Anda di halaman 1dari 7

PENGENALAN GERBANG LOGIKA

Nurfaizatul Jannah (141810201051)


Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember
Email : nurfaizatulj@gmail.com

1. Latar Belakang
Gerbang logika merupakan dasar untuk membangun rangkaian elektronika
digital. Suatu gerbang logika mempunyai satu terminal keluaran dan satu atau
lebih terminal masukan. Keluaran dan masukan gerbang logika ini dinyatakan
dalam kondisi HIGH (1) atau LOW (0). Dalam suatu sistem TTL, level HIGH
diwakili degan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V.
Terdapat tiga gerbang logika dasar, yaitu gerbang AND, gerbang OR, dan gerbang
NOT (Kurniawan, 2005).
Gerbang AND merupakan salah satu gerbang logika dasar dengan dua atau
lebih saluran masukan (input) dan sebuah saluran keluaran (output). Gerbang ini
akan menghasilkan sebuah keluaran biner tergantung dari kondisi masukan dan
fungsinya. Prinsip kerja dari gerbang AND adalah kondisi keluarannya (output)
akan berlogika 1 apabila semua masukan (input) berlogika 1, namun apabila
semua atau salah satu masukannya berlogika 0 maka outputnya akan berlogika 0.
Sama halnya dengan gerbang AND, gerbang OR juga tersusun atas dua atau lebih
saluran masukan (input) dan sebuah saluran keluaran (output). Berapapun jumlah
saluran masukan yang dimiliki oleh gerbang OR, prinsip kerjanya ialah kondisi
keluarannya akan berlogika 1 apabila salah satu atau semua saluran masukannya
berlogika 1. Selain itu outputnya berlogika 0. Gerbang logika yang befungsi
sebagai pembalik (inverter) ialah gerbang NOT. Gerbang ini hanya memiliki satu
input dan satu output. Prinsip kerja dari gerbang logika NOT sangat sederhana,
yaitu apapun keadaan isyarat yang diberikan pada bagian input akan dibalik oleh
gerbang logika ini sehingga pada bagian outputnya akan menjadi berlawanan atau
keadaannya terbalik. Selain tiga gerbang yang telah disebutkan sebelumnya,
terdapat satu gerbang lagi yang akan direalisasikan dalam praktikum teknik digital
kali ini yaitu XOR (Exclusive OR). Gerbang ini mempunyai dua atau lebih sinyal
input dan satu sinyal output. Dalam gerbang XOR, untuk menghasilkan sinyal
keluaran berlogika 1 (high) maka semua sinyal masukan harus bernilai berbeda
(Patrick, 2008).
Keberadaan gerbang logika dasar dapat dikembangkan untuk membangun
sistem atau rangkaian terintegrasi yang lebih kompleks, salah satu contoh
sederhananya ialah rangkaian adder (penjumlah). Dalam aplikasinya, rangkaian
ini digunakan untuk menjumlahkan dua buah angka (dalam sistem bilangan biner)
pada mikroprosesor dalam blok ALU (Arithmatic Logic Unit) pada komputer.
Rangkaian adder sendiri terklasifikasikan dalam dua jenis, yakni half adder dan
full adder (Maini, 2007).
Rangkaian half adder adalah rangkaian adder yang paling sederhana
dengan integrasi gerbang AND dan XOR di dalamnya. Rangkaian ini terdiri atas
dua input dan dua output, dimana output tersebut berupa S (sum) sebagai
implementasi operasi logika XOR dan C (carry) yang dihasilkan dari
implementasi operasi logika AND. Pada prinsipnya, output S yang dihasilkan oleh
half adder menyatakan hasil penjumlahan kedua inputnya sedangkan C
menyatakan MSB dari penjumlahan tersebut. Kekurangan dari rangkaian half
adder adalah rangkaian tersebut hanya valid bertindak sebagai penghitung
pertama dalam sebuah rangkaian perhitungan, atau dengan kata lain jika dilakukan
dua kali operasi penjumlahan atau lebih, maka hasil dari rangkaian half adder
tidak bisa dipastikan kebenarannya. Kekurangan ini terjadi karena half adder
hanya memiliki dua input untuk dijumlahkan. Namun demikian, rangkaian half
adder lebih sederhana jika dibandingkan dengan rangkaian full adder (Morris,
1974). Rangkaian full adder merupakan gabungan dua rangkaian half adder,
prinsip kerjanya hampir sama seperti half adder, hanya saja full adder mampu
mengoperasikan penjumlahan dengan dua input lebih atau dua kali operasi
penjumlahan (Albert, 1994).
Perbedaan yang mendasari rangkaian half adder dan full adder terletak
pada sistem yang digunakan, dimana full adder merupakan gabungan dua sistem
half adder. Penggabungan dua sistem tersebut merupakan salah satu upaya
penyempurnaan kekurangan yang dimiliki half adder, sehingga operasi
penjumlahan dapat dilakukan lebih dari satu kali. Dalam implementasinya,
kevalidasian data full adder dapat diperhitungkan ketika operasi penjumlahan
dilakukan lebih dari satu kali karena keberadaan dua sistem half adder di
dalamnya. Ketika terdapat dua input lebih yang perlu dijumlahkan, maka C
(carry) dari penjumlahan dua input sebelumnya dapat diperhitungkan dalam
penjumlahan berikutnya. Sehingga dengan adanya carry tersebut, maka jumlah
inputnya sewaktu-waktu bisa menjadi tiga (tergantung kondisi carry) (Mikova,
2015).
Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum teknik digital kali ini terkait
pengenalan gerbang logika ialah praktikan dapat merancang suatu sistem digital
melalui penggunaan gerbang-gerbang logika yang akan mengevaluasi level
masukan dan menghasilkan respon keluaran yang spesifik berdasarkan rancangan
rangkaian logika AND, OR, NOT dan XOR. Selain itu praktikan juga diharapkan
mampu membuat rangkaian terintegrasi berupa half adder dan full adder yang
terbentuk dari berbagai macam gerbang logika sebagai wujud aplikasi sederhana
gerbang dasar.

2. Metode
2.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengenalan gerbang
logika adalah sebagai berikut :
a. Project board, berfungsi sebagai dasar konstruksi sirkuit elektronik
b. LED, berfungsi sebagai output rangkaian yang akan diamati
c. IC TTL 7408, berfungsi sebagai gerbang logika AND
d. IC TTL 7432, berfungsi sebagai gerbang logika OR
e. IC TTL 7404, berfungsi sebagai gerbang logika NOT
f. IC TTL 7486, berfungsi sebagai gerbang logika XOR
g. Regulator 7805, berfungsi sebagai pengatur tegangan
h. Baterai 9V, berfungsi sebagai sumber tegangan rangkaian
i. Kabel jumper, berfungsi sebagai konektor antar komponen elektronik yang
digunakan

2.2 Desain Rangkaian


Desain rangkaian yang akan digunakan dalam praktikum tekik digital
terkait pengenalan gerbang logika adalah sebagai berikut :

2.1.1 Gerbang AND dengan IC TTL 7408

2.1.2 Gerbang OR dengan IC TTL 7432

2.1.3 Gerbang NOT dengan IC TTL 7404


2.1.4 Gerbang XOR dengan IC TTL 7486

2.1.5 Rangkaian Half Adder

2.1.6 Rangkaian Full Adder

2.2 Metode Analisis


Berdasarkan desain rangkaian di atas, maka dapat dibuat hipotesa tabel
kebenaran sebagai berikut :

2.2.1 Tabel Kebenaran Gerbang AND dengan IC TTL 7408


INPUT OUTPUT
A B Y1 Y2 Y3 Y4
0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1
2.2.2 Tabel Kebenaran Gerbang OR dengan IC TTL 7432
INPUT OUTPUT
A B Y1 Y2 Y3 Y4
0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1

2.3.6 Tabel Kebenaran Gerbang NOT dengan IC TTL 7404


INPUT OUTPUT
A Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6
0 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 0

2.3.6 Tabel Kebenaran Gerbang XOR dengan IC TTL 7486


INPUT OUTPUT
A B Y1 Y2 Y3 Y4
0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 0

2.3.5 Tabel Kebenaran Rangkaian Half Adder


INPUT OUTPUT
A B CARRY SUM
0 0 0 0
0 1 0 1
1 0 0 1
1 1 1 0

2.3.6 Tabel Kebenaran Rangkaian Full Adder


A B Cin H Cout
0 0 0 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 1
1 1 0 0 1
1 1 1 1 1
Parameter keberhasilan rangkaian gerbang logika di atas terletak pada
output yang dihasilkan. Output tersebut berupa nyala lampu LED yang
merepresentasikan dua bilangan biner yakni 0 dan 1. Ketika lampu LED tidak
menyala maka ouputnya bernilai 0, dan sebaliknya ketika lampu LED menyala
maka outputnya bernilai 1. Selain itu, parameter keberhasilan lainnya ialah
kesesuaian output yang dihasilkan melalui realisasi rangkaian dengan hipotesa
tabel kebenaran yang telah dibuat sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Albert, Paul dan Tjia. 1994. Elektronika Digital Komputer dan Pengantar
Komputer Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Kurniawan, Fredly. 2005. Sistem Digital Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : Gava
Media.

Maini, Anil, K. 2007. Digital Electronics Principle, Devices and Applications.


England : John Willey & Sons.

Mikova, dkk. 2015. Logical Circuits and Their Applications : Journal of


Automations and Conntrol Vol 3, No. 3, 106-109. 2015 Kosice.

Morris, Noel M. 1974. Digital Electronic Circuits and System. London : The
Macmilla Press.

Patrick D, dkk. 2008. Electronics Digital System Fundamentals. Lilburn : The


Fairmont Press.

Anda mungkin juga menyukai