Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

Oleh :

Bernadetha Ivoliane Lesti Mali


2123736674
IV A / D4 Instalasi Listrik

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PRODI TEKNIK INSTALASI LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2023
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “
PembangkitListrik Tenaga Mikro Hidro ”. Masih banyak kekurangan dalam penyelesaiannya,
maka bila ada kesalahan dalam penyelesaiannya kami harap kritik/saran dari pembaca. Oleh
karena itu dari kesalahan ini kami dapat memperbaiki lagi untuk yang selanjutnya. Demikian
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Kupang, Juli 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Cover....................................................................................................................................
Kata pengantar........................................................................................................................
Daftar isi.................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian PLTMH.....................................................................................................
B. Prinsip Kerja PLMTH
C. Komponen – Komponen PLTMH.................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................................
B. Saran.........................................................................................................................
Daftar Pustaka.........................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di zaman sekarang di era abad 21, perkembangan dan kemajuan teknologi sangat pessat
yang begitu membutuhkan sumber energy atau tenaga untuk menggerakkan kemajuan
tersebut. Salah satu kebutuhan yang sudah dianggap menjadi kebutuhan pokok setiap
masyarakat di dunia adalah energy listrik. Listrik sangat mempengaruhi kemajuan
suatu bangsa atau listrik bisa menjadi titik tolak ukur kemajuan suatu bangsa, semakin
besar penggunaan energy listrik di suatu Negara maka semakin maju pula Negara tersebut.
Salah satu penggunaan listrik yang paling utama adalah pada sector penerangan.
Kebutuhan akan penerangan semakin lama akan berkembang semakin banyak seiring pertumbuhan
penduduk di dunia terutama di Negara kita Indonesia. Di Indonesia masih banyak
terdapat desa-desa atau perkampungan yang belum dialiri listrik terutama di daerah-
daerah terpencil. Hal itu terjadi karena beberapa hal diantaranya sulitnya akses untuk mencapai
perkampungan tersebut dan biaya untuk instalasi listrik menjadi sangat besar. Dengan
kemajuan teknologi yang ada saat ini dan juga adanya potensi pembangkit listrik di
daerah terpencil terutama dari potensi air yang begitu melimpah oleh karena itu
dikembangkanlah pembangkit listrik skala kecil yang disebut Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang diharapkan mampu mensuplai energi listrik ke rumah warga
dan dengan itu dijadikan sebagai kampung yang mandiri dengan pembangkit listriknya
sendiri. Dengan PLTMH ini diharapkan masyarakat mampu meningkatkan kesejahteraan
hidupnya, melaksanakan beberapa aktifitasnya dengan mudah baik itu untuk kebutuhan
pertanian, Ekonomi, Sosial dan sebagainya. Agar tidak lagi tertinggal dari daerah lain.
Peningkatan kebutuhan suplai daya ke daerah-daerah pedesaan di sejumlah
negara, sebagian untuk mendukung industri-industri dan sebagian untuk menyediakan
penerangan di malam hari. Kemampuan pemerintah yang terhalang oleh biaya yang
tinggi untuk perluasan jaringan listrik, dapat membuat Mikrohidro memberikan
sebuah sebuah alternatif ekonomi ke dalam jaringan. Hal ini dikarenakan Skema
Mikrohidro yang mandiri dapat menghemat dari jaringan transmisi, karena skema
perluasan jaringan tersebut biasanya memerlukan biaya peralatan dan pegawai yang
mahal. Dalam kontrak, Skema Mikro Hidro dapat didisain dan dibangun oleh pegawai
lokal, dan organisasi yang lebih kecil, dengan mengikuti peraturan yang lebih longgar
dan menggunakan teknologi lokal, seperti untuk pekerjaan irigasi tradisional atau
mesin-mesin buatan lokal. Pendekatan ini dikenal sebagai Pendekatan Lokal.
Potensi sumber daya air yang melimpah di Indonesia karena banyak
terdapatnya hutan hujan tropis, membuat kita harus bisa mengembangkan potensi ini,
karena air adalah sebagai sumber energy yang dapat terbarukan dan alami. Bila hal ini
dapat terus dieksplorasi, konversi air menjadi energy listrik sangat menguntungkan
bagi negeri ini. Di Indonesia telah terdapat banyak sekali PLTMH dan waduk untuk
menampung air, tinggal bagaimana kita dapat mengembangkan PLTMH menjadi lebih
baik lagi dan lebih efisien.
B. Rumusan Masalah
a. Apa aitu PLTMH ?
b. Apa saja prinsip kerja PLTMH ?
c. Apa saja komponen – komponen PLTMH ?
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui ap aitu PLTMH
b. Untuk mengetahui prinsip kerja PLTMH
c. Untuk mengetahui komponen – komponen PLTMH
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro


Mikrohidro hanyalah sebuah istilah. Mikro artinya kecil sedangkan hidro
artinya air. Dalam prakteknya istilah ini tidak merupakan sesuatu yang baku namun
Mikrohidro, pasti menggunakan air sebagai sumber energinya. Pembangkit Lisrik
Tenaga Mikrohidro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik
yang menggunakan energi air. Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber
daya (resources) penghasil listrik adalah yang memiliki kapasitas aliran dan
ketinggian tertentu serta instalasi. Pembangkit listrik kecil yang dapat menggunakan
tenaga air dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan/head (dalam meter) dan jumlah
debit airnya (m3/detik). Semakin besar kapasitas aliran maupun ketinggiannya dari
instalasi maka semakin besar energi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan
energi listrik. PLTMH umumnya merupakan pembangkit listrik jenis run of river
dimana head diperoleh tidak dengan cara membangun bendungan besar, melainkan
dengan mengalihkan aliran air sungai ke satu sisi dari sungai tersebut selanjutnya
mengalirkannya lagi ke sungai pada suatu tempat dimana beda tinggi yang diperlukan
sudah diperoleh. Pembangkit listrik tenaga air dibawah 200 kW digolongkan sebagai
PLTMH.
Biasanya Mikrohidro dibangun berdasarkan adanya air yang mengalir di suatu
daerah dengan kapasitas dan ketinggian yang memadai. Istilah kapasitas mengacu
kepada jumlah volume aliran air persatuan waktu (flow capacity) sedangan beda
ketinggian daerah aliran sampai ke instalasi dikenal dengan istilah head. Mikrohidro
juga dikenal sebagai white resources dengan terjemahan bebasnya yaitu ”energi
putih”. Sebab instalasi pembangkit listrik seperti ini mengunakan sumber daya yang
disediakan oleh alam dan ramah lingkungan. Suatu kenyataan bahwa alam memiliki
air terjun atau jenis lainnya yang menjadi tempat air mengalir. Dengan perkembangan
teknologi sekarang maka energi aliran air beserta energi dari pengaruh perbedaan
ketinggian dengan daerah tertentu (tempat instalasi yang akan dibangun) akan dapat
diubah menjadi energi listrik.

B. Prinsip Kerja PLTMH


Secara teknis PLTMH memiliki tiga komponen utama yaitu air (hydro),
turbin, dan generator. Prinsip kerja dari PLTMH sendiri pada dasarnya sama dengan
PLTA hanya saja berbeda kapasitasnya atau besarnya. PLTMH pada prinsipnya
memanfaatkan beda ketinggian atau sudut kemiringan dan jumlah debit air per detik
yang ada pada saluran irigasi, sungai, maupun air terjun. Aliran air akan memutar
turbin sehingga akan menghasilkan energi mekanik. Energi mekanik turbin akan
memutar generator dan generator menghasilkan listrik. Skema prinsip kerja PLTMH
dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar prinsip kerja PLTMH Pembangunan
PLTMH perlu diawali dengan pembangunan bendungan untuk mengatur aliran air
yang akan dimanfaatkan sebagai tenaga penggerak PLTMH. Bendungan ini perlu
dilengkapi dengan pintu air dan penyaring sampah (filter) untuk mencegah masuknya
kotoran maupun endapan lumpur. Bendungan sebaiknya dibangun pada dasar sungai
yang stabil dan aman terhadap banjir. Di dekat bendungan dibangun bangunan
pengambil (intake), kemudian dilanjutkan dengan pembuatan saluran pembawa yang
berfungsi mengalirkan air dari intake. Saluran ini dilengkapi dengan saluran pelimpah
pada setiap jarak tertentu untuk mengeluarkan air yang berlebih. Saluran ini dapat
berupa saluran terbuka atau tertutup. Di ujung saluran pelimpah dibangun kolam
pengendap. Kolam ini berfungsi untuk mengendapkan pasir dan menyaring kotoran
sehingga air yang masuk ke turbin relatif bersih. Saluran ini dibangun dengan cara
memperdalam dan memperlebar saluran pembawa dan menambahnya dengan saluran
penguras.

Gambar prinsip kerja PLTMH

Pembangunan PLTMH perlu diawali dengan pembangunan bendungan untuk


mengatur aliran air yang akan dimanfaatkan sebagai tenaga penggerak PLTMH.
Bendungan ini perlu dilengkapi dengan pintu air dan penyaring sampah (filter) untuk
mencegah masuknya kotoran maupun endapan lumpur. Bendungan sebaiknya
dibangun pada dasar sungai yang stabil dan aman terhadap banjir. Di dekat bendungan
dibangun bangunan pengambil (intake), kemudian dilanjutkan dengan pembuatan
saluran pembawa yang berfungsi mengalirkan air dari intake. Saluran ini dilengkapi
dengan saluran pelimpah pada setiap jarak tertentu untuk mengeluarkan air yang
berlebih. Saluran ini dapat berupa saluran terbuka atau tertutup. Di ujung saluran
pelimpah dibangun kolam pengendap. Kolam ini berfungsi untuk mengendapkan
pasir dan menyaring kotoran sehingga air yang masuk ke turbin relatif bersih. Saluran
ini dibangun dengan cara memperdalam dan memperlebar saluran pembawa dan
menambahnya dengan saluran penguras.
Bak penenang / bak penampungan juga dibangun untuk menenangkan aliran
air yang akan masuk ke turbin dan mengarahkannya masuk ke pipa pesat. Bak ini
dibuat dengan konstruksi beton dan berjarak sedekat mungkin ke rumah turbin untuk
menghemat pipa pesat. Pipa pesat berfungsi mengalirkan air sebelum masuk ke
turbin. Dalam pipa ini, energi potensial air di kolam penenang diubah menjadi energi
kinetik yang akan memutar roda turbin. Biasany a terbuat dari pipa baja yang dirol,
lalu dilas. Untuk sambungan antar pipa digunakan flens. Pipa ini harus didukung oleh
pondasi yang mampu menahan beban statis dan dinamisnya. Pondasi dan dudukan ini
diusahakan selurus mungkin, karena itu perlu dirancang sesuai dengan kondisi tanah.
Turbin, generator dan sistem kontrol masing-masing diletakkan dalam sebuah rumah
yang terpisah. Pondasi turbin-generator juga harus dipisahkan dari pondasi rumahnya.
Tujuannya adalah untuk menghindari masalah akibat getaran. Rumah turbin harus
dirancang sedemikian agar memudahkan perawatan dan pemeriksaan. Setelah keluar
dari pipa pesat, air akan memasuki turbin pada bagian inlet. Di dalamnya terdapat
guided vane untuk mengatur pembukaan dan penutupan turbin serta mengatur jumlah
air yang masuk ke runner/blade (komponen utama turbin). Runner terbuat dari baja
dengan kekuatan tarik tinggi yang dilas pada dua buah piringan sejajar. Aliran air akan
memutar runner dan menghasilkan energi kinetik yang akan memutar poros turbin.
Energi yang timbul akibat putaran poros kemudian ditransmisikan ke generator.
Seluruh sistem ini harus balance, turbin harus dilengkapi casing yang berfungsi
mengarahkan air ke runner. Pada bagian bawah casing terdapat pengunci turbin.
Bantalan (bearing) terdapat pada sebelah kiri dan kanan poros dan berfungsi untuk
menyangga poros agar dapat berputar dengan lancar. Daya poros dari turbin ini harus
ditransmisikan ke generator agar dapat diubah menjadi energi listrik. Generator yang
dapat digunakan pada mikrohidro adalah generator sinkron dan generator induksi.
Sistem transmisi daya ini dapat berupa sistem transmisi langsung (daya poros
langsung dihubungkan dengan poros generator dengan bantuan kopling), atau sistem
transmisi daya tidak langsung, yaitu menggunakan sabuk atau belt untuk
memindahkan daya antara dua poros sejajar. Keuntungan sistem transmisi langsung
adalah lebih kompak, mudah dirawat, dan efisiensinya lebih tinggi. Tetapi sumbu
poros harus benar-benar lurus dan putaran poros generator harus sama dengan
kecepatan putar poros turbin. Masalah ketidaklurusan sumbu dapat diatasi dengan
bantuan kopling fleksibel. Gearbox dapat digunakan untuk mengoreksi rasio
kecepatan putaran. Sistem transmisi tidak langsung memungkinkan adanya variasi
dalam penggunaan generator secara lebih luas karena kecepatan putar poros generator
tidak perlu sama dengan kecepatan putar poros turbin. Jenis sabuk yang biasa
digunakan untuk PLTMH skala besar adalah jenis flat belt, sedang V-belt digunakan
untuk skala di bawah 20 kW. Komponen pendukung yang diperlukan pada sistem ini
adalah pulley, bantalan dan kopling. Listrik yang dihasilkan oleh generator dapat
langsung ditransmisikan lewat kabel pada tiang-tiang listrik menuju rumah konsumen.
Untuk menghitung potensi daya yang dimiliki oleh suatu sungai atau sumber
aliran air yang akan dijadikan PLTMH digunakan rumus persamaan berikut :

P = g . Q . Hn . η
Dimana :
P = daya (Watt)
Q = debit aliran (m3/s)
Hn = beda ketinggian (m)
G = percepatan gravitasi ( 9.8 m/s2)
Η = efisiensi keseluruhan

C. Komponen PLTMH
1) Diversion Weir dan Intake (Dam/Bendungan Pengalih dan Intake)
Dam pengalih berfungsi untuk mengalihkan air melalui sebuah pembuka di
bagian sisi sungai (“Intake”pembuka) ke dalam sebuah bak pengendap
(Settling Basin).

Gambar intake
2) Settling Basin (Bak Pengendap)
Bak pengendap digunakan untuk memindahkan partikel-partikel pasir dari air.
Bak pengendap sangat penting untuk melindungi komponen-komponen
berikutnya dari pasir atau kotoran lain.

3) Headrace (Saluran Pembawa)


Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk menjaga elevasi dari
air yang disalurkan.

Gambar headrace

4) Headtank (Bak Penenang)


Fungsi dari bak penenang adalah untuk mengatur perbedaan keluaran air
antara sebuah penstock dan headrace, juga berfungsi untuk menengkan air
sebelum masuk penstok serta untuk pemisahan akhir kotoran dalam air seperti
pasir, kayu kayuan.

Gambang headtank
5) Penstock (Pipa Pesat/Penstock)
Penstock atau pipa pesat adalah pipa yang menyalurkan air kemudian
dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke sebuah roda air,
sehingga menimbulkan air berkecepatan tinggi untuk memutar turbin.

Gambar pipa penstock


6) Turbin
Turbin merupakan sebuah konstruksi mekanik yang akan berputar ketika
terkena air dengan kecepatan tinggi. Turbin inilah yang akan dikopel dengan
generator sehingga ketika turbin berputar maka generator akan berputar dan
menghasilakan energy listrik. Ada beberapa jenis turbin yang biasa digunakan
Pemilihan jenis turbin dapat ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan
dari jenisjenis turbin, khususnya untuk suatu desain yang sangat spesifik.
Pada tahap awal, pemilihan jenis turbin dapat diperhitungkan dengan
mempertimbangkan parameter-parameter khusus yang mempengaruhi sistem
operasi turbin terutama ketinggian head.

Jenis Turbin Variasi Head


Kaplan 2 < H < 20
Propeller 2 < H < 20
Francis 10 < H < 350
Crossflow 6 < H < 100
Pelton 50 < H < 1000
Turgo 50 < H < 250

7) Generator
Generator adalah suatu peralatan yang berfungsi mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik. Jenis generator yang digunakan pada pembangkit listrik
yaitu:
 Generator sinkron, system eksitasi tanpa sikat (brushless excitation)
dengan penggunaan dua tumpuan bantalan (two bearing). Generator
sinkron merupakan mesin listrik bolak balik yang engubah energy
mekanik menjadi energy listrik arus bolak balik. Energy mekanik
diperoleh dari penggerak mula (prime mover) yag terkopel dengan
rotor generator, sedangkan energy listrik diperoleh diperoleh dari
proses induksi elektromagnetik yang melibatkan kumparan rotor dan
kumparan stator. Mesin listrik AC ini disebut sinkron karena rotor
berputar secara sinkron atau berputar dengan kecepatan yang sama
dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan medan magnet putar.
 Induction motor sebagai generator (IMAG) sumbu vertical, pada
perencanaan turbin propeller open flume. Generator induksi
merupakan salah satujenis generator AC yang menerapkan prinsip
motor induksi untuk menghasilkan daya. Generator induksi
dioperasikan dengan menggerakkan rotornya secara mekanis lebih
cepat daripada kecepatan sinkron sehingga menghasilkan slip negatif.
Motor induksi biasa umumnya dapat digunakan sebagai sebuah
generator tanpa ada modifikasi internal. Generator induksi sangat
berguna pada aplikasi-aplikasi seperti pembangkit listrik mikrohidro,
turbin angin, atau untuk menurunkan aliran gas bertekanan tinggi ke
tekanan rendah, karena dapat memanfaatkan energi
denganpengontrolan yang relatif sederhana. Generator induksi adalah
generator yang menggunakan prinsip induksi elektromagnetik dalam
pengoperasiannya. Generator ini dapat bekerja pada putaran rendah
serta tidak tetap kecepatannya, sehingga generator induksi banyak
digunakan pada pembangkit listrik dengan daya yang rendah seperti
pada pembangkit listrik tenaga mikrohidro atau pembangkit listrik
tenaga baru.
8) Rumah pembangkit/ Power house
Rumah pembangkit adalah rumah tempat semua peralatan mekanik dan
elektrik PLTMH. Peralatan Mekanik seperti Turbin dan Generator berada dalam Rumah
Pembangkit, demikian pula peralatan elektrik seperti kontroler dan panel.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro merupakan salah satu sumber energy
terbarukan yang memiliki potensi begitu besar untuk dikembangkan di Negara kita
Indonesia. Karena Negara kita memiliki begitu banyak suangai dan hutan hujan
tropis sebagai penyedia sumber energy tersebut. Tergantung kita lagi untuk seberapa
besar upaya kita untuk memaksialkannya terutama di kawasan pedesaan yang belum
tersentuh aliran listrik. Dengan adanya PLTMH diharapkan suatu desa mampu
menjadi desa yang mandiri akan sumber listriknya sendiri. Dengan adanaya sumber
listrik di desa tersebut diharapakan akan mendongkrak kemajuan desa tersebut di
berbagai sector kehidupan.
B. SARAN
Dengan pembangkit listrik tenaga mikrohidro di harapkan menjadi solusi bagi
Negara kita untuk memenuhi sebagian atau seluruh masyarakat Indoesia akan
kebutuhan listrik terutama di daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh sumber
listrik agar semua masyarakat bia menikmati adanya listrik.
Daftar Pustaka
Jack, Fritz.1 9 8 4 , Small and Mini Hydropower System, McGraw-Hill, New York,.
Dandekar ,M.M. Sharma. Pembangkit Listrik Tenaga Air. UIP. Jakarta.
PUIL. 2000. Peraturan Umum Instalasi Listrik. PLN. Jakarta.
http://www.litbang.esdm.go.id/
http://udai08.blogspot.com/
http://ezkhelenergy.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai