Anda di halaman 1dari 17

4-1

SESI PERKULIAHAN KE : 6 - 7

TIK : Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu.

1. Menjelaskan dekoder dan encoder.


2. Menjelaskan jenis-jenis decoder dan encoder
3. Menguraikan aplikasi decoder dan encoder

Pokok Bahasan : Decoder-Encoder

Deskripsi Singkat :

Dalam Pertemuan ini anda akan mempelajari fungsi rangkaian decoder dan
encoder, jenis-jenis decoder dan encoder, dan aplikasi sistem digital.

Materi ini berguna bagi anda untuk mengikuti perkuliahan berikutnya tentang

Bahan Bacaan :

1. Malvino,A.P., Terjemahan Tjia May On, 1993. Elektronika Komputer


Digital, Pengantar Mikrokomputer,Erlangga.
2. Todcy, R. 1991, Digital system, Prentice Hall,Inc., U.S.A.

Bacaan Tambahan :

1. Brey, Barry B., 2000, The Intel Mikroprocessor, Prentice Hall,Inc., U.S.A.

Pertanyaan Kunci
1. Apa fungsi Dekoder dan encoder
2. Sebutkan aplikasi yang paling banyak menggunakan Dekoder dan encoder
3. Sebutkan jenis-jenis Dekoder dan encoder yang saudara ketahui

Tugas : diberikan pada akhir bab.


4-2

BAB IV
DECODER-ENCODER

Pada bab ini dibahas tenang decoder dan encoder, yaitu teknik
pengubahan kode antar sistem bilangan. Decoder biasa juga disebut
Pengkode dan encoder disebut pengkodean kembali.

4-1 Pendahuluan
Salah satu aplikasi dari gerbang logika dalam sistem digital ialah sebagai
pengubah kode. Kode yang biasa digunakan adalah biner, BCD, oktal,
heksadesimal, dan tentu saja, desimal. Banyak "misteri" yang meliputi komputer
dan sistem digital lain, berasal dari ketidak fahaman terhadap bahasa rangkaian
digital. Peralatan digital hanya dapat mengolah bit 1 dan 0. Akan tetapi, manusia
sukar memahami deretan yang panjang dari 1 dan 0. Untuk alasan ini, diperlukan
pengubah kode yang mengubah dari bahasa manusia ke bahasa mesin.

Gambar 4-1 Diagram sederhana sistem kalkuklator

Marilah kita pehatikan diagram blok sederhana dari suatu kalkulator genggam
pada Gambar 4-1. Peralatan masukan di sebelah kiri adalah papan-kunci
(keyboard). Antara papan kunci dan unit pengolahan pusat CPU (central
processing unit) dari kalkulator tersebut terdapat peralatan yang disebut pengkode
(encoder). Pengkode ini mengubah bilangan desimal yang ditekan pada papan-
kunci menjadi suatu kode biner (kode BCD). CPU mengerjakan operasinya dalam
4-3

biner dan menghasilkan suatu kode biner. Pendekode (decoder) mengubah kode
biner dari CPU menjadi kode khusus yang menyalakan ruas yang tepat pada
peraga tujuh-ruas (seven-segment display). Dengan demikian, pendekode
mengubah dari biner ke desimal. Pengkode dan pendekode pada sistem ini
merupakan penterjemah kode elektronika. Pengkode dapat dianggap sebagai
penerjemah dari bahasa manusia ke bahasa mesin. Pendekode mengerjakan yang
sebaliknya: menerjemahkan dari bahasa mesin ke bahasa manusia.
Secara umum sismbol sebuah decoder diberikan pada Gambar 4-2, dengan
N saluran input dan M saluran output.

Gambar 4.2 Simbol dekoder secara umum

4.2 Penyajian

4.2.1 Decoder BCD to Oktal

Gambar 4-3 adalah diagram blok dari suatu decoder. Kode BCD
membentuk masukan di sebelah kiri dari pendekode. 8 garis keluaran ditunjukkan
di sebelah kanan. Pada setiap waktu, hanya satu garis keluaran akan diaktifkan.
Indikator (LED atau lampu) dapat dipasang pada garis keluaran untuk membantu
menunjukkan keluaran mana yang diaktifkan. Jika data masukan ( B=B=A=0
atau 000), maka indikator keluaran nol (Q0) akan menyala. Untuk input 001
akan membuat Q1 aktif demikian juga untuk kobinasi lainnya.
4-4

Gambar 4-3 Decoder BCD to Oktal atau tiga ke delapan

Tabel 4-1 Tabel benaran Decoder BCD to Oktal

BCD IN Decimal Out


C B A Q0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1

Decoder 3 ke 8 sudah diproduksi dalam bentuk IC (74LS138), rangkaian dalam


diberikan pada Gambar 4-4, dan simbol serta tabel fungsinalnya diberikan pada
Gambar 4-5.
4-5

Gambar 4-4 Rangkaian dalam Decoder 74S138

Gambar 4-5 Simbol Decoder 74S138

Input terpisa E1, E2 dan E3 digabung melalui gerbang AND yang berfungsi untuk
merespon kode input A2A1A0. Keluaran dari AND tersebut harus berlogika 1.
Dengan demikian maka input E1 dan E2 harus berlogika 0 sementara E3
berlogika 1.

4.2.2 BCD to Decimal Decoder


4-6

Salah satu decoder yang terkenal adalah dekoder BCD to Decimal, yang
akan mengkodekan nilai biner ke dalam nilai desimal. Dekoder ini mempunyai 4
input dan 10 Output sehingga disebut juga decoder 4 ke 10. Rangkaian dalam
diberikan pada Gambar 4-6 sedangkan simbol diberikan pada Gambar 4-7.

Gambar 4-6 Rangkaian dalam decoder 7442


4-7

Gambar 4-7 Simbol decoder 7442

Tabel 4-2 Tabel benaran Decoder BCD to Desimal

IN BCD OUT DESIMAL


D C B A Q0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

4.2.3 BCD to Seven Segment


Hampir semua tampilan instrumen digital memakai tampilan angka-angka
desimal, misalnya kalkulator, multimeter digital, dan alat digital lainnya. Untuk
menampilkan angka-angkah ini diperlukan decoder yang akan mengkodekan dari
bentuk BCD menjadi tampilan angka dengan 7 segmen.
Decoder ini sudah dibuat dalam bentuk IC(7447A) yang digabung dengan
rangkaian pengendali (driver), perhatikan Gambar 4-8. IC ini dalam aplikasinya
dihubungkan dengan penampil LED 7-segmen common anode dengan
4-8

memberikan tahanan 150 Ohm secara serial pada setiap segmen untuk membatasi
arus yang melewatinya.
Input BCD ke decoder/driver 7447A terlihat dalam gambar 4-8 biasanya
keluaran dari kanter atau komponen sensor, Jika inputnya 0000 maka pada
terminal keluaran akan keluar data 0000001(semua segmen menyala kecuali
segmen g) dimana data tersebut akan menunjukkan angka nol pada tampilan 7-
segmen, demikian juga dengan data lainnya. Fungsi selengkapnya dekoder ini
diberikan pada Tabel 4-3

Tabel 4-3 Tabel benaran decoder 7447

Input BCD Segment


Desimal
D C B A a b c d e f g
0 0 0 0 0 x 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 1 1 x 1 0 0 1 1 1 1
0 0 1 0 2 x 0 1 0 0 0 1 0
0 0 1 1 3 x 0 0 0 0 1 1 0
0 1 0 0 4 x 1 0 0 1 1 0 0
0 1 0 1 5 x 0 1 0 0 1 0 0
0 1 1 0 6 x 1 1 0 0 0 0 0
0 1 1 1 7 x 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 8 x 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 9 x 0 0 0 1 1 0 0
4-9

Gambar 4.8 Decoder yang mengendalikan tampilan 7-Segmen

4.2.4 Decoder LCD

Pabrik CMOS telah membuat IC 45118 yang khusus digunakan sebagai


decoder untuk tampilan LCD. Dalam aplikasinya, diperlukan rangkaian tambahan
berupa gerbang logika yang diberikan pada saluran keluaran. Gambar 4-9
memperlihatkan aplikasi IC 45118 dengan gerbang EXOR (40708) yang
digunakan untuk menampilkan data BCD ke tampilan LCD.
4-10

Gambar 4-9 IC 4511B Driver/decoder LCD

4.2.5 ENCODER

Encoder pada prinsipnya berfungsi berlawanan dengan fungsi decoder.


Fungsi encoder pada kalkulator ialah mengubah suatu masukan desimal (tombol
angka) menjadi data BCD (binary code decimal). Gambar 4-10 adalah simbol
secara umum encoder, dengan sejumlah input M dan sejumlah output N,
umumnya M>N. Adapun cara kerjanya adalah hanya satu terminal input yang
aktif setiap saat.
4-11

Gambar 4-10 IC Simbol Encoder

4.2.6 Encoder 3 ke 8

Encoder 8 ke 3, yaitu encoder yang akan mengkodekan 8 masukan desimal


ke tiga keluaran BCD. Encoder ini sering juga disebut encoder oktal ke BCD,
Rangkaiannya diberikan dapat dilihat pada Gambar 4-11 dan cara kerjanya
diberikan pada Tabel 4-4.

Gambar 4-11 Encoder Oktak ke BCD


4-12

Tabel 4-4 Fungsional Encoder Oktal ke BCD

Input Desimal Output BCD


A0 A1’ A2’ A3’ A4’ A5’ A6’ A7’ Q2 Q1 Q0
x 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
4.2.7 x 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1
Encoder x 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0
x 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
Desimal ke x 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0
BCD x 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
x 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
x 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
Encoder lain yang cukup terkenal dan paling banyak dipakai dalam
aplikasi adalah encoder desimal ke BCD, yaitu encoder yang akan mengkodekan
kembali nilai desimal menjadi nilai biner (desimal 0..9 menjadi 0000...1001).
Adapun reangkaian dari encoder ini adalah terdiri dari sepuluh masukan di
sebelah kiri dan empat keluaran di sebelah kanan.
Diagram blok encoder desimal-ke-BCD diberikan pada Gambar 4-12.
Perhatikan bundaran kecil pada masukan dan keluaran. Bundaran pada masukan
berarti pada kondisi normal adalah tinggi atau berlogika 1 (saklar terbuka), tetapi
bila rangkaian tersebut diaktifkan/ ditekan (saklar terhubung) maka keluaran
menjadi rendah atau berlogika logika 0. Pada keluaran diberikan empat inverter
agar keluaran kembali menjadi bentuknya yang lebih umum. Pengkode yang
digambarkan pada Gambar 4-12, oleh pabriknya disebut pengkode prioritas 10-
garis-ke-4-garis (10 to 4 line decoder).
4-13

Gambar 4-12 Encoder Desimal ke BCD (74147)

Jika saklar SW0 (desimal 0) ditekan menimbulkan keluaran 1111 (pada D,


C, B, A), yang selanjutnya oleh inverter dibalik menjadi 0000. Demikian juga
untuk saklar lainnya, misalnya SW1 ditekan, maka keluarannya adalah 1110 dan
dibalik menjadi 0001. Demikian hal yang sama untuk saklar lainnya (SW2..SW9),
selengkapnya fungsional dari encoder ini diberikan pada tabel 4-5.
4-14

Tabel 4-5 Fungsional Encoder 74174

Desimal In BCD out


SW SW SW SW SW SW SW SW SW SW Q Q Q Q
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 3 2 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
x X X X x x x x X 0 0 0 0 1
x X X X x x x x 0 1 0 0 1 0
x X x X x x x 0 1 1 0 0 1 1
x X x X x x 0 1 1 1 0 1 0 0
x X x X x 0 1 1 1 1 0 1 0 1
x X x X 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0
x X x 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
x X 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
x 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
Catatan :
X pada label tersebut berarti dont care (1 atau 0).

4.2.8 Aplikasi Encoder

Salah satu penerapan encoder dapat dilihat pada gambar 4-13, yaitu
Rangkaian Key Board entry pada alat hitung kalkulator. Rangkaian ini akan
memasukkan beberapa data desimal, kemudian ditampilkan kode BCD-nya,
secara berurutan (perhatikan cara kerja kalkulator saat menekan tombol-tombol
angkah). Rangkaian tersebut terdiri dari rangkaian Encoder, rangkaian
kanter,rangkaian one shot, dan beberapa rangkaian register output. Data desimal
dimasukkan melalui saklar (keyboarg entry), yang selanjutnya dikodekan oleh
encoder, untuk memahami cara kerja selengkapnya diberikan conton input data
sebanyak 3 angka, yaitu angka 309 . Bagaimana angkah-angkah tersebut diproses
dapat ddijelaskan seperti di bawah ini.
4-15

Gambar 4-13 Rangkaian key entry


Cara kerja rangkaian diuraikan seperti dibawah ini dengan input data 309 :
4-16

1. Jika Tombol CLEAR ditekan, kondisi ini mengakibatkan semua keluaran FF


menjadi 0 kecuali FF Z ke 1, sehingga keluaran kanter mulai dengan 001.
2. Tombol CLEAR dilepas kemudian tombol "3" ditekan. Encoder output
adalah 1100 yang kemudian dibalikdan menghasilkan 0011(kode BCD code
untuk 3). Nilai biner ini dikirim ke input D dari 3 registers 4-bit.
3. Keluaran OR menjadi HIGH dan memicu OS ( selama 20 ms), setelah 20 ms
Q kembali LOW dan meng-clocks ring kanter ke 100 (X menjadi HIGH).
Transisi positif dari X diberikan pada input CLK FF (Q8-Q11) sehingga
keluaran Encoder diberikan pada FF ini. Yaitu , Q11 = 0,'Q10 = 0, Q9 = 1, dan
Q8 = 1. Perhatikan FF Qo-Q7 tidak terpengaruh karena input CLK tidak
menerima transisi positif.
4. Saat Tombol "3" dilepas dan output gerbang OR menjadi LOW, kemudian
tombol "0" ditekan. Ini akan menghasilkan kode BCD 0000, yang akan
dimasukkan pada FF dari register.
5. Output OR menjdi HIGH sebagai respon terhadap tombol "0" dan memicu
OS selama 20 ms. Setelah 20 ms ring kanter bergeser dengan keluaran 010 (Y
menjadi HIGH). Transisi positif pada Y dimasukkan ke input CLK dari Q4-Q7
dan memindahkan 0000 ke outputnya.
6. Tombol "0" dilepas dan keluaran OR menjadi LOW. Kemudian tombol "9"
ditekan, menghasilkan kode BCD 1001, yang diberikan register.
7. Keluaran gerbang OR menjadi HIGH kembali dan memicu OS, yang
selanjutnya dimasukkan ke input clock dari ring counter menyebabkan
keluarannya menjadi 001 (Z menjadi HIGH). Transisi positif dari Z
dimasukkan ke input CLK FF (Q3-Q0), dan
8. memindahkan data 1001kedalam register (register lain tidak dipengaruhi).
9. Sampai disini , register berisi 0011, 0000, dan 1001, dimulai dengan Q11. Ini
adalah kode BCD dari 309. Keluaran register selanjutnya dimasukkan ke
decoder/driver yang selanjunya ke display untuk menampilkan angka desimal
309.
10. Keluaran dari FF dalam sistem kalkulator atau komputer akan dikirim unit
arithmatika untuk diproses.
4-17

4.3 Penutup

4.3.1 Kesimpulan

1. Decoder pada prinsipnya berfungsi menubah suatu masukan berupa data


digital (BCD) ke bentuk lain yang lebih mudah dipahami (misalnyaseven
segment).

2. Encoder pada prinsipnya berfungsi berlawanan dengan fungsi decoder. Fungsi


encoder pada adalah mengubah suatu masukan desimal (tombol angka)
menjadi data BCD (binary code decimal).

4.3.2 Soal Soal


1. Menunjuk Gambar 4-3. Bila semua masukan A, B, dan C berlogia 1, maka
keluaran ..................akan berlogia 1.
2. Gunakan Gambar 4-6. Bila masukan 1111, keluaran yang mana akan
diaktifkan?
3. Sama pada soa; no. 2 di atas, Bila masukan 0000, keluaran yang mana akan
diaktifkan?
4. Menunjuk Gambar 4-8, jika input data 0001, maka seqmen yang akan
menyalah adalah...........
5. Menunjuk Gambar 4-10, jika dinginkan data keluaran 101, maka input yang
diaktifkan adalah ................. dengan logika ............
6. Menunjuk Gambar 4-11, jika SW7 ditekan maka pada terminal keluaran
terdapat data BCD ........................, jelaskan cara kerja rangkaian.
7. Menunjuk Gambar 4-12, jelaskan cara kerja rangkaian jika ditekan angkah 5.
8. Menunjuk Gambar 4-12, jelaskan cara kerja rangkaian jika ditekan angkah 7,
8 dan 9 ditekan secara berurutan.
---

Anda mungkin juga menyukai