Anda di halaman 1dari 9

SISTEM PENGGERAK

MEKATRONIKA

Disusun oleh:

MOHAMMAD KISWAH

D22116007

FAKLULTAS TEKNIK

DEPARTEMEN INDUSTRI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERIODE 2018
I. PENDAHULUAN
Kemampuan tenaga manusia itu sangat terbatas, oleh karena itu manusia berusaha
mencari cara untuk mendapatkan tenaga yang lebih besar. Akal manusia terus
berkembang, misalnya untuk mendapatkan beras sebagal bahan makanan dipakai cara-
cara yang makin praktis. Mula-mula manusla menumbuk padi dengan menggunakan
lesung kemudian dengan menggunakan mesin yang diputarkan atau digerakkan dengan
tenaga binatang seperti kuda. Lalu dengan menggunakan kincir air sebagal penggerak
mesin dan selanjutnya dengan menggunakan motor bensin atau motor listrik sebagai
penggerak mesin huller. Ternyata mesin huller dapat menggantikan para penumbuk
padi, tenaga kuda, kincir air dan lebih menguntungkan.
Seiring juga dengan perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini sistem kendali
manual maupun automatik memiliki peran yang sangat penting. Peranan sistem kendali
automatik adalah paling menonjol dalam berbagai keperluan hajat manusia atau bangsa
yang telah maju peradabannya. Contoh konkrit dapat kita temui pada pengendalian
pesawat ruang angkasa, peluru kendali, sistem pengemudi pesawat, sate Iit, dan
sebagainya. Sementara di industri diperlukan untuk pengendalian mesin-mesin produksi
bidang manufaktur dan pengendalian proses seperti tekanan, temperatur, aliran,
gesekan, kelembaban, dan sebagainya.
Kemajuan sistem kendali automatic dalam bentuk teori maupun praktik akan
memberikan kemudahan dalam mendapatkan unjuk kerja sistem dinamik, mempertinggi
kualitas, menurunkan biaya produksi dan penghematan energi. Tingkat kemajuan ini
dicapai tidak secara tiba-tiba, melainkan melalui sejarah perkembangan yang cukup
panjang. Tepatnya adalah sejak ditemukannya governor sentrifugal sebagai
pengendalian kecepatan mesin uap yang dibuat oleh James Watt pada abad ke-18. Pada
tahun 1922, Minorsky membuat alat kendali automatik untuk pengemudian kapal dan
menunjukkan cara menentukan kestabilan dari persamaan diferensial yang melukiskan
sistem. Pada tahun 1932, Nyquist mengembangkan suatu prosedur yang relative
sederhana untuk menentukan kestabilan loop tertutup. Pada tahun 1934, Hazen
memperkenalkan servomekanik untuk sistem kendali posisi. Pada tahun 1940 hingga
1950 kendali linier berumpan balik dan metode tempat kedudukan akar dalam desain
sistem
kendali.
II. TUJUAN
1. Menjelaskan macam-macam sistem penggerak untuk membangkitkan mesin
industri
2. Menjelaskan macam-macam sistem penggerak untuk membangkitkan mesin
rumah tangga
3. Menjelaskan macam-macam sistem penggerak untuk membangkitkan mesin
elektronik
III. LATAR BELAKANG
Sistem merupakan kombinasi dari beberapa komponen yang saling berkaitan satu
dengan lainnya. Dalam setiap sistem terdiri dari input, proses dan output. Input
merupakan komponen masukan yang dapat berupa data maupun informasi, proses
merupakan operasi yang berlangsung yang ditandai dengan adanya perubahan, dan
output adalah hasil dari perubahan yag dilakukan terhadap input. Beberapa contoh dari
sistem yaitu :
 Sistem pernafasan, pada sistem pernafasan yang menjadi input dari sistem
adalah udara atau penghisapan oksigen dari udara luar, lalu tubuh melakukan
proses perubahan oksigen hingga menghasilkan output karbondioksida.
 Sistem pada computer, pada sistem computer yang menjadi input adalah
penekanan keyboard, maka computer akan memproses hingga pada layar
monitor akan melihatkan output yang sesuai dengan input yang dimasukan
pengguna.
Pada sistem tersebut, terdapat beberapa kondisi yang harus terpenuhi untuk
mengontrol sistem, yaitu adanya target yang akan dicapai serta kemampuan untuk
mencapai tujuan tersebut.
Jadi, Sistem kendali atau sistem kontrol (control system) adalah suatu alat (kumpulan
alat) untuk mengendalikan, memerintah, dan mengatur keadaan dari suatu sistem.
Istilah sistem kendali ini dapat dipraktikkan secara manual untuk mengendalikan
stir mobil pada saat kita mengendarai/menyetir mobil kita, misalnya, dengan
menggunakan prinsip loloh balik. Dalam sistem yang otomatis, alat semacam ini sering
dipakai untuk peluru kendali sehingga peluru akan mencapai sasaran yang diinginkan.
Banyak contoh lain dalam bidang industri / instrumentasi dan dalam kehidupan kita
sehari-hari di mana sistem ini dipakai. Alat pendingin (AC) merupakan contoh yang
banyak kita jumpai yang menggunakan prinsip sistem kendali, karena suhu ruangan
dapat dikendalikan sehingga ruangan berada pada suhu yang kita inginkan.
Pada prinsipnya ada 2 macam sistem kendali: sistem kontrol sekuensial/logika dan
sistem kontrol linear (loloh-balik). Sistem kendali berbasis logika-samar (logika Fuzzy)
akhir-akhir ini banyak diperkenalkan sebagai gabungan di antara kedua sistem tersebut.
Sistem kontrol sekuensial/logika yang digunakan dalam industri seperti pengawan dan
pengontrolan dimana sistem ini memiliki perangkat masukan dan keluaran yang
digunakan untuk berhubungan dengan perangkat luar seperti sensor, relai, contactor, dll
Sistem kontrol linear(loloh-balik feedback) adalah suatu proses dimana sebagian output
diloloh balikan (feedback) ke bagian input ke bagian input sehingga sistem tersebut
dapat diatur mencapai keadaan stabil, biasanya sistem ini digunakan pada untuk
pengendalian sistem yang bersifat dinamis.
IV. ISI

IV.I Sistem Penggerak untuk Membangkitkan Mesin Industri


a. Mesin Injeksi Plastik

Injeksi plastik adalah suatu proses pembuatan benda plastik dengan


menggunakan cetakan yang diisi dengan bahan plastik yang terlebih
dahulu dipanaskan hingga mencapai titik lumer dengan mekanisme
injeksi atau suntikan. Proses tersebut memerlukan beberapa bagian
mesin yang bekerja secara sistematis agar terbentuk hasil produksi
sesuai dengan bentuk yang dirancang pada cetakan
Sistem Penggerak [Drive System]. Saat ini masih umum dengan media
Oli, atau yang biasa disebut dengan Sistem Hidrolik [Hydrolic System],
baik untuk mesin tipe Straight Hydrolic maupun tipe Toggle. Namun
dewasa ini untuk tipe Toggle sudah banyak meng-aplikasikan Servo
Motor [Full Electric System]. Kelebihan mesin yang sudah
mengaplikasikan Servo Motor gerakan mesin lebih tenang, tidak
gedebak-gedebuk seperti tipe Straight Hydrolic. Juga tentunya tidak
berisik, dan cenderung lebih bersih karena tidak menggunakan banyak
Oli, yang mana untuk sistem Hidrolik ada celah kecil saja akan terjadi
kebocoran yang mengakibatkan area mesin terdapat genangan-
genangan Oli.Namun bukan berarti untuk mesin-mesin baru tidak lagi
menggunakan sistem Hidrolik. Untuk sebagian pengguna merasa lebih
cocok dengan tipe Hidrolik, sehingga pembuat mesin injeksi plastik
masih mengeluarkan mesin tipe hidrolik yang tentunya beberapa bagian
sudah di design ulang untuk memperbaiki performanya.
Sistem Kontrol [Control System]. Adalah sistem penjamin bahwa urutan
cara kerja mesin harus benar dan sesuai dengan program yang sudah
dibuat oleh pembuat mesin. Sehingga setiap gerakan, setiap perubahan,
sinyal-sinyal sensor yang bisa ratusan jumlahnya bisa saling mengikat,
saling berhubungan dan saling mengunci dan sehingga kinerja mesin
tetap terjaga. Apalagi yang berhubungan dengan sistem keamanan dan
keselamatan pengguna mesin, maka dibuat berlapis, sehingga bisa
menghilangkan resiko karena resiko human error pengguna mesin itu
sendiri.
IV.2. Sistem Penggerak untuk Membangkitkan Mesin Rumah Tangga
a. Mesin Cuci

Mesin cuci merupakan peralatan rumah tangga listrik yang terdiri dari
kompnen komponen listrik yang dirangkai sedemikian rupa, sehingga
dapat berfungsi untuk mencuci, membilas dan memeras/ mengeringkan
pakaian. Mesin cuci merupakan kelompok alat rumah tangga listrik
dalam penggolongan pengkondisisan mekanis karena pada mesin cuci
tenaga listrik di konversi menjadi energi mekanik, tenga mekanik inilah
yang dimanfaatkan untuk dapat melakukan fungsi mencuci, membilas,
mengeringkan pakaian. Mesin cuci memiliki tenaga pengerak elektrik
yang sering disebut sebagai motor listrik dengan berbagai macam
kapasitas.
Prinsip kerja mesin cuci otomatis
Mesin cuci digerakkan oleh motor listrik satu fasa. Motor ini dapat
bergerak dua arah untuk mengucek pakaian saat di cuci. Motor
dihubungkan ke bak cuci atau agitator dengan belt dan roda pemutar
(pully).
Mesin cuci ada yang pengisisannya dari depan, biasanya mesin cuci ini
proses pencucian pakaian sudah otomatis dari tahap pencucian sampai
pengeringan. Yang kedua mesin cuci yang pengisisan dari atas, ada yang
otomatis ada juga yang tidak,. Tapi pada prinsipnya cara kerja mesin cuci
baik itu manual maupun otomatis hampir sama.
Cara kerja mesin cuci
Pertama pakaian kotor dimasukan kedalam drum atau bak mesin cuci.
Kontrol (alat elektronik yang mengatur semua pergerakan mesin cuci)
akan mendeteksi berapa berat dari pakaian (dengan mengetahui berapa
beban motor), setelah berat pakaian diketahui kontrol akan mengatur
level air, waktu cuci, waktu bilas, waktu pengeringan, dan membuka
katup air masuk (water inlet valve). Setelah level air tercapai katup air
masuk akan ditutup dan agitator mulai berputar untuk menciptakan
putaran air.
Bila kontrol telah mendeteksi waktu cuci habis, motor akan berhenti
memutar agitator dan katup buang pun dibuka sehingga air hasil
pencucian dibuang keluar. Setelah air buangan di buang, drum tempat
pakaian akan berputar untuk membuang sisa-sisa air yang ada di dalam
pakain.Setelah itu katup bilas ditutup dan katup air masuk dibuka air
pun masuk ke drum mesin cuci, bila level sudah sampai katup air masuk
pun ditutup dan mesin cuci pun mulai membilas. Jika waktu bilas sudah
habis, maka kontrol akan membuka katup buang dan air bilasan pun
keluar. Setelah itu proses pengeringan pun dilakukan dengan jalan
memutar drum mesin cuci. Jika waktu pengeringan sudah habis maka
mesin cuci pun berhenti secara otomatis dan proses pencucian telah
selesai.

IV.3. Sistem Penggerak untuk Membangkitkan Mesin Elektronik


Komponen sistem kontrol elektronik terdiri dari beberapa
sensor (pengindera), seperti MAP (Manifold Absolute Pressure) sensor,
TP (Throttle Position) sensor, IAT (Intake Air Temperature) sensor, bank
angle sensor, EOT (Engine Oil Temperature) sensor, dan sensor-sensor
lainnya. Pada sistem ini juga terdapat ECU (Electronic Control Unit) atau
ECM dan komponenkomponen tambahan seperti alternator (magnet)
dan regulator/rectifier yang mensuplai dan mengatur tegangan listrik ke
ECU, baterai dan komponen lain. Pada sistem ini juga terdapat DLC (Data
Link Connector) yaitu semacam soket dihubungkan dengan engine
analyzer untuk mecari sumber kerusakan komponen.
Fungsi Komponen Sistem Kontrol Elektronik Pada Sistem Bahan Bakar
Injeksi (EFI)

1) ECU/ECM; menerima dan menghitung seluruh informasi/data yang


diterima dari masing-masing sinyal sensor yang ada dalam mesin.
Informasi yang diperoleh dari sensor antara lain berupa informasi
tentang suhu udara, suhu oli mesin, suhu air pendingin, tekanan atau
jumlah udara masuk, posisi katup throttle/katup gas, putaran mesin,
posisi poros engkol, dan informasi yang lainnya. Pada umumnya sensor
bekerja pada tegangan antara 0 volt sampai 5 volt. Selanjutnya
ECU/ECM menggunakan informasi-informasi yang telah diolah tadi
untuk menghitung dan menentukan saat (timing) dan lamanya injektor
bekerja/menyemprotkan bahan bakar dengan mengirimkan tegangan
listrik ke solenoid injektor. Pada beberapa mesin yang sudah lebih
sempurna, disamping mengontrol injektor, ECU/ECM juga bisa
mengontrol sistem pengapian.
2) MAP (Manifold absolute pressure) sensor; memberikan sinyal ke ECU
berupa informasi (deteksi) tekanan udara yang masuk ke intake
manifold. Selain tipe MAP sensor, pendeteksian udara yang masuk ke
intake manifold bisa dalam bentuk jumlah maupun berat udara. Jika
jumlah udara yang dideteksi, sensornya dinamakan air flow meter,
sedangkan jika berat udara yang dideteksi, sensornya dinamakan air
mass sensor.
3) IAT (Engine air temperature) sensor; memberikan sinyal ke ECU
berupa informasi (deteksi) tentang suhu udara yang masuk ke intake
manifold. Tegangan referensi/suplai 5 Volt dari ECU selanjutnya akan
berubah menjadi tegangan sinyal yang nilainya dipengaruhi oleh suhu
udara masuk.
4) TP (Throttle Position) sensor; memberikan sinyal ke ECU berupa
informasi (deteksi) tentang posisi katup throttle/katup gas. Generasi
yang lebih baru dari sensor ini tidak hanya terdiri dari kontak-kontak
yang mendeteksi posisi idel/langsam dan posisi beban penuh, akan
tetapi sudah merupakan potensiometer (variable resistor) dan dapat
memberikan sinyal ke ECU pada setiap keadaan beban mesin. Konstruksi
generasi terakhir dari sensor posisi katup gas sudah full elektronis,
karena yang menggerakkan katup gas adalah elektromesin yang
dikendalikan oleh ECU tanpa kabel gas yang terhubung dengan pedal
gas. Generasi terbaru ini memungkinkan pengontrolan emisi/gas buang
lebih bersih karena pedal gas yang digerakkan hanyalah memberikan
sinyal tegangan ke ECU dan pembukaan serta penutupan katup gas juga
dilakukan oleh ECU secara elektronis.
5) Engine oil temperature sensor; memberikan sinyal ke ECU berupa
informasi (deteksi) tentang suhu oli mesin.
6) Bank angle sensor; merupakan sensor sudut kemiringan. Pada sepeda
motor yang menggunakan sistem EFI biasanya dilengkapi dengan bank
angle sensor yang bertujuan untuk pengaman saat kendaraan terjatuh
dengan sudut kemiringan minimal sekitar 55°.
Sinyal atau informasi yang dikirim bank angle sensor ke ECU saat sepeda
motor terjatuh dengan sudut kemiringan yang telah ditentukan akan
membuat ECU memberikan perintah untuk mematikan (meng-OFF-kan)
injektor, koil pengapian, dan pompa bahan bakar. Dengan demikian
peluang terbakarnya sepeda motor jika ada bahan bakar yang tercecer
atau tumpah akan kecil karena sistem pengapian dan sistem bahan
bakar langsung dihentikan walaupun kunci kontak masih dalam posisi
ON.
Bank angle sensor akan mendeteksi setiap sudut kemiringan sepeda
motor. Jika sudut kemiringan masih di bawah limit yang ditentukan,
maka informasi yang dikirim ke ECU tidak sampai membuat ECU meng-
OFF-kan ketiga komponen di atas.

V. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa
1. Sistem kendali atau sistem kontrol (control system) adalah suatu alat (kumpulan
alat) untuk mengendalikan, memerintah, dan mengatur keadaan dari suatu
sistem. Pada mesin Industri contohnya yaitu mesin injeksi plastik. Mesin injeksi
plastik adalah suatu proses pembuatan benda plastik dengan menggunakan
cetakan yang diisi dengan bahan plastik yang terlebih dahulu dipanaskan hingga
mencapai titik lumer dengan mekanisme
2. Mesin cuci merupakan peralatan rumah tangga listrik yang terdiri dari kompnen
komponen listrik yang dirangkai sedemikian rupa, sehingga dapat berfungsi
untuk mencuci, membilas dan memeras/ mengeringkan pakaian. Dan
menggunakan motor satu fasa.
3. Komponen sistem kontrol elektronik terdiri dari beberapa sensor (pengindera),
seperti MAP (Manifold Absolute Pressure) sensor, TP (Throttle Position) sensor,
dll.
Daftar Pustaka

Abu, Komariyanto.2012. Fungsi dan Kerja Motor Industri.


http://pdtmstemba.blogspot.co.id/2012/09/fungsi-dan-kerja-motor-di-industri.html.
diakses pada tanggal 04 Maret 2018
Apsari,Eka. 2015. Sistem kontrol mesin cuci. https://dokumen.tips/documents/sistem-
kontrol-mesin-cuci.html. diakses pada 04 maret 2018
Budiana, Agus. 2014. Definisi dan Jenis-Jenis Sistem Kendali.
http://agusbudiana1.blogspot.co.id/2014/05/definisi-dan-jenis-jenis-sistem-
kendali.html. diakses pada 04 Maret 2018.
Pambudi, Reza. 2013. Pengenalan Sistem Kontrol.
https://www.academia.edu/10319645/Pengenalan_Sistem_Kontrol. Diakses pada 04
Maret 2018.
Wijaya, Hadi. 2010. Mengenal Mesin Injeksi Plastik.
http://injeksiplastik.blogspot.co.id/2010/02/plastic-injection-molding-machine.html.
Diakses pada 04 Maret 2018.
Wikikomponen. 2015. Prinsip Kerja Mesin Injeksi Plastik.
http://www.wikikomponen.com/prinsip-cara-kerja-mesin-injeksi-plastik/. Diakses pada
04 Maret 2018
Wikipedia. 2017. Sistem Kendali. https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_kendali. diakses
pada 04 Maret 2018
Sightofinnation. 2014. Sistem dan jenis sistem kontrol.
https://industri3604.wordpress.com/2014/12/27/sistem-dan-jenis-kontrol-sistem-3/.
Diakses pada tanggal 04 maret 1998

Anda mungkin juga menyukai