Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

Disusun Oleh :

EDWIN SYAFRIZA

190150023

PRODI TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO-FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak
akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga makalah dengan judul “Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)” ini dapat
diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pembangit Listrik
Mikrohydro. Penulis berharap makalah tentang PLTA ini dapat menjadi referensi bagi
pembaca.

Penulis menyadari makalah bertema energi ini masih perlu banyak penyempurnaan
karena kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca
agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini,
baik terkait penulisan maupun konten, penulis memohon maaf.

Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Lhokseumawe,16 Mei 2022

Edwin Syafriza
NIM.190150023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)........................................................3
2.2 Komponen Utama PLTA................................................................................3
2.2.1 Reservoir..................................................................................................3
2.2.2 DAM........................................................................................................3
2.2.3 Tangki Pendatar/Surge Tank...................................................................4
2.2.4 Saluran Air...............................................................................................4
2.2.5 Turbin Air................................................................................................4
2.2.3 Generator.................................................................................................7
2.2.4 Transformator..........................................................................................7
2.2.5 Saluran Pembuang...................................................................................8
2.3 Prinsip Kerja PLTA........................................................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
3.1 Kesimpulan...................................................................................................10
3.2 Saran..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak tahun 2005 pemerintah mulai memfokuskan lebih sistematis pada
energi terbarukan. Aplikasi energi terbarukan di Indonesia saat ini berlangsung di
bidang tenaga air, energi panas bumi, bio-energi, energi angin, energi surya, dan
energi pasang surut. Dalam Cetak Biru Pengelolaan Energi Nasional 2005-2025
(2005) menunjukkan bahwa ada pemanfaatan yang belum jelas dari sumber energi
terbarukan: kapasitas terpasang hanya sebagian kecil dari potensi sumber energi
terbarukan yang berbeda. Untuk Micro Hydro Power (MHP) ini adalah 18%,
tetapi untuk energi terbarukan lain bahkan jauh lebih rendah, Untuk aplikasi
biomassa ini hanya 0,6%.UU Energi Nomor 30 Tahun 2007 merupakan dasar
hukum energi kebijakan pasokan Indonesia untuk melayani kebutuhan energi
nasional, prioritas kebijakan pengembangan energi, kebijakan pemanfaatan
sumber daya energi nasional dan saham energi nasional. Hukum menyatakan
bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk mengakses sumber
sumber energi modern.

PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) merupakan pembangkit listrik


yang memanfaatkan konversi energi potensial dan energi mekanik yang kemudian
diubah menjadi energi listrik. PLTA sangat cocok dibangun di Indonesia
mengingat Indonesia mempunyai banyak sungai dan kapasitas curah hujan yang
cukup tinggi. Banyaknya sungai dan danau air tawar yang ada di Indonesia
merupakan modal awal untuk pengembangan energi air ini. Namun eksploitasi
terhadap sumber energi yang satu ini juga harus memperhatikan ekosistem
lingkungan yang sudah ada. PLTA merupakan suatu sumber energi terbarukan
yang akan terus menghasilkan tenaga non-stop dan ketersediaannya terus
dihasilkan oleh adanya siklus hidrologi. Potensi tenaga air di seluruh Indonesia
diperkirakan sebesar 75684 MW. Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk
pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas 100 MW ke atas dengan jumlah
sekitar 800.

1
1.2 Rumusan Masalah
2. Apa itu PLTA?
3. Apa saja komponen PLTA?
4. Bagaimana cara kerja suatu PLTA?
5. Bagaimana perancangan suatu PLTA?

1.3 Tujuan
2. Mengetahui definisi PLTA.
3. Dapat menjelaskan bagian-bagian PLTA.
4. Dapat menerangkan dan menjelaskan cara kerja suatu PLTA.
5. Mengetahui perancangan suatu PLTA.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)


Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan pembangkit tenaga
listrik yang memanfaatkan konversi energi potensial air (energi gravitas air)
menjadi energi kinetik dan energi tersebut diubah kembali menjadi energi listrik.
Mesin penggerak yang digunakan adalah turbin air untuk mengubah energi
potensial air menjadi kerja mekanis poros yang akan memutar rotor generator
untuk menghasilkan energi listrik.

2.2 Komponen Utama PLTA


Komponen utama dari PLTA terdiri dari elemen-elemen Essensial dan
komponen pada power house. Adapun elemen essensial pada suatu PLTA adalah :

1. Reservoir
2. Dam
3. Saluran air/Water Way
4. Tangki pendatar /Surge Tank
5. Turbin air
6. Generator
7. Transformator Daya
8. Saluran Pembuang /Spill Way

2.2.1 Reservoir
Reservoir adalah tempat penyimpanan air dari semua sumber air yang
dapat diperoleh. Reservoir ini dapat berupa waduk/ danau buatan/ dapat juga
yang alamiah.

2.2.2 DAM
DAM adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk mengendalikan air
masuk ke saluran (Intake) untuk memperoleh head dari air. Pengaturan debit

3
air dapat dilakukan melalui DAM sehingga akan diperoleh debit air yang stabil
dalam semua kondisi.

2.2.3 Tangki Pendatar/Surge Tank


Tangki pendatar adalah suatu tabung/pipa (konstruksi) yang bertujuan
jika air dari DAM tidak seluruhnya digunakan, maka ait tersebut akan terisi
ke tangki pendatar dan jika beban dinaikkan air tersebut akan dilepas.

2.2.4 Saluran Air


Saluran air dapat berupa terowongan/ tunnel/kanal dan penstock/pipa
pesat/ parit yang berfungsi untuk mengalirkan air dari DAM ke turbin.

2.2.5 Turbin Air


Turbin air berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi
mekanik. Air akan memukul sudu-sudu dari turbin sehingga turbin berputar.
Perputaran turbin ini dihubungkan ke generator.

2.2.5.1 Turbin Impuls


Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah
seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan +
kecepatan) yang tersedia menjadi energi kinetik untuk memutar
turbin, sehingga menghasilkan energi kinetik. Energi potensial air
diubah menjadi energi kinetik pada nozle. Air keluar nozle yang
mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu turbin. Setelah
membentur sudu arah kecepatan aliran berubah sehingga terjadi
perubahan momentum (impulse). Akibatnya roda turbin akan
berputar. Turbin impuls adalah turbin tekanan sama karena aliran air

4
yang keluar dari nozle tekanannya adalah sama dengan tekanan
atmosfir sekitarnya. Semua energi tinggi tempat dan tekanan ketika
masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi kecepatan. Contoh
turbin impuls adalah turbin Pelton.

Turbin Pelton

Turbin Pelton adalah turbin untuk tinggi terjun yang tinggi, yaitu
diatas 300 meter. Teknik pengkonversian energi potensial air menjadi
energi mekanik pada roda air turbin dilakukan melalui proses impuls
sehingga turbin Pelton juga disebut turbin impuls. Untuk semua
macam turbin air, ada katup yang mengatur banyaknya air yang akan
dialirkan ke roda air. Dengan pengaturan ini, daya turbin dapat diatur.

Di depan katup pengatur terdapat katup utama yang harus ditutup


apabila turbin air dihentikan untuk melaksanakan pekerjaan
pemeliharaan atau perbaikan pada turbin. Apabila terjadi gangguan
listrik yang menyebabkan PMT generator trip, maka untuk mencegah
turbin berputar terlalu cepat karena hilangnya beban generator yang
diputar oleh turbin, katup pengatur air yang menuju ke turbin harus
ditutup

2.2.5.2 Turbin Reaksi


Turbin reaksi adalah turbin yang cara kerjanya merubah seluruh
energi air yang tersedia menjadi energi kinetik. Turbin jenis ini adalah
turbin yang paling banyak digunakan. Sudu pada turbin reaksi
mempunyai profil khusus yang menyebabkan terjadinya penurunan

5
tekanan air selama melalui sudu. Perbedaan tekanan ini memberikan
gaya pada sudu sehingga runner (bagian turbin yang berputar) dapat
berputar. Turbin yang bekerja berdasarkan prinsip ini dikelompokkan
sebagai turbin reaksi. Runner turbin reaksi sepenuhnya tercelup dalam
air dan berada dalam rumah turbin. Contoh :
Turbin Francis
Turbin Francis paling banyak digunakan di Indonesia. Turbin ini
digunakan untuk tinggi terjun sedang, yaitu antara 20-400 meter.
Teknik pengkonversian energi potensial air menjadi energi mekanik
pada roda air turbin dilakukan melalui proses reaksi sehingga turbin
Francis juga disebut turbin reaksi.

Turbin Kaplan
Turbin kaplan digunakan untuk tinggi terjun yang rendah, yaitu
dibawah 20 meter. Teknik pengkonversian energi potensial air menjadi
energi mekanik pada roda turbin dilakukan melalui pemanfaatan
kecepatan air. Roda air turbin kaplan menyerupai baling-baling dari
kipas angin.

6
Kecepatan spesifik adalah jumlah putaran permenit (ppm) dari
turbin untuk menghasilkan 1 daya kuda pada head 1 meter. Rumus :
N√p
Ns= 5
H4
Keterangan :
Ns = Kecepatan spesifik (rpm)
N = Putaran per menit pada keadaan katup terbuka penuh (rpm)
H = Tinggi terjun (m)
P = Daya keluar rotor (Hp)

2.2.3 Generator
Untuk pembangkit tenaga listrik yang lazim dipakai adalah generator
sinkron. Generator sinkron dengan definisi sinkronnya, mempunyai makna
bahwa frekuensi listrik yang dihasilkannya sinkron dengan putaran mekanis
generator tersebut. Rotor generator sinkron yang diputar dengan penggerak
mula (prime mover) yang terdiri dari belitan medan dengan suplai arus searah
akan menghasilkan medan magnet putar dengan kecepatan dan arah putar
yang sama dengan putaran rotor tersebut

2.2.4 Transformator
Transformator merupakan suatu peralatan listrik elektromagnetik
statis yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari
suatu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya, dengan frekuensi yang
sama dan perbandingan transformasi tertentu melalui suatu gandengan

7
magnet dan bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetis, dimana
perbandingan tegangan antara sisi primer dan sisi sekunder berbanding lurus
dengan perbandingan jumlah lilitan dan berbanding terbalik dengan
perbandingan arusnya.

2.2.5 Saluran Pembuang


Saluran buang merupakan saluran yang berfungsi untuk mengalirkan
air yang keluar setelah memutar sudu turbin dan kembali ke aliran sungai. Air
yang keluar dari saluran buang tersebut dapat dimamfaatkan kembali sebagai
irigasi.

2.3 Prinsip Kerja PLTA


Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bekerja dengan cara mengubah
energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan
bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan
bantuan generator). PLTA adalah pembangkit listrik yang mengandalkan energi
potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang
dibangkitkan dari ini biasa disebut sebagai hidroelektrik. Bentuk utama dari
pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang dihubungkan ke turbin yang
digerakkan oleh tenaga kinetik dari air.

Namun, secara luas, PLTA tidak hanya terbatas pada air dari sebuah
waduk atau air terjun, tetapi juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan
tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak. Pembangkit tenaga listrik yang
banyak dilakukan dengan cara memutar generator sinkron sehingga didapatkan
tenaga listrik arus bolak-balik tiga fase, tenaga mekanik yang dipakai memutar
generator listrik didapat dari mesin penggerak generator listrik atau biasa disebut
penggerak mula (prime over). Mesin penggerak generator listrik yang banyak
digunakan adalah mesin diesel, turbin uap, turbin air, dan turbin gas.

Mesin penggerak generator melakukan konversi tenaga primer menjadi


tenaga mekanik penggerak generator. Proses konversi energi primer menjadi

8
energi mekanik menimbulkan produk sampingan berupa limbah dan kebisingan
yang perlu dikendalikan agar tidak menimbulkan masalah lingkungan. Proses
pembangkitan tenaga listrik adalah proses konversi energi primer (bahan bakar
atau potensi tenaga air) menjadi tenaga mekanik sebagai penggerak generator
listrik dan selanjutnya generator listrik menghasilkan tenaga listrik. Dalam PLTA,
potensi tenaga air dikonversikan menjadi tenaga listrik. Mula-mula potensi tenaga
air dikonversikan menjadi tenaga mekanik dalam turbin air. Kemudian turbin air
memutar generator yang membangkitkan tenaga listrik.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah salah satu sistem
pembangkit energi listrik dengan cara memanfaatkan aliran dari air yang
kemudian diubah menjadi energi listrik melalui putaran turbin dan generator.
Mesin penggerak generator melakukan konversi tenaga primer menjadi tenaga
mekanik penggerak generator. Proses konversi energi primer menjadi energi
mekanik menimbulkan produk sampingan berupa limbah dan kebisingan yang
perlu dikendalikan agar tidak menimbulkan masalah lingkungan. Proses
pembangkitan tenaga listrik adalah proses konversi energi primer (bahan bakar
atau potensi tenaga air) menjadi tenaga mekanik sebagai penggerak generator
listrik dan selanjutnya generator listrik menghasilkan tenaga listrik. Dalam PLTA,
potensi tenaga air dikonversikan menjadi tenaga listrik. Mula-mula potensi tenaga
air dikonversikan menjadi tenaga mekanik dalam turbin air. Kemudian turbin air
memutar generator yang membangkitkan tenaga listrik. Komponen yang terdapat
pada suatu PLTA adalah reservoir, dam, saluran air/Water Way, tangki
pendatar /Surge Tank, turbin air, generator, transformator Daya, saluran
Pembuang /Spill Way.

3.2 Saran
Dengan pembangkit listrik tenaga air di harapkan menjadi solusi bagi
Negara kita untuk memenuhi sebagian atau seluruh masyarakat Indoesia akan
kebutuhan listrik terutama di daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh sumber
listrik agar semua masyarakat bisa menikmati adanya listrik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Mengenal Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Indonesia Re. (n.d.). Retrieved
May 17, 2022, from https://indonesiare.co.id/en/article/mengenal-
pembangkit-listrik-tenaga-air-plta

Wikimedia Foundation. (2022, April 15). Pembangkit Listrik Tenaga Air.


Wikipedia. Retrieved May 17, 2022, from
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_air

11

Anda mungkin juga menyukai