyak angka-angka yang berarti menunjukkan ketepatan
pengukuran yang lebih tinggi.
Sensitivitas (sensitivity) : perbandingan antara sinyal keluaran atau respon instrumen terhadap
perubahan masukan atau kuantitas yang diukur.
Resolusi (resolution) : perubahan terkecil dalam nilai yang diukur kepada mana instrumen akan
memberi respon (tanggapan). Ini mungkin dinyatakan sebagai sebuah nilai bagian atau
persentase dari nilai skala penuh. Perubahan terbesar dari kuantitas masukan dimana tak ada
keluaran instrument disebut daerah mati (dead zone) instrument tersebut.
Contoh 1-1: Sebuah ammeter gerakan coil memiliki skala seragam dengan 50 bagian dan
memberikan pembacaan skala penuh 5 A. Instrument dapat membaca hingga seperempat skala
bagian dengan derajat kepastian. Tentukan resolusi instrument dalam mA.
Penyelesaian :
1
Pengukuran Besaran Elektrik
Dr. Eng. Panca Mudjirahardjo.
5
1 skala bagian = 1000 = 100 mA,
50
Resolusinya : ¼ dari 1 skala bagian = 25 mA.
Kecepatan respons (speed of response) : kecepatan sebuah instrument membaca variable yang diukur
atau waktu yang dibutuhkan antara awal pengukuran sampai pengambilan pembacaan. Waktu
ini tergantung pada system gerakan mekanis, gesekan dan sebagainya.
Kesalahan (error) : penyimpangan variabel yang diukur dari harga (nilai) sebenarnya.
Beberapa cara dapat dilakukan untuk memperkecil kesalahan, antara lain, 1) pengamatan
seharusnya dilakukan berulang kali; 2) menggunakan instrumen yang berbeda untuk pengukuran
yang sama.
2
Pengukuran Besaran Elektrik
Dr. Eng. Panca Mudjirahardjo.
empat angka yang berarti. Dikatakan bahwa tahanan 100,0 yaitu yang memiliki angka berarti yang
lebih banyak, mempunyai ketepatan yang lebih tinggi daripada tahanan 100 .
Adalah wajar untuk mencatat suatu hasil pengukuran dengan menggunakan semua angka yang
kita yakini paling mendekati ke harga yang sebenarnya. Misalnya jika sebuah voltmeter dibaca 50,1
volt; maka ini menunjukkan bahwa penaksiran yang paling baik menurut pengamat lebih mendekati
ke 50,1 volt daripada 50,0 volt atau 50,2 volt. Cara lain untuk menyatakan hasil pengukuran ini
adalah menggunakan rangkuman kesalahan yang mungkin (range of possible error). Dengan cara ini
tegangan dapat dituliskan menjadi 50,1 0,05 volt; yang menunjukkan bahwa nilai tegangan terletak
antara 50,05 volt dan 50,15 volt.
Jika sejumlah pengukuran yang saling bebas dilakukan untuk mendapatkan hasil paling baik
yang mungkin (paling dekat ke harga yang sebenarnya), biasanya hasil tersebut dinyatakan dalam
nilai rata-rata dari semua pembacaan; dan rangkuman kesalahan yang mungkin merupakan
penyimpangan terbesar (largest deviation) dari rata-rata tersebut.
Contoh 1-2: Satu rentetan pengukuran tegangan yang saling bebas dilakukan oleh lima pengamat
yang menghasilkan : 50,02 volt ; 50,1 volt; 50,09 volt; 50,12 volt dan 50,06 volt. Tentukan (a)
tegangan rata-rata, (b) rangkuman kesalahan.
Penyelesaian :
E E2 E3 E4 E5
Erata rata 1
(a) N
50,02 50,1 50,09 50,12 50,06
50,078 V
5
(b) Rangkuman = Emaksimum – Erata-rata = 50,12 – 50,078 = 0,042 V
tetapi juga Erata-rata - Eminimum = 50,078 – 50,02 = 0,058 V,
maka rangkuman kesalahan rata-rata menjadi,
0,042 0,058
0,05 V
2
Bila dua atau lebih pengukuran dengan tingkat ketelitian yang berbeda dijumlahkan, maka
hasilnya hanya seteliti pengukuran yang paling kecil ketelitiannya.
Contoh 1-3 : Dua buah tahanan R1 dan R2 dihubung seri. Pengukuran masing-masing menggunakan
jembatan Wheatstone menghasilkan: R1 = 20,45 dan R2 = 5,62 . Tentukan tahanan total sampai
beberapa angka berarti yang sesuai.
Penyelesaian :
R1 = 20,45 (empat angka yang berarti)
R2 = 5,62 (tiga angka yang berarti)
RT = R1 + R2 = 26,07 = 26,1 (tiga angka yang berarti).
Banyaknya angka-angka yang berarti dalam perkalian bisa bertambah dengan cepat, tetapi yang
diperlukan dalam jawaban hanya angka-angka berarti yang memenuhi.
3
Pengukuran Besaran Elektrik
Dr. Eng. Panca Mudjirahardjo.
Contoh 1-4: Untuk menentukan penurunan tegangan, arus 2,45 A dialirkan melalui sebuah tahanan
50,12 . Tentukan penurunan tegangan pada tahanan tersebut sampai angka-angka berarti yang
memenuhi.
Penyelesaian :
E = IR = (2,45) x (50,12) = 122,794 V = 123 V.
Karena didalam perkalian tersebut terdapat tiga angka yang berarti, maka jawaban hanya
dapat dituliskan maksimal dalam tiga angka yang berarti.
Penjumlahan angka-angka disertai dengan rangkuman keragu-raguan diberikan pada contoh
berikut.
Dalam contoh ini perlu diperhatikan bahwa bagian-bagian yang meragukan dijumlahkan, karena
tanda berarti bahwa satu bilangan bisa tinggi dan yang laian rendah.
Jika kedua bilangan tersebut dikurangkan, terdapat suatu perbedaan yang menarik antara
penjumlahan dan pengurangan mengenai rangkuman keragu-raguan.
Selisih = 30 11 (= 36,667 %)
Contoh 1-7 menunjukkan bahwa cara-cara pengukuran yang bergantung pada penguranagn
hasil-hasil percobaan sebaikknya dihindarkan; sebab rangkuman keragu-raguan dalam hasil
penguranagn tersebut bisa makin bertambah besar.
4
Pengukuran Besaran Elektrik
Dr. Eng. Panca Mudjirahardjo.
tak diketahui, mungkin sangat kecil atau besar. Perbedaan antara nilai yang benar atau tepat dan
nilai terukur dari kuantitas yang tidak diketahui disebut kesalahan pengukuran absolut.
Jika 0 adalah kesalahan pengukuran absolut, Am adalah nilai terukur dan A adalah nilai
sebenarnya, maka 0 dapat dinyatakan sebagai,
0 Am A (1-1)
Kesalahan relatif adalah perbandingan kesalahan absolut terhadap nilai sebenarnya dari
kuantitas terukur yang tak diketahui. Bila r adalah kesalahan relatif, maka
0 Am A
r (1-2)
A A
Kesalahan-kesalahan dapat terjadi karena berbagai sebab dan umumnya dibagi dalam tiga jenis
utama, yaitu:
Kesalahan-kesalahan umum (gross-errors): kebanyakan disebabkan oleh kesalahan manusia,
diantaranya adalah kesalahan pembacaan alat ukur, penyetelan yang tidak tepat, pemakaian
instrumentasi yang tidak sesuai, dan kesalahan penaksiran.
Kesalahan-kesalahan sistematis (systematic errors): disebabkan oleh kekurangan pada
instrumen sendiri, seperti kerusakan atau adanya bagian-bagian yang aus dan pengaruh lingkungan
terhadap peralatan atau pemakai.
Kesalahan-kesalahan yang tak disengaja (random errors): diakibatkan oleh penyebab-penyebab
yang tidak dapat langsung diketahui sebab perubahan-perubahan parameter atau sistem
pengukuran terjadi secara acak.
Contoh 1-8: Sebuah voltmeter dengan kepekaan 1000 /volt membaca 75 V pada skala 100 V bila
dihubungkan diantara ujung-ujung sebuah tahanan yang besarnya tidak diketahui. Tahanan ini
dihubungkan secara seri dengan sebuah milliampermeter. Bila milliampermeter membaca 1 mA,
tentukan (a) tahanan yang terbaca, (b) nilai tahanan aktual dari tahanan yang diukur, (c) kesalahan
karena efek pembebanan voltmeter.
Penyelesaian:
5
Pengukuran Besaran Elektrik
Dr. Eng. Panca Mudjirahardjo.
Karena voltmeter tersebut paralel terhadap tahanan yang tidak diketahui, kita dapat menuliskan
RT RV 75 100
RX 300 K
RV RT 100 75
(a) (b)
Gambar 1-1. Hubungan wattmeter
(a) (b)
(c)
Gambar 1-2. Beberapa tipe terjadinya gross error
6
Pengukuran Besaran Elektrik
Dr. Eng. Panca Mudjirahardjo.
Beberapa kesalahan juga terjadi bila operator kurang berhati-hati dalam setting nol dan
pembacaan untuk alat ukur penunjukan jarum seperti ditunjukkan dalam Gambar 1-2. Gambar 1-
2(a) kesalahan akan terjadi dalam hasil pengukuran bila setting nol tidak benar. Gambar 1-2(b)
kesalahan akan terjadi karena penunjukan pointer diantara dua point skala, dan Gambar 1-2(c)
kesalahan paralaks akan terjadi bila pointer tidak diset dalam posisi vertical.
Secara umum, untuk menghindari gross error ini, sekurangnya dua, tiga atau lebih pembacaan
kuantitas yang diukur harus dilakukan oleh pengamat yang berbeda. Sehingga bila hasil
pembacaannya berbeda dalam besaran yang tidak dapat diterima, situasi pengukuran ini diteliti dan
kesalahan pembacaan dapat dikurangi.
7
Pengukuran Besaran Elektrik
Dr. Eng. Panca Mudjirahardjo.
statistic dan keterangan yang diharapkan bermanfaat, biasanya diperlukan sejumlah pengukuran
yang banyak. Juga dalam hal ini, kesalahan-kesalahan sistematis harus kecil dibandingkan dengan
kesalahan-kesalahan acak.
x1 x2 x3 .....xn x
x (1-3)
n n
Dimana :
x = nilai rata-rata
x1 , x2 , xn = hasil pembacaan yang dilakukan.
n = jumlah pembacaan
D
d1 d 2 d 3 .... d n
d (1-5)
n n
d12 d 22 d 32 ... d n2
d t
2
(1-6)
n n
Tentunya dalam praktek, jumlah pengamatan yang mungkin adalah terbatas. Deviasi standard untuk
sejumlah data terbatas adalah:
d12 d 22 d 32 ... d n2
d t
2
(1-7)
n 1 n 1
Parameter statistik penting lainnya adalah varians. Varians didefinisikan sebagai:
Varians = 2
8
Pengukuran Besaran Elektrik
Dr. Eng. Panca Mudjirahardjo.
Contoh 1-9: diperoleh hasil pembacaan voltmeter adalah sebagai berikut (dalam satuan volt): 2,1;
2,0; 2,3; 1,8; 2,2; 2,0; 1,9; 2,2; 2,1; 1,8. Tentukan (a) pembacaan rata-ratanya (b) deviasi rata-ratanya,
dan (c) deviasi standardnya !
Penyelesaian:
(a) Pembacaan rata-ratanya :
2,1 2,0 2,3 1,8 2,2 2,0 1,9 2,2 2,1 1,8
x
10
20,4
2,04 V
10
(b) Deviasi rata-ratanya :
2,1 2,04 2,0 2,04 2,3 2,04 ..... 1,8 2,04
D
10
0,14 V
(c) Deviasi standardnya :
0.06 2 0.04 2 0.26 2 .... 0.24 2
0,171 V
9
Contoh 1-10: ketelitian sebuah amperemeter 0-500 mA dijamin sampai 1% skala penuh. Tentukan
limiting error dalam persen untuk pengukuran arus 80 mA dan 250 mA.
Penyelesaian :
Besar kesalahan batas (limiting error) adalah:
0,01 500 5 mA
Persentase kesalahan pada penunjukan amperemeter sebesar 80 mA adalah:
5
100% 6.25%
80
Persentase kesalahan pada penunjukan amperemeter sebesar 250 mA adalah:
5
100% 2%
250
Dari Contoh 1-10, terlihat bahwa semakin kecil pengukuran arus, semakin besar kesalahan yang akan
terjadi, dan sebaliknya. Maka dari Contoh 1-10 menunjukkan pentingnya melakukan pengukuran
sedekat mungkin ke skala penuh.
9
Pengukuran Besaran Elektrik
Dr. Eng. Panca Mudjirahardjo.
Latihan
1.1 Jelaskan pengertian ketelitian, ketepatan, sensitivitas dan resolusi !
1.2 Pada Gambar 1-3, diberikan block diagram rangkaian terpadu sensor suhu LM35, tentukan
sensitivitas sensor suhu tersebut.
1.3 Tabel 1-1 menunjukkan karakteristik kerja dari sebuah pengubah cahaya warna ke frekuensi,
TCS3200. Tentukan irradiance responsivity untuk photodiode biru, hijau dan merah, untuk
setiap 1W/cm2, bila diberi cahaya dengan panjang gelombang, = 470 nm, 524 nm dan 640 nm.
1.4 Sebuah ampermeter 0 – 1 A mempunyai 20 pembagian skala yang dapat dibaca sampai setengah
pembagian. Tentukan resolusi ampermeter tersebut dalam mA.
1.5 Lima buah resistor dihubungkan secara seri. Nilai-nilai resistor tersebut adalah: 20,4 , 35,23 ,
9,02 , 15,556 , dan 0,45 , dengan keragu-raguan satu satuan dalam angka terakhir masing-
masing bilangan. Tentukan nilai tahanan total dalam angka-angka yang berarti.
1.6 Sebuah voltmeter dengan kepekaan 2000 /volt membaca 80 V pada skala 100 V bila
dihubungkan diantara ujung-ujung sebuah tahanan yang besarnya tidak diketahui. Tahanan ini
dihubungkan secara seri dengan sebuah milliampermeter. Bila milliampermeter membaca 1,2
mA, tentukan (a) tahanan yang terbaca, (b) nilai tahanan aktual dari tahanan yang diukur, (c)
kesalahan karena efek pembebanan voltmeter.
1.7 Sebutkan kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam sebuah pengukuran besaran elektrik !
1.8 Dalam beberapa pengukuran yang berulang-ulang diperoleh beberapa nilai deviasi standard.
Nilai-nilai deviasi standard yang kecil atau yang besar yang menunjukkan nilai ketepatan yang
baik ? jelaskan jawaban anda.
1.9 Ketelitian sebuah amperemeter 0-250 mA dijamin sampai 2% skala penuh. Tentukan limiting
error dalam persen untuk pengukuran arus 80 mA, 200 dan 300 mA.
10