Anda di halaman 1dari 18

ENERGI TERBARUKAN

ENERGI AIR

Oleh

1. Angga Apriliansa (07)


2. Anindya Hikmatillaili F. (08)
3. Anisa Paramitha (09)

XII MIPA 8

SMAN 1 KOTA BEKASI 


Jalan KH Agus Salim No. 181, Telepon 8802538, Faksimile 8803854, Bekasi Timur
17112 Website sman1bekasi.sch.id, E-mail sman1bekasi@yahoo.com

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1. Latar Belakang......................................................................................................................1
BAB 2 ISI........................................................................................................................................2
1. Definisi Energi Air...............................................................................................................2
2. Sumber-Sumber Energi Air..................................................................................................2
3. Potensi Energi Air di Indonesia............................................................................................4
4. Pemanfaatan Energi Air di Indonesia...................................................................................5
BAB 3 PENUTUP........................................................................................................................14
1. Kesimpulan.........................................................................................................................14
2. Saran...................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................16

i
BAB 1

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Energi telah menjadi aspek yang sangat penting dalam menunjang kehidupan
manusia di berbagai sektor. Bentuk energi pun beragam ditinjau berdasarkan sumbernya
yaitu energi terbarukan dan tak terbarukan. Untuk saat ini keberadaan energi tak
terbarukan dikurangi secara bertahap dikarenakan efek yang ditimbulkan khususnya efek
gas rumah kaca. Untuk itu perlu adanya peralihan penggunaan energi terbarukan yang
bersifat lebih ramah lingkungan.
Saat ini, energi terbarukan di Indonesia merupakan sektor yang masih dalam masa
pertumbuhan. Kebutuhan akan energi khususnya energi listrik di Indonesia sampai saat
ini masih belum mencukupi, dilihat dari banyaknya daerah pelosok yang belum dapat
menggunakan listrik. Hal ini di karenakan pemerintah masih kurang aktif dalam
pembangunan infrastruktur pengolah energi sehingga energi yang ada di Indonesia
terbuang percuma tanpa adanya pengolahan yang baik. Dalam kaitan itulah diperlukan
sumber energi alternatif yang bisa diperbarui. Energi alternatif adalah istilah yang
merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan
bahan bakar konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut.
Salah satu sumber energi terbarukan yang tersedia dalam skala besar di Indonesia
adalah air. Energi air adalah energi yang telah dimanfaatkan secara luas di Indonesia
yang dalam skala besar telah digunakan sebagai pembangkit listrik. Beberapa perusahaan
di bidang pertanian bahkan juga memiliki pembangkit listrik sendiri yang bersumber dari
energi air. Di Indonesia terdapat tiga pembangkit listrik yang menggunakan energi air
yaitu, PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), PLMTH (Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro), dan PLTO (Pembangkit Listrik Tenaga Ombak).

1
BAB 2

ISI

1. Definisi Energi Air


Energi air merupakan energi yang ramah lingkungan dan relatif mudah didapat,
karena pada air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air
mengalir). Tenaga air (Hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir.
Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam wujud energi mekanis
maupun energi listrik. Pemanfaatan energi air banyak dilakukan dengan menggunakan
kincir air atau turbin air yang memanfaatkan adanya suatu air terjun atau aliran air di
sungai. Besarnya tenaga air yang tersedia dari suatu sumber air bergantung pada besarnya
head dan debit air. Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O, satu molekul air
memiliki dua atom hidrogen kovalen terikat pada atom oksigen tunggal.

2. Jenis-Jenis Energi Air


A. Energi Air Kandungan Mekanis
Energi mekanik aliran air yang merupakan transformasi dari energi potensial
gravitasi dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin atau kincir. Umumnya turbin
digunakan untuk membangkitkan energi listrik sedangkan kincir untuk
pemanfaatan energi mekanik secara langsung.  Pada umumnya untuk
mendapatkan energi mekanik aliran air ini, perlu beda tinggi air yang diciptakan
dengan menggunakan bendungan. 
a. Air Terjun
Potensi energi air terjun adalah memanfaatkan energi dari
ketinggian atau potensial yang selanjutnya dikonversi menjadi energi
kinetik untuk menggerakkan sirip dan memutar turbin selanjutnya dirubah
menjadi energi listrik. Menurut perkiraan, potensi tenaga air yang dapat
diperoleh secara teoritis adalah 48,23.1012 Kwh setahun atau 11,011 GW,
bila diperhitungkan faktor kapasitas besar 50 %. Dari jumlah ini, potensi
secara teknis dapat dikembangkan diperkirakan sebanyak 19,39.1012 Kwh
atau 4,426 GW. Pemanfaatan sumber air yang belum optimal sesuai

2
dengan teoritis karena disebabkan kondisi geografis antara sumber energi
air dengan pusat pembangkit serta transmisi yang menghubungkan antara
pusat pembangkit listrik dengan konsumen listrik.
b. Energi Pasang Surut
Energi pasang surut adalah energi yang dihasilkan dari pasang
surut air laut dan menjadikannya energi dalam bentuk lain,
terutama listrik. Energi pasang surut merupakan salah satu jenis energi
terbarukan yang relatif lebih mudah diprediksi jumlahnya
dibandingkan energi angin dan energi surya. Pemanfaatannya saat ini
belum luas karena tingginya biaya awal dan terbatasnya lokasi yang
memiliki pasang surut yang mencukupi. Penelitian dan pengembangan
lebih lanjut terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan batas kritis
energi yang dihasilkannya sehingga didapatkan berbagai metode untuk
mengekstraksi energi jenis ini. Dalam sejarahnya, energi pasang surut
telah digunakan di Eropa dan pantai timur Amerika Utara dalam bentuk
turbin, mengubahnya menjadi energi mekanik dan digunakan untuk
menggiling gandum.
c. Energi Ombak dan Arus
Energi gelombang laut atau ombak laut adalah energi yang
dihasilkan dari pergerakan gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya.
Pada dasarnya pergerakan laut yang menghasilkan gelombang laut terjadi
akibat dorongan pergerakan angin. Angin timbul akibat perbedaan tekanan
pada 2 titik yang diakibatkan oleh respons pemanasan udara oleh matahari
yang berbeda di kedua titik tersebut. Mengingat sifat tersebut maka energi
gelombang laut dapat dikategorikan sebagai energi terbarukan.
Gelombang laut secara ideal dapat dipandang berbentuk gelombang yang
memiliki ketinggian puncak maksimum dan lembah minimum.
B. Energi Air Kandungan Termis
Konversi energi termal (Ocean Thermal Energy Conversion) adalah metode
untuk menghasilkan energi listrik menggunakan perbedaan temperatur yang

3
berada di antara laut dalam dan perairan dekat permukaan untuk
menjalankan mesin kalor.

a. Konversi Energi Panas Laut


Lautan, yang meliputi dua per tiga luas permukaan bumi,
menerima panas yang berasal dari penyinaran matahari. Selain daripada
itu, air lautan juga menerima panas yang berasal dari penyinaran matahari.
Selain panas bumi yaitu magma, yang terletak di bawah dasar laut. Energi
termal ini dapat dimanfaatkan dengan mengkonversinya menjadi energi
listrik dengan suatu teknologi yang disebut Ocean Thermal Energy
Conversion (OTEC), atau Konversi Energi Panas Laut (KEPL) bila
dipakai istilah indonesia, yang merupakan siklus Rankine.
Suatu jumlah energi yang besar yang diserap oleh lautan dalam
bentuk panas yang dari magma yang terletak di bawah dasra laut. Suhu
permukaan air laut di sekitar garis khatulistiwa berkisar antara 25 sampai
300C. Dibawah permukaan air, suhu ini menurun dan mencapai 5 sampai
70C sepanjang tahun pada kedalaman lebih kurang 500 meter.
Selisih suhu ini dapat dimanfaatkan untuk menjalankan mesin
penggerak berdasar prinsip termodinamika, dan dengan mempergunakan
suatu zat kerja yang mempunyai titik didih yang rendah; pada dasarnya
mesin penggerak ini dapat digunakan untuk pembangkitan listrik.

3. Potensi Energi Air di Indonesia


Potensi tenaga air Indonesia cukup besar, mencapai 75 ribu Megawatt (MW).
namun saat ini pemanfaatannya melalui penyediaan energi listrik nasional baru mencapai
10% dari total potensinya. Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian ESDM, potensi
sumber energi tenaga air tersebar sebanyak 15.600 MW (20,8%) di Sumatera, 4.200 MW
(5,6%) di Jawa, 21.600 MW (28,8%) di Kalimantan, 10.200 MW (13,6%) di Sulawesi,
620 MW (0,8%) di Bali, NTT, dan NTB, 430 MW (0,6%) di Maluku, Serta Papua
menyimpan potensi tenaga air sebesar 22.350 MW atau 29,8% dari potensi nasional.
Total keseluruhan potensi tenaga air yang dimiliki bangsa Indonesia sebesar 75.000 MW
dan yang termanfaatkan saat ini hanya 10,1% atau sebesar 7,572 MW.

4
4. Pemanfaatan Energi Air di Indonesia
A. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
Energi air yang dimanfaatkan di Indonesia pada umumnya dalam skala
yang besar (PLTA).  PLTA merupakan salah satu tipe pembangkit yang ramah
lingkungan, karena menggunakan air sebagai energi primernya. Energi primer air
dengan ketinggian tertentu digunakan untuk menggerakkan turbin yang dikopel
dengan generator. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah suatu
pembangkitan energi listrik dengan mengubah energi potensial air menjadi energi
mekanik oleh turbin dan diubah lagi menjadi energi listrik oleh generator dengan
memanfaatkan ketinggian dan kecepatan aliran air. Energi listrik yang
dibangkitkan dari ini biasa disebut sebagai hidroelektrik.
Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang
dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh air. Mesin penggerak yang
digunakan adalah turbin air untuk mengubah energi potensial air menjadi kerja
mekanis poros yang akan memutar rotor pada generator untuk menghasilkan
energi listrik. Air sebagai bahan baku PLTA dapat diperoleh dengan berbagai cara
misalnya, dari sungai secara langsung disalurkan untuk memutar turbin, atau
dengan cara ditampung dahulu (air hujan) dengan menggunakan kolam tandu atau
waduk sebelum disalurkan untuk memutar turbin.
a. Komponen Utama PLTA
1. Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk
menciptakan tinggi jatuh air. Selain menyimpan air, bendungan
juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.
2. Turbin, gaya jatuh air yang mendorong baling-baling
menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir
angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar
baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya
turbin merubah energi kenetik yang disebabkan gaya jatuh air
menjadi energi mekanik.

5
3. Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar
sehingga ketika baling-baling turbin berputar maka generator juga
ikut berputar. Generator selanjutnya merubah energi mekanik dari
turbin menjadi energi elektrik. Generator di PLTA bekerja seperti
halnya generator pembangkit listrik lainnya.
4. Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA
menuju rumah-rumah dan pusat industri.

b. Prinsip Kerja PLTA


Aliran sungai dengan jumlah debit air sedimikian besar ditampung dalam
waduk yang ditunjan dalam betuk bangunan bendungan. Air tersebut
dialirkan melalui saringan power intake. Kemudian masuk ke dalam pipa
pesat (penstock). Untuk mengubah energi potensial menjadi energi kinetik.
Pada ujung pipa dipasang katup utama (Main Inlet Valve). Untuk meng-
alirkan air ke turbin, katub utama akan ditutup secara otomatis apabila
terjadi gangguan atau di stop atau dilakukan perbaikan/pemeliharaan
turbin. Air yang telah mempunyai tekanan dan kecepatan tinggi (energi
kinetik) dirubah menjadi energi mekanik dengan dialirkan melalui sirip-
sirip pengarah (sudut tetap) akan mendorong sudu jalan/runner yang
terpasang pada turbin. Pada turbin, gaya jatuh air yang mendorong baling-
baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir
angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling-
baling digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah
energi kinetik yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi mekanik.
Generator dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga
ketika baling-baling turbin berputar maka generator ikut berputar.
Generator selanjutnya merubah energi mekanik dari turbin menjadi energi
elektrik. listrik pada generator terjadi karena kumparan tembaga yang
diberi inti besi digerakkan (diputar) dekat magnet. Bolak-baliknya kutub
magnet akan menggerakkan elektron pada kumparan tembaga sehingga
pada ujung-ujung kawat tembaga akan keluar listriknya. Yang kemudian
menghasilkan tenaga lisrik. Air keluar melalui tail race. Selanjutnya

6
kembali ke sungai. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator masih
rrendah, maka dari itu tegangan tersebut terlebih dahulu dinaikan dengan
trafo utama. Untuk efisiensi penyaluran energi dari pembangkit ke pusat
beban, tegangan tinggi tersebut kemudian diatur/dibagi di switch yard 11.

Dan selanjutnya disalurkan/interkoneksi ke sistem tenaga listrik melalui


kawat saluran tegangan tinggi. Listrik kemudian dapat disalurkan.

c. Jenis-Jenis PLTA
1. PLTA berdasarkan tinggi air terjun
 PLTA jenis terusan air (ater Way)
 PLTA jenis DAM /Bendungan
 PLTA jenis terusan dan DAM (campuran)
2. PLTA berdasarkan aliran sungai
 PLTA jenis aliran sungai langsung (Run of River)
 PLTA dengan kolam pengatur (Regulatoring Pond)
 Pusat listrik jenis waduk (Reservoir)
 PLTA jenis pompa (Pumped Storage)

d. Kelebihan dan Kekurangan PLTA


1. Kelebihan
 Respon pembangkit listrik yang cepat dalam menyesuaikan
kebutuhan beban. Sehingga pembangkit listrik ini sangat

7
cocok digunakan sebagai pembangkit listrik tipe peak untuk
kondisi beban puncak maupun saat terjadi gangguan di
jaringan.
 Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar dibandingkan
dengan pembangkit energi terbarukan lainnya dan
teknologinya bisa dikuasai dengan baik oleh Indonesia.
 PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50-100
tahun.
 Bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus
digunakan untuk kegiatan lain, seperti irigasi atau sebagai
cadangan air dan pariwisata.
 Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi
berharga bagi lingkungan. 
2. Kekurangan
 Pada lingkungan, yaitu mengganggu keseimbangan
ekosistem sungai/danau akibat dibangunnya bendungan.
 Biaya investasi paling mahal.
 Pembangunan bendungan memakan waktu yang lama.
 Memerlukan lahan yang luas.
 Disamping itu terkadang, kerusakan pada bendungan dapat
menyebabkan resiko kecelakaan dan kerugian yang sangat
besar.

e. Letak PLTA Terbesar di Indonesia


1. PLTA Cirata, Jawa Barat.
2. PLTA Saguling, Jawa Barat.
3. PLTA Sulewana, Poso, Sulawesi Tengah.
4. PLTA Sigura-gura Samosir, Sumatera Utara.
5. PLTA Musi, Bengkulu.
6. PLTA Mrica, Banjarnegara, Jawa Tengah
7. PLTA Asahan, Sumatera Utara.

8
8. PLTA Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.

B. PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro)


Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu
pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga
penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara
memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air. Mikrohidro merupakan
sebuah istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil dan hidro yang
berarti air. Secara teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air
(sebagai sumber energi), turbin dan generator. Mikrohidro
mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu.
Pada dasarnya, mikrohidro memanfaatkan energi potensial jatuhan air (head).
Semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar energi potensial air yang dapat
diubah menjadi energi listrik. Di samping faktor geografis (tata letak sungai),
tinggi jatuhan air dapat pula diperoleh dengan membendung aliran air sehingga
permukaan air menjadi tinggi. Air dialirkan melalui sebuah pipa pesat kedalam
rumah pembangkit yang pada umumnya dibangun di bagian tepi sungai untuk
menggerakkan turbin atau kincir air mikrohidro. Energi mekanik yang berasal
dari putaran poros turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh
sebuah generator. Mikrohidro bisa memanfaatkan ketinggian air yang tidak terlalu
besar, misalnya dengan ketinggian air 2,5 meter dapat dihasilkan listrik 400 watt.
Relatif kecilnya energi yang dihasilkan mikro-hidro dibandingkan
dengan PLTA skala besar, berimplikasi pada relatif sederhananya peralatan serta
kecilnya areal yang diperlukan guna instalasi dan pengoperasian mikrohidro. Hal
tersebut merupakan salah satu keunggulan mikrohidro, yakni tidak menimbulkan
kerusakan lingkungan.
Perbedaan antara Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan
mikrohidro terutama pada besarnya tenaga listrik yang dihasilkan, PLTA dibawah
ukuran 200 KW digolongkan sebagai mikrohidro. Dengan demikian, sistem
pembangkit mikrohidro cocok untuk menjangkau ketersediaan jaringan energi
listrik di daerah-daerah terpencil dan pedesaan.
a. Komponen Utama PLTMH

9
1. Bendungan, bangunan yang berada melintang sungai yang
berfungsi untuk membelokkan arah aliran air. Konstruksi
bendungan (weir) bertujuan untuk menaikkan dan mengontrol
tinggi air dalam sungai secara signifikan sehingga elevasi muka air
cukup untuk dialihkan ke dalam intake pembangkit listrik tenaga
mikrohidro.
2. Turbin, berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi
mekanik. Air akan memukul sudu-sudu dari turbin sehingga turbin
berputar. Perputaran turbin ini dihubungkan ke generator. Turbin
terdiri dari berbagai jenis seperti turbin Francis, Kaplan, Pelton,
dan lain-lain.
3. Generator, generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros
dan gearbox, memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar
kumparan magnet di dalam generator sehingga terjadi pergerakan
elektron yang membangkitkan arus AC. Hampir semua energi
listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin sinkron. Generator
sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin sinkron yang
digunakan untuk mengubah daya mekanik menjadi daya listrik.
Generator sinkron dapat berupa generator sinkron tiga fasa atau
generator sinkron AC satu fasa tergantung dari kebutuhan.

b. Prinsip Kerja PLTMH


Aliran sungai dibendung agar mendapatkan debit air (Q) dan tinggi
jatuh air (H), kemudian air yang dihasilkan disalurkan melalui saluran
penghantar air menuju kolam penenang, Kolam penenang dihubungkan
dengan pipa pesat, dan pada bagian paling bawah di pasang turbin
air. Pada turbin air akan berputar setelah mendapat tekanan air (P) dan
perputaran turbin dimanfaatkan untuk memutar generator, Setelah
mendapat putaran yang constan maka generator akan menghasilkan
tegangan listrik, yang dikirim kekonsumen melalui saluran kabel distribusi
(JTM atau JTR).

10
c. Kelebihan dan Kekurangan PLTMH
1. Kelebihan
 PLTMH cukup murah karena menggunakan energi alam. 
 Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan
di daerah terpencil dengan tenaga terampil penduduk daerah
setempat dengan sedikit latihan. 
 Tidak menimbulkan pencemaran.
 Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan
perikanan.
 Mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian
hutan sehingga ketersediaan air terjamin.
2. Kekurangan
Adapun kekurangan PLTMH ialah disaat kemarau, tingkat daya
yang dihasilkan PLTMH akan menurun karena berkurangnya
jumlah air, investasi awal, berpotensi menjadi teknologi yang
konsumtif.

d. Letak PLTMH
1. PLTMH Gunung Halu, Jawa Barat.
2. PLTMH Silangkitang Tambiski, Tapanuli Selatan.
3. PLTMH Cirompang, Jawa Barat, Dll.

11
C. PLTO (Pembangkit Listrik Tenaga Ombak)
PLTO adalah pembangkit listrik yang terletak di
lingkungan perairan atau lepas pantai, yang tujuannya adalah untuk
mendapatkan energi listrik dari energi kinetik gelombang laut. Potensi gelombang
diperkirakan lebih dari 2 juta MW. Tempat-tempat dengan potensi energi
gelombang terbesar adalah pantai barat Eropa, pantai utara Britania Raya, pantai
Pasifik Utara, Amerika Selatan, Australia, Selandia Baru, dan pantai Afrika
Selatan.
a. Komponen Utama PLTO
1. Turbin yang akan berputar akibat terjangan ombak,
2. Generator yang berfungsi sebagai pengubah energi mekanik atau
energi gerak menjadi energi listrik.
3. Piston Hidrolik yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan
generator saat terkena gelombang ombak.
4. Rotor yang terdapat di dalam generator dan terhubung dengan
turbin.
5. Tabung-tabung beton.
6. Pelampung untuk mengapungkan tabung beton.
7. Kolom air berosilasi (Oscillating Water Column).
8. Wave Surge atau Focusing Device.

b. Prinsip Kerja PLTO


Berikut adalah cara kerja dari pembangkit listrik tenaga ombak:
1. Pelampung yang diapungkan dipermukaan air laut akan bergerak
naik turun seiring dengan gerakan gelombang air laut.
2. Gerakan pelampung akan membuat turbin berputar.
3. Energi kinetik dari putaran turbin akan memutar rotor dan
disalurkan ke generator.

12
4. Generator kemudian mengubah energi kinetik tersebut menjadi
energi listrik dan disalurkan menuju sistem transmisi.
Untuk mengubah energi ombak menjadi energi listrik, digunakan dua
sistem yaitu:
1. Lepas pantai (off-shore)
2. Pantai (on-shore)

c. Kelebihan dan Kekurangan PLTO


1. Kelebihan
 Merupakan sumber energi terbarukan yang keberadaannya
tidak akan habis dan selalu ada.
 Tidak menghasilkan emisi dan polutan sehingga bersifat
ramah lingkungan.
 Perancangannya lebih mudah dibanding dengan
pembangkit listrik energi alternatif lainnya.
 Energi ombak atau gelombang air laut lebih mudah
diprediksi.
2. Kekurangan
 Biaya pembangunan atau instalasi yang mahal
 Biaya pemeliharaan dan perawatan yang juga cukup mahal.
 Adanya resiko korosi pada tabung-tabung dan komponen
pembangkit listrik.

13
 Keberadaan tenaga ahli dalam bidang ini masih sangat
jarang.

BAB 3

PENUTUP

1. Kesimpulan
Energi air merupakan energi yang terbentuk karena gerakan kinetik aliran air
di suatu tempat. Energi ini mampu dimanfaatkan oleh manusia sebagai salah satu
jenis energi terbarukan. Energi air dibagi menjadi dua jenis yaitu energi air
kandungan mekanis dan energi air kandungan termis. Energi air kandungan
mekanis adalah energi mekanik aliran air yang merupakan transformasi dari
energi potensial gravitasi dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin atau kincir.
Energi air kandungan termis adalah metode menghasilkan  energi
listrik menggunakan perbedaan temperatur yang berada di antara laut
dalam dan perairan dekat permukaan untuk menjalankan mesin kalor.
Pemanfaatan jenis energi air di Indonesia sudah dilakukan, yakni melalui
peran PLTA, PLTMH, dan PLTO. PLTA merupakan suatu pembangkit energi
listrik dengan mengubah energi potensial air menjadi energi mekanik oleh turbin
dan diubah lagi menjadi energi listrik oleh generator dengan memanfaatkan
ketinggian dan kecepatan aliran air. PLTMH suatu pembangkit listrik skala kecil
yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya. PLTO adalah
adalah pembangkit listrik yang terletak di lingkungan perairan atau lepas pantai,
yang tujuannya adalah untuk mendapatkan energi listrik dari energi
kinetik gelombang laut.

2. Saran
Dari materi yang telah dijelaskan secara mendetail pada bab sebelumnya,
energi air memiliki banyak sekali manfaat. Manfaatnya tidak hanya untuk
pemenuhan kebutuhan hidup manusia saja, energi air dapat diolah menjadi

14
pembangkit listrik. Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang besar
mencapai 442 GW, dengan salah satunya berupa energi air mencapai 75 ribu
MW. PLTA merupakan salah satu upaya pemanfaatan energi terbarukan di
program strategis nasional dalam menghasilkan energi listrik, meskipun belum
menjadi pemasok primer. Adanya manfaat besar dari PLTA, saat ini Indonesia
sudah seharusnya lebih fokus memaksimalkan pemanfaatan energi listrik dari
sumber terbarukan, termasuk yang bersumber dari air. Selain itu, Efesiensi dan
efektivitas penggunaan air untuk irigasi harus ditingkatkan, dengan cara
mengutamakan pemeliharaan, kegiatan operasi, peningkatan kerja serta
rehabilitasi daripada pembangunan irigasi yang baru. Pemanfaatan sumber daya
air harus mendukung perekonomian rakyat secara efektif dan efisien, dengan cara
membuat pertimbangan kepentingan antarsektor dan antar wilayah. Penulis juga
berharap pemerintah dapat terus memantau penggunaan energi air dengan baik
dan merata, serta melakukan pengembangan lebih lanjut pada energi air agar
mampu menggantikan peranan energi fosil sebagai pemasok energi di Indonesia.

15
DAFTAR PUSTAKA
https://muhammadsaid28.blogspot.com/2016/08/energi-air.html
https://id.scribd.com/doc/183032376/MAKALAH-ENERGI-AIR-docx
https://artikel.rumah123.com/8-plta-di-indonesia-terbesar-saat-ini-untuk-kebutuhan-
listrik-rumah-tangga-71793#:~:text=1.,Waduk%20Cirata%2C%20Jawa
%20Barat&text=Waduk%20Cirata%20saat%20ini%20merupakan,Hour%20(GWH)
%20per%20tahun.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_ombak
https://haloedukasi.com/pembangkit-listrik-tenaga-
ombak#Apa_itu_Pembangkit_Listrik_Tenaga_Ombak
https://ebtke.esdm.go.id/post/2014/07/02/628/kebijakan.pengembangantenagaair?
lang=id#:~:text=Potensi%20tenaga%20air%20Indonesia%20cukup,mencapai
%2010%25%20dari%20total%20potensinya.

16

Anda mungkin juga menyukai