Anda di halaman 1dari 19

FIBRIANTI GINTING

013 03 008
TEKNIK LISTRIK

MAKALAH
PLTMH DAN PLTB
TAHUN 2014 - 2015

2015

POLITEKNIK BOSOWA
Kampus II Jalan Kapasa Raya No.17, Makassar-Sulawesi Selatan 90245
Telp. +62 411 4720012, Faks. +62 411 4720013
Email: info@politeknik-bosowa.ac.id, Website: www.politeknik-bosowa.co.id

MAKALAH GANGGUAN SALURAN TRANSMISI


KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
MAKALAH PLTMH DAN PLTB ini dengan lancar dan tepat pada waktu yang
telah di tentukan.
Penulis menyadari bahwa penyelesaian Makalah ini tak lepas dari
bantuan berbagai pihak, termasuk teman-teman dan dosen pembimbing.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun
sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat, khususnya bagi mahasiswa dan para pembaca pada
umumnya.

Makassar, 19 Januari 2015

Fibrianti Ginting

MAKALAH SALURAN UTAMA TRANSMISI


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1

LATAR BELAKANG.................................................................................1

1.2

RUMUSAN MASALAH............................................................................2

1.3

TUJUAN.................................................................................................2

BAB II...............................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1

PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro)...................................3

2.1.1

PENGERTIAN...................................................................................3

2.1.2

SEJARAH PLTMH..............................................................................4

2.1.3

TURBIN PADA PLTMH.......................................................................5

2.1.4

BAGIAN-BAGIAN PLTMH SERTA FUNGSINYA.....................................7

2.2

PLTB PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU (ANGIN)..............................7

2.2.1

PENGERTIAN...................................................................................7

2.2.2

SEJARAH PLTB.................................................................................9

2.2.3

TURBIN PADA PLTB.......................................................................10

2.2.4

BAGIAN-BAGIAN PADA PLTB DAN FUNGSINYA...............................10

BAB III............................................................................................................12
PENUTUP........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

MAKALAH PLTB DAN PLTMH


MK. MANAJEMEN LISTRIK

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Saat ini kebutuhan energi listrik di Indonesia semakin meningkat.
Krisis listrik ini sudah sejak lama menjadi persoalan dan telah
dipredikasi oleh banyak ahli energi di Indonesia sejak sepuluh tahun
yang lalu. Kebutuhan energi ini dapat meningkat secara eksponensial,
baik ditinjau dari kapasitasnya, kualitasnya maupun ditinjau dari
tuntutan distribusinya.
Konsumsi listrik di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat
sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Peningkatan kebutuhan listrik ini dikemudian hari yang diperkirakan
dapat tumbuh rata-rata 6,5 persen per tahun hingga 2020. Komsumsi
listrik Indonesia yang begitu besar akan menjadi masalah bila dalam
penyediaannya tidak sejalan dengan kebutuhan. Kebutuhan pasokan
energi listrik yang terus-menerus dan berkualitas menjadi tuntutan yang
harus dipenuhi oleh negara.
Untuk mengatasi pemenuhan kebutuhan listrik di atas, maka
diperlukan sebuah sumber energi baru yang mampu memenuhi
kebutuhan listrik nasional yang semakin besar. Angin, sebagai sumber
yang tersedia di alam dapat dimanfaatkan sebagai slah satu sumber
energi listrik. Angin merupakan sumber energi yang tak ada habisnya
sehingga pemanfaatan sistem konversi energi angin akan berdampak
positif terhadap lingkungan.
Oleh karena hal di atas, dirasa sangat perlu untuk mengetahui lebih
dalam mengenai angin dan pembangkit listrik tenaga angin ini. Selain
itu juga perlu diketahui proses pembangkitan listrik tenaga angin ini
sehingga dapat dianalisa kelebihan dan kekurangannya dibandingkan
dengan sistem pembangkit listrik lain.
Selain PLTB ada juga PLTMH. Program Pengembangan Pembangkit
Listrik Mikro Hidro (PLTMH) merupakan salah satu prioritas
pembangunan yang dilaksanakan pemerintah yang diarahkan kepada
peningkatan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat pedesaan. Pada
kondisi demikian dapat diharapkan adanya peningkatan taraf hidup dan
kesejahteraannya. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa sebagai
negara agraris, maka peningkatan perekonomian daerah pedesaan tidak
hanya sebagai salah satu wujud nyata pemerataan pembangunan,

MAKALAH PLTB DAN PLTMH


MK. MANAJEMEN LISTRIK
tetapi peningkatan perekonomian desa akan juga membantu ekonomi
nasional secara keseluruhan. Dalam hal ini penyediaan tenaga listrik di
pedesaan merupakan salah satu sarana yang akan mempercepat upaya
peningkatan kesejahteraan bangsa secara keseluruhan.
Oleh sebab itu perlu diupayakan pengembangan dan pemanfaatan
sumber energi baru dan terbarukan (renewable energy) dengan tetap
berpegang pada prinsip menguntungkan secara ekonomis, layak secara
teknis, diterima secara sosial budaya dan tidak menyebabkan
pengrusakan lingkungan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin)?
2. Bagaimana sejarah perkembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin)?
3. Apa jenis turbin yang digunakan pada Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin)?
4. Sebutkan bagian-bagian serta fungsi dari Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin)?

1.3 TUJUAN
1. Memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah
Manajemen Listrik.
2. Untuk mengetahui tentang Pembangkit Listrik Tenaga Angin.
3. Untuk mengetahui tentang Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro.

MAKALAH PLTB DAN PLTMH


MK. MANAJEMEN LISTRIK

BAB II
PEMBAHASAN
2.1PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro)
2.1.1

PENGERTIAN

Mikrohidro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi


pembangkit listrik yang mengunakan energi air. Kondisi air yang
bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya (resources) penghasil
listrik adalah yang memiliki kapasitas aliran dan ketinggian tertentu
serta instalasi. Pembangkit listrik kecil yang dapat menggunakan
tenaga air pada saluran irigasi dan sungai atau air terjun alam,
dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head, dalam m) dan
jumlah debit airnya (m3/detik). Semakin besar kapasitas aliran
maupun ketinggiannya dari istalasi maka semakin besar energi
yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.
Biasanya Mikrohidro dibangun berdasarkan adanya air yang
mengalir di suatu daerah dengan kapasitas dan ketinggian yang
memadai. Istilah kapasitas mengacu kepada jumlah volume aliran
air persatuan waktu (flow capacity) sedangan beda ketingglan
daerah aliran sampai ke instalasi dikenal dengan istilah head.
Mikrohidro juga dikenal sebagai white resources dengan
terjemahan bebasnya yaitu energi putih. Sebab instalasi
pembangkit listrik seperti ini mengunakan sumber daya yang
disediakan oleh alam dan ramah lingkungan. Suatu kenyataan
bahwa alam memiliki air terjun atau jenis lainnya yang menjadi
tempat air mengalir. Dengan perkembangan teknologi sekarang
maka energi aliran air beserta energi dari pengaruh perbedaan
ketinggian dengan daerah tertentu (tempat instalasi yang akan
dibangun) akan dapat diubah menjadi energi listrik.
PLTMH pada prinsipnya memanfaatkan beda ketinggian dan
jumlah air yang jatuh ( debit ) perdetik yang ada pada saluran
air/air terjun. Energi ini selanjutnya menggerakkan turbin,
kemudian turbin kita hubungkan dengan generator untuk
menghasilkan listrik. Hubungan antara turbin dengan generator
dapat menggunakan jenis sambungan sabuk (belt ) ataupun sistem
gear box. Jenis sabuk yang biasa digunakan untuk PLTMH skala
besar adalah jenis flat belt sedangkan V-belt digunakan untuk skala

MAKALAH PLTB DAN PLTMH


MK. MANAJEMEN LISTRIK
di bawah 20 kW. Selanjutnya listrik yang dihasilkan oleh generator
ini dialirkan ke rumah-rumah dengan memasang pengaman
( sekring ). Yang perlu diperhatikan dalam merancang sebuah
PLTMH adalah menyesuaikan antara debit air yang tersedia dengan
besarnya generator yang digunakan. Jangan sampai generator
yang dipakai terlalu besar atau terlalu kecil dari debit air yang ada.
Potensi daya mikrohidro dapat dihitung dengan persamaan :
Daya ( P ) = 9,8 x Q x Hn x h
dimana :
Q = debit aliran ( m3/s ),
Hn = Head net/ tinggi jatuh
air ( m ); 9,8= konstanta gravitasi bumi,
h = efisiensi keseluruhan. Misalnya

diketahui data di suatu lokasi adalah sebagai berikut :


Q = 100 m3/s,
Hn = 2 m dan h = 0,5.
Maka besarnya potensi daya ( P ) adalah : P = 9,8 x Q x Hn x h
P = 9,8 x 100 x 2 x 0,5 = 980 watt

2.1.2

SEJARAH PLTMH

Kegiatan PLTMH mulai dikenalkan pada tahun1982 di desa


Padasuka, Cianjur, Jawa Barat, berupa kincir air over shoot untuk
menggerakan dynamo listrik. Unjuk kerja instalasi sangat buruk;
tidak aman dan mudah rusak. Berdasarkan pengalaman tersebut
YM berusaha untuk melakukan adopsi teknologi turbin dari
berbagai sumber. Konstruksi kincir diganti menggunakan plat baja,
tetapi masih banyak masalah karena berat dan tidak balance
menyebabkan bantalan poros mudah rusak, selain dari itu RPM
yang rendah membutuhkan sistem transmisi daya yang komplek,
dan hasilnya tidak memuaskan; frekuensi listrik tidak stabil dan
merusak peralatan elektronik.

MAKALAH PLTB DAN PLTMH


MK. MANAJEMEN LISTRIK
Pada tahun 1984, penggunaan kincir air disadari akan
menghadapi berbagai masalah. Oleh karena itu YM memutuskan
untuk mempelajari turbin air. Pilihannya adalah turbin crossflow
atau osberger, dengan pertimbangan dapat dibuat sendiri dengan
peralatan yang sederhana. Tantangan menjadi berkembang, salah
satunya adalah bagaimana membuat pipa pesat (penstock) dan
bagaimana cara instalasi pipa dan turbin. Beberapa alternatif
dijajaki, seperti pembuatan pipa pesat dari kayu dan ternyata tidak
mudah, sehingga tetap dipilih pipa pesat dari plat besi, walaupun
dengan resiko harus dibuat di kota. Mempelajari sistem konstruksi
instalasi turbin pada saat itu tidaklah mudah, karena referensi tidak
mudah didapat (belum ada internet) dan belum ada contoh yang
baik. Sebenarnya teknologi turbin air sudah banyak digunakan
sejak lama di Indonesia. Hingga tahun 1925 tercatat ada sekitar
400 turbin mini-hidro untuk kebutuhan pabrik teh, dan beberapa
sekitar 40 unit masih beroperasi hingga saat ini. Hampir
keseluruhan komponen didatangkan dari Eropa.
Pada tahun 1986, pertamakali, Yayasan Mandiri memperoleh
kesempatan untuk mencoba membangun instalasi turbin air di
Subang, dengan dukungan dana dari kedutaan besar Selandia Baru.
Menggunakan desain turbin crossflow T3 yang paling sederhana
dan dapat dibuat hanya dengan mesin las dan perkakas bengkel
umum. Hasilnya jauh lebih memuaskan dibandingkan dengan kincir
air, tapi unjuk kerja belum memadai. Listrik sering mati dengan
berbagai penyebab, hingga kerusakan total karena overload. Hal ini
mengingatkan anggota Yayasan Mandiri bahwa TTG bukan
teknologi kampungan yang asal jalan. Ada syarat minimal yang
harus dipenuhi agar teknologi bermanfaat dan aman.
Selanjutnya pada tahun 1987, Perbaikan instalasi terus
dilakukan walaupun tidak ada dukungan dana dan teknologi.
Masalah yang dihadapi bukan hanya pada turbin, tetapi juga pada
bangunan saluran air dan distribusi listrik. Saluran air sering
tersumbat oleh sampah. Berbagai modifikasi saringan dilakukan,
akhirnya ditemukan kontruksi saringan yang dapat membersihkan
sendiri, dan kontruksi tersebut masih digunakan hingga saat ini.
Tantangan yang masih belum terjawab adalah kontroler untuk
mengendalikan overload daya. Walaupun demikian, masyarakat
perdesaan sangat senang dapat listrik walaupun berkedi-kedip.

MAKALAH PLTB DAN PLTMH


MK. MANAJEMEN LISTRIK

2.1.3

TURBIN PADA PLTMH

Ada banyak tipe turbin yang digunakan untuk PLTMH dan


dipilih berdasarkan
penggunaannya di lapangan serta tinggi
vertikal air (umumnya diistilahkan head) yang dapat
menjalankannya. Tipe turbin yang paling umum adalah sebagai
berikut:
1) Turbin Crossflow
Turbin crossflow (turbin aliran silang) terdiri atas empat
bagian utama: nosel, runner, guide vane dan rumah. Air dialirkan
masuk turbin melalui pipa pesat berpenampang bulat. Pada
ujung pipa pesat yaitu sebelum masuk ke turbin, dipasang
adaptor, tempat perubahan penampang lingkaran menjadi
persegi, menjelang masuk rumah turbin. Dari adaptor airnya
masuk ke nosel. Nosel berpenampang persegi dan mengeluarkan
pancaran air ke selebar runner. Bentuk pancaran adalah persegi,
lebar dan tidak terlalu tebal. Sebelum mencapai runner, aliran
disesuaikan kecepatan masuk dan sudut masuknya. Konstruksi
runner terdiri dari dua buah piringan sejajar yang disatukan pada
lingkar luarnya oleh sejumlah sudu. Sudu-sudu deperkuat oleh
piringan tambahan yang dilas setiap 10-15 cm sepanjang runner.
Dibandingkan jenis lainnya, turbin crossflow memiliki desain
dan konstruksi yang sederhana, instalasi dan perawatan yang
mudah, serta investasi dan biaya perawatan yang rendah. Tinggi
air jatuh (head) yang bisa digunakan diatas 3 m sampai 50 m.
Kapasitas aliran air antara 25 1500 liter/detik dengan daya
yang dapat dihasilkan antara 2 200 kW.
Efisiensi turbin crossflow rata-rata berkisar 65% 75% dan
bisa mencapai >80%. Namun pada posisi guide vane <40%
posisi maksimum efisiensinya akan turun sampai 30%. Di
samping itu umur turbin crossflow panjang, disebabkan
komponen-komponennya yang relatif tahan aus dan kecil
kemungkinan untuk terjadi kavitasi yang dapat merusak kinerja
turbin.
2)

Turbin Pico Propeler

Turbin propeller kecil (pico propeller turbine) dapat


digunakan untuk head rendah (1 6 m), debit 100 700
liter/detik dengan kapasitas 0,1 30 kW. Turbin ini memiliki
penggerak (runner) beberapa bilah tetap, seperti baling baling

MAKALAH PLTB DAN PLTMH


MK. MANAJEMEN LISTRIK
kapal. Air melewati penggerak (runner) dan menggerakkan bilah
bilah tersebut.
3)

PAT ( Pump As Turbine)

Penggunaan pompa sebagai turbin (PAT) pada mikrohidro


untuk head menengah (medium head), 10 sampai 50 m,
merupakan alternatif yang dapat dipertimbangkan. Hanya saja
karena pompa tidak didesain untuk aliran yang terbalik
mengakibatkan efisiensi PAT tidak sebaik turbin air umumnya.
Sebuah pompa didesain untuk bekerja pada kecepatan, head dan
debit yang konstan, sehingga untuk digunakan sebagai turbin
menuntut laju aliran air yang konstan sepanjang tahun.
Perubahan laju aliran air akan mengakibatkan efisiensi PAT
menurun. PAT didesain untuk bekerja pada tingkat keadaan
tertentu (head dan debit air tertentu). Karena tidak dilengkapi
dengan guide vane untuk mengatur debit yang dapat masuk ke
turbin, apabila debit airnya turun efisiensi serta pengeluaran
daya akan merosot. Dengan demikian daerah kerja PAT sangat
sempit dan spesifik. Hal tersebut yang menjadi kendala utama
dalam penerapan pompa sebagai turbin (PAT) Keunggulan sistem
PAT adalah dibanding dengan turbin lain lebih murah sebab
pompa standar mudah diperoleh dan suku cadang banyak
tersedia dipasaran.

2.1.4

BAGIAN-BAGIAN PLTMH SERTA FUNGSINYA

PLTMH mempunyai beberapa bagian penting yang mendukung


kemampuan kerajanya. Peralatan penting yang ada antara lain :
1. Saluran Pengambilan (Intake). Bendung/weir. Biasanya berada
dibibir sungai kearah hulu sungai. Pada pintu air air biasanya
terdapat perangkap sampah. Saluran Pembawa/ headrace.
Membawa air dari saluran Pemasukan (Intake) ke`arah Bak
Pengendap. Bak Pengendap/ Bak Penenang (Forebay).
Mengendapkan tanah yang terbawa dalam air sehingga tidak
masuk ke pipa pesat
2. Bak pengendap sama dengan Bak penenang pada PLTMH kecil.
Pipa pesat (Penstock). Adalah pipa yang membawa air jatuh
kearah mesin Turbin. Di samping itu, pipa pesat juga
mempertahankan tekanan air jatuh sehingga energi Di dalam
gerakan air tidak terbuang.Air di dalam pipa pesat tidak boleh
bocor karena mengakibatkan hilangnya tekanan air.

MAKALAH PLTB DAN PLTMH


MK. MANAJEMEN LISTRIK
3. Rumah Pembangkit/ Power House. Adalah rumah tempat semua
peralatan mekanik dan elektrik PLTMH. Peralatan
Mekanik
seperti Turbin dan Generator berada dalam Rumah Pembangkit,
demikian pula peralatan elektrik seperti kontroler.
4. Mesin PLTMH atau Turbin. Berada dalam rumah pembangkit.
Mesin ini mengubah tenaga air menjadi Mekanik (tenaga
putar/gerak). Turbin termasuk alat mekanik.
5. Turbin. dengan bantuan sabuk pemutar memutar Generator
(dinamo besar penghasil listrik). Untuk mengubah tenaga putar/
gerak menjadi listrik. Generator termasuk alat mekanik.
6. Panel atau Peralatan Pengontrol Listrik. Biasanya berbentuk kotak
yang ditempel di dinding. Berisi peralatan elektronik untuk
mengatur listrik yang dihasilkan Generator. Panel termasuk alat
elektrik.
7. Jaringan Kabel Listrik. Biasanya kabel yang menyalurkan listrik
dari rumah pembangkit ke pelanggan.

2.2 PLTB PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU (ANGIN)


2.2.1

PENGERTIAN

Angin timbul akibat sirkulasi di atmosfer yang dipengaruhi oleh


aktivitas matahari dalam menyinari bumi yang berotasi. Dengan
demikian, daerah khatulistiwa akan menerima energi radiasi
matahari lebih banyak daripada di daerah kutub, atau dengan kata
lain, udara di daerah khatulistiwa akan lebih tinggi dibandingkan
dengan udara di daerah kutub. Perbedaan berat jenis dan tekanan
udara inilah yang akan menimbulkan adanya pergerakan udara.
Pergerakan udara inilah yang didefinisikan sebagai angin.
Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam,
Pembangkit Listrik Tenaga Angin sering juga disebut Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB) adalah salah satu pembangkit listrik
energi terbarukan yang ramah lingkungan yang mengkonversikan
energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin
atau kincir angin.
Cara kerjanya yang sederhana, energi angin yang memutar
turbin angin, diteruskan untuk memutar rotor pada generator
dibagian belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan

MAKALAH PLTB DAN PLTMH


MK. MANAJEMEN LISTRIK
energi listrik. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan dalam
baterai sebelum dapat dimanfaatkan.
Faktor terjadinya angin, yaitu:
1) Gradien Barometris. Bilangan yang menunjukkan perbedaan
tekananudara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar
gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.
2) Letak tempat. Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat
dari yang jauh dari garis khatulistiwa.
3) Tinggi tempat. Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula
angin yang bertiup, hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya
gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi,
gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya
memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu
tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.
4) Waktu. Di siang hari angin bergerak lebih cepat daripada di
malam hari.
Besar daya listrik listrik yang dapat dihasilkan oleh suatu PLTB
adalah sebagai rumus berikut :
P = K x x D2 x V3
dimana : P = daya PLTB
K = Konstanta
= Kerapatan massa udara
D = Diameter turbin
V = Kecepatan angin

2.2.2

SEJARAH PLTB

Tenaga angin menunjuk kepada pengumpulan energi yang


berguna dari angin. Pada 2005, kapasitas generator tenaga-angin
adalah 58.982 MW, hasil tersebut kurang dari 1% penggunaan
listrik dunia. Meskipun masih berupa sumber energi listrik minor di
kebanyakan negara, penghasilan tenaga angin lebih dari empat kali
lipat antara 1999 dan 2005.
Kebanyakan tenaga angin modern dihasilkan dalam bentuk
listrik dengan mengubah rotasi dari pisau turbin menjadi arus listrik
dengan menggunakan generator listrik. Pada kincir angin energi
angin digunakan untuk memutar peralatan mekanik untuk
melakukan kerja fisik, seperti menggiling grain atau memompa

MAKALAH PLTB DAN PLTMH


MK. MANAJEMEN LISTRIK
air. Tenaga angin digunakan dalam ladang angin skala besar untuk
penghasilan listrik nasional dan juga dalam turbin individu kecil
untuk menyediakan listrik di lokasi yang terisolir. Tenaga angin
banyak jumlahnya, tidak habis-habis, tersebar luas, bersih, dan
merendahkan efek rumah kaca.
Ada ribuan turbin angin yang beroperasi, dengan kapasitas
total 58.982 MW yang 69% berada di Eropa (2005). Dia merupakan
cara alternatif penghasilan listrik yang paling tumbuh cepat dan
menyediakan tambahan yang berharga bagi stasiun tenaga
berskala besar yang berbeban besar. Penghasilan kapasitas listrik
diproduksi-angin berlipat empat antara 1999 dan 2005. 90% dari
instalasi tenaga angin berada di AS dan Eropa. Pada 2010, Asosiasi
Tenaga Angin Dunia mengharapkan 120.000 MW akan terpasang di
dunia.
Jerman, Spanyol, Amerika Serikat, India dan Denmark telah
membuat invesatasi terbesar dalam penghasilan listrik dari angin.
Denmark terkenal dalam pemroduksian dan penggunaan turbin
angin, dengan sebuah komitmen yang dibuat pada 1970-an untuk
menghasilkan setengah dari tenaga negara tersebut dengan angin.
Denmark menghasil lebih dari 20% listriknya dengan turbin angin,
persentase terbesar dan ke-lima terbesar dari penghasilan tenaga
angin. Denmark dan Jerman merupakan eksportir terbesar dari
turbin besar.
Penggunaan tenaga angin hanya 1% dari total produksi listrik
dunia (2005). Jerman merupakan produsen terbesar tenaga angin
dengan 32% dari total kapasitas dunia pada 2005; targetnya pada
2010, energi terbarui akan memenuhi 12,5% kebutuhan listrik
Jerman. Jerman memiliki 16.000 turbin angin, kebanyakan terletak
di utara negara tersebut termasuk tiga terbesar dunia, dibuat
oleh perusahaan Enercon (4,5 MW), Multibrid (5 MW) dan Repower
(5 MW). Provinsi Schleswig-Holstein Jerman menghasilkan 25%
listriknya dari turbin angin.

2.2.3

TURBIN PADA PLTB

Sistem pembangkit listrik tenaga angin ini merupakan


pembangkit listrik yang menggunakan turbin angin (wind turbine)
sebagai peralatan utamanya. Turbin angin terbagi dalam dua
kelompok yaitu turbin sumbu horisontal, turbin angin sumbu
horisontal biasanya baik memiliki dua atau tiga modul. Jenis lain

MAKALAH PLTB DAN PLTMH


MK. MANAJEMEN LISTRIK
yaitu turbin sumbu vertikal. Turbin ini berbilah tiga dioperasikan
melawan angin, dengan modul menghadap ke angin.
Turbin skala utility memiliki berbagai ukuran, dari 100 kilowatt
sampa dengan beberapa megawatt. Turbin besar dikelompokkan
bersama-sama ke arah angin,yang memberikan kekuatan massal
ke jaringan listrik. turbin kecil tunggal, di bawah 100 kilowatt dan
digunakan pada rumah, telekomunikasi, atau pemompaan air.
Turbin kecil kadang-kadang digunakan dalam kaitannya dengan
generator diesel, baterai dan sistem fotovoltaik. Sistem ini disebut
sistem angin hibrid dan sering digunakan di lokasi terpencil di luar
jaringan, di mana tidak tersedia koneksi ke jaringan utilitas.

2.2.4

BAGIAN-BAGIAN PADA PLTB DAN FUNGSINYA

a. Anemometer. Mengukur kecepatan angin dan mengirimkan


data kecepatan angin ke pengontrol.
b. Blades. Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau. Angin
bertiup di atas menyebabkan pisau pisau untuk mengangkat dan
berputar.
c. Brake. Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah
gearbox agar bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang
besar. Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki titik
kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan
menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik
kerja yang telah ditentukan. Kehadiran angin diluar diguaan akan
menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator,
sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak
generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih
diantaranya overheat, rotor breakdown, kawat pada generator
putus karena tidak dapat menahan arus yang
d. Controller. Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin
sekitar 8-16 mil per jam (mph) dan menutup mesin turbin sekitar
55 mph. tidak beroperasi pada kecepatan angin sekitar 55 mph
di atas, karena dapat rusak karena angin yang kencang.
e. Gear box. Gears menghubungkan poros kecepatan tinggi di
poros kecepatan rendah dan meningkatkan kecepatan sekitar 3060 rotasi per menit (rpm), sekitar 1000-1800 rpm, kecepatan
rotasi yang diperlukan oleh sebagian besar generator untuk
menghasilkan listrik. gearbox adalah bagian mahal (dan berat)
dari turbin angin dan insinyur generator mengeksplorasi direct-

MAKALAH PLTB DAN PLTMH


MK. MANAJEMEN LISTRIK
drive yang beroperasi pada kecepatan rotasi yang lebih rendah
dan tidak perlu kotak gigi.
f. Generator.
Biasanya
standar
induksi
generator
yang
menghasilkan listrik dari 60 siklus listrik AC.
g. High-speed shaft. Drive generator.
h. Low-speed shaft. Mengubah poros rotor kecepatan rendah
sekitar 30-60 rotasi per menit.
i. Nacelle. Nacelle berada di atas menara dan berisi gear box,
poros kecepatan rendah dan tinggi, generator, kontrol, dan rem.
j. Pitch. Blades yang berbalik, atau nada, dari angin untuk
mengontrol kecepatan rotor dan menjaga rotor berputar dalam
angin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk menghasilkan
listrik.
k. Rotor. Pisau dan terhubung bersama-sama disebut rotor
l. Tower. Menara yang terbuat dari baja tabung (yang ditampilkan
di sini), beton atau kisi baja. Karena kecepatan angin meningkat
dengan tinggi, menara tinggi memungkinkan turbin untuk
menangkap lebih banyak energi dan menghasilkan listrik lebih
banyak.
m. Wind direction. Ini adalah turbin pertamayang disebut karena
beroperasi melawan angin. turbin lainnya dirancang untuk
menjalankan melawan arah angin, menghadap jauh dari angin.
n. Wind vane. Tindakan arah angin dan berkomunikasi dengan yaw
drive untuk menggerakkan turbin dengan koneksi yang benar
dengan angin.
o. Yaw drive. Yaw drive yang digunakan untuk menjaga rotor
menghadap ke arah angin sebagai perubahan arah angin.
p. Yaw motor. Kekuatan dari drive yaw.
q. Penyimpan
energi
(Battery).
Karena
keterbatasan
ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari angin akan
selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu.
Oleh karena itu digunakan alat penyimpan energi yang berfungsi
sebagai back-up energi listrik. Ketika beban penggunaan daya
listrik masyarakat meningkat atau ketika kecepatan angin suatu
daerah sedang menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya
listrik tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu kita perlu
menyimpan sebagian energi yang dihasilkan ketika terjadi
kelebihan daya pada saat turbin angin berputar kencang atau
saat penggunaan daya pada masyarakat menurun.

MAKALAH PLTB DAN PLTMH


MK. MANAJEMEN LISTRIK

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Mikrohidro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi
pembangkit listrik yang mengunakan energi air. Biasanya Mikrohidro
dibangun berdasarkan adanya air yang mengalir di suatu daerah
dengan kapasitas dan ketinggian yang memadai. Kegiatan PLTMH mulai
dikenalkan pada tahun1982 di desa Padasuka, Cianjur, Jawa Barat,
berupa kincir air over shoot untuk menggerakan dynamo listrik. Unjuk
kerja instalasi sangat buruk; tidak aman dan mudah rusak. Jenis turbin
yang digunakan pada PLTMH adalah Turbin Crossflow, Turbin Pico
Propeler, dan PAT ( Pump As Turbine)
Angin timbul akibat sirkulasi di atmosfer yang dipengaruhi oleh
aktivitas matahari dalam menyinari bumi yang berotasi. Pembangkit
Listrik Tenaga Angin sering juga disebut Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
(PLTB) adalah salah satu pembangkit listrik energi terbarukan yang
ramah lingkungan yang mengkonversikan energi angin menjadi energi
listrik dengan menggunakan turbin atau kincir angin. Cara kerjanya
yang sederhana, energi angin yang memutar turbin angin, diteruskan
untuk memutar rotor pada generator dibagian belakang turbin angin,
sehingga akan menghasilkan energi listrik.

MAKALAH PLTB DAN PLTMH


MK. MANAJEMEN LISTRIK

DAFTAR PUSTAKA
[1] http://udai08.blogspot.com/2011/01/pembangkit-listrik-tenagamikrohidro.html (terakhir diakses 18 Januari 2015 Pukul 14:00 WITA)
[2] http://dwitaariyanti.blogspot.com/2011/06/pembangkit-listrik-tenagaangin.html (terakhir diakses 18 Januari 2015 Pukul 14:33 WITA)
[3] http://www.alpensteel.com/article/116-103-energi-angin--wind-turbine-wind-mill/565-sejarah-listrik-tenaga-angin (Terakhir diakses 18 Januari 2015
Pukul 15:01 WITA)
[4] http://www.yayasanmandiri.com/sen1.asp (Terakhir diakses 18 Januari
2015 Pukul 15:10 WITA)
[5] https://ahabe.wordpress.com/pltmh/ (Terakhir diakses 18 Januari 2015
17:15 WITA)
[6] http://jonny-havianto.blogspot.com/2012/06/pembangkit-listrik-tenagabayu-pltb.html (Terakhir diakses 18 Januari 2015 17:30 WITA)

Anda mungkin juga menyukai