Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA MIKRO HIDRO

Disusunoleh :1. DeatristiKhansaPutri (09)


2.FepbyAriPratiwi (18)
3.PutraAryaKusuma (23)
4.TataYuniaSholihah (28)
5.Taufik Hidayatullah (29)

SMA N 1 NGADIROJO
TAHUN AJARAN 2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME dan dengan


rahmat dankarunianya, Makalah Fisika ini dapat kami buat sebagai tugas
kami.Sebagai bahanpembelajaran kami dengan harapan dapat di terima dan di
pahami bersama. Dalam batas-batas tertentu Makalah ini memuat Tentang
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro ( PLTMH ) .Kam i mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih
jauh daris e m p u r n a , o l e h k a r e n a i t u k a m i m e n g h a r a p k a n k r i t i k d a n
s a r a n y a n g b e r s i f a t membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya
kami dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat kesalahandalam
penulisan atau penguraian Makalah kami Dengan Harapan dapat di terima
olehbapak dan dapat di jadikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran kami.

Ngadirojo, 25 Februari 2020

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................
Daftar isi ..................................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................................
B. Rumusan Masalah .........................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro ....................................
B. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro.................................
C. Bagian – Bagian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro............................
D. Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro...........

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................

LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konsumsi listrik di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan
peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Komsumsi listrik Indonesia yang begitu
besar akan menjadi suatu masalah bila dalam penyediaannya tidak sejalan dengan
kebutuhan. Kebijakan-kebijakan yang diambil PLN (Perusahaan Listrik Nasional)
sebagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara) penyedia energi listrik semakin
menunjukkan bahwa PLN sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan listrik nasional.
Apabila permasalahan penyediaan listrik tidak segera diatasi maka sistem
perekonomian bangsa Indonesia akan tergangu. Karena pada sektor rumah tangga dan
industri banyak menggunakan mesin dengan tenaga listrik. Krisis energi listrik ini juga
dapat memunculkan kebijakan pemadaman bergilir, dimana pemadaman bergilir tersebut
dapat mengganggu aktivitas masyarakat dan menyebabkan peralatan elektronik cepat
rusak.
Dengan keterbatasan energi ini menuntut kita harus bisa memanfaatkan energi
mikro yang ada, karena energi mikro tersebut dapat membuat masyarakat menjadi
masyarakat yang mandiri energi. Untuk itu kami memilih energi mikro hidro dalam
pembuatan makalah ini. Mikro hidro dipilih karena sesuai dengan kondisi lingkungan di
Indonesia yang mempunyai banyak bukit dan sungai. Dalam makalah ini kami akan
membahas pemanfaatan sungai di daerah bukit dengan teknologi pembangkit tenaga
mikro hidro.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembangkit listrik tenaga mikro hidro?
2. Bagaimana prinsip kerja dari pembangkit listrik tenaga mikro hidro?
3. Apa saja bagian-bagian dari pembangkit listrik tenaga mikro hidro?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari digunakannya pembangkit listrik tenaga
mikro hidro?

C. Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian pembangkit listrik tenaga mikro hidro.
2) Untuk mengetahui prinsip kerja pembangkit listrik tenaga mikro hidro.
3) Untuk mengetahui bagian-bagian dari pembangkit listrik tenaga mikro hidro.
4) Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari digunakannya pembangkit
listrik tenaga mikro hidro.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro


Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hhidro (PLTMH) adalah pembangkit listrik
berskala kecil (kurang dari 200 kW), yang memanfaatkan  tenaga (aliran) air sebagai
sumber penghasil energi. PLTMH termasuk sumber energi terbarukan dan layak disebut
clean energy karena ramah lingkungan. Dari segi teknologi, PLTMH dipilih karena
konstruksinya  sederhana,mudah dioperasikan, serta mudah dalam perawatan dan
penyediaan suku cadang. Secara ekonomi, biaya operasi dan perawatannya relatif murah,
sedangkan biaya investasinya  cukup bersaing dengan pembangkit listrik lainnya. Secara
sosial, PLTMH mudah diterima masyarakat luas misalnya secara ekonomi, biaya operasi
dan perawatannya relatif murah, sedangkan biaya investasinya  cukup bersaing dengan
pembangkit listrik lainnya. Secara sosial PLTMH mudah diterima masyarakat luas
dibandingkan dengan (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir). PLTMH biasanya dibuat
dalam skala desa di daerah-daerah terpencil yang belum mendapatkan listrik dari PLN.
Tenaga air yang digunakan dapat berupa aliran air pada sistem irigasi, dan sungai yang
dibendung atau air terjun.
Pada dasarnya, mikrohidro memanfaatkan energi-potensial jatuhan air (head).
Semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar energi-potensial air yang dapat diubah
menjadi energi listrik. Di samping faktor geografis (tata letak sungai), tinggi jatuhan air
dapat pula diperoleh dengan membendung aliran air sehingga permukaan air menjadi
tinggi. Air dialirkan melalui sebuah pipa pesat kedalam rumah pembangkit yang pada
umumnya dibagun di bagian tepi sungai untuk menggerakkan turbin atau kincir air
mikrohidro. Energi-mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan diubah menjadi
energi listrik oleh sebuah generator. Mikrohidro bisa memanfaatkan ketinggian air yang
tidak terlalu besar, misalnya dengan ketinggian air 2.5 meter dapat dihasilkan listrik 400
watt.
B. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
PLTMH pada prinsipnya memanfaatkan beda ketinggian dan jumlah air yang jatuh (debit)
perdetik yang ada pada saluran air yang dikondisikan dengan pipa. Air yang mengalir selanjutnya
menggerakkan turbin, kemudian turbin kita hubungkan dengan generator. Generator inilah yang
akan menghasilkan listrik. Hubungan antara turbin dengan generator dapat menggunakan jenis
sambungan sabuk (belt) ataupun sistem gear box. Jenis sabuk yang biasa digunakan untuk
PLTMH skala besar adalah jenis flat belt sedangkan V-belt digunakan untuk skala di bawah 20
kW. Selanjutnya listrik yang dihasilkan oleh generator ini akan melalui trafo guna mendapat
tegangan yang di sesuaikan kebutuhan. Kemudian listrik akan melewati jaringan transmisi rendah
(JTR) untuk dialirkan ke rumah-rumah dengan memasang pengaman (sekring). Yang perlu
diperhatikan dalam merancang sebuah PLTMH adalah menyesuaikan antara debit air yang
tersedia dengan besarnya generator yang digunakan. Jangan sampai generator yang dipakai terlalu
besar atau terlalu kecil dari debit air yang ada. Generator yang tidak sesuai juga akan
menyebabkan tingkat efisiensi rendah.

3
Potensi daya mikro hidro dapat dihitung dengan persamaan:
Daya (P) = 9,8 x Q x Hn x h ; 
dimana: Q = debit aliran ( m3/s ),  Hn = Head net/ tinggi jatuhair ( m ); 9,8= konstanta
gravitasi bumi, h = efisiensi keseluruhan. Misalnya diketahui data di suatu lokasi adalah
sebagai berikut: Q = 100 m3/s, Hn = 2 m dan h = 0,5. Maka besarnya potensi daya (P)
adalah
P = 9,8 x Q x Hn x h
P = 9,8 x 100 x 2 x 0,5 = 980 watt

C. Bagian-Bagian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

1. Waduk (reservoir)
   Waduk adalah danau yang dibuat untuk membendung sungai guna memperoleh air
sebanyak mungkin sehingga mencapai elevasi. Semakin tinggi debit air maka akan
semakin kuat tekanan air saat melewati pipa. Waduk juga berfungsi untuk mengendapkan
lumpur dari air. Sehingga perlu adanya kegiatan pembersihan secara berkala untuk
mengurangi endapan lumpur.
2. Bendungan (dam)
    Dam berfungsi menutup aliran sungai – sungai sehingga terbentuk waduk. Tipe
bendungan harus memenuhi syarat topografi, geologi dan syarat lain seperti bentuk serta
model bendungan. Bendungan mempunyai dua keluaran saluran air dimana mengalir
pada pipa pesat dan mengalir pada terasering persawahan.
3. Saringan (Sand trap)
   Saringan ini dipasang didepan pintu pengambilan air, berguna untuk menyaring kotoran
– kotoran atau sampah yang terbawa sehingga air menjadi bersih dan tidak mengganggu
operasi mesin PLTMH.

4
4. Pintu pengambilan air (Intake)
   Pintu Pengambilan Air adalah pintu yang dipasang diujung pipa dan hanya digunakan
saat pipa pesat dikosongkan untuk melaksanakn  pembersihan pipa atau perbaikan. Selain
itu intake juga berfungsi untuk mengendalikan aliran air ketika debit air kecil. Intake
ditutup untuk mengalirkan air ke persawahan terasering, setelah persawahan cukup air
maka intake kembali dibuka sehingga dapat kembali menggerakkan turbin dan generator
untuk memproduksi listrik.

5. Pipa pesat (penstok)


  Fungsinya untuk mengalirkan air dari waduk atau dam menuju turbin. Pipa pesat
mempunyai posisi kemiringan yang tajam dengan maksud agar diperoleh kecepatan dan
tekanan air yang tinggi untuk memutar turbin. Konstruksinya harus diperhitungkan agar
dapat menerima tekanan besar yang timbul termasuk tekanan dari pukulan air. Pipa pesat
merupakan bagian yang cukup mahal, untuk itu pemilihan pipa yang tepat sangat penting.

6. Katub utama (main valve atau inlet valve)


   Katub utama dipasang didepan turbin berfungsi untuk membuka aliran air, Menstart
turbin atau menutup aliran (menghentikan turbin). Katup utama ditutup saat perbaikan
turbin atau perbaikan mesin dalam rumah pembangkit. Pengaturan tekanan air pada katup
utama digunakan pompa hidrolik. Katub ini juga berfungsi untuk menghindari benturan
yang keras dari air ketika intake dibuka

5
7. Power House
   Gedung Sentral merupakan tempat instalasi turbin air,generator, peralatan Bantu, ruang
pemasangan, ruang pemeliharaan dan ruang control.
Beberapa instalasi PLTMH dalam rumah pembangkit adalah :
a. Turbin, merupakan salah satu bagian penting dalam PLTMH yang menerima energi
potensial air dan mengubahnya menjadi putaran (energi mekanis). Putaran turbin
dihubungkan dengan generator untuk menghasilkan listrik. Desain dari turbin harus
mempunyai kemampuan untuk menahan dorongan dari air.

b. Generator, generator yang digunakan adalah generator pembangkit listrik AC. Untuk
memilih kemampuan generator dalam menghasilkan energi listrik disesuaikan dengan
perhitungan daya dari data hasil survei. Kemampuan generator dalam menghasilkan
listrik biasanya dinyatakan dalam VoltAmpere (VA) atau dalam kilo volt Ampere (kVA).

c. Penghubung turbin dengan generator, penghubung turbin dengan generator atau sistem
transmisi energi mekanik ini dapat digunakan sabuk atau puli, roda gerigi atau
dihubungkan langsung pada porosnya.
1) Sabuk atau puli digunakan jika putaran per menit (rpm) turbin  belum memenuhi
putaran rotor pada   generator, jadi puli berfungsi untuk menurunkan atau menaikan rpm
motor generator.
2) Roda gerigi mempunyai sifat yang sama dengan puli
3) Penghubung langsung pada poros turbin dan generator, jika putaran turbin sudah lama
dengan putaran rotor pada generator.

6
D. Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
Beberapa kelebihannya antara lain :
 Merupakan sumber saya terbarukan
 Ramah lingkungan
 Biaya operasional dan pemeliharaan lebih murah dibanding mesin dengan energi
fosil
 Penerapannya relatif mudah dan ramah lingkungan, tidak menimbulkan polusi
udara  dan suara.
 Efisiensinya tinggi
 Aman bila dipakai untuk memompa air, karena tidak digerakkan motor listrik.
Selain itu efisiensinya lebih baik.
 Produk sampingan seperti air keluaran bisa dimanfaatkan untuk keperluan irigasi.
Selain itu panas yang dihasilkan juga bisa dipakai.
 Lokasi  sumber daya air  untuk PLTMH pada umumnya berada diwilayah
pedesaan dan desa terpencil yang belum terjangkau jaringan listrik.
 Mengurangi ketergantungan pada penggunanan bahan bakar fosil, dan
 Meningkatkan kegiatan perekonomian sehingga diharapkan dapat menambah
penghasilan masyarakat.
 Menjadi energi alternatif pengganti listrik untuk penerangan di desa-desa
terpencil yang tidak tersentuh jaringan PLN.
 Tidak menimbulkan pencemaran.
 Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan perikanan.

Beberapa kekurangannya antara lain :


 Tidak semua aliran air dapat digunakan untuk pembangunan PLTMH. Faktor
debit aliran sangat menentukan.
 Beberapa jenis turbin air sangat sensitif terhadap fluktuasi debit air.
 Perlu konservasi daerah tangkapan air, terutama di daerah hulu sungai
 Biaya perijinan sebagai syarat untuk memperoleh Power Purchase Agreement
(PAA) dalam membangun PLTMH juga masih relatif tinggi. Padahal PPA
merupakan syarat untuk memperoleh kredit dari Perbankan
 Kemampuan teknisi lokal yang masih terbatas dan sering menimbulkan kesalahan
yang fatal.
 Biaya investasi untuk teknologi mikrohidro masih tinggi.
 Kurangnya sosialisasi PLTMH, terutama potensinya sebagai penggerak mekanis
seperti pompa air, penggiling padi, dll
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penggunaan energi mikro hidro dapat digunakan sebagai salah satu alternatif energi baru
terbarukan untuk mengatasi permasalahan komsumsi listrik yang besar serta penyediaan energi
listrik yang belum merata terutama di daerah pedesaan. Penggunaan mikro hidro ini sesuai
dengan kondisi lingkungan di Indonesia yang mempunyai banyak bukit dan sungai. Kondisi
geografis seperti inilah yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan PLTMH. Daya yang
dihasilkan oleh PLTMH berkisar antara 10-200 KW. Walaupun daya tersebut tergolong kecil
untuk suatu pembangkin, akan tetapi hal ini sangat membantu masyarakat terutama yang berada
di daerah terpencil yang belum mendapatkan listrik dari PLN. Pertimbangan mengapa PLN
belum dapat memberikan listrik pada daerah-daerah pedesaan mungkin dikarenakan faktor
ekonomis, teknis dan lain-lain.
Prinsip kerja PLTMH adalah memanfaatkan beda ketinggian dan jumlah air yang jatuh
(debit) perdetik yang ada pada saluran air yang dikondisikan dengan pipa. Air tersebut
selanjutnya menggerakkan turbin yang terhubung dengan generator. Generator inilah yang akan
menghasilkan listrik. Daya yang dihasilkan oleh suatu PLTMH tergantung dari spesifikasi
generator yang digunakan. Semakin besar generator yang digunakan maka akan semakin besar
pula daya yang dihasilkan.
Kelebihan PLTMH yaitu merupakan sumber saya terbarukan, ramah lingkungan, biaya
operasional dan pemeliharaan lebih murah dibanding mesin dengan energi fosil, penerapannya
relatif mudah dan ramah lingkungan, tidak menimbulkan polusi udara  dan suara, efisiensinya
tinggi, aman bila dipakai untuk memompa air, karena tidak digerakkan motor listrik. Selain itu
efisiensinya lebih baik.
Kekurangan PLMTH yaitu Tidak semua aliran air dapat digunakan untuk pembangunan
PLTMH. Faktor debit aliran sangat menentukan, beberapa jenis turbin air sangat sensitif
terhadap fluktuasi debit air, perlu konservasi daerah tangkapan air terutama di daerah hulu
sungai, biaya perijinan sebagai syarat untuk memperoleh Power Purchase Agreement (PAA)
dalam membangun PLTMH juga masih relatif tinggi. Padahal PPA merupakan syarat untuk
memperoleh kredit dari Perbankan, kemampuan teknisi lokal yang masih terbatas dan sering
menimbulkan kesalahan yang fatal, biaya investasi untuk teknologi mikrohidro masih tinggi,
kurangnya sosialisasi PLTMH, terutama potensinya sebagai penggerak mekanis seperti pompa
air, penggiling padi, dll.

B. Saran
Sebaiknya sebelum membuat suatu Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, kita perlu
mengetahui terlebih dahulu berapa debit air yang mengalir. Sehigga dapat mengetahui
seberapa besar potensi dari aliran air tersebut. Kemudian menentukan jenis dan
spesifikasi dari generatornya. Besar debit air dan kemampuan dari generator harus
seimbang agar didapatkan tingkat efisiensi yang tinggi.
LAMPIRAN

         

Anda mungkin juga menyukai