Anda di halaman 1dari 19

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO

HIDRO ( PLTMH )

Renewable Energy

Aprilia Rusliana Teguh 100.15002


Nadya Laras Aprilia 100.15007

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


TANRI ABENG UNIVERSITY
DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
2017
DAFTAR ISI
BAB I ........................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................................. 4
BAB II ...................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 5
2.1 Pengertian PLTMH ............................................................................................................... 5
2.2 Komponen PLTMH ............................................................................................................... 6
2.3 Perkembangan Teknologi ................................................................................................. 7
2.4 Potensi Mikro Hidro ............................................................................................................ 8
2.5 Pemanfaatan teknologi Mikro Hidro ............................................................................. 8
2.6 Keuntungan dan Kerugian dari PLTMH ....................................................................... 9
2.6.1 Keuntungan ................................................................................................................................... 9
2.6.2 Kerugian.......................................................................................................................................... 9
2.7 PLTMH berdasarkan RUPTL ...........................................................................................10
KESIMPULAN ..................................................................................................................... 18
PENUTUP ............................................................................................................................ 19

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki topografi pegunungan yang tersebar hampir di seluruh wilayah.


Pada umumnya, pegunungan bertekstur terjal dengan jumlah penduduk yang relatif
sedikit. Kondisi ini menghambat pembangunan infrastruktur oleh pemerintah atau
swasta, karena biaya dan perawatan tidak berimbang dengan hasil yang didapat.
Oleh karena itu,listrik masih menjadi sesuatu yang mahal bagi masyarakat
pegunungan

Daerah pegunungan memiliki energi listrik yang besar dalam bentuk air. Sebagian
daerah pegunungan terdapat sumber mata air yang mengalir melalui sungai-sungai
sepanjang tahun. Aliran sepanjang tahun dan mempunyai ketinggian dapat
dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro.

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) merupakan teknologi yang handal
dan ramah lingkungan. Peralatan yang digunakan relatif sederhana dan mudah
dicari. Lahan yang dibutuhkan tidak luas, sehingga tidak perlu membuka hutan untuk
membangun instalasinya. Pemasangan peralatan dapat disesuaikan dengan kondisi
alam yang ada dan desainnya dapat disesuaikan dengan ketersediaan debit air.

Biasanya Mikrohidro dibangun berdasarkan kenyataan bahwa adanya air yang


mengalir di suatu daerah dengan kapasitas dan ketinggian yang memadai. Istilah
kapasitas mengacu kepada jumlah volume aliran air persatuan waktu (flow capacity)
sedangan beda ketingglan daerah aliran sampai ke instalasi dikenal dengan istilah
head.

Mikrohidro juga dikenal sebagai white resources dengan teluemahan bebas bisa
dikatakan “energi putih“. Dikatakan demikian karena instalasi pembangkit listrik
seperti ini mengunakan sumber daya yang telah disediakan oleh alam dan ramah
lingkungan. Suatu kenyataan bahwa alam memiliki air terjun atau jenis lainnya yang
menjadi tempat air mengalir. Dengan teknologi sekarang maka energi aliran air
beserta energi perbedaan ketinggiannya dengan daerah tertentu (tempat instalasi
akan dibangun) dapat diubah menjadi energi listrik.

3
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana prinsip kerja PLTMH ?


2. Apa saja komponen – komponen dari PLTMH ?
3. Apa saja perkembangan teknologi dari Mikro Hidro ?
4. Apa saja potensi Mikro Hidro di dunia ?
5. Apa saja pemanfaatan dari tekonologi Mikro Hidro ?
6. Apa saja keuntungan dan kerugian dari PLTMH ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui prinsip kerja PLTMH


2. Mengetahui komponen – komponen dari PLTMH
3. Mengetahui perkembangan teknologi dari Mikro Hidro
4. Mengetahui potensi Mikro Hidro di dunia
5. Mengetahui pemanfaatan dari teknologi Mikro Hidro
6. Mengetahui keuntungan dan kerugian dari PLTMH
7. PLTMH berdasarkan dari RUPTL

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian PLTMH

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah pembangkit listrik berskala


kecil (kurang dari 200 kW), yang memanfaatkan tenaga (aliran) air sebagai sumber
penghasil energi. PLTMH termasuk sumber energi terbarukan dan layak disebut
clean energy karena ramah lingkungan. Dari segi teknologi, PLTMH dipilih karena
konstruksinya sederhana,mudah dioperasikan, serta mudah dalam perawatan dan
penyediaan suku cadang. Secara ekonomi, biaya operasi dan perawatannya relatif
murah, sedangkan biaya inv estasinya cukup bersaing dengan pembangkit
listriklain nya. Secara sosial, PLTMH mudah diterima masy arakat luas (bandingkan
misalnya Secara ekonomi, biaya operasi dan perawatannya relatif murah, sedangkan
biaya inv estasinya cukup bersaing dengan pembangkit listriklainnya Secara social
PLTMH mudah diterima masyarakat luas disbanding kan misalnya.. dengan
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir). PLTMH biasanya dibuat dalam skala desa di
daerah-daerah terpencil yang belum mendapatkan listrik dari PLN. Tenaga air yang
digunakan dapat berupa aliran air pada sistem irigasi,sungai yang dibendung atau air
terjun.

Pembangkit listrik tenaga mini-mikrohidro pada dasarnya dibangun dalam rangka


program Listrik Masuk Desa (LISDES) dengan pemanfaatan sumber tenaga air.
Proyek pembangunan ini terutama diarahkan untuk daerah-daerah terpencil yang
tidak terjangkau jaringan PLN. Pembangkitan dilakukan dengan memanfaatkan aliran
air dari anak-anak sungai yang kecil atau dari saluran irigasi. Salah satu faktor yang
menarik dari pembangkit listrik tenaga mini-mikrohidro adalah teknologinya yang
relatif sederhana. Namun demikian, apabila studi kelayakan sebelum
dilaksanakannya proyek pembangunan ini tidak memadai maka akibatnya operasi
pembangkitannya menjadi kurang efisien bahkan tidak dapat beroperasi sama sekali.

Mikrohidro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik yang
mengunakan energi air. Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya
(resources) penghasil listrik adalah memiliki kapasitas aliran dan ketiggian tertentu
dad instalasi. Semakin besar kapasitas aliran maupun ketinggiannya dari istalasi
maka semakin besar energi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi
listrik.

Biasanya Mikrohidro dibangun berdasarkan kenyataan bahwa adanya air yang


mengalir di suatu daerah dengan kapasitas dan ketinggian yang memadai. Istilah
kapasitas mengacu kepada jumlah volume aliran air persatuan waktu (flow capacity)
sedangan beda ketingglan daerah aliran sampai ke instalasi dikenal dengan istilah
head.

5
Mikrohidro juga dikenal sebagai white resources dengan teluemahan bebas bisa
dikatakan “energi putih“. Dikatakan demikian karena instalasi pembangkit listrik
seperti ini mengunakan sumber daya yang telah disediakan oleh alam dan ramah
lingkungan. Suatu kenyataan bahwa alam memiliki air terjun atau jenis lainnya yang
menjadi tempat air mengalir. Dengan teknologi sekarang maka energi aliran air
beserta energi perbedaan ketinggiannya dengan daerah tertentu (tempat instalasi
akan dibangun) dapat diubah menjadi energi listrik,

Seperti dikatakan di atas, Mikrohidro hanyalah sebuah istilah. Mikro artinya kecil
sedangkan hidro artinya air. Dalam, prakteknya istilah ini tidak merupakan sesuatu
yang baku namun bisa dibayangkan bahwa Mikrohidro, pasti mengunakan air
sebagai sumber energinya. Yang membedakan antara istilah Mikrohidro dengan
Minihidro adalah output daya yang dihasilkan. Mikrohidro menghasilkan daya lebih
rendah dari 100 W, sedangkan untuk minihidro daya keluarannya berkisar antara
100 sampai 5000 W. Secara teknis, Mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu
air (sumber energi), turbin dan generator.

Air yang mengalir dengan kapasitas tertentu disalurkan dari ketinggian tertentu
menuju rumah instalasi (rumah turbin). DI rumah instalasi air tersebut akan
menumbuk turbin dimana turbin sendiri, dipastikan akan menerima energi air
tersebut dan mengubahnya menjadi energi mekanik berupa berputarnya poros
turbin. Poros yang berputar tersebut kemudian ditransmisikan ke generator dengan
mengunakan kopling. Dari generator akan dihaslikan energi listrik yang akan masuk
ke sistem kontrol arus listrik sebelum dialirkan ke rumah-rumah atau keperluan
lainnya (beban). Begitulah secara ringkas proses Mikrohidro merubah energi aliran
dan ketinggian air menjadt energi listrik.

2.2 Komponen PLTMH

1. Waduk (Reservoir)
Waduk adalah danau yang dibuat untuk membandung sungai untuk memperoleh air
sebanyak mungkin sehingga mencapai elevasi.

2. Bendungan (Dam)
Dam berfungsi menutup aliran sungai – sungai sehingga terbentuk waduk.Tipe
bendungan harus memenuhi syarat topografi, geologi dan syarat lain seperti bentuk
serta model bendungan.

3. Saringan (Sand Trap)


Saringan ini dipasang didepan pintu pengambilan air, berguna untuk menyaring
kotoran – kotoran atau sampah yang terbawa sehingga air menjadi bersih dan tidak
mengganggu operasi mesin PLTMH.

4. Pintu Pengambilan Air (Intake)


Pintu Pengambilan Air adalah pintu yang dipasang diujung pipa dan hanya digunakan
saat pipa pesat dikosongkan untuk melaksanakan pembersihan pipa atau perbaikan.

6
5. Pipa Pesat (Penstock)
Fungsinya untuk mengalirkan air dari saluran penghantar atau kolam tando menuju
turbin. Pipa pesat mempunyai posisi kemiringan yang tajam dengan maksud agar
diperoleh kecepatan dan tekanan air yang tinggi untuk memutar turbin.
Konstruksinya harus diperhitungkan agar dapat menerima tekanan besar yang
timbul termasuk tekanan dari pukulan air. Pipa pesat merupakan bagian yang cukup
mahal, untuk itu pemilihan pipa yang tepat sangat penting.

6. Katub Utama (Main Value/Inlet Value)


Katub utama dipasang didepan turbin berfungsi untuk membuka aliran air, Menstart
turbin atau menutup aliran (menghentikan turbin). Katup utama ditutup saat
perbaikan turbin atau perbaikan mesin dalam rumah pembangkit. Pengaturan
tekanan air pada katup utama digunakan pompa hidrolik.

2.3 Perkembangan Teknologi

1. Bucket Hydro
Bucket Hydro dikembangkan dari 5 galon sebagai bucket generator agar
didapatkan sistem hidro elektrik yang murah. Sistem ini menggunakan
generator, aki mobil standard, solar dump-load regulator, dan inverter 100 watt.
Nantinya sistem ini dapat di aplikasikan ke skala yang lebih besar. Namun dalam
skala kecilnya (Mikrohidro) sistem ini dapat digunakan untuk pengisian ulang
(charging) baterai handphone. Baterai handphone tidak mengalami fluktuasi
yang sangat besar dan tidak terkuras habis dengan cepat.

Pada percobannya, dipilih galon-galon yang cocok untuk dipakai menghadapi


arus yang ada dan menjadi trash rack. Kemudian pipa pesat (penstock) dengan
diameter 2 inch dihubungkan dari galon(trash rack) ke bawah gunung dengan
tinggi sekitar 98 kaki. Ketika turbin dipasang didapatkan daya sebesar 60 watt
yang dapat melakukan pengisian ulang 10 handphone sekaligus. Komponen
yang digunakan menghabiskan sekitar $400 yang mana 90%-nya habis
digunakan untuk membeli generator. Desain dari bucket hydro ini dibuat dengan
tujuan komponen didalamnya dapat di eksplorasi dan di cari bahan yang lebih
efisien.

2. Energi Hydro Vortex


VIVACE converter menggunakan arus sungai dan arus laut untuk menambah
energi kinetik. Converter ini tidak seperti turbin air yang menggunakan baling-
baling untuk mengkonversikan energi. VIVACE menggunakan fenomena fisik dari
induksi getaran vortex dimana arus air menginduksi disekitar silinder dengan
gerak . Energi yang terdapat pada silinder kemudian di ubah menjadi listrik.

7
VIVACE converter adalah teknologi yang baru. Converter ini menggunakan
sumber tanpa polusi dan terbarukan. Converter ini hanya membutuhkan arus air
dengan kecepatan 2 sampai 4knot, berbeda dengan turbin konvensional yang
membutuhkan kecepatan lebih dari 4 knot.

2.4 Potensi Mikro Hidro

Potensi mikrohidro Indonesia sendiri diperkirakan sebesar 10% dari potensi


mikrohidro di dunia. Potensi tenaga air di Indonesia pada beberapa periode tahun
tertentu dapat dilihat di bawah ini:

Tahun Potensi
- 1960-an 25.000MW
- 1970-an 30.000MW
- 1980-an 70.000MW
- 2005 100.000 MW

Sementara untuk mikrohidro sendiri di Indonesia diperkirakan memiliki potensi


sebesar 500 MW.
Rata-rata biaya yang diperlukan adalah sekitar 10 juta rupiah per 1 KW-nya. Karena
mahalnya biaya pembuatan hanya beberapa persen saja yang dimanfaatkan
masyarakat Indonesia.

2.5 Pemanfaatan teknologi Mikro Hidro

 Kincir Air ( Water Wheel )


Kincir air merupakan sarana untuk merubah energi menjadi energi mekanik berupa
torsi pada poros kincir.

 Ada beberapa tipe kincir air yaitu :

1. Kincir Air Overshot


Kincir air overshot bekerja bila air yang mengalir jatuh ke dalam bagian sudu-sudu
sisi bagian atas, dan karena gaya berat air roda kincir berputar. Kincir air overshot
adalah kincir air yang paling banyak digunakan dibandingkan dengan jenis kincir air
yang lain.

2. Kincir Air Undershot


Kincir air undershot bekerja bila air yang mengalir, menghantam dinding sudu yang
terletak pada bagian bawah dari kincir air. Kincir air tipe undershot tidak mempunyai
tambahan keuntungan dari head.Tipe ini cocok dipasang pada perairan dangkal pada
daerah yang rata. Tipe ini disebut juga dengan ”Vitruvian”. Disini aliran air
berlawanan dengan arah sudu yang memutar kincir.

8
3. Kincir Air Breastshot
Kincir air Breastshot merupakan perpaduan antara tipe overshot dan undershot
dilihat dari energi yang diterimanya. Jarak tinggi jatuhnya tidak melebihi diameter
kincir, arah aliran air yang menggerakkan kincir air disekitar sumbu poros dari kincir
air. Kincir air jenis ini menperbaiki kinerja dari kincir air tipe undershot.

4. Kincir Air Tub


Kincir air Tub merupakan kincir air yang kincirnya diletakkan secara horisontal dan
sudu-sudunya miring terhadap garis vertikal, dan tipe ini dapat dibuat lebih kecil dari
pada tipe overshot maupun tipe undershot. Karena arah gaya dari pancuran air
menyamping maka, energi yang diterima oleh kincir yaitu energi potensial dan
kinetik.

2.6 Keuntungan dan Kerugian dari PLTMH

2.6.1 Keuntungan

1. Menggunakan energi terbarukan


2. Ramah lingkungan
3. Indonesia memiliki potensi energi air yang besar
4. Jumlah sumberdaya manusia yang banyak
5. Indonesia telah mampu membuat turbin air sendiri
6. Telah ada pabrikan mikrohidro di beberapa wilayah Indonesia
7. Ada insentif dan bantuan fiskal kepada para pengembang yang tertera dalam
Permen ESDM No. 04 Tahun 2012 Tentang Pembeliah Harga Jual Energi
Listrik ke PLN pada kapasitas tegangan rendah dan menengah
8. Lokasi sumber daya air untuk PLTM dan PLTMH pada umumnya berada
diwilayah pedesaan dan desa terpencil yang belum terjangkau jaringan listrik,
9. Penggunaan energi konvensional, seperti batubara untuk pembangkit listrik
di wilayah ini akan memerlukan biaya yang tinggi karena adanya tambahan
biaya transportasi bahan.
10. Mengurangi ketergantungan pada penggunanan bahan bakar fosil, dan
11. Meningkatkan kegiatan perekonomian sehingga diharapkan dapat
menambah penghasilan masyarakat.

2.6.2 Kerugian

1. Tidak semua aliran air dapat digunakan untuk pembangunan PLTMH. Faktor
debit aliran sangat menentukan.
2. Beberapa jenis turbin air sangat sensitif terhadap fluktuasi debit air.

9
3. Perlu konservasi daerah tangkapan air, terutama di daerah hulu sungai
4. Biaya investasi pembangunan masih relatif mahal
5. Biaya perijinan sebagai syarat untuk memperoleh Power Purchase Agreement
(PAA) dalam membangun PLTMH juga masih relatif tinggi. Padahal PPA
merupakan syarat untuk memperoleh kredit dari Perbankan
6. Kemampuan teknisi lokal yang masih terbatas dan sering menimbulkan
kesalahan yang fatal

2.7 PLTMH berdasarkan RUPTL

Gambar di atas adalah Rencana Pengembangan Pembangkit EBT dan


kapasitas mega watt yang dapat dihasilkan pada tahun – tahun tertentu,
berdasarkan masing – masing dari pembangkit dan tenaga – tenaga yang berasal
dari alam yang dapat diperbaharui. Tetapi disini yang menjadi bahan pokok
pembahasan ialah Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).
Berdasarkan dari RUPTL yang ada telah di buatkan ringkasan tentang
dimana saja PLTMH terletak dan berapa kapasitas masing – masing yang ada,
seta siapa pengelolanya dan tahun berapakah PLTMH tersebut dimulai. Dibawah
kami lampirkan data tentang PLTMH yang sudah kami buat berdasarkan RUPTL
yang ada.

10
Rencana Pengembangan Sistem Kelistrikan Untuk Wilayah Operasi Sumatera

Asumsi Kapasitas Total Kapasitas


NO Daerah Nama Proyek Jenis Jumlah COD Status
Pengembang (MW) (MW)

Kerpap Swasta 1 2.2 2.2 2019 Commited


1 PROVINSI ACEH Lawe Sikap PLTMH Swasta 1 7 7 2020 Commited
Pembangkit Minihidro 2016-
Tersebar Swasta 1 56.3 56.3 2025 Rencana
Karai 7 Swasta 1 6.7 6.7 2016 Konstruksi
Pakkat Swasta 1 10 10 2016 Operasi
Lae Kombih 3 Swasta 1 8 8 2017 Konstruksi
Aek Sisira Simandame Swasta 1 4.6 4.6 2018 Konstruksi
Parluasan Swasta 1 10 10 2018 Konstruksi
Parmonangan Swasta 1 9 9 2018 Konstruksi
Rahu 2 Swasta 1 6.4 6.4 2018 Konstruksi
Sei Wampu Swasta 1 9 9 2018 Konstruksi
Simbelin-1 Swasta 1 6 6 2018 Konstruksi
Aek Tomuan-1 Swasta 1 8 8 2019 Commited
Batang Toru Swasta 1 7.5 7.5 2019 Commited
Batang Toru 3 Swasta 1 10 10 2019 Commited
Huta Padang Swasta 1 10 10 2019 Commited
PROVINSI
2 PLTMH
SUMATERA UTARA Raisan Hutadolok Swasta 1 7 7 2019 Commited
Raisan Nagatimbul Swasta 1 7 7 2019 Commited
Sidikalang-2 Swasta 1 7.4 7.4 2019 Commited
Aek Silang 2 Swasta 1 10 10 2020 Commited
Aek Sibundong Swasta 1 10 10 2021 Commited
Karai 1 Swasta 1 10 10 2025 Rencana
Karai 12 Swasta 1 6 6 2025 Rencana
Lae Ordi Swasta 1 10 10 2025 Konstruksi
Lae Ordi 2 Swasta 1 10 10 2025 Konstruksi
Rahu 1 Swasta 1 8.2 8.2 2025 Rencana
Sionggo Tornauli Swasta 1 8 8 2025 Rencana
Tara Bintang Swasta 1 10 10 2025 Konstruksi
Pembangkit Minihidro
Swasta 175 2025 Rencana
Tersebar 1 175
3 PROVINSI RIAU - - - - - - -
PROVINSI
4 KEPULAUAN RIAU - - - - - - -
PROVINSI
KEPULAUAN
5 BANGKA BELITUNG - - - - - - -
Manggani Swasta 1 1.2 1.2 - -
Guntung Swasta 1 4 4 2016 Konstruksi
Induring Swasta 1 2 2 2017 Konstruksi
Lintau-1 Swasta 1 9 9 2017 Konstruksi
Lubuk Sao II Swasta 1 2.6 2.6 2017 Konstruksi
Batang Anai-1 Swasta 1 3 3 2017 Konstruksi
PROVINSI Batang Sumpur Swasta 1 7.6 7.6 2019 Commited
6 PLTMH
SUMATERA BARAT
Gumanti III Swasta 1 6.5 6.5 2019 Commited
Muara Sako Swasta 1 3 3 2019 Commited
Sangir Hulu Swasta 1 10 10 2019 Commited
Siamang Bunyi Swasta 1 1.7 1.7 2019 Commited
Sikarbau Swasta 1 2 2 2019 Commited
Tuik Swasta 1 6.3 6.3 2019 Commited
Pelangi Hilir Swasta 1 3.6 3.6 2020 Commited

11
Pelangi Hulu Swasta 1 9.8 9.8 2020 Commited
Pembangkit Minihidro 2016-
Tersebar Swasta 1 51.6 51.6 2025 Rencana
7 PROVINSI JAMBI - - - - - - - -
Komering Swasta 1 1.4 1.4 2018 Konstruksi
PROVINSI Lahat Swasta 1 9.99 9.99 2025 Konstruksi
8 SUMATERA
SELATAN Niagara Swasta 1 1.7 1.7 2025 Konstruksi
Pembangkit Minihidro 2016-
Tersebar PLTMH Swasta 1 38.02 38.02 2025 Rencana
Batu Blai/Manna Swasta 1 4 4 2025 Konstruksi

PROVINSI Muara Sabung Swasta 1 9.9 9.9 2025 Rencana


9 PLTMH
BENGKULU Batu Ampar Swasta 1 3 3 2025 Rencana
Pembangkit Minihidro 2016-
Tersebar Swasta 1 84.1 84.1 2025 Rencana
Pembangkit Minihidro 2016-
10 PROVINSI LAMPUNG Tersebar PLTMH Swasta 1 32 32 2025 Rencana

12
Rencana Pengembangan Sistem Kelistrikan Untuk Wilayah Operasi Jawa Bali

Total
Asumsi Kapasitas
NO Daerah Nama Proyek Jenis Jumlah Kapasitas COD Status
Pengembang (MW)
(MW)
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA
1 - - - - - - - -
JAKARTA
- - - - - - - -
Cikotok Swasta 1 4.2 4.2 2016 Konstruksi
Situmulya Swasta 1 3 3 2017 Konstruksi
Lebak Tundun Swasta 1 5 5 2017 Rencana
Bojong Cisono Swasta 1 1.5 1.5 2019 Rencana
Karang Ropong
Swasta 1 5 5 2020 Pengadaan
(Cibaneno 1)
Bulakan Swasta 1 7 7 2021 Pengadaan
2 PROVINSI BANTEN Nagajaya Swasta 1 6 6 2021 Rencana
PLTMH
Cikidang Swasta 1 2 2 2022 Pem
Cisimeut Swasta 1 2 2 2022 Pengadaan
Cisungsang II Swasta 1 3 3 2022 Pengadaan
Cidano Swasta 1 1.5 1.5 2022 Pengadaan
Cisilih Mnadiri Swasta 1 8 8 2024 Pengadaan
Cibaneno Swasta 1 3 3 2024 Rencana
Cisilih Leutik Swasta 1 4 4 2024 Rencana
Cianten 1 Swasta 1 2 2 2016 Konstruksi
Cisanggiri Swasta 1 3 3 2016 Pendanaan
Cirompang Swasta 1 8 8 2017 Konstruksi
Cianten 2 Swasta 1 5 5 2017 Konstruksi
Cianten 1B Swasta 1 6 6 2017 Pengadaan
Cianten 3 Swasta 1 6 6 2017 Rencana
Cibalapulang Swasta 1 9 9 2018 Konstruksi
Cilaki 1B Swasta 1 10 10 2018 Pendanaan
Cibalapulang-2 Swasta 1 7 7 2018 Pendanaan
Cibalapulang-3 Swasta 1 6 6 2018 Pendanaan
Pusaka-1 Swasta 1 9 9 2018 Pendanaan
Pusaka-3 Swasta 1 3 3 2018 Pendanaan
Cimandiri Swasta 1 3 3 2019 Pendanaan
Pakenjeng Bawah Swasta 1 6 6 2019 Pendanaan
Cikopo-2 Swasta 1 7 7 2019 Pendanaan
3 PROVINSI JAWA BARAT PLTMH
Cicatih Swasta 1 6 6 2019 Pendanaan
Kalapa Nunggal Swasta 1 3 3 2020 Pendanaan
Kertamukti Swasta 1 6 6 2020 Rencana
Pesantren-1 Swasta 1 2 2 2020 Rencana
Cikaengan-2 Swasta 1 7 7 2020 Pengadaan
Cikaengan Swasta 1 5 5 2021 Pengadaan
Cikandang Swasta 1 6 6 2021 Pengadaan
Sukamaju Swasta 1 8 8 2021 Rencana
Kanzy-5 Swasta 1 5 5 2021 Rencana
Cilayu Kulon Swasta 1 5 5 2021 Rencana
Ciherang Swasta 1 2 2 2021 Rencana
Cibuni Mandiri Swasta 1 2 2 2021 Rencana
Cibuni Swasta 1 3 3 2021 Rencana
Cilaki 1A Swasta 1 3 3 2022 Pengadaan
Ciasem Swasta 1 3 3 2022 Pengadaan

13
Caringin Swasta 1 4 4 2022 Pengadaan
Ciarinem Swasta 1 3 3 2023 Pengadaan
Cibatarua Panyairan Swasta 1 8 8 2023 Rencana
Toblong Swasta 1 6 6 2023 Rencana
Jatisari Swasta 1 5 5 2024 Rencana
Cikaengan Najaten Swasta 1 7 7 2024 Rencana
Cirompang Mekarmukti Swasta 1 4 4 2024 Rencana
Cileat Swasta 1 5 5 2024 Rencana
Cimaja Swasta 1 3 3 2024 Rencana
Cijampang 1 Swasta 1 1 1 2025 Pengadaan
Cikaniki 1 Swasta 1 3 3 2025 Pengadaan
Cikaniki 2 Swasta 1 3 3 2025 Pengadaan
Pakenjeng Atas Swasta 1 4 4 2025 Pengadaan
Cikawung Bawah Swasta 1 3 3 2025 Rencana
Cikawung Atas Swasta 1 5 5 2025 Rencana
Banyubiru Swasta 1 0.2 0.2 2016 Konstruksi
Logawa Baseh Swasta 1 3 3 2016 Pendanaan
Banyumlayu Swasta 1 0.5 0.5 2016 Pengadaan
Kunci Putih Swasta 1 1 1 2017 Konstruksi
Lebak Barang Swasta 1 7 7 2019 Rencana
Karekan Swasta 1 8 8 2020 Rencana
Danawarih Swasta 1 0.6 0.6 2020 Rencana
Kalipelus Swasta 1 0.5 0.5 2020 Rencana
Gelang Swasta 1 0.3 0.3 2022 Pengadaan
Adipasir 1 Swasta 1 0.3 0.3 2022 Pengadaan
Adipasir 2 Swasta 1 0.3 0.3 2022 Pengadaan
Ambal Swasta 1 2.1 2.1 2022 Pengadaan
Pagarpelah Swasta 1 3.2 3.2 2022 Pengadaan
Gunung Wugul Swasta 1 3 3 2022 Pengadaan
4 PROVINSI JAWA TENGAH Pageruyung-1 PLTMH Swasta 1 4.4 4.4 2022 Rencana
Kaliwadas Swasta 1 0.4 0.4 2023 Rencana
Preng-1 Swasta 1 1.8 1.8 2024 Rencana
Preng-2 Swasta 1 4.5 4.5 2024 Rencana
Tulis Swasta 1 9 9 2024 Rencana
Harjosari Swasta 1 9.9 9.9 2024 Rencana
Lambur Swasta 1 8 8 2024 Rencana
Prukut Sambirata Swasta 1 1.5 1.5 2024 Rencana
Dadapayam Swasta 1 3 3 2024 Rencana
Binangun Swasta 1 3.8 3.8 2024 Rencana
Jimat Swasta 1 0.5 0.5 2024 Rencana
Pageruyung (Damar) Swasta 1 2.1 2.1 2024 Rencana
Logawa Sunyalangu Swasta 1 1.5 1.5 2025 Konstruksi
Banjaran Kebonmanis Swasta 1 2.2 2.2 2025 Pendanaan
Logawa Babakan Swasta 1 1.3 1.3 2025 Pendanaan
5 PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Semawung PLTMH Swasta 1 0.6 0.6 2020 Rencana
6 PROVINSI JAWA TIMUR Pacet PLTMH Swasta 1 1.5 1.5 2020 Pengadaan

14
Lodagung Swasta 1 1.3 1.3 2020 Rencana
Kanzi-1 Swasta 1 2.36 2.36 2023 Rencana
Jompo-1 (Jompo Atas) Swasta 1 2.118 2.118 2024 Rencana
Jompo-2 (Jompo
Swasta 1 3.163 3.163 2024 Rencana
Bawah)
Kali Tengah (Sungai
Swasta 1 1.412 1.412 2024 Rencana
Tengah)
Ketajek Swasta 1 3.256 3.256 2024 Rencana
Zeelandia Swasta 1 2.18 2.18 2024 Rencana
Lodoyo Swasta 1 9.5 9.5 2025 Rencana
Balelo Swasta 1 4.3 4.3 2025 Pengadaan
Muara Swasta 1 1.4 1.4 2018 Pendanaan
Telagawaja Swasta 1 4 4 2022 Pengadaan
Sambangan Swasta 1 1.852 1.852 2022 Pengadaan
Ayung Swasta 1 2.34 2.34 2024 Rencana
7 PROVINSI BALI PLTMH
Tukat Daya Swasta 1 8.2 8.2 2024 Rencana
Sunduwati Swasta 1 2.2 2.2 2024 Rencana
Telagawaja Ayu Swasta 1 1 1 2024 Rencana
Tukat Balian Swasta 1 2.5 2.5 2024 Rencana

15
Rencana Pengembangan Sistem Kelistrikan Untuk Wilayah Operasi Indonesia Timur

Total
Asumsi Kapasitas
NO Daerah Nama Proyek Jenis Jumlah Kapasitas COD Status
Pengembang (MW)
(MW)
Mahab PLN 1 1.3 1.3 2019 Rencana
Jitan PLN 1 3.4 3.4 2019 Rencana
Kalis PLN 1 3 3 2019 Rencana
1 PROVINSI KALIMANTAN BARAT PLTMH
Pembayung 1 PLN 1 4.5 4.5 2019 Rencana
Pembayung 2 PLN 1 2.5 2.5 2019 Rencana
Melanggar PLN 1 0.5 0.5 2019 Rencana
2 PROVINSI KALIMANTAN SELATAN - - - - - - - -
3 PROVINSI KALIMANTAN TENGAH - - - - - - - -
4 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR - - - - - - - -
5 PROVINSI KALIMANTAN UTARA - - - - - - - -
Lelipang PLN 1 0.5 0.5 2019 Rencana
Duminanga Swasta 1 3.5 3.5 2019 Rencana
6 PROVINSI SULAWESI UTARA Pidung PLTMH Swasta 1 2 2 2019 Rencana
Kranowangko Swasta 1 2.2 2.2 2019 Rencana
Tersebar Swasta 1 9.7 9.7 2021/24 Rencana
Buleleng PLN 1 1.2 1.2 2017 Konstruksi
Halulai PLN 1 1.2 1.2 2019 Rencana
Tomasa Swasta 1 10 10 2019 Commited
Biak I Swasta 1 1.5 1.5 2019 Commited
Biak II Swasta 1 1.3 1.3 2019 Commited
Biak III Swasta 1 1.2 1.2 2019 Commited
7 PROVINSI SULAWESI TENGAH PLTMH
Koro Kabalo Swasta 1 2.5 2.5 2019 Pengadaan
Alani Swasta 1 5.6 5.6 2019 Commited
Bambalo 2 Swasta 1 1.8 1.8 2019 Rencana
Pono Swasta 1 6 6 2019 Rencana
Bangkasoa Swasta 1 1.4 1.4 2022 Rencana
Tersebar Swasta 1 14 14 2024 Rencana
Iya Swasta 1 2 2 2024 Commited
8 PROVINSI GORONTALO PLTMH
Tersebar Swasta 1 7.4 7.4 2016 Rencana
Bantaeng 1 Swasta 1 4.2 4.2 2017 Konstruksi
Bungin III Swasta 1 5 5 2017 Konstruksi
Mallawa Swasta 1 5 5 2018 Pengadaan
Datara Swasta 1 7 7 2018 Commited
Belajen Swasta 1 8.3 8.3 2018 Konstruksi
Kondongan Swasta 1 3.45 3.45 2019 Pengadaan
9 PROVINSI SULAWESI SELATAN Pasui PLTMH Swasta 1 1.9 1.9 2019 Pengadaan
Baliase Swasta 1 9 9 2019 Pengadaan
Malua Swasta 1 5 5 2019 Pengadaan
Pasui 2 Swasta 1 6 6 2019 Pengadaan
Pongbatik Swasta 1 3 3 2019 Commited
Madong Swasta 1 10 10 2020 Pengadaan
Tersebar Swasta 1 15 15 2024 Rencana
Rongi PLN 1 0.8 0.8 2017 Konstruksi
Lapai 2 PLN 1 4 4 2017 Konstruksi
10 PROVINSI SULAWESI TENGGARA Lapai 1 PLTMH PLN 1 4 4 2019 Rencana
Riorita PLN 1 0.5 0.5 2019 Rencana
Toaha PLN 1 0.5 0.5 2019 Rencana

16
11 PROVINSI SULAWESI BARAT - - - - - - - -
Makariki PLN 2 2 4 2019 Rencana
Nua (Masohi) PLN 2 4,4 - 2019 Rencana
12 PROVINSI MALUKU Sapalewa PLTMH PLN 2 4 8 2019 Rencana
Wae Mala PLN 2 1 2 2019/20 Rencana
Isal 3 PLN 2 2 4 2019/20 Rencana
13 PROVINSI MALUKU UTARA - - - - - - - -
Amai PLN 1 0.7 0.7 2018 Rencana
Mariarotu I PLN 1 1.3 1.3 2019 Rencana
14 PROVINSI PAPUA Kalibumi I PLTMH PLN 1 2.6 2.6 2019 Rencana
Mariarotu II PLN 1 1.3 1.3 2019 Rencana
Digoel PLN 1 3 3 2019 Rencana
15 PROVINSI PAPUA BARAT Tersebar PLTMH PLN 1 10 10 2019 Rencana
Sedau Swasta 1 1.3 1.3 2018 Konstruksi
Kokok Babaq Swasta 1 2.3 2.3 2019 Rencana
PROVINSI NUSA TENGGARA
16 Brang Rea 2 PLTMH Swasta 1 3.8 3.8 2019 Rencana
BARAT (NTB)
Brang Rea 1 Swasta 1 2.5 2.5 2019 Rencana
Bintang Bano Swasta 1 8.8 8.8 2019 Rencana
Sita-Borong Swasta 1 1 1 2016 Konstruksi
PROVINSI NUSA TENGGARA Wae Rowa-
17 PLTMH Swasta 1 0.4 0.4 2017 Konstruksi
TIMUR (NTT) Ngada
Harunda Swasta 1 1.6 1.6 2019 Rencana

Keterangan

Total Perhitungan Energi Baru Terbarukan (EBT) pada PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga
1413.041 MW
Mikrohidro) di wilayah Negara Indonesia berdasarkan RUPTL 2016-2025

RUPTL PLN 2016 - 2025 1365 MW

kekurangan -48.041 MW

17
KESIMPULAN

 Mikrohidro atau yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga


Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang
menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran
irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan
(head) dan jumlah debit air.
 Potensi mikrohidro Indonesia sendiri diperkirakan sebesar 10% dari potensi
mikrohidro di dunia. Potensi tenaga air di Indonesia pada beberapa periode
tahun tertentu dapat dilihat di bawah ini:

Tahun Potensi
- 1960-an 25.000MW
- 1970-an 30.000MW
- 1980-an 70.000MW
- 2005 100.000 MW

Sementara untuk mikrohidro sendiri di Indonesia diperkirakan memiliki


potensi sebesar 500 MW.
Rata-rata biaya yang diperlukan adalah sekitar 10 juta rupiah per 1 KW-nya.
Karena mahalnya biaya pembuatan hanya beberapa persen saja yang
dimanfaatkan masyarakat Indonesia.

18
PENUTUP

Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang dapat membantu penulis demi sempurnanya makalah ini dan untuk penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
pembaca pada khususnya untuk penulis.

19

Anda mungkin juga menyukai