ENERGI AIR
Oleh
XII MIPA 8
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1. Latar Belakang......................................................................................................................1
BAB 2 ISI........................................................................................................................................2
1. Definisi Energi Air...............................................................................................................2
2. Sumber-Sumber Energi Air..................................................................................................2
3. Potensi Energi Air di Indonesia............................................................................................4
4. Pemanfaatan Energi Air di Indonesia...................................................................................5
BAB 3 PENUTUP........................................................................................................................14
1. Kesimpulan.........................................................................................................................14
2. Saran...................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................16
i
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Energi telah menjadi aspek yang sangat penting dalam menunjang kehidupan
manusia di berbagai sektor. Bentuk energi pun beragam ditinjau berdasarkan sumbernya
yaitu energi terbarukan dan tak terbarukan. Untuk saat ini keberadaan energi tak
terbarukan dikurangi secara bertahap dikarenakan efek yang ditimbulkan khususnya efek
gas rumah kaca. Untuk itu perlu adanya peralihan penggunaan energi terbarukan yang
bersifat lebih ramah lingkungan.
Saat ini, energi terbarukan di Indonesia merupakan sektor yang masih dalam masa
pertumbuhan. Kebutuhan akan energi khususnya energi listrik di Indonesia sampai saat
ini masih belum mencukupi, dilihat dari banyaknya daerah pelosok yang belum dapat
menggunakan listrik. Hal ini di karenakan pemerintah masih kurang aktif dalam
pembangunan infrastruktur pengolah energi sehingga energi yang ada di Indonesia
terbuang percuma tanpa adanya pengolahan yang baik. Dalam kaitan itulah diperlukan
sumber energi alternatif yang bisa diperbarui. Energi alternatif adalah istilah yang
merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan
bahan bakar konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut.
Salah satu sumber energi terbarukan yang tersedia dalam skala besar di Indonesia
adalah air. Energi air adalah energi yang telah dimanfaatkan secara luas di Indonesia
yang dalam skala besar telah digunakan sebagai pembangkit listrik. Beberapa perusahaan
di bidang pertanian bahkan juga memiliki pembangkit listrik sendiri yang bersumber dari
energi air. Di Indonesia terdapat tiga pembangkit listrik yang menggunakan energi air
yaitu, PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), PLMTH (Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro), dan PLTO (Pembangkit Listrik Tenaga Ombak).
1
BAB 2
ISI
2
dengan teoritis karena disebabkan kondisi geografis antara sumber energi
air dengan pusat pembangkit serta transmisi yang menghubungkan antara
pusat pembangkit listrik dengan konsumen listrik.
b. Energi Pasang Surut
Energi pasang surut adalah energi yang dihasilkan dari pasang
surut air laut dan menjadikannya energi dalam bentuk lain,
terutama listrik. Energi pasang surut merupakan salah satu jenis energi
terbarukan yang relatif lebih mudah diprediksi jumlahnya
dibandingkan energi angin dan energi surya. Pemanfaatannya saat ini
belum luas karena tingginya biaya awal dan terbatasnya lokasi yang
memiliki pasang surut yang mencukupi. Penelitian dan pengembangan
lebih lanjut terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan batas kritis
energi yang dihasilkannya sehingga didapatkan berbagai metode untuk
mengekstraksi energi jenis ini. Dalam sejarahnya, energi pasang surut
telah digunakan di Eropa dan pantai timur Amerika Utara dalam bentuk
turbin, mengubahnya menjadi energi mekanik dan digunakan untuk
menggiling gandum.
c. Energi Ombak dan Arus
Energi gelombang laut atau ombak laut adalah energi yang
dihasilkan dari pergerakan gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya.
Pada dasarnya pergerakan laut yang menghasilkan gelombang laut terjadi
akibat dorongan pergerakan angin. Angin timbul akibat perbedaan tekanan
pada 2 titik yang diakibatkan oleh respons pemanasan udara oleh matahari
yang berbeda di kedua titik tersebut. Mengingat sifat tersebut maka energi
gelombang laut dapat dikategorikan sebagai energi terbarukan.
Gelombang laut secara ideal dapat dipandang berbentuk gelombang yang
memiliki ketinggian puncak maksimum dan lembah minimum.
B. Energi Air Kandungan Termis
Konversi energi termal (Ocean Thermal Energy Conversion) adalah metode
untuk menghasilkan energi listrik menggunakan perbedaan temperatur yang
3
berada di antara laut dalam dan perairan dekat permukaan untuk
menjalankan mesin kalor.
4
4. Pemanfaatan Energi Air di Indonesia
A. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
Energi air yang dimanfaatkan di Indonesia pada umumnya dalam skala
yang besar (PLTA). PLTA merupakan salah satu tipe pembangkit yang ramah
lingkungan, karena menggunakan air sebagai energi primernya. Energi primer air
dengan ketinggian tertentu digunakan untuk menggerakkan turbin yang dikopel
dengan generator. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah suatu
pembangkitan energi listrik dengan mengubah energi potensial air menjadi energi
mekanik oleh turbin dan diubah lagi menjadi energi listrik oleh generator dengan
memanfaatkan ketinggian dan kecepatan aliran air. Energi listrik yang
dibangkitkan dari ini biasa disebut sebagai hidroelektrik.
Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang
dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh air. Mesin penggerak yang
digunakan adalah turbin air untuk mengubah energi potensial air menjadi kerja
mekanis poros yang akan memutar rotor pada generator untuk menghasilkan
energi listrik. Air sebagai bahan baku PLTA dapat diperoleh dengan berbagai cara
misalnya, dari sungai secara langsung disalurkan untuk memutar turbin, atau
dengan cara ditampung dahulu (air hujan) dengan menggunakan kolam tandu atau
waduk sebelum disalurkan untuk memutar turbin.
a. Komponen Utama PLTA
1. Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk
menciptakan tinggi jatuh air. Selain menyimpan air, bendungan
juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.
2. Turbin, gaya jatuh air yang mendorong baling-baling
menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir
angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar
baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya
turbin merubah energi kenetik yang disebabkan gaya jatuh air
menjadi energi mekanik.
5
3. Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar
sehingga ketika baling-baling turbin berputar maka generator juga
ikut berputar. Generator selanjutnya merubah energi mekanik dari
turbin menjadi energi elektrik. Generator di PLTA bekerja seperti
halnya generator pembangkit listrik lainnya.
4. Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA
menuju rumah-rumah dan pusat industri.
6
kembali ke sungai. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator masih
rrendah, maka dari itu tegangan tersebut terlebih dahulu dinaikan dengan
trafo utama. Untuk efisiensi penyaluran energi dari pembangkit ke pusat
beban, tegangan tinggi tersebut kemudian diatur/dibagi di switch yard 11.
c. Jenis-Jenis PLTA
1. PLTA berdasarkan tinggi air terjun
PLTA jenis terusan air (ater Way)
PLTA jenis DAM /Bendungan
PLTA jenis terusan dan DAM (campuran)
2. PLTA berdasarkan aliran sungai
PLTA jenis aliran sungai langsung (Run of River)
PLTA dengan kolam pengatur (Regulatoring Pond)
Pusat listrik jenis waduk (Reservoir)
PLTA jenis pompa (Pumped Storage)
7
cocok digunakan sebagai pembangkit listrik tipe peak untuk
kondisi beban puncak maupun saat terjadi gangguan di
jaringan.
Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar dibandingkan
dengan pembangkit energi terbarukan lainnya dan
teknologinya bisa dikuasai dengan baik oleh Indonesia.
PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50-100
tahun.
Bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus
digunakan untuk kegiatan lain, seperti irigasi atau sebagai
cadangan air dan pariwisata.
Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi
berharga bagi lingkungan.
2. Kekurangan
Pada lingkungan, yaitu mengganggu keseimbangan
ekosistem sungai/danau akibat dibangunnya bendungan.
Biaya investasi paling mahal.
Pembangunan bendungan memakan waktu yang lama.
Memerlukan lahan yang luas.
Disamping itu terkadang, kerusakan pada bendungan dapat
menyebabkan resiko kecelakaan dan kerugian yang sangat
besar.
8
8. PLTA Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.
9
1. Bendungan, bangunan yang berada melintang sungai yang
berfungsi untuk membelokkan arah aliran air. Konstruksi
bendungan (weir) bertujuan untuk menaikkan dan mengontrol
tinggi air dalam sungai secara signifikan sehingga elevasi muka air
cukup untuk dialihkan ke dalam intake pembangkit listrik tenaga
mikrohidro.
2. Turbin, berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi
mekanik. Air akan memukul sudu-sudu dari turbin sehingga turbin
berputar. Perputaran turbin ini dihubungkan ke generator. Turbin
terdiri dari berbagai jenis seperti turbin Francis, Kaplan, Pelton,
dan lain-lain.
3. Generator, generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros
dan gearbox, memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar
kumparan magnet di dalam generator sehingga terjadi pergerakan
elektron yang membangkitkan arus AC. Hampir semua energi
listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin sinkron. Generator
sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin sinkron yang
digunakan untuk mengubah daya mekanik menjadi daya listrik.
Generator sinkron dapat berupa generator sinkron tiga fasa atau
generator sinkron AC satu fasa tergantung dari kebutuhan.
10
c. Kelebihan dan Kekurangan PLTMH
1. Kelebihan
PLTMH cukup murah karena menggunakan energi alam.
Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan
di daerah terpencil dengan tenaga terampil penduduk daerah
setempat dengan sedikit latihan.
Tidak menimbulkan pencemaran.
Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan
perikanan.
Mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian
hutan sehingga ketersediaan air terjamin.
2. Kekurangan
Adapun kekurangan PLTMH ialah disaat kemarau, tingkat daya
yang dihasilkan PLTMH akan menurun karena berkurangnya
jumlah air, investasi awal, berpotensi menjadi teknologi yang
konsumtif.
d. Letak PLTMH
1. PLTMH Gunung Halu, Jawa Barat.
2. PLTMH Silangkitang Tambiski, Tapanuli Selatan.
3. PLTMH Cirompang, Jawa Barat, Dll.
11
C. PLTO (Pembangkit Listrik Tenaga Ombak)
PLTO adalah pembangkit listrik yang terletak di
lingkungan perairan atau lepas pantai, yang tujuannya adalah untuk
mendapatkan energi listrik dari energi kinetik gelombang laut. Potensi gelombang
diperkirakan lebih dari 2 juta MW. Tempat-tempat dengan potensi energi
gelombang terbesar adalah pantai barat Eropa, pantai utara Britania Raya, pantai
Pasifik Utara, Amerika Selatan, Australia, Selandia Baru, dan pantai Afrika
Selatan.
a. Komponen Utama PLTO
1. Turbin yang akan berputar akibat terjangan ombak,
2. Generator yang berfungsi sebagai pengubah energi mekanik atau
energi gerak menjadi energi listrik.
3. Piston Hidrolik yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan
generator saat terkena gelombang ombak.
4. Rotor yang terdapat di dalam generator dan terhubung dengan
turbin.
5. Tabung-tabung beton.
6. Pelampung untuk mengapungkan tabung beton.
7. Kolom air berosilasi (Oscillating Water Column).
8. Wave Surge atau Focusing Device.
12
4. Generator kemudian mengubah energi kinetik tersebut menjadi
energi listrik dan disalurkan menuju sistem transmisi.
Untuk mengubah energi ombak menjadi energi listrik, digunakan dua
sistem yaitu:
1. Lepas pantai (off-shore)
2. Pantai (on-shore)
13
Keberadaan tenaga ahli dalam bidang ini masih sangat
jarang.
BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan
Energi air merupakan energi yang terbentuk karena gerakan kinetik aliran air
di suatu tempat. Energi ini mampu dimanfaatkan oleh manusia sebagai salah satu
jenis energi terbarukan. Energi air dibagi menjadi dua jenis yaitu energi air
kandungan mekanis dan energi air kandungan termis. Energi air kandungan
mekanis adalah energi mekanik aliran air yang merupakan transformasi dari
energi potensial gravitasi dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin atau kincir.
Energi air kandungan termis adalah metode menghasilkan energi
listrik menggunakan perbedaan temperatur yang berada di antara laut
dalam dan perairan dekat permukaan untuk menjalankan mesin kalor.
Pemanfaatan jenis energi air di Indonesia sudah dilakukan, yakni melalui
peran PLTA, PLTMH, dan PLTO. PLTA merupakan suatu pembangkit energi
listrik dengan mengubah energi potensial air menjadi energi mekanik oleh turbin
dan diubah lagi menjadi energi listrik oleh generator dengan memanfaatkan
ketinggian dan kecepatan aliran air. PLTMH suatu pembangkit listrik skala kecil
yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya. PLTO adalah
adalah pembangkit listrik yang terletak di lingkungan perairan atau lepas pantai,
yang tujuannya adalah untuk mendapatkan energi listrik dari energi
kinetik gelombang laut.
2. Saran
Dari materi yang telah dijelaskan secara mendetail pada bab sebelumnya,
energi air memiliki banyak sekali manfaat. Manfaatnya tidak hanya untuk
pemenuhan kebutuhan hidup manusia saja, energi air dapat diolah menjadi
14
pembangkit listrik. Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang besar
mencapai 442 GW, dengan salah satunya berupa energi air mencapai 75 ribu
MW. PLTA merupakan salah satu upaya pemanfaatan energi terbarukan di
program strategis nasional dalam menghasilkan energi listrik, meskipun belum
menjadi pemasok primer. Adanya manfaat besar dari PLTA, saat ini Indonesia
sudah seharusnya lebih fokus memaksimalkan pemanfaatan energi listrik dari
sumber terbarukan, termasuk yang bersumber dari air. Selain itu, Efesiensi dan
efektivitas penggunaan air untuk irigasi harus ditingkatkan, dengan cara
mengutamakan pemeliharaan, kegiatan operasi, peningkatan kerja serta
rehabilitasi daripada pembangunan irigasi yang baru. Pemanfaatan sumber daya
air harus mendukung perekonomian rakyat secara efektif dan efisien, dengan cara
membuat pertimbangan kepentingan antarsektor dan antar wilayah. Penulis juga
berharap pemerintah dapat terus memantau penggunaan energi air dengan baik
dan merata, serta melakukan pengembangan lebih lanjut pada energi air agar
mampu menggantikan peranan energi fosil sebagai pemasok energi di Indonesia.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://muhammadsaid28.blogspot.com/2016/08/energi-air.html
https://id.scribd.com/doc/183032376/MAKALAH-ENERGI-AIR-docx
https://artikel.rumah123.com/8-plta-di-indonesia-terbesar-saat-ini-untuk-kebutuhan-
listrik-rumah-tangga-71793#:~:text=1.,Waduk%20Cirata%2C%20Jawa
%20Barat&text=Waduk%20Cirata%20saat%20ini%20merupakan,Hour%20(GWH)
%20per%20tahun.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_ombak
https://haloedukasi.com/pembangkit-listrik-tenaga-
ombak#Apa_itu_Pembangkit_Listrik_Tenaga_Ombak
https://ebtke.esdm.go.id/post/2014/07/02/628/kebijakan.pengembangantenagaair?
lang=id#:~:text=Potensi%20tenaga%20air%20Indonesia%20cukup,mencapai
%2010%25%20dari%20total%20potensinya.
16