PENDAHULUAN
Kemajuan sistem kendali automatic dalam bentuk teori maupun praktik akan
memberikan kemudahan dalam mendapatkan unjuk kerja sistem dinamik, mempertinggi
kualitas, menurunkan biaya produksi dan penghematan energi. Tingkat kemajuan ini dicapai
tidak secara tiba-tiba, melainkan melalui sejarah perkembangan yang cukup panjang.
Tepatnya adalah sejak ditemukannya governor sentrifugal sebagai pengendalian kecepatan
mesin uap yang dibuat oleh James Watt pada abad ke-18. Pada tahun 1922, Minorsky
membuat alat kendali automatik untuk pengemudian kapal dan menunjukkan cara
menentukan kestabilan dari persamaan diferensial yang melukiskan sistem. Pada tahun 1932,
Nyquist mengembangkan suatu prosedur yang relative sederhana untuk menentukan
kestabilan loop tertutup. Pada tahun 1934, Hazen memperkenalkan servomekanik untuk
sistem kendali posisi. Pada tahun 1940 hingga 1950 kendali linier berumpan balik dan
metode tempat kedudukan akar dalam desain sistem kendali. Metode respon frekuensi dan
tempat kedudukan akar yang merupakan inti teori sistem kendali klasik, akan mendasari
pembahasan sistem yang stabil yang memenuhi persyaratan unjuk kerja untuk sembarang
sistem pengendalian. Sejak akhir tahun 1950, penekanan desain sistem kendali telah beralih
kesalah satu dari beberapa sistem yang bekerja menjadi desain satu sistem optimal.
Piranti-piranti pengontrol otomatis ini sangat berguna bagi manusia. Apalagi jika
ditambah dengan suatu kecerdasan melalui program yang ditanamkan dalam sistem tersebut
akan semakin meringankan tugas-tugas manusia. Akan tetapi secerdas apapun sebuah mesin
tentu masih membutuhkan peranan manusia untuk mengatur dan mengontrol piranti-piranti
1
ini. Otomasi kontrol bukan untuk menggantikan sepenuhnya peranan manusia, tetapi
mengurangi peranan dan meringankan tugas-tugas manusia dalam pengontrolan suatu proses.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau
beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam suatu
rangkuman harga (range) tertentu. Di dalam dunia industri, dituntut suatu proses kerja yang
aman dan berefisiensi tinggi untuk menghasilkan produk dengan kualitas dan kuantitas yang
baik serta dengan waktu yang telah ditentukan. Otomatisasi sangat membantu dalam hal
kelancaran operasional, keamanan (investasi, lingkungan), ekonomi (biaya produksi), mutu
produk, dll. Ada banyak proses yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu produk
sesuai standar, sehingga terdapat parameter yang harus dikontrol atau di kendalikan antara
lain tekanan (pressure), aliran (flow), suhu (temperature), ketinggian (level), kerapatan
(intensity),dll. Gabungan kerja dari berbagai alat-alat kontrol dalam proses produksi
dinamakan sistem pengontrolan proses (process control system). Sedangkan semua peralatan
yang membentuk sistem pengontrolan disebut pengontrolan instrumentasi proses (process
control instrumentation). Dalam istilah ilmu kendali, kedua hal tersebut berhubungan erat,
3
namun keduanya sangat berbeda hakikatnya. Pembahasan disiplin ilmu Process Control
Instrumentation lebih kepada pemahaman tentang kerja alat instrumentasi, sedangkan disiplin
ilmu Process Control System mengenai sistem kerja suatu proses produksi.
Variabel Process variabel bisa lebih besar atau bisa juga lebih kecil daripada desired
set point. Oleh karena itu error bisa diartikan negatif dan juga bisa positif.
4
1. Open Loop (Loop Terbuka)
Suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan.
Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke
parameter pengendalian
Contoh dari sistem loop terbuka adalah operasi mesin cuci. Penggilingan pakaian,
pemberian sabun, dan pengeringan yang bekerja sebagai operasi mesin cuci tidak akan
berubah (hanya sesuai dengan yang diinginkan seperti semula) walaupun tingkat kebersihan
pakaian (sebagai keluaran sistem) kurang baik akibat adanya faktor-faktor yang kemungkinan
tidak diprediksikan sebelumnya.. Diagram kotak pada Gambar 2.2 memberikan gambaran
proses ini.
5
Gambar 2.2 Operasi mesin cuci
Kerugiannya:
- Tidak dapat mengambil aksi perbaikan terhadap suatu gangguan sebelum
gangguan tersebut mempengaruhi nilai prosesnya.
6
Gambar 2.3 Diagram Blok Sistem Pengendalian Loop Tertutup
7
Didalam analisis biasanya digambarkan sebagaimana diagram bolk /kotak sbb
Contoh dari system close loop banyak sekali, salah satu contohnya adalah operasi
pendinginan udara (AC). Masukan dari sistem AC adalah derajat suhu yang diinginkan si
pemakai. Keluarannya berupa udara dingin yang akan mempengaruhi suhu ruangan sehingga
suhu ruangan diharapkan akan sama dengan suhu yang diinginkan. Dengan memberikan
umpan balik berupa derajat suhu ruangan setelah diberikan aksi udara dingin, maka akan
didapatkan kesalahan (error) dari derajat suhu aktual dengan derajat suhu yang diinginkan.
Adanya kesalahan ini membuat kontroler berusaha memperbaikinya sehingga didapatkan
kesalahan yang semakin lama semakin mengecil. Gambar 2.5 memberikan penjelasan
mengenai proses umpan balik sistem AC in
8
Gambar 2.5 Proses Umpan Balik Pendingin Udara (AC)
9
f. Proses (process) adalah sesuatu operasi yang dikontrol. Contoh : proses kimia, proses
ekonomi, proses biologi, dll.
g. Gangguan (disturbance) adalah sinyal yang mempengaruhi terhadap nilai keluaran
sistem.
h. Kontrol umpan balik (feedback control) adalah operasi untuk mengurangi perbedaan
antara keluaran sistem dengan referensi masukan.
i. Kontroler (controller) adalah suatu alat atau cara untuk modifikasi sehingga karakteristik
sistem dinamik (dynamic system) yang dihasilkan sesuai dengan yang kita kehendaki.
j. Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur keluaran sistem dan
menyetarakannya dengan sinyal masukan sehingga bisa dilakukan suatu operasi hitung
antara keluaran dan masukan.
k. Aksi kontrol (control action) adalah besaran atau nilai yang dihasilkan oleh perhitungan
kontroler untuk diberikan pada plant (pada kondisi normal merupakan variabel
termanipulasi).
l. Aktuator (actuator), adalah suatu peralatan atau kumpulan komponen yang
menggerakkan plant.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam perancangan sistem kontrol, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menganalisa sistem yang akan dikontrol terlebih dahulu. Pembuatan model yang lebih
sederhana akan mempermudah kita dalam menganalisa sistem tersebut. Kemudian pemodelan
tersebut dapat kita nyatakan dalam suatu persamaan matematis, sehingga aplikasi perhitungan
matematis akan sangat memungkinkan dalam menganalisa sistem tersebut.
11
DAFTAR PUSTAKA
1. pdfdokumen.com_127496886-makalah-sistem-kendali-iqbal-fasya.pdf
2. Makalah-Sistem-Kendali.pdf
3. kupdf.com_tugas-makalah-sistem-kontrol-otomatis.pdf
12