Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

RESISTOR

A. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU)

Mahasiswa mengenal komponen Resistor


B. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)
Mahasiswa mampu mengidentifikasikan, mengetes, menggunakan bermacammacam resistor dalam rangkaian elektronika.
4.1 Pendahuluan
Resistor adalah suatu komponen elektronik pasif berkutub dua dan tidak
berpolaritas. Oleh karena itu pemasangannya boleh dibolak-balik. Digunakan untuk :
membagi tegangan (voltage devider), membagi arus, dan beban (RL). Dibandingkan
dengan komponen elektronik lainnya, resistor merupakan komponen yang paling
banyak di pakai. Pada setiap rangkaian elektronik resistor selalu dipasang. Karena
resistor memiliki tahanan listrik maka resistor dinamakan juga tahanan atau hambatan
dengan satuan (dibaca : ohm). Tersedia dalam jumlah yang sangat banyak. Ukuran
dan jenisnya bermacam-macam serta harganya relatif murah. Simbol resistor ditunjukan
di Gambar 4.1.
atau

Gambar 4.1 Simbol resistor


4.2 Spesifikasi
Spesifikasi utama sebuah resistor yaitu : nilai resistansi [], nilai toleransi [%],
dan rating daya [W]. Contoh : R = 100 5 / 0,5 W. Dari contoh penulisan tersebut
mengandung arti :
Nilai resistansi nominal = 100 ,
Nilai toleransi dengan range (minimal) 5 % sampai (maksimal) + 5%
dari nilai nominal,
Nilai rating daya 0,5 watt.
Nilai Resistansi tersedia dengan nilai yang sangat banyak, dari yang sangat kecil
(R< 1 ) sampai yang sangat besar ( puluhan mega ohm). Nilai resistansi resistor yang
terbuat dari bahan karbon ( komposisi karbon dan karbon film) ataupun metal film
memiliki nilai-nilai standar yang sudah baku. Sedangkan nilai resistansi resistor yang
terbuat dari wirewound, ada yang standar, ada juga yang tidak standar. Nilai-nilai
standar tersebut dinyatakan dalam suatu daftar nilai standar yang terdiri dari : Standar
E-6, E-12, E-24, dan E-96.
Nilai toleransi artinya nilai penyimpangan yang masih dapat ditolerir atau
diterima. Besarnya tergantung kepada nilai standarnya. Untuk standar E-6 toleransi
20 %, standar E-12 toleransi 10 %, standar E-24 toleransi 5 %, standar E-96
toleransi: 0,5 %, 1 %, dan 2 %. Sedangkan untuk jenis wirewound nilai

Komponen Elektronika I

BAB IV
RESISTOR

toleransinya: 5 %, 10 %, dan 20 %. Pengaruh nilai toleransi terhadap nilai


resistansi menyebabkan kemungkinan-kemungkinan nilai resistansi yang menyimpang
sangat banyak. Walaupun demikian, jika penyimpanganya masih dalam range toleransi
maka nilai tersebut masih dapat diterima. Dari contoh R = 100 5 / 0,5 W maka
range resistansinya adalah :
- Resistansi minimal = 100 ( 5% x 100) = 95 ,
- Resistansi maksimal = 100 + ( 5% x 100) = 105 .
Jadi resistansi tersebut memiliki variasi nilai yang dapat diterima dari 95 sampai 105
. Diluar nilai-nilai tersebut maka penyimpangan tidak dapat diterima karena sudah
diluar nilai toleransi. Berdasarkan nilai toleransinya , R dapat dikelompokan :
-

Ultra presisi
Presisi
Presisi menengah
Pemakaian umum

:
:
:
:

0,01 %
0,1 %
1
%
5
%

0,1 %,
1 %,
5 %,
20 %.

Rating daya resistor yaitu kemampuan resistor menyerap daya (men-dissipasi


daya) maksimum tanpa menimbulkan panas yang berlebihan (over heating) sehingga
karakteristiknya berubah, rusak atau terbakar. Besarnya rating daya untuk setiap resistor
berbeda-beda tergantung dari jenis resistornya. Pengaruhnya (untuk nilai R yang sama)
yaitu : semakin besar rating daya maka kemampuan mengalirkan arus semakin besar.
Dari contoh R = 100 5 / 0,5 W, dengan menggunakan persamaan I = P /R
maka arus maksimum yang dapat mengalir pada R tersebut sebesar 0,070 A = 70 mA.
Bandingkan dengan R = 100 5 / 1 W yang dapat mengalirkan arus maksimum
sebesar 0,1 A = 100 mA. Terhadap dimensi fisik, semakin besar rating daya maka
dimensi fisik semakin besar dan sebaliknya, seperti ditunjukan di Gambar 4.2.

Komponen Elektronika I

BAB IV
RESISTOR

Gambar 4.2 Ukuran dimensi fisik resistor berdasarkan rating daya


(www.autoluminium.com)
Jika rating daya terlampaui akan mengakibatkan timbulnya panas pada resistor.
Semakin besar nilai lebih maka panasnya akan semakin besar. Pengaruh terhadap
resistor yaitu adanya kerusakan, mulai dari rusaknya isolator pelapis sampai terbakarnya
resistor. Contoh resistor yang terbakar akaibat terlampauinya rating daya ditunjukan di
Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Resistor yang terbakar


4.3 Nilai-Nilai Standar
Resistansi resistor dinyatakan dengan nilai-nilai atau angka-angka standar. Angkaangka standar yang dimaksud yaitu nilai-nilai angka yang berartinya saja (significan
figures). Selanjutnya dengan angka-angka standar tersebut dibuatlah resistor dengan
nilai resistansi orde satuan, puluhan, ratusan sampai orde mega ohm. Angka-angka
standar tersebut ditulis pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Angka-Angka Standar Resistor.
Standa

Angka-Angka Standar

r
E6

1,0 ;

E 12

1,0 ;

1,2 ;

1,5 ;

1,8 ;

2,2 ;

2,7 ;

3,3 ;

3,9 ;

4,7 ;

E 24

1.0 ;
3,3 ;

1,1 ;
3,6 ;

1,2 ;
3,9 ;

1,3 ;
4,3 ;

1,5 ;
4,7 ;

1,6 ;
5,1 ;

1,8 ;
5,6 ;

2,0 ;
6,2 ;

1,00
1,33
1,78
2,37
3,16
4,22
5,62
7,50

1,02
1,37
1,82
2,43
3,24
4,32
5,76
7,68

1,05
1,40
1,87
2,49
3,32
4,42
5,90
7,87

1,07
1,43
1,91
2,55
3,40
4,53
6,04
8,06

1,10
1,47
1,96
2,61
3,48
4,64
6,19
8,25

1,13
1,50
2,00
2,67
3,57
4,75
6,34
8,45

1,15
1,54
1,05
2,74
3,65
4,87
6,49
8,66

1,18
1,58
2,10
2,80
3,74
4,99
6,65
8,87

E 96

1,5 ;

Komponen Elektronika I

2,2 ;

3,3 ;

4,7 ;

6,8 ;

8,2 ;

5,6 ;

6,8 ;

8,2 ;

2,2 ;
6,8 ;

2,4 ;
7,5 ;

2,7 ;
8,2 ;

3,0 ;
9,1 ;

1,21
1,62
2,15
2,87
3,83
5,11
6,81
9,09

1,24
1,62
2,21
2,94
3,92
5,23
6,98
9,31

1,27
1,69
2,26
3,01
4,02
5,36
7,15
9,53

1,30
1,74
2,32
3,09
4,12
5,49
7,32
9,76

BAB IV
RESISTOR

Dengan menggunakan angka-angka standar pada Tabel 4.1 dapat dicari misalnya
resistor dengan nilai R = 27 , R = 18 k , R = 560 , R = 470 k, R = 82 M, dsb.
4.4 Penulisan Nilai Resistor
Penulisan nilai resistansi resistor dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
1. Penulisan langsung,
2. Penulisan dengan kode angka,
3. Penulisan dengan kode warna.
1. Penulisan Langsung
Yang dimaksud dengan penulisan langsung yaitu : nilai resistansi, nilai toleransi,
dan rating daya, ditulis secara langsung pada fisik (body) resistor, misalnya : R150 5
% / 5 W. Arti dari contoh penulisan tersebut yaitu : nilai resistansi nominal = 150 ,
nilai toleransi = 5 % dari nilai nominal 150 , dan nilai rating daya = 0,5 W. Contoh
lainnya : R2,7 k 5 % / 5 W. Jika terdapat huruf k atau M diantara dua digit angka,
maka huruf tersebut menyatakan koma dengan satuan k, atau M. Contohnya R1k8
5 % / 5 W berarti R = 1,8 k 5 % / 5 W , R5M6 5 % / 5 W berarti R = 5,6 M
5 % / 5 W. Tetapi jika angka ditulis sebagai subcript maka angka tersebut menyatakan
urutan atau nomor bagian. Contoh R10 maka angka 10 berarti urutan R yang ke sepuluh
atau R dengan nomor bagian 10, bukan resistansi R = 10 . Cara penulisan langsung
biasanya dilakukan pada resistor yang memiliki fisik besar, seperti resistor jenis wire
wound. Contoh resistor dengan penulisan langsung ditunjukan di Gambar 4.4.

Gambar 4.4. Contoh resistor dengan penulisan langsung


2. Penulisan Dengan Kode Angka
Penulisan dengan kode angka yaitu penulisan nilai resistansi menggunakan angkaangka sebanyak 3 digit sebagai kode. Angka-angka yang dimaksud tidak dapat dibaca
secara langsung. Cara penulisan ini hanya dipakai untuk menuliskan nilai resistansinya
saja sedangkan nilai toleransi dan rating daya ditulis dengan cara penulisan langsung.
Contoh penulisan cara ini misalnya : R224 5%/5 W. Cara membaca penulisan tersebut
yaitu : digit pertama dan kedua menyatakan angka yang berarti, sedangkan digit ketiga
menyatakan pangkat dari bilangan sepuluh sebagai angka pengali. Jadi R224

Komponen Elektronika I

BAB IV
RESISTOR

resistansi nominalnya sebesar, R = 22 x 104 = 220.000 = 220 k. Contoh lainnya


R152 resistansi nominalnya sebesar, R = 15 x 102 = 1500 = 1,5 k.
3. Penulisan Dengan Kode Warna
Penulisan nilai resistor dengan kode warna dilakukan pada resistor komposisi
karbon, resistor karbon film, dan resistor metal film. Hal ini dikarenakan ukuran fisik
komponen resistor tersebut sangat kecil. Caranya dengan memasang cincin-cincin
warna berurutan pada fisik resistor sebagai representasi dari nilai resistansi dan nilai
toleransi. Berdasarkan jumlah cincin warna, metoda ini terdiri dari tiga macam, yaitu :
- Tiga cincin warna,
- Empat cincin warna,
- Lima cincin warna.

Metoda tiga cincin warna


Pada metoda ini jumlah cincin warna ada 3 buah. Cincin warna I dan II
menyatakan angka yang berarti sedangkan cincin warna III menyatakan angka pengali.
Sedangkan nilai toleransi ditetapkan 20 %. Kode warna resistor ditunjukan di Tabel
4.2.
Tabel 4.2 Kode warna resistor dengan tiga cincin warna
Cincin I
Cincin II
Cincin III
(angka berarti) (angka berarti)
(pengali)
Hitam
0
0
x 100
Coklat
1
1
x 101
Merah
2
2
x 102
Oranye / jingga
3
3
x 103
Kuning
4
4
x 104
Hijau
5
5
x 105
Biru
6
6
x 106
Ungu
7
7
Abu-abu
8
8
Putih
9
9
Emas
x 101
Perak
x 102
Warna

Contoh :
Cincin I
: coklat,
Cincin II : hijau,
Cincin III : merah

(toleransi)

20 %

I II III

R = 1 5 x 102 20 % = 1.500 20 %

Metoda empat cincin warna


Metoda empat cincin warna dipakai pada resistor jenis komposisi karbon. Metoda
ini hampir sama dengan tiga cincin warna. Perbedaannya, cincin warna IV berfungsi

Komponen Elektronika I

BAB IV
RESISTOR

sebagai angka toleransi yang besarnya 5 % dan 10 %. Sedangkan pada tiga cincin
warna tidak ada cincin IV dan semua toleransi berharga 20 %. Konstruksi contoh R
ditunjukan di Gambar 4.5, dan tabel kode warna ditunjukan di Tabel 4.3.

Gambar 4.5 Contoh resistor dengan empat cincin warna


Tabel 4.3 Kode warna resistor dengan empat cincin warna
Warna
Cincin I
Cincin II
Cincin III
Cincin IV
(angka berarti) (angka berarti)
(pengali)
(toleransi)
Hitam
0
0
x 100
1
Coklat
1
1
x 10
Merah
2
2
x 102
3
Oranye / jingga
3
3
x 10
4
Kuning
4
4
x 10
Hijau
5
5
x 105
6
Biru
6
6
x 10
Ungu
7
7
Abu-abu
8
8
Putih
9
9
1
Emas
x 10
5%
2
Perak
x 10
10 %
Contoh :
Cincin I
Cincin II
Cincin III
Cincin IV

: coklat,
: hijau,
: merah
: emas

I II

R = 1 5

III
IV

x 102 5 % = 1.500 5 %

Metoda lima cincin warna


Metoda lima cincin warna dipakai pada resistor jenis karbon film atau metal film.
Pada metoda ini cincin I, II, dan III, menyatakan angka yang berarti, cincin IV
menyatakan angka pengali, dan cincin V menyatakan toleransi. Konstruksi contoh R
ditunjukan di Gambar 4.6, dan tabel kode warna ditunjukan di Tabel 4.4.

Gambar 4.6 Contoh resistor dengan lima cincin warna

Komponen Elektronika I

BAB IV
RESISTOR

Tabel 4.4 Kode warna resistor dengan lima cincin warna


Warna
Hitam
Coklat
Merah
Oranye
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abu-abu
Putih
Emas
Perak

Cincin I
(angka berarti)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-

Cincin II
(angka berarti)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-

: coklat,
: hijau,
: kuning
: merah
: coklat

I II

R = 1 5

Cincin III
(angka berarti)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-

Cincin IV
(pengali)
x 100
x 101
x 102
x 103
x 104
x 105
x 106
x 101
x 102

Cincin V
(toleransi)
1%
2%
0,5 %
0,25 %
0,1 %
-

Contoh :
Cincin I
Cincin II
Cincin III
Cincin IV
Cincin V

III

IV
V

2
x 10 1 % = 15.400 1 %

Metoda enam cincin warna


Metoda enam cincin warna dipakai pada resistor jenis metal film. Pada metoda ini
cincin I, II, dan III, menyatakan angka yang berarti, cincin IV menyatakan angka
pengali, cincin V menyatakan toleransi, dan cincin warna VI menyatakan koefisien
temperatur . Konstruksi contoh R ditunjukan di Gambar 4.7, dan tabel kode warna
ditunjukan di Tabel 4.5.

Gambar 4.7. Contoh konstruksi Resistor dengan enam cincin warna


Warna

I
(angka
berarti)

Komponen Elektronika I

II
(angka
berarti)

Cincin
III
(angka
berarti)

Warna
IV
(pengali)

V
(toleransi)

VI
(Koefisie
n Temp.)

BAB IV
RESISTOR

Hitam
Coklat
Merah
Oranye
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abu-abu
Putih
Emas
Perak

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-

100
101
102
103
104
105
106
x 101
x 102

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-

x
x
x
x
x
x
x

1%
2%
0,5 %
0,25 %
0,1 %
-

100 ppm
50 ppm
15 ppm
25 ppm
-

Untuk lebih jelasnya, cara pembacaan harga resistor dengan kode cincin warna
ditunjukan di Gambar 4.8.

Gambar 4.8 Cara pembacaan kode warna resistor


4.5 Jenis-Jenis Resistor
Berdasarkan bahannya resistor dapat dikelompokan menjadi 5 jenis, yaitu :
1. Resistor komposisi karbon,
2. Resistor karbon film,
3. Resistor metal film,
4. Resistor wirewound.

Komponen Elektronika I

BAB IV
RESISTOR

5. Resistor Array
4.5.1

Resistor Komposisi Karbon


Resistor komposisi karbon terbuat dari serbuk karbon atau graphite halus yang
dicampur dengan bahan isolator serbuk yang dicetak dalam kondisi panas membentuk
tabung/silinder padat. Elemen resistor ini selanjutnya dilapisi plastik sebagai isolator
dan pada bagian ujung-ujungnya dipasang kawat tembaga sebagai terminal untuk
dihubungkan pada rangkaian elektronik. Perbandingan antara bahan karbon dengan
bahan isolator tersebut akan menentukan nilai resistansinya. Semakin banyak karbonnya
maka resistansinya akan semakin kecil, dan sebaliknya semakin banyak bahan
isolatornya maka resistansinya semakin besar. Sedangkan nilai resistansinya dinyatakan
dengan cincin warna yang melingkar. Ilustrasi konstruksi dan contoh resistor ditunjukan
di Gambar 4.9.

Gambar 4.9 Konstruksi dan contoh resistor komposisi karbon


Resistor komposisi karbon tersedia dalam standar E-6, E-12, dan E-24. Nilai
resistansinya mempunyai rentang antara 1 sampai 20 M. Sedangkan nilai rating
dayanya sebesar : 0,125 W, 0,25 W, 0,5 W, 1 W, dan 2 W. Harganya (rupiah) relatif
murah dan mudah dicari karena tersedia dengan jumlah yang banyak.
4.5.2

Resistor Karbon Film


Resistor jenis ini mempunyai lapisan tipis (lapisan film) sebagai elemen resistor.
Terbuat dari bahan karbon yang dipasang pada sekeliling penyekat (isolator). Lapisan
karbon tipis ini dibentuk dengan cara menaburkan serbuk karbon pada batang keramik
dengan jalan dekomposisi gas hydro carbon pada temperatur yang sangat tinggi.
Besarnya resistansi ditentukan oleh jenis bahan, ketebalan lapisan dan panjang lapisan.
Pada kedua ujung resistor dipasang tutup logam dan kawat tembaga berlapis timah
untuk keperluan penyambungan atau pemasangan. Sedangkan bahan isolatornya
alumina, gelas atau porselin. Konstruksinya ditunjukan di Gambar 4.10.

Komponen Elektronika I

BAB IV
RESISTOR

Gambar 4.10 Konstruksi resistor karbon film


Resistor karbon film tersedia dengan rentang harga resistansi standar E-12 dan E24, dari 1 ohm sampai puluhan Mega ohm dengan toleransi : 1 % dan 2 %. Rating
dayanya : 0,125 W, 0,25 W, 0,5 W, 1 W. Dibandingkan dengan resistor komposisi
karbon, resistor ini mempunyai kelebihan yaitu stabilitasnya yang lebih baik, toleransi
lebih kecil, tetapi harganya relatif lebih mahal dan jumlahnya relatif lebih sedikit.
4.5.3

Resistor Metal Film


Resistor metal film hampir sama dengan karbon film, perbedaannya terletak pada
elemen resistornya yang terbuat dari metal. Keuntungan dari resistor ini memiliki
kehandalan dan stabilitas yang baik, resistansinya lebih tepat karena toleransinya yang
sangat kecil , yaitu : 0,1 % dan 0,5 %. Sedangkan rating dayanya 0,125 W, 0,25 W,
0,5 W, 1 W. Konstruksinya ditunjukan di Gambar 4.11.

Gambar 4.11 Konstruksi resistor metal film


4.5.4

Resistor Wirewound
Resistor wirewound terbuat dari kawat yang dililitkan pada bahan isolator. Dibuat
di pabrik dengan harga resistansi yang lebih kecil sedangkan toleransi, rating daya dan
fisik yang lebih besar dibandingkan dengan jenis lainnya. Bahan elemen resistornya
yaitu kawat nikel yang dicampur dengan logam lain untuk memperoleh koefisien

Komponen Elektronika I

BAB IV
RESISTOR

temperatur yang sangat rendah atau nol. Kadang-kadang dipakai manganin atau
konstantan sebagai bahan campurannya. Oleh karena itu walaupun terbuat dari logam,
resistor ini dapat mempertahankan nilai resistansinya tetap konstan, baik saat dingin
maupun saat panas.
Bahan isolatornya yang sering digunakan yaitu : porselin/keramik, semen,
phenolic. Hampir seluruh resistor wirewound, elemennya dibuat dari kawat tanpa
isolasi yang mempunyai resistansi tinggi. Tahanan jenis, panjang kawat dan diameter
kawat yang digunakan akan menentukan besarnya resistansi resistor tersebut.
Konstruksinya dibuat dengan cara digulung pada bahan isolator membentuk spiral satu
lapis. Sekalipun demikian tidak ada bagian yang hubung singkat dan keseluruhannya
ditutup dengan isolator. Konstruksi dan contoh resistor wirewound ditunjukan di
Gambar 4.12.

Gambar 4.12 Konstruksi dan contoh resistor wirewound


Resistor ini dibuat dalam berbagai macam nilai resistansi dan nilai rating daya.
Semakin besar nilai resistansi dan rating daya maka ukuran fisiknya akan semakin
besar. Biasanya resistor ini digunakan untuk kebutuhan/pemakaian resistor dengan
resistansi rendah tetapi berdaya tinggi. Rating daya yang tersedia dari 5 watt smpai
ratusan watt. Sedangkan range resistansinya mulai dari < 1 ohm sampai beberapa ribu
ohm. Penulisan nilai resistansi, toleransi dan rating daya tidak menggunakan kode
warna tetapi menggunakan cara penulisan langsung atau penulisan dengan kode angka.
Selain untuk pemakaian umum, resistor ini dipakai juga untuk keperluan yang
presisi, dimana kestabilan resistansi yang tepat sangat dibutuhkan. Sebagai contoh pada
pemakaian resistor shunt pada ampermeter dan resistor multiplier pada voltmeter.
Untuk ukuran yang sama, resistor wirewound yang dipasang di dalam rumah
aluminium dapat mendisipasi daya yang lebih besar jika dibandingkan dengan jenisjenis yang lainnya. Bahkan dapat menyerap daya yang lebih besar lagi jika dipasang
pada chasis atau pelat aluminium. Hal ini dikarenakan rumah aluminium atau chasis
berfungsi sebagai penyerap panas atau heatsink. Contoh pemasangan heatsink
ditunjukan di Gambar 4.13.

Komponen Elektronika I

BAB IV
RESISTOR

Gambar 4.13 Contoh pemasangan resistor wirewound pada heatsink


4.5.5

Resistor Array
Resistor array adalah beberapa resistor karbon yang dipasang sedemikian rupa
menyerupai rangkaian paralel seperti ditunjukan di Gambar 4.14

a). Contoh

b). Konstruksi

Gambar 4.14 Contoh resistor array dan kostruksinya


4.6 Rangkaian Resistor
Dalam rangkaian elektronika, resistor dapat dihubungkan secara seri atau paralel.
Contoh rangkaian resistor seri ditunjukan di Gambar 4.15. Resistor total (R T) dari
rangkaian Gambar 4.15 dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (4.1)

a). resistor seri terhubung seri

b). Skema resistor terhubung seri


Gambar 4.15 Contoh rangkaian resistor seri dan rangkaiannya
RT = R1 + R2 + R3 + R4
Komponen Elektronika I

(4.1)
1

BAB IV
RESISTOR

Untuk rangkaian resistor seri yang jumlahnya n buah seperti ditunjukan dengan
gambar rangkaian Gambar 4.16, maka resistansi total dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan (4.2).

Gambar 4.16 Rangkaian resistor seri n buah


RT = R1 + R2 + R3 + . . . + Rn

(4.2)

Contoh Soal 4.1 :


Tiga buah Resistor masing masing : R1 =1 k , R2 = 220 , R3 = 100 ,
dihubungkan secara seri seperti ditunjukan di Gambar 4.17. Berapakah resistansi total
untuk rangkaian tersebut ?
Jawaban :
- Rangkaian resistor :

Gambar 4.17 Tiga buah resistor terhubung seri


-

Dengan menggunakan persamaan (4.2) diperoleh :


RT = R 1 + R 2 + R 3
= 1 k + 220 + 100
= 1.320 .

Dari contoh 4.1 dapat disimpulkan bahwa resistansi total dari suatu rangkaian
seri akan lebih besar dari resistor yang paling besar.
Sedangkan contoh rangkaian resistor paralel ditunjukan di Gambar 4.18 dan
resistor totalnya dihitung dengan menggunakan persamaan (4.3).

Komponen Elektronika I

BAB IV
RESISTOR

Gambar 4.18 Rangkaian resistor paralel


1
1 1 1
1
= + + + .+
R T R 1 R 2 R3
Rn

(4.3)

Contoh Soal 4.2 :


Tiga buah Resistor masing masing : R1 =1 k , R2 = 220 , R3 = 100 ,
dihubungkan secara paralel seperti ditunujukan di Gambar 4.18. Berapakah resistansi
total untuk rangkaian tersebut ?
Jawaban :
-

Rangkaian resistor :

Gambar 4.18 Tiga buah resistor terhubung pararalel


-

Dengan menggunakan persamaan (4.2) diperoleh :


1
1 1 1
= + +
R T R 1 R 2 R3
1
1
1
1
= +
+
R T 1 k 220 100
RT = 64,33 .

Dari contoh 4.2 dapat disimpulkan bahwa resistansi total dari suatu rangkaian
seri akan lebih kecil dari resistor yang paling kecil.
4.7 Latihan.

Komponen Elektronika I

BAB IV
RESISTOR

1. Berapakah harga atau nilai dari resistor-resistor dengan kode warna sebagai berikut :
a. Coklat Hitam Oranye Emas,
b. Abu-abu Merah Merah Perak,
c. Kuning Ungu Hijau,
d. Merah Oranye Merah Merah Merah.
2. Diketahui : R1 = 330 , R2 = 4,7 k, R3 = 224, R4 = 1k2.
Hitunglah : Resistansi total jika keempat resistor tersebut dihubungkan secara seri.
3. Dengan nilai resistor yang sama dengan soal no 2, hitunglah resistansi total jika
semua resistor dihubungkan secara paralel.
4. Hitunglah : Resistansi total untuk rangkaian seperti ditunjukan di Gambar 4.19. Jika
diketahui : R1 = 33 k, R2 = 0,47 k, R3 = 222, R4 = 1k2.

Gambar 4.19 Rangkaian resistor seri-paralel

Komponen Elektronika I

Anda mungkin juga menyukai