DISUSUN OLEH:
SURYA BASKARA JAYA
219190054
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro. Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu,
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang
Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun,
2
DAFTAR ISI
JUDUL.............................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................
I.1. LATAR BELAKANG MASALAH......................................................................................
I.2. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................
I.3. TUJUAN................................................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................
2.1. PENGERTIAN PLTMH.......................................................................................................
2.2. PENGERTIAN AIR..............................................................................................................
2.3. PENGERTIAN ENERGI LISTRIK......................................................................................
2.4. DESIGN MYCROHIDRO....................................................................................................
BAB III METODE PELAKSANAAN............................................................................................
3.1. PENGERTIAN PLTMH.......................................................................................................
3.2. PRINSIP KERJA PLTMH....................................................................................................
3.3. BAGIAN-BAGIAN PLTMH..............................................................................................
3.4. PERENCANAAN DALAM MEMBANGUN PLTMH.....................................................
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................
4.1. KESIMPULAN...................................................................................................................
4.2. SARAN...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
4
transmisi, karena skema perluasan jaringan tersebut biasanya memerlukan biaya
peralatan dan pegawai yang mahal. Dalam kontrak, Skema Mikro Hidro dapat
didisain dan dibangun oleh pegawai lokal, dan organisasi yang lebih kecil, dengan
mengikuti peraturan yang lebih longgar dan menggunakan teknologi lokal, seperti
untuk pekerjaan irigasi tradisional atau mesin-mesin buatan lokal. Pendekatan ini
dikenal sebagai Pendekatan Lokal.
Potensi sumber daya air yang melimpah di Indonesia karena banyak
terdapatnya hutan hujan tropis, membuat harus bisa mengembangkan potensi ini,
karena air adalah sebagai sumber energi yang dapat terbarukan dan alami. Bila hal
ini dapat terus dieksplorasi, konversi air menjadi energi listrik sangat
menguntungkan bagi negeri ini. Di Indonesia telah terdapat banyak sekali
PLTMH dan waduk untuk menampung air, kemampuan mengembangkan
PLTMH menjadi lebih baik dan efisien sangat dibutuhkan untuk memanfaatkan
air yang melimpah sebagai sumber energi listrik.
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah tentang pembangkit listrik tenaga mikrohidro
adalah:
1. Mengetahui prinsip kerja PLTMH
2. Mengetahui bagian-bagian PLTMH
3. Mengetahui perencanaan dalam pembangunan PLTMH
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1
Daya yang masuk = Daya yang keluar + Kehilangan (Loss) atau Daya yang
keluar = Daya yang masuk × Efisiensi konversi.
Persamaan tersebut biasanya digunakan untuk menggambarkan perbedaan
yang kecil. Daya yang masuk, atau total daya yang diserap oleh skema hidro,
adalah daya kotor (Pgross). Daya yang manfaatnya dikirim adalah daya bersih
(Pnet). Semua efisiensi dari konstruksi dan instalasi dari PLTMH disebut Eo.
Pnet = Pgross ×Eo kWatt
Daya kotor adalah head kotor (Hgross) yang dikalikan dengan debit air (Q) dan
juga dikalikan dengan sebuah faktor percepatan grafitasi (g = 9.8), sehingga
persamaan dasar dari pembangkit listrik adalah:
Pnet = g ×Hgross × Q ×Eo kWatt
Dimana:
- Head dalam meter
- Debit air dalam m3/s.
Dan Eo terbagi sebagai berikut:
Eo = Ekonstruksi sipil × Epenstock × Eturbin × Egenerator × Esistem
kontrol × Ejaringan × Etrafo
Biasanya:
- Ekonstruksi sipil : 1.0 - (panjang saluran × 0.002 ~ 0.005)/ Hgross
- Epenstock : 0.90 ~ 0.95 (tergantung pada panjangnya)
- Eturbin : 0.70 ~ 0.85 (tergantung pada tipe turbin)
- Egenerator : 0.80 ~ 0.95 (tergantung pada kapasisitas generator)
- Esistem control : > 0.97
- Ejaringan : 0.90 ~ 0.98 (tergantung pada panjang jaringan)
- Etrafo : 0.98
2
Gambar 1. Skematik Perhitungan Efisiensi PLTMH
3
kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan
Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air
merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dalam
ketiga wujudnya tersebut.Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat
menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut
konflik.ndonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air
sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber
Daya Air.
4
BAB III
METODE PELAKSANAAN
1
mengeluarkan air yang berlebih. Saluran ini dapat berupa saluran terbuka atau
tertutup. Di ujung saluran pelimpah dibangun kolam pengendap. Kolam ini
berfungsi untuk mengendapkan pasir dan menyaring kotoran sehingga air yang
masuk ke turbin relatif bersih. Saluran ini dibangun dengan cara memperdalam
dan memperlebar saluran pembawa dan menambahnya dengan saluran penguras.
Bak penenang / bak penampungan juga dibangun untuk menenangkan
aliran air yang akan masuk ke turbin dan mengarahkannya masuk ke pipa pesat.
Bak ini dibuat dengan konstruksi beton dan berjarak sedekat mungkin ke rumah
turbin untuk menghemat pipa pesat. Pipa pesat berfungsi mengalirkan air sebelum
masuk ke turbin. Dalam pipa ini, energi potensial air di kolam penenang diubah
menjadi energi kinetik yang akan memutar roda turbin. Biasany a terbuat dari pipa
baja yang dirol, lalu dilas. Untuk sambungan antar pipa digunakan flens. Pipa ini
harus didukung oleh pondasi yang mampu menahan beban statis dan dinamisnya.
Pondasi dan dudukan ini diusahakan selurus mungkin, karena itu perlu dirancang
sesuai dengan kondisi tanah.
Turbin, generator dan sistem kontrol masing-masing diletakkan dalam
sebuah rumah yang terpisah. Pondasi turbin-generator juga harus dipisahkan dari
pondasi rumahnya. Tujuannya adalah untuk menghindari masalah akibat getaran.
Rumah turbin harus dirancang sedemikian agar memudahkan perawatan dan
pemeriksaan. Setelah keluar dari pipa pesat, air akan memasuki turbin pada bagian
inlet. Di dalamnya terdapat guided vane untuk mengatur pembukaan dan
penutupan turbin serta mengatur jumlah air yang masuk ke runner/blade
(komponen utama turbin). Runner terbuat dari baja dengan kekuatan tarik tinggi
yang dilas pada dua buah piringan sejajar. Aliran air akan memutar runner dan
menghasilkan energi kinetik yang akan memutar poros turbin. Energi yang timbul
akibat putaran poros kemudian ditransmisikan ke generator. Seluruh sistem ini
harus balance, turbin harus dilengkapi casing yang berfungsi mengarahkan air ke
runner. Pada bagian bawah casing terdapat pengunci turbin. Bantalan (bearing)
terdapat pada sebelah kiri dan kanan poros dan berfungsi untuk menyangga poros
agar dapat berputar dengan lancar.
Daya poros dari turbin ini harus ditransmisikan ke generator agar dapat
diubah menjadi energi listrik. Generator yang dapat digunakan pada mikrohidro
2
adalah generator sinkron dan generator induksi. Sistem transmisi daya ini dapat
berupa sistem transmisi langsung (daya poros langsung dihubungkan dengan
poros generator dengan bantuan kopling), atau sistem transmisi daya tidak
langsung, yaitu menggunakan sabuk atau belt untuk memindahkan daya antara
dua poros sejajar. Keuntungan sistem transmisi langsung adalah lebih kompak,
mudah dirawat, dan efisiensinya lebih tinggi. Tetapi sumbu poros harus benar-
benar lurus dan putaran poros generator harus sama dengan kecepatan putar poros
turbin. Masalah ketidaklurusan sumbu dapat diatasi dengan bantuan kopling
fleksibel. Gearbox dapat digunakan untuk mengoreksi rasio kecepatan putaran.
Sistem transmisi tidak langsung memungkinkan adanya variasi dalam penggunaan
generator secara lebih luas karena kecepatan putar poros generator tidak perlu
sama dengan kecepatan putar poros turbin. Jenis sabuk yang biasa digunakan
untuk PLTMH skala besar adalah jenis flat belt, sedang V-belt digunakan untuk
skala di bawah 20 kW. Komponen pendukung yang diperlukan pada sistem ini
adalah pulley, bantalan dan kopling. Listrik yang dihasilkan oleh generator dapat
langsung ditransmisikan lewat kabel pada tiang-tiang listrik menuju rumah
konsumen.
Untuk menghitung potensi daya yang dimiliki oleh suatu sungai atau
sumber aliran air yang akan dijadikan PLTMH digunakan rumus persamaan
berikut:
P = g . Q . Hn . η
Dengan:
P = daya (Watt)
Q = debit aliran (m3/s)
Hn = beda ketinggian (m)
g = percepatan gravitasi ( 9.8 m/s2)
η = efisiensi keseluruhan
3
Dam pengalih berfungsi untuk mengalihkan air melalui sebuah
pembuka di bagian sisi sungai (‘Intake’ pembuka) ke dalam sebuah bak
pengendap (Settling Basin).
Gambar 4. Headrace
3. Headtank (Bak Penenang)
Fungsi dari bak penenang adalah untuk mengatur perbedaan
keluaran air antara sebuah penstock dan headrace, juga berfungsi untuk
menengkan air sebelum masuk penstok serta untuk pemisahan akhir
kotoran dalam air seperti pasir, kayu kayuan.
4
Gambar 5. Headtank
5. Turbin
Turbin merupakan sebuah konstruksi mekanik yang akan berputar
ketika terkena air dengan kecepatan tinggi. Turbin inilah yang akan
dikopel dengan generator sehingga ketika turbin berputar maka generator
akan berputar dan menghasilakan energi listrik. Ada beberapa jenis
turbin yang biasa digunakan Pemilihan jenis turbin dapat ditentukan
berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari jenisjenis turbin, khususnya
untuk suatu desain yang sangat spesifik. Pada tahap awal, pemilihan jenis
turbin dapat diperhitungkan dengan mempertimbangkan parameter-
parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin terutama
ketinggian head.
5
Jenis Turbin Variasi Head
Kaplan 2 < H < 20
Propeller 2 < H < 20
Francis 10 < H < 350
Crossflow 6 < H < 100
Pelton 50 < H < 1000
Turgo 50 < H < 250
6
Gambar 11. Turbin Propeller
6. Generator
Generator adalah suatu peralatan yang berfungsi mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik. Jenis generator yang digunakan pada
pembangkit listrik yaitu:
1. Generator sinkron, system eksitasi tanpa sikat (brushless excitation)
dengan penggunaan dua tumpuan bantalan (two bearing). Generator
sinkron merupakan mesin listrik bolak balik yang engubah energi
mekanik menjadi energi listrik arus bolak balik. Energi mekanik
diperoleh dari penggerak mula (prime mover) yag terkopel dengan
rotor generator, sedangkan energi listrik diperoleh diperoleh dari
proses induksi elektromagnetik yang melibatkan kumparan rotor dan
kumparan stator. Mesin listrik AC ini disebut sinkron karena rotor
berputar secara sinkron atau berputar dengan kecepatan yang sama
dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan medan magnet putar.
2. Induction motor sebagai generator (IMAG) sumbu vertical, pada
perencanaan turbin propeller open flume. Generator induksi
merupakan salah satujenis generator AC yang menerapkan prinsip
motor induksi untuk menghasilkan daya. Generator induksi
dioperasikan dengan menggerakkan rotornya secara mekanis lebih
cepat daripada kecepatan sinkron sehingga menghasilkan slip negatif.
Motor induksi biasa umumnya dapat digunakan sebagai sebuah
generator tanpa ada modifikasi internal. Generator induksi sangat
berguna pada aplikasi-aplikasi seperti pembangkit listrik mikrohidro,
7
turbin angin, atau untuk menurunkan aliran gas bertekanan tinggi ke
tekanan rendah, karena dapat memanfaatkan energi
denganpengontrolan yang relatif sederhana. Generator induksi adalah
generator yang menggunakan prinsip induksi elektromagnetik dalam
pengoperasiannya. Generator ini dapat bekerja pada putaran rendah
serta tidak tetap kecepatannya, sehingga generator induksi banyak
digunakan pada pembangkit listrik dengan daya yang rendah seperti
pada pembangkit listrik tenaga mikrohidro atau pembangkit listrik
tenaga baru.
8
3.3 Perencanaan Dalam Membangun PLTMH
1. Masyarakat berunding untuk membuat kesepakatan dan rencanabersama.
2. Mengajak ahli untuk melakukan survey lapangan tentang potensi aliran air
untuk PLTMH, termasuk mengukur debit dan ketinggian air (sering
disebut head).
3. Menilai dampak lingkungan yang akan diakibatkan oleh pembangunan
PLTMH.
4. Menghitung kebutuhan listrik masyarakat yang akan memanfaatkan. Hal
ini penting dilakukan karena kapasitas PLTMH tak terlalu besar, sehingga
perlu perhitungan yang cermat untuk menghindari konflik masyarakat.
5. Menghitung biaya yang diperlukan (pembelian seperangkat turbin,
pembangunan sipil, jaringan, dan sebagainya).
6. Berunding untuk memikirkan dari mana biaya akan didapat, apakah
swadaya, bantuan, atau semi-swadaya.
7. Setelah pembangunan fisik PLTMH, maka pengelolaan dan perawatan
merupakan hal yang sangat penting. Perangkat PLTMH (turbin, generator)
dan bangunan fisik pendukungnya (bendungan, saluran air, bak
penampung, jaringan listrik dan rumah turbin) memerlukan perawatan.
Disamping maanfaatnya yang besar, listrik juga berbahaya sehingga perlu
kehati-hatian menggunakannya. Perlu dipertimbangkan bagaimana cara
merawatnya dan jika ada kerusakan.
8. Perancangan sistem PLT Mikrohidro.
Pemilihan lokasi dan layout dasar merupakan hal yang paling utama
dalam perencanaan PLTMH. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
(PLTMH) pada dasarnya memanfaatkan energi potensial air Gatuhan air).
Semakin tinggi jatuhan air (head) maka semakin besar energi potensial air
yang dapat diubah menjadi energi listrik. Di samping faktor geografts yang
memungkinkan, tinggi jatuhan air ( head ) dapat pula diperoleh dengan
membendung aliran air sehingga permukaan air menjadi tinggi. Secara umum
lay-out sistem PLTMH merupakan pembangkit jenis run off river,
memanfaatkan aliran air permukaan (sungai). Komponen sistern PLTMH
tersebut terdiri dari bangunan intake (penyadap) – bendungan, bak pengendap
9
dan penenang, saluran pelimpah, pipa pesat, rumah pembangkit dan saluran
pembuangan. Basic lay-out pada perencanaan pengembangan PLTMH
dimulai dari penentuan lokasi intake, bagaimana aliran air akan dibawa ke
turbin dan penentuan tempat rumah pembangkit untuk rnendapatkan tinggi
jatuhan (head) optimum dan aman dari banjir.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro merupakan salah satu sumber energi
terbarukan yang memiliki potensi begitu besar untuk dikembangkan di Negara
Indonesia. Karena Negara memiliki begitu banyak sungai dan hutan hujan tropis
sebagai penyedia sumber energi tersebut. Tergantung pada upaya untuk
memaksimalkannya terutama di kawasan pedesaan yang belum tersentuh aliran
listrik. Dengan adanya PLTMH diharapkan suatu desa mampu menjadi desa yang
mandiri akan sumber listriknya sendiri. Dengan adanaya sumber listrik di desa
tersebut diharapakan akan mendongkrak kemajuan desa tersebut di berbagai
sector kehidupan.
4.2 Saran
Pembuatan mikrohidro harus segera dibangun secara besar-besaran,
tujuannya untuk mengurangi penggunaan PLTD dan meningkatkan produksi
energi di Indonesia. Dalam pembuatan PLTMH harus sesuai dengan amdal yang
telah ditetapkan oleh pemerintah.
1
DAFTAR PUSTAKA
Jack, Fritz.1984. Small and Mini Hydropower System, McGraw-Hill. New York.
Dandekar, M.M. Sharma.2001. Pembangkit Listrik Tenaga Air. UIP:Jakarta.
PUIL. 2000. Peraturan Umum Instalasi Listrik. PLN:Jakarta.
___http://www.litbang.esdm.go.id/ (Diakses pada 21 Oktober 2015)
___http://ezkhelenergi.blogspot.com/ (Diakses pada 21 Oktober 2015)