SESI PERKULIAHAN KE : 6 - 7
Deskripsi Singkat :
Dalam Pertemuan ini anda akan mempelajari fungsi rangkaian decoder dan
encoder, jenis-jenis decoder dan encoder, dan aplikasi sistem digital.
Materi ini berguna bagi anda untuk mengikuti perkuliahan berikutnya tentang
Bahan Bacaan :
Bacaan Tambahan :
1. Brey, Barry B., 2000, The Intel Mikroprocessor, Prentice Hall,Inc., U.S.A.
Pertanyaan Kunci
1. Apa fungsi Dekoder dan encoder
2. Sebutkan aplikasi yang paling banyak menggunakan Dekoder dan encoder
3. Sebutkan jenis-jenis Dekoder dan encoder yang saudara ketahui
BAB IV
DECODER-ENCODER
Pada bab ini dibahas tenang decoder dan encoder, yaitu teknik
pengubahan kode antar sistem bilangan. Decoder biasa juga disebut
Pengkode dan encoder disebut pengkodean kembali.
4-1 Pendahuluan
Salah satu aplikasi dari gerbang logika dalam sistem digital ialah sebagai
pengubah kode. Kode yang biasa digunakan adalah biner, BCD, oktal,
heksadesimal, dan tentu saja, desimal. Banyak "misteri" yang meliputi komputer
dan sistem digital lain, berasal dari ketidak fahaman terhadap bahasa rangkaian
digital. Peralatan digital hanya dapat mengolah bit 1 dan 0. Akan tetapi, manusia
sukar memahami deretan yang panjang dari 1 dan 0. Untuk alasan ini, diperlukan
pengubah kode yang mengubah dari bahasa manusia ke bahasa mesin.
Marilah kita pehatikan diagram blok sederhana dari suatu kalkulator genggam
pada Gambar 4-1. Peralatan masukan di sebelah kiri adalah papan-kunci
(keyboard). Antara papan kunci dan unit pengolahan pusat CPU (central
processing unit) dari kalkulator tersebut terdapat peralatan yang disebut pengkode
(encoder). Pengkode ini mengubah bilangan desimal yang ditekan pada papan-
kunci menjadi suatu kode biner (kode BCD). CPU mengerjakan operasinya dalam
4-3
biner dan menghasilkan suatu kode biner. Pendekode (decoder) mengubah kode
biner dari CPU menjadi kode khusus yang menyalakan ruas yang tepat pada
peraga tujuh-ruas (seven-segment display). Dengan demikian, pendekode
mengubah dari biner ke desimal. Pengkode dan pendekode pada sistem ini
merupakan penterjemah kode elektronika. Pengkode dapat dianggap sebagai
penerjemah dari bahasa manusia ke bahasa mesin. Pendekode mengerjakan yang
sebaliknya: menerjemahkan dari bahasa mesin ke bahasa manusia.
Secara umum sismbol sebuah decoder diberikan pada Gambar 4-2, dengan
N saluran input dan M saluran output.
4.2 Penyajian
Gambar 4-3 adalah diagram blok dari suatu decoder. Kode BCD
membentuk masukan di sebelah kiri dari pendekode. 8 garis keluaran ditunjukkan
di sebelah kanan. Pada setiap waktu, hanya satu garis keluaran akan diaktifkan.
Indikator (LED atau lampu) dapat dipasang pada garis keluaran untuk membantu
menunjukkan keluaran mana yang diaktifkan. Jika data masukan ( B=B=A=0
atau 000), maka indikator keluaran nol (Q0) akan menyala. Untuk input 001
akan membuat Q1 aktif demikian juga untuk kobinasi lainnya.
4-4
Input terpisa E1, E2 dan E3 digabung melalui gerbang AND yang berfungsi untuk
merespon kode input A2A1A0. Keluaran dari AND tersebut harus berlogika 1.
Dengan demikian maka input E1 dan E2 harus berlogika 0 sementara E3
berlogika 1.
Salah satu decoder yang terkenal adalah dekoder BCD to Decimal, yang
akan mengkodekan nilai biner ke dalam nilai desimal. Dekoder ini mempunyai 4
input dan 10 Output sehingga disebut juga decoder 4 ke 10. Rangkaian dalam
diberikan pada Gambar 4-6 sedangkan simbol diberikan pada Gambar 4-7.
memberikan tahanan 150 Ohm secara serial pada setiap segmen untuk membatasi
arus yang melewatinya.
Input BCD ke decoder/driver 7447A terlihat dalam gambar 4-8 biasanya
keluaran dari kanter atau komponen sensor, Jika inputnya 0000 maka pada
terminal keluaran akan keluar data 0000001(semua segmen menyala kecuali
segmen g) dimana data tersebut akan menunjukkan angka nol pada tampilan 7-
segmen, demikian juga dengan data lainnya. Fungsi selengkapnya dekoder ini
diberikan pada Tabel 4-3
4.2.5 ENCODER
4.2.6 Encoder 3 ke 8
Salah satu penerapan encoder dapat dilihat pada gambar 4-13, yaitu
Rangkaian Key Board entry pada alat hitung kalkulator. Rangkaian ini akan
memasukkan beberapa data desimal, kemudian ditampilkan kode BCD-nya,
secara berurutan (perhatikan cara kerja kalkulator saat menekan tombol-tombol
angkah). Rangkaian tersebut terdiri dari rangkaian Encoder, rangkaian
kanter,rangkaian one shot, dan beberapa rangkaian register output. Data desimal
dimasukkan melalui saklar (keyboarg entry), yang selanjutnya dikodekan oleh
encoder, untuk memahami cara kerja selengkapnya diberikan conton input data
sebanyak 3 angka, yaitu angka 309 . Bagaimana angkah-angkah tersebut diproses
dapat ddijelaskan seperti di bawah ini.
4-15
4.3 Penutup
4.3.1 Kesimpulan