Anda di halaman 1dari 26

1.

Latar Belakang
Jam adalah alat elektronika yang tidak asing , karena sebagai alat penghitung
waktu yang telah di gunakan pada abad ke 14 atau sekitar 700 tahun yang
lalu. Nama tersebut berasal dari bahasa latin yang namanya clocca. Cara
orang dulu untuk mengetahui waktu dengan menggunakan matahari dan
mambagi dalam dua waktu, yang pertama jika matahari tepat diatas kepala
berarti tengah hari atau, dan ketika matahari dekat dengan kaki langit berarti
sudah waktunya dekat pagi atau malam. Jam tertua bernama jam sundial atau
biasanya disebut dengan jam matahari, pertama kali digunakan sekitar 3.500
sebelum masehi, Ibnu Al-Shatir, Ahli Astronomi (777H atau 1375M)
menciptakan sebuah jam matahari untuk Masjid Jamik Umayyah di Damsyik.
Ia dianggap sebagai pencapaian tertinggi bagi penciptaan jam matahari.
Pada tahun 5.000 hingga 6.000 tahun yang lalu orang mesir juga mengukur
waktu dan membuat kalender dengan menggunakan obelisk.Sejarah mencatat
ada yang menggunakan jam dari air sekitar tahun 1400 sebelum masehi
(sekitar 3.400 tahun yang lalu) jam air telah ditemukan di mesir yang
dinamakan clepsydra(kleph-sur-druh). Selain itu al-jaziri (1136-1206) telah
membuat jam air yang berbentuk gajah yang sudah mampu menghasilkan
suara setiap jamnya.Pada tahun 1957, Halmilton Watch Co dariLancester,
Pennsylvania, memproduksi jam elektrik pertama di dunia.
Hamilton menetapkan waktu dengan keseimbangan tradisional dengan
mekanisme roda yangtelah digunakan dalam bagian jam untuk ratusan tahun
dan karenanya tidak lebihakurat dari jam lain. Bagaimanapun, dari pada
memberi kekuatan mekanik dariJamelektrikpegas, sebuah batere digunakan
memberi kekuatan pada mekaniknya sehinggakebutuhan putaran tidak lagi
diperlukan. Meskipun orang-orang menyukai fakta bahwa, mereka tidak lagi
menggunakan putaran pada jam, itu berhenti ketika kontak elektrik menjadi
berkarat yang mengakibatkan jam mudah rusak. Bahkan dengan penambahan
fitur yang lebih seperti pada kemajuantahun 1970-an, lompatan selanjutnya
hanya jalan ditempat.

2.

Tujuan
Tujuan pembuatan karya teknologi meliputi :

3.

Sebagai syarat untuk mengikuti ujian keterampilan kejuruan,


Mengetahui sejarah dan asal usul jam digital,
Pengenalan cara pembuatan jam digital, fungsi dan kegunaanya,
Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari jam digital,
Dapat menerapkan logika dasar dari suatu perangkat

digital.
Mengetahui cara kerja IC 7493
Mengetahui cara kerja IC 555
Mengetahui cara pengaplikasian IC 7493 pada pembuatan jam digital
Mengetahui cara kerja IC 7447
Mengetahui cara kerja IC 7408
Mengetahui cara kerja IC 7486
Mengetahui prinsip kerja dari seven segmen common anoda

Manfaat Karya Teknologi


Manfaat tang diperoleh dalam pembuatan karya teknologi :
Dapat

menambah

ilmu

pengetahuan

tentang

jam

digital

dan

mikrokontroller,
Dengan adanya jam digital, memudahkan dalam membaca jam,
Dapat mengembangkan kreatifitas siswa,
Siswa dapat membuat jam digital,
Siswa dapat mengetahui bagian-bagian dari jam digital,
Menambah kemampuan pengoprasian komputer dalam pembuatan
proposal dan laporan.

4.

Teori yang Dipakai


Teori yang kami pakai terdiri dari pencacah yang merupakan komponen
terpenting dari jam digital. Pencacah dibagi menjadi 2 bagian yaitu pencacah
naik dan pencacah turun. Pencacah naik adalah pencacah yang menghitung

dari angka 0 9, sedangkan pencacah turun merupakan kebalikan dari


pencacah naik yaitu menghitung dari 9 0.
a. Komponen dasar sistem digital.
Untai digital pada taraf awal adalah relay dan saklar. Operasi dari saklar
atau relay dapat dilihat dengan mudahnya hakekatnya yang bersifat biner;
ini berarti saklar bisa dalam keadaan on (1) atau off (0). Untai digital
modern saat ini adalah transistor, dimana transistor pada suatu saat dapat
bekerja (on=1) atau tidak bekerja (off=0) tergantung dari kendali basisnya.
b. Sistem bilangan
Seperti yang telah diuraikan di atas, maka komponen digital hanya
terdiri dari dua buah nilai yaitu nilai on (1) dan off (0). Angka 0 desimal
jika dilambangkan dengan bilangan

biner adalah bernilai 0, angka 1

desimal dilambangkan dengan 1, angka 2 desimal dilambangkan dengan


10, angka 3 dilambangkan dengan 11, begitu seterusnya.
c. Opreasi bilangan biner
Operasi dasar bilangan biner meliputi operasi AND (perkalian) yang
dilambangkan dengan tanda titik (.), OR (penjumlahan)

yang

dilambangkan dengan tanda plus (+), NOT(pembalik) yang dilambangkan


dengan tanda minus (-) atau tanda strip diatas nilai yang akan dibalik, dan
pengembangannya operasi NOR yang terdiri atas untai OR dan NOT,
operasi NAND yang terdiri atas untai AND yang digabungkan dengan
NOT. Selain itu juga ada operasi XOR (Exclusive OR) yang merupakan
modifikasi dari gerbang OR.
Gerbang AND
Gambar Gerbang AND 2 masukan :

A
B

Y
3

Gerbang AND adalah suatu untai digital yang mempunyai beberapa


masukan dan sebuah keluaran. Definisi gerbang AND adalah keluaran
akan bernilai 1 jika semua masukan bernilai 1.
o Gerbang OR
Gambar Gerbang OR 2 masukan

Gerbang OR adalah suatu untai digital yang mempunyai beberapa


masukan dan sebuah keluaran. Definisi gerbang OR adalah keluaran
akan bernilai 0 jika semua masukan bernilai 0, atau dengan kata lain
jika salah satu atau beberapa atau semua masukan bernilai 1 maka
keluaran akan bernilai 1.

o Gerbang NOT
Gambar Gerbang NOT

Gerbang NOT atau yang sering disebut inverter atau pembalik adalah
suatu

untai

digital

yang

mempunyai sebuah masukan dan sebuah

keluaran. Definisi gerbang NOT adalah keluaran akan merupakan


kebalikan dari masukannya.
o Gerbang XOR
4

Gambar Gerbang XOR


A
B

Gerbang XOR adalah suatu untai digital yang mempunyai dua masukan
dan sebuah keluaran. Definisi gerbang OR adalah keluaran akan bernilai
0 jika kedua nilai sama nilainya ( 0 semua atau 1 semua) dan akan
bernilai 1 jika kedua masukan tidak bernilai sama.
o Gerbang NAND
Gambar Gerbang NAND 2 masukan
A
B

Gerbang NAND akan merupakan gabungan dari gerbang AND dan


gerbang NOT, dimana hasil keluaran gerbang AND akan disambungkan
dengan gerbang NOT, keluaran

gerbang

NOT inilah yang menjadi

keluaran gerbang NAND.


o Gerbang NOR
Gambar Gerbang NOR 2 masukan
A
B

Gerbang NOR akan merupakan gabungan dari gerbang NOR dan gerbang
NOT, dimana hasil keluaran gerbang OR akan disambungkan dengan
gerbang NOT, keluaran

gerbang

NOT inilah yang menjadi keluaran

gerbang NOR.
Metode dan Teknik yang Digunakan

Metode dan teknik yang kami gunakan adalah eksperimen karena data data
yang kami peroleh berdasarkan praktikum yang sudah kami lakukan dalam
pembuatan jam digital dengan IC 7493.
Jam elektronika digital yang terdiri dari pencacah yang merupakan komponen
terpenting dari sistem jam digital. Gambar (1) merupakan diagram blok
sederhana suatu sistem jam digital. Kebanyakan jam menggunakan daya
frekuensi jala-jala 60 Hz sebagai masukannya. Frekuensi ini dibagi menjadi
detik, menit dan jam oleh bagian pembagi frekuensi dari jam tersebut.
Kemudian pulsa satu-per-detik, satu-per-menit, dan satu-per-jam dihitung dan
disimpan dalam akumulator pencacah jam tersebut. Selanjutnya isi
akumulator pencacah (detik, menit, jam) yang tersimpan didekode, dan waktu
yang tepat ditayangkan pada tayangan waktu keluaran. Jam digital
mempunyai elemen sistem khusus. Masukannya berupa arus bolak-balik 60
Hz. Pengolahan terjadi pada pembagi frekuensi, akumulator pencacah, dan
bagian pendekode.

MASUKAN
60Hz

KELUARAN

Pembagi
frekuensi

Counter

Dekoder

7Segmen
display

Set waktu

Gambar 1 : Gambar dasar jam digital


Dekoder
Jam
KELUARAN

Dibagi
dengan
60

Dekoder

Dekoder

menit

Counter
hit. 0-23

Dibagi
dengan
60

Counter
Hit. 0-59

detik

Counter
hit. 0-59

Dibagi
dengan
60

1 pulsa/jam

60 Hz

1 pulsa/menit

detik

menit

1 pulsa/detik

jam

Gambar (2)

Penyimpanan terjadi pada akumulator. Bagian kendali barupa kendali setwaktu seperti pada gambar (2).
Telah disebutkan bahwa semua sistem terdiri atas gerbang logika, flip-flop,
dan subsistem. Diagram pada gambar (2) memperlihatkan bagaiman
subsistem diorganisasikan sampai menampilkan waktu dalam jam, menit,
detik. Ini merupakan diagram jam digital yang lebih terinci. Masukan berupa
sinyal 60 Hz. 60 Hz dibagi 60 oleh pembagi frekuensi pertama. Keluaran
rangkaian pembagi ini berupa pulsa 1 per detik. Pulsa 1 per detik dimasukkan
ke pencacah naik yang mencacah naik dari 00 sampai 59 dan reset 00.
Kemudian pencacah detik didekode dan ditayangkan pada 7segmen.
Perhatikan rangkaian pembagi frekuensi tengah pada gambar (2). Masukan
pada rangkaian ini berupa pulsa1 per detik. Keluarannya berupa pulsa 1 per
menit. Keluaran pulsa 1 per menit dipindah ke pencacah menit 0 - 59.
Pencacah naik ini mengawasi jumlah menit dari 00 sampai 59 dan reset
menjadi 00. Keluaran akumulator pencacah menit didekode dan ditayangkan
pada dua 7-segmen di sebelah atas tengah gambar (2).

Memperhatikan rangkaian pembagi 60 di sebelah kanak gambar (2). Masukan


pada pembagi frekuensi ini adalah pulsa 1 per menit. Keluaran rangkaian ii
adalah pulsa 1 per jam. Keluaran pulsa 1 per jam dipindah ke pencacah jam di
sebelah kiri. Akumulator pencacah jam ini mengawasi jumlah jam dari 0
sampai 23. keluaran akumulator jam didekode dan dipindahkan kedua
penayang 7-segmen pada kiri atas gambar (2). Kita telah perhatikan bahwa
rangkaian tersebut sudah berupa suatu jam digital 24-jam. Rangkaian tersebut
dapat diubah dengn mudah menjadi jam 12-jam dengan menukar akumulator
pencacah 0 sampai 23 menjadi pencacah 0 sampai 11.
Rangkaian jam terdiri dari berbagai rangkaian seperti rangkaian detik, menit
dan jam. Rangkaian jam Terdiri dari IC 7493, IC 7447, IC clock yaitu IC NE
555, IC 7408 dan IC 7486.
IC 7493 adalah IC TTL yang dapat digunakan sebagai pembagi 16. secara
sederhana, IC 7493 dapat digambarkan ssebagai berikut :

RO1,2

: Master reset
Berfungsi untuk mereset keluaran

CLK A

: Clock pertama
Dihubungkan pada pulsa atau output pulsa IC sebelumnya

CLK B

: Clock kedua
Dihubungkan dengan QA

Q (A,B,C,D) : Keluaran

IC 7447 adalah IC TTL yang dapat digunakan sebagai penghubung antara IC


counter dengan seven segmen . Secara sederhana, IC 7447 dapat digambarkan
sebagai berikut :

A,B,C,D

: Input dari dekoder

O( A,B,C,D,E,F,G )

: Output dari dekoder

IC NE 555 adalah IC yang digunakan sebagai pemicu jam tersebut untuk


berdetak dan juga sebagai pengatur frekuensi sebesar 1 Hz, IC NE 555 dapat
digambarkan sebagai berikut :

Ra = 4.7 K
Rb = 4.8 K
C1 = 100 F
= 0.69 ( Ra + 2Rb) C
= 0.69 x (4700 + 2(4900)) x 100 x 10-6
= 69f x 14500 x 10-6
= 1 second
Gerbang logika AND
Gerbang AND mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal input tetapi hanya
satu sinyal output. Dalam gerbang AND, untuk menghasilkan sinyal keluaran
berlogika high maka semua sinyal masukan harus bernilai high. Gerbang

logika

AND

pada

Datashhet

nama

lainnya

IC

TTL

7408

Tabel Kebenaran
Gerbang XOR hanya akan menghasilkan output dengan logika 0 jika semua
input secara bersamaaan bernilai rendah atau semua input bernilai tinggi atau
dapat disimpulkan gerbang XOR akan menghasilkan output dengan logika 0
A
0
0
1
1

B
0
1
0
1

Output
0
0
0
1

jika

inputnya

bernilai

sama

semua.

Gerbang

Logika

XOR

pada

Datasheet nama lainnya


IC TTL 7486.

10

Tabel kebenarannya dapat dilihat di tabel berikut.


A

OUTPUT

Rangkaian detik
Detik terdiri dari satuan 0-9 dan puluhan 0-5.Pada saat puluhan di posisi 5
dan satuan di posisi 9 yang berarti detik ke 59,maka rangkaian detik ini akan
mereset menjadi 0-0 dan akan menambah 1 pada satuan menit .Untuk
memperoleh tampilan 0-9 pada satuan detik, maka IC 1 (7493) diset sebagai
pembagi 10. Karena pada kondisi normal, IC 7493 adalah pembagi 16, maka
master reset dihubungkan dengan QB dan QD karena pada prinsipnya kita
mereset angka 10 supaya angka 10 tidak tampil pada layar display sementara
itu angka 10 dalam biner adalah 1010 dimana digit sebelah kiri adalah
MSB(digit dengan nilai tertinggi),di dalam mereset kita tidak menggunakan
urutan dari MSB ke LSB(digit dengan nilai terendah) tetapi sebaliknya kita
menggunakan urutan dari LSB ke MSB jadi QA,QB,QC,QD untuk biner 10
berturut-turut adalah 0,1,0,1 QA dan QC bernilai 0 sementara itu QB dan QD

11

bernilai 1.Di dalam mereset kita menghubungkan digit yang bernilai 1 yang
terdapat pada nilai biner yang akan direset dengan master reset(RO1 dan
RO2) maka dalam mereset angka 10 kita menghubungkan QB dengan RO1
dan QD dengan RO2 atau bisa sebaliknya.CLKA dihubungkan lagsung
dengan output dari rangkaian pembangkit clock yang menggunakan IC NE
555 dan CLKB dihubungkan dengan QA karena pada dasarnya IC counter
terdiri dari beberapa buah flip-flop yang saling berhubungan dan untuk IC
7493 output dari flip-flop A misalnya,merupakan input dari flip-flop yang
lain.Untuk mengeset nilai puluhan,kita mereset angka 6 supaya angka 6 tidak
ditampilkan pada display dan supaya tampilan pada display hanya merupakan
nilai antara 1-5,maka output yang terakhir dari IC 1(rangkaian detik bagian
satuan yang bernilai 1) dalam hal ini adalah QD dihubungkan ke CLKA pada
IC 2(rangkaian detik bagian puluhan) sementara itu CLKB dihubungkan
dengan QA pada IC 2 seperti yang telah dijelaskan di atas. RO1 dihubungkan
ke QB dan RO2 dihubungkan ke QC untuk mereset keluaran jika output
sudah bernilai 0110(merupakan biner dari 6). Lihat gambar.

12

Gambar 3:Rangkaian Detik


Rangkaian menit
Menit terdiri dari satuan 0-9 dan puluhan 0-5. Pada saat puluhan di posisi 5
dan satuan di posisi 9 yang berarti menit ke 59,maka rangkaian menit ini akan
mereset menjadi 0-0 dan akan menambah 1 pada satuan jam .Untuk
memperoleh tampilan 0-9 pada satuan menit, maka IC 1 (7493) diset sebagai
pembagi 10. Karena pada kondisi normal, IC 7493 adalah pembagi 16, maka
master reset dihubungkan dengan QB dan QD karena pada prinsipnya kita
mereset angka 10 supaya angka 10 tidak tampil pada layar display sementara
itu angka 10 dalam biner adalah 1010 dimana digit sebelah kiri adalah
MSB(digit dengan nilai tertinggi),di dalam mereset kita tidak menggunakan
urutan dari MSB ke LSB(digit dengan nilai terendah) tetapi sebaliknya kita
menggunakan urutan dari LSB ke MSB jadi QA,QB,QC,QD untuk biner 10
berturut-turut adalah 0,1,0,1 QA dan QC bernilai 0 sementara itu QB dan QD
bernilai 1.Di dalam mereset kita menghubungkan digit yang bernilai 1 yang
terdapat pada nilai biner yang akan direset dengan master reset(RO1 dan
RO2) maka dalam mereset angka 10 kita menghubungkan QB dengan RO1
dan QD dengan RO2 atau bisa sebaliknya.CLKA dihubungkan dengan QD
dari puluhan detik dan CLKB dihubungkan dengan QA karena pada dasarnya
IC counter terdiri dari beberapa buah flip-flop yang saling berhubungan dan
untuk IC 7493 output dari flip-flop A misalnya,merupakan input dari flip-flop
yang lain.Untuk mengeset nilai puluhan,kita mereset angka 6 supaya angka 6
tidak ditampilkan pada display dan supaya tampilan pada display hanya
merupakan nilai antara 1-5,maka output yang terakhir dari IC 1(rangkaian
detik bagian satuan yang bernilai 1) dalam hal ini adalah QD dihubungkan ke
CLKA pada IC 2 (7493) (rangkaian menit bagian puluhan) sementara itu
CLKB dihubungkan dengan QA pada IC 2 seperti yang telah dijelaskan di
atas. RO1 dihubungkan ke QB dan RO2 dihubungkan ke QC untuk mereset
keluaran jika output sudah bernilai 0110(merupakan biner dari 6). Lihat
gambar.

13

Gambar 4:Rangkaian Menit


Rangkaian Jam
Rangkaian jam terdiri dari puluhan jam yang berkisar antara nilai 0-2 dan
mereset angka 3 supaya angka 3 tidak ditampilkan pada layar,sementara itu
untuk bagian satuan pada jam nilainya berkisar antara angka 0-9.Pada
rangkaian jam ini dibutuhkan untuk mereset angka 10 dan 4 pada bagian
puluhan jam oleh karena itu kita menggunakan dua (2) gerbang and dan satu
gerbang or.Tidak beda dengan rangkaian menit dan detik clock A pada
rangkaian jam ini juga dihubungkan dengan QC dari rangkaian menit bagian
puluhan.

14

Gambar 5:Rangkaian Jam

Bahan yang di butuhkan:


1. Protoboard 3x
2.IC 7493 (4 binary counter) 6x
3.IC 7447 (BCD to 7-Segment Decoder/Driver) 6x
4.IC 7408 (Quard 2-input AND Gate) 1x
5.IC 7486 (Quard 2-input OR Gate) 1x
6.IC 555
7.7-Segment Display Common Anoda 6x
8.Resistor
9.Power Supply
10.Clock Generator
11.Kabel Penghubung

15

Spesifikasi Komponen

IC 7493

Keterangan
: RO1 dan RO2 : Master reset Berfungsi untuk mereset keluaran CLK A :
Clock pertama Dihubungkan pada pulsa atau output pulsa IC sebelumnya
CLK B : Clock kedua Dihubungkan dengan QA Q (A,B,C,D) : Keluaran
A,B,C,D: Input dari dekoder O ( A,B,C,D,E,F,G ): Output dari decoder IC NE
(time) 555 adalah IC yang digunakan sebagai pemicu jam tersebut untuk
berdetak dan juga sebagai pengatur frekuensi sebesar 1 Hz .

16

IC 555

KETERANGAN :
a. Ground (0V), adalah pin input dari sumber tegangan DC paling negative,
b. Trigger, input negative dari lower komparator (komparator B) yang
menjaga osilasi tegangan terendah kapasitor pada 1/3 Vcc dan mengatur
RS flip-flop
c. Output, pin keluaran dari IC 555.
d. Reset, adalah pin yang berfungsi untuk me reset latch didalam IC yang
akan berpengaruh untuk me-reset kerja IC. Pin ini tersambung ke suatu
gate (gerbang) transistor bertipe PNP, jadi transistor akan aktif jika diberi
logika low. Biasanya pin ini langsung dihubungkan ke Vcc agar tidak
terjadi reset
e. Control voltage, pin ini berfungsi untuk mengatur kestabilan tegangan
referensi input negative (komparator A). pin ini bisa dibiarkan tergantung
(diabaikan), tetapi untuk menjamin kestabilan referensi komparator A,
biasanya dihubungkan dengan kapasitor berorde sekitar 10 nF ke pin
ground
f. Threshold, pin ini terhubung ke input positif (komparator A) yang akan
me-reset RS flip-flop ketika tegangan pada pin ini mulai melebihi 2/3 Vcc
g. Discharge, pin ini terhubung ke open collector transistor internal (Tr) yang
emitternya terhubung ke ground. Switching transistor ini berfungsi untuk
meng-clamp node yang sesuai ke ground pada timing tertentu
17

h. Vcc, pin ini untuk menerima supply DC voltage. Biasanya akan bekerja
optimal jika diberi 5V s/d 15V. Supply arusnya dapat dilihat di datasheet,
yaitu sekitar 10mA s/d 15mA.

Ket Gambar

IC 7408
Gerbang-gerbang dasar sudah terkemas dalam sebuah IC (Integrated Circuit),
untuk gerbang AND digunakan IC tipe 7408. Karena dalam hal ini akan
digunakan masukan / input sebanyak 3 buah maka dengan menggabungkan 2
gerbang

dapat

diperoleh

input

yang

dimaksud

(dengan

cara

menghubungkan output kaki 3 ke input kaki 4 atau lima seperti terlihat pada
gambar di bawah. Gerbang dasar hanya mempunyai 2 harga yaitu 0 dan 1.
Berharga 0 jika tegangan bernilai 0 - 0,8 Volt dan berharga 1 jika tegangan
bernilai 2 - 5 Volt. Operasi gerbang : Jika semua input terhubung dengan
ground atau semuanya terlepas maka outputnya akan berharga 0, sehingga
lampu indicator tidak menyala. Begitu pula jika hanya salah satu terlepas dan
input lainnya diberi tegangan input sebesar Vcc, lampu tetap tidak akan
menyala. Lampu akan menyala jika semua input diberi tegangan sebesar Vcc,

18

sehingga berharga 1.Dengan melihat tabel pada data percobaan, akan didapat
persamaan pada output, yaitu :Y = A B C

Y = (AB) C

IC 7486
Gerbang ini menggunakan IC tipe 7486. Operasi gerbang : Gerbang EXOR
berbeda dengan gerbang-gerbang OR. Output akan berharga 0 jika inputnya
sama-sama 1 atau sama-sama 0. Dan akan berharga 1 jika salah satu input
maupun output berharga 0 atau 1. Sehingga didapat persamaan sebagai
berikut : Y = AB + AB

19

Seven Segmen

Gmb ;
Pengertian Seven Segment Display Seven Segment Display (7 Segment
Display) dalam bahasa Indonesia disebut dengan Layar Tujuh Segmen
adalah komponen Elektronika yang dapat menampilkan angka desimal
melalui kombinasi-kombinasi segmennya. Seven Segment Display pada
umumnya dipakai pada Jam Digital, Kalkulator, Penghitung atau Counter
Digital, Multimeter Digital dan juga Panel Display Digital seperti pada
Microwave Oven ataupun Pengatur Suhu Digital . Seven Segment Display
pertama diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908 oleh Frank. W. Wood
dan mulai dikenal luas pada tahun 1970-an setelah aplikasinya pada LED
(Light Emitting Diode).
Seven Segment Display memiliki 7 Segmen dimana setiap segmen
dikendalikan secara ON dan OFF untuk menampilkan angka yang diinginkan.
Angka-angka dari 0 (nol) sampai 9 (Sembilan) dapat ditampilkan dengan
menggunakan beberapa kombinasi Segmen. Selain 0 9, Seven Segment
Display juga dapat menampilkan Huruf Hexadecimal dari A sampai F.
Segmen atau elemen-elemen pada Seven Segment Display diatur menjadi
bentuk angka 8 yang agak miring ke kanan dengan tujuan untuk
mempermudah pembacaannya. Pada beberapa jenis Seven Segment Display,
terdapat juga penambahan titik yang menunjukan angka koma decimal.

20

Terdapat beberapa jenis Seven Segment Display, diantaranya adalah


Incandescent bulbs, Fluorescent lamps (FL), Liquid Crystal Display (LCD)
dan Light Emitting Diode (LED).
LED 7 Segmen (Seven Segment LED)
Salah satu jenis Seven Segment Display yang sering digunakan oleh para
penghobi Elektronika adalah 7 Segmen yang menggunakan LED (Light
Emitting Diode) sebagai penerangnya. LED 7 Segmen ini umumnya
memiliki 7 Segmen atau elemen garis dan 1 segmen titik yang menandakan
koma Desimal. Jadi Jumlah keseluruhan segmen atau elemen LED
sebenarnya adalah 8. Cara kerjanya pun boleh dikatakan mudah, ketika
segmen atau elemen tertentu diberikan arus listrik, maka Display akan
menampilkan angka atau digit yang diinginkan sesuai dengan kombinasi yang
diberikan.
Terdapat 2 Jenis LED 7 Segmen, diantaranya adalah LED 7 Segmen
common Cathode dan LED 7 Segmen common Anode.
LED 7 Segmen Tipe Common Cathode (Katoda)
Pada LED 7 Segmen jenis Common Cathode (Katoda), Kaki Katoda pada
semua segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan Kaki Anoda
akan menjadi Input untuk masing-masing Segmen LED. Kaki Katoda yang
terhubung menjadi 1 Pin ini merupakan Terminal Negatif (-) atau Ground
sedangkan Signal Kendali (Control Signal) akan diberikan kepada masingmasing Kaki Anoda Segmen LED.

21

LED 7 Segmen Tipe Common Anode (Anoda)


Pada LED 7 Segmen jenis Common Anode (Anoda), Kaki Anoda pada semua
segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan kaki Katoda akan
menjadi Input untuk masing-masing Segmen LED. Kaki Anoda yang
terhubung menjadi 1 Pin ini akan diberikan Tegangan Positif (+) dan Signal
Kendali (control signal) akan diberikan kepada masing-masing Kaki Katoda
Segmen LED.

Prinsip Kerja Dasar Driver System pada LED 7 Segmen


Berikut ini adalah Blok Diagram Dasar untuk mengendalikan LED 7 Segmen

22

Blok Dekoder pada diagram diatas mengubah sinyal Input yang diberikan
menjadi 8 jalur yaitu a sampai g dan poin decimal (koma) untuk mengON-kan segmen sehingga menghasilkan angka atau digit yang diinginkan.
Contohnya, jika output dekoder adalah a, b, dan c, maka Segmen LED akan
menyala menjadi angka 7. Jika Sinyal Input adalah berbentuk Analog,
maka diperlukan ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengubah sinyal
analog menjadi Digital sebelum masuk ke Input Dekoder. Jika Sinyal Input
sudah merupakan Sinyal Digital, maka Dekoder akan menanganinya sendiri
tanpa harus menggunakan ADC.
Fungsi daripada Blok Driver adalah untuk memberikan arus listrik yang
cukup kepada Segmen/Elemen LED untuk menyala. Pada Tipe Dekoder
tertentu, Dekoder sendiri dapat mengeluarkan Tegangan dan Arus listrik yang
cukup untuk menyalakan Segmen LED maka Blok Driver ini tidak
diperlukan. Pada umumnya Driver untuk menyalakan 7 Segmen ini adalah
terdiri dari 8 Transistor Switch pada masing-masing elemen LED.

Tabel Pengaktifan Seven Segment Display

ANGKA

Catatan :

23

1 = ON (High)
0 = OFF (Low)

Gambar Jam digital yang sudah jadi


5.

Kesimpulan
24

Rangkaian detik pada jam digital merupakan rangkaian pembagi 60.


Rangkaian menit pada jam digital merupakan rangkaian pembagi 3600.
Rangkaian jam pada jam digital merupakan rangkaian pembagi 86400.

25

DAFTAR PUSTAKA
1. Tokheim, L. Roger.1990.Elektronika Digital: 294-296. Jakarta
2. www.datasheet-archive.com
3. http://priyahitajuniarfan.wordpress.com/2010/03/17/gerbang-logika-ic-ttl/

26

Anda mungkin juga menyukai