RESISTOR
Disusun untuk memenuhi tugas
OLEH
Nama : Muhammad Rafli Fazal
NIT : 56192010013
Kelas : TR01A
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rekan – rekan yang telah membantu. Oleh karena itu kami ucapkan terimakasih
banyak kepada semua pihak yang telah terlibat dalam terselesaikannya paper ini. Dan
tak lupa juga kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Elektronika Dasar 1 Bapak
Kami menyadari bahwa paper yang kami buat ini masih banyak kekurangan.
Untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan dari paper ini dan
kami juga menunggu kritik dan saran dari semua pihak agar selanjutnya kami dapat
Penulis
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
A. Pengertian Resistor...........................................................................................................1
B. Bahan-bahan yang terkandung didalam resistor.............................................................7
C. Jenis-jenis Resistor...........................................................................................................9
D. Prinsip Kerja Resistor......................................................................................................18
BAB II......................................................................................................................................20
RANGKAIAN RESISTOR........................................................................................................20
1. Resistor dalam rangkaian Seri.....................................................................................20
2. Resistor dalam rangkaian parallel...............................................................................21
3. Hubungan Delta dan Bintang......................................................................................23
BAB III...................................................................................................................................26
KESIMPULAN......................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................27
BAB I
A. Pengertian Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau
membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika. Sebagaimana
dengan fungsi resistor yang bersifat resistif dan termasuk komponen pasif. Satuan atau nilai
resistansi dari suatu resistor disebut Ohm dan dilambangkan dengan symbol omega ().
Sesuai hukum ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang melaluinya
R : nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar (ohm)
Selain nilai resistansinya (ohm) resistor juga memiliki nilai yang lain seperti nilai
toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya. Semua nilai yang berkaitan dengan
resistor tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan suatu rangkaian elektronika oleh
karena itu pabrikan resistor selalu mencantumkan dalam kemasan resistor tersebut.
Simbol resistor dalam bentuk gambar yang sering digunakan dalam suatu desain
rangkaian elektronika.
Rating Daya
Kapasitas daya pada resistor merupakan nilai daya maksimum yang mampu
dilewatkan oleh resistor tersebut. Nilai kapasitas daya resistor ini dapat dikenali dari ukuran
fisik resistor dan tulisan kapasitas daya dalam satuan Watt untuk resistor dengan kemasan
fisik besar. Menentukan kapasitas daya resistor ini penting dilakukan untuk menghindari
resistor rusak karena terjadi kelebihan daya yang mengalir sehingga resistor terbakar dan
sebagai bentuk efisiensi biaya dan tempat dalam pembuatan rangkaian elektronika.
Banyak resistor tetap yang di rancang untuk menghantarkan listrik pada rating daya
tidak lebih dari seperempat watt (250 mW). Daya maksimum ini tidak boleh dilampui. Ada
beberapa resistor yang dibuat dengan rating daya yang lebih besar, misalnya 0,5 A ; 1 A ; 5
A. Beberapa di antaranya bahkan mampu bekerja dengan daya hingga beberapa ratus watt.
Rating ini lebih besar di bandingkan dengan yang di pakai untuk resistor-resistor daya
rendah pada umumnya. Resistor-resistor dengan rating daya setinggi ini biasanya terdiri dari
sebuah kumparan kawat tipis yang dililitkan paa sebuah inti keramik.
Toleransi Resistor
Toleransi resistor merupakan perubahan nilai resistansi dari nilai yang tercantum pada
badan resistor yang masih diperbolehkan dan dinyatakan resistor dalam kondisi baik. Pada
umumnya pada badan resistor terdapat cincin warna keempat, yang di tempatkan pada ujung
yang berlawanan dengan ketiga cincin lainnya. Cincin warna ini menunjukkan toleransi atau
tingkat kepresisian resistor. Cincin ini menunjukkan seberapa jauh nilai tahanan aktual
resistor akan menyimpang ( atau berbeda ) dari nilai tahanan nominal yang di nyatakan oleh
dengan toleransi kesalahan 5% (resistor 5%) dan resistor dengan toleransi 10% (resistor
10%).
Nilai toleransi resistor ini selalu dicantumkan di kemasan resistor dengan kode warna
maupun kode huruf. Sebagai contoh resistor dengan toleransi 5% maka dituliskan dengan
kode warna pada cincin ke 4 warna emas atau dengan kode huruf J pada resistor dengan fisik
kemasan besar. Resistor yang banyak dijual dipasaran pada umumnya resistor 5% dan
resistor 1%.
Untuk menentukan nilai resistansi suatu resistor dapat diketahui dengan 2 cara. Untuk
resistor dengan fisik yang besar biasanya nilai resistansi sudah tertulis di badan resistor.
Namun, untuk resistor dengan fisik yang lebih kecil biasanya nilai resistansinya
Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 3
merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4 menunjukan nilai toleransi
resistor.
Gambar 1.4 : resistor dengan 4 cincin kode warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 4
merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai toleransi
resistor.
Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5 cincin
Fungsi Resistor
berperan penting pada bagian aktif seperti transistor dan IC. Berikut beberapa fungsi yang
Transistor pada dasarnya membutuhkan tegangan dasar yang rendah untuk membuat
tegangan tinggi mengalir melalui terminal. Namun tegangan dasar cukup rentan terhadap arus
tinggi, sehingga resistor dibutuhkan untuk mmebatasi arus menyediakan tegangan dasar
pengaman.
Seperti pada transistor, LED juga terlalu sensitif terhadap arus tinggi. Resistor yang
ditempatkan pada rangkaian dengan LED akan membuat arus mengalir sesuai yang
dibutuhkan.
3. Pengatur waktu dalam rangkaian.
kombinasi resistor dan kapasitor. Waktu dibutuhkan untuk mengisi atau membuang muatan
listrik dan memicu rangkaian. Resistor secara efektif digunakan untuk mengatur proses
pengisian dan pembuangan muatan tersebut dengan nilai yang bervariasi untuk mendapatkan
rangkaian listrik yang dapat berbahaya bagi komponen penting. Resistor yang terhubung
secara seri dengan terminal power supply pada rangkaian dapat membatasi tegangan
meningkat secara mendadak dan menghindari bahaya yang dapat terjadi. Resistor tersebut
umumnya memiliki nilai yang rendah sehingga tidak akan mempengaruhi kapasitas dari
Selapis film karbon diendapkan pada selapis substrat isolator, dan potongan memilin
dibuat untuk membentuk jalur resistif panjang dan sempit. Dengan mengubah lebar potongan
jalur, ditambah dengan resistivitas karbon (antara 9 hingga 40 µΩ-cm) dapat memberikan
resistansi yang lebar[1]. Resistor film karbon memberikan rating daya antara 1/6 W hingga 5
W pada 70 °C. Resistansi tersedia antara 1 ohm hingga 10 MOhm. Resistor film karbon dapat
bekerja pada suhu di antara -55 °C hingga 155 °C. Ini mempunyai tegangan kerja maksimum
Unsur resistif utama dari resistor foil adalah sebuah foil logam paduan khusus setebal
beberapa mikrometer. Resistor foil merupakan resistor dengan presisi dan stabilitas terbaik.
Salah satu parameter penting yang memengaruhi stabilitas adalah koefisien temperatur dari
resistansi (TCR). TCR dari resistor foil sangat rendah. Resistor foil ultra presisi mempunyai
50ppm/3 tahun, stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF kalor 0.1μvolt/°C, desah -42dB,
3. Komposisi karbon
Resistor jenis ini terdiri dari sebuah unsure resistif yang berbentuk tabung dengan kawat
atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor ilindungi dengan cat atau plastic dan
diberi kode warna sesuai dengan nilai resistansinya. Unsure resistif dibuat dari campuran
serbuk karbon dan bahan isolator (biasanya keramik). Resin digunakan untuk melekatkan
campuran. Resistansinya ditentukan oleh perbandingan dari serbuk karbon dengan bahan
isolator. Resistor komposisi karbon sering digunakan sebelum tahun 1970-an, tetapi sekarang
tidak terlalu popular karena resistor jenis lain mempunyai karakteristik yang lebih baik.
Resistor komposisi karbon memiliki kelemahan seperti toleransi dan resistansinya berubah
jika dikenai tegangan lebih. Selain itu, jika resistor menjadi lembab panas solder dapat
mengakibatkan perubahan resistansi dan resistor menjadi rusak. Walaupun begitu, resistor ini
sangat reliable jika tidak pernah diberikan tegangan lebih ataupun panas lebih. Resistor ini
masih diproduksi, tetapi relative cukup mahal. Resistansi nya berkisar antara beberapa mili
C. Jenis-jenis Resistor
1. Resistor berdasarkan bahannya
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan
menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam atau resistor metal film.
Resistor kawat atau wirewound resistor merupakan resistor yang dibuat dengan bahat
kawat yang dililitkan. Sehingga nilai resistansiresistor ditentukan dari panjangnya kawat yang
dililitkan. Resistor jenis ini pada umumnya dibuat dengan kapasitas daya yang besar.
Resistor arang atau resistor karbon merupakan resistor yang dibuat dengan bahan
utama batang arang atau karbon. Resistor karbon ini merupakan resistor yang banyak
digunakan dan banyak diperjual belikan. Dipasaran resistor jenis ini dapat kita jumpai dengan
kapasitas daya 1/16 Watt, 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt.
Resistor oksida logam atau lebih dikenal dengan nama resistor metal film merupakan
resistor yang dibuah dengan bahan utama oksida logam yang memiliki karakteristik lebih
baik. Resistor metal film ini dapat ditemui dengan nilai tolerasni 1% dan 2%. Bentuk fisik
resistor metal film ini mirip denganresistor kabon hanya beda warna dan jumlah cicin warna
yang digunakan dalam penilaian resistor tersebut. Sama seperti resistorkarbon, resistor metal
film ini juga diproduksi dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt.
Resistor metal film ini banyak digunakan untuk keperluan pengukuran, perangkat industri
resistor tetap (Fixed Resistor) dan resistor tidak tetap (Variable Resistor)
Resistor jenis ini biasa digunakan dalam rangkaian elektronika sebagai pembatas arus dalam
Resistor Kawat
rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa. Bentuk fisik dari resistor ini
bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup besar. Karena memiliki resistansi yang tinggi dan
tahan terhadap panas yang tinggi, resistor ini hanya dipergunakan dalam rangkaian power.
Sampai saat ini, jenis yang masih di pakai adalah jenis yang memiliki lilitan kawat pada
Resistor ini terbuat dari bahan karbon kasar yang kemudian di beri lilitan dan tanda
dengan kode warna yang berbentuk gelang. Untuk dapat membaca nilai resistansi dari setiap
warna gelang tersebut dapat menggunakan tabel kode warna. Jenis resistor ini terbentuk
setelah adanya resistor kawat. Saat ini sudah jarang orang yang menggunakan resistor batang
Resistor Keramik
Pada saat ini telah tercipta jenis resistor yang terbuat dari bahan dasar keramik atau porselin
dan dilapisi dengan kaca tipis. Karena memiliki bentuk fisik yang kecil dan juga nilai
resistansi yang tinggi, resistor ini paling banyak digunakan dalam rangkaian elektronik.
Rating daya yang dimiliki resistor keramik sebesar 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt dan 2 Watt.
Resistor ini merupakan hasil dari pengembangan resistor batang karbon. Sejalan
dengan perkemangan teknologi, telah terbentuklah resistor yang dibuat dari karbon dan
dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai
resistansi sudah tercantum dalam bentuk tabel kode warna. Karena memiliki nilai resistansi
yang tinggi dan juga bentuk fisiknya kecil, resistor ini juga banyak digunakan di dalam
berbagai rangkaian elektronika. Rating daya yang dimiliki resistor ini adalah 1/4 Watt, 1/2
Bentuk dari resistor film metal hampir sama dengan resistor film karbon. Hanya saja
resistor ini tahan terhadap perubahan temperatur dan memiliki tingkat kepresisian yang tinggi
karena nilai toleransi yang mencapai 1% atau 5%. Jika di bandingkan dengan jenis Fixed
Resistor lainnya, resistor ini memiliki kepresisian yang lebih tinggi karena memilik 5 gelang
warna bahkan ada juga yang terdapat 6 gelang warna. Resistor film metal banyak digunakan
dalam rangkaian elektronika yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, seperti alat ukur.
Variable Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan
diatur sesuai dengan keinginan. Pada umumnya Variable Resistor terbagi menjadi
Potensiometer
Gambar 1.17 : potensiometer
Potensiometer adalah jenis variable resistor yang nilai resistansinya dapat kita rubah
dengan cara memutar porosnya melalui tuas yang sudah di sediakan. Pada umumnya, resistor
ini terbuat dari kawat atau karbon dan paling banyak digunakan dalam rangkaian elektornika.
Saat ini telah banyak potensiometer yang terbuat dari bahan karbon karena memiliki ukuran
yang lebih kecil dan resistansi yang cukup besar. Perubahan nilai resistansi terbagi menjadi
dua, yaitu linier dan logaritmatik. Untuk mengetahui apakah potensiometer tersebut linier
atau logaritmatik dapat dilihat dari huruf yang tertera pada bagian belakang. Apabila tertera
huruf “B” maka potensiometer tersebut bersifat logaritmatik, sedangkan jika tertera huruf
Trimpot
dapat berubah. Sifat dan karakteristik trimpot tidak jauh berbeda dengan potensiometer,
hanya saja bentuk fisik trimpot lebih kecil dibandingkan dengan potensiometer. Perubahan
nilai resistansi tersebut juga dibagi menjadi 2, yaitu linier dan logaritmatik. Untuk mengubah
nilai resistansi dengan cara memutar lubang tengah pada badan trimpot dengan menggunakan
obeng.
Coefficient) merupakan resistor yang nilai resistansinya dapat berubah apabila terjadi
perubahan temperatur di sekelilingnya. Nilai resistansi NTC sendiri akan naik apabila
temperatur di sekelilingnya turun, Sedangkan nilai resistansi PTC akan naik jika jika
temperatur di sekelilingnya naik. Kedua resiston ini paling sering digunakan sebagai sensor
LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai Resistansinya
dipengaruhi oleh intensitas Cahaya yang diterimanya. Untuk lebih jelas mengenai LDR,
Dengan menggunakan resistor pada rangkaian listrik, kita dapat mengurangi arus
listrik hingga ke besaran yang diharapkan. Karena fungsi yang terdapat di dalamnya, resistor
merupakan komponen utama yang digunakan pada alat elektronik. Meskipun bentuk resistor
dari luar terlihat seragam, bagian dalam resistor biasanya berbeda berdasarkan material yang
digunakan. Pada bagian dalam, kita akan menemukan batang keramik dipasang pada bagian
kawat tembaga yang dililit dan semakin tipis tembaga, semakin besar hambatan yang terdapat
di dalamnya. Resistor dengan hambatan lebih rendah yang dirancang untuk kebutuhan
rangkaian listrik bertenaga rendah, biasanya tidak menggunakan tembaga melainkan lilitan
dari karbon.
jika sebuah resistor di anggap sebagai sebuah bendungan & arus air yang mengalir
dianggap sebagai arus listrik. Umpamanya sebuah sungai terdapat dua bendungan yang
digunakan untuk membagi air tersebut. Bendungan pertama sebagai resistor 1 dan bendungan
kedua sebagai resistor 2. maka besarnya arus air tergantung dari besar kecilnya bukaan pintu
bendungan yang di buka. Semakin besar pintu bendungan dibuka, semakin besar juga arus air
yang akan melewati pintu bendungan tersebut, dan jika bukaan di tiap-tiap pintu bendungan
tersebut sama besarnya maka arus air yang mengalir akan terbagi rata di kedua pintu
bendungan tersebut. jadi bila menginginkan arus yang besar maka kita pasang resistor yang
nilai resistansi ( tahanan ) nya kecil, mendekati nol atau sama dengan nol atau
tidak dipasang sama sekali dengan demikian arus tidak lagi dibatasi.
BAB II
RANGKAIAN RESISTOR
Beberapa hambatan yang salah satu ujungnya dihubungkan dengan salah satu ujung
hambatan yang lain disebut hubungan hambatan seri. Resistor yang disusun seri selalu
menghasilkan resistansi yang lebih besar. Pada rangkaian seri, arus yang mengalir pada setiap
resistor sama besar. R1, R2, dan R3 disusun secara seri, resistansi dari gabungan R1, R2, dan R3
dapat diganti dengan satu resistor pengganti yaitu Rs. Resistor yang dirangkai secara seri
mempunyai nilai pengganti, yang besarnya dapat dirumuskan: Jika semua nilai R yang
1. Hitung nilai resistor pengganti dari ketiga resistor yang dirangkai seperti di bawah ini !
Penyelesaian:
Diketahui: R1 = 2 ohm
R2 = 4 ohm
Dijawab :
Rs = R1+ R2 + R3
Rs = 2 + 4 + 3
hubungan parallel. Resistor yang disusun secara paralel selalu menghasilkan resistansi yang
lebih kecil. Pada rangkaian paralel arus akan terbagi pada masing-masing resistor pada
Pada rangkaian fresestor disamping untuk R 1, R2, dan R3 disusun secara paralel,
resistansi dari gabungan R1, R2, dan R3 dapat diganti dengan satu resistor pengganti yaitu Rp.
Resistor yang dirangkai secara paralel mempunyai nilai pengganti, yang besarnya dapat
dirumuskan:
Penyelesaian:
a) Diketahui:
R1 = 20 ohm
R2 = 30 ohm
R3 = 60 ohm
Dijawab:
1/ Rp = 6/60
Ada rangkaian hambatan dengan konfigurasi tertentu yang tidak dapat disederhanakan
dengan kombinasi seri atau parallel. Konfigurasi ini biasanya dapat disederhanakan setelah
diubah dengan transformasi delta bintang atau bintang delta. Pada gambar dibawah terlihat
hambatan-hambatan Ra, Rb, dan Rc dalam hubungan delta, akan di konfersikan menjadi
bentuk bintang yang terdiri dari hambatan-hambatan R1, R2, dan R3.
KESIMPULAN
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau
membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika. Sebagaimana
dengan fungsi resistor yang bersifat resistif dan termasuk komponen pasif. Satuan atau nilai
resistansi dari suatu resistor disebut Ohm dan dilambangkan dengan symbol omega ().
Sesuai hukum ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang melaluinya
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan, resistor dibedakan menjadi resistor
kawat, resistor arang dan resistor oksida logam atau resistor metal film. Kemudian
berdasarkan nilai resistansinya resistor dibedakan menjadi 2 jenis yaitu resistor tetap (Fixed
http://asrilphaslaugi.blogspot.com/2010/01/makalah-resisitor.html
http://wwwfisikaasikcom.blogspot.com/2012/03/petunjuk-
Prasetyono, Dwi Sunar. 2003. Belajar Sistem Cepat Elektronika. Yogyakarta : PT. Absolut.
Rusmadi, Dedy. 2001. Mengenal Komponen Elektronika. Bandung : PT. Pionir Jaya.
Young.2000.Fisika Universitas.Bandung:Erlangga.