Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ENERGI LAUT/SAMUDERA ( O CEAN ENERG Y)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mesin Konversi Energi 2


Dosen Pengampu : Ir. Agus Adi Nursalim M.T.

Disusun Oleh :
Umam Adzhar (21224111089)
Ishaq Madani (21224111086)
Sandy Nugraha (21224111101)

UNIVERSITAS ISLAM AL-IHYA KUNINGAN


Jl. Mayasih No.11, Cigugur, Puncak, Kec. Kuningan, Kabupaten Kuningan, Jawa
Barat 45552, Indonesia

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa penulis juga
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari seluruh komponen yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah yang berjudul “ENERGI
LAUT/SAMUDERA (OCEAN ENERGY)”.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, khususnya para mahasiswa di Universitas Islam
Al-Ihya Kuningan.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin
dalam pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan kekurangan, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kuningan , Oktober 2022

Penulis

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
A. Pengertian Energi Samudera (Ocean Energy)........................................................3
B. Proses Terbentuknya Energi Samudera (Ocean Energy)........................................3
C. Jenis-Jenis Energi Samudera..................................................................................6
D. Pemanfaatan Energi Samudera...............................................................................7
E. Kelebihan dan Kekurangan Energi Samudera......................................................10
BAB III............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Energi merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan, baik
kehidupan manusia, hewan, maupun tumbuhan. Kebutuhan energi tersebut
tentunya harus diimbangi dengan tersedianya pasokan energi yang cukup.
Akan tetapi semakin berkembangnya proses kehidupan manusia, energi yang
dibutuhkan semakin banyak sementara ketersediaan energi semakin
berkurang. Manusia dan semua makhluk hidup yang ada di bumi sangat
bergantung terhadap energi. Energi yang saat ini banyak digunakan adalah
energi Air. Ketergantungan terhadap energi Air menjadi bom waktu yang
dapat meledak seketika. Energi Air, seperti yang sudah kita ketahui sejak
duduk di bangku sekolah dasar, adalah energi yang dapat diperbarui Artinya
energi tersebut dapat ditanggulangi jikalau Air habis dengan salah satunya
menanam banyak pohon, tetapi hamper mustahil untuk Air di bumi ini akan
habis, contohnya saja air yang bergelimang di samudera.
Salah satu potensi laut dan samudra yang belum banyak diketahui
masyarakat umum adalah potensi energi laut dan samudra untuk
menghasilkan listrik. Negara yang melakukan penelitian dan pengembangan
potensi energi samudra untuk menghasilkan listrik adalah Inggris, Prancis dan
Jepang.Secara umum, potensi energi samudra yang dapat menghasilkan listrik
dapat dibagi kedalam 3 jenis potensi energi yaitu energi pasang surut (tidal
power), energi gelombang laut (wave energy) dan energi panas laut (ocean
thermal energy). Energi pasang surut adalah energi yang dihasilkan dari
pergerakan air laut akibat perbedaan pasang surut. Energi gelombang laut
adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan gelombang laut menuju daratan
dan sebaliknya.
Sedangkan energi panas laut memanfaatkan perbedaan temperatur air laut
di permukaan dan di kedalaman. Meskipun pemanfaatan energi jenis ini di
Indonesia masih memerlukan berbagai penelitian mendalam, tetapi secara

1
sederhana dapat dilihat bahwa probabilitas menemukan dan memanfaatkan

2
2

potensi energi gelombang laut dan energi panas laut lebih besar dari energi
pasang surut.
Pada dasarnya pergerakan laut yang menghasilkan gelombang laut terjadi
akibat dorongan pergerakan angin. Angin timbul akibat perbedaan tekanan
pada 2 titik yang diakibatkan oleh respons pemanasan udara oleh matahari
yang berbeda di kedua titik tersebut. Mengingat sifat tersebut maka energi
gelombang laut dapat dikategorikan sebagai energi terbarukan.
Gelombang laut secara ideal dapat dipandang berbentuk gelombang yang
memiliki ketinggian puncak maksimum dan lembah minimum . Pada selang
waktu tertentu, ketinggian puncak yang dicapai serangkaian gelombang laut
berbeda-beda, bahkan ketinggian puncak ini berbeda-beda untuk lokasi yang
sama jika diukur pada hari yang berbeda. Meskipun demikian secara statistik
dapat ditentukan ketinggian signifikan gelombang laut pada satu titik lokasi
tertentu.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan beberapa masalah antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan energi samudera serta bagaimana potensi
energi samudera di Indonesia?
2. Apa saja jenis-jenis energi samudera tersebut?
3. 3. Bagaimana pemanfaatan energi samudera bagi daerah sekitar?
4. Apa dampak positif dan negatif dari pemanfaatan energi samudera
tersebut?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memberikan tambahan
pengetahuan tentang pentingnya pemanfaatan energi samudera sebagai salah
satu energi alternatif pengganti energi air seperti sungai air terjun dsb. serta
menjelaskan bagaimana cara dan proses pengkonversian energi samudera
menjadi energi listrik sehingga dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
3

manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Energi Samudera (Ocean Energy)


Energi gelombang laut adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan
gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya. Sedangkan energi panas laut
memanfaatkan perbedaan temperatur air laut di permukaan dan di kedalaman.
Energi laut merupakan energi yang dihasilkan dari samudera dan laut, dan
tentu saja merupakan sumber energi hijau terbarukan karena metode dan
teknologi yang digunakan untuk menangkap tenaga gelombang dan pasang
surut tidak menghasilkan emisi CO2.

B. Proses Terbentuknya Energi Samudera (Ocean Energy)


Gelombang laut secara ideal dapat dipandang berbentuk gelombang yang
memiliki ketinggian puncak maksimum dan lembah minimum . Pada selang
waktu tertentu, ketinggian puncak yang dicapai serangkaian gelombang laut
berbeda-beda, bahkan ketinggian puncak ini berbeda-beda untuk lokasi yang
sama jika diukur pada hari yang berbeda. Meskipun demikian secara statistik
dapat ditentukan ketinggian signifikan gelombang laut pada satu titik lokasi
tertentu.
Bila waktu yang diperlukan untuk terjadi sebuah gelombang laut dihitung
dari data jumlah gelombang laut yang teramati pada sebuah selang tertentu,
maka dapat diketahui potensi energi gelombang laut di titik lokasi tersebut.
Potensi energi gelombang laut pada satu titik pengamatan dalam satuan kw
per meter berbanding lurus dengan setengah dari kuadrat ketinggian
signifikan dikali waktu yang diperlukan untuk terjadi sebuah gelombang laut.
Berdasarkan perhitungan ini dapat diprediksikan berbagai potensi energi
dari gelombang laut di berbagai tempat di dunia. Dari data tersebut, diketahui
bahwa pantai barat Pulau Sumatera bagian selatan dan pantai selatan Pulau
Jawa bagian barat berpotensi memiliki energi gelombang laut sekitar 40 kw
per m.

4
5

Kecepatan arus pasang-surut di pantai-pantai perairan Indonesia umumnya


kurang dari 1,5 m per detik, kecuali di selat-selat diantara pulau-pulau Bali,
Lombok, dan Nusa Tenggara Timur, kecepatannya bisa mencapai 2,5 - 3,4 m
per detik.
Arus pasang-surut terkuat yang tercatat di Indonesia adalah di Selat antara
Pulau Taliabu dan Pulau Mangole di Kepulauan Sula, Propinsi Maluku Utara,
dengan  kecepatan 5,0 m per detik. Berbeda dengan energi gelombang laut
yang hanya terjadi pada kolom air di lapisan permukaan saja, arus laut bisa
terjadi pada lapisan yang lebih dalam. Kelebihan karakter fisik ini
memberikan peluang yang lebih optimal dalam pemanfaatan konversi energi
listrik.
Pada dasarnya, arus laut merupakan gerakan horizontal massa air laut,
sehingga arus laut memiliki energi kinetik yang dapat digunakan sebagai
tenaga penggerak rotor atau turbin pembangkit listrik. Secara global laut
mempunyai sumber energi yang sangat besar yaitu mencapai 2,8 x 1014 (280
Triliun) Watt-jam. Selain itu, arus laut ini juga menarik untuk dikembangkan
sebagai pembangkit listrik karena sifatnya yang relatif stabil dan dapat
diprediksi karakteristiknya.
Pengembangan teknologi ekstraksi energi arus laut ini dilakukan dengan
mengadopsi prinsip teknologi energi angin yang telah lebih dulu berkembang,
yaitu dengan mengubah energi kinetik arus laut menjadi energi rotasi dan
energi listrik. Daya yang dihasilkan oleh turbin arus laut jauh lebih besar dari
pada daya yang dihasilkan oleh turbin angin, karena rapat massa air laut
hampir 800 kali rapat massa udara. Kapasitas daya yang dihasilkan dihitung
dengan pendekatan matematis yang memformulasikan daya yang dihasilkan
dari suatu aliran fluida yang menembus suatu permukaan A dalam arah yang
tegak lurus permukaan. Rumus umum yang digunakan adalah formulasi
Fraenkel (1999): 12P= 12 ρ A V3 '>, dimana  P= daya (watt);  ?= rapat
massa air (kg/m³);  A= luas penampang (m²); dan V= kecepatan arus (m/s).
Lalu bagaimana dengan Road Map Penelitian dan Pengembangan Energi
Arus Laut di Indonesia? Berdasarkan data yang dihimpun dari Puslitbang
6

Geologi Kelautan (PPPGL)  disebutkan penelitian karakteristik arus laut yang


telah dilakukan oleh PPPGL  diawali pada tahun 2005 berkolaborasi dengan
Program Studi Oceanografi ITB. Pengukuran arus laut dilakukan
menggunakan ADCP (Accoustic Doppler Current Profiler) di Selat Lombok
dan Selat Alas dalam kaitan dengan rencana penyiapan lokasi dan instalasi
untuk Turbin Kobold buatan Italia yang berkapasitas 300 kW di bawah
koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi.
Tahun  2006 - 2010 telah dilaksanakan penelitian karakteristik arus laut di
berbagai selat di Nusa Tenggara yaitu Selat Lombok , Selat Alas, Selat Nusa
Penida, Selat Flores, dan Selat Pantar.
Prototipe turbin pertama telah dibangun secara kemitraan bersama
Kelompok Teknik T-Files ITB dan PT Dirgantara Indonesia, dengan
mengadopsi dan memodifikasi model turbin Gorlov skala kecil (0,8 kW/cel).
Perangkat pembangkit listrik ini selanjutnya telah diuji-coba di kolam uji
PPPGL Cirebon dan tahun 2008, dilanjutkan dengan uji lapangan tahun 2009
di Selat Nusa Penida sehingga telah berhasil memperoleh proven design.
Prototype dalam skala besar (> 80 kW) direncanakan akan dilaksanakan
pada tahun 2012-2014 oleh institusi terkait lainnya yang berkewenangan
(Ditjen Energi Baru Terbarukan, Puslitbangtek Ketenagalistrikan dan Energi
Baru Terbarukan, dan sebagainya.) untuk mengembangkan dan meningkatkan
status skala prototipe menjadi skala pilot dan skala komersial.
Diharapkan pada tahun 2025 energi listrik tenaga arus laut yang dihasilkan
dari berbagai pembangkit (PLTAL) akan mencapai 5 persen dari sasaran
kebijakan energi 25 persen bauran energi Indonesia, sesuai visi bauran energi
25-25.
Road map lengkap tentang capaian pemanfaatan prospek energi arus laut
di Indonesia yang terdiri dari fase penelitian dan pengembangan, fase
prototipe, sampai fase pembangunan turbin pembangkit  skala komersial
diperlihatkan seperti pada road map di bawah ini.
Pada dasarnya prinsip kerja teknologi yang mengkonversi energi
gelombang laut menjadi energi listrik adalah mengakumulasi energi
7

gelombang laut untuk memutar turbin generator. Karena itu sangat penting
memilih lokasi yang secara topografi memungkinkan akumulasi energi.
Meskipun penelitian untuk mendapatkan teknologi yang optimal dalam
mengkonversi energi gelombang laut masih terus dilakukan, saat ini, ada
beberapa alternatif teknologi yang dapat dipilih.

C. Jenis-Jenis Energi Samudera


Energi Pasang Surut adalah energi yang terbentuk oleh gradient pasang
dan surut air laut. Pada dasarnya ada dua metodologi untuk memanfaatkan
energi pasang surut:
a. Dam pasang surut (tidal barrages)
Cara ini serupa seperti pembangkitan listrik secara hidro-elektrik
yang terdapat di dam/waduk penampungan air sungai. Tetapi
pemanfaatan siklus pasang surutnya jauh lebih besar daripada air sungai.
Dam ini biasanya dibangun di muara sungai dimana terjadi pertemuan
antara air sungai dengan air laut. 
b. Turbin lepas pantai (offshore turbines)
Pilihan lainnya ialah menggunakan turbin lepas pantai yang lebih
menyerupai pembangkit listrik tenaga angin versi bawah laut.
Keunggulan Turbin lepas pantai (offshore turbines) dibandingkan metode
pertama yaitu: lebih murah biaya instalasinya, dampak lingkungan yang
relatif lebih kecil daripada pembangunan dam, dan persyaratan lokasinya
pun lebih mudah sehingga dapat dipasang di lebih banyak tempat.
Beberapa perusahaan yang mengembangkan teknologi turbin lepas pantai
adalah: Blue Energy dari Kanada, Swan Turbines (ST) dari Inggris, dan
Marine Current Turbines (MCT) dari Inggris. 
c. Energi OTEC (Ocean Thermal Energy Coversion)
adalah konversi energi dari panas air laut menjadi energi listrik
atau energi lainnya. Sistem kerja OTEC mempunyai kemiripan dengan
mesin uap yaitu fluida di evaporasi dan di kondensasi, perbedaan tekanan
yang terjadi inilah yang memutar turbine dan kemudian menghasilkan
8

listrik. namun, pada OTEC menggunakan air laut yang tak terbatas
jumlahnya sehingga OTEC dapat menjadi salah satu sumber energi
terbaharukan. Siklus terbuka atau Claude Cycle adalah pelopor dari
berbagai macam variasi siklus OTEC. Siklus terbuka menggunakan air
laut sebagai fluida kerja. Sebuah siklus kerja yang terdiri dari sebuah
flash evaporator, Expansi turbin uap dan generator, condenser uap, alat-
alat pemisah zat non kondensable, dan deaerator. Siklus tersebut
merupakan dasar dari siklus Rankine yang mengkonversi energi panas
dari air hangat permukaan menjadi energi listrik. Dalam siklusnya, air
laut yang hangat di deaerasi dan dilewatkan ke dalam ruang evaporasi,
dimana bagian dari air laut di konversi menjadi uap bertekanan rendah.
Uap tersebut melalui turbin, yang kemudian mengekstraksi energi
darinya, lalu kemudian keluar kedalam sebuah kondenser.

D. Pemanfaatan Energi Samudera


Bentuk-bentuk energi ini satu per satu dan bagaimana mereka digunakan
untuk menghasilkan energi listrik. Sebagai catatan, energi angin juga
terkadang dikategorikan sebagai salah satu bentuk energi yang berasal dari
lautan ( Energi Angin tidak dibahas dalam makalah ini). Prinsip sederhana
memanfaatkan tiga bentuk energi adalah menggunakan energi kinetik untuk
memutar turbin yang pada gilirannya menggerakkan generator untuk
menghasilkan listrik.
Energi gelombang dihasilkan oleh angin yang bertiup di permukaan laut.
Sebenarnya gelombang merupakan sumber energi yang cukup besar, namun
untuk memanfaatkan energi yang dikandungnya tidak mudah untuk
mengubahnya menjadi listrik dalam jumlah yang cukup. (nilai tersebut
menyebabkan jumlah pembangkit listrik tenaga gelombang di dunia sangat
sedikit). Salah satu metode yang paling efektif untuk memanfaatkan energi
gelombang adalah dengan membalikkan cara kerja generator gelombang yang
biasa ditemukan di kolam renang. Ada kolam renang dengan ombak buatan,
udara dihembuskan keluar masuk ruang di tepi kolam yang mendorong air
sehingga bergoyang naik turun menjadi ombak.
9

Terdapat pembangkit listrik tenaga gelombang (PLTO), masuk dan


keluarnya gelombang ke dalam ruangan khusus menyebabkan udara
terdorong keluar masuk saluran di atas ruang (lihat Gambar ). Jika pada ujung
saluran sebuah turbin, maka aliran udara yang masuk dan keluar akan
memutar turbin yang menggerakkan generator. Dengan desain ini, aliran
udara masuk dan keluar dapat menimbulkan gelombang, namun karena aliran
gelombang sudah cukup berisik, umumnya hal ini tidak menjadi masalah
besar. Setelah pembangunan selesai, energi gelombang bisa didapatkan secara
gratis, tidak perlu merogoh kocek. bahan bakar, dan juga tidak menghasilkan
limbah atau polusi. Namun, tantangannya adalah bagaimana membangun
perangkat yang mampu bertahan dalam kondisi buruk di laut yang sangat
ganas, tetapi pada saat yang sama mampu menghasilkan listrik dalam jumlah
yang memadai dari gelombang kecil (seandainya saja dapat menghasilkan
listrik saat badai besar). maka pasokan listrik tidak dapat diandalkan). , dan
Energetec dari Australia yang sedang mengerjakan proposal proyek dengan
kapasitas 2 MW Rhode Island. Selain metode yang dijelaskan, beberapa
perusahaan 5-institusi lain telah mengembangkan metode berbeda untuk
memanfaatkan gelombang sebagai pembangkit energi. listrik:
 (Ocean Power Deliver) Perusahaan ini telah merancang tabung yang
sekilas terlihat seperti ular yang mengambang di permukaan laut (disebut
"elamis") sebagai pembangkit listrik. Setiap tabung memiliki panjang
sekitar 122 meter dan dibagi menjadi empat segmen. Setiap gelombang
yang melalui alat ini akan menyebabkan tabung silinder bergerak secara
vertikal atau lateral. Gerakan yang dihasilkan akan mendorong piston pada
10

setiap sambungan segmen yang selanjutnya mendorong fluida hidrolik


antara tekanan melalui motor untuk menggerakkan generator listrik. di
dasar laut menggunakan jangkar khusus.

• (Renwable Energy Holdings) ide mereka untuk menghasilkan listrik dari


tenaga gelombang menggunakan peralatan yang dipasang di dasar laut
dekat pantai sedikit mirip dengan Pelamis. Pada prinsipnya menggunakan
gerak naik turun gelombang untuk menggerakan piston yang bergerak naik
turun juga di dalam silinder. Gerakan piston tersebut kemudian digunakan
untuk mendorong air laut untuk memutar turbin.
• (SRI Internasional) konsep ini menggunakan jenis plastik khusus yang
disebut elastomer dielektrik yang bereaksi dengan listrik. Ketika listrik
melewati elastomer, elastomer akan ditarik dan dikompresi secara
bergantian. Di sisi lain, jika elastomer dikompresi atau diregangkan, energi
listrik dihasilkan. Berdasarkan konsep ini idenya adalah untuk
menghubungkan pelampung dengan elastomer yang terlihat di dasar laut.
Ketika pelampung diombang-ambingkan oleh gelombang, regangan dan
tegangan yang dialami oleh elastomer akan menghasilkan listrik.
• (Bio Power Systems) perusahaan inovatif ini telah mengembangkan sirip
"ekor" ikan buatan dan rumput laut mekanis untuk menangkap energi dari
ombak. Di laut tentu saja ada sistem yang sudah ada selama ribuan dan
ribuan tahun tentunya. Ketika arus mengguncang sirip ekor mekanis dari
sisi ke sisi, gearbox akan mengubah gerakan osilasi menjadi gerakan
seragam yang menggerakkan jenis generator. Rumput laut mekanis juga
bekerja dengan cara yang sama, yaitu dengan menangkap arus gelombang
di permukaan laut dan menggunakan generator serupa untuk mengubah
pergerakan laut menjadi listrik.
11

E. Kelebihan dan Kekurangan Energi Samudera


Kelebihan:
1. Energi dapat diperoleh secara gratis.
2. Tidak perlu bahan bakar.
3. Tidak menghasilkan limbah.
4. Mudah dioperasikan dan biaya perawatan rendah.
5. Dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang cukup.

Kekurangan:
1. Btergantung pada ombak, terkadang mendapat energi, terkadang tidak.
2. Perlu menemukan lokasi yang cocok di mana ombaknya kuat dan muncul
secara konsisten.
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan


beberapa hal sebagai berikut :
1. Energi Laut/Samudera adalah energi yang secara alami sudah terdapat di
alam Yang berupa gelombang air yang terdapat dan terbentuk di lautan
Samudera.
2. ENergi Samudera merupakan salah satu sumber energy yang Dapat
diperbaharui dan berkelanjutan (renewable and sustainable).
3. Samudera adalah sumber energy yang terbentuk secara alami di permukaan
bumi yang terdapat di sekitar benua dan oleh dukungan angin.
4. Energi Samudera dapat berupa Gelombang Air dan Panas Air.
5. Manfaat energi Samudera diantaranya dapat menghasilkan energy listrik,
Penggunaan gelombang secara langsung, dan pemanfaatan gelombang
Untuk memutarkan turbin.
6. Kelebihan energi Samudera antara lain merupakan energi yang bersih dan
Terbaharukan, tidak menyebabkan pencemaran lingkungan, serta tidak
membutuhkan lahan yang banyak dalam Memproduksinya, karena sudah
tersedia tempat yang begitu luas.
7. Kekurangan energi Samudera antara lain biaya mahal, harus dibangun Di
daerah yang bertemperatur dan memiliki gelombang yang konstan.

12
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/12985266/
MAKALAH_PEMANFAATAN_ENERGI_LAUT
http://penyuluhankelautanperikanan.blogspot.com/2016/02/jenis-jenis-energi-
laut.html
https://ebtke.esdm.go.id/post/2016/04/14/1188/
potensi.energi.laut.indonesia.menjanjikan
Google.com
Wikipedia.id

Anda mungkin juga menyukai