Anda di halaman 1dari 25

MEKANIKA FLUIDA

TUGAS MEMBUAT MAKALAH

“PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR ATAU (PLTA)/KINCIR AIR/PLT MIKRO

HIDRO”

Disusun oleh:

1. Fajri Yusuf Yudistira (21504241003)


2. Adi Nugroho (21504241010)
3. Devintara Tata Pradita (21504241016)
4. Vito Erlangga Wibisono (21504241026)

PROGRAM STUDI STRATA 1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan semua
rahmatnya, penulis akhirnya bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Tak lupa, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. Drs. Agus Budiman M.Pd., M.T.,
selaku dosen Mekanika Fluida, yang sudah memberikan banyak bantuan untuk menyusun
makalah ini. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah
membantu penyusunan makalah ini.

Makalah berjudul “Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)/Kincir Air/PLT Mikro Hidro”
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mekanika Fluida. Melalui tugas ini, penulis
menjelaskan tentang bagaimana tentang sistem kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
dalam memenuhi kebutuhan listrik.

Tentu penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Meskipun begitu, penulis
berharap bahwa makalah ini bisa bermanfaat untuk orang lain.

Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan, penulis sangat terbuka dan dengan senang
hati menerimanya.

Yogyakarta, 9 Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL..............................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan dan Manfaat..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1 Pengertian PLTA...............................................................................................................3
2.2 Prinsip dan Konversi Energi PLTA..................................................................................4
2.3 Komponen Utama PLTA dan Cara kerja..........................................................................7
2.4 Jenis PLTA......................................................................................................................15
2.5 Parameter yang mempengaruhi pengoperasian PLTA....................................................16
2.6 Keunggulan PLTA..........................................................................................................17
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................19

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Instalasi PLTA............................................................................................................4
Gambar 2. 2 Bendungan/Waduk......................................................................................................7
Gambar 2. 3 Instalasi Turbina Air...................................................................................................8
Gambar 2. 4 Turbin Francis.............................................................................................................9
Gambar 2. 5 Turbin Kaplan...........................................................................................................10
Gambar 2. 6 Turbin Pelton............................................................................................................11
Gambar 2. 7 Turbin Michell-Banki...............................................................................................12
Gambar 2. 8 Kincir Air Overshot..................................................................................................13
Gambar 2. 9 Kincir Air Under-shot...............................................................................................13
Gambar 2. 10 Kincir Air Breast-shot.............................................................................................14
Gambar 2. 11 Turbin dan Generator..............................................................................................14
Gambar 2. 12 Trafo PLTA.............................................................................................................15
Gambar 2. 13 PLTA Aliran Langsung..........................................................................................15
Gambar 2. 14 PLTA Kolam Pengatur...........................................................................................16
Gambar 2. 15 PLTA Waduk..........................................................................................................16

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah salah satu pembangkit listrik yang
menggunakan energi terbarukan berupa sistem aliran air yang nantinya akan diubah
menjadi energi listrik. Pembangkit listrik tenaga air merupakan salah satu sumber listrik
tertua yang pernah ditemukan dan menjadi salah satu sumber utama tenaga listrik di
Indonesia. Hal ini dikarenakan persediaan air di Indonesia cukup melimpah. Keberadaan
beberapa waduk besar di Indonesia selain digunakan untuk menyimpan air juga
digunakan untuk pembangkit listrik. Hal tersebut menjadi salah satu alasan dipilihnya
untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga air adalah potensi air yang ada di
Indonesia. Jumlah air yang melimpah, dikembangkan untuk menghasilkan energi yang
diubah menjadi listrik. Hal ini bertujuan untuk menciptakan biaya pembangkitan listrik
yang rendah di Indonesia. Selain itu, pembangkit ini memiliki responnya yang cepat
sehingga sangat sesuai untuk kondisi beban puncak maupun saat terjadi gangguan di
jaringan. Oleh karena itu, Keberadaannya diharapkan mampu memenuhi pasokan listrik
bagi masyarakat Indonesia.
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan mengubah energi potensial
(dari bendungan atau air terjun) menjadi energi mekanik (menggunakan turbin air) dan
energi mekanik menjadi energi listrik (menggunakan generator). Sistem tenaga air
mengubah energi dari air yang mengalir menjadi energi mekanik dan kemudian sering
menjadi energi listrik. Air mengalir melalui saluran (penstock) melewati kincir air atau
turbin dimana air akan menumbuk sudu-sudu sehingga menyebabkan kincir air atau
turbin berputar. Ketika digunakan untuk menghasilkan energi listrik, putaran turbin
menyebabkan poros rotor berputar di dalam generator. Energi yang dihasilkan dapat
digunakan secara langsung, disimpan dalam baterai, atau digunakan untuk meningkatkan
kualitas listrik dalam jaringan. Kapasitas pembangkit listrik tenaga air dunia sekitar
675.000 MW atau setara dengan 3,6 miliar barel minyak atau 24% dari kebutuhan listrik
dunia untuk lebih dari satu miliar pengguna.
1
PLTA merupakan jenis pembangkitan hidro karena menggunakan air untuk
kerjanya. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pembangkit listrik tenaga air lebih
hemat biaya daripada jenis generator lainnya:
1) Pasokan air cenderung tidak habis dan terbarukan.
2) ramah lingkungan.
3) Tidak perlu bahan bakar.
4) Waktu mulainya terjadi secara terus menerus.
5) Pengoperasian yang sederhana dan biaya perawatan yang rendah.
6) Hampir tidak ada bahaya kebakaran.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan dipecahkan adalah:
1) Apa yang dimaksud dengan PLTA?
2) Bagaimana PLTA bekerja?
3) Bagaimana prinsip kerja PLTA?
4) Siapa target pembangunan PLTA?
5) Apa yang diperlukan dalam membangun PLTA?
6) Apa dampak pembangunan PLTA?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dan manfaat yang akan didapatkan
adalah:
1) Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan sistem cara kerja Pembangkit Listrik
Tenaga Air
2) Dapat mengetahui faktor penting dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air
3) Dapat mengetahui dampak penting dari pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air
terhadap masyarakat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian PLTA

PLTA adalah mesin konversi energi yang terdiri dari dam (bendungan), reservoir,
penstock (pipa pesat), turbin, draft tube, power house dan electricity terminal. PLTA akan
bekerja apabila energi potensial (bendungan atau air terjun) diubah menjadi energi
mekanik (menggunakan turbin). Kemudian, energi mekanik ini akan diubah menjadi
energi listrik (menggunakan generator). Pembangkit listrik tenaga air konvensional
bekerja pada saat air mengalir dari bendungan ke turbin, di mana air kemudian
dikeluarkan. Pada saat beban puncak, air dari tangki bawah (lower reservoir) akan
dipompa ke tangki atas (upper reservoir) sehingga cadangan air waduk utama tetap
terjaga.
Pembangkit listrik tenaga air dapat beroperasi sesuai dengan desain yang dibuat,
jika terdapat potensi hulu sebagai sumber pasokan air untuk kebutuhan operasi
pembangkit listrik tenaga air. Dalam pengoperasian PLTA, dihitung keadaan air yang
masuk ke waduk/bendungan, serta jumlah air yang tersedia di danau/bendungan, dan
perhitungan air tersebut akan mengalir melalui pintu saluran untuk menggerakkan turbin
yang berfungsi sebagai penggerak sumber tenaga yang merupakan suatu keahlian dan
perlu perhitungan, sehingga pengendalian air yang masuk dan mengalir ke saluran air
untuk menggerakkan turbin perlu dilakukan dengan baik, karena itu selama
pengoperasian PLTA, diambil sebagai dasar untuk mengatur penggunaan air secara
efektif dan menjamin keamanan seluruh sistem, sehingga PLTA dapat beroperasi
sepanjang tahun, bahkan di musim kemarau.
Untuk menentukan potensi penggunaan sumber listrik tenaga air untuk
pembangkit listrik, diidentifikasi tiga faktor, yaitu:
a. Jumlah air yang tersedia, tergantung pada curah hujan dan/atau hujan salju.
b. Ketinggian jatuh yang dapat digunakan tergantung pada topografi daerah tersebut.
dibandingkan dengan.

3
c. Jarak dari lokasi yang dapat digunakan untuk keberadaan pusat beban atau jaringan
transmisi.

Gambar 2. 1 Instalasi PLTA

2.2 Prinsip dan Konversi Energi PLTA

Pada prinsipnya, pembangkit listrik tenaga air mengubah energi potensial air
menjadi energi kinetik ketika berada di bagian head/atas, yang diubah menjadi energi
mekanik dengan aliran air memutar turbin, yang kemudian diubah menjadi energi
mekanik dan selanjutnya diubah menjadi energi listrik melalui putaran rotor pada
generator. Energi listrik yang dapat dihasilkan oleh suatu sumber daya air tergantung
pada dua hal, yaitu jarak tinggi air air (head) dan jumlah air yang mengalir (debit).
Konversi ini menggunakan peralatan turbin dan generator, dimana daya listrik yang
dihasilkan kemudian dapat dirumuskan sebagai sebagai berikut:

𝑃=𝑔×𝑄×𝐻

Keterangan:

P : Daya output (W)

H : Elevasi jatuh air efektif (m)

Q : Debit air (m3/s)

g : Konstanta percepatan gravitasi 9,82 m/s2

4
Dari rumus di atas, daya keluaran generator didapat dari hasil tinggi jatuh dan
debit air. Dengan demikian, faktor yang mempengaruhi kapasitas pembangkit listrik
tenaga air adalah efisiensi head dan debit air yang besar. Secara umum, debit air yang
besar memerlukan fasilitas penyimpanan yang besar untuk penampungan pengambilan
air, saluran air dan turbin. Oleh karena itu, secara ekonomis semakin tinggi ketinggian air
terjun akan semakin menguntungkan. Selain, faktor pembangkitan listrik tenaga air
diatas, terdapat pula faktor efisiensi dari setiap komponen seperti efisiensi dari turbin dan
generator. Kesalahan/kerusakan yang disebabkan oleh komponen juga akan mengurangi
kinerja jumlah daya yang dihasilkan dari suatu pembangkit.

Untuk dapat menghasilkan energi listrik dari air, maka harus melalui beberapa
tahapan konversi energi, yaitu:

a. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang terjadi karena perbedaan energi potensial,
khususnya karena perbedaan ketinggian. Energi potensial yang ada pada bendungan
adalah:

Ep=m× g × h

Keterangan:

Ep : Energi Potensial

m : massa air (kg)

g : percepatan gravitasi (9.8 kg/m2)

h : ketinggian terjunan head (m)

Sehingga daya yang dibangkitkan adalah:

P= ρ× Q× g × h

Keterangan:

P : daya (Watt)

Q : kapasitas aliran (m3/s)

5
ρ : densitas air (kg/m3)

b. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dihasilkan oleh gerakan air yang menyebabkan
air muncul pada kecepatan tertentu, yang dirumuskan.

1 2
Ek= × m× v
2

Keterangan:

Ek : Energi kinetis

v : kecepatan aliran air (m/s)

m : massa air (kg)

Sehingga daya yang dihasilkan adalah:

1 2
P= × ρ× Q ×v
2

Dengan perumusan bahwa Q adalah A x v maka

1 3
P= × ρ× A × v
2

Keterangan:

A : luas penampang aliran air (m2)

c. Energi Mekanis
Energi mekanis adalah energi yang dihasilkan oleh gerak turbin. Bagian mekanik
tergantung pada jumlah energi potensial dan kinetik. Besarnya energi mekanis
dirumuskan:

Em=T × ω ×t

Keterangan:

Em : Energi mekanis

T : torsi
6
ω : sudut putar

t : waktu (s)

d. Energi Listrik
Ketika turbin berputar maka rotor juga berputar sehingga menghasilkan energi
listrik sesuai persamaan:

W =V × I ×t

Keterangan:

W : Energi Listrik

V : tegangan (Volt)

I : Arus (Ampere)

t : waktu (s)

2.3 Komponen Utama PLTA dan Cara kerja

2.3.1 Bendungan

Berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh air.
Selain menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.

Gambar 2. 2 Bendungan/Waduk

7
8
2.3.2 Turbin Air

Turbin air adalah turbin di mana air sebagai fluida untuk menggerakannnya. Air
yang mengalir dari daerah ketinggian menuju daerah yang rendah akan mempunyaiAir
mengalir dari energi potensial. Ketika aliran dalam pipa, energi potensial secara bertahap
diubah menjadi energi kinetik. Dalam turbin, energi kinetik air diubah menjadi energi
mekanik, di mana air memutar roda turbin.

Gambar 2. 3 Instalasi Turbina Air

Turbin merupakan komponen yang terdiri dari beberapa komponen suplai air
masuk turbin, diantaranya sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah turbin (spiral
chasing), katup utama (inlet valve), pipa lepas (draft tube), alat pengaman, poros,
bantalan (bearing), dan distributor listrik. Menurut momentum air turbin dibedakan
menjadi dua kelompok yaitu turbin reaksi dan turbin impuls. Turbin reaksi bekerja karena
adanya tekanan air, sedangkan turbin impuls bekerja karena kecepatan air yang
menghantam sudu.

1) Turbin Reaksi
Turbin dimana proses ekspansi fluida kerjanya terjadi pada sudu tetap dan sudu
geraknya. Macam–macam Turbin Reaksi:

9
10
a. Turbin Francis
Turbin Francis adalah turbin yang dikelilingi oleh baling-baling/sudu
pengarah, semuanya terendam air. Turbin Francis digunakan dengan potensi
sedang. Turbin Francis dapat dibangun dengan kecepatan tinggi.

Gambar 2. 4 Turbin Francis

b. Turbin Kaplan
Baling-balingnya dikembangkan sedemikian rupa sehingga turbin bisa
berputar di lahar panas. Selain itu, bilah dapat disesuaikan dengan kondisi
pengoperasian saat itu. Keuntungan memilih turbin Kaplan adalah dapat dipilih
kecepatan putar yang lebih tinggi, ukurannya lebih kecil karena roda turbin dapat
langsung dihubungkan ke generator. Biaya rendah bila digunakan untuk stasiun
berkapasitas besar

11
Gambar 2. 5 Turbin Kaplan

2) Turbin Impuls
Turbin impuls adalah turbin air yang bekerja dengan mengubah energi potensial
air (termasuk energi potensial, energi tekanan, dan energi kecepatan) menjadi energi
mekanik yang menggerakkan turbin. Energi potensial air diubah menjadi energi
kinetik pada nozzle. Air yang keluar dari nozzle dengan kecepatan tinggi mengenai
sudu turbin, dan tekanannya tidak berubah saat melewati runner dan keluar dari
runner (konstan). Setelah mengenai sudu-sudu, arah kecepatan aliran berubah
sehingga terjadi perubahan momentum (impuls) yang menyebabkan roda turbin
berputar.
Macam–macam Turbin Impuls:
a. Turbin Pelton
Turbin ini memiliki 2 bagian utama, yaitu runner dan nozzle. Runner
terdiri dari poros 1 tangki, piringan dan beberapa mangkuk turbin Pelton
terutama digunakan untuk memanfaatkan potensi hidro tinggi dengan aliran
kecil

12
Gambar 2. 6 Turbin Pelton

b. Turbin Michell-Banki
Turbin jenis ini sering disebut turbin aliran silang (cross flow), karena
fluida yaitu udara menggerakkan sudu-sudu runner melalui pemandu sehingga
seolah-olah ada fluida yang datang dari aliran yang berbeda.
Turbin Michell-Banki terdiri dari runner dan nozzle. Prinsip kerjanya
adalah air yang keluar dari nozzle ditumbuk ke dalam runner sehingga terjadi
perubahan energi dari energi kinetik air menjadi energi mekanik pada poros
runner. Turbin ini banyak digunakan pada head rendah hingga sedang untuk
kapasitas hingga 5 m3/s. Keunggulan konstruksi sederhana, siklus operasi
yang cukup tinggi dan efisiensi yang stabil pada perubahan beban hingga 40%
dari beban maksimum.

13
Gambar 2. 7 Turbin Michell-Banki

c. Kincir Air
Pada kincir air, air ditumbuk ke dalam mangkuk-mangkuk yang dipasang
pada piringan motor (roda berputar) sehingga energi kinetik berubah menjadi
energi mekanik. Kincir air ini bekerja dengan kecepatan rendah sehingga
membutuhkan akselerator kecepatan dengan rasio putaran yang tinggi untuk
mencapai putaran generator. Kincir air memiliki karakteristik konstruksi
sederhana dan diameter besar. Dalam penggunaannya, kincir air banyak
digunakan untuk head dan kapasitas kecil, karena diameter besar bekerja pada
putaran rendah. Pemanfaatan energi air dalam skala kecil dapat berupa
aplikasi kincir air dan turbin. Diketahui ada tiga jenis kincir air berdasarkan
sistem aliran airnya, yaitu: overshot, breast-shot, dan under-shot.
Pada roda overshot, air melewati bagian atas roda dan roda berada di
bawah aliran air. Air memutar roda dan air jatuh ke permukaan yang lebih
rendah. Roda bergerak searah jarum jam. Dalam roda breast-shot, kincir
diposisikan sejajar dengan aliran udara sehingga udara mengalir melalui
bagian tengah roda. memutar roda udara berlawanan arah jarum jam. Pada
under-shot wheel, posisi kincir air diletakkan agak ke atas dan sedikit
menyentuh udara. Aliran udara yang menyentuh roda menggerakkan roda
sehingga berlawanan arah jarum jam.

14
Gambar 2. 8 Kincir Air Overshot

Gambar 2. 9 Kincir Air Under-shot

15
Gambar 2. 10 Kincir Air Breast-shot

2.3.3 Generator

Generator dihubungkan dengan turbin dengan cara memutar roda gigi sehingga
pada saat sudu turbin berputar maka generator juga ikut berputar. Generator kemudian
mengubah energi mekanik turbin menjadi energi listrik. Pembangkit listrik tenaga air
bekerja seperti jenis generator lainnya.

Gambar 2. 11 Turbin dan Generator

16
2.3.4 Travo

Trafo digunakan untuk menaikkan tegangan arus bolak-balik (AC) agar daya
tidak terbuang percuma saat mengalir melalui saluran transmisi. Trafo yang digunakan
adalah trafo step up. Transmisi berguna untuk memasok listrik dari pembangkit listrik
tenaga air ke rumah tangga atau industri. Sebelum daya diterapkan, tegangan diturunkan
lagi oleh transformator step-down. Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja
dengan membiarkan air mengalir dari bendungan ke turbin, di mana ia kemudian
dibuang. Sekarang ada teknologi baru yang disebut pumped storage plant.

Gambar 2. 12 Trafo PLTA

2.4 Jenis PLTA

2.4.1 PLTA aliran langsung (run-off-river), adalah PLTA yang membangkitkan tenaga lsitrik
dengan menggunakan alira sungai secara langsung.

Gambar 2. 13 PLTA Aliran Langsung

17
2.4.2 PLTA kolam pengatur (regular pond), adalah PLTA yang membangkitkan tenaga listrik
dengan memanfaatkan kolam pengatur berdungsi sebagai pengatur debit aliran sungai.

Gambar 2. 14 PLTA Kolam Pengatur

2.4.3 PLTA waduk (reservior), adalah PLTA yang memacu tenaga listrik dengan
menggunakan bendungan sebagai tempat menyimpan air.

Gambar 2. 15 PLTA Waduk

2.5 Parameter yang mempengaruhi pengoperasian PLTA

2.5.1 Keberadaan Air


Untuk dapat mengoptimalkan PLTA dalam Musim hujan panjang dan musim
kemarau, membutuhkan banyak perhitungan Hitung berapa, jumlah air yang tersedia di
waduk/bendungan Drainase yang perlu dialirkan melalui pintu air melalui turbin. Jika
terjadi banjir, berapa banyak air yang harus dipompa keluar dari reservoir? Bendungan
melalui bendungan air, yang akan menyeimbangkan air waduk/bendungan, agar tidak
merusak waduk/bendungan dan perangkat keras tambahan lainnya. Untuk tujuan
perhitungan Kondisi air yang masuk ke waduk/bendungan, Pengukuran parameter yang

18
mempengaruhi keadaan air akan masuk seperti di waduk/bendungan diukur di berbagai
stasiun pengukur yang tersebar di permukaan air di waduk / bendungan

2.5.2 Konstruksi Saluran ke Tubin

Kecepatan gerak turbin dipengaruhi oleh volume tekanan aliran air aliran di
turbin. Mempengaruhi tekanan aliran air yang mengalir dengan debit air yang mengalir
bersama dengan konstruksi dan penempatan saluran air yang sesuai mengalirkan air.
Semakin lebar diameter dan semakin tinggi gerbang saluran air dihidupkan, semakin
besar aliran air yang mengalir, semakin tinggi tekanan air terjadi pada turbin. Selain di
atas, desain dan peletakan saluran air, juga mempengaruhi tekanan air yang disuplai ke
turbin.

Pada prinsipnya, ada beberapa parameter yang mempengaruhi operasi PLTA


disebabkan oleh:

a. Keberadaan air
b. Aliran permukaan (surface flow)
c. Aliran dasar
d. Tinggi muka air
e. Kehilangan air karena keadaan lingkungan
f. Keadaan DAS (Daerah Aliran Sungai)

2.6 Keunggulan PLTA

Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) memiliki keunggulan dibandingkan pembangkit


listrik yang menggunakan sumber energi lain. Pembangkit listrik tenaga air menggunakan energi
air sebagai energi utamanya untuk menghasilkan listrik. Dengan demikian, pembangkit listrik
tenaga air merupakan pembangkit listrik berbiaya rendah dibandingkan dengan penggunaan
energi lain yang harus menanggung biaya tinggi untuk menghasilkan listrik.

19
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil diskusi kami mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Air, dapat disimpulkan
bahwa PLTA merupakan pembangkit listrik yang menggunakan tenaga alam, yaitu air dan salah
satu yang berbiaya rendah dari pada pembangkit listrik lainnya. PLTA juga merupakan sebuah
pengganti/alternatif pada penduduk yang tinggal di daerah sungai/pantai yang jauh dari kota dan
tidak terjangkaunya listrik

20
DAFTAR PUSTAKA

HUTABARAT, Jubel Lasro. Studi Analisis Eksitasi dan Governor Untuk Mengatur Tegangan
dan Frekuensi Keluaran Generator Pada PLTMH Aek Raisan I. 2019.

ARIFIN, Moh, et al. Analisa Unjuk Kerja dan Tingkat Kavitasi pada Turbin Francis di PT PJB
Unit Pembangkitan Brantas Unit PLTA Sutami. 2017. PhD Thesis. Institut Teknologi
Sepuluh Nopember.

AJIZ, Eka Nur. Studi potensi dan karakteristik output daya di pembangkit listrik tenaga air
(PLTA) Ubrug Sukabumi. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik Elektro,
2017, 1.1.

HIDAYAT, Wahyu. Prinsip Kerja dan Komponen-Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA). 2019.

Wahyu Hidayat. Prinsip Kerja dan Komponen - Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA). INA-Rxiv Papers

Arifin, Moh. Zaenal (2017) Analisa Unjuk Kerja dan Tingkat Kavitasi pada Turbin Francis di
PT PJB Unit Pembangkitan Brantas Unit PLTA Sutami. Diploma thesis, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember.

Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).


https://fadhilglory.wordpress.com/2018/04/22/makalah-pembangkit-listrik-tenaga-air-
plta/?msclkid=0a483543d03111eca4f01babaafc451. Diakses pada tanggal 19 Mei 2022
pukul 19.20 WIB.

Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).


https://syahmuhammadnoor.blogspot.com/2013/10/makalah-pembangkit-listrik-tenaga-
air.html?msclkid=14e67500d03411ecaf28329a8cdae2af. Diakses pada tanggal 19 Mei
2022 pukul 19.50 WIB.

21

Anda mungkin juga menyukai