Anda di halaman 1dari 22

PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL

,k
Percobaan 5. Decoder

NAMA : Dicky wahyu purnomo adi

NIM : 1102192024

PRODI : Teknik Komputer

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM SURABAYA
SEMESTER GANJIL 2020/2021
I. MODUL PRAKTIKUM

A. TUJUAN

a. Mengetahui karakteristik decoder

b. Bagaimana membuat cascaded Decoder

B. PENGANTAR

1. Decoder

Rangkaian decoder adalah rangkaian kombinasi yang banyak mempunyai


banyak input (n bit) dan banyak output (2n bit). Rangkaian ini berfungsi untuk
memilih atau mengaktifkan satu bit output untuk setiap kombinasi input yang
diterima.

Berikut ini adalah contoh table kebenaran untuk Decoder 2X4 dengan output
aktif low:

2. 7 Segment Decoder

Pemanfaatan decoder pada elektronika digital salah satunya adalah sebagai


penampil bilangan desimal yang dinyatakan oleh segmentsegment yang
menyala. Untuk menampilkan atau mengubah bilangan biner menjadi
bilangan desimal yang langsung bisa dibaca digunakan suatu 7-segment dan
decodernya. Decodernya disebut Binary to 7-segment decoder. Sebagai data
biner inputnya digunakan logic switch.
3. Cascade Decoder

Beberapa buah decoder dapat pula disusun secara bertingkat (cascaded).


Tidak jarang rangkaian decoder bersusun digunakan dalam desain rangkaian
kombinasi, seperti dalam pemilihan IC memori dalam sebuah sistem
mikroprosesor. Dengan cara ini kita dapat membuat sebuah decoder dengan
beberapapun banyak inputnya yang terdiri dari beberapa decoder dengan
jumlah input yang lebih sedikit.

C. DASAR

1. Pengertian Decoder

2. Decoder to seven segment


II. DASAR TEORI

Decoder adalah rangkaian yang mengubah kode menjadi satu set sinyal.
Disebut sebagai decoder karena dapat melakukan kebalikan dari pengkodean. Dalam
proyek elektronika digital, decoder memiliki peran yang cukup penting karena
decoder adalah salah satu teknik transfer data dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

Decoder merupakan sebuah alat yang dimanfaatkan untuk mengembalikan


sebuah proses decoding sehingga membuat kita bisa menerima informasi yang asli.
Decoder juga bisa didefinisikan sebagia serangkaian logika yang berguna untuk
menerima masukan atau input biner dan kemudian mengaktifkan salah satu output
dengan berdasarkan ukuran pada biner tersebut.

Definisi lain untuk decoder juga bisa dibentuk melalui sebuah susunan dari
gerbang logika dasar maupun juga yang menggunakan IC dan dijual banyak di
pasaran. Beberapa jenis decoder tersebut antara lain: 74LS154, 74LS155, 74LS48,
74LS138, dan lain sebagainya. Dengan adanya IC ini, maka Anda bisa dengan mudah
ketika hendak merangkai decoder yang memiliki bit dan keluaran sesuai dengan yang
Anda inginkan. Contohnya, ketika Anda hendak merancang decoder dengan 32
output line dengan IC decoder yang memiliki 8 output line.

Fungsi Decoder adalah untuk memudahkan kita dalam menyalakan seven


segmen. Itu lah sebabnya kita menggunakan decoder agar dapat dengan cepat
menyalakan seven segmen. Output dari decoder maksimum adalah 2n. Jadi dapat kita
bentuk n-to-2n decoder. Jika kita ingin merangkaian decoder dapat kita buat dengan
3-to-8 decoder menggunakan 2-to-4 decoder. Sehingga kita dapat membuat 4-to-16
decoder dengan menggunakan dua buah 3-to-8 decoder.

Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa decoder adalah kebalikan dari


encoder. Decoder adalah rangkaian kombinasi yang memiliki jalur input ‘n’ dan
maksimum jalur output 2n. Salah satu dari output ini akan menjadi "Aktif Tinggi"
berdasarkan kombinasi dari input yang ada ketika decoder diaktifkan.

Dengan kata lain bahwa decoder adalah rangkaian yang mampu mendeteksi kode
tertentu. Output dari decoder tidak lain adalah syarat minimum dari baris variabel
input ‘n’, ketika diaktifkan.

Beberapa rangkaian decoder yang sering kita jumpai saat ini adalah decoder
jenis 3 x 8 (3 bit input dan 8 output line), decoder jenis 4 x 16, decoder jenis BCD to
Decimal (4 bit input dan 10 output line) dan decoder jenis BCD to 7 segmen (4 bit
input dan 8 output line). Khusus untuk pengertian decoder jenis BCD to 7 segmen
mempunyai prinsip kerja yang berbeda dengan decoder decoder lainnya, di mana
kombinasi setiap inputnya dapat mengaktifkan beberapa output linenya.

Decoder merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengembalikan proses


encoding, sehingga Anda dapat melihat atau menerima informasi aslinya. Pengertian
Decoder juga bisa di artikan sebagai sebuah rangkaian logika yang ditugaskan untuk
menerima input-input biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan
urutan biner tersebut.

Fungsi dari decoder adalah untuk memudahkan kita dalam menyalakan seven
segment. Itulah yang menyebabkan Anda harus menggunakan decoder agar dengan
cepat bisa menyalakan seven segment. Output dari decoder maksimum adalah 2n.
Jadi Anda dapat membentuk n-to-2n decoder. Jika Anda ingin merangkai decoder
Anda dapat membuat dengan 3-to-8 decoder dengan menggunakan 2-to-4 decoder.
Sehingga terbentuklah 4-to-16 decoder dengan menggunakan dua buah 3-to-8
decoder.

DECODER 2 TO 4

DECODER 3 TO 8
DECODER 4 TO 10
TUGAS MODUL

1. Susunlah rangkaian seperti gambar di bawah ini:

Hubungkan input ABCD pada inputan dan isilah tabel kebenaran di bawah ini

D C B A a b c d e f g Tampilan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

0 0 0 1
0 0 1 0

0 0 1 1

0 1 0 0

0 1 0 1
0 1 1 0

0 1 1 1

1 0 0 0

1 0 0 1
1 0 1 0

1 0 1 1

1 1 0 0

1 1 0 1
1 1 1 0

1 1 1 1
2. Untuk pengetesan BI/RBO, RBI, LT lakukan percobaan di bawah ini:

Apakah fungsi RBI, BI/RBO, dan LT pada decoder to Seven Segment?

Jawab: Kaki RBI berfungsi sebagai masukan kontrol Riple Blanking Input. Kaki LT
berfungsi sebagai masukan kontrol Lamp Test. Kaki BI/RBO berfungsi sebagai
masukan kontrol Blanking Input atau Riple Blanking Output.

D C B A LT RBI BI/RBO Q
0 0 0 0 0 0 1

0 0 0 0 X X 0
0 0 0 0 1 0 0

0 0 0 0 1 1 1
3. Susunlah rangkaian dibawah ini. Hubungkan input A, B, dan C pada logic ‘1’. Q0
sampai dengan Q7 pada lampu indicator. Lakukanlah percobaan seperti pada table.

Jawab:

C B A Q Q Q Q Q Q Q Q Tampilan
7 6 5 4 3 2 1 0
0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0
0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1

0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1

1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1

1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
4. Hubungkan rangkaian seperti di bawah. Hubungkan kaki 6 pada pulser (push on)
sedangkan Q0-Q7ke lampu indikator. Hubungkan input A, B, C pada logic switch

Jawab:

PULSE C B A Q7 Q6 Q5 Q4 Q3 Q2 Q1 Q0 Tampilan
R
0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1

1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0

0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1

0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1

0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1

0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1

0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
KESIMPULAN

Rangkaian decoder adalah rangkaian kombinasi yang banyak mempunyai banyak


input (n bit) dan banyak output (2n bit). Rangkaian ini berfungsi untuk memilih atau
mengaktifkan satu bit output untuk setiap kombinasi input yang diterima.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.webstudi.site/2019/11/Decoder-adalah.html

2. https://www.nesabamedia.com/pengertian-decoder/

Anda mungkin juga menyukai