Dan
Rangkuman=V rata−rata−V terkecil=117,06−117,02=0,04
Sehingga,
0,05+ 0,04
Rangkuman Kesalahan Rata−rata= =± 0.045=±0,05
2
Bila dua atau lebih pengukuran dengan ketelitian berbeda dijumlahkan, maka
hasilnya hanya seteliti pengukuran yg paling kecil ketelitiannya.
Contoh 2.
Dua buah resistor R1 dan R2 dihubungkan seri dengan pengukuran masing
resistor menghasilkan R1=18,7 Ohm, dan R2=3,624 Ohm. Tentukan tahanan
ekivalen dari hubungan seri tersebut.
Jawab.
R1=18,7 Ohm, 3 angka berarti
R2=3,624 Ohm,
Contoh 3.
Sebuah resistor 35, 65 Ohm dialiri oleh arus 3,18 Ampere. Hitung tegangan turun
(dropped voltage) pada resistor tersebut.
Jawab. V =RI =35,65 ×3,18=113,4624 Volt
Dalam contoh ini,± berarti lebih tinggi atau lebih rendah dan bagian meragukan
dijumlahkan
Contoh 5.
Kurangkan bilangan N 2=628 ± 3(¿ ± 0,477 %) dari N 1=826 ± 5(¿ ± 0,605 %) dan
nyatakan rangkuman keragu-raguan dalam persen.
Jawab. N 1=826 ± 5(¿ ± 0,605 %)
N 2=628 ± 3(¿ ± 0,477 %)
Contoh 6
Kurangkan 437 ± 4 dari 462 ± 4 dan tentukan prosentasi keragu-raguan.
Jawab.
N 1=462± 4 (± 0,87 %)
N 2=437 ± 4( ¿± 0,92 %)
Selisih=25 ±8 (±32 %)
Contoh 6 memperlihatkan prosentasi keragu-raguan akan bertambah bila selisih
dua bilangan relative kecil dan oleh karena itu teknik pengkuran yg melibatkan
proses pengurangan hasil-hasil pengukuran sebaiknya dihindarkan.
1.4Jenis-jenis Kesalahan ( error)
Tidak ada pengukuran yg menghasilkan ketelitian sempurna, artinya hasil ukur
selalu berbeda dari nilai sebenarnya dan arti lebih lanjut selalu ada kesalahan.
Perlu diketahui bagaimana mengurangi kesalahan dan langkah pertama untuk
mengurangi kesalah ukur adalah mengetahui kesalahan dalm pengukuran.
Ada 3 jenis kesalah yg sering terjadi dalam pengukuran yaitu:
1. Kesalahan-kesalahan umum (gross-errors), kesalah ini muncul karena
kesalahan manusia termasuk kesalahan membaca alat ukur, penyetelan
alat ukur yg tdk tepat dan pemakian alat ukur yg tdk sesuai, dan kesalahan
penafsiran.
2. Kesalahan-kesalahan sistematis (systematic errors), disebabkan oleh
ketidak-sempurnaan alat ukur, kerusakan dan pengaruh lingkungan dan
pemakai terhadap alat ukur.
3. Kesalahan-kesalahan yg tdk disengaja (random errors), diakibatkan oleh
penyebab-penyebab yg tdk dapat langsung diketah ui karena perubahan-
perubahan parameter atau system pengukuran terjadi secara acak.
n = banyaknya pengukuran
1.5.2 Penyimpangan atau deviasi (deviation)
Penyimpangan adalah perbedaan hasil ukur dari nilai rata-rata ditulis secara
matematis :
d i=x i− x́
Penyimpangan: d i=x i− x́
d 1=x 1−x́=12,8−12,65=0,15 mA
d 2=x 2− x́=12,2−12,65=−0,45 mA
d 3=x 3− x́ =12,5−12,65=−0,15mA
d 4 ¿ x 4− x́ =13,1−12,65=0,45 mA
d 5 ¿ x 5−x́=12,9−12,65=0,25 mA
d 6 ¿ x 6−x́=12,4−12,65=−0,25 mA
Contoh 8
Hitung penyimpangan rata-rata pada contoh 7.
Jawab
|d1|+|d 2|+|d 3|+|d 4|+|d5|+|d 6|
D=
6
0,15+ 0,45+ 0,15+0,45+0,25+ 0,25
D= =0,283 mA
6
1.5.4 Deviasi standar
Deviasi standar adalah penyimpangan rata-rata hasil pengukuran secara statistika
dan didefenisikan sebagai:
n
σ=
√ 1
n∑i=1
d 2i
Distribusi Normal juga dapat menjelaskan variavel acak yg kontinu dengan model
matematika ,
1 2 2
p ( x) = e−( x−μ ) /2 σ
σ √2 π
Contoh 9
Jika sejumlah resistor yg nilai nominalnya atau tertulisnya (rated value) adalah
100 Ohm diukur, dan nilai rata-rata yg diperoleh adalah 100,00 Ohm maka
dengan deviasi standar sebesar 0,20 Ohm, dapat diketahui bahwa 68%
pengukuran berharga 100 ± 0,20 Ohm. Untuk rentang kesalahan/penyimpangan
± 2 σ yaitu ± 0,40 Ohm, ada 95% dari hasil semua pengukuran.
Pada table 1-2 ditunjukkan bahwa 50% hasil pengukuran berada pada rentang
kesalahan/penyimpangan ± 0,6745 σ . Didefenisikan apa yg disebut kesalahan yg
mungkin (probable error),
r =±0,6745 σ
Ini artinya setiap pengukuran berpeluang menyimpang atau salah pada rentang
± r.
Contoh 10.
Pengukuran resistor sebanyak 10 kali mendaptkan hasil ukur 101,2 Ω, 101,7 Ω,
101,3 Ω, 101,2 Ω, 101,4 Ω, 101,3 Ω, 101,1 Ω. Hitung nilai rata-rata, deviasi
satandar dan kesalahan yg mungkin.
Jawab.
Contoh 11 memperlihatkan bahwa limiting error lebih baik pada skala penuh
(150 V) yaitu 1% dibandingkan pada pengukuran 83 V yaitu 1,81 %. Secara
umum, bila tegangan ukur makin kecil, maka limiting eror akan semakin besar.
Karena itu disarankan dalam melakukan pengukuran, batas ukur harus dipilih yg
paling dekat dengan hasil ukur.
Contoh 12
Tiga buah kotak resistor decade (nilai resistansinya kelipatan 10) masing-masing
dijamin sampai ± 1% digunakan pada sebuah rangkaian jembatan Wheatstone
untuk mengukur sebuah resistor yg belum diketahui ( R x). Tentukan batas-batas R x
berdasrakan ketiga kotak tahanan tersebut.
Jawab.
Dari jembatan Wheatstone R x dihitung berdasarkan tiga kotak resiostor decade
sbb,
R 1 R2
R x= , dimana R1, R2 , R 3 adalah resistror decade dengan limiting eror ± 0,1 %
R3