Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

(PLTMH)

Dosen Pengampu : Basuki, ST, MT

Disusun Oleh :

M. Farijal Hammi ( 1994074032 )

Prodi Teknik Mesin

Fakultas Teknik

Universitas Hasyim asy’ari

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat,hidayah,dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Pembangkit Listrik Tenaga MikroHidro
ini.Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu,
kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan,kalimat,maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritikdari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Jombang, 23 September 2021

M.Farijal Hammi
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………......

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….

BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH………………………………………


1.2. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………
1.3. TUJUAN……………………………………………………………………
.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………

2.1. PENGERTIAN PLTMH…………………………………………………

2.2. PRINSIP KERJA PLTMH………………………………………………

2.3. BAGIAN-BAGIAN PLTMH……………………………………………

2.4. DESIGN MIKROHIDRO………………………………………………

2.5. PERENCANAAN DALAM MEMBANGUN PLTMH…………………

BAB III
PENUTUP………………………………………………………………...

3.1. KESIMPULAN…………………………………………………………….

3.2. SARAN……………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Mikrohidro atau yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH) adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang
menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi,
sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan
jumlah debit air. Mikrohidro merupakan sebuah istilah yang terdiri dari kata
mikro yang berarti kecil dan hidro yang berarti air. Secara teknis, mikrohidro
memiliki tiga komponen utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin dan
generator. Mikrohidro mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki
perbedaan ketinggian tertentu.

Mikrohidro memanfaatkan energi potensial jatuhan air (head).


Semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar energi potensial air yang dapat
diubah menjadi energi listrik. Relatif kecilnya energi yang dihasilkan mikrohidro
dibandingkan dengan PLTA yang berskala besar, berimplikasi pada relatif
sederhananya peralatan serta kecilnya areal yang diperlukan guna instalasi dan
pengoperasian mikrohidro. Dengan demikian, sistem pembangkit mikrohidro
cocok untuk menjangkau ketersediaan jaringan energi listrik di daerah-daerah
terpencil dan pedesaan.

Prinsip dasar mikrohidro adalah memanfaatkan energi potensial yang


dimiliki oleh aliran air pada jarak ketinggian tertentu dari tempat instalasi
pembangkit listrik. Sebuah skema mikrohidro memerlukan dua hal yaitu, debit air
dan ketinggian jatuh (head) untuk menghasilkan tenaga yang dapat dimanfaatkan.
Daya yang masuk (Pgross) merupakan penjumlahan dari daya yang dihasilkan
(Pnet) ditambah dengan faktor kehilangan energi (loss) dalam bentuk suara atau
panas. Daya yang dihasilkan merupakan perkalian dari daya yang masuk dikalikan
dengan efisiensi konvers

1.2.  Rumusan Masalah


Hal-hal yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu :
1. Apa itu pembangkit listrik tenaga mikrohidro dan bagaimana cara kerjanya ?
2. Apa keuntungan PLTMH dan kekurangan PLTMH ?
3. Perhitungan teknis dan ekonomis PLTMH.

1.3.  Tujuan
Dari rumusan di atas dapat disimpulkan beberapa tujuan penulisan
sebagai berikut:
1. Mampu memahami tentang pembangkit listrik tenaga mikrohodro beserta cara
kerjanya.
2. Mengetahui keuntungan dan kekurangan PLTMH.
3. Mampu memperhitungkan PLTMH baik secara teknis maupun ekonomis.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian PLTMH
Mikrohidro berasal dari kata mikro dan hidro. Mikro artinya kecil
sedangkan hidro artinya air. Pembangkit listrik tenaga mikrohidro adalah
istilah yang digunakanuntuk instalasi pembangkit listrik yang menggunakan
energi air. Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya
(resources) penghasil listrik adalah yang memiliki kapasitas aliran dan
ketinggian tertentu serta instalasi. Pembangkit listrik kecil yang dapat
menggunakan tenaga air dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan /head
(dalam meter) dan jumlah debit airnya (m 3/detik). Semakin besar kapasitas
aliran maupun ketinggiannya dari instalasi maka semakin besar energi yang
bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. PLTMH umumnya
merupakan pembangkit listrik jenis run of river dimana head diperoleh tidak
dengan cara membangun bendungan besar, melainkan dengan mengalihkan
aliran air sungai ke satu sisi dari sungai tersebut selanjutnya, mengalirkannya
lagi ke sungai pada suatu tempat dimana beda tinggi yang diperlukan semua
sudah diperoleh. Pembangkit listrik tenaga air dibawah 200 kW digolongkan
sebagai PLTMH.
Mikrohidro dibangun berdasarkan adanya air yang mengalir di suatu
daerah dengan kapasitas dan ketinggian yang memadai. Istilah kapasitas
mengacu pada jumlah volume alian air persatuan waktu (flow capacity)
sedangkan beda ketinggian daerah aliran sampai ke instalasi dikenal dengan
istilah head. Mikrohidro juga dikenal sebagai white resources dengan
terjemahan bebasnya yaitu ‘energi putih’. Sebab instalasi pembangkit listrik
seperti ini menggunakan sumber daya yang disediakan oleh alam dan ramah
lingkungan. Suatu kenyataan bahwa alam memiliki air terjun atau jenis
lainnya yang menjadi tempat air mengalir. Dengan perkembangan teknologi
sekarang maka energy aliran air beserta energy dari pengaruh perbedaan
ketinggian dengan daerah tertentu (tempat instalasi yang akan dibangun) akan
dapat diubah menjadi energi listrik.
Persamaan konversinya adalah:
Daya yang masuk = Daya yang keluar + Kehilangan ( Loss) atau Daya
yang keluar = Daya yang masuk x Efisiensi konversi.
Persamaan tersebut biasanya digunakan untuk menggambarkan perbedaan
yang kecil. Daya yang masuk, atau total daya yang diserap oleh skema hidro,
adalah daya kotor (Pgross). Daya yang manfaatnya dikirim adalah daya bersih
(Pnet). Semua efisiensi dari konstruksi dan instalasi dari PLTMH disebut Eo.

2.2. Prinsip Kerja PLTMH


Secara teknis PLTMH memiliki tiga komponen utama yaitu air (hydro),
turbin, dan generator. Prinsip kerja dari PLTMH sendiri pada dasarnya sama
dengan PLTA hanya saja berbeda kapasitasnya atau besarnya. PLTMH pada
prinsipnya memanfaatkan beda ketinggian atau sudut kemiringan dan jumlah
debit air per detik yang ada pada saluran irigasi, sungai, maupun air terjun. Aliran
air akan memutar turbin sehingga akan menghasilkan energi mekanik. Energi
mekanik turbin akan memutar generator dan generator menghasilkan listrik.
Skema prinsip kerja PLTMH dapat dilihat pada gambar berikut :
Pembangunan PLTMH perlu diawali dengan pembangunan bemdungan
untuk mengatur aliran air yang akan dimanfaatkan sebagai tenaga penggerak
PLTMH. Bendungan ini perlu dilengkapi dengan pintu air dan penyaring sampah
(filter) untuk mencegah masuknya kotoran maupun endapan lumpur. Bendungan
sebaiknya dibangun pada dasar sungai yang stabil dan aman terhadap banjir. Di
dekat bendungan dibangun bangunan pengambil (intake). Kemudian dilanjutkan
dengan pembuatan saluran pembawa yang berfungsi mengalirkan air dari intake.
Saluran ini dilengkapi dengan saluran pelimpah pada setiap jarak tertentu untuk
mengeluarkan air yang berlebih. Saluran ini dapat berupa saluran terbuka atau
tertutup. Di ujung saluran pelimpah dibangun kolam pengendap. Kola ini
berfungsi untuk mengendapkan pasir dan menyaring kotoran sehingga air yang
masuk ke turbin relative bersih. Saluran ini dibangun dengan cara memperdalam
dan memperlebar saluran pembawa dan menambahnya dengan saluran penguras.
Bak penenang atau bak penampung juga dibangun untuk menenangkan
aliran air yang akan masuk ke turbin dan mengarahkannya masuk ke pipa pusat.
Bak ini dibuat dengan kontruksi beton dan berjarak sedekat mungkin kerumah
turbin untuk menghemat pipa pesat. Pipa pesat berfungsi mengalirkan air sebelum
masuk ke turbin. Dalam pipa ini energi potensial air di kolam penenang diubah
menjadi energy kinetic yang akan memutar roda turbin. Biasanya terbuat dari pipa
baja yang di rol, lalu dilas untuk sambungan antar pipa digunakan flens. Pipa ini
harus didukung oleh pindasi yang mampu menahan beban statis dan dinamisnya.
Pondasi dan dudukan ini diusahakan selurus mungkin, karena itu perlu dirancang
sesuai dengan kondisi tanah.
Turbin atau generator dan sistem control masing-masing diletakan dalam
sebuah rumah yang terpisah. Pondasi turbin generator juga harus dipisahkan dari
pondasi rumahnya. Tujuannya adalah untuk menghindari masalah akibat getaran.
Rumah turbin harus dirancang sedemikian agar memudahkan perawatan dan
pemeriksaan. Setelah keluar dari pipa pesat, air akan memasuki turbin pada bagian
inlet. Didalamnya terdapat guided vane untuk mengatur pembukaan dan
penutupan turbin srta mengatur jumlah air yang masuk ke runer/blade (komponen
utama turbin). Runner terbuat dari baja dengan kekuatan tarik tinggi yang dilas
pada dua buah piringan sejajar. Aliran air akan memutar runner dan menghasilkan
energy kinetic yang akan memutar poros turbin. Energi yang timbul akibat
putaran poros kemudian ditransmisikan ke generator. Saluran sistem ini harus
balance, turbin harus dilengkapi casing yang berfungsi mengarahkan air ke
runner. Pada bagian bawah casing terdapat pengunci turbin. Bantalan (Bearing)
terdapat pada sebelah kiri dan kana poros dan berfungsi untuk menyangga poros
agar dapat berputar dengan lancar.
Daya poros dari turbin ini harus di transmisikan ke generator agar dapat
dirubah menjadi energy listrik. Generator yang dapat digunakan pada mikrohidro
adalah generator sinkron dan generator induksi. sistem tranmisi daya ini dapat
berupa sistem tranmisi langsung (daya poros langsung dihubungkan dengan poros
generator dengan bantuan kopling), atau sistem transmisi daya tidak langsung,
yaitu menggunakan sabuk atau blade untuk memindahkan daya antara dua poros
sejajar. Keuntungan sistem transmisi langsung adalah lebih kompak, mudah
dirawat, dan efisiensinya lebih tinggi. Tapi sumber poros harus benar-benar lurus
dan putaran poros generator harus sama dengan kecepatan putaran poros turbin.
Masalah ketidaklurusuan sumbu dapat diatasi dengan bantuan kopling fleksibel.
Gearbox dapat digunakan untuk mengoreksi rasio kecepatan putaran. Sistem
transmisi tidak lamngsung memungkinkan adanya variasi dalam penggunaan
generator secara lebih luas karena kecepatan putaran poros generator tidak perlu
sama dengan putaran kecepatan poros turbin. Jenis sabuk yang bisa digunakan
untuk PLTMH skala besar adalah jenis flat belt, sedang V-belt digunakan untuk
skala dibawah 20kW. Komponen pendukung yang di perlukan pada sistem ini
adalah pully, bantalan dan kopling. Listrik yang di hasilkan oleh generator dapat
di transmisikan lewat kabel pada tiang-tiang listrik menuju rumah konsumen.
Untuk menghitung potensi daya yag dimiliki oleh suatu sungai atau sumber aliran
air yang akan dijadikan PLTMH digunakan rumus persamaan berikut :
P = g. Q. Hn.ղ
Dengan :
P = daya (Watt)
Q = debit aliran (m3/s)
Hn = beda ketinggian (m)
g = percepatan gravitasi (9.8 m/s2)
ղ = efisiensi keseluruhan

2.3. Bagian-bagian PLTMH


1. Diversion Weir dan Intake (Dam/bendungan pengalih dan intake)
Dam pengalih berfungsi untuk mengalihkanair melalui sebuah
pembuka di bagian sisi sungai (intake pembuka) ke dalam sebuah bak
pengendap (settling Basin).
2. Headrace (Saluran Pembawa)
Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk menjaga
elevasi dari air yang disalurkan.

3. Headtank (Bak Penenang)


Fungsi dari bak penenang adalah untuk mengatur perbedaan keluaran
air antara sebuah penstock dan headrace, juga berfungsi untuk
menenangkan air sebelum masuk penstock serta untuk pemisahan akhir
kotoran dalam air seperti pasir, kayu kayuan.

4. Penstock (Pipa pesat /penstock)


Penstock atau pipa pesat adalah pipa yang menyalurkan air kemudian
dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke sebuah roda air,
sehingga menimbulkan air berkecepatan tinggi untuk memutar turbin.
5. Turbin
Turbin merupakan sebuah konstruksi mekanik yang akan berputar
ketika terkena air dengan kecepatan tinggi. Turbin inilah yang akan
dikopel dengan generator sehingga ketika turbin berputar maka generator
akan berputar dan menghasilkan energy listrik. Ada beberapa jenis turbin
yang bisa digunakan pemilihan jenis turbin dapat ditentukan berdasarkan
kelebihan dan kekurangan dari jenis turbin, khususnya untuk design yang
sangat spesifik. Pada tahap awal, pemilihan jenis turbin dapat
diperhitungkan dengan mempertimbangkan parameter-parameter khusus
yang mempengaruhi sistem operasi turbin terutama ketinggian head.

6. Generator
Generator adalah suatu peralatan yang berfungsi mengubah energy
mekanik menjadi energy listrik. Jenis generator yang digunakan pada
pembangkit listrik yaitu :
1. Generator sinkron, sistem eksitasi tanpa sikat dengan pengguanaan
dua tumpuan bantalan (two bearing). Generator sinkron merupakan
mesin listrik bolak-balik yang mengubah energy mekanik menjadi
energy listrik arus bolak-balik. Energi mekanik diperoleh dari
penggerak mula (prime mover) yang terkopel dengan rotor generator.
Sedangkan energy listrik diperoleh dari proses induksi elektromagnetik
yang melibatkan kumparan rotor dan kumparan stator. Mesin listrik
AC ini disebut sinkron karena rotor berputar secara sinkron atau
berputar dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan medan
magnet putar.
2. Induction motor sebagai generator (IMAG) sumbu vertical, pada
perencanaan turbin propeller open flume. Generator induksi
merupakan salah satu jenis generator AC yang menerapkan prinsip
motor induksi untuk menghasilkan daya. Generator induksi
dioperasikan dengan menggerakan rotornya secara mekanis lebih cepat
dari kecepatan sinkron sehingga menghasilkan slip negatif.

Generator Sinkron Generator Induksi

7. Rumah pembangkit/Power house


Rumah pembangkit adalah rumah tempat semuaperalatan mekanik dan
elektrik PLTMH. Peralatan Mekanik seperti turbin dan generator berada
dalam rumah pembangkit, demikian pula peralatan elektrik seperti
kontroler dan panel.

2.4. Design mikrohidro


2.5. Perencanaan dalam membangun PLTMH
1. Masyarakat berunding untuk membuat kesepakatan dan rencana
bersama.
2. Mengajak ahli untuk melakukan survey lapamgan tentang
potensi aliran air untuk PLTMH, termasuk mengukur debit dan
ketinggian air (head).
3. Menilai dampak lingkungan yang akan diakibatkan oleh
pembamgunan PLTMH.
4. Menghitung kebutuhan listrik masyarakat yang akan
memanfaatkan. Hal ini penting dilakukan karena kapasitas
PLTMH tak terlalu besar, sehingga perlu perhitungan yang
cermat untuk menghindari konflik masyarakat.
5. Menghitung biaya yang diperlukan (pembelian seperangkat
turbin,pembamgunan sipil,jaringan, dan sebagainya.
6. Berunding untuk memikirkan dari mana biaya akan didapat,
apakah swadaya,bantuan,atau semi-swadaya.
7. Setelah pembangunan fisik PLTMH, maka pengelolaan dan
perawatan merupakan hal yang sangat penting. Perangkat
PLTMH (turbin,generator) dan bangunan fisik pendukungnya
(bendungan,saluran air,bak penampung,jaringan listrik, dan
rumah turbin) memerlukan perawatan. Disamping manfaatnya
yang besar, listrik juga berbahaya sehingga perlu kehati-hatian
menggunakannya. Perlu dipertimbangkan bagaimana cara
merawatnya dan jika ada kerusakan.
8. Perancangan sistem PLT Mikrohidro

Pemilihan lokasi dan layout dasar merupakan hal yang paling utama dalam
perencanaan PLTMH. PLTMH pada dasarnya memanfaatkan energy potensial air
(jatuhan air). Semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar energy potensial air
yang dapat diubah menjadi energy listrik. Disamping faktor geografis yang
memungkinkan, tinggi jatuhan air dapat pula diperoleh dengan membendung
aliran air sehingga permukaan air menjadi tinggi. Secara umum layout sistem
PLTMH merupakan pembangkit jenis run off river, memanfaatkan aliran air
permukaan sungai. Komponen sistem PLTMH tersebut terdiri dari bangunan
intake (penyadap) – bendungan, bak pengendap dan penenang, saluran pelimpah,
pipa pesat, rumah pembangkit dan saluran pembuangan. Bsic layout pada
perencanaan pengembangan PLTMH dimulai dari penentuan lokasi intake,
bagaimana aliran air akan dibawa ke turbin dan penentuan tempat rumah
pembangkit untuk mendapatkan tinggi jatuhan optimum dan aman dari banjir.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro merupakan salah satu sumber energy
terbarukan yang memiliki potensi begitu besar untuk dikembangkan di Negara
Indonesia. Karena Negara memiliki begitu banyaksungai dan hutan hujan tropis
sebagai penyedia sumber energy tersebut. Tergantung pada upaya untuk
memaksimalkannya terutama di kawasan pedesaan yang belum tersentuh aliran
listrik. Dengan adanya PLTMH diharapkan suatu desa mampu menjadi desa yang
mandiri akan sumber listriknya sendiri. Dengan adanya sumber listrik di desa
tersebut diharapkan akan mendongkrak kemajuan desa tersebut di berbagai sector
kehidupan.

3.2. Saran
Pembuatan mikrohidro harus segera dibangun secara besar-besaran,
tujuannya untuk mengurangi penggunaan PLTD dan meningkatkan produksi
energy di Indonesia. Dalam pembuatan PLTMH harus sesuai dengan amdal
yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA

Jack, Fritz. 1984. Small and Mini Hydropower System,McGraw-Hill. New York.

Dandekar, M.M. Sharma.2001.Pembangkit Listrik Tenaga Air. UIP:Jakarta.

PUIL. 2000. PeraturanUmum Instalasi Listrik. PLN:Jakarta.

_http://www.litbang.esdm.go.id/ (Diakses pada 23 September 2021)

_http://ezkhelenergy.blogspot.com/ (Diakses pada 23 September 2021)

Anda mungkin juga menyukai