OLEH :
ASNITA
PEMERINTAH ACEH
DINAS PENDIDIKAN
Puji syukur diucapkan kehadiran Allah SWT atas segala rahmatnya yang telah
di berikan kepada kita bersama,sehingga makalah ini dapat kita selesaikan dengan isi
yang akan kami tentukan.Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan semangat baik pikiran
maupun materinya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
BAB II PERMASALAHAN
2.1. Rumusan Masalah............................................................................ 2
2.2. Tujuan.............................................................................................. 2
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan ..................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PERMASALAHAN
2.2. Tujuan
1. Mengetahui potensi air sebagai sumber energi.
2. Mengetahui pembangkit listrik energy air (PLTA).
3. Mengetahui jenis-jenis PLTA.
4. Mengetahui dasar konversi energy air.
5. Mengetahui komponen-komponen PLTA.
6. Mengetahui bagian-bagian PLTA.
7. Mengetahui prinsip kerja PLTA.
8. Mengetahui keunggulan dan kelemahan PLTA.
2
BAB III
PEMBAHASAN
3
pembakaran bahan bakar. Karenanya, mesin-mesin hidro mempunyai
masa manfaat yang biasanya lebih lama dari mesin-mesin termis.
4
2. PLTA Jenis DAM /Bendungan
Adalah pembangkit listrik dengan bendungan yang melintang di sungai,
pembuatan bendungan ini dimaksudkan untuk menaikkan permukaan air
dibagian hulu sungai guna membangkitkan energi potensial yang lebih
besar sebagai pembangkit listrik.
3. PLTA Jenis Terusan dan DAM (campuran)
Adalah pusat listrik yang menggunakan gabungan dari dua jenis
sebelumnya, jadi energi potensial yang diperoleh dari bendungan dan
terusan.
5
3.4. Dasar Konversi Energi Air
a. Dalam pembangkitan listrik tenaga air energi yang banyak digunakan
adalah energi potansial :
Ep = m . g . h
m = Massa
g = Percapatan Grapitasi
dE = dm . g . h
Q = dm/dt
dt : elemen waktu
d. Dari turunan rumus diatas, daya yang dibangkitkan oleh suatu pembangkit
adalah : P=g.Q.h
Dimana P = daya
6
η = efisiensi
g = Percapatan Gravitasi
Q = Debit air
Dengan P = Daya
Q = Debit air
7
2. Turbin
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi
mekanik. Air akan memukul sudu – sudu dari turbin sehingga turbin
berputar. Perputaran turbin ini dikopel ke generator sehningga generator
ikut berputar dan menghasilkan listrik. Turbin terdiri dari berbagai jenis
seperti turbin Francis, Kaplan, Pelton, dan lain-lain.
3. Generator
Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox.
Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet di
dalam generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang
membangkitkan arus AC.
8
4. Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke gardu
distribusi. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan
trafo step down di gardu distribusi.
5. Arus yang keluar dari trafo distribusi adalah sebesar tegangan yang biasa
digunakan di rumah-rumah yaitu sekitar 220 Volt.
6. Hal ini dilakukan karena tegangan pada Transmisi sangat besar jadi
semua alat ruamh tangga pasti langsung rusak bila diberi tegangan
langsung dari Transmisi
Ket:
1. Sungai/ bendungan/ tempat penampungan air
2. Intake yaitu pintu masuk air dari sunga
3. Katup pengaman berfungsi sebagai katup pengatur intake
4. Headrace tunnel
5. Penstock
9
tiba naik saat katup ditutup
7. Main Stop Valpe berfungsi sebagai katup pengatur turbin
10
dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika baling-
baling turbin berputar maka generator ikut berputar. Generator selanjutnya
merubah energi mekanik dari turbin menjadi energy elektrik. Listrik pada
generator terjadi karena kumparan tembaga yang diberi inti besi digerakkan
(diputar) dekat magnet. Bolak-baliknya kutub magnet akan menggerakkan
elektron pada kumparan tembaga sehingga pada ujung-ujung kawat tembaga
akan keluar listriknya. Yang kemudian menghasilkan tenaga lisrik. Air
keluar melalui tail race. Selanjutnya kembali ke sungai. Tenaga listrik yang
dihasilkan oleh generator masih rrendah, maka dari itu tegangan tersebut
terlebih dahulu dinaikan dengan trafo utama. Untuk efisiensi penyaluran
energi dari pembangkit ke pusat beban , tegangan tinggi tersebut kemudian
diatur/dibagi di switch yard 11. Dan selanjutnya disalurkan/interkoneksi ke
sistem tenaga listrik melalui kawat saluran tegangan tinggi. Listrik kemudian
dapat disalurkan.
11
Selain keunggulan yang telah disebutkan diatas, ada juga dampak negatif
dari pembangunan PLTA pada lingkungan, yaitu:
1. Mengganggu keseimbangan ekosistem sungai/danau akibat dibangunnya
bendungan.
2. Pembangunan bendungannya juga memakan biaya dan waktu yang lama.
3. Kerusakan pada bendungan dapat menyebabkan resiko kecelakaan dan
kerugian yang sangat besar.
12
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Potensi air sebagai sumber energi terutama digunakan sebagai penyedia energi
listrik melalui pembangkit listrik tenaga air maupun mikrohidro. Potensi tenaga air di
seluruh Indonesia diperkirakan sebesar 75.684 MW. Potensi ini dapat dimanfaatkan
untuk pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas 100 MW ke atas dengan jumlah
sekitar 800.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://coaction.id/air-sebagai-sumber-energi-terbarukan/
https://muhammadsaid28.blogspot.com/2016/08/energi-air.html
14