Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN

“ENERGI TERBARUKAN ”
“ENERGI DARI AIR”

Nama : MELLANI UTAMI PUTRI

Nim :17033102

Prodi :Pendidikan Fisika C

Nama Dosen :Drs.Gusnedi,M.s

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu tugas pada mata kuliah Fisika
Lingkungan dengan judul “ Energi Air”.
Terima kasih disampaikan kepada bapak Drs.Gusnedi,M.si selaku dosen mata kuliah Fisika
Lingkungan yang telah membimbing dan memberikan kuliah kepada kami dengan sangat sabar
dan baik.

Demikianlah makalah ini disusun semoga bermanfaat agar dapat memenuhi tugas mata
kuliah Fisika Lingkungan.

Padang, April 2019

penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangkit listrik tenaga air adalah salah satu sumber energi listrik yang
memanfaatkan air sebagai sumber listrik. Pembangkit ini merupakan salah satu sumber
energi listrik utama yangada di Indonesia. Keberadaannya diharapkan mampu memenuhi
pasokan listrik bagi masyarakat Indonesia, selain yang berasal dari bahan bakar batu bara.
Pembangkit listrik tenaga air di Indonesia banyak dikembangkan. Hal ini karena
persediaan air di Indonesia cukup melimpah. Keberadaan beberapa waduk besar di
Indonesia, selain digunakan untuk penampungan air juga dimanfaatkan untuk menjadi
energi penghasil listrik. Pilihan mengembangkan pembangkit listrik tenaga air ini salah
satunya disebabkan potensi air yang ada di Indonesia. Jumlah air yang melimpah,
dikembangkan untuk menciptakan energi yang diubah menjadi sebuah arus listrik. Hal ini
ditujukan untuk menciptakan biaya produksi yang murah pada listrik di Indonesia.
Pembangkit listrik tenaga air termasuk salah satu sumber pembangkit listrik tertua
yang pernah ditemukan. Selain pembangkit ini, masih ada pula beberapa jenis
pembangkit listrik yang ada di dunia. Seperti pembangkit listrik tenaga surya,
pembangkit listrik tenaga diesel, dan juga pembangkit listrik tenaga nuklir. Pembangkit
listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi potensial (dari dam atau air
terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energy mekanik
menjadi energi listrik (dengan bantuan generator). Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada
sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6 milyar barrel minyak atau samadengan 24%
kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih / milyar orang. PLTA termasuk jenis
pembangkitan hidro. Karena pembangkitan ini menggunakan air untuk kerjanya. Saat ini
pengetahuan tentang PLTA perlu untuk diketahui oleh para mahasiswa sebagai modal
awal untuk kedepannya.
PLTA mulai dikembangkan di Indonesia secara bertahap pada tahun 1900. Masa
itu merupakan era dimana penggunaan bahan bakar minyak merupakan sumber energi
utama di dunia. Pengembangan PLTA tidak terlalu diprioritaskan oleh karena itu
progresnya berjalan lambat. Sedangkan sekarang, pengembangan PLTA mulai di tinjau
ulang karena penggunaan bahan bakar minyak mengahasilkan banyak polusi lingkungan
dan persediaan bahan bakar minyak mulai menipis.
Beberapa alasan tambahan bahwa PLTA lebih menguntungkan dibandingkan tipe
generator lain adalah :
1. Persediaan air cenderung tidak habis dan dapat diperbaharui.
2. Ramah !ingkungan.
3. Tidak memerlukan bahan bakar.
4. Periode mulainya terjadi secara terus menerus.
5. Pengoperasiannya sederhana dan biaya perawatannya murah.
6. Hampir tidak ada resiko meledak.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan energy?
2. Apa yang dimaksud dengan energi terbarukan?
3. Berasal dari manakan sumber-sumber energi air ?
4. Bagaimana pemanfaatan energi air ?
5. Apa sajakah kekurangan dan kelebihan dari energi air di Indonesia ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang energy terbarukan
2. Untuk mengetahui sumber - sumber energi air.
3. Untuk mengetahui pemanfaatan energi air.
4. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari energi air indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Energi Terbarukan
Energi adalah daya kerja atau tenaga. Energi berasal dari bahasa Yunani yaitu Energia
yang merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. Energi merupakan besaran yang
kekal, artinya enegi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari bentuk
satu ke bentuk yang lain.
Berikut beberapa pendapat ahli tentang pengertian energi;
1. Energi adalah kemampuan membuat sesuatu terjadi (Robert L. Wolke)
2. Energi adalah kemampuan benda untuk melakukan usaha (Mikrajuddin)
3. Energi adalah suatu bentuk kekuatan yang dihasilkan atau dimiliki oleh suatu benda
(Pardiyono)
4. Energi adalah sebuah konsep dasar termodinamika dan merupakan salah satu aspek
penting dalam analisis teknik (Michael J. Moran), dll
Dari berbagai pengertian dan definisi energi diatas dapat disimpulkan bahwa secara
umum energi dapat didefinisikan sebagai kekuatan yang dimilki oleh suatu benda sehingga
mampu untuk melakukan kerja.
Sedangkan energi terbarukan adalah adalah energi yang berasal dari "proses alam yang
berkelanjutan", seperti tenaga surya, tenaga angin, arus air proses biologi, dan panas bumi.
Energy terbarukan ialah energy surya, energy angin, energy air, energy biomasa, hydrogen,
energy panas bumi, dan energy samudra. Pada makalah ini kita akan membahas tentang
energy air.

2.2 Energi Air


Sungai mengalir dari lokasi yang lebih tinggi ke yang lebih rendah. Jika tetesannya
cukup besar, masuk akal untuk membendung sungai dan menggunakan perbedaan
ketinggian hulu dan hilir untuk menghasilkan tenaga listrik. Selain itu, pasanglah pengukur
arus yang dapat digunakan untuk memutar roda air dan gunakan putarannya secara langsung
(menggergaji kayu atau menggiling biji-bijian), atau lagi untuk menghasilkan listrik
kekuatan. Gelombang laut disebabkan oleh angin yang meniup penyimpangan di permukaan
laut menjadi gelombang yang mengalir. Energi kinetik dari partikel-partikel air dapat diubah
menjadi rotasi aturbin dan kemudian ke tenaga listrik. Akhirnya, energi genetik dari gerak
gelombang yang disebabkan oleh matahari dan bulan, di lokasi yang menguntungkan, dapat
dikonversi menjadi tenaga listrik.
Stasiun tenaga air menggunakan bendungan, dari mana air akan turun setinggi h dan
melewati turbin. Energi potensial air diubah menjadi energi kinetik turbin, yang
digabungkan dengan generator listrik. Massa m dengan ketinggian h akan memiliki energi
potensial mgh, di mana g adalah percepatan gravitasi. Jika Q [m3/s] melewati turbinnya
massa akan menjadi ρQ [kg/s], di mana ρ adalah kepadatan air. Akibatnya daya
mekanis yang dihasilkan bendungan
P = ρQgh [J/s] ≈ 10hQ [kW]
Untuk pembangkit listrik besar, 90% dari output mekanis dapat dikonversi menjadi
tenaga listrik. Penggunaan utama bendungan adalah menggunakan reservoir untuk mengatur
output listrik dengan mengatur aliran Q melalui turbin. Selain penyimpanan sebagai
penggunaan kedua, banyak bendungan juga digunakan untuk mengatur air irigasi untuk
pertanian hilir. Kedua kegunaan, tentu saja, dapat bersaing. Tenaga air menyediakan sekitar
1/6 dari semua tenaga listrik di tingkat dunia pada tahun 2008. Di sebagian besar negara
industri sebagian besar sumber daya tenaga air sudah digunakan; ekspansi harus datang dari
negara-negara berkembang. Pada tahun 2050 total output tenaga air mungkin telah berlipat
ganda.

2.3 Pembangki Listrik Tenaga Air


Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi
potensial dan kinetik dari air terun untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang
dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik.
Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang dihubungkan ke
turbin kemudain digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. Pembangkit listrik tenaga air tidak
hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi
pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak.
PLTA dapat beroperasi sesuai dengan perancangan sebelumnya, bila mempunyai
Daerah Aliran Sungai (DAS) yang potensial sebagai sumber air untuk memenuhkebutuhan
dalam pengoperasian PLTA tersebut. Pada operasi PLTA tersebut, perhitungan keadaan air
yang masuk pada waduk/dam tempat penampungan air, beserta besar air yang tersedia
dalam waduk/dam dan perhitungan besar air yang akan dialirkan melalui pintu saluran air
untuk menggerakkan turbin sebagai penggerak sumber listrik tersebut, merupakan suatu
keharusan untuk dimiliki, dengan demikian kontrol terhadap air yang masuk maupun yang
didistribusikan ke pintu saluran air untuk menggerakkan turbin harus dilakukan dengan
baik, sehingga dalam operasi PLTA tersebut, dapat dijadikan sebagai dasar tindakan
pengaturan efisiensi penggunaan air maupun pengamanan seluruh system, sehingga PLTA
tersebut, dapat beroperasi sepanjang tahun, walaupun pada musim kemarau panjang.
Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000, setara dengan 3,6 milyar barrel
minyak atau sama dengan 24% kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar
orang.
Dalam penentuan pemanfaatan suatu potensi sumber tenaga air bagi pembangkitan
tanaga listrik ditentukan oleh tiga faktor yaitu:
a. Jumlah air yang tersedia, yang merupakan fungsi dari jatuh hujan dan atau salju.
b. Tinggi terjun yang dapat dimanfaatkan, hal mana tergantung dari topografi daerah
tersebut.
c. Jarak lokasi yang dapat dimanfaatkan terhadap adanya pusat-pusat beban atau jaringan
transmisi
Pada prinsipnya PLTA mengolah energi potensial air diubah menjadi energi kinetis
dengan adanya head, lalu energi kinetis ini berubah menjadi energi mekanis dengan adanya
aliran air yang menggerakkan turbin, lalu energi mekanis ini berubah menjadi energi listrik
melalui perputaran rotor pada generator. Jumlah energi listrik yang bisa dibangkitkan
dengan sumber daya air tergantung pada dua hal, yaitu jarak tinggi air (head) dan berapa
besar jumlah air yang mengalir (debit). Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air,
harus melalui beberapa tahapan perubahan energy, yaitu:
a. Energi Potensial
Energi potensial yaitu energi yang terjadi akibat adanya beda potensial, yaitu akibat
adanya perbedaan ketinggian. Besarnya energi potensial yaitu:
Ep = m.g.h
Dimana:
Ep : Energi Potensial
m : massa (kg)
g : gravitasi (9.8 m/s2)
h : head (m).
b. Energi Kinetis
Energi kinetis yaitu energi yang dihasilkan akibat adanya aliran air sehingga timbul air
dengan kecepatan tertentu, yang dirumuskan
Ek = 0.5mv2
Dimana :
Ek : Energi kinetis
m : massa (kg)
v : kecepatan (m/s)
c. Energi Mekanis
Energi mekanis yaitu energi yang timbul akibat adanya pergerakan turbin. Besarnya
energi mekanis tergantung dari besarnya energi potensial dan energi kinetis. Besarnya
energi mekanis.dirumuskan :
Em = T.ꞷ.t
Dimana:
Em : Energi mekanis
T : torsi
ꞷ : sudut putar
t : waktu (s)
d. Energi Listrik
Ketika turbin berputar maka rotor juga berputar sehingga menghasilkan energi listrik
sesuai persamaan :
El = V.I.t
Dimana:
El : Energi Listrik
V : tegangan (volt)
I : Arus (Ampere)
t : waktu (s)
2.4 Komponen PLTA
PLTA yang paling konvensional mempunyai empat komponen utama sebagai berikut :
a. Bendungan
Bendungan berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh
air. Selain menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan
energi.
b. Turbine
Gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air
kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk
memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin
merubah energi kenetik yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi mekanik.
c. Generator
Dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika baling-baling turbin
berputar maka generator juga ikut berputar. Generator selanjutnya merubah energi
mekanik dari turbin menjadi energ elektrik. Generator di PLTA bekerja seperti halnya
generator pembangkit listrik lainnya.
d. Jalur Transmisi
Jalur Transmisi berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-rumah
dan pusat industry

2.5 Kelebiham dan Kekurangan PLTA


PLTA telah berkontribusi banyak bagi pembangunan kesejahteraan manusia sejak
beberapa puluh abad yang lalu. Yunani tercatat sebagai negara pertama yang
memanfaatkan tenaga air untuk memenuhi kebutuhan energi listriknya. Pada akhir tahun
1999, tenaga air yang sudah berhasil dimanfaatkan di dunia adalah sebesar 2650 TWh,
atau sebesar 19 % energi listrik yang terpasang di dunia.
Indonesia mempunyai potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 70.000
mega watt (MW). Potensi ini baru dimanfaatkan sekitar 6 persen atau 3.529 MW atau 14,2
% dari jumlah energi pembangkitan PT PLN. Ada beberapa keunggulan dari pembangkit
listrik tenaga air (PLTA) yang dapat dirangkum secara garis besar sebagai berikut :
Ada beberapa keunggulan dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dapat
dirangkum secara garis besar sebagai berikut :
a. Respon pembangkit listrik yang cepat dalam menyesuaikan kebutuhan beban. Sehingga
pembangkit listrik ini sangat cocok digunakan sebagai pembangkit listrik tipe peak
untuk kondisi beban puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan.
b. Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar dibandingkan dengan pembangkit energi
terbarukan lainnya dan teknologinya bisa dikuasai dengan baik oleh Indonesia.
c. PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50-100 tahun.
d. Bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus digunakan untuk kegiatan lain,
seperti irigasi atau sebagai cadangan air dan pariwisata.
e. Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi berharga bagi lingkungan.

Selain keunggulan yang telah disebutkan diatas, ada juga dampak negatif dari
pembangunan PLTA pada lingkungan, yaitu:
a. Mengganggu keseimbangan ekosistem sungai/danau akibat dibangunnya bendungan.
b. Pembangunan bendungannya juga memakan biaya dan waktu yang lama.
c. Kerusakan pada bendungan dapat menyebabkan resiko kecelakaan dan kerugian yang
sangat besar.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Untuk menghindari krisis energi yang dikarenakan keterbatasan energi di alam di
perlukanlan energi terbarukan. Energi terbarukan adalah adalah energi yang berasal dari
“proses alam yang berkelanjutan”, seperti tenaga surya, tenaga angin, arus air proses
biologi, dan panas bumi. Dengan adanya energi terbarukan diharapkan kebutuhan manusia
akansumber energi tidak akan berkurang.
Komponen-kompnen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi. Dam
berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan pasokan air
yang cukup dan stabil.
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Gaya
jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar.
Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox. Memanfaatkan
perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam generator sehingga terjadi
pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.
Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik tidak
banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah travo step
up.
Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah-rumah atau industri.
Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step down.

3.2 Saran
Untuk memenuhi kebutuhan manusia akan sumber energi maka energi terbarukan
harus lebih dikembangkan. Namun dalam pengembangannya harus ada aspek-aspek yang
perlu diperhatikan, salah satunya adalah lingkungan. Pengembangan terhadap energy
terbarukan harus mempertimbangkan dampak-dampaknya terhadap lingkungan.
Selain itu, penggunaan terhadap energi pun harus diperhatikan. Hemat energi berarti
mencegah terjadinya krisis energy.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai