Anda di halaman 1dari 18

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

PRAKTIKUM AKUSISI DATA DAN PENGOLAHAN SINYAL

DIII-FISIKA INSTRUMENTASI

DEMULTIPLEKSER

NAMA : YESIFA CRISTINA SELFIA SIRAIT


NIM :192408008
KELOMPOK :4
GELOMBANG :B

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LABORATORIUM ELEKTRONIKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Demultiplexer atau dapat disingkat Demux merupakan suatu rangkaian elektronika yang
mempunyai output dua atau lebih dan hanya mempunyai satu input, didalam multiplexer
terdapat suatu pemilih keluaran/outputnya, jadi demultiplexer merupakan rangkaian yang
dapat dipilih outputnya untuk meneruskan data dari inputnya. Berkebalikan dari multiplexer
yang dapat dipilih intputnya, demultiplexer ini yang dipilih adalah outputnya. Ilmu
pengetahuan dan teknologi ini dimanfaatkan dan dikembangkan oleh manusia untuk dapat
membantu pekerjaan mereka sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih mudah
dan efesien. Sebenarnya intansi pendidikan di Indonesia dan negara lainnya telah menerapkan
perkembangan iptek tersebut, salah satunya seperti adanya pembelajaran mengenai rangkaian
elektronika pada jurusan teknikal diberbagai intansi pendidikan. Perkembangan teknologi dini
hari ke hari terus berkembang dengan cepat, bahkan perkembangannya melebihi bidang yang
lain. Mengejar kecepatan perkembangan teknologi informasi itu sendiri sering kali membuat
kita frustasi, bersikap cuek dan yang penting dapat digunakan, atau bahkan ada yang terus
berusaha mengejar ketinggalannya.Namun bagaimanapun juga, suka atau tidak suka,keadaan
perkembangan teknologi informasi itu harus dihadapi secara bersama, tidak dapat sendiri-
sendiri. Dekoder juga dapat di artikan sebagai rangkaian logika yang di tugaskan untuk
menerima input input biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner
tersebut. Rangkaian dekoder mempunyai sifat yang berkebalikan dengan enkoder yaitu
merubah kode biner menjadi sinyal diskrit. Sistem interface I/O yang paling baik adalah
sistem interface dimana sistem digital dan sistem analognya terisolasi, terpisah. Biasanya
digunakan relay atau optocoupler. Penggunaan relay lebih mudah namun lebih sering
menimbulkan masalah karena relay dapat menghasilkan noise pada sistem digital pada saat
relay berubahan keadaan. Selain itu penggunaan relay membutuhkan daya yang lebih besar
jika dibandingkan dengan penggunaan optosiolator yang terdapat pada sebuah demultiplexer
pada output Yang terdapat pada sebuah rangkaian teknologi dalam sebuah output dan input.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan merangkai rangkaian demultiplexer
2. Untuk mengetahui aplikasi dari demultiplexer
3. Untuk mengetahui tabel kebenaran demultiplexer
LABORATORIUM ELEKTRONIKA

BAB II
LANDASAN TEORI

Sebuah decoder, seperti encoder, adalah kode translator TCNO Gambar 6-6
menunjukkan dua decoder yang digunakan dalam sistemnya. Para decoder menerjemahkan
kode BCD 4421 ke kode tampilan tujuh-segmen yang menerangi segmen yang tepat pada
layar. Layar akan berupa angka desimal. Gambar 6-12 menunjukkan angka BCD 0101 pada
input deoderldriver BCD-ke-tujuh-segmen. Dekoder mengaktifkan output a. CD. f, dan g
untuk menerangi segmen yang ditunjukkan pada Gambar 6-12. Angka desimal 5 menyala
pada layar. Decoder terdiri dari beberapa varietas, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 6-
13. Perhatikan dalam LBFig, 6-13 bahwa diagram blok yang sama digunakan untuk 8421
BCD, kelebihan-3, dan pengurai abu-abu. Pengurai kode lain tersedia seperti BCD cowerters,
BCD-to-binary converter, 4-to-16- willine decoder, dan 2-to-4-line decoder. Acoders lain
yang tersedia adalah desimal-ke-oktal dan encoders, adalah kombinasional o-3 garis prioritas
encoder 11ende e sirkuit dengan beberapa input dan output. menjadi keluaran ripple-blanking
(RBO au turun ke RENDAH, Ingatlah bahwa "blanking berarti menyebabkan tidak ada LED
pada layar menjadi tinggi-ke- Simbol logika untuk TTL 7447 komersial.
Demultiplxer atau dapat disingkat Demux merupakan suatu rangkaian elektronika
yang mempunyai output dua atau lebih dan hanya mempunyai satu input (jumlah input dapat
bergantung dari jumlah keluarannya), didalam multiplexer terdapat suatu pemilih
keluaran/outputnya, jadi demultiplexer merupakan rangkaian yang dapat dipilih outputnya
untuk meneruskan data dari inputnya. Berkebalikan dari multiplexer yang dapat dipilih
intputnya, demultiplexer ini yang dipilih adalah outputnya. Dengan menggunakan gerbang
logika and dan not, secara sederhana Demultiplexer dapat diimplementasikan sebagai
rangkaian pemilih output. Sehingga apabila pemilih berlogika 1 maka I1 akan menjadi output
dari demultiplexer, tetapi bila pemilih berlogika 0 maka Io yang akan menjadi input dan
meneruskan data ke Outputnya. Sama seperti multiplexer, rangkaian demultiplexer dapat
digunakan untuk memilih banyak keluaran (lebih dari dua output dalam output berjumlah 2n.
Keluaran yang dituju, sebagai contoh pemilih menunjuk keluaran F0 dengan
memasukkan logika 00 pada pemilih, sehingga keluaran yang akan mengeluarkan data
hanyalah output F0, apabila Input berlogika 1 maka keluaran F0 juga berlogika 1 dan juga
sebaliknya, walaupun pada masukan/input dimasukkan data tetapi keluaran lain tidak akan
mengeluarkan data seperti output F0 dan hanya akan berlogika 0 walaupun input berlogika 1.
Fungsi demultiplexer merupakan kebalikan dari multiplexer, bila multiplexer
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
menghubungkan keluaran ke salah satu dari sekian masukan, sedangkan demultiplexer
menghubungkan satu masukan ke salah satu dari sekian keluaran. Baik rangkaian multiplexer
maupun demultiplexer dapat dirancang dengan menggunakan gerbang logika sederhana
dengan bantuan tabel karnough. Salah satu piranti yang berfungsi sebagai demultiplexer
adalah IC 71138, fasilitas yang dimiliki IC 71138 adalah D adalah kisi masukkan data, E
adalah kisi pengendali untuk mengaktifkan IC aktif bila E = "0", A0, A1, A2 adalah pemilih
satu dari 8 keluaran, dan Q adalah 8 kisi keluaran. Sebuah Demultiplexer adalah rangkaian
logika yang menerima satu input data dan mendistribusikan input tersebut ke beberapa output
yang tersedia. Kendali pada demultiplekser akan memilih saklar mana yang akan
dihubungkan.
Pemilihan keluarannya dilakukan melalui masukan penyeleksi. Seleksi data-data input
dilakukan oleh selector line, yang juga merupakan input dari demultiplekser tersebut. Pada
demultiplekser saluran kendali sebanyak "n" saluran dapat menyeleksi saluran keluaran Tujuh
output pada 7447A IC adalah al BCD-to decoderldriver -seven-segment ditampilkan output
RENDAH aktif. Dengan kata lain, o sungai pada Gambar. 6-14 (a). Angka BCD yang akan
diubah biasanya TINGGI dan turun ke sebuah LOW ketika diaktifkan. diterapkan pada input
berlabel D, C, B. dan A. Saat diaktifkan dengan RENDAH, uji lampu Operasi yang tepat dari
input 7447A (LT) mengaktifkan semua output (a ke g).
Ketika decoder / driver IC dirinci dalam tabel kebenaran diaktifkan dengan RENDAH,
input blanking (Bl) yang disediakan oleh Texas Instruments dan direproduksi membuat semua
output menjadi TINGGI. Mengubah semua yang terpasang pada Gambar 6-14 (b). Desimal
menampilkan tampilan umum MATI: Ketika diaktifkan dengan RENDAH, ed oleh dekoder
7447A ditunjukkan pada Gambar ripple-blanking input (RBI) mengosongkan tampilan 6-14
(c). Perhatikan bahwa input BCD yang tidak valid y jika itu berisi 0. Ketika input RBI mals
10. 10. 12. 12. 13, 14, dan 15) melakukan generale a menjadi aktif, B / RBO menghasilkan
output unik pada decoder 7447A. Sebagian besar decoder dan encoder dikemas dalam paket
IC tunggal. Encoder dan decoder khusus dapat dibuat menggunakan perangkat logika
terprogram (PLD). OtherDecoding juga dapat dicapai dengan menggunakan perangkat yang
dapat diprogram yang fleksibel seperti modul BASIC Stamp. Modul-modul ini oleh Parallax
berisi mikrokontroler dan memori EEPROM terkait. Kendali pada demultiplekser akan
memilih saklar mana yang akan dihubungkan pada rangkaiannya. (Tokheim, Roger L.2008)
Demultiplekser adalah untaian dengan n jalur pemilih dan satu jalur masukan yang
mengarahkan sinyal masukan kesalah satu dari 2n jalur keluaran yang mungkin. Demultiplxer
atau dapat disingkat Demux merupakan suatu rangkaian elektronika yang mempunyai output
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
dua atau lebih dan hanya mempunyai satu input, didalam multiplexer terdapat suatu pemilih
keluaran/outputnya, jadi demultiplexer merupakan rangkaian yang dapat dipilih outputnya
untuk meneruskan data dari inputnya. Dekoder yang dilengkapi dengan enable dapat
digunakan sebagai demultiplekser. Dalam hal ini jalur enable yang digunakan sebagai jalur
masukan data, sedangkan jalur madukan A B C dapat digunakan untuk memilih salah satu
dari delapan jalur keluaran yang mungkin. Sebuah saluran masukan diberikan ke salah satu
dari ke empat keluaran identik dibawah pengawasan dua saluran pemilih. Rangkaian ini
terdiri dari empat gerbang AND dengan tiga masukkan, masing masing menerima masukan
data bersama – sama dengan salah satu dari empat kemungkinan kombinasi variabel pemilih.
Variabel masukkan tunggal itu mempunyai jalur keempat keluaran itu tetapi informasinya
diarahkan kesalah satu keluaran yang ditentukan oleh dua saluran pemilih tersebut. Suatu
demultiplekser dapat berfungsi sebagai rangkaian dekoder jika saluran masukan tunggal itu
dihubungkan secara permanen dengan suatu sinyal yang bersesuaian dengan logika 1.
Peralatan multiplekser dan demultiplekser bila digunakan bersama sama berguna dalam
suatu sistem yang ingin melipat-gandakan banyaknya saluran data, mengirimkannya melalui
satu saluran, dan mengubahnya kembali menjadi bentuk data aslinya pada ujung penerima
untuk diproses. Perencanaan suatu rangkaian kombinasi berawal dari uraian pernyataan
fungsi yang diperlukan dan berakhir dengan suatu himpunan fungsi boole atau suatu
diagram logika.Bermula dari suatu diagram logika yang diketahui dan berakhir dengan suatu
himpunan fungsi boole, table kebenaran atau suatu uraian pernyataan operasi rangkaian
tersebut. Jika diagram logika yang harus dianalisis itu telah disertai nama. Demultiplekser
adalah suatu piranti untuk memilih satu keluaran dari beberapa keluaran yang tersedia.
Demultiplekser dengan saklar putar satu kutub banyak posisi. Satu dari beberapa keluaran
dapat dipilih melalui kendali ( alamat ) dengan cara memutar saklar dengan sudut tertentu.
Data pada masukkan akan di pindahkan ke keluaran. Putaran yang cepat dari saklar dan
sinkron dengan saat masukan. Demultiplexer melakukan operasi sebaliknya dari multiplexer
yaitu dibutuhkan satu output dan dapat memandu output tunggal melalui banyak
output.Output yang akan menerima sinyal input ditentukan oleh logika kontrol.Logika kontrol
dapat dimanipulasi dengan mengubah nilai sinyal kontrol. Oleh karena sifatnya yang
demikian, maka demultiplekser juga disebut sebagai distributor data dan dapat digunakan
sebagai dekoder. Sebuah demulkltiplekser akan menerima masukan dan meneruskannya ke
salah satu dari beberapa keluaran yang mungkin. Dengan kata lain hanya satu keluaran yang
aktif ( bekerja ) sementara keluaran – keluaran yang lain dalam keadaan tidak aktrif. Supaya
salah satu keluaran saja yang aktif maka diperlukan jalur pengendali. (Eko Budi,2011)
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
Sebagaimana telah dikemukakan. Yang terdahulu biasanya dilengkapi dengan jalur masukkan
strobe (S). Jalur strobe ( S ) tersebut biasanya pada umumnya merupakan keluaran dari
masukkan enable dan masukan data data pada interface input output. Sinyal – sinyal input
dari sensor – sensor dan sinyal – sinyal output ke perangkat perangkat actuator bisa berwujud
: analog, yaitu sinyal – sinyal yang amplitudonya mempresentasikan magnitude kuantitas
yang dideteksi. Diskrit, yang pada dasarnya hanyalah sinyal – sinyal hidyup/ mati. Digital,
yaitu sederatan pulsa. Akan tetapi, CPU harus mendapatkan input berupa sinyal – sinyal
digital dengan magnitude tertentu, umumnya 0 hingga 5 V. Output dari CPU adalah sinyal
digital, umumnya 0 hingga 5 V. Dengan demikian, diperlukan suatu mekanisme untuk
memanipulasi sinyal – sinyal input dan output untuk mengubahnya ke dalam bentuk yang
sesuai. Unit input/ output dirancang sedemikian rupa sehingga sinyal – sinyal input dalam
kisaran tertentu dapat diubah menjadi sinyal – sinyal digital 5 V dan juga agar sinyal –
sinyal output dalam kisaran tertentu dapat dihasilkan untuk menggerakkan perangkat –
perangkat eksternal.
Dekoder juga dapat di artikan sebagai rangkaian logika yang di tugaskan untuk menerima
input input biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner tersebut.
Rangkaian dekoder mempunyai sifat yang berkebalikan dengan enkoder yaitu merubah kode
biner menjadi sinyal diskrit. sistem interface I/O yang paling baik adalah sistem interface
dimana sistem digital dan sistem analognya terisolasi, terpisah. Biasanya digunakan relay atau
optocoupler. Penggunaan relay lebih mudah namun lebih sering menimbulkan masalah karena
relay dapat menghasilkan noise pada sistem digital pada saat relay berubahan keadaan. Selain
itu penggunaan relay membutuhkan daya yang lebih besar jika dibandingkan dengan
penggunaan optoisolator.Fasilitas builtin untuk menangani input dan output dalam kisaraan
tertentu inilah yang menjadikan PLC sangat mudah digunakan.
Fungsi demultiplexer merupakan kebalikan dari multiplexer, bila multiplexer
menghubungkan keluaran ke salah satu dari sekian masukan, sedangkan demultiplexer
menghubungkan satu masukan ke salah satu dari sekian keluaran. Baik rangkaian multiplexer
maupun demultiplexer dapat dirancang dengan menggunakan gerbang logika sederhana
dengan bantuan tabel karnough. Salah satu piranti yang berfungsi sebagai demultiplexer
adalah IC 71138, fasilitas yang dimiliki IC 71138 adalah D adalah kisi masukkan data, E
adalah kisi pengendali untuk mengaktifkan IC aktif bila E = "0", A0, A1, A2 adalah pemilih
satu dari 8 keluaran, dan Q adalah 8 kisi keluaran. Sebuah Demultiplexer adalah rangkaian
logika yang menerima satu input data dan mendistribusikan input tersebut ke beberapa output
yang tersedia. Kendali pada demultiplekser akan memilih saklar mana yang akan
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
dihubungkan. Pemilihan keluarannya dilakukan melalui masukan penyeleksi. Seleksi data-
data input dilakukan oleh selector line, yang juga merupakan input dari demultiplekser
tersebut. Pada demultiplekser saluran kendali sebanyak "n" saluran dapat menyeleksi saluran
keluaran. Salah satu contoh penerapan fungsi multiplexer adalah sebagai pendeteksi kondisi
pintu (tertutup atau terbuka) dimana satu dari delapan pintu yang hendak dideteksi
diumpankan kemasukan multiplexer IC 74151, keluaran multiplexer diumpankan sebagai
masukan bagi demultiplexer IC 74138. Delapan kisi keluaran IC 74138 mewakili delapan
kondisi delapan pintu (terbuka atau tertutup).
Pendeteksian pintu dilakukan secara terus menerus sehingga baik IC 74138 maupun IC
74318 kisi pemilih (S0, S1, S2, A0, A1, A2) dihubungkan ke pencacah modulus delapan yang
akan memberikan nilai mulai 0 sampai 8 untuk memilih 1 dari 8 masukkan atau keluaran,
kemudian kembali ke 0 dan seterusnya. Aplikasi demultiplekser antara lain : Sistem
Komunikasi yaitu Demultiplexer memainkan peran penting dalam proses transmisi data.
Dalam konversi data paralel ke serial, demultiplexers digunakan.
Bila dua sisem digital yang menganut system pengkodeaan yang berbeda hendak kita
gabung kita membutuhkan kita pengunahan kode dari kode satu mesin ke mesin yang lain
hanya dengan pengubahan pengkode ini kedua mesin menjadi ‘compatible. Jelaskan kalau
masukan rangkaian pengubah pengkodean merupakan kode-kode biner dalam satu system
kode, misalnya A yang dipakai mesin x maka keluarannya haruslah kode biner dalam system
kode yang lain, misalnya B yang dikenal mesin adalah y. misalnya masukan kita sebut a,b,c,d,
dan perubahan keluar kita sebut p,q,r,s.maka table kebenaran rangkaian yang kita dicari
adalah hubungan yang ditunjukan diatas, perlu dicatat kembali bahwa untuk kode kembali
dibawa untuk kode yang lebih besar dari 9 desimal kombinasi masukan merupakan abaikan
(don’t care).
Namun karena konversi kode ini merupakan fungsi keluaran ganda, maka akan diperoleh
realisasi yang lebih murah bila di minimalkan secara bersamaan yaitu dengan mendahulukan
penggabungan suku suku masing masing fungsi secara terpisah. Pada decoder juga sangat
berpengaruh dalah sutau ROM ,singkatan daripada read only memori,merupakan rangkaian
pengingat (memori) yang hanya dapat dibaca tanpa dapat ditulis pada dasarnya ROM
hanyalah rangkaian kombinasi dengan keluaran ganda (multiple output) pemberian nama
memori bagi rangkaian ini didasarkan atas kenyataan bahwa setiap kombinasi masukan
tertentu akan membiarkan kombinasi keluaran sesuai dengan rangkaian yang sudah disusun
sebelumnya .kombinasi masukan ini dipandang sebagai data yang disimpannya.ada jenis
ROM yang hanya dapat ditulis dalam proses fabrikasi dalam elemen lebur yang lebih murah
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
harganya ROM terdiri atas 2 bagian decoder di bagian masukan dan matrik OR di bagian
keluaran bagian masukan menyediakan sukumin dan bagian keluaran menjumlahkan (meng-
OR-kan) sukumin dan bagian keluran.matrik OR pada keluaran bagian direalisasikan dengan
diode yang berfungsi sebagai saklar (switch). Diode saklar bagi sukumin penyusun
dihubungkan diode saklar bagi switch yang bukan penyusun dilepas/diputus. Kombinasi yang
timbul pada keluaran dapat dipilih dengan memberikan kombinasi tertentu pada masukan
pemilih pada decoder.jadi pemilihan kombinasi masukan sama dengan pemilihan alamat
dalam pengertian memori secara umum.kumpulan keluaran dapat dipandang sebagai satu
kesatuan. (Anies Basalamah,2004)
Demultiplexer plasmonik dua dimensi untuk permukaan plasmon polaritons (SPPs), yang
terdiri dari alur konsentris pada film emas, diusulkan dan didemonstrasikan secara
eksperimental untuk merealisasikan kopling SPP cahaya, dispersi efektif, dan pemandu SPP
multi-saluran. Resolusi setinggi 10 nm diperoleh. Pencitraan mikroskop radiasi kebocoran
menunjukkan bahwa SPP dengan panjang gelombang yang berbeda difokuskan dan diarahkan
ke pandu gelombang jalur SPP yang berbeda. Dengan demikian, demultiplexer plasmonik
dapat berfungsi sebagai elemen pengganda divisi panjang gelombang untuk rangkaian
plasmonik terintegrasi dan juga sebagai spektroskopi plasmonik atau filter.
Perkembangan terkini pada optik berdasarkan permukaan plasmon polaritons (SPPs) atau
plasmonik, yang memungkinkan manipulasi cahaya dalam dua dimensi dengan skala
subwavelength, telah menjadi bidang penelitian yang sangat aktif dan menarik.
Memanfaatkan sifat intrinsik dua dimensi (2D) dari SPP, yang memberikan banyak peluang
untuk mengecilkan perangkat optik saat ini ke ukuran mikro dan nano, berbagai elemen untuk
optik SPP 2D analog dengan 3D konvensional telah dikembangkan, seperti lensa, pandu
gelombang, interferometer, dan mikroskop. Dengan menggabungkan perangkat plasmonik
tersebut bersama-sama, dimungkinkan untuk mengembangkan sirkuit plasmonik terintegrasi
dan menyediakan jaringan informasi generasi berikutnya dengan bandwidth dan kecepatan
yang ditingkatkan. Demultiplexer plasmonic, yang merupakan elemen kunci dari sirkuit
plasmonic untuk sistem wavelength division multiplexing (WDM), perlu dikembangkan, dan
resolui tinggi diperlukan untuk mencapai jarak saluran yang sempit dalam jaringan plasmonik
berkapasitas tinggi. Beberapa elemen pendispersi SPP telah dibuktikan, seperti struktur mata
banteng yang tumpang tindih, resonator logam-isolator-logam dan struktur kristal SPP untuk
memisahkan SPP dengan panjang gelombang yang berbeda ke arah yang berbeda. Namun,
demultiplexer plasmonik praktis perlu menyebarkan aliran data beberapa saluran pada
panjang gelombang yang berbeda secara spasial dan memfokuskannya ke berbagai komponen
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
panjang gelombang SPP. Dalam pekerjaan ini, kami mengusulkan demultiplexer plasmonic
yang dapat mengimplementasikan kopling SPP cahaya, dispersi efektif, dan pemandu SPP
multi-saluran. Resolusi setinggi 10 nm dalam percobaan, dan peningkatan lebih lanjut
diharapkan dengan menggunakan indeks bias tinggi superstrate. Demultiplexer plasmonik
yang kami usulkan secara skematis, yang terdiri dari alur konsentris pada film emas dengan
pusat M dan lebar radial w. Proyeksi alur pada sumbu y diberi jarak yang sama dan
membentuk kisi-kisi dengan titik d. Panjang gelombang insiden adalah 830 nm sesuai dengan
panjang gelombang SPP 813,5 nm. Cahaya yang ditransmisikan secara langsung telah difilter
secara spasial untuk membuat gambar SPP bersih. LRM pada bidang Fourier dengan dan
tanpa filter ditunjukkan pada Informasi Pendukung Gambar S1. Pada Gambar 2, tiga titik
fokus terlihat jelas dan lokasinya sesuai dengan pembahasan di atas. Jarak antara tiga titik
fokus dan tiang lingkaran kisi A adalah 95, 88 dan 76 ym, dan lebar penuh transversal
eksperimental pada setengah maksimum (FWHM) titik fokus adalah 645, 656, dan 670 nm
untuk m = 1, 2 dan 3, masing-masing. Kemudian, panjang gelombang cahaya insiden diubah
dan gambar SPP yang sesuai direkam. Untuk menentukan resolusi demultiplexer plasmonik,
dua gambar SPP dengan panjang gelombang berbeda dirangkum. Tiga hasil ditunjukkan pada
insets Gambar 2d, e, dan f dengan perbedaan panjang gelombang masing-masing 33, 20, dan
15 nm untuk m = 1, 2, dan 3. Distribusi intensitas di sepanjang pusat dua titik fokus (garis
putus-putus di sisipan) digambarkan pada Gambar 2d, e, dan f. Dua titik fokus dengan
panjang gelombang yang berbeda dipisahkan dengan jelas untuk ketiga kasus tersebut.
Hasilnya, diperoleh resolusi eksperimental 4/4 = 33, 20, dan 15 nm untuk m = 1, 2, dan 3,
Secara Tespektif. Dapat dilihat bahwa resolusi yang lebih tinggi diperoleh dengan bilangan
orde m yang lebih tinggi. Karakteristik khas dari demultiplexer plasmonik dibandingkan
dengan demultiplexer optik meliputi: sifat intrinsik dua dimensi, komponen bidang elektronik
yang ditingkatkan di luar bidang, kehilangan propagasi yang lebih tinggi, dan pengangkatan
yang tidak homogen efisiensi di sepanjang demultiplexer. Namun, resolusi teoritis dari
plasmonik demultiplexer dapat diperkirakan sebagai kisi optik konvensional berdasarkan
Kriteria Rayleigh.
Perhitungan resolusi yang lebih akurat diperoleh dengan menggunakan prinsip
Huygens-Fresnel. Terlihat bahwa hasil teoritis sesuai dengan hasil eksperimen, yang
memvalidasi metode teoritis kami. Dua gambar SPP yang dihitung dengan panjang
gelombang berbeda dijumlahkan untuk menentukan resolusi. Dengan menggunakan metode
ini, filenya dijatuhkan pada film emas, dan panjang gelombang SPP dikurangi menjadi 602
nm untuk panjang gelombang vakum 830 nm. Dengan cara ini, mN maksimum dicapai
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
dengan m = 4 sedangkan jumlah total periode N dan total panjang Z sama dengan yang terjadi
pada superstrat udara. Parameter demultiplexer plasmonik fabrikasi adalah sebagai berikut:
Aspc = 602 nm, L = 134 pm, w = 301 nm, m = 4 dan N = 33. Panjang total dipertahankan
sama. Karena pemendekan panjang gelombang SPP, yang menghasilkan nomor urut yang
lebih tinggi, resolusi teoritis menurut persamaan 1 ditingkatkan menjadi 6 nm. Citra SPP
dengan panjang gelombang insiden yang berbeda diambil dan dijumlahkan untuk
dibandingkan dengan kasus superstrate udara dan m = 3. Hasil utama ditunjukkan pada
Gambar 4. Profil intensitas diperoleh di sepanjang pusat dua titik fokus (garis putus-putus di
sisipan).
Dapat dilihat bahwa superstrate air ternyata meningkatkan resolusi. Resolusi 10 nm
diperoleh, yang lebih tinggi daripada resolusi dengan superstrate udara. Ketika perbedaan
panjang gelombang ditingkatkan menjadi 15 nm, kedua titik tersebut benar-benar terpisah
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4d. Pada saat yang sama, FWHM titik fokus turun
menjadi 500 nm untuk panjang gelombang vakum 830 nm. Dalam demultiplexer plasmonik
praktis, superstrate dengan indeks bias lebih tinggi, seperti InP yang banyak digunakan di
bidang telekomunikasi.sistem, dapat digunakan untuk resolusi. (Chenglong Zhao,dkk,2005)
Bahasa deskripsi perangkat keras elektronik, seperti Verilog dan VHDL, banyak
digunakan di industri untuk merancang sirkuit digital dan analog. Otomatisasi Desain sirkuit
skala besar telah memungkinkan pengembangan sirkuit terintegrasi modern yang dapat
menampung miliaran transistor. Namun, perangkat fotonik dirancang secara efektif dengan
tangan. Perancang memilih struktur keseluruhan berdasarkan teori analitik dan intuisi, dan
kemudian menyempurnakan struktur menggunakan simulasi sapuan parameter gaya kasar.
Karena sifat tidak terarah dari proses ini, hanya beberapa derajat kebebasan (2 - 6) yang
tersedia untuk desainer. Bidang fotonik terintegrasi akan merevolusi jika desain perangkat
optik dapat diotomatiskan hingga tingkat yang sama seperti desain sirkuit. Di sini, kami
mendemonstrasikan kemampuan algoritme desain terbalik kami dengan merancang dan
secara eksperimental mendemonstrasikan demultiplexer panjang gelombang yang ringkas
pada platform silikonon-insulator (SOI). Salah satu fungsi utama fotonik silikon adalah
penggandaan divisi panjang gelombang (WDM), yang mengalikan kapasitas data dari pandu
gelombang optik tunggal atau kabel serat optik dengan jumlah saluran panjang gelombang
yang digunakan. Sayangnya, demultiplexer panjang gelombang konvensional seperti kisi-kisi
pandu gelombang tersusun, demultiplexer kisi gema, dan susunan resonator cincin cukup
besar, dengan dimensi mulai dari puluhan hingga ratusan mikron. Perangkat kami memiliki
ukuran hanya 2,8 x 2,8 pm, yang jauh lebih kecil dari setiap pemisah panjang gelombang
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
dielektrik yang telah didemonstrasikan. (Alexander Y. Piggott,2015)
Energi listrik memiliki banyak manfaat dan menjadi komoditas srategis untuk keperluan
kehidupan manusia [1],[2]. Sumber energi listrik tersebut telah disediakan oleh pemerintah
dan sebagaian masih secara swadaya diupayakan oleh masyarakat [3],[4]. Pemanfaatan energi
yang terbatas ini sebaiknya digunakan seefektif dan seefisien mungkin sesuai keperluannya
[5]. Pengaturan operasional penggunaan energi listrik pada perkantoran atau perusahaan
merupakan salah satu upaya efisien [6] dan membutuhkan kebijakan manajemen dalam
mengatur penggunaan energi listrik untuk konsumsi peralatan elektronik dan kebutuhan
energi lainnya sesuai waktu kerja [7],[8]. Multiplexer (Mux) dan Demultiplexer (Demux)
adaah sebuah teknik yang umumnya digunakan pada transmisi jarak jauh dengan mengatur
sejumlah masukan yang dipilih untuk ditransmisikan dalam satu jalur layanan dan diterima
pada sisi penerima sesuai pilihan yang dikirimkan. Pemanfaatan teknik Mux-Demux dalam
penelitian ini digunakan sebagai remote untuk mengontrol peralatan elektronik dalam suatu
gedung atau perkantoran. Seperti dalam Permen ESDM [8] sebagai upaya pengematan adalah
dengan mengontrol pemakaian peralatan listrik.
Mux-demux atau disebut MultiplexerDemultiplexer adalah suatu teknik pengiriman data
multi channel yang diatur oleh sakelar digital [9] dikirimkan melalui saluran tunggal. Pada
penerima, data yang diterima dipilih oleh sakelar digital remote dan ditujukan pada keluaran
multi channel yang dipilih. Gambar 1 menunjukkan rancangan mux-demux yang digunakan
sebagai teknik pengontrol peralatan. a. Multiplexer (Mux) b. Demultiplexer (Demux) Gambar
1 Mux-demux Pada Gambar 1 (a) bagian multiplexer (mux) dan (b) bagian demultiplexer
(demux). Pada bagian multiplexer terdapat tujuh sakelar pengatur untuk memilih peralatan
yang akan diaktifkan atau dinon-aktifkan. Masukan setiap sakelar pada bagian mux akan
diterima oleh sebuah encoder untuk menghasilkan tiga bit yang mewakili setiap masukan
sakelar. Sakelar yang digunakan adalah push button untuk sesaat mendapatkan logik nol pada
saat sakelar ditekan. Tiga bit keluaran encoder adalah 110, 101, 100, 011, 010, 001 dan 000
yang mewakili masukan S1, S2, S3, S4, S5, S6 dan S7. Keluaran encoder di balik dengan
komonen inverter untuk memeberikan nilai konversi sesuai masukan sakelar agar dapat
dibaca oleh komponen multiplexer dan remote pada komponen demultiplexer. Keluaran
multiplexer dalam bentuk data logik tinggi dari sakelar yang dipilih dan dikirimkan melalui
Tx data (saluran tunggal). Data tersebut diterima pada Rx data dan dikontrol oleh keluaran
encoder yang diremote untuk menghasilkan keluaran pada demultiplexer yang bersesuaian.
Keluaran dari demultiplexer berfungsi sebagai clock (triger) flip flop.(Sarono Widodo, 2016)
Sistem digital merupakan matakuliah yang ada pada tingkat awal di Jurusan Teknik
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
Informatika Universitas Muhammadiayah Jakarta dan menjadi matakuliah penunjang untuk
matakuliah organsisasi dan arsitektur komputer dan mikroprosesor serta mikrokontroler.
Materi yang diajarkan pada matakuliah sistem digital meliputi dasar - dasar gerbang logika,
rangkaian kombinasional dan rangkaian sekuensial. Rangkaian kombinasional merupakan
rangkaian yang kondisi keluarannya (output) dipengaruhi oleh kondisi masukan (input).
Materi rangkaian kombinasional yang diajarkan terdiri dari dasar gerbang logika, aljabar
boolean, karnaugh map, rangkaian kombinasional dan perancangan rangkaian kombinasional.
Melihat banyaknya materi yang diajarkan akan memberi kendala untuk mahasiswa karena
tidak semua mahasiswa mampu memahami semua materi yang diajarkan. Akibat dari kendala
tersebut nilai yang didapat pun tidak begitu memuaskan. Aplikasi simulasi seabagai media
pembelajaran banyak dikembangkan untuk tujuan tertentu yang dapat digunakan untuk bidang
pendidikan, sebagai simulasi untuk mempermudah pemahaman dari suatu pelajaran. Menurut
Achsin (1986:17-18) menyatakan bahwa tujuan penggunaan media pembelajaran adalah agar
proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan
berdaya guna, untuk mempermudah bagi guru atau pendidik dalam menyampaikan informasi
materi kepada anak didik, untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau
menerima serta memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik. Berdasarkan
latar belakang tersebut, maka dibuatlah sebuah implementasi media pembelajaran simulasi
rangkaian kombinasional digital. Dari hasil penelitian yang ditunjang dengan perangkat lunak
pembelajaran diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peran dosen dan mahasiswa
menjadi lebih efektif dalam melaksanakan proses belajar mengajar, sekaligus meningkatkan
pemahaman mahasiswa pada rangkaian - rangkaian kombinasional digital. Gerbang NOT
sering disebut dengan gerbang inverter. Gerbang ini merupakan gerbang logika yang paling
mudah diingat. Gerbang NOT memiliki 1 buah saluran masukan (input) dan 1 buah saluran
keluaran (output). Gerbang NOT akan selalu menghasilkan nilai logika yang berlawanan
dengan kondisi logika pada saluran masukannya. Bila pada saluran masukannya berlogika 1
maka pada saluran keluarannya akan berlogika 0 dan sebaliknya, bila pada saluran
masukannya berlogika 0 maka pada saluran keluarannya akan berlogika 1. Multiplexer sering
disebut MUX, merupakan rangkaian yang berfungsi memilih data (data selector) yang ada
pada masukanya (I ), untuk disalurkan ke keluaranya (Y ) dengan bantuan sinyal pemilih atau
sinyal kontrol (S). Demultiplexer sering disebut dengan DEMUX, fungsi rangkaian
demultiplexer merupakan kebalikan dari fungsi rangkaian multiplexer. Demultiplexer
merupakan rangkaian yang berfungsi menyalurkan data yang ada pada masukanya ke salah
satu dari beberapa keluaranya dengan bantuan sinyal. (Sugiartowo,2018)
LABORATORIUM ELEKTRONIKA

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Komponen dan Peralatan


3.1.1 Peralatan
IC 74153
Fungsi : sebagai penyandi atau pengalamatan
LED
Fungsi : sebagai indikator dalam rangkaian elektronika
Switching
Fungsi : untuk menghubungkan jalur komunikasi
Resistor 10 KΩ dan 1 KΩ
Fungsi : pembagi arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian elektronika
Baterai
Fungsi : Untuk menyimpan energy potensi listrik dalam bentuk sel volta
Jumper
Fungsi : sebagai penghubung komponen yang satu dengan komponen yang lain
Protoboard
Fungsi : sebagai tempat merangkai komponen

3.2 Prosedur Percobaan


1. Rangkailah komponen sesuai dengan gambar berikut

2. Pastikan seluruh saklar/switching dalam keadaan off


3. Hubungkan power supply ke kaki RA dan RB yang terhubung
4. Hubungkan power supply ke kaki R2, R3, R4, R5 yang terhubung
5. Hubungkan power supply ke kaki 16 IC 74153
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
6. Buktikan tabel kebenaran dengan menvariasikan atau memberikan logika 1 atau logic
ke saklar/switching
7. Dicatat hasil percobaan dalam bentuk tabel dan bandingkan dengan tabel kebenaran
multiplekser
LABORATORIUM ELEKTRONIKA

DAFTAR PUSTAKA

Basalamah,Anies.2004.Pengolahan Data Elektronis.Yogyakarta:Graha Imu


Halaman : 298-317
Purwanto,Eko Budi.2011.Teori dan Aplikasi Sistem Digital.Yogyakarta:Graha Ilmu
Halaman : 69-74
Piggot Y. Alexander,dkk.2015.Inverse Design And Demonstration Of A Compact and
Broadband On -chip Wavelenght Demultiplexer.Stanford:Stanford University
Sugiartowo,dkk.2018. Implementasi Simulasi Media Pembelajaran Rangkaian
Kombinasional Berbasis Kolaburasi Multimedia Simulator Dan Pemograman
Delphi.Jakarta Pusat.Jurnal Informatika UPGRIS Vol.4 No. 2
Tokheim,Roger L.2008.Digital Electronics Principles and Application.New York:McGraw
Hill Higher Education
Halaman : 201-205
Widodo,Sarono.2016.Perancangan Model Pengontrol Peralatan Elektronik Menggunakan
Teknik Mux-Demux Sebagai Upaya Penghematan Penggunaan Energi
Listrik.Semarang.Jurnal Elektro Terapan. Vol.9 N0. 2 April 2020
Zhao,Chenglong,dkk.2005.Plasmonic Demultiplexer and Guiding.China:Peking University

Medan, 05 Mei 2021

Asisten Praktikan

( Irfan Syaputra Sianturi) (Yesifa Cristina Selfia Sirait)


LABORATORIUM ELEKTRONIKA

BUKTI DAFTAR PUSTAKA


LABORATORIUM ELEKTRONIKA
LABORATORIUM ELEKTRONIKA

Anda mungkin juga menyukai